Anda di halaman 1dari 5

ISSN 2579-9258 Journal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika

Volume 1, No. 1, Mei 2017. 12-16

ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK PADA MATERI


PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
DI KELAS VIII MTS NEGERI SUNGAI TONANG

ZULFAH
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Jl. Tuanku Tambusai No.23
email: zulfahasni670@gmail.com

Abstract
Linear equations of two variables is a matter that must be studied and understood in order to be able
to easily resolve issues relating to the system of linear equations in two variables studied yangmana
class VIII SMP / MTs. At this time, there are learners who are able to determine the completion of the
two equations given, either using the method of substitution, elimination, or through the graph. But if
the problem is given in the form of a story about the learners will be overwhelmed in turning the
matter into the equation in order to be able to look for a solution. Learners do not understand that
each of the variables in the equation have meaning. Therefore, the researchers are interested in doing
research entitled "Error Analysis Students Matter Linear Equations In Two Variables MTs Tonang
River". The method in this research is descriptive qualitative and quantitative desriptif. Descriptive
qualitative that describe kesalaha-mistakes made by learners using words. While the quantitative
descriptive is describing big mistakes do learners using numbers. Based on the results it can be
concluded that the most common mistake made learners in solving linear equations of two variables is
the fault principle followed by misconceptions and errors skills.

Keywords: Error Analysis, Linear Equations Two Variables

Abstrak
Persamaan linear dua variabel merupakan materi yang wajib dipelajari dan dipahami agar dapat
dengan mudah menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua
variabel yangmana dipelajari di kelas VIII SMP/MTs. Pada saat ini, terdapat peserta didik yang dapat
menentukan penyelesaian dari dua persamaan matematika yang diberikan, baik menggunakan metode
substitusi, eliminasi, maupun melalui grafik. Namun jika permasalahan yang diberikan dalam bentuk
soal cerita maka peserta didik akan kewalahan dalam mengubah soal tersebut menjadi beberapa
persamaan guna dapat dicarikan penyelesaiannya. Peserta didik tidak memahami bahwasanya setiap
variabel dalam persamaan memiliki makna. Oleh sebab itu maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Analisis Kesalahan Peserta Didik Pada Materi Persamaan Linear Dua
Variabel MTs Negeri Sungai Tonang”. Metode pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif
dan desriptif kuantitatif. Deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan kesalaha-kesalahan yang
dilakukan peserta didik dengan menggunakan kata-kata. Sedangkan deskriptif kuantitatif yaitu
menggambarkan besar kesalahan-kesalahan yang dilakukan peserta didik dengan menggunakan
angka. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang paling banyak
dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan Persamaan linear dua variabel adalah kesalahan prinsip
diikuti kesalahan konsep dan kesalahan keterampilan.

Kata kunci: Analisis Kesalahan, Persamaan Linear Dua Variabel

 Corresponding author : ISSN 2579-9258


Address : Bangkinang Kabupaten Kampar Propinsi Riau
Email : zulfahasni670@gmail.com
Phone : 0812 6715 7303

12
13 Analisis Kesalahan Peserta Didik Pada Materi Persamaan Linear Dua Variabel Di Kelas VIII MTs Negeri Sungai
Tonang, Zulfah

PENDAHULUAN prosedur. Seperti halnya yang dilakukan


Persamaan linear dua variabel oleh Zainal Abidin yang menganalisis dan
merupakan materi yang wajib dipelajari mengungkapkan jenis-jenis kesalahan
dan dipahami agar dapat dengan mudah yang terjadi seperti kesalahan
menyelesaikan permasalahan yang keterampilan, kesalahan konsep dan
berkaitan dengan sistem persamaan linear kesalahan prinsip yang dilakukan(2).
dua variabel yangmana dipelajari di kelas Bell mengemukakan bahwa fakta
VIII SMP/MTs. Pada saat ini, terdapat merupakan kesepakatan atau ketentuan
peserta didik yang dapat menentukan dalam matematika. Simbol-simbol dalam
penyelesaian dari dua persamaan matematika termasuk kedalam kategori
matematika yang diberikan, baik fakta. Misalnya “2” diketahui dan dibaca
menggunakan metode substitusi, eliminasi, “dua” dalam bahasa indonesia, serta
maupun melalui grafik. Namun jika yang dibaca persen. Fakta dalam
permasalahan yang diberikan dalam matematika dapat dipelajari melalui
bentuk soal cerita maka peserta didik akan hafalan, latihan, dan permainan. Peserta
kesusahan dalam mengubah soal tersebut didik dikatakan telah memahami fakta jika
menjadi beberapa persamaan guna dapat dapat menuliskan fakta dengan benar dan
dicarikan penyelesaiannya. Peserta didik dapat menggunakan dengan tepat dalam
tidak memahami bahwasanya setiap situasi yang berbeda. Fakta merupakan
variabel dalam persamaan memiliki konsep dasar sebelum memahami konsep
makna. Hal ini juga diungkapkan oleh atau prinsip. Menurut Jurnal masih ada
Ronald Manibuy, dkk yang menyatakan peserta didik yang mengalami kesalahan
bahwa sumber utama dari kesulitan yang dalam memahami fakta-fakta dari sebuah
dialami oleh siswa dalam proses materi matematika.
pemecahan masalah adalah mengubah Bell menyatakan bahwa
kata-kata tertulis dalam operasi keterampilan dalam matematika
matematika dan simbolisasinya. Kesulitan merupakan operasi dan prosedur dimana
pemecahan masalah aljabar menjadi lebih peserta didik diharapkan dapat
sulit bagi siswa dalam memahami dan menyelesaikan persoalan dengan cepat dan
menyelesaikan masalahnya apabila tepat. Berbagai keterampilan berwujud
dikaitkan dengan soal cerita(1). urutan prosedur tertentu yang disebut
Kesalahan-kesalahan yang terjadi dengan algoritma. Sedangkan operasi itu
pada materi persamaan linear dua variabel sendiri adalah suatu aturan untuk
perlu dilakukan analisis agar dapat mendapatkan elemen tunggal dari satu atau
diketahui pada indikator mana saja terjadi lebih elemen yang diketahui. Peserta didik
kesalahan. Melalui analisis yang sering mengalami kesalahan konsep
dilakukan, maka guru dalam hal ini dapat sehingga peserta didik akan mengalami
lebih memfokuskan perbaikan pada aspek miskonsepsi pada materi yang akan
atau indikator yang ditemukan. Oleh dipelajari. Konsep dalam matematika
sebab itu maka peneliti tertarik untuk menurut Hudojo adalah “suatu
melakukan penelitian yang berjudul ide/gagasan yang dibentuk dengan
“Analisis Kesalahan Peserta Didik Pada memandang sifat-sifat yang sama
Materi Persamaan Linear Dua Variabel dari sekumpulan eksemplar yang
MTs Negeri Sungai Tonang”. cocok. Dengan mengambil adanya
Analisis kesalahan dilakukan sekumpulan eksemplar sebagai kriteria,
berdasarkan objek dari matematika berupa 1. Manibuy r, retno d, saputro s.
fakta, konsep, skill/ keterampilan serta soalpersamaan kuadrat berdasarkan
14 Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 1, No. 1, Mei 2017, hal. 12-16

taksonomi solo pada kelas x sma matematika dapat dipelajari melalui


negeri 1 plus di kabupaten nabire – belajar hafalan, latihan, dan permainan.
papua. 2014;2(9):933–46. Peserta didik dikatakan telah memahami
2. Abidin z. pendidikan matematika fakta jika dapat menuliskan fakta dengan
fakultas. j ilm didakt. benar dan dapat menggunakan dengan
2012;xiii(1):183–96. tepat dalam situasi yang berbeda.
kita mengidentifikasi konsep. Apabila Bell mengemukakan bahwa
kita dapat menemukan lebih dari satu keterampilan dalam matematika
eksemplar dari suatu ide/gagasan, kita merupakan operasi dan prosedur dimana
namakan suatu konsep”. Contoh “x > y” peserta didik diharapkan dapat
merupakan konsep sebab kita dapat menyelesaikan persoalan dengan cepat
menyebutkan fakta misalkan 6 > 5. dan tepat. Berbagai keterampilan
Penelitian ini bertujuan untuk: berwujud urutan prosedur tertentu yang
1. Mendeskripsikan aspek kesalahan disebut dengan algoritma. Sedangkan
yang dilakukan peserta didik kelas operasi itu sendiri adalah suatu aturan
VIII MTs Negeri Sungai Tonang untuk mendapatkan elemen tunggal dari
dalam menyelesaikan soal-soal terkait satu atau lebih elemen yang diketahui,
materi Persamaan linear dua variabel. misalnya menjumlahkan dengan
2. Mendeskripsikan kesalahan yang , mengalikan dengan ,
paling banyak dilakukan peserta didik
atau mengalikan dengan suatu
kelas VIII MTs Negeri Sungai Tonang
dalam menyelesaikan soal-soal terkait bilangan real merupakan contoh dari
materi Persamaan linear dua variabel. keterampilan.
3. Mengetahui seberapa besar persentase Konsep dalam matematika
kesalahan peserta didik pada masing- menurut Hudojo adalah “suatu
masing aspek kesalahan ide/gagasan yang dibentuk dengan
Bell membagi objek matematika memandang sifat-sifat yang sama
dalam dua kelompok yang terdiri dari dari sekumpulan eksemplar yang
objek langsung dan objek tak langsung. cocok. Dengan mengambil adanya
Objek langsung diklasifikasikan atas sekumpulan eksemplar sebagai kriteria,
fakta, keterampilan, konsep, dan prinsip. kita mengidentifikasi konsep. Apabila
Sedangkan objek tak langsung kita dapat menemukan lebih dari satu
diklasifikasikan atas transfer belajar, eksemplar dari suatu ide/gagasan, kita
kemampuan inkuiri, kemampuan namakan suatu konsep”. Contoh “x < y”
memecahkan masalah dan apresiasi untuk merupakan konsep sebab kita dapat
struktur matematika. Adapun pengertian menyebutkan fakta misalkan 2 < 3.
dan contoh dari masing-masing klasifikasi Persamaan linear dua variabel
objek langsung tersebut adalah fakta, merupakan materi wajib yang
konsep, skill/ keterampilan, dan prinsip. dipelajari sebelum sistem persamaan
Fakta dalam matematika menurut Hudojo linear dua variabel. Sebelum
adalah suatu ide/gagasan apabila hanya mempelajari persamaan linear dua
ada satu eksemplar saja ditemukan disebut variabel, peserta didik juga diberikan
fakta. Selanjutnya Bell mengemukakan materi berupa persamaan linear satu
bahwa fakta merupakan kesepakatan atau variabel yang dipelajari di kelas VII
ketentuan dalam matematika misalnya SMP/MTs. Persamaan linear dua
simbol-simbol dalam matematika. Simbol variabel adalah sebuah kalimat
terbuka yang memiliki dua variabel,
“ ” merupakan simbol untuk “akar”,
dan masing-masing variabel
sebagai simbol yang dihubungkan dengan berpangkat satu. Setiap variabel
perkataan “dua”, dan masih banyak lagi memiliki makna, seperti jarak,
contoh yang lainnya. Fakta dalam
15 Analisis Kesalahan Peserta Didik Pada Materi Persamaan Linear Dua Variabel Di Kelas VIII MTs Negeri Sungai
Tonang, Zulfah

kecepatan, berat, jumlah sebuah terdiri dari beberapa soal yang


produk dan masih banyak lagi. disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.
Penentuan penyelesaian sebuah Instrument tes yang digunakan dalam
persamaan linear dua variabel dapat penelitian ini bersifat diagnostik artinya
dilakukan dengan dua cara yaitu hanya ingin mengetahui letak kesalahan
melalui metode grafik, dan substitusi. peserta didik dan tidak digunakan dalam
menilai prestasi peserta didik dalam
METODE PENELITIAN mengerjakan soal terkait materi
Metode pada penelitian ini adalah persamaan linear dua variabel.
metode deskriptif kualitatif dan desriptif Teknik analisis data yang
kuantitatif. Deskriptif kualitatif yaitu digunakan dalam penelitian ini adalah
menggambarkan kesalaha-kesalahan yang analisis deskriptif, yaitu menganalisis data
dilakukan peserta didik dengan dengan cara mendeskripsikan atau
menggunakan kata-kata. Sedangkan menggambarkan data yang telah
deskriptif kuantitatif yaitu terkumpul. Data yang diperoleh dalam
menggambarkan besar kesalahan- penelitian ini adalah data hasil tes
kesalahan yang dilakukan peserta didik diagnostik. Setelah data terkumpul
dengan menggunakan angka. Suharsimi dilakukan reduksi data, yang bertujuan
Arikunto (2006: 12) mengemukakan untuk memfokuskan data pada hal-hal
bahwa penelitian kuantitatif adalah yang akan diteliti. Mereduksi data
pendekatan penelitian yang banyak merupakan kegiatan penyederhanaan dan
dituntut menggunakan angka, mulai dari pengabstraksian seluruh data dari hasil
pengumpulan data, penafsiran terhadap tes.
data tersebut, serta menampilkan hasil.
Menurut Sumanto (1995: 77) penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
deskriptif berusaha mendeskripsi dan
menginterpretasi apa yang ada (bisa Berdasarkan hasil tes diagnostik
mengenai kondisi atau hubungan yang ada, pada materi Persamaan linear dua variabel
pendapat yang sedang tumbuh, proses diperoleh bahwa masih terdapat peserta
yang sedang berlangsung, akibat yang didik yang melakukan kesalahan dalam
terjadi atau kecederungan yang tengah menyelesaikan soal terkait materi tersebut.
berkembang). Kesalahan yang dilakukan peserta didik
Objek dalam penelitian yaitu kesalahan terdiri dari kesalahan konsep, kesalahan
peserta didik dalam menyelesaikan soal operasi dan kesalahan prinsip. Materi
matematika yang berkaitan dengan materi Persamaan linear dua variabel
Persamaan Linear Dua Variabel. membutuhkan kemampuan memahami
Teknik pengumpulan data yang konsep, dan prinsip, dan skill. Aspek
digunakan dalam penelitian ini adalah konsep artinya memahami definisi dari
metode tes. Suharsimi Arikunto (2006: Persamaan linear dua variabel. Aspek yang
150) menyatakan bahwa tes adalah kedua yaitu prinsip merupakan
serentetan pertanyaan atau latihan serta pemahaman terhadap aturan-aturan yang
alat lain yang digunakan untuk mengukur telah ditetapkan dalam menemukan
keterampilan, pengetahuan intelegensi. penyelesaian dari Persamaan linear dua
Tes tersebut dilakukan di kelas secara variabel. Sedangkan aspek prinsip
bersama-sama tanpa membuka buku berkaitan dengan kemampuan menyusun
catatan atau buku paket peserta didik algoritma dan melakukan operasi
dengan alokasi waktu 60 menit. perhitungan sehingga memperoleh solusi
Instrumen penelitian yang persamaan linear dua variabel yang benar
digunakan oleh peneliti sebagai alat dan tepat. Setiap kemampuan
pengumpulan data adalah tes. Tes ini mempengaruhi langkah penyelesaian soal
16 Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 1, No. 1, Mei 2017, hal. 12-16

matematika. Jika salah satu kemampuan SIMPULAN


tersebut tidak dimiliki oleh peserta didik Berdasarkan hasil peneltian maka
maka dapat mengakibatkan proses dan dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang
hasil yang salah dalam menyelesaikan soal paling banyak dilakukan adalah kesalahan
Persamaan linear dua variabel. Hasil prinsip, diikuti kesalahan konsep, dan
analisis terhadap hasil tes peserta didik kesalahan keterampilan.
dalam menyelesaikan soal Persamaan
linear dua variabel disajikan pada Tabel 1.
Jenis Kesalahan UCAPAN TERIMAKASIH
No Terimakasih peneliti ucapkan kepada
Kesalahan Kesalaha Kesalaha
Soa
Keterampila n Konsep n Prinsip Bapak Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan,
l
n (%) (%) (%) Ketua Prodi Pendidikan Matematika yang
1 45% 75% 75% telah memberikan izin kepada peneliti
2 35% 75% 75% untuk melakukan penelitian. Terimakasih
3 35% 70% 75% peneliti juga sampaikan kepada Kepala
4 35% 65% 75% Sekolah MTs Negeri Sungai Tonang,
5a 25% 25% 25% serta guru mata pelajaran matematika
5b 10% 10% 30% yang telah memberikan kesempatan
5c 10% 10% 25% kepada peneliti untuk melakukan
penelitian di MTs Negeri Sungai Tonang.
Berdasarkan Tabel 1. terlihat bahwa
persentase kesalahan yang dilakukan DAFTAR PUSTAKA
peserta didik dalam menyelesaikan soal-
1. Manibuy R, Retno D, Saputro S.
soal Persamaan linear dua variabel adalah
Soalpersamaan Kuadrat
kesalahan prinsip 54,28% dan kesalahan
Berdasarkan Taksonomi Solopada
konsep 47%, dan kesalahan keterampilan
Kelas X Sma Negeri 1 Plus Di
sebesar 27,8%. Berdasarkan hal tersebut
Kabupaten Nabire – Papua.
maka dapat disimpulkan bahwa kesalahan
2014;2(9):933–46.
yang paling banyak dilakukan peserta
didik dalam menyelesaikan Persamaan 2. Abidin Z. Pendidikan Matematika
linear dua variabel adalah kesalahan Fakultas. J Ilm Didakt.
prinsip diikuti kesalahan konsep dan 2012;Xiii(1):183–96.
kesalahan keterampilan. 3. Arikunto, S. (2010). Prosedur
Penelitian, Rineka Cipta. Jakarta.
4. Bell, F.H. (1982). Teaching And
Learning Mathematics (In
Secondary School), Wm. C. Brown
Company Publisher, Lowa.

Anda mungkin juga menyukai