Anda di halaman 1dari 24

BADAN STANDARDISASI NASIONAL

BSN) Situs http://www.bsn.go.ld email. bsn@bsn.go.id

/BSN/B2-b2/5/2019
Jakarta, 10 Mei2019
Nomor
Lampiran 3(figa) berkas
Hal Penyampaian Keputusan
Kepala Badan Standardisasi Nasional
Kepada Yth.
Kepala Pusat Standardisasi Industri
Badan Penelitian dan Pengembangan Industri
Kementerian Perindustrian

di Jakarta

dtn Stendaf^'tosional Indonesia 06-4558-1998 Cara uji viskosltas larutan karbcksimetil

Nasional Indonesia 06-0082-1987 Mutu dan cara uji ^ '.|gQy^^p/03fxj/4/2Ol9 tentang


sr:ss.,rro„ST£srsTeS'9r,°;JTSs-.......
untuck di'ketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Atas perhatian dan kerja samanya, kami mengucapkan terima kasih.
Sumber Daya Manusia, Organisasi

ryana Margahayu

Tembusan:
1. SekretarisUtama, BSN;
2 Deputi Bidang Pengembangan Standar, BSN; r^m-
3, DIrektur SIstem Penerapan Standar dan Penilaian Kes^uaiar^, BSN,
4, Direktur Akreditasi Lembaga Inspeksi dan Sertfikasi, BSN,
5, Direktur Pengembangan Standar Agro,Kin.ia,Keseha an^ Transportasi, dan TeknologI
6 Direktur Pengembangan Standar Mekanika, Energi Elektronika, iranspona
7^ SSm"•S^b.ns."S,....in.r..«.i^nll.»„ a™
8. S2l.Blr. Hub..,.. M.s,mk«,K.(.»n..dm L.,.™.Inlom.a BSN;d.n
9. Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi, BSN
0
BADAN STANDARDISASI NASIONAL

KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

NOMOR 155/KEP/BSN/4/2019
TENTANG

PENETAPAN STANDAR NASIONAL INDONESIA

8762:2019 NATRIUM KARBOKSIMETIL SELULOSA TEKNIS


SEBAGAI REVISI DARI STANDAR NASIONAL INDONESIA
06-3736-1995 NATRIUM KARBOKSIMETIL SELULOSA TEKNIS,
STANDAR NASIONAL INDONESIA

06-4557-1998 CARA UJI KADAR AIR KARBOKSIMETIL SELULOSA,


DAN STANDAR NASIONAL INDONESIA

06-4558-1998 CARA UJI VISKOSITAS LARUTAN

KARBOKSIMETIL SELULOSA

KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL,

Menimbang : a. bahwa untuk menjaga kesesuaian Standar


Nasional Indonesia terhadap kebutuh^ pasar,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
pemeliharaan dan penilaian kelayakan dan
kekinian, perlu dilakukan kaji ulang;

b. bahwa berdasarkan hasil kaji ulang, perlu


dilakukan revisi Standar Nasional Indonesia;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Kepala Badan
Standardisasi Nasional tentang Penetapan
Standar Nasional Indonesia 8762:2019 Natrium

karboksimetil selulosa teknis sebagai revisi dari


Standar Nasional Indonesia 06-3736-1995
Natrium karboksimetil selulosa teknis, Standar
Nasional Indonesia 06-4557-1998 Cara uji kadar
air karboksimetil selulosa, dan Standar Nasional
BADAN STANDARDISASI NASIONAL
0
-2-

Indonesia 06-4558-1998 Cara uji viskositas


larutan karboksimetil selulosa;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang


Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun


2014 Nomor 216, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5584);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2018

tentang Sistem Standardisasi dan Penilaian


Kesesuaian Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 110, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6225);
3. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2018 tentang
Badan Standardisasi Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 10);

4. Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 6

Tahun 2018 tentang Pedoman Kaji Ulang Standar


Nasional Indonesia (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 601);
5. Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor

12 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas


Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 1

Tahun 2018 tentang Pedoman Tata Cara


Penomoran Standar Nasional Indonesia (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
1762);
Memperhatikan Surat Kepala Pusat Standardisasi Industri, Badan
Penelitian dan Pengembangan Industri, Kementerian
Perindustrian; Nomor: 08/BPPI.4/01/2018 tanggal 4

E;\I FIRDA Z\SK\SNI\2019\APRIL\Komtck 71-04\SK_135_04JVKH_SNLRcvisi 8762J2019.doc


BADAN STANDARDISASI NASIONAL
0
-3-

Januari 2018 Perihal Pengiriman RSNI 3 KT 71-04,


Kimia Organik;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDARDISASI

NASIONAL TENTANG PENETAPAN STANDAR

NASIONAL INDONESIA 8762:2019 NATRIUM

KARBOKSIMETIL SELULOSA TEKNIS SEBAGAI


REVISI DARI STANDAR NASIONAL INDONESIA

06-3736-1995 NATRIUM KARBOKSIMETIL

SELULOSA TEKNIS, STANDAR NASIONAL


INDONESIA 06-4557-1998 CARA UJI KADAR AIR

KARBOKSIMETIL SELULOSA, DAN STANDAR


NASIONAL INDONESIA 06-4558-1998 CARA UJI

VISKOSITAS LARUTAN KARBOKSIMETIL

SELULOSA.

KESATU Menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI)


8762:2019 Natrium karboksimetil selulosa teknis.

KEDUA SNI 8762:2019 Natrium karboksimetil selulosa

teknis sebagaimana dimaksud dalam Diktum


KESATU sebagai revisi dari SNI 06-3736-1995
Natrium karboksimetil selulosa teknis, SNI
06-4557-1998 Cara uji kadar air karboksimetil
selulosa, dan SNI 06-4558-1998 Cara uji viskositas
larutan karboksimetil selulosa.

KETIGA SNI yang direvisi masih tetap berlaku sepanjang


belum dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

E:\l FIRDA Z\SK\SNI\2019\APRlL\Komtck 71-04\SK_135_04_AKH_SNI_Rcvisi 8762J2019.doc


BADAN STANDARDISASI NASIONAL
0
-4-

KEEMPAT Keputusan Kepala Badan ini mulai berlaku pada


tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jak^ta
pada tanggal 2019
KEPAI^A BADAN STONDARDISASI NASIONAL,

BAMBANG PRASETYA

E:\i FIRDA Z\SK\SNI\2019\APRIL\Komlek71-04\SKLl35_04JVKH_SNLRcvisl 8762_2019.doc


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 71-04 Industri Kimia Organik, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 8762:2019

Natrium karboksimetil selulosa teknis

Badan Standardisasi Nasional


Standar Nasional Indonesia

ICS 71.080.60
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 71-04 Industri Kimia Organik, dan tidak untuk dikomersialkan”
© BSN 2019

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau
seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan
dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN

BSN
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id

Diterbitkan di Jakarta
SNI 8762:2019

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 71-04 Industri Kimia Organik, dan tidak untuk dikomersialkan”
Daftar isi

Daftar isi.....................................................................................................................................i
Prakata ..................................................................................................................................... ii
1 Ruang lingkup .................................................................................................................... 1
2 Acuan normatif................................................................................................................... 1
3 Istilah dan definisi .............................................................................................................. 1
4 Syarat mutu ....................................................................................................................... 2
5 Pengambilan contoh .......................................................................................................... 2
6 Cara uji .............................................................................................................................. 2
7 Penandaan ...................................................................................................................... 10
8 Pengemasan.................................................................................................................... 11
Lampiran A (informatif) Contoh gambar peralatan ................................................................ 12
Bibliografi ............................................................................................................................... 14

© BSN 2019 i
SNI 8762:2019

Prakata

Standar Nasional Indonesia (SNI) 8762:2019 dengan judul Natrium karboksimetil selulosa
teknis merupakan revisi dari SNI 06-3736-1995, Natrium karboksimetil selulosa teknis, SNI
06-4557-1998, Cara uji kadar air karboksimetil selulosa, dan SNI 06-4558-1998, Cara uji
viskositas larutan karboksimetil selulosa. Perubahan pada SNI ini meliputi ruang lingkup,
istilah dan definisi, syarat mutu, dan cara uji.

Standar ini disusun dengan tujuan:


1. Melindungi produsen dan konsumen;
2. Mendukung perkembangan industri nasional;
3. Menunjang ekspor produk nonmigas;
4. Mewujudkan persaingan usaha yang sehat dalam perdagangan.

Standar ini disusun oleh KomiteTeknis 71-04, Industri Kimia Organik dan telah dibahas
dalam rapat konsensus di Jakarta pada tanggal 17 Desember 2018. Hadir dalam rapat
tersebut wakil dari pemerintah,produsen, konsumen, tenaga ahli, dan institusi terkait
lainnya. SNI ini juga telah melalui konsensus nasional yaitu jajak pendapat sejak tanggal 1
Februari 2019 sampai dengan 1 April 2019 dan disetujui menjadi Rancangan Akhir SNI
(RASNI) untuk ditetapkan menjadi SNI.

Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen standar ini dapat
berupa hak paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk
pengidentifikasian salah satu atau seluruh hak paten yang ada.

© BSN 2019 ii
SNI 8762:2019

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 71-04IndustriKimiaOrganik, dan
Natrium karboksimetil selulosa teknis

1 Ruang lingkup

Standar ini menetapkan syarat mutu dan cara uji natrium karboksimetil selulosa teknis yang
digunakan sebagai bahan penolong pada industri kecuali industri pangan dan industri
pengeboran minyak.

2 Acuan normatif

Dokumen acuan berikut sangat diperlukan untuk penerapan dokumen ini.Untuk acuan
bertanggal, hanya edisi yang disebutkan yang berlaku. Untuk acuan tidak bertanggal,
berlaku edisi terakhir dari dokumen acuan tersebut (termasuk seluruh
perubahan/amandemen).

SNI 0428, Petunjuk pengambilan contoh padatan

3 Istilah dan definisi

Untuk tujuan penggunaan dokumen ini, istilah dan definisi berikut ini berlaku.

3.1
natrium karboksimetil selulosa
padatan berupa serbuk putih sampai kekuningan, tak berbau, tawar dan higroskopis, yang
merupakan turunan dari selulosa dengan perlakuan alkali dan monochloro acetic acid atau
garam natrium dengan rumus molekul [C6H7O2(OH)x(OCH2COONa)y]n dan CAS Number
9004-32-4
CATATAN x = 1,5 sampai 2,80; y = 0,2 sampai 1,5; x + y = 3,0; y adalah derajat substitusi; dan n
adalah derajat polimerisasi.

3.2
derajat substitusi
nilai rata-rata pensubstitusi per unit anhidroglukosa
tidak untuk dikomersialkan”

© BSN 2019 1 dari 14


SNI 8762:2019

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 71-04 Industri Kimia Organik, dan tidak untuk dikomersialkan”
4 Syarat mutu

Tabel 1-Syarat mutu natrium karboksimetil selulosa teknis

No. Kriteria uji Satuan Persyaratan


Larut dalam air, tidak larut dalam
1. Kelarutan -
etanol
2. Uji buih - Tidak ada buih
3. Uji starch dan turunannya - Tidak ada starch dan turunannya
4. Uji pengendapan - Tidak ada endapan
5. Kadar air Fraksi massa, % Maks.10
6. Viskositas (larutan 1 %)* cP Min. 20
7. pH (larutan 1 %) - 7,0 – 11,0
8. Kemurnian Fraksi massa, % Min. 55,0
9. Derajat substitusi - 0,60 – 1,50
10. Berat jenis g/mL Min. 400
* Nilai viskositas pada laporan hasil uji harus sesuai dengan viskositas yang tertera pada kemasan.
* Nilai viskositas pada laporan hasil uji dilengkapi dengan ukuran spindle dan kecepatan putaran.

5 Pengambilan contoh

Cara pengambilan contoh sesuai dengan SNI 0428.

6 Cara uji

6.1 Kelarutan

6.1.1 Prinsip

Pengukuran berdasarkan larut tidaknya contoh uji dalam air dan larutan etanol.

6.1.2 Pereaksi

a. Air suling;
b. Etanol teknis.

6.1.3 Peralatan

a. Neraca, dengan ketelitian 0,01 g;


b. Gelas ukur 50 mL;
c. Gelas piala 800 mL;
d. Spatula;
e. Pengaduk magnet atau pengaduk biasa.

6.1.4 Cara kerja

a. Timbang contoh uji sebanyak 0,5 g;


b. Masukkan contoh uji kedalam gelas piala kemudian tambahkan air suling sampai
volume 500 mL sambil diaduk dengan pengaduk sampai larut;
c. Masukkan sebanyak 25 mL larutan tersebut ke dalam gelas ukur kemudian amati bahwa
contoh uji larut dengan sempurna dalam air;
d. Lakukan cara yang sama dari butir a sampai c dengan menggunakan larutan etanol.

© BSN 2019 2 dari 14


SNI 8762:2019

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 71-04 Industri Kimia Organik, dan tidak untuk dikomersialkan”
6.2 Uji buih

6.2.1 Prinsip

Pengukuran berdasarkan terbentuknya buih dalam larutan contoh uji jika dilakukan
pengocokan.

6.2.2 Pereaksi

a. Air suling.

6.2.3 Peralatan

a. Neraca, dengan ketelitian 0,01 g;


b. Tabung reaksi;
c. Gelas piala 800 mL;
d. Spatula;
e. Pengaduk magnet atau pengaduk biasa.

6.2.4 Cara kerja

a. Timbang contoh uji sebanyak 0,5 g;


b. Masukkan contoh uji kedalam gelas piala kemudian tambahkan air suling sampai
volume 500 mL sambil diaduk dengan pengaduk sampai larut;
c. Masukkan sebanyak 10 mL larutan tersebut ke dalam tabung reaksi;
d. Kocok dengan kuat, kemudian amati, tidak boleh terbentuk buih (uji ini membedakan
natrium karboksimetil selulosa dari turunan selulosa lainnya, alginat, dan natural gums).

6.3 Uji starch dan turunannya

6.3.1 Prinsip

Pengukuran berdasarkan perubahan warna larutan contoh uji dengan penambahan larutan
Iodin.

6.3.2 Pereaksi

a. Air suling;
b. Larutan Iodin 0,1 N;
c. Larutan NaOH, (0,1 – 0,5) %;
d. Kalium Iodida (KI).

6.3.3 Peralatan

a. Neraca, dengan ketelitian 0,01 g;


b. Labu takar 100 mL;
c. Spatula;
d. Spatula karet;
e. Wadah stainless steel;
f. Pengaduk mekanik (mixer);
g. Tabung reaksi.

© BSN 2019 3 dari 14


SNI 8762:2019

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 71-04 Industri Kimia Organik, dan tidak untuk dikomersialkan”
6.3.4 Cara kerja

a. Masukkan sebanyak 10 mL larutan Iodin 0,1 N ke dalam labu takar 100 mL;
b. Tambahkan 0,60 g KI kemudian kocok;
c. Tambahkan air suling hingga tanda tera, kemudian dikocok lagi. (Catat tanggal dan
hari pembuatan, simpan dalam kondisi tertutup, gelap, dan dingin). Larutan KI ini tahan
hingga maksimal 3 bulan;
d. Timbang air suling sebanyak 380 g, masukkan ke dalam wadah stainless steel;
e. Timbang contoh uji dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika viskositas rendah (maksimum 50 cP) : 10 g
Jika viskositas tinggi (diatas 50 cP) : 5g
f. Masukkan contoh uji sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan pengaduk mekanik;
g. Setelah 5 menit, angkat, kemudian masukkan kembali contoh uji yang menempel di
dinding wadah dengan spatula karet ke dalam larutan;
h. Cek pH, jika lebih kecil dari 10, maka tambahkan larutan NaOH;
i. Aduk kembali hingga total pengadukan di pengaduk mekanik selama 20 menit;
j. Siapkan blangko air suling pada 3 buah tabung reaksi, tambahkan ke masing-masing
tabung sebanyak 3; 9; dan 30 tetes larutan Iodin;
k. Masukkan sebanyak 2 mL larutan contoh uji (6.3.3.i) ke dalam tabung reaksi kemudian
tambahkan 3; 6; dan 21 tetes larutan Iodin;
l. Bandingkan warna larutan contoh uji dengan larutan blangko;
m. Jika terdapat perbedaan warna dari blangko, maka contoh uji mengandung starch dan
turunannya.

6.4 Uji pengendapan

6.4.1 Prinsip

Pembentukan endapan dalam larutan contoh uji jika ditambahkan larutan tembaga sulfat
atau aluminium sulfat.

6.4.2 Pereaksi

a. Air suling;
b. Larutan CuSO4 5 % atau Al2(SO4)3 0,5 %.

6.4.3 Peralatan

a. Neraca, dengan ketelitian 0,01 g;


b. Gelas piala 800 mL;
c. Spatula;
d. Pengaduk magnet atau pengaduk biasa;
e. Gelas ukur 5 mL.

6.4.4 Cara kerja

a. Timbang contoh uji sebanyak 0,5 g;


b. Masukkan contoh uji ke dalam gelas piala kemudian tambahkan air suling sampai
volume 500 mL sambil diaduk dengan pengaduk sampai larut;
c. Masukkan sebanyak 5 mL larutan tersebut ke dalam gelas ukur;
d. Tambahkan 5 mL larutan CuSO4 atau Al2(SO4)3, kemudian amati, tidak boleh terbentuk
endapan (uji ini membedakan natrium karboksimetil selulosa dari turunan selulosa
lainnya, gelatin, dan carob beangum, dan tragacanth gum).

© BSN 2019 4 dari 14


SNI 8762:2019

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 71-04 Industri Kimia Organik, dan tidak untuk dikomersialkan”
6.5 Kadar air

6.5.1 Prinsip

Kadar air dihitung berdasarkan bobot yang hilang selama pemanasan dalam oven pada
temperatur (105 ± 3) C.

6.5.2 Peralatan

a. Oven, diatur pada temperature (105 ± 3) C;


b. Neraca analitik, dengan ketelitian 0,1 mg;
c. Botol timbang (diameter dalam 50 mm dan tinggi 30 mm, atau sejenisnya);
d. Desikator;
e. Spatula.

6.5.3 Cara kerja

a. Panaskan botol timbang beserta tutupnya di dalam oven (105 ± 3) C selama


2 jam dengan posisi botol timbang terbuka. Dinginkan dalam desikator dan timbang
(A);
b. Timbang contoh uji sebanyak (3 – 5) g (B) dan masukkan dalam botol timbang;
c. Masukkan ke dalam oven selama 2 jam;
d. Dinginkan dalam desikator dan timbang;
e. Masukkan kembali ke dalam oven selama 30 menit.;
f. Dinginkan di dalam desikator, dan timbang kembali (C);
g. Ulangi tahapan e dan f hingga perbedaan penimbangan maksimal 5 mg.

CATATAN Nilai C diambil setelah butir g terpenuhi.

6.5.4 Perhitungan

B− [C−A]
Kadar air (%) = × 100 %
B

Keterangan:
A adalah berat botol timbang beserta tutupnya, g.
B adalah berat contoh uji sebelum dipanaskan, g.
C adalah berat contoh uji dan botol timbang beserta tutupnya setelah dipanaskan, g.

6.6 Viskositas

6.6.1 Prinsip

Pengukuran viskositas larutan contoh uji dengan perhitungan berat kering. Metode
pengukuran digunakan pada rentang viskositas contoh uji (10 – 10.000) mPa-s (cP) dengan
temperatur 25 C.

6.6.2 Pereaksi

a. Air suling.

© BSN 2019 5 dari 14


SNI 8762:2019

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 71-04 Industri Kimia Organik, dan tidak untuk dikomersialkan”
6.6.3 Peralatan

a. Viskometer; minimal viskometer analitik rotasional dengan motor penggerak yang


kecepatan putaran dapat diubah dari (0,5 – 60) r/menit;

Tabel 2 - Elemen rotasi dan kecepatan dari spindle

Rentang Kecepatan
Panjang Faktor
viskositas Diameter (mm) putaran
(mm) pengali
(mPa-s) (r/menit)
10 – 100 19 65 60 1
100 – 200 19 65 30 2
200 – 1.000 10 54 30 10
1.000 – 4.000 5,9 43 30 40
4.000 – 10.000 3,2 31 30 200
CATATAN 1 Faktor pengali digunakan jika menggunakan viskometer analog.
CATATAN 2 Contoh gambar spindle (lihat Gambar A.1).
CATATAN 3 Untuk rentang viskositas 1 cP = 1 mPa-s.

b. Pengaduk mekanik; memiliki kecepatan putaran dari rendah hingga (900 ± 100)
r/menit;

CATATAN Contoh gambar pengaduk mekanik (lihat Gambar A.2)

c. Neraca analitik, dengan ketelitian 0,1 mg;


d. Wadah, semacam gelas dengan diameter berukuran 64 mm dan kedalaman 152 mm,
kapasitas 340 g;
e. Penangas air (25 ± 0,2) °C;
f. Termometer dengan ketelitian ±0,1 °C;
g. Spatula.

6.6.4 Cara kerja

a. Atur penangas air pada temperatur (25 ± 0,2) °C;


b. Timbang contoh uji dan volume air suling sebanyak seperti perhitungan dibawah ini:

100 A
Berat contoh uji basis kering (M) =
100 − B

Keterangan:
A adalah berat contoh uji basis kering yang diinginkan, g.
B adalah kadar air contoh uji (hasil dari 6.5.4), %.

Volume air suling (V) = 240 – M

Keterangan:
M adalah berat contoh uji basis kering, g.
V adalah volume air suling, mL.

c. Masukkan contoh uji sambil diaduk dengan pengaduk mekanik dengan kecepatan
putaran rendah, kemudian tambahkan kecepatan putaran pengaduk mekanik hingga
(900 ± 100) r/menit;

CATATAN Kecepatan pengadukan tidak boleh lebih dari 1.200 r/menit agar tidak berdampak pada
viskositas contoh uji. Contoh uji dimasukkan sedikit demi sedikit agar tidak terjadi penggumpalan.

© BSN 2019 6 dari 14


SNI 8762:2019

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 71-04 Industri Kimia Organik, dan tidak untuk dikomersialkan”
d. Pengadukan dilakukan selama (120 ± 3) menit;
e. Masukkan larutan contoh uji beserta wadahnya ke dalam penangas air yang telah
bertemperatur (25 ± 0,2) °C, biarkan selama 1 jam;
f. Pastikan temperatur larutan contoh uji masuk dalam rentang 19 °C hingga 27 °C;
g. Keluarkan larutan contoh uji dari penangas air, kemudian kocok dengan kuat selama
10 detik;
h. Ukur viskositas larutan contoh uji dengan viskometer dan catat hasil pengukuran pada
menit ke 3. Pencatatan hasil pengukuran pada 25 °C tersebut dilengkapi dengan
ukuran spindle dan kecepatan putaran yang digunakan.

6.7 pH (larutan 1%)

6.7.1 Prinsip

Pengukuran pH berdasarkan aktivitas ion hidrogen secara potensiometrik dengan


menggunakan pH meter.

6.7.2 Pereaksi

a. Air suling;
b. Larutan penyangga pH 7;
c. Larutan penyangga pH 9.

6.7.3 Peralatan

a. Neraca, dengan ketelitian 0,01 g;


b. Pengaduk magnet;
c. pH meter;
d. Plastik timbang;
e. Gelas piala 100 mL.

6.7.4 Cara kerja

a. Kalibrasi pH meter dengan menggunakan larutan penyangga pH 7 dan larutan


penyanga pH 9;
b. Masukkan sebanyak 99 mL air pH 7 ke dalam gelas piala yang sudah terdapat
pengaduk magnet;
c. Timbang contoh uji sebanyak 1 g dan larutkan sedikit demi sedikit sambil diaduk (untuk
menghindari terbentuknya gumpalan);
d. Bersihkan elektroda dengan air suling dan keringkan dengan kertas saring;
e. Setelah larut semua, ukur pH larutan;
f. Catat nilai pH bila pembacaan pada alat telah stabil, angkat elektroda, dan bersihkan.

6.8 Kemurnian

6.8.1 Prinsip

Kemurnian dihitung berdasarkan kandungan zat aktif didalam contoh uji.

6.8.2 Pereaksi

a. Etanol 80 % pada temperatur (60 – 65) °C;


b. Aseton 100 %;
c. Larutan perak nitrat (AgNO3) 0,1 N.

© BSN 2019 7 dari 14


SNI 8762:2019

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 71-04 Industri Kimia Organik, dan tidak untuk dikomersialkan”
6.8.3 Peralatan

a. Cawan Gooch dengan kapasitas 50 mL, porositas sedang;


b. Pengaduk magnet;
c. Penangas air dengan temperatur konstan pada (60 – 65) °C;
d. Penutup untuk meminimalisasi hilangnya material akibat penguapan;
e. Gelas piala 400 mL;
f. Oven;
g. Desikator;
h. Neraca analitik, dengan ketelitian 0,1 mg;
i. Pompa vakum.

6.8.4 Cara kerja

a. Timbang contoh uji sebanyak (3 ± 0,1) g (B) dan pindahkan ke dalam gelas piala;
b. Tambahkan 150 mL etanol dan pindahkan dengan segera ke dalam penangas air yang
temperaturnya dijaga (60 – 65) °C. Usahakan permukaan air penangas selalu diatas
permukaan contoh uji dalam gelas piala. Tutup gelas piala dengan penutup dan aduk
selama 10 menit, jangan sampai ada contoh uji yang menempel pada dinding gelas
piala;
c. Diamkan hingga contoh uji mengendap seluruhnya dengan gelas piala tetap di
penangas air;
d. Cuci secara dekantasi, pada pencucian terakhir uji filtrat sehingga bebas dari pengotor
(NaCl) dengan larutan AgNO3, jika masih terdapat endapan putih maka lanjutkan
kembali pencucian sampai contoh uji bebas pengotor (NaCl);
e. Setelah contoh uji bebas dari pengotor (NaCl) pindahkan seluruh contoh uji ke dalam
cawan Gooch (yang telah diketahui beratnya) dengan teliti;
f. Bilas gelas piala dengan etanol kemudian larutan pembilas tersebut dimasukkan ke
dalam cawan Gooch, lakukan beberapa kali ulangan pembilasan hingga contoh uji
telah terpindahkan seluruhnya;
g. Bilas contoh uji yang terdapat di dalam cawan Gooch dengan aseton;
h. Keringkan di dalam oven dengan temperatur 105 °C selama 4 jam;
i. Dinginkan di dalam desikator, kemudian timbang (A);
j. Hitung kemurnian contoh uji.

6.8.5 Perhitungan

Hitung kemurnian contoh uji dengan persamaan berikut:


𝐴 × 10.000
𝑆=
𝐵 100 − 𝐶

Keterangan:
A adalah berat dari residu kering, g.
B adalah berat dari contoh uji yang digunakan, g.
C kadar air contoh uji (sesuai hasil yang didapat pada cara kerja 6.5.4), %.
S kemurnian contoh uji, %.

6.9 Derajat substitusi

6.9.1 Prinsip

Pemurnian contoh uji dari mineral-mineral dengan penambahan asam sulfat sehingga
didapatkan persentase natrium yang menentukan besar nilai derajat substitusi.

© BSN 2019 8 dari 14


SNI 8762:2019

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 71-04 Industri Kimia Organik, dan tidak untuk dikomersialkan”
6.9.2 Pereaksi

a. Metanol atau etanol (kemurnian ≥ 98 %);


b. Larutan perak nitrat (AgNO3) 0,1 N;
c. Aseton (kemurnian ≥ 99 %);
d. Asam sulfat pekat (kemurnian ≥ 96 %);
e. Amonium bikarbonat (NH4HCO3);
f. Air suling.

6.9.3 Peralatan

a. Neraca analitik, dengan ketelitian 0,1 mg;


b. Oven dengan temperatur 110 °C;
c. Tanur dengan temperature 600 °C;
d. Cawan porselen;
e. Cawan Gooch dengan kapasitas 50 mL, porositas sedang;
f. Desikator;
g. Corong gelas;
h. Labu takar 500 mL.

6.9.4 Cara kerja

6.9.4.1 Penyiapan contoh uji

a. Timbang contoh uji sebanyak (5 ± 0,1) mg dan masukkan ke dalam labu takar;
b. Tambahkan 350 mL metanol atau etanol (80 % volume);
c. Aduk selama 30 menit;
d. Tuang melalui cawan Gooch dengan pompa vakum. Hindari udara masuk melalui
bagian bawah penyaring;
e. Cuci secara dekantasi, pada pencucian terakhir uji filtrat sehingga bebas dari pengotor
(NaCl) dengan larutan AgNO3, jika masih terdapat endapan putih, maka lanjutkan
kembali pencucian sampai contoh uji bebas pengotor (NaCl);
f. Pindahkan semua residu ke dalam cawan Gooch;
g. Bilas dengan aseton untuk menghilangkan alkohol yang tersisa;
h. Biarkan aseton menguap di udara (di dalam lemari asam) kemudian keringkan dalam
oven pada temperatur 110 °C selama dua jam, kemudian dinginkan dalam desikator
dan timbang residu tersebut;
i. Lakukan pemanasan tersebut (h) sampai didapatkan berat yang konstan;
j. Simpan contoh uji (i) dalam desikator untuk penentuan derajat substitusi.

6.9.4.2 Penentuan derajat substitusi

a. Timbang contoh uji yang telah disiapkan (6.9.4.1.j) sebanyak 2 g (B);


b. Masukkan ke dalam cawan porselen yang telah diketahui beratnya (x);
c. Panaskan dalam pemanas selama 10 menit;
d. Dinginkan, kemudian tambahkan (3 – 5) mL asam sulfat pekat;
e. Panaskan dengan hati-hati sampai terbentuk karbon dengan sempurna;
f. Setelah dingin, tambahkan 1 g ammonium bikarbonat;
g. Panaskan kembali selama 10 menit;
h. Ulangi penambahan asam sulfat dan ammonium bikarbonat jika masih terbentuk
karbon;
i. Panaskan dalam tanur pada temperatur 600 °C selama satu jam;
j. Dinginkan dalam desikator, dan timbang (y).

© BSN 2019 9 dari 14


SNI 8762:2019

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 71-04 Industri Kimia Organik, dan tidak untuk dikomersialkan”
6.9.5 Perhitungan

Berat residu natrium sulfat (A) = y – x

A ×32,38
Kandungan natrium (%) =
B

Keterangan:
A adalah berat residu natrium sulfat, g.
B adalah berat contoh uji, g.

(162 × % natrium)
Derajat substitusi =
(2.300 – (80 × % natrium))

6.10 Berat jenis

6.10.1 Prinsip

Pengukuran berdasarkan berat per volume natrium karboksimetil selulosa dalam kondisi
padatan.

6.10.2 Peralatan

a. Vibrator;
b. Neraca, dengan ketelitian 0,01 g;
c. Gelas ukur plastik 100 mL.

6.10.3 Cara kerja

a. Masukkan 50 g contoh uji ke dalam gelas ukur plastik;


b. Tempatkan di dalam vibrator;
c. Nyalakan vibrator selama 3 menit;
d. Catat level (mL) tempat contoh uji dipadatkan. Contoh uji dapat dipadatkan secara
manual;
e. Tutup pada permukaan gelas ukur plastik, kemudian ketukan gelas ukur plastik
berulang kali dari ketinggian 25 mm sampai volume contoh uji konstan;
f. Catat level (mL) tempat contoh uji dipadatkan.

6.10.4 Perhitungan

Hitung berat jenis sebagai berikut:

D = 50/r

Keterangan:
D adalah berat jenis, g/mL.
r adalah pembacaan level, mL.

7 Penandaan

Pada setiap kemasan harus dicantumkan keterangan sekurang-kurangnya:

- Nama barang;
- Nama dan alamat perusahaan;

© BSN 2019 10 dari 14


SNI 8762:2019

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 71-04 Industri Kimia Organik, dan tidak untuk dikomersialkan”
- Rentang viskositas;
- Berat bersih;
- Tanggal produksi;
- Tanggal kedaluwarsa;
- Kode produksi;
- Petunjuk cara penyimpanan.

8 Pengemasan

Natrium karboksimetil selulosa teknis dikemas dalam keadaan tertutup, aman selama
penyimpanan dan pengangkutan.

© BSN 2019 11 dari 14


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 71-04 Industri Kimia Organik, dan tidak untuk dikomersialkan”
Panjang
Contoh gambar peralatan

Gambar A.1 – Spindle


Lampiran A
(informatif)

12 dari 14
Diameter
SNI 8762:2019

Spindle

© BSN 2019
A.1
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 71-04 Industri Kimia Organik, dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 8762:2019

Gambar A.2 – Pengaduk mekanik


Lebar pengaduk

13 dari 14
Tinggi pengaduk
Tinggi tangkai
Pengaduk mekanik

© BSN 2019
A.2
SNI 8762:2019

“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 71-04 Industri Kimia Organik, dan tidak untuk dikomersialkan”
Bibliografi

[1] ASTM D1439-15, Standard Test Methods for Sodium Carboxymethyl Cellulose
[2] International Oenological Codex, Carboxymethyl Cellulose (Cellulose gum) – COEI-1-
CMC: 2009
[3] SNI ISO 13500:2017, Industri minyak dan gas bumi – Material lumpur pemboran –
Spesifikasi dan pengujian.

© BSN 2019 14 dari 14


“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 71-04 Industri Kimia Organik, dan tidak untuk dikomersialkan”
Informasi pendukung terkait perumus standar

[1] Komite Teknis perumus SNI

KomiteTeknis 71-04 Industri Kimia Organik

[2] Susunan keanggotaan Komtek perumus SNI

Ketua : Herry Hadisanjoto


Sekretaris : Risdianto
Anggota : Putu Nadi Astuti
Irma Rumondang
Fahrurrozi
Edi Rivai
Eko Pratikno
Sri hartati
Hens Saputra
Fajar Arief Dwi Budiyono
Ismariny
Betty Noegraha Ardi
Nunsi Bella Pranatiwi

[3] Konseptor rancangan SNI

PT. Arbe Chemindo

[4] Sekretariat pengelola Komite Teknis perumus SNI

Pusat Standardisasi Industri


Badan Penelitian dan Pengembangan Industri
Kementerian Perindustrian

Anda mungkin juga menyukai