Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

1. Latar Belakang

Melon merupakan salah satu tanaman jenis buah-buahan yang sudah sangat populer

diseluruh dunia. Namun perhatian masyarakat terhadap buah melon ini masih sebatas usaha

sampingan, sehingga rata-rata hasil tanaman melon secara nasional masih rendah.

Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia maupun dunia akan berpengaruh terhadap naiknya

persediaan komsumsi buah-buahan terutama melon. Salah satu upaya untuk meningkatkan

persediaan buah-buahan adalah dengan meningkatkan produksi melon.

Prosfek pengembangan budi daya melon secara comersial dan dikelola dalam skala

besar semakin cerah karena pemasaran hasilnya tidak hanya dilakukan di dalam negeri, tetapi

juga ke luar negeri untuk diekspor. Pasar potensial untuk buah-buahan adalah Malaysia,

Singapura, Taiwan, Hongkong, dan Eropa lainnya. Untuk pemesanan dengan skala besar,

Indonesia tidak mampu menyediakan karena masyarakat Indonesia hanya menyediakan

dalam skala kecil karena usaha melon hanya usaha sampingan yang kurang dilirik selama ini.

Sikap kurang percaya diri bagi masyarakat kita untuk tanaman ini banyak disebabkan kurang

mengetahui bagaimana pembudidayaan yang baik. Banyak di antara petani yang melakukan

asal tanam dan asal hidup, tanpa memperhitungkan dengan baik bagaimana usaha ini

mempunyai peluang yang sangat baik jika dilakukan dengan maksimal.

Sehubungan dengan keadaan tersebut di atas penulis berkeinginan untuk menelusuri

tanaman ini lebih mendalam, bahwa buah melon sangat besar peluang bisnisnya untuk

menambah inkam.

1
Mengigat besarnya peluang bisnis buah melon ini menjadi perhatian penulis dan

menjadi latar belakang penyusunan karya tulis ini karena penulis tertarik untuk mengetahui

lebih jauh proses budi daya tanaman ini dengan memberi judul “ Budi Daya Tanaman

Melon”

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, penulis merumuskan masalah

sebagai berikut:“Bagaimana cara membudidayakan melon agar dapat menghasilkan buah

yang baik”?

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bahwa pembudidayaan tanaman melon yang baik akan berpeluang besar

bagi pasar buah nasional maupun dunia.

2. Untuk memberi pengetahuan cara membudidayakan tanaman melon yang baik.

C. Manfaat Penelitian

1. Dapat menambah wawasan penulis tentang budidaya tanaman melon.

2. Dapat memperkenalkan cara pembudidayaan tanaman melon yang baik bagi pembaca.

3. Dapat memperkenalkan potensi tanaman melon pada pembaca.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Melon

Melon merupakan tanaman buah termasuk famili Cucurbitaceae. Nama latinnya

Cucumis Melo. Banyak yang mengatakan buah melon berasal dari Lembah Panas, Persia atau

derah Merditerania yang merupakan perbatasan antara Asia Barat dengan Eropa dan Afrika.

Tanaman ini akhirnya tesebar luas ke Timur Tengah dan Eropa. Pada abad ke-14 melon

dibawa ke Amerika oleh Colombus dan akhirnya melon tersebar ke seluruh penjuru dunia

terutama di daerah tropis dan subtropis termasuk Indonesia.

B. Jenis Tanaman

Jenis –jenis melon yang terkenal adalah melon Cristianism(1850), melon Sill hybrid

(1870), melon Surprise(1876), melon Ivondequoit, Miller cream, Netted gem, Hacken sack,

dan Osage (1881-1890), Melon Queen of Colorado dan Honey Gold (1939). Untuk

memudahkan pengelompokan dan penanaman melon, para ahli mengklasifikasikan melon

dalam dua tipe yaitu sebagai berikut:

1. Tipe Netted –Melon

      Ciri-ciri :

-         Kulit buah keras

-         Kasar berurat bergambar, seperti jala(Net)

-         Aroma relatif lebih harum dibanding dengan winter-melon

-         Lebih cepat masak antara 75-90 hari,

-         awet, tahan lama untuk disimpan.

      Varietas:

-            Cucumis melo var. Reticulatus : buah kecil berurat seperti jala dan harum

-            Cucumis melo var.flexuosus : cantelupensus :buah besar , kulit bersisik dan harum.

3
2. Tipe winter-melon

      Ciri-ciri:

-            Kulit buah halus, menkilat

-            Aroma buah tidak harum

-            Buah lambat untuk masak antara 90-120 hari

-            Mudah rusak dan tidak tahan lama untuk di simpan.

-            Tipe melon ini sering digunakan sebagai tanaman hias.

      Varietas:

-            Cucumis melo-var.Inorous . kulit buah halus, buah memanjang antara 2,5-7,5 cm.

-            Cucumis melo-var .Flexuosus .permukaan buah halus , buah memanjang antara 35-70 cm.

-            Cucumis melo-var. Dudain. Ukuran kecil-kecil, sering untuk tanaman hias.

-            Cucumis melo-var. Chito.ukuran buah sebesar jeruk lemon. Sering digunakan sebagai

tanaman hias.

C. Manfaat Buah Melon

Buah melon dimamfaatkan sebagai makanan buah segar dengan kandungan vitamin C

cukup tinggi.

D. Syarat Tumbuh

1. Iklim

      Angin yang bertiup cukup kencang dapat merusak penanaman melon karena dapat

mematahkan tangkai daun , tangkai buah, dan batang tanaman.

      Hujan yang terus menerus akan menggugurkan calon buah yang sudah terbentuk dan dapat

pula menjadikan kondisi lingkungan yang menguntungkan bagin patogen. Dengan demikian,

saat tanaman melon menjelang panen , akan mengurangi kadar gula dalam buah.

      Tanaman melon memerlukan penyinaran matahari penuh selama pertumbuhannya.

4
      Tanaman melon memerlukan suhun yang sejuk dan kering untuk pertumbuhannya. Suhu

pertumbuhan untuk tanaman melon antara 25-30 derajat.

      Tanaman melon tidak dapat tumbuh apabila kurang dari 18 derajat celcius.

      Kelembaban udara secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman melon.

Dalam kelembaban yang tinggi tanaman melon mudah diserang penyakit.

2. Media Tanam

      Tanah yang baik untuk budi daya tanaman melon ialah tanah liat berpasir yang banyak

mengandung bahan organik untuk memudahkan akar tanaman melon berkembang. Tanaman

melon tidak menyukai tanah yang terlalu basah.

      Tanaman melon akan tumbuh baik apabila P-H nya 5,8-7,2.

      Tanaman melon pada dasarnya membutuhkan air yang cukup banyak. Akan tetapi, sebaiknya

air itu berasal dari irigasi, bukan dari air hujan.

3. Ketinggian tempat

Tanaman melon dapat tumbuh dengan cukup baik pada ketinggian 300-900 di permukaan

laut. Apabila ketinggian lebih dari 900meter dari permukaan laut, tanaman tidak berproduksi

dengan optimal.

E. Pedoman Budi Daya

1. Pembibitan

      Persyaratan benih

Tanaman melon yang sehat dan berproduksi optimal berasal dari bibit tanaman

yang sehat, kuat, dan terawat baik pada awalnya. Benih direndam ke dalam larutan furadam

dan atonik selama 2 jam. Benih yang baik berada di dasar air, sedangkan yang kurang baik

akan mengapung di atas permuakaan air. Oleh sebab itu, pembibitan merupakan kunci

keberhasilan agribisnis melon.

        Penyiapan benih

5
-            Pengadaan Benih Secara Generatif

Fase generatif ditandai dengan keluarnya bunga. Pada fase ini tanaman memerlukan

banyak unsur fosfor untuk memperkuat akar dan membentuk biji pada buah. Pada fase ini

apabila tanaman dalam kondisi sehat, maka jaring-jaring pada buah diharapkan muncul

secara merata. Untuk mendukung pertumbuhan generatif, tanaman disemprot dengan pupuk

daun complesal supertonic (merah) dengan konsentrasi 2 gram atau 1 liter seminggu sekali.

Untuk mencegah kekurangan unsur calsium dan boron maka tanaman disemprotkan dengan

daun fertical dengan konsentrasi 2 mililiter atau liter atau CaB dengan konsentrasi 2 mililiter

atau liter.

-            Pengadaan Bibit Secara Vegetatif (Kultur Jaringan)

Dengan metode ini, pemilihan media tanam dan sumber eksplan yang digunakan

haruslah tepat agar memberikan hasil yang optimal. Media dasar yang digunakan haruslah

tersusun atas garam-garam berdasarkan susunan murasigeh dan skoog (1962) dengan

penambahan tihamin 0,04mg/liter,myo-inositol 100miligram/liter, sukrosa 30 gram/liter dan

berbagai kombinasi hormon tanaman ditambahkan sesuai dengan perlakuan. Media dibuat

dengan cukup padat, dengan penambahan agar bacto 8 gram/liter, PH media dibuat 5,7

dengan penambahan NaOH atau HCI 0,1 m. Sterilisasi media dilakukan dengan autoclap

bertekanan 17,5 Psi, suhu 100 derajat celcius selama 20 menit. Tanaman yang didapat dari

kultur jaringan membentuk bunga jantan dan betina seperti halnya tanaman yang didapat dari

biji.

-            Sumber benih

Untuk menanam melon, kita harus mengetahui sumber benihnya terlebih dahilu.

Sebaiknya selalu menggunakan benih asli, F1hibrid .

-            Cara penyimpanan benih

6
Benih disimpan di tempat yang kering, dan tempat untuk menyimpan benih dapat

dibuatkan rumah pembibitan yang sederhana karena mengingat umur benih hanya selama 10-

14 hari, karena untuk melindungi benih tanaman yang masih muda dari terik matahari, air

hujan ,dan serangan hama maupun penyakit.Alas rumah pembibitan, tempat polibag

diletakkan dilapisi kertas koran agar perakaran bibit tidak menembus ke dalam tanah.

-            Kebutuhan Benih

Benih yang dibutuhkan sesuai dengan luas tanam ditambah sepuluh persen untuk

cadangan penyulaman.

-            Perlakuan Benih

Benih melon memerlukan perlakuan yang lebih sederhana dibandingkan dengan benih

semangka non biji. Hal ini karena kulit melin cukup tipis sehingga tidak memerlukan

perlakuan ektra. Perlakuan unruk benih biji melin adalah pencucian, perendaman serta

pemeraman benih.

          Teknik penyamaian benih

-            Cara dan Waktu Penyamaian

Benih melon yang akan disemaikan ,direndam lebih dahulu di dalam air 2-4 jam.

Setelah itu, benih disemaikan pada kantong plastik yang telah diisi tanah dan pupuk kandang

yang dicampur dengan perbandingan 5:1. Benih disemaikan dalam posisi tegak dan ujung

calon akarnya ,enghadap ke bawah.benih ditutup dengan campuran abu sekam dan tanah

dengan perbandingan 2:1 yang telah disiapkan, agar tanaman dapat tumuh dengan baik,tidak

mudah rebah.untuk merangsang perkecambahan benih dengan ,menciptakan suasana hangat ,

maka tutuplah permukaan persemaian dengan karung goni basah.apabila kecambah telah

muncul ke permukaan media semai(pada hari ke-3-4), maka karung goni dapat dibuka.

-            Pembuatan Media Semai

7
Melon termasuk tanaman yang terlalu menuntut media semai yang khusus untuk

pembibitannya. Medianya dapat dibuat dengan berbagai variasi, caranya dengan

mencampaurkan tanah, pasir, pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1:1:1 . Untk

mendapatkan hasil bibit melon yang kekar dan sehat, kompososo media semai yang tepat

terdiri atas campuran tanah, pupuk kandang, pupuk sp3, NPK , ditambah dengan insektisida

karbofuran.

          Pemeliharaan Pembibitan (Penyemaian)

Setelah benih disemai di polibet, akan tumbuh menjadi calon bibt, dan harus

mendapatkan pemeliharaan yang baik agar menjadi bibit melon yang sehat dan kekar.

-            Cara dan Waktu Penyiraman

Bibit di persemaian disiram tiap hari mulai dari kecambah belum muncul sampai bibt

muncul kepermukaan tanah. Untuk penyiraman tangki semprot. Saat menyemprot, jangan

terlalu kuat karena akan mengikis tanah media dan melenmparkan kecambah keluar dari

polibag. Apabila daun sejati keluar, penyiraman bibit baru dapat dilakukan dengan gembor.

Jika cuaca panas, penyiraman diulangi pada sore hari, dan jangan menyiram pada siang hari

karena makanan tidak dapat terserap yang mengakibatkan bibit menjadi kurus, kering, dan

layu.

-            Penjarangan

Penjarangan dilakukan dengan tujuan untuk menyiapkan bibit yang sehat untuk

ditanam dapat dilakukan 3 hari sebelum penanaman bibit dilapangan. Bibit yang

pertumbuhannya seragam disatukan dan yang merana disingkirkan.

-            Pemupukan

Untuk pertumbuhan vegetatif penyemprotan daun dilakukan 1 kali saat berumur 7-9

hari dengan konsentrasi 1-1,5 gram/liter. Pupuk akar berupa pupuk kimia maupun organik

tidak diperlukan.

8
-            Pemberian Pestisida Pada Masa Pembibitan

Pada masa pembibitan penyemprotan pestisida dilakukan jika diperlukan.

Penyemprotan dapat dilakukan 2-3 hari sebelum bibit ditanam di lapangan.

-            Pemindahan bibit

Pemindahan dilakukan ke lapangan bila sudah berdau 4-5 helai atau berusia 10-12 hari.

Caranya kantong plastik polibag dibuang secara berhati-hati, lalu bibiit berikut tanahnya di

tanam pada bedengan yang sudah di lubang sebelumnya. Bedenganpun jangan sampai

kekurangan air.

2. Pengolahan Media Tanam

          Persiapan

-            Pengukuran pH tanah

-            Analisis tanah

-            Penetapan waktu atau jadwal tanam

-            Penetapan luas area tanam

-            Pengaturaan volume produksi

          Pembukaan Lahan

-            Pembajakan

-            Penggarukan dan pencangkulan lahan serta waktu lahan siap tanam.

          Pembentukan bedengan

-            Cara pembuatan

-            Bentuk bedengan

-            ukuran dan jarak bedengan

          Pengapuran

          Pemasangan Mulsa Plastik Hitam Perak (PHP)

          Teknik Penanaman

9
-            Penentuan Pola Tanam

-            Pembuatan lubang tanam

-            Cara penanaman

           Pemeliharaan Tanaman

-            Penjarangan dan penyulaman

Penjarangan dan penyulaman dilakukan jika dalam waktu 2 minggu bibit tidak

menunjukkan pertumbuhan normal. Tanaman dicabut dan diganti dengan bibit baru pada sore

hari. Penyulaman dan penjarangan dilakukan selama 35 hari kemudian disiram

-            Penyiangan

Pada bididaya melon, sistem mulsa PHP, penyiangannya dilakukan pada lubang tanam

dan parit diantara bedengan. Gulma yang tidak dibersihkan akan merugikan karena menjadi

hama dan penyakit pada bibit.

-            Pembubunan

Untuk pembubunan, pertama-tama dilakukan adalah pemupukan awal dan

menseterilkan lahan situ. Tujuannya adalah setelah tanah diolah dan dipupuk , tanah akan

menmjadi subur dan akan terbebas dari hama dan penyakit. Saat melakukan pemupukan,

tanah yang sebelumnya sudah diolah, telah dikelantang selama 2 minggu dengan begitu,

diharapkan tanahj yaang cukup lama terkena terik matahari tersebut, cukup sehat untuk

ditanami.

-            Perempalan

Perempalan dilakukan terhadap tunas/cabang air yang bukan merupakan cabang utama.

-            Pemupukan

Pemupukan diberi sebanyak 3 kali yaitu 20 hari setelah ditanam, tanaman berusia 40

hari.dan pada saat tnaman berusia 60 hari. Caranya disebarkan secara merata di atas tanah

bedengan pada pinggiran kiri dan kanannya. Selain itu tanah dibali dengan hati-hati supaya

10
tidak merusak perakaran tanaman dan agar pupuk tersebut bisa aman terpendam dalam tanah.

Unuk memudahkan dalam pemupukan,dibuat data mengenai rangkaian pemupukan sejak

awal.

a. Pupuk kandang /kompos : pupuk dasa=10-20 ton/hektar

b.urea :pupuk dasar 440 kg pupuk susulan I=330kg/ha,pupuk susulan II=220 kg/ha:pupuk

susulan III 440kg perha.

c.TSP:pupuk dasar= 1.200kg/ha:pupuk susulan I=220kg/ha:pupuk susulan II=550kg/ha

d.KCL:pupuk dasar=330-440kg/ha:pupuk susulan II=160kg/ha

-            Pengairan dan Penyiraman

a.Pengairan

tanaman melon menghendaki udara yang kering untuk pertumbuhannya tetapi tanah harus

lembab.pengairan harus dilakukan jika hari tidak hujan pada sore dan malam hari.

b. Penyiraman

Tanaman disiram sejak masa pertumbuhan tanman sampai tanaman akan dipetik

buahnya.saat enyiram jangan sampai membasahi daun dan buahnya agar daun dan buah tidak

dijangkiti penyakit, karena akan mengundang jamur . maka sebaiknya penyiraman dilakukan

pada pagi-pagi sekali atau malam hari.

-            Waktu Penyemprotan Pestisida

a.tindakan preventif, benih direndam dalam larutan bakterisida.

b.penyemprotan fungisidaprevicur N dengan konsentrasi 2-3 ml/liter apabila serangan telah

melewati ambang ekonomi

c.Fungisida derasol 500 SC dengan konsentrasi 1-2 ml/liter. Pangkal batang yanhg terserang

dioles dengan larutan fungisida Calixin 750 EC dengan konsentrasi 5 ml/liter.

-            Pemeliharaan Lain

a. Pemasangan Ajir

11
Ajir atau tongkat dapat dipasang setelah selesai membuat pembubunan dan menseterilkan

kebun.

b. Pemangkasan

Pemangkasan dilakukan bertujuan untuk memelihara cabang sesuai dengan yang dikehendaki

tinggi tanaman dibuat antara 20-25 cm.

F. Hama dan Penyakit

1..Hama

           Kutu Aphids

Ciri tanaman yang dirusak hama ini adalah daun menggulung dan pucuk tanaman

menjadi kering karena cairan daun dihisap oleh hama.

           Trips

Ciri tanaman yang dirusak hama ini daun-daun muda dan tunas-tunas bru menjadi

keriting dan bercak kekuningan, tanaman kerdil dan tidak dapat membentuk buah secara

normal. Harus diwaspadai karena tertular ke yang lainnya.

2. Penyakit

           Layu Bakteri

Penyebabnya disebarkan kumbang daun oteng-oteng. Gejalanya daun dan cabang layu

dan berkerut, warana daun menguning, mengering, mati satu persatu.

        Penyakit Busuk pada Pangkal Batang

Penyebab penyakit ini adalah cendawan. Ciri-ciri terkena penyakit ini dari batang

keluar lendir warna coklat merah kemudian layu lalu mati, sedang daun mengering sehingga

jika diremas berbunyi kresek seperti kerupuk.

        Gulma

12
Gulma dikenal sebagai tanaman pengganggu, merugikan tanaman karena bersaing

dengan zat hara, tempat tumbuh dan cahaya. Pencabutan harus dilakukan sejak tumbuhan

masih kecil karena jika sudah besar akan merusak perakaran tanaman melon.

G. Panen

1. Ciri dan Umur Panen

        Tanda/Ciri Tanaman Siap Panen

-       Ukuran buah sesuain dengan ukuran normal

-       Serat jala pada kulit buah sangat nyata dan kasar

-       Warna kulit hijau kekuningan

        Umur panen_+ 3 bulan setelah tanam

        Waktu pemanenan yang baik adalah pada pagi hari.

2. Cara Panen

          Potong tangkai buah melon dengan pisau , sisakan minimal 2,0 cm untuk memperpanjang

masa simpan buah.

          Tangkai dipotong berbentuk huruf “T” maksudnya agar tangkai buah utuh dan kedua sisi

atasnya merupakan tangkai daun yang telah dipotong daunnya.

          Pemanenannyan dilakukan secara bertahap, dengan mengutamakan buah yang benar-benar

telah siap dipanen

          Buah yang telah dipanen, dikumpulkan si suatu tempat untuk disortir. Kerusakan buah akibat

terbentur/cacat fisik lainnya, sebaiknya dihindari karena akan mengurangi harga jual terutama

di swalayan.

3. Periode Panen

Panen dilakukan secara bertahap mengutamakan buah yang benar-benar siap panen.

Buah yang telah dipanen diangkut dan dikumpulkan di suatu tempat untuk segera

disortir.buah yang sehat dan utuh dipisahkan dari buah yang cacat fisik maupun cacat karena

13
serangan hama dan penyakit. Buah melon yang berkualitas bagus kemudian dilakukan

penggolongan melon berdasarkan tiga kelas.

Kelas M1, yaitu melon berbobot 1,5 kg/ lebih jarang berbentuk sempurna

Kelas M2, yaitu melon berbobot 1-1,5 jaringnya berbentuk hanya 70% saja.

Kelas M3, boibot buahnya bervariasi dengan jaring sedikit atau tidak berbentuksama sekali.

Belum layak dipanen tetapi karena batangnya sudah mati terlebih dahulu karena terkena

hama.

Penyimpanan dilakukan dengan meletakkan di atas jerami ditata dengan rapi tidak

boleh bertumpuk satu tempat . penyimpanan harus kering jauh dari kecoak dan tikus . buah

yang masak dan mengkal tidak boleh disatukan . jika ada buah yang mau busuk langsung

diungsikan karena akan menimbulan buah lain tertular busuk. Pengemasan dibuat dari kayu

biasa dan banyak memiliki lubang angin. Cara menyusunnya bagian dasar kotak diberi jerami

kering yang cukup tebal demikian juga bagian atasnya . selain jerami dapat juga dibuat

dengan rajutan benang mirip jala lalu dimasukkan ke dalam karton. Karton dilapisi dengan

kertas hancuran . buah yang akan diekspor dipak secara khusus dengan peti kemas yang

terbuat dari kayu, karton atau plastik. Jika di pesawat melon dimasukkan dalam kontainer

pendingin agar buah tetap segar sampai ke tujuan.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

Buah melon sangat banyak digemari masyarakat Indonesia bahkan sudah mendunia,

ini dapat diketahui dengan banyaknya permintaan pasokan buah melon ini kemancanegara.

Untuk dapat menghasilkan buah melon yang sesuai dengan permintaan pasar baik jumlah

maupun kualitasnya perlu budi daya yang baik. Budi daya tanaman melon yang baik akan

menghasilkan buah yang maksimal jumlah dan kualitasnya.

B. Saran

1. Tanaman melon sebaiknya dibudidayakan sebagai tanaman utama bukan tanaman sampingan

semata karena tanaman ini berpeluang besar bagi pasar nasional maupun internasional.

2 . Masyarakat hendaknya dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam budi daya

tanaman melon karena besar mamfaatnya

3. Karya tulis ini masih banyak kekurangan dan ketidaklengkapan baik isi dan penulisan, untuk

itu kritik dan saran pembaca sangat diharapkan.

15
DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1998. Bertanam Pohon Buah-Buahan. Yogyakarta: Kanisius

Ashari, Semeru. 1995. Holtikultura Aspek Budidaya. Jakarta: Universitas Indonesia Press (Ul-

Press)

Badan Agribisnis Departemen Pertanian. 1999. Investasi Agribisnis Komoditas Unggulan

Tanaman Pangan dan Holtikultura. Yogyakarta: Kanisius

E.W.M, Verheij & R.E. Coronel. 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara II: Buah-Buahan

yang Dapat Dimakan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum dan Prosea Indonesia &

European Commision.

Natawidjaja, P.Suparman. 1983. Mengenal Buah-Buahan yang Bergizi. Jakarta: Pustaka Dian

Rukmana, Rahmat.1996. Budidaya dan Pasca Panen. Yogyakarta: Kanisius

16

Anda mungkin juga menyukai