Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya hanturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
dan karunia-Nya saya mampu menyelesaikan laporan praktikum manajemen
daerah aliran sungai dengan judul “MENDELINEASI BATAS DAS DAN
MENENTUKAN LUAS DAS SECARA MANUAL DAN MENGGUNAKAN
SOFTWARE“ saya juga berterima kasih kepada ibu Dr. Ir. Henny H, M.Si. selaku
dosen pengampu pada mata kuliah manajemen daerah aliran sungai. Laporan
praktikum ini disusun dengan tujuan memenuhi salah satu tugas mata kuliah
manajemen daerah aliran sungai. Laporan praktikum ini berisikan informasi
mengenai delineasi batas DAS dan menentukan luas das secara manual dan
menggunakan software. Saya menyadari bahwa laporan praktikum yang saya
buat jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu saya membutuhkan kritik dan saran
yang bersifat membangun .

Jambi , 04 Maret 2024

Gracia Sianipar
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

DAS (Daerah Aliran Sungai) merupakan satuan wilayah daratan dan


sungai, termasuk anak-anak sungainya, DAS tersusun atas beberapa sub-DAS.
Pemberian batasan pada DAS dikenal dengan istilah delineasi DAS. Delineasi
batas Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah proses penentuan suatu wilayah yang
berkontribusi terhadap aliran curah hujan (input) menjadi limpasan permukaan
pada satu titik outlet. Digital Elevation Model (DEM) digunakan sebagai sumber
data untuk proses delineasi otomatis batas DAS. Teknik delineasi otomatis dibuat
berdasarkan prinsip ekstraksi data topografi untuk mendapatkan nilai masukan
untuk penentuan parameter Hidrologi DAS (flow direction – flow accumulation –
stream order – basin/watershed). Sedangkan ekstraksi data topografi umumnya
kurang memperhatikan proses koreksi terhadap data DEM yang digunakan,
sehingga akan berdampak pada keluaran parameter hidrologi sebagai dasar
delineasi batas DAS.

Proses delineasi batas DAS sering dilakukan secara otomatis dengan


menggunakan perangkat Sistem Informasi Geografis (SIG) melalui beberapa
langkah prosedur teknis yang diatur dalam suatu algoritma. Alasan
menggunakan proses delineasi otomatis dianggap lebih praktis daripada proses
delineasi secara manual (interpretasi visual peta topografi). Di sisi lain,
penggambarannya adalah manual cenderung subyektif, terutama mengenai
penentuan hilir sebuah DAS. Sedangkan delineasi otomatis dinilai relatif lebih
akurat, cepat dan mampu mengakomodir kebutuhan penyusunan parameter
DAS secara baik komponen hidrologi lainnya.

Proses delineasi secara otomatis tergantung pada algoritma serta input


data topografi sebagai sumber data utama. Dalam proses ini, data topografi
ditunjukkan oleh model permukaan digital atau Digital Elevation Model (DEM).
Namun, faktor perbedaan input data DEM adalah yang digunakan akan
mempengaruhi output batas DAS yang dihasilkan. Pada proses delineasi
otomatis, ekstraksi topografi data DEM umumnya kurang memperhatikan nilai
akurasi. Sementara itu, hal ini akan berdampak pada nilai karakteristik hidrologi
DAS yang dihasilkan. Sebagai contohnya yaitu pembuatan batas DAS dengan
metode delineasi otomatis tanpa memperhatikan keakuratan data DEM akan
menghasilkan nilai konfigurasi jaringan aliran (drainase) yang cenderung kurang
akurat. Dengan demikian, diperlukan metode atau teknik khusus untuk data DEM
sebagai input atau masukan data dalam proses delineasi batas DAS secara
otomatis.

Dengan memperhatikan akurasi topografi dari data DEM, teknik ini


diharapkan dapat menghasilkan data yang lebih akurat. Lebih banyak data DEM
akurat akan memberikan output dari proses delineasi secara otomatis berupa
informasi yang lebih akurat dan relevan tentang komponen hidrologi DAS. Dari
penjelasan di atas, delineasi DAS dapat dilakukan secara otomatis dengan
menggunakan data digital elevation model (DEM) srtm dan beberapa software,
seperti Global Mapper dan MapWindow GIS. Untuk mengetahui dan memahami
proses delineasi DAS menggunakan software, maka praktikum ”mendelineasi
batas DAS dan menentukan luas DAS secara manual dan menggunakan
software” dilakukan mengingat pentingnya pemberian batas suatu DAS.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari praktikum ini adalah agar mengetahui proses mendelineasi


batas DAS dan menentukan luas DAS secara manual dan menggunakan
software. Manfaat dari praktikum ini yaitu agar para mahasiswa mempunyai
keterampilan dalam menggunakan berbagai software untuk mendeliniasi batas
DAS.
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian dan Karakteristik DAS

Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang


merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang
berfungsi mengumpulkan, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari
curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, batas-batas di darat merupakan
pemisah topografi. dan batas-batas di laut dengan wilayah perairan yang masih
dipengaruhi oleh aktivitas darat (PP No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan
Daerah Aliran Sungai).

Karakteristik DAS merupakan gambaran spesifik suatu DAS yang


dicirikan oleh parameter-parameter yang berkaitan dengan kondisi morfometrik,
topografi, geologi tanah, vegetasi, penggunaan lahan, hidrologi dan manusia.
Karakteristik DAS pada dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu: karakteristik
biogeofisik dan karakteristik sosial ekonomi, budaya dan kelembagaan. Ciri-ciri
DAS secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Karakteristik biogeofisika, yaitu karakteristik meteorologi DAS,


karakteristik morfologi DAS, karakteristik morfometrik DAS,
karakteristik hidrologi DAS, dan karakteristik kemampuan DAS.
2. Karakteristik sosial ekonomi budaya dan kelembagaan, yaitu
karakteristik sosial penduduk DAS, karakteristik sosial budaya
DAS, karakteristik sosial ekonomi DAS dan karakteristik
kelembagaan DAS.

Parameter morfometrik dan morfologis yang menjadi nilai dan angka


koefisien karakteristik DAS untuk memprediksi besarnya limpasan permukaan
terdiri dari beberapa faktor, yaitu:

1. Kondisi topografi yang menggambarkan kondisi fisiografi atau


relief permukaan yang dapat direpresentasikan sebagai ukuran
kemiringan permukaan tanah, merupakan faktor yang dominan
dalam menentukan besarnya curah hujan yang jatuh dan
kemudian menjadi limpasan permukaan setelah ditampung oleh
kapasitas infiltrasi yang besar. .
2. Kondisi tanah dan batuan yang menentukan besarnya curah hujan
yang meresap ke dalam lapisan tanah dan batuan disebut infiltrasi
tanah.
3. Kondisi tutupan vegetasi dan jenis tanaman semusim yang
berfungsi menerima atau menangkap dan menyimpan air hujan
yang jatuh ke permukaan tanah tergantung pada jenis dan
kerapatan tutupan vegetasi dan tanaman tahunan lainnya.
4. Kondisi TPA permukaan (surface storage, surface retention) yang
mampu menampung air hujan yang jatuh sehingga berfungsi
menahan laju aliran limpasan permukaan, yang juga berarti
permukaan tanah menjadi tergenang atau mengalami drainase
yang cepat.

2.2. Morfometri DAS

Morfometri merupakan hasil analisis kuantitatif alur sungai merupakan


karakteristik alami DAS. Morfometri DAS meliputi antara lain lereng lain (slope),
luas DAS, bentuk DAS, kerapatan aliran, dan pola aliran. Morfometri DAS
digunakan untuk menentukan karakteristik DAS. Macam – macam bentuk DAS,
yaitu :

1. DAS memanjang. Biasanya sungai utama akan memanjang dengan


anak-anak sungai yang mengalir langsung ke sungai utama. Terkadang
berbentuk seperti bulu burung. Bentuk ini biasanya akan menyebabkan
aliran banjir besar relatif lebih kecil karena aliran banjir dari anak sungai
berbeda. Namun biasanya banjir berlangsung beberapa saat.
2. DAS berbentuk radial. Bentuk ini karena arah aliran sungai seolah-olah
bertemu pada satu titik sehingga menggambarkan bentuk radial,
terkadang gambar berbentuk kipas atau lingkaran. Akibat bentuk ini,
waktu yang dibutuhkan aliran yang datang dari segala arah anak sungai
memakan waktu yang hampir bersamaan. Jika terjadi hujan yang merata
di seluruh DAS, maka akan menyebabkan banjir besar.
3. DAS paralel. DAS ini terbentuk oleh dua garis DAS yang menyatu di
bagian hilir. Jika banjir terjadi di daerah hilir biasanya terjadi setelah
pertemuan di bawah titik tersebut.
4. DAS itu kompleks. Merupakan bentuk kejadian gabungan dari beberapa
bentuk DAS yang telah dijelaskan diatas.

2.3. Pentingnya Mendelineasi DAS dan menentukan Luas DAS

Delineasi batas DAS memiliki beberapa kegunaan seperti mengetahui


hidrograf debit puncak, digunakan dalam analisa banjir, dan perencanaan
manajemen sumber daya air. Luas DAS merupakan salah satu parameter
karakteristik DAS, makin besar DAS makin lama pula limpasan mencapai outlet,
sehingga lebar DAS akan semakin besar karena hujan yang ditangkap juga
semakin banyak.

2.4. Mendelineasi Batas DAS secara Manual dengan Peta Kontur

Mendelineasi batas DAS secara manual adalah menentukan batas DAS


dengan menggunakan peta kontur/topografi yang sudah di print out yang
dilakukan dengan cara menarik batas-batas menggunakan fitur topografi di peta
untuk menentukan dimana lereng dan punggung bukit berada agar ditemukan
batas. DAS delineasi secara manual cenederung masih bersifat subyektif
khususnya terkait penentuan hilir suatu DAS.

2.5. Mendelineasi Batas DAS dan Menentukan Luas DAS dengan ArcGIS

Mendelineasi Batas DAS dan Menentukan Luas DAS dengan ArcGIS


adalah menentukan batas DAS secara otomatis menggunakan perangkat
software atau yang biasa digunakan yaitu perangkat Geographic Information
System (GIS) melalui beberapa langkah prosedur teknis yang tersusun pada
suatu algoritma. Alasan penggunaan proses delineasi secara otomatis dianggap
lebih praktis dibandingkan proses delineasi secara manual.
BAB III. METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1. Mendelineasi batas DAS secara manual dengan peta kontur

3.1.1. Tempat dan Waktu

Praktikum ini akan dilaksanakan pada hari Rabu, 08 Maret 2023 pukul 08.00 –
10.00 WIB. Di Laboratorium Fakultas Konservasi dan Pengelolaan DAS
Universitas Pertanian Jambi.

3.1.2. Bahan dan alat

Bahan yang digunakan adalah peta kontur dan alat yang digunakan adalah
pensil, pulpen, penghapus.

3.1.3. Prosedur kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan di lab ini.

2. Tentukan aliran sungai pada peta kontur dengan bentuk yang serupa huruf "U"
hingga mencapai titik outlet.

3.2. Mendelineasi batas DAS secara manual dengan GIS

3.2.1 Tempat dan waktu

Praktikum ini akan dilaksanakan pada hari Rabu, 08 Maret 2023 pukul 08.00 –
10.00 WIB. Di Laboratorium Fakultas Konservasi dan Pengelolaan DAS
Universitas Pertanian Jambi.

3.2.2. Bahan dan alat


Bahan yang digunakan adalah peta kontur (DEM) dan alat yang digunakan yaitu
Aplikasi ATK dan ArcGIS.

3.2.3. Prosedur kerja

1. Aktifkan aplikasi ArcGIS yang akan digunakan di lab ini

2. Pada Layers sisipkan peta kontur yang telah diberikan. Klik add data lalu klik
peta kontur, maka peta akan ditampilkan di Map View.

3. Inisiasi digitasi peta harus dilakukan dengan menu Editor. Aktifkan tools editor
dengan mengklik Customize ꟷ> Toolbars ꟷ> Editor.

4. Buat data Shapefile yang disimpan di folder yang ditentukan. Tampilkan


jendela ArcCatalog dengan mengklik : Windows ꟷ> Catalog, di jendela katalog
klik ikon Connect To Folder untuk menelusuri direktori yang akan digunakan
sebagai lokasi penyimpanan data vektor yang akan dibuat.

5. Arahkan kursor ke folder penyimpanan data. Klik kanan pada folder simpan
data, dropdown pada icon ꟷ> New ꟷ> Shapefile. Pada layar akan muncul
jendela Create New Shapefile, beri nama Aliran Sungai fiturnya adalah polyline,
klik Edit lalu klik ꟷ> Geographic Coordinate System ꟷ> World ꟷ> WGS 1984
ꟷ> Ok.

6. Tentukan aliran sungai pada peta DEM dengan bentuk yang serupa huruf "U"
hingga mencapai titik outlet. Gunakan skala yang sama dalam menentukan
sungai-sungai agar terlihat lebih rapi. Setelah selesai lalu klik Stop editing lalu
simpan hasil sungai yang didapat.

7. Selanjutnya menentukan batas sungai harus membuat Shapefile baru dengan


mengklik folder penyimpanan data. Klik kanan pada folder penyimpanan data
Anda, dropdown pada Icon ꟷ> New ꟷ> Shapefile. Layar akan muncul jendela
Create New Shapefile, beri nama Batas Sungai Feature, ketik polygon , klik Edit
ꟷ> Geographic Coordinate System ꟷ> World ꟷ> WGS 1984 ꟷ> Ok.

3.3. Mendelieasi batas DAS dengan software menggunakan data DEM

3.3.1. Tempat dan Waktu


Praktikum ini akan dilaksanakan pada hari Rabu, 08 Maret 2023 pukul 08.00 –
10.00 WIB. Di Laboratorium Fakultas Konservasi dan Pengelolaan DAS
Universitas Pertanian Jambi.

3.2.2. Bahan dan alat

Bahan yang digunakan adalah peta kontur (DEM), peta jaringan sungai dan alat
yang digunakan adalah ATK dan Aplikasi ArcGIS.

3.3.3. Prosedur kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum ini. Di lapisan
Tambahkan data DEM dengan data yang diakhiri dengan .tif

2. Data peta yang diperoleh harus diolah menggunakan fitur Fill untuk mengisi
Sink yang mungkin ada di map kita. Isi Alat yang ada di ArcToolbox ꟷ> Spatial
Analyst Tools ꟷ> Hydrology digunakan untuk mengisi sink sehingga
diasumsikan dalam kondisi sink berisi air. Dengan demikian, sink tidak lagi
menjadi masalah dalam analisis hidrologi. Penyimpanan data di tempat yang
telah ditentukan.

3. Analisis hidrologi terkait topografi cukup banyak. Namun, terkait delineasi


batas DAS, hanya dua yang dibutuhkan saja, yaitu (1) Flow Direction dan (2)
Flow Accumulation. Untuk menentukan Arah Aliran (Spatial Analyst Tools ꟷ>
Hydrology ꟷ> Flow Direction), input data yang digunakan dari hasil Fill dan
Flow Akumulasi (Spatial Analyst Tools ꟷ> Hydrology ꟷ> Flow
Accumulation), data input adalah Arah Aliran. Penyimpanan data di tempat
yang telah ditentukan

4. Pada ArcToolBox ꟷ> Hydrology ꟷ> Basin. Aliran data raster masukan arah
dan penyimpanan data pada lokasi yang telah ditentukan tekan OK

5. Untuk membentuk poligon di ArcToolBox ꟷ> Conversion tools ꟷ> From


Raster ꟷ> Raster To Poligon. Bagian input raster pilih Basin dan Simpan data
di tempat yang ditentukan ꟷ> OK. Selanjutnya pada layer klik kanan poligon
yang didapatkan ꟷ>Properties ꟷ> Symbology ꟷ> Graduated Color. Pada
value pilih grid code dan warna disesuaikan ꟷ> Oke

6. Lalu melakukan Digitasi pada DAS Air hangat dengan cara membuat Shapefile
pada tempat yang telah ditentukan lalu pilih polygon. Setelah itu mengitung luas
polygon tadi dengan cara klik kanan polygon pada layer ꟷ> Daftar isi ꟷ> Add
Fiels ꟷ> buat nama ( Luas Poligon) Ketik nya Float ꟷ> OK. Pada luas poligon
klik kanan lalu pilih Hitung geometri, property nya pilih luas dan satuan nya
Hektar (ha).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Sajikan hasil delineasi batas DAS secara manual dengan peta kontur (scan
hasil delineasi) dan menggunakan software

4.1. Deleneasi DAS Manual Pada Peta Kontur

4.2. Deleneasi DAS Menggunakan GIS pada peta kontur


4.3. Deleneasi DAS menggunakan GIS dan peta jaringan sungai dan DEM

2. Ulas dan bahas peta DAS yang dihasilkan:

a. Luas DAS

b. Panjang dan lebar DAS

c. Kemiringan DAS
d. Bentuk DAS

e. Jaringan sungai

f. Kerapatan aliran

g. Pola aliran

Anda mungkin juga menyukai