Anda di halaman 1dari 5

Kuliah Biologi Tanah Klasifikasi Umum

Pertemuan 2
• Makhluk hidup non seluler: Virus dan viroid
(terdiri DNA/RNA/molekul protein), prion (terdiri
Klasifikasi dan peran molekul protein infektif)
organisme tanah • Prokariot: Bakteri, blue green algae/BGA (sel
tanpa membran inti, tidak mempunyai organel
sel dalam sitoplasma, hanya mempunyai
Dosen Ir. Sri Sumarsih, MP. membran sel dan dinding sel yang bersifat gram
+ atau gram -), struktur sel sangat sederhana.
Jurusan Agroteknologi
• Eukariot: Jamur, Algae, Protozoa, tanaman,
Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta
hewan (inti sel mempunyai membran inti,
E-mail: Sumarsih_03@yahoo.com
Weblog: Sumarsih07.wordpress.com
mempunyai organel sel di dalam sitoplasma,
Website: agriculture.upnyk.ac.id
struktur sel lebih kompleks, tingkat makhluk
hidup lebih tinggi

STRUKTUR SEL EUKARIOT :


SEL TANAMAN
Struktur sel prokariot Golgi body
central vacuole
vesicle
rough endoplasm
reticulum (rough ER)
microfilaments ribosomes (attached to
(components of rough ER)
cytoskeleton)

ribosomes (free in
cytoplasm)
smooth endoplasmic
reticulum
(smooth ER)
DNA mitochondrion
DNA + nucleoplasm
chloroplast nucleolus NUCLEUS
nuclear envelope
plasma membrane
microtubules
(components of
flagella kapsul Membran Ribosom cytoplasm) cell wall
plasma dlm Fig. 4.8a, p. 59
sitoplasma
pili Dinding sitoplasma 3
sel
nuclear enevelope
STRUKTUR SEL EUKARIOT :
SEL HEWAN
nucleolus
DNA + nucleoplasm
NUCLEUS
BAKTERI
microfilaments vesicle • Bakteri berukuran sangat kecil
components of
cytoskeleton
microtubules lysosome • Tersebar mulai dari dalam bumi hingga
rough ER
atmosfir, dari tempat terdingin sampai
ribosomes
terpanas, di lingkungan berkadar garam
(attached to
rough ER rendah sampai kadar garam tinggi.
and free in
cytoplasm)
smooth ER
• Banyak yang bersifat patogen, namun
banyak pula yang menguntungkan
plasma
membrane vesicle

Golgi body

pair of
mitochondrion centrioles

Fig. 4.8b, p. 59

100 µm 20 µm 0.5 µm

REPRODUKSI BAKTERI DENGAN MEMBELAH DIRI


Ukuran dan Bentuk Bakteri
– Ukuran panjang atau lebar bakteri berkisar
antara 1 dan 10 nanometers c Kopi baru DNA
a Bakteri sebelum replikasi b Replikasi DNA dimulai. ditempelkan pada sisi
– Ada 3 bentuk dasar DNA. Khromosom menempel
membran plasma.
membrane site dekat sisi
penempelan molekul DNA
• Coccus-sperical induk.

• Bacillus(rod)- cylindrical
• Sprillum - helical

d Membrane baru tumbuh e Membran membentuk f Sel membelah menjadi dua.


spirillum antara dua sisi yg ditempeli. material dinding sel baru shg
membagi sitoplasma jadi
dua.
coccus

bacillus Fig. 22.7, p. 358


Eubacteria
Kebutuhan sumber C, energi, dan Oksigen: A. Photoautotrophic Eubacteria
 Sumber karbon: ototrof (C-CO2) dan heterotrof (C-organik) 1.Cyanobacteria (Blue Green
 Sumber energi: fototrof (energi matahari) dan khemotrof (reaksi kimia)
Algae/BGA) adl aerobik
fotosintetik
 Donor elektron: litotrof (senyawa anorganik) dan organotrof (organik)
 Kebutuhan Oksigen (O2):
• Anabaena, dicirikan oleh
heterocysts, dpt memfiksasi
gas N2. Nostoc sp.
obligat Fakultatif Obligat
aerob anaerob anaerob
Aerotoleran Mikroaerofil bersimbiosis dengan jamur
membentuk lichenes.
2.Green and purple bacteria resting spore heterocyst
adalah anaerobik fotosintetik.
menggunakan hidrogen
sulfida dan hidrogen sbg 5 µm
sumber elektron unt
fotosintesis
Tidak
Tidak perlu O2/ • Green sulphur bacteria:
menggunakan Toleran terhadap Menggunakan O2 Chlorobium
Butuh O2 terpengaruh
O-organik/ O2 pada tekanan
O2
anorganik rendah • Purple sulphur bacteria:
Thiospirillum sp.

B. Chemoautotropic Eubacteria C. Chemoheterotrophic Eubacteria


– Penting pada proses oksidasi reduksi unsur di • Pseudomonads adl pendekomposisi bahan
alam organik dlm lingkungan tanah/air
– bakteri nitrifikasi (Nitrosomonas dan • Berperan pada siklus unsur-unsur di alam
Nitrobacter) berperan dalam siklus nitrogen • Actinomycetes menghasilkan antibiotik;
– Thiobacillus sp. penting dalam proses Pseudomonas (sifat aerobik) adl perombak
oksidasi sulfur menjadi sulfat lignoselulosa; E. coli (sifat fakultatif anaerobik)
– Corynebacterium, sp. dan Metallogenium, sp. untuk pemantauan pencemaran air; Rhizobium
berperan dalam proses oksidasi unsur Mn memfiksasi gas N2 dari udara.
– Leptothrix sp., Gallionella sp. berperan • Ada yang mampu menghasilkan endospora utk
dalam proses oksidasi reduksi unsur Fe /
bertahan pada kondisi yang tidak sesuai; misal
terbentuknya karat pada besi
Clostridium botulinum (sifat anaerobik dan
meracun)
Archaebacteria: JAMUR (FUNGI)
A.Methanogens (“pembentuk metana”) • Sifat : heterotrof (perombak
bahan organik), non fotosintetik
– Pada limbah, tanah sawah, rawa/tergenang Deutero
• Pembagian:
– Membentuk ATP scr anaerob dengan mengubah mycetes
karbon dioxida dan hidrogen mjd metana, misal Jamur lendir:
Acrasiomycetes (Jamur lendir selular),
bakteri Methanobacterium sp. Myxomycetes (Jamur lendir sejati)
B.Halophiles (“Hidup pd Garam”) Phycomycetes (Jamur tingkat rendah)
Eumycetes (Jamur tingkat tinggi):
– Spesies Halobacterium sp. toleran thd kadar garam Ascomycetes, Basidiomycetes, dan
tinggi spt di teluk, laut, samudra, payau Deuteromycetes (Fungi imperfecti). Jamur
Beauveria
C.Ekstrim Thermophiles (“suka suhu tinggi”) patogen
serangga
– Bakteri Sulfolobus sp.ini hidup pada tempat dg suhu untuk
tinggi spt air panas, kawah gunung dasar laut. biopestisida
Bahkan ada yang sampai di atas suhu 250oC, dapat
menggunakan gas H2S untuk energi Basidiomycetes

Setelah peleburan inti, struktur

Jamur Mutualistik
club (sekarang 2n) akan
zygospora (2n) menghasilkan spora haploid pd 4
ujung sel.

Tahap Diploid
peleburan inti meiosis 50 µm Tahap Diploid
Tahap Haploid spora (n) peleburan inti meiosis
Zygospora Kantung Spore TahapHaploid
perkecambahan
zygospora
zygospora muda

spores
miselium
berkembang
dari Struktur Club
memiliki dua
spora (n)
• Fungi endofit
perkecambahan
inti (n + n) dari
gametangia (n) spora
tiap-tiap
lembaran. Spora dibebaskan.
• Asimptomatik/interselular Fusarium moniliforme endofit
lembaran
tiap spora berkecambah
dan muncul hifa yg
tumbuh membentuk
• Meningkatkan vigour inang pada rumput-rumputan
stolon tudung
miselium bercabang.

rhizoids
hifa dlmn
miselium
tangkai

hifa
• Menghasilkan toxin
kontak antara dua hifa
dari 2 strain
REPRODUKSI
ASEXUAL Fig. 24.6, p. 396
Setelah fusi sitoplasma,
miselium “dikaryotic” (n + n) • Fusarium moniliforme fumonisin VAM
(mitosis)
miselium memunculkan badan peleburan
pendukung spora (misal., sitoplasma
jamur).

PHYCOMYCETES BASIDIOMYCETES • Mycorrhizae


VAM • fungi berasosiasi dengan akar VAM
tanaman >80% spesies, kecuali
kelompok kubis dan bayam Ectomycorrhiza
• Transfer nutrien, dari lingkungan ke
tanaman (unsur hara dan air), dari
tanaman ke lingkungan (karbohidrat),
dan diantara tanaman
Aspergillus sp: jamur pelarut • Melindungi tanaman dari jamur
fosfat-pengoksidasi sulfur
Deuteromycetes patogen
Atta texana
Protozoa: Protista mirip sel hewan
• Protozoa (“hewan pertama”), adalah protista heterotrof
uniseluler yang berubah menjadi hewan
– Dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan
Kebun Jamur nya semut buah
Semut pemotong daun
– Pengelompokan umum terdiri amoeba, flagelata, sporozoa , and
ciliata
Fungi dan – Pengelompokan lain, predator , parasit , and grazer

Insekta
Rayap

• Siklus hidup Protozoa: bentuk aseksual and seksual


– Reproduksi aseksual dengan pembelahan biner, pembelahan
multipel atau bertunas
– Tipe pembentuk kista resisten umumnya bersifat parasitik
Rumah rayap Metarhizium
patogen serangga

Algae: Protista fotosintetik


Algae
diatome coklat

Algae Algae
dinofla
gelata merah hijau
Euglena

• Algae yg hidup di daratan dapat bersimbiosis dengan fungi membentuk


Lichenes, algae pembentuk lichenes adalah anggota chlorophyta dan
xanthophyta
• Uniseluler
umumnya merupakan anggota fitoplankton, dibedakan dari protozoa
karena fotosintetik
• Multiseluler
Dibedakan dengan tumbuhan karena pengorganisasian jaringan sel
masih sederhana

Anda mungkin juga menyukai