Anda di halaman 1dari 24

KELIPING

KEPEMIMPINAN NABI
SULAIMAN AS

DISUSUN

Oleh

NOVA JUMATUL MELISA


KELAS :

SMPN 4 SETELUK
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam sejarah umat manusia, nama King Solomon (Nabi Sulaiman)
tercatat sebagai salah seorang yang berpengaruh bagi dunia. Ia juga tercatat
memiliki kerajaan yang begitu megah, sekaligus harta kekayaan yang melimpah.
Karena itupulalah, sepanjang ribuan tahun sepeninggal beliau, ribuan orang terus
berupaya memburu harta peninggalannya yang terpendam (The Solomon
Treasure).
Menurut penelitian yang dilakukan Rijalul Imam, King Solomon (Nabi
Sulaiman) hidup di salah satu puncak kejayaan peradaban yang dilengkapi dengan
berbagai kemajuan sains dan teknologi. Pada saat bersamaan, kepemimpinannya
juga didukung oleh semua makhluq yang bertujuan untuk beribadah kepada Sang
Khaliq. Ketika ia mengalami ketegangan bilateral, ia dapat menyelesaikan
persoalan internasional ini dengan politik smart power, smart politic, smart
diplomacy dan total diplomatic.
Disamping itu, Nabi Sulaiman pun didukung oleh tim kepemimpinan yang
berbakat. Mereka tersebar diberbagai posisi strategis, dan mereka terorganisasi
dengan rapi. Mereka terkombinasikan dalam multitalenta dan koordinasi yang
bagus. Lebih dari itu, mereka adalah orang-orang yang berpengetahuan yang
terintegrasi pada keimanan yang kuat, serta jauh dari unsur mistik. Karena itu
wajar bila kemudian kerja peradaban Nabi Sulaiman dimudahkan untuk mencapai
target secara sempurna.
Kisah Nabi Sulaiman dibahas secara detail dalam Al-Qur’an surat An-
Naml ayat 15 – 44. Kisah dalam surat tersebut bercerita tentang Nabi Sulaiman
setelah eisode Nabi Musa. Mereka semuanya adalah nabi-nabi Bani Israel. Kisah
Nabi Sulaiman dalam surah ini adalah yang paling luas bahasannya melebihi
bahasan dalam surah-surah lainnya, walaupun bahasannya hanya menyangkut
tentang salah satu episode saja dari kehidupan beliau.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kisah hidup Nabi Sulaiaman as?
2. Bagaimana kepemimpinan dan implementasi kepemimpinan Nabi
Sulaiman as?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk megetahui kisah kehidupan Nabi Sulaiman as
2. Untuk mengetahui kepemimpinan dan implementasi kepemimpinan Nabi
Sulaiman as

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. KISAH KEHIDUPAN NABI SULAIMAN


Nabi Sulaiman as adalah salah seorang putera Nabi Daud as. Sejak ia
masih kanak-kanak berusia sebelas tahun, ia sudah menampakkan tanda-tanda
kecerdasan, ketajaman otak, kepandaian berfikir sera ketelitian didalam
mempertimbangkan dan mengambil keputusan. (Sulistyowati, 2012) sungguhnya
Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya
mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan Kami dari kebanyakan
hamba-hambanya yang beriman". dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan Dia
berkata: "Hai manusia, Kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan
Kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia
yang nyata".(Q.S. An-Naml 15-16)
Ayat diatas menjelaskan nikmat yang paling nyata yang telah diberikan
oleh Allah SWT kepada Nabi Daud dan Nabi Sulaiman yaitu nikmat ilmu. Ilmu
yang dianugerahkan Allah kepada Nabi Daud as dan Sulaiman as sungguh banyak
dan unik mislanya dianugerahi kemampuan membuat perisai dan diajari hikmah
dan kemampuan menyelesaikan perselisihan, sedangkan Nabi Sulaiaman selain
dianugerahi himah dan kemampuan memahami kasus-kasus perselihan, juga
kemampuan memahami bahasa/suara burung. (Tafsir Al-Misbah)
Pada saat Nabi Daud as, ayahnya menduduki tahta kerajaan Bani Israil. Ia
selalu mendampinginya dalam setiap sidang peradilan yang diadakan untuk
menangani perkara-perkara perselisihan dan sengketa yang terjadi didalam
masyarakat. Ia memang sengaja dibawa oleh Nabi Daud as menghadiri sidang-
sidang peradilan didalam menangani urusan-urusan kerajaan untuk melatihnya
serta menyiapkan sebagai putera mahkota yang akan menggantikannya memimpin
kerajaan, bila tiba saatnya ia harus memenuhi panggilan Ilahi meninggalkan dunia
ini. Dan memang nabi Sulaiman as lah yang terpandai diantara semua saudaranya.
(Sulistyowati, 2012)

3
Setelah Nabi Sulaiman as menjadi raja, negara yang dipimpinnya menjadi
aman dan tenteram selama bertahun-tahun, sehingga bangsa dan negeri itu
semakin maju dan makmur, tidak kurang bahkan telah melebihi daripada zaman
pemerintahan bapanya Nabi Daud a.s. Daerah kerajaannya semakin luas juga,
serta rakyatnya pun hidup dengan penuh bahagia, patuh dan taat kepada perintah
rajanya.
Di saat itulah, setelah Sulaiman sampai umur, Allah mengangkat Sulaiman
menjadi Nabi dan RasulNya, untuk mengisi negara dan bangsa yang merdeka dan
makmur itu dengan semangat agama dan ketuhanan, menjadi bangsa dan negara
yang diredai Allah, agar keamanan dan kemakmuran itu tetap dan abadi, bukan
hanya aman dan makmur di dunia ini saja, juga menjadi aman dan makmur
sampai di akhirat nanti.
Sebagai mukjizat besar bagi Nabi Sulaiman, beliau dapat mengerti segala
percakapan burung-burung dan dengan menggunakan bahasa (bunyi) bermacam-
macam burung dan binatang itu, Nabi Sulaiman dapat bercakap-cakap dengan
burung-burung dan binatang-binatang itu. Dengan jalan begitu pula. segala
burung dan binatang itupun semua tunduk dan taat kepada Nabi Sulaiman.
Diberikan Allah pula mukjizat yang lebih hebat lagi kepada Nabi
Sulaiman, ia dapat melihat segala kekayaan alam yang ada di perut bumi, baik
yang merupakan emas, perak, besi dan tembaga, begitu pula harta kekayaan yang
berada di dalam laut, seperti intan, mutiara dan berbagai-bagai pualam yang
mahal-mahal harganya. Segala jin dan setan pun dapat dikuasai oleh Nabi
Sulaiman, sehingga kekuatan jin dan setan itu dapat digunakan oleh Nabi
Sulaiman untuk menjadi kuli, kaum pekerja yang harus mengeluarkan semua
kekayaan dan perhiasan sebanyak itu, guna mendirikan rumah-rumah dan gedung-
gedung yang bagaimana juga besar dan cantiknya, seperti dalam surat Al-Anbiya
ayat 82 :
“dan Kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan syaitan-
syaitan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mengerjakan
pekerjaan selain daripada itu, dan adalah Kami memelihara mereka itu”

4
Nabi Sulaiman malah dapat pula menguasai angin, sehingga angin itu
dapat dipergunakan oleh Sulaiman sebagai kenderaannya, bila Sulaiman akan
berpergian ke tempat yang bagaimana jauh dan tingginya. Seperti dalam surat Al-
Anbiya ayat 81 dan surat Saba ayat 12 :
 “dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat
kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang
Kami telah memberkatinya. dan adalah Kami Maha mengetahui segala

”.sesuatu
“dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di
waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu
sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan
tembaga baginya. dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di
hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. dan siapa
yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan
kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala.”

Dengan kenderaannya yang bernama angin itulah Nabi Sulaiman dapat


berpergian ke sana ke mari memeriksa kerajaan serta rakyatnya, bahkan sampai
ke negeri Askalan, beliau sampai pula di sebuah lapangan luas yang penuh
dengan semut. Disitu beliau mendengar seekor semut berkata kepada kawan-
kawannya :. “Hai semut-semut, masuklah kamu semuanya kedalam saragmu, agar
supaya kamu selamat dan tidak menjadi binasa diijak oleh Sulaiman dan
tentaranya tanpa ia sadar dan sengaja.” Nabi Sulaiman as tersenyum mendengar
suatra semut yang ketakutan itu. Ia memberitahu hal itu kepada para pengikutnya
seraya bersyukur kepada Allah atas karuniaNya yang menjadikan ia dapat
mendengar serta menangkap maksud yang terkandung dalam suara semut itu. Ia
merasa takjub bahwa binatang pun mengerti bahwa Nabi-Nabi Allah tidak akan
menggangu semacam makhluk dengan segaja dan dalam keadaan sehat. Kisah
diatas tertera dalam Al-Qur’an Surat An-Naml
Nabi Sulaiman bercita-cita ingin mendirikan sebuah rumah suci di Syam,
untuk dapat dipergunakan sebagai tempat ibadat menyembah Allah dan pula
sebagai pengorbanan dari dia sendiri kepada Allah. Tiang-tiang yang tinggi dan
besar lalu didirikan, dinding-dinding tembok yang besar dan agung pun berdiri
dan tidak lama kemudian Rumah Suci (Baitul Maqdis), yang dicita-citakan Nabi

5
Sulaiman itupun jadi kenyataanlah, yang sampai sekarang masih ada dan tetap ada
dan masih tetap bernama Rumah Suci (Baitul Maqdis atau Jerusalem).
Kepada semua manusia yang beriman kepada Allah, diperintahkan Tuhan,
untuk datang berhaji ke tempat suci itu setiap tahun. Tetapi kerana kemudian, oleh
bangsa Israel tempat itu dijadikan tempat menyimpang dari ajaran Allah, maka
kepada Nabi Muhammad diperintahkan Tuhan untuk memindahkan tempat suci
itu ke Mekah. Ke sanalah umat Islam menghadapkan muka dalam sembahyang
dan ke sana pulalah umat Islam setiap tahun datang berkumpul melaksanakan
ibadat haji mereka.
Baru saja Nabi Sulaiman selesai mengerjakan Rumah Suci itu, Nabi
Sulaiman berangkat meninggalkan tempat itu memenuhi nazarnya sebelum
mendirikan Rumah Suci itu. Nazar (janji) akan mengembara di sekitar muka bumi
untuk melihat dan mengetahui kebesaran Allah yang mencipta bumi ini juga
maksudnya.
Mula mula Nabi Sulaiman menuju ke tanah Yaman, lalu memasuki daerah
Sanak. Di daerah ini beliau mengalami kekurangan air. Ke mana juga dicarinya,
tidak ada air dijumpai. Ke puncak bukit yang tinggi, di bawah jurang yang dalam,
kadang kadang digalinya berupakan sumur yang dalam, namun air tidak
ditemuinya. Di saat hampir menemui jalan buntu untuk mendapatkan air, tiba tiba
lalulah terbang melintas di atas kepalanya se ekor burung Hud Hud. Burung itu
segera dipanggil oleh Sulaiman dan kepada burung itu diperintahkannya untuk
mencari tempat yang ada airnya dan menunjukkan jalan kepadanya menuju ke
tempat itu.
Kerana burung Hud Hud yang diutus itu lama tidak kembali, maka Nabi
Sulaiman menjadi marah dan mengucapkan sumpahnya, akan menghukum
burung itu dengan menyembelihnya, bila tidak segera datang dan bila burung itu
tidak dapat menerangkan sebab sebab dari kelewatannya itu. Baru saja Nabi
Sulaiman mengucapkan sumpahnya, burung Hud Hud yang ditunggu-tunggunya
itupun datanglah dengan merendahkan kepala dan menggerak-gerakkan ekornya,
tanda minta maaf dan minta ampun kepada Nabi Sulaiman atas kelewatannya itu.
Akhirnya Hud Hud bercerita kepadanya: Saya sudah dapat melihat di tempat yang

6
jauh di sana, sesuatu yang belum pernah engkau ketahui, sebuah tempat yang
belum pernah tunduk di bawah kekuasaanmu dan engkau sendiri tidak
mengetahui tentangnya.
Alangkah terkejutnya Nabi Sulaiman mendengar khabar ini, sebab belum
pernah dia mendengar khabar yang demikian. Kepada burung Hud Hud
diperintahkannya untuk melanjutkan ceritanya itu dan alasan apakah yang
menyebabkan kelambatannya. Hud Hud melanjutkan ceritanya: Adapun negeri
itu bernama Saba dan yang menjadi rajanya adalah seorang perempuan. Ia sangat
berkuasa atas rakyatnya serta istananya pun besar sekali. Tetapi sayang, penduduk
dalam negeri itu rupanya dipengaruhi setan dan iblis, kerana ternyata mereka
sudah tidak dapat membezakan antara yang halal dan haram, antara darah dan
daging, begitu pula antara kebenaran dan kepalsuan. Penduduk negeri itu
umumnya buta dan bodoh-bodoh, tidak mempunyai pemikiran dan kemajuan
sama sekali. Mereka menyembah matahari, bukan menyembah Allah. Saya
merasa sedih melihat keadaan mereka yang demikian. tetapi apa dayaku, kerana
penduduk negeri itu kuat-kuat dan besar-besar badannya. Pada pendapatku,
alangkah baiknya bila mereka diperintahkan untuk menyembah Allah, iaitu Tuhan
yang sebenarnya yang mempunyai kerajaan yang Maha Agung dan Maha Besar.
Nabi Sulaiman sungguh terkejut mendengar berita ini, tetapi dia tidak
mahu mengejutkan Hud Hud yang telah bercerita itu. Dia hanya berkata: Akan
kuselidiki dahulu khabar yang kau bawa ini. Aku ingin mengetahui apakah
engkau berkata benar atau berkata bohong dalam hal ini. Kalau memang benar
apa yang telah kau katakan tadi, maka inilah se pucuk surat dariku, segera kau
sampaikan surat ini kepada raja dan bangsa yang telah kau ceritakan itu. Aku akan
menunggu khabar jawapannya selekas mungkin!
Surat itu segera diambilnya dari tangan Nabi Sulaiman, lalu burung itu
terbang melayang, menyampaikan surat itu ke alamat yang sudah ditentukan, iaitu
raja (ratu) dan rakyat Balqis di negeri Saba. Hud Hud terbang menyusup ke atas
mahligai istana Ratu Balqis. Dengan melalui sebuah jendela, surat itu
dijatuhkannya dalam istana itu tepat di hadapan Ratu Balqis sendiri. Surat tersebut
jatuh, lalu diambil dan dibaca oleh Ratu Balqis: Surat ini dari Sulaiman. Dengan

7
nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang. Janganlah kamu meninggikan
diri terhadapku dan hendaklah kamu mendatangiku dengan menganut Agama
Islam.
Baru saja melihat dan membaca surat yang ajaib serta isinya yang
mengejutkan itu, Ratu Balqis segera mengumpulkan semua menteri kerajaan,
pembesar-pembesar dan ahli-ahli cerdik pandai, untuk bermesyuarat, guna
meminta pertimbangan mereka tentang isi surat yang baru di terimanya itu;
apakah akan menyerah dan tunduk kepada apa yang di maksud oleh Raja
Sulaiman, atau tidak akan mempedulikan sama sekali isi surat itu.
Mereka sama berkata: Kita ini adalah suatu bangsa yang berani dan ahli
perang, bukan suatu bangsa yang hanya pandai berunding dan mengalah saja,
Kami sudah menetapkan dirimu, ya Balqis, untuk memutuskan segala sesuatu dan
memerintah kami. Tetapkanlah apa yang hendak kau putuskan, kami akan
menjalankannya dengan penuh rasa taat dan tunduk kepadamu. Bila engkau
perintah ke langit, kami mahu terbang, ke laut kami menyelam, ke lurah kami
menurun dan ke bukit pun kami akan mendakinya:.
Setelah Balqis mengetahui tanda-tanda dari para menteri dan pembesar-
pembesar yang menghendaki perang itu, segera ia mengemukakan pendapatnya,
yang bertentangan dengan kehendak mereka; dengan tenang berkatalah Ratu
Balqis: Fikiran yang menghendaki perang itu, adalah fikiran yang salah, selama
jalan damai belum ditempuh sedapat-dapatnya, kerana perdamaian lebih baik dari
berperang. Begitulah menurut fikiran orang waras. Bila tentera telah dapat
mengalahkan musuhnya di medan perang, negeri yang dikalahkannya itu pasti
mereka rusak dan mereka hancurkan, segala harta kekayaannya mereka rampas,
orang-orang yang mulia mereka hinakan sebaliknya orang-orang hina
dimuliakannya. Akhirnya mereka memperbudak, lalu menjalankan tangan besi,
kalau dapat berabad abad lamanya, atau untuk selama-lamanya.
"Aku, kata Ratu Balqis selanjutnya, Ingin mengutus sebuah delegasi yang terdiri
dari orang-orang yang terhormat dari bangsa kita sendiri, untuk menghadap Raja
Sulaiman dan pula untuk memberikan hadiah yang paling berharga.

8
Khabar ini sebagai jawapan terhadap surat Sulaiman itu, dituliskan dalam
sebuah surat, lalu diserahkan kepada burung Hud Hud itu, untuk disampaikan
kepada Sulaiman. Untuk menyambut kedatangan delegasi Balqis itu, Sulaiman
mengadakan persiapan seperlunya. Sulaiman ingin memperlihatkan kegagahan
dan keluarbiasaannya. Semua jin dipanggilnya dan diperintahkan untuk
mendirikan sebuah istana dari segala macam batu dan perhiasan yang berada di
perut bumi di dalam laut. Dalam waktu yang singkat saja, gedung besar, iaitu
istana yang terindah yang belum pernah ada tandingannya di muka bumi Allah
ini, sekarang menjelma. Dindingnya terbuat dari kaca yang beraneka warna,
lantainya daripada emas dan perak, serta pasirnya dari intan dan berlian dan
berbagai-bagai batu berharga lainnya, Semua itu dikemukakan dan didirikan oleh
segala jin dengan petunjuk Nabi Sulaiman sendiri.
Delegasi yang ditunggu tunggu itupun datanglah. Kedatangan mereka
disambut dengan sambutan yang hormat dan meriah. Alangkah terkejut dan
kagumnya mereka melihat kemewahan yang tidak dapat dibayangkan dengan
kata-kata itu. Dengan rasa malu, mereka menyerahkan hadiah besar yang
dianugerahkan Ratu Balqis kepada Raja Sulaiman.
Melihat hadiah itu, Nabi Sulaiman hanya minta maaf dan berkata: "Maaf
saja, kuharap agar hadiah ini dikembalikan saja kepada Ratu Balqis, kerana pada
diriku telah cukup segala-galanya dianugerahi Allah, baik berupa kekayaan mahu
pun perhiasan, bahkan Tuhan telah menganugerahkan yang cukup, kekuasaan
yang besar dan pangkat kenabian yang mulia yang belum pernah dipunyai oleh
seorang manusiapun di atas dunia ini. Aku tidak memerlukan emas perak,
sekalipun sebesar bumi ini. Kulihat engkau sekalian ini hanya mengenal hidup
yang lahir (nyata) di dunia ini saja dan dengan penghidupan dunia yang begini
saja, kamu telah dapat bergembira diri. Kembalilah kamu ke negeri dan rajamu.
Katakan kepadanya, bahawa aku tidak memerlukan harta kekayaan, tidak perlu
kekuasaan dan segala-galanya. yang perlu agar kamu sekalian tunduk dan
menyembah akan Allah, yang telah menjadikan semuanya ini. Kuharap agar kamu
sekalian patuh menjalankan perintah Allah itu, janganlah kamu menyembah selain
daripada Allah, serta katakan pula kepada mereka, bahawa kami akan segera

9
mengirimkan tentera kami, untuk menggempurmu, bila ternyata kamu tidak mahu
tunduk kepada kebenaran ini dan yang hanya mempercayai kepada kekuatan
tenteramu saja!
Delegasi itupun segera kembali mendapatkan raja dan bangsanya, lalu
disampaikannya hasil pertemuan dengan Raja Sulaiman itu. Mendengar semua
itu, dengan perasaan yang tenang Ratu Balqis berkata: Tidak ada daya dan usaha
lain lagi, kecuali kita hanya tunduk dan taat menurut ajaran Sulaiman itu. Ratu
Balqis ingin menghadap sendiri kepada Sulaiman, serta ia bermaksud akan
mengucapkan kalimat iman di hadapan Sulaiman. Ratu itupun berangkatlah
diiringkan oleh semua pengiring dan pengawalnya. Setelah Nabi Sulaiman
mengetahui akan keberangkatannya itu. maka beliau berkata kepada semua jin:
"Siapakah di antaramu yang sanggup mengambil istana Ratu Balqis dan
membawanya ke mari, sebelum Ratu Balqis sendiri sampai di sini untuk
menyatakan Islamnya dihadapanku?
Raja dari segala jin lalu menjawab: "Saya sanggup membawa mahligai Ratu
Balqis ke mari dengan segera dan mahligai itu akan berada di sini, sebelum
pertemuan ini berakhir kerana saya mempunyai kekuatan yang luar biasa
hebatnya. Dengan kekuatan itu saya jamin, bahawa segala yang ada dalam
mahligai itu akan selamat.
Tiba tiba muncul dan berdiri seorang manusia beriman, yang kepadanya
oleh Allah telah dianugerahi pengetahuan yang cukup dan kekuatan ghaib, lalu ia
berkata kepada Raja Sulaiman: "Insya Allah saya sanggup mendatangkan
mahligai itu ke mari dan mahligai itu akan berada di sini, sebelum engkau
menggerakkan pelupuk matamu, ya Raja Sulaiman. Ya, dalam sekelip mata saja,
mahligai ratu itupun sudah berdiri dengan megahnya di hadapan Nabi Sulaiman.
Di situ Nabi Sulaiman lalu bersujud dan bersyukur pula kepada Tuhannya, atas
kekuasaan Tuhan yang telah diperlihatkan kepadanya. Beliau bersujud dan
bersyukur kembali berulang-ulang, serta terus-menerus untuk menyembah Allah
Yang Maha Bijaksana, Maha Besar dan Maha Kuasa itu. Akhirnya Ratu Balqis
pun datanglah. Kepada Ratu Balqis, Sulaiman berkata: "Beginikah istanamu?
Setelah diperhatikannya dengan sungguh-sungguh, Ratu Balqis berkata:

10
"Agaknya itulah. Alangkah kaget dan kagumnya Ratu Balqis setelah melihat
kejadian itu, iaitu istananya sendiri sudah berada di hadapan istana Sulaiman,
sebelum dia sendiri sampai di tempat itu.
Dalam pada itu Nabi Sulaiman sudah memerintahkan pula untuk
membangun sebuah mahligai yang terbuat dari kaca yang putih bersih; kemudian
Ratu Balqis dipersilakan masuk ke dalamnya. Ratu Balqis mengira bahawa
mahligai kaca itu air yang sedang mengalir berombak, lalu dia membukakan
betisnya untuk memasukinya, tetapi kemudian ternyata bahawa itu bukanlah air.
Dengan kekhilafannya ini, maka terbukalah hati dari Ratu Balqis yang selama ini
tersesat di dalam gelombang kekayaan dan kekuasaan itu. Dia telah tersesat dan
terkhilaf, sebagaimana kekhilafannya terhadap kaca yang di kiranya air. Dia insaf
dan terbukalah hijabnya, sehingga dengan kejadian itu, kini dia merasakan akan
kesesatannya, kerana dia mengira bahawa kekayaan itu dapat membahagiakannya,
begitu pula kekuasaannya di dunia ini adalah kekuasaannya yang paling besar;
baru sekarang dia mengetahui, bahawa ada yang mempunyai kekuasaan yang
dapat melebihi kekuasaannya.
Dia menjadi insaf dan bertaubat kepada Tuhan: "Ya Allah, Tuhanku !
Sudah lama saya tersesat sehingga saya tidak mengenalMu dan tidak pernah
menyembahMu. Saya sudah tersesat dalamasa yang panjang, kerana kelobaan
saya atas harta kekayaan pemberianMu itu, sehingga saya sudah aniaya terhadap
diriku sendiri dengan melupakan Engkau, ya Allah. Saya kira hanya harta dan
kekuasaan itu saja bahagia dan rahmat dari Engkau, rupanya itu sama sekali
belum bererti apa-apa, bila dibandingkan dengan rahmat dan nikmatMu yang
lainnya. Ampunilah saya ini, ya Allah! Sekarang saya insaf dan taubat, saya akan
menerima pelajaran Sulaiman dengan menganut Agama Islam, iaitu agama
Engkau, ya Allah. Saya akan tunduk dan taat kepadaMu, ya Allah, ampunilah
saya, kerana Engkau suka memberi ampun dan penerima taubat pula.

B. KEPEMIMPINAN NABI SULAIMAN DAN IMPLEMENTASINYA


Sifat kepemimpinan Nabi Sulaiman as telah ditunjukkan sejak zaman Nabi
Daud as dan telah dijelaskan pula bahwa Nabi Sulaiman as telah mewarisi ilmu

11
dari Nabi Daud as. Setelah Nabi Daud as kembali ke Ilahi maka Nabi Sulaiman
secara resmi diangkat menjadi raja yang memimpin Bani Israil. Nabi Sulaiman as
tumbuh menjadi raja yang sangat adil dan bijaksana. Allah telah memberikan
nikmat berupa kekayaan yang tak terbatas kepada Nabi Sulaiman untuk memipin
negerinya. Allah mengirimkan semua makhluk hidup termasuk jin untuk menjadi
pengawal Nabi Sulaiman.
Ada beberapa kisah yang dapat diambil hikmahnya pada zaman
kepemimpinan Nabi Sulaiman (syarifatuluman.com)
1. Ketika ada dua orang perempuan, satu tua dan satu muda, yang
memperebutkan dan sama-sama mengklaim seorang bayi sebagai bayinya.
Dua perempuan tersebut kemudian mendatangi Nabi Daud, sebagai raja
kala itu, dan Nabi Daud menyatakan bahwa bayi itu adalah milik
perempuan yang lebih tua. Akan tetapi keputusan itu tidak menimbulkan
kepuasan antara dua pihak. Melihat hal tersebut akhirnya Nabi Sulaiman
AS. mengambil sebuah inisiatif. Dengan tegas Nabi Sulaiman AS.
memerintahkan untuk meletakkan bayi tersebut di atas lantai. Beliau lalu
mengambil pedang dan bergerak (seolah-olah) hendak membelah bayi
tersebut menjadi dua bagian agar adil. Tanpa ada yang menyangka, ketika
hendak mengarahkan pedang ke arah bayi, perempuan muda segera
berteriak kepada Sulaiman untuk menghentikan kegiatannya sementara
yang perempuan tua hanya melihat dengan iba. Nabi Sulaiman AS. lalu
berhenti dan berkata bahwa tidak ada seorang ibu yang tega anaknya
disakiti, maka ia menyerahkannya kepada perempuan muda.
Kisah ini bukan hanya memperlihatkan kecerdasan Nabi Sulaiman AS.
dan kesalahan Nabi Daud AS. dalam menyelesaikan masalah, tetapi juga
menunjukkan bahwa sebuah putusan yang tepat adalah putusan yang
dibuat/didapatkan setelah melalui tahap pembuktian (testify).
2. Tukan kebun A datang mengadu tentang kebunnya yang gagal panen
karena kambing tukang kebun B telah menghancurkan kebunnya. Singkat
cerita, kedua tukang kebun tersebut berselisih dan mendatangi Nabi Daud
AS. didampingi oleh Nabi Sulaiman AS. Ketika menyampaikan aduannya

12
kepada Daud, akhirnya Daud memutuskan agar tukang kebun B, selaku
pemilik kambing, untuk menyerahkan kambingnya kepada tukang kebun
A karena ia mengalami gagal panen, sedang tukang kebun B masih
memiliki kebun untuk dipanen. Namun keputusan tersebut dianggap
belum adil bagi kedua belah pihak. Kembali, melihat hal ini Nabi
Sulaiman akhirnya menyarankan agar tukang kebun B tidak perlu
memberikan kambingnya tetapi ia wajib merapikan kembali kebun milik
A hingga kembali seperti semula dan siap panen. Sedang tukang kebun A
selama itu berhak untuk memanen kambing tukang kebun B.
Kisah ini menggambarkan tentang proses pengambilan keputusan
(decision making process). Apa yang dilakukan oleh Nabi Sulaiman
tentunya merupakan keputusan yang lebih adil dan dapat diterima oleh
kedua pihak. Untuk mencapai keputusan seperti ini salah satunya adalah
dengan melakukan analisis terhadap data-data yang valid sehingga dapat
mencapai keadilan. Maka dari itu, dalam proses pengambilan keputusan
diperlukan kecerdasan dan ketegasan
Pada kasus pertama, keadilan sejati berbasis pada naluri dasar manusia
(fundamental/natual justice). Keadilan ini dapat dicapai jika berdialog secara jujur
dan hati nurani (dalam). Dalam terminologi hukum, kedalaman fundamental itu
menunjukkan konsensus masyarakat yang amat penting (significant social
consensus) sebagai landasan bagi penerapan sistem hukum agar berlangsung adil
dan jujur
Pada kasus kedua, Sulaiman menerapkan keadilan yang terukur
(measurable or instrumental justice). Keadilan yang terukur berorientasi pada
tujuan (win-win solution). Tujuannya pun luas, tidak terpaku pada tujuan yang
sempit (zero sum game). Jika tidak seperti itu maka dapat berdampak pada konflik
tak berujung (never ending conflict). Dengan demikian, dalam memandang suatu
masalah sebaiknya seseorang mengambil jarak dari masalah tersebut sehingga
masalah akan terlihat secara keseluruhan dan berpikirlah dengan sudut pandang
yang luas dan beragam (helicopter view).

13
Seorang pemimpin haruslah arif dan memiliki pengetahuan agar mampu
membuat keputusan yang adil. Dalam Surah Al Anbiya (74–78) disebutkan
bahwa 3 syarat menjadi pemimpin adalah memiliki pemahaman yang jelas
terhadap suatu masalah (right understanding), kedalaman analisis (judgement),
dan keluasan pengetahuan (knowledge). Nabi Sulaiman AS sendiri memiliki
tipologi kepemimpinan pemakmur, sedangkan Nabi Daud adalah tipe pemersatu.
Menurut Trihand yang dikutip dari buku Quantum Leadership of King
Solomon ada 15 pilar kepemimpinan Nabi Sulaiman as yaitu :
1. Tradisi Ilmiah yang Kuat
“Sesungguhnya kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman….”
(Q.S. An-Naml [27]:15)
Pengetahuan adalah fondasi pertama dalam tradisi kepemimpinan Nabi
Sulaiman. Allah telah memberikan nikmat yang nyata kepada Nabi
Sulaiman as dan Nabi Daud as berupa ilmu.
2. Tradisi Berguru
“Dan Nabi Sulaiman telah mewarisi Daud….” (Q.S. An-Naml [27]:16)
Pilar kepemimpinan yang membentuk kepemimpinan Nabi Sulaiman
adalah tradisi berguru. Pada masa kepemimpinan Nabi Daud as, Nabi
Sulaiman selalu mendampingi beliau untuk menyelesaikan kasus-kasus
peradilan sehingga Nabi Sulaiman mewarisi apa yang dianugerahkan oleh
Allah kepada Nabi Daud kepadanya. Hal ini juga menunjukan bahwa
kaderisasi yang kokoh akan baik jika terdapat timbal balik yang saling
melengkapi antar-generasi, yakni ditopang oleh tradisi generasi pendahulu
yang baik dan adanya generasi berikutnya yang proaktif untuk berguru dan
meningkatkan kapasitas dirinya.
3. Kemampuan Komunikasi Publik
Nabi Sulaiman adalah seorang public speaker, seorang orator. Seorang
yang berani tampil di depan massa sekaligus mempengaruhinya. Beliau
dapat memimpin Bani Israil dengan sangat aman dan tentram selain itu
dapat mengkoordinasikan sebuah pawai yang terdiri dari pasukan
manusia, jin dan binatang.

14
4. Kemampuan Bahasa Asing
Dan dia berkata:”Wahai Manusia, kami telah diberi pengertian tentang
bahasa burung…” (Q.S. An-Naml [27]:16)
Disini Nabi Sulaiman dianugerahkan sebuah nikmat yaitu mukjizat dapat
mengerti bahasa Asing yang berpa bahasa binatang. Beliau dapat berbicara
dengan burung hud dan mendengar apa yang dikatan oleh pasukan semut
ketika beliau melakukan pawai.
Dalam konteks kepemimpinan, ayat di atas tidak berpesan agar kita
menguasai bahasa hewan, tetapi dapat ditakwil bahwa seseorang
pemimpin harus dapat menguasai/memahami bahasa komunitas yang
dipimpinnya, sekalipun berbeda dengan bahasa induk yang biasa dia
gunakan. Dengan kata lain, pemimpin perlu “menguasai bahasa asing”
Begitu juga pemimpin nasional dam pemimpin dalam kancah global,
diwajibkan untuk menguasai bahasa yang menjadi kesepakatan publik
bahwa ia layak untuk disebut pemimpin karena mampu menggunakan
bahasa yang menjadi alat memperlancar komunikasi gagasan dan
pengaruhnya pada orang lian di level nasional atau global.
5. Kepemilikan Sumber Daya Strategis
“…dan kami diberi segala sesuatu…” (Q.S. An-Naml [27]:16)
Dalam konteks kepemimpinan, keberadaan sumberdaya (resource)
membuat pemimpin memiliki rasa percaya diri untuk membangun sebuah
prestasi dan kejayaan. Allah telah menganugerahkan Nabi Sulaiman as
sumberdaya yang tidak terbatas, kekayaan yang diterima oleh Nabi
Sulaiman merupakan suatu upaya untuk melakukan dakwah seperti yang
dilakukan kepada Ratu Bilqis. Adapun beberapa kekayaan yang didapat
oleh Nabi Sulaiman as adalah
a. Mulai dari angin yang dapat diperintahkan ke mana saja dengan
kecepatan hingga dua kali kecepatan suara.
b. Kekayaan laut dan samudra.

15
c. (Bahkan) Sumberdaya syetan dan jin yang digunakan untuk
menyelami lautan untuk mengeluarkan mutiara dan permata yang
bagus juga dipekerjakan sebagai pembuat bangunan.
d. SDA yang dimiliki Nabi Sulaiman memiliki keunggulan super di
antaranya mampu memindahkan singgasana dari suatu negri ke
negeri lain dalam waktu sebelum mata berkedip.
6. Kemampuan Manajerial
“Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan
burung lalu mereka itu diatur dengan tertib.”(Q.S. An-Naml [27]:17)
Menurut tafsir fi zalalil qur’an pawai pasukan yang dipimpin oleh Nabi
Sulaiman merupakan pawai yang luar biasa dan perhimpunan yang besar.
Beliau menghimpun dari awal hingga akhir pasukannya. Sehingga barisan
tersebut tidak terpisah atau kacau. Disini dapat diliat bahwa Nabi
Sulaiman mempunyai kemampuan manajerial yang sangat hebat sehingga
pawai tersebut merupakan pawai yang sangat rapi dan kompak.
7. Tanggung Jawab Sosial
Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut,
“Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu
tidak diinjak oleh Nabi Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak
menyadari.” (Q.S. An-Naml [27]:18)
Menurut tafsir fi zalalil quran, semut memiliki sifat kepemimpinan dan
pengelolaan disiplin atas semut-semut yang bertebaran di lembah itu.
Semut memerintahkan semut lain dengan cara mereka berkomunikasi dan
dengan bahasa yang dipahami oleh mereka sendiri. Tetapi disini Nabi
Sulaiman dapat mendengar apa yang dikatakan oleh semut tersebut. Beliau
bertanggung jawab atas kelangsungan hidup semut tersebut sehingga
beliau tidak akan menginjak semut-semut tersebut.
“Maka dia (Sulaiman) tersenyum dengan tertawa karena (mendengar)
perkataan semut itu….” (Q.S. An-Naml [27]:19)
Nabi sulaiman as mengetahui apa yang dikatakan oleh semut itu. Beliau
begitu takjub dan senang serta hatinya sangat lapang dengan pemahaman

16
atas perkataan semut itu dan kandungan perkataanya. Beliau sangat senang
dan tersentuh sebagaimana seorang dewasa yang dengan sepenuh kasih
berusaha menyelamatkan orang yang kecil yang ditimpa keburukan
kepadanya serta lapang dada berusaha selalu menyadarinya. Nabi
sulaiman secara natural bersyukur kepada Allah atas apa yang
diterimanya, sehingga dapat mendengar apa yang dikatakan oleh semut-
semut tersebut.
8. Kedisiplinan dan Ketegasan
Dia memeriksa burung-burung lalu berkata,”Mengapa aku tidak melihat
Hudhud, apakah ia termasuk yang tidak hadir?” (Q.S. An-Naml [27]:20)
Ketika sedang pawai secara besar-besaran, beliau menginspeksi pasukan
dan tidak menemukan burung hudhud. Burung hud-hud adalah burung
yang ditunjuk menjadi seorang komandan dalam pawai tersebut. Dari
inspeksi inilah dapat diketahui bahwa Nabi sulaiman as mempunyai ciri
khas yang responsif, teliti dan tegas. Beliau sama sekali tidak lalai dari
keabsenan seorang prajurit dalam pawai besar-besaran dan ramai yang
terdiri dari jin, manusia, dan burung yang dhimpun sejak barisan awal
hingga barisan akhir sehingga tidak terputus dan menyebar. Setelah
mengetahui absennya tanpa izin burung Hudhud, Nabi Sulaiman as
memtuskan untuk melakukan tindkan tegas agar tidak terjadi kekacauan.
Namun Nabi Sulaiman bukanlah seorang raja yang otoriter di muka bumi,
beliau adala seorang yang akan mendengar terlebih dahulu alasan kenapa
absennya urung HudHud sebelum mendapat hukuman final.
9. Komunikasi dan Mendengar Aktif
Komunikasi yang dicontohkan oleh Nabi Sulaiman adalah ketika beliau
mendengarkan alasan kenapa absennya burung HudHud. Beliau
mendengarkan secara menyeluruh cerita burung HudHud tentang temuan
berupa Negeri Saba yang dipimpin oleh seorang Ratu. Dari sinilah dapat
dilihat bahwa Nabi Sulaiman as tidak semena-mena atas keputusannya,
beliau mendengarkan dahulu alasan sebelum memutuskan suatu
keputusan.

17
10. Tradisi Verifikatif dan Investigatif
Dia (Sulaiman) berkata, “Akan kami lihat, apa kamu benar atau termasuk
yang berdusta. Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jautuhkanlah
kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikan apa
yang mereka bicarakan.” (Q.s. An-Naml [27]: 27-28)
Disini diveritakan bahwa Nabi Sulaiman as tidak mendustakan atau
membenarkan apa yang diceritakan oleh burung HudHud. Namun ia
menguji burung HudHud itu untuk meyakinkan kebenaran. Demikianlah
merupakan sikap seorang raja yang adil dan tegas.
11. Menjunjung Tinggi Moralitas (Rabbaniyah)
Disini Nabi Sulaiaman sangat menjujung nilai-nilai spiritual, seperti yang
kita ketahui bahwa beliau menaklukkan negeri Saba dengan dasar berserah
diri kepada Allah. Kekayaan dan kekuasaan yang di berikan Allah kepada
beliau di gunakan untuk menaklukkan negeri Saba. Beliau juga menolak
hadiah dari sang ratu karena jika beliau menerimanya maka beliau hanya
menghendaki kekuasaan dunia. Tetapi beliau menolaknya yang berarti
bahwa beliau mempunyai prinsip dan akidah yang tidak mungkin
ditundukkan dengan harta dan kekayaan apapun didunia.
12. Ketanguhan Militer
“Kembalilah kepada mereka sungguh Kami akan mendatangi mereka
dengan balatentara yang mereka tidak Kuasa melawannya, dan pasti
Kami akan mengusir mereka dari negeri itu (Saba) dengan terhina dan
mereka menjadi (tawanan-tawanan) yang hina dina". (Q.S An-Naml : 37)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Nabi Sulaiman mempunyai pasukan
militer yang sangat tangguh. Pasukan tentara yang tdak pernah digelar
sekalipun dalam sejarah manusia, dimana Ratu bersama kaumnya tidak
akan pernah mampu menghadang dan melawannya.
13. Kecerdasan Mengambil Keputusan Strategis
Dalam menghadapi situasi ketegangan internasional Nabi Sulaiman tidak
serta merta menyerang negri saba. Upaya dakwah harus dikedepankan
terlebih dahulu sebelum upaya militer sebagai jawaban akhir. Keputusan

18
kreatif itu adalah memindahkan singgasana ratu Balqis dari saba ke
palestina dalam waktu singkat tanpa pengetahuan Balqis sendiri.
Kecerdaasan mengambil keputusan strategis ini berdampak pada stabilitas
dua Negara yang sedang tegang. Menganggap musuh sebagai asset, bukan
malah menumpasnya.
14. Staf/Pembantu yang Berbakat dan Ahli
Kerajaan Nabi Sulaiman dijalankan oleh sumberdaya yang unggul. (Jin,
Manusia dan Burung). Mereka sangat patuh kepada Nabi Sulaiman as.
15. Kreativitas
Dalam menaklukkan Negeri Saba salah satu strategi Nabi Sulaiman as
adalah memmindahkan singgasana rau dan menghadirka keistananya.
Beliau mempunyai pemikiran yang sangat kreatif dalam berdakwah.
Setelah hadirnya singgasana Ratu Balqis beliau memerintahkan agar
mnegubah ciri khas yang menonjol dari singgasanya agar mengetahui
apakah kecerdasan dan firasat ratu itu mengenal singgasanya sendiri
setelah perubahan itu, atau malah dia merasa ragu sehingga tidak
mengetahuinya setelah perubahan itu.
Model Nabi Sulaiman dapat dikategorikan sebagai arche-type untuk model
kepemimpinan politik peradaban. Politik peradaban adalah model interaksi politik
dalam kancah global. Secara global satu negara dengan negara lain berinteraksi
dan saling mempengaruhi baik dalam bidang ekonomi, teknologi, pertahanan, dan
politik. Satu bidang dan bidang-bidang lainnya mengalami pengembangan dan
bahkan mengalami globalisasi. Hal ini berlangsung secara terus-menerus dan
saling terhubungkan (interkoneksitas). (Maulana, 2011)
Model kepemimpinan politik peradaban Nabi Sulaiman bertumpu pada
tiga hal: pengetahuan, nilai/spiritualitas, dan optimalisasi sumber daya strategis.
Poros pengetahuan ini tampak pada seluruh levelkepemimpinan. Masing-masing
bekerja berdasarkan pengetahuan dan kompetensinya. Tumpuan spiritualitas dapat
diukur dari prinsip-prinsip spiritualitas yang tertanam dalam suara hati semua
manusia. Kasih sayang, perdamaian, keteraturan, kreativitas, kedisiplinan,
keadilan, harga diri, dan keagungan adalah di antara suara hati yang merupakan

19
ajaran dari nilai/prinsip spiritualitas. Sedangkan tumpuan sumber daya strategis di
antaranya mencakup informasi, teknologi, SDM berbakat, dan aset alam.
Pengetahuan, nilai-nilai, dan optimalisasi sumber daya strategis ini adalah fondasi
dasar dari politik peradaban Nabi Sulaiman. (Maulana, 2011)
Adapun ekspresi kepemimpinan politik peradaban Sulaiman dapat dilihat
dari ciri-cirinya, di antaranya: memiliki jejaring global, menebar pengaruh di
segala segi, dan bertujuan menciptakan perdamaian dunia, mengangkat martabat
manusia dan semesta, menegakkan keadilan, dan membangun kesejahteraan
bersama. (Maulana, 2011)
Model kepemimpinan politik peradaban Nabi Sulaiman dapat menjadi
alternatif untuk membangun dunia dengan prophetic leadership. Sebab model ini
menunjukkan sistem kepemimpinan yang memiliki kendali luas, bertumpu pada
kompetensi yang kuat, dan berbasis pada moralitas dan makna yang universal.
(Imam, 2008)
Tampaknya semakin jelas bahwa secara teoritis, politik peradaban yang
digunakan Nabi Sulaiman adalah politik integralisme internasional. Baginya,
integrasi kedaulatan adalah harga mati bagi negara yang tidak mau berdamai dan
menyerahkan diri, walaupun untuk mengintegrasikannya dibutuhkan seni
tersendiri. Menarik mencermati pola integrasi internasional yang dilakukan Nabi
Sulaiman. Setidaknya ada tiga syarat pokok yang tidak boleh hilang dalam upaya
integrasi internasional ini. Pertama, adanya “Negara maskulin” yang menjadi
pengikat integrasi tersebut. Yang kedua, dilandaskan pada misi yang kuat yakni
persatuan. Syarat ketiga adalah seni integrasi. (Maulana, 2011)
Perlu dijelaskan lebih tegas bahwa negara maskulin ini adalah negara yang
secara keseluruhannya bukan berarti lelaki dan dipimpin oleh lelaki; bukan
merujuk pada kelamin, melainkan pada kesempurnaan kekuatan negara. Ia
bertopang pada tradisi pengetahuan yang kuat, memiliki sistem manajemen
negara yang baik, dipimpin oleh pemimpin yang high performance, ditopang oleh
para pelaksana negara yang berbakat, memiliki sumber daya alam dan material
yang strategis, berdaulat secara penuh, serta terbangun kepemimpinan yang
humanis. Bila terdapat negara maskulin seperti ini maka syarat integrasi menjadi

20
mungkin, sebab negara maskulin tersebut memuat berbagai daya tarik yang
memungkinkan terbangunnya spirit integrasi. Menariknya, model Nabi Sulaiman
bertumpu pada misi persatuan aqidah, yakni tauhid. Tauhid inilah yang kemudian
memberikan perlindungan (proteksionisme) politik bagi negara-negara yang
berintegrasi. Sebab, tauhid dalam bahasa lain berarti integralism (penyatuan).
(Maulana, 2011)

21
BAB III
KESIMPULAN

Allah SWT telah memberikan nikmat yang nyata kepada Nabi Daud as
dan Nabi Sulaiman as yaitu berupa ilmu. Nabi sulaiman as telah mewarisi ilmu
dari Nabi Daud as berupa ilmu terutama imu tentang peradilan dn tata negara.
Setelah Nabi Daud as meninggal, Nabi Sulaiman diangkat menjadi Raja yang
memimpin umat Bani Israil. Nabi Sulaiman menjadi Raja yang sangat bijaksana
dimana beliau diberi mukjizat oleh Allah berupa kekayaan yang terbatas dimuka
bumi, ditundukkannya jin kepadanya dan dapat mendengar suara hewan.
Sifat kepemimpinan nabi sulaiman as yang dapat dicontoh adalah
sifatnya yang tegas dalam menindak burung HudHud yang tidak hadir dalam
pawai umum. Berdasarkan hal tersebut maka awal mula kisah Nabi Sulaiman
bersama Ratu Balqis yang menunjukkan kreativitas dan bentuk pemerintahan
Nabi Sulaiaman. Disamping itu, Nabi Sulaiman pun didukung oleh tim
kepemimpinan yang berbakat. Mereka tersebar diberbagai posisi strategis, dan
mereka terorganisasi dengan rapi. Mereka terkombinasikan dalam multitalenta
dan koordinasi yang bagus. Lebih dari itu, mereka adalah orang-orang yang
berpengetahuan yang terintegrasi pada keimanan yang kuat, serta jauh dari unsur
mistik. Karena itu wajar bila kemudian kerja peradaban Nabi Sulaiman
dimudahkan untuk mencapai target secara sempurna.

22
DAFTAR PUSTAKA

Quthb, Sayyid. 2004. Tafsir Fi Zhilalil – Qur’an dibawah naungan Al-Qur’an


jilid 8. Penerjemah As’ad Yasin, dkk. Jakarta : Gema Insani Press

Quthb, Sayyid. 2004. Tafsir Fi Zhilalil – Qur’an dibawah naungan Al-Qur’an


jilid 8. Penerjemah As’ad Yasin, dkk. Jakarta : Gema Insani Press

Salim, H.Haditya. 1997. Qishasul Anbiya. Bandung : PT. Al-Maarif

Shihab, Quraish. 2000. Tafsir Al-Misbah Volume 10. Jakarta : Lentera Hati

Sulistyowat, Teguh. 2012. Kisah 25 Nabi Dan Mukjizatnya. Jakarta : PT Niaga


Swadaya

http://indratri.blogspot.co.id/2010/12/buku-quantum-leadership-of-king.html

http://syarifatulumam.com/2014/05/24/kepemimpinan-profetik-memimpin-ala-nabi-
sulaiman/
http://trihand.blogspot.co.id/2012/10/21-pilar-kepemimpinan-nabi-sulaiman.html

23

Anda mungkin juga menyukai