Laporan Modul 9 Pasya
Laporan Modul 9 Pasya
5. Daniel - 1706070394
Kelompok : B8
A. TUJUAN
Untuk menentukan besarnya jarak antara dua titik (DA) dengan mengukur
sudut horizontal.
B. DASAR TEORI
Dalam proses pengukuran sudut pada surveying terdapat dua jenis sudut
yaitu sudut vertikal dan sudut horizontal. Sudut tegak (vertikal) ialah sudut
yang dibentuk pada bidang tegak oleh garis bidik dengan garis tegak atau oleh
garis bidik dan garis mendatar (m), sedangkan sudut mendatar atau ialah sudut
yang dibentuk oleh dua garis bidik dibidang mendatar atau (Wongsotjitro,
1964). Pada surveying, pengukuran pada sudut secara vertikal biasanya
digunakan untuk mengetahui ketinggian dari suatu benda maupun perbedaan
tinggi. Sedangkan sudut horizontal digunakan untuk mengetahui jarak antara
dua titik pada bidang horizontal (mendatar). Besaran sudut horizontal dapat
Labotarium Survey dan Pemetaan
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
ditentukan dari selisih pembacaan dengan skala lingkaran yang terdapat pada
arah yang berbeda, baik secara horizontal maupun secara vertikal.
2. Aturan Cosinus
C. DATA PRAKTIKUM
ABD
AB= 167 ̊ 55 ʹ 50 ʺ
AD= 99 ̊ 01 ʹ 40 ʺ
̊ DBA
DB= 186 ̊ 14 ʹ 00 ʺ
DA= 230 ̊ 27 ʹ 40 ʺ
̊ DBC
DB= 154 ̊ 44 ʹ 45 ʺ
DC= 194 ̊ 53 ʹ 30 ʺ
̊ CBD
CB= 262 ̊ 45 ʹ 20 ʺ
CD= 12 ̊ 45 ʹ 42 ʺ
̊ DCA
DC= 145 ̊ 45 ʹ 35 ʺ
DA= 230 ̊ 04 ʹ 20 ʺ
̊ ACB
AC= 124 ̊ 24 ʹ 30 ʺ
AB= 168 ̊ 24 ʹ 50 ʺ
̊ BCD
BC= 89 ̊ 19 ʹ 20 ʺ
BD= 66 ̊ 59 ʹ 00 ʺ
Labotarium Survey dan Pemetaan
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
D. PENGOLAHAN DATA
a b
= Sin °CDB = 0,627351916
sin °CDB sin ° DBC
8,31 m 8,61 m
= °CDB = 38,9°
sin °CDB 0,65
d b
=
sin ° DCB sin ° DBC
d 8,61
= d = 10,47 m
0,79 0,65
x d x 10,47 m
= =
sin ° DBA sin° DCB 0,7 0,79
X = 9,28 m
Labotarium Survey dan Pemetaan
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
E. ANALISIS
Analisis Percobaan
Praktikum ini memiliki judul “Determining Distance between Two
Inaccessible Points by Measuring Horizontal Angle” atau “Menentukan Jarak
antara Dua Titik dengan Menghitung Sudut Horizontal”. Tujuan dari
praktikum ini adalah mencari jarak atau bentang dari titik A ke titik D dengan
cara memanfaatkan sudut horizontal yang telah diukur dan diketahui.
Sebelum memulai praktikum, hal pertama yang harus dilakukan adalah
menyiapkan segala alat dan bahan yang diperlukan. Alat dan bahan yang
digunakan untuk praktikum kali ini adalah satu buah theodolite, satu buah
tripod, empat buah patok, satu buah meteran. Theodolite digunakan sebagai
alat untuk mengukur sudut horizontal yang diperlukan. Tripod berfungsi
sebagai kaki untuk theodolite berdiri tegak di lapangan, melengkapi perangkat
pada pengukuran. Meteran digunakan untuk mengukur jarak antara dua titik
sesuai prosedur praktikum. Patok digunakan untuk menandakan titik yang
akan diukur. Bedanya adalah patok digunakan untuk menandakan titik secara
permanen/tidak berpindah-pindah. Setelah selesai menyiapkan alat dan bahan,
selanjutnya adalah menempatkan semua alat dan bahan tersebut di lapangan.
Tripod ditancapkan ke tanah hingga tripod berdiri kokoh, lalu memasang
theodolite di atasnya secara kencang. Kemudian, menentukan empat titik yang
akan ditinjau. Kemudian, letakkan theodolite di titik A. Atur waterpass di
theodolite sehingga theodolite sama rata dengan tanah. Lalu, atur sudut
vertikal theodolite menjadi 90̊.
Kemudian, lihat ke titik D dan putar theodolite hingga melihat leveling staff.
Lalu catat sudut horizontal yang didapat. Setelah itu, lihat ke titik B dan catat
sudut horizontal yang didapatkan. Sudut horizontal yang terbaca kemudian
Labotarium Survey dan Pemetaan
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
diperoleh dan diketahui selanjutnya dijumlah. Koreksi dari besaran sudut yang
sudah di total selanjutnya dibagi dengan jumlah sudut yang diukur, dengan
menggunakan tiga persamaan dengan meninjau segitiga. Persamaan yang
pertama adalah total sudut segitiga adalah 180 ̊ dimana praktikan dapat
memperoleh sudut yang belum diketahui dengan mengoperasikan besaran
sudut yang sudah diketahui. Metode yang pertama dalam pengolahan data
untuk menghasilkan hasil tersebut adalah yang pertama metode repetisi,
dimana dalam pengukuran besaran sudut yang di lakukan enam kali
pengukuran pada setiap sudutnya. Hasil yang didapat dari pengolahan data
menggunakan metode aturan sinus adalah sudut °CDB = 38,9° , panjang X =
9,28 m,dan panjang d = 10,47 m.
Analisis Kesalahan
F. APLIKASI
Pengukuran jarak antara dua titik yang sulit dijangkau dengan cara
pengukuran aspek lain, salah satunya sudut horizontal.
G. KESIMPULAN
Dari hasil pengolahan data, didapatkan data panjang dan sudut sebagai
berikut:
H. REFERENSI
Laboratorium Survey dan Pemetaan. (2017). Surveying Lab Manual. Depok:
Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia
I. LAMPIRAN
Labotarium Survey dan Pemetaan
Departemen Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Indonesia