Anda di halaman 1dari 12

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Hak Azasi Manusia
2. Persatuan dan Kesatuan
Dalam Keberagaman
MasyarakatMultikultur
3. Konsep Nilai, Moral dan Norma
4. Pancasila dan Kewarganegaraan
Global
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang dipelajari Kegiatan Belajar 1: Hak Azasi Manusia

1. Pengertian Hak Asasi Manusia


Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang
dimiliki oleh setiap manusia yang merupakan
anugerah Tuhan Yang MahaEsa. Hak dasar
tersebut meliputi hak hidup, hak kemerdekaan
dan hak untuk mendapatkan kebahagian.
Ciri-ciri Khusus HAM
a. Kodrati, artinya hak asasi manusia
merupakan pemberian dari Tuhan kepada
manusia agar hidup terhormat.
b. Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah
adalah hak asasisemua semua umat manusia
yang sudah ada sejak lahir.
c. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku
untuk semuaorang tanpa memandang status,
suku bangsa, gender atau perbedaan lainnya.
d. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi
manusia tidak dapatdicabut atau diserahkan
kepada pihak lain.
e. Tidak dapat dibagi, artinya semua orang
berhak mendapatkan semua hak, apakah hak
sipil dan politik, atauhak ekonomi, sosial dan
budaya.
2. Gagasan Hak Asasi Manusia dalam UUD NRI
1945
Hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaanapapun atau non-derogable rights,
yaitu:
- Hak untuk hidup
- Hak untuk tidak disiksa
- Hak kemerdekaan pikiran dan hati Nurani
- Hak beragama
- Hak untuk tidak diperbudak
- Hak untuk diakui sebagai pribadi di mata
hukum
- Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum
yang berlakusurut
Empat kelompok hak asasi manusia terdiri atas
a. Kelompok ketentuan yang menyangkut hak-
hak sipil: 1) Setiap orang berhak untuk
hidup, mempertahankan hidup dan
kehidupannya, 2) Setiap orang berhak untuk
bebas dari penyiksaan, perlakuan atau
penghukuman lain yang kejam, 3) Setiap
orang berhak untuk bebas dari segala bentuk
perbudakan, 4) Setiap orang bebas memeluk
agama dan beribadat menurut agamanya,
dan lain sebagainya.
b. Kelompok hak-hak politik, ekonomi, sosial,
dan budaya: setiap warga negara berhak
untuk berserikat, berkumpul dan menyatakan
pendapatnya secara damai dengan lisan dan
tulisan, 2) Setiap warga negara berhak untuk
memilih dan dipilih dalam rangka lembaga
perwakilan rakyat, 3) Setiap warga negara
dapat diangkat untuk menduduki
jabatan-jabatan publik, dan lain
sebagainya.
c. Kelompok hak-hak khusus dan hak atas
pembangunan: 1)Setiap warga negara yang
menyandang masalah sosial,
termasuk kelompok masyarakat yang
terasing dan yang hidup di lingkungan
terpencil, 2) Hak perempuan dijamin dan
dilindungi untuk mendapai kesetaraan
gender dalam kehidupan nasional, dan lain
sebagainya.
d. Kelompok yang mengatur mengenai
tanggung jawab negara dan kewajiban asasi
manusia: 1) Setiap orang wajib
menghormati hak asasi manusia orang lain
dalam tertib kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, 2) Dalam
menjalankan hak dan kebebasannya,setiap
orang wajib tunduk pada pembatasan yang
ditetapkan oleh undang-undang, dan lain
sebagainya.
3. Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)
a. Diskriminasi, yaitu suatu pembatasan,
pelecehan atau pengucilan yang langsung
maupun tidak langsung didasarkan pada
pembedaan manusia atas dasar agama, suku,
ras, etnik, kelompok, golongan, jenis
kelamin, bahasa, keyakinan dan politik.
b. Penyiksaan, adalah suatu perbuatan yang
dilakukan dengan sengaja sehingga
menimbulkan rasa sakit atau penderitaan
yang hebat baik jasmani maupun rohani
pada seseorang untuk memperoleh
pengakuan atau keterangan dari seseorang
atau orang ketiga.
Berdasarkan sifatnya
a. Pelanggaran HAM berat, yaitu pelanggaran
HAM yang berbahaya dan mengancam
nyawa manusia.
Pelanggaran HAM ringan, yaitu pelanggaran
HAM yang tidak mengancam keselamatan
jiwa manusia, akan tetapi dapat berbahaya
jika tidak segera ditanggulangi.Misalnya,
kelalaian dalam pemberian pelayanan
kesehatan, pencemaran lingkungan yang
disengaja dan sebagainya.
4. Lembaga-Lembaga Independen yang
Menangani Masalah HAM yang
Pembentukannya diatur UU
a. Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia (Komnas HAM). Komnas HAM
mempunyai wewenang sebagai berikut:1)
Melakukan perdamaian pada kedua belah
pihak yang bermasalah, 2) Menyelesaikan
masalah secara konsultasi maupun
negosiasi, 3)Menyampaikan rekomendasi
atas suatu kasus pelanggaran hak asasi
manusia kepada pemerintah dan DPR untuk
ditindak lanjuti, dan lain-lain.
b. Pembentukan pengadilan HAM. Pengadilan
HAM adalah pengadilan khusus terhadap
pelanggaran HAM berat yang diharapkan
dapat melindungi hak asasi manusia baik
perseorangan maupun masyarakat dan
menjadi dasar dalam penegakan, kepastian
hukum, keadilan dan perasaan aman, baik
perseorangan maupun masyarakat.
c. Terbentuknya Lembaga Swadaya
Masyarakat yang menangani HAM.
5. Prinsip Pembelajaran HAM di SD
a. Anak SD belajar secara konkrit sehingga
pembelajaranHAM diupayakan secara
konkrit pula.
b. Pembelajaran HAM menggunakan
prinsip bermainsambil belajar dan
belajar seraya bermain.
c. Pembelajaran HAM di SD menggunakan
prinsip activelearning.
d. Pembelajaran HAM di SD dilaksanakan
dalam suasanayang menyenangkan.
e. Pembelajaram HAM di SD berpusat pada
anak. Artinyaanak menjadi subjek pelaku
yang aktif di dalam belajar.
6. Pendekatan Pembelajaran HAM di SD
a. Pendekatan induktif yaitu suatu pendekatan
yang digunakan dalam pembelajaran dengan
dimulai dari contoh-contoh, peristiwa-
peristiwa, kasus-kasus danfenomena sejenis
untuk ditarik kesimpulan umum.
b. Pendekatan deduktif dimulai dari konsep
umum menuju penarikan kesimpulan
khusus.
c. Pendekatan kontekstual yaitu suatu
pendekatan pembelajaran yang digunakan
guru sesuai dengan konteks kehidupan
sehari-hari anak.
d. Pendekatan kooperatif (cooperative
learning) yaitu pendekatan pembelajaran
dengan memberikankesempatan pada anak
untuk bekerja sama dalam belajar.
e. Pendekatan inquiry yaitu pembelajaran
dilaksanakan dengan memberikan
ksempatan pada anak untuk mencari
penyelesaian sendiri terhadap masalah yang
dihadapinya.
f. Pendekatan discovery yaitu pendekatan
pembelajaran yang memberikan kesempatan
kepada siswa menjelajah untuk menemukan
sesuatu yang sudah ada.
g. Pendekatan konstruktivistik yaitu suatu
pendekatan yang memberikan kesempatan
kepada anak untuk menyusun sendiri
konsep-konsep HAM berdasarkan
kehidupansehari-hari anak.
h. Pendekatan behavioristik dengan
menciptakanlingkungan yang kondusif anak
belajar HAM.

Kegiatan Belajar 2: Persatuan dan


Kesatuan Dalam Keberagaman
Masyarakat Multikultur

1. Pentingnnya Persatuan dan Kesatuan


Bangsa Indonesia
Makna persatuan dan kesatuan meliputi:
1. Integrasi Nasional berarti integrasi
yang terjadi di dalam tubuh bangsa
dan negara Indonesia.
2. Nasionalisme adalah suatu faham
yang menegaskan bahwa kesetiaan
tertinggi individu harus diserahkan
kepada negara kebangsaan.
3. Patriotisme merupakan sikap sudi
mengorbankan segala-galanya untuk
kejayaan tanah air, bangsa dan
negara.
4. Bhineka Tunggal Ika artinya
walaupun berbeda-beda tetapi tetap
satu jua
2. Problema keberagaman masyarakat
multikultural
Penyakit budaya yang dapat merusak
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia:
1. Prasangka adalah sikap yang bisa
positif maupun negatif berdasarkan
keyakinan stereotipe atau pemberian
label kita tentang anggota dari
kelompok tertentu.
2. Stereotipe yaitu pemberian sifat
tertentu terhadap seseorang
berdasarkan kategori yang bersifat
subyektif, hanya karena dia berasal
dari kelompok yang lain.
3. Etnosentrisme yaitu paham yang
berpandangan bahwa manusia pada
dasarnya individualistis yang
cenderung mementingkan diri sendiri,
namun karena harus berhubungan
dengan manusia lain, maka
terbentuklah sifat hubungan yang
antagonistik (pertentangan).
4. Rasisme yaitu suatu sistem
kepercayaan atau doktrin yang
menyatakan bahwa perbedaan
biologis yang melekat pada ras
manusia menentukan pencapaian
budaya atau individu – bahwa suatu
ras tertentu lebih
superior dan memiliki hak untuk
mengatur ras yang lainnya (Sutarno,
2008: 4-10).
5) Diskriminasi merupakan tindakan
yang membeda- bedakan dan kurang
bersahabat dari kelompok dominan
terhadap kelompok subordinasinya.
6) Bullying adalah pelanggaran HAM
dalam bentuk tindak kekerasan yang
menimpa para pelajar
3. Multikulturalisme
Multikulturalisme merupakan suatu
pengakuan, penghargaan, dan keadilan
terhadap etnik minoritas baik yang
menyangkut hak-hak universal yang
melekat pada hak-hak individu maupun
komunitasnya yang bersifat kolektif dalam
mengekspresikan kebudayaannya."
Multikulturalisme pada dasarnya adalah
pengakuan adanya perbedaan dan
penghargaan.
Kegiatan Belajar 3: Konsep Nilai,
Moral, dan Norma

1. Nilai
Nilai adalah standar atau kriteria bertindak,
kriteria keindahan, kriteria kebermanfaatan,
ketidak-bermanfaatan, atau disebut pula harga
yang diakui oleh seseorang dan oleh karena itu
orang berupaya menjunjung tinggi untuk
memeliharanya.
Macam-Macam Nilai
a. Nilai Sosial, yaitu nilai yang telah melekat
di dalam masyarakat serta berhubngan
dengan sikap dan tindakan manusia di
dalamnya.
b. Nilai Kebenaran, yakni nilai yang bersumber
dari akal manusia (rasio, cipta, dan budi),
yang mutlak dibawasejaklahir.
c. Nilai Keindahan, yakni nilai yang
bersumber melalui unsur rasa yang terdapat
pada setiap diri manusia, denganistilah lain
biasa disebut dengan nilai “estetika”.
d. Nilai Moral, yaitu suatu penilaian yang
bersumber dari kehendak maupun kemauan
(karsa, etik).
e. Nilai Agama, yakni nilai yang bersumber
dari nilai ketuhanan disimpan dalam sebuah
agama.
Nilai sosial dalam berlangsung kehidupan
masyarakat dapat dibedakan menjadi tiga
macam.
a. Nilai Material, yakni nilai sosial yang
berguna bagi jasmani manusia, termasuk
benda-benda nyata yang dapatdimanfaatkan
bagi memenuhi kebutuhan fisik manusia.
b. Nilai Vital, merupakan nilai sosial yang
berguna bagiaktivitas atau kegiatan manusia
dalam menjalankan kehidupannya sehari-
hari.
c. Nilai Rohani, merupakan nilai sosial yang
berguna bagi memenuhi kebutuhhan rohani
atau spiritual manusia, nilai ini lebih
universal atau umum.

2. Moral
Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan dan
perasaan seseorang dalam berinteraksi dengan
manusia lainnya. Apabila yang dilakukan
seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang
berlaku di masyarakat tersebut dan dapat
diterima serta menyenangkan lingkungan
masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki
moral yang baik, demikian pula sebaliknya.
3. Norma
Norma adalah kaidah, pedoman, acuan, dan
ketentuan berinteraksi dan berperilaku antara
manusia di dalam suatukelompok masyarakat
dalam menjalani kehidupan bersama.
Norma yang Mengatur Kehidupan
Masyarakat:
a. Norma Formal, yaitu ketentuan dan
ketentuan dalam kehidupan bermasyarakat
sengaja dibuat oleh lembaga atau institusi
yang bersifat formal atau resmi. Contohnya:
perintah presiden, konstitusi, peraturan
pemerintah, surat-surat keputusan, dan lain
sebagainya.
b. Norma Non Formal, yaitu ketentuan dan tata
aturan dalamkehidupan bermasyarakat yang
tidak diketahui tentang siapa dan bagaimana
yang membuat dan menerangkan tentang
norma tersebut.
Norma yang berlaku di lingkungan
masyarakat dilihat dari sumber dan
sanksinya:
a. Norma agama, adalah kaidah-kaidah atau
pengaturan hidup yang dasar sumbernya dari
wahyu Ilahi. Contoh norma agama ini
diantaranya ialah kewajiban melaksanakan
beribadah.
b. Norma kesusilaan, norma yang lahir dari
hati nurani manusia. Contohnya yaitu
berlaku jujur dan benar, dan lainnya.
c. Norma kesopanan, norma ini biasa disebut
sebagai normaadat dalam suatu masyarakat
tertentu. Yakni norma yang lahir dari
masyarakat untuk menjaga keharmonisan
hidup bersama, dan sanksinya dari
masyarakat berupa celaan atau pengucilan.
d. Norma hukum, merupakan aturan yang
sumbernya dari negara atau pemerintah.
Norma ini dibuat oleh pejabat pemerintah
yang memiliki wewenang dari negara.
4. Kedudukan Nilai, Moral, dan Norma
a. Nilai merupakan suatu kenyataan yang
tersembunyi dibalik kenyataan-kenyataan
lainnya. Nilai bersumber pada budi nurani
yang berfungsi mendorong dan
mengarahkan sikap dan perilaku manusia.
b. Moral adalah ajaran tentang hal yang baik
dan buruk, yang menyangkut tingkah laku
dan perbuatan manusia. Moralitas
merupakan suatu usaha untuk membimbing
tindakan seseorang dengan akal dan hati
(perasaan).
c. Norma merupakan kebiasaan umum yang
menjadi menjadi acuan atau ketentuan
perilaku dalam suatu kelompok masyarakat
dan batasan wilayah tertentu.
5. Nilai, Moral dan Norma dalam
Pengembangan Komitmen Bela Negara
a. Cinta tanah air. Setiap orang harus mengenal
danmencintai tanah air agar selalu waspada
dan siapmembela tanah air Indonesia
terhadap segala bentuk ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan yang dapat
membahayakan kelangsungan hidup bangsa
dan negara.
b. Kesadaran berbangsa dan bernegara.
Kesadaran sebagai warga bangsa negara
Indonesia dalam bentuk tingkahlaku, sikap,
dan kehidupan pribadi agar dapat
bermasyarakat sesuai dengan kepribadian
bangsa.
c. Yakin terhadap Pancasila sebagai Negara
dan kesediaan mempertahankannya.
Keyakinan terhadap Pancasila sebagai
pedoman dan pandangan hidup bangsa
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara guna mencapai
tujuan nasional.
d. Rela berkorban untuk bangsa dan Negara.
Bersedia mengorbankan waktu, tenaga,
pikiran dan harta bendauntuk kepentingan
umum sehingga pada saatnya nanti siap
mengorbankan jiwa raga bagi kepentingan
bangsa dannegara.
e. Memiliki kemampuan dan kemauan awal
terhadap bela Negara
- Secara psikis (mental) memiliki sifat
disiplin, ulet, mentaati segala peraturan
perundang-undangan yang berlaku,
percaya akan kemampuan diri sendiri,
tahan uji, pantang menyerah dalam
menghadapi kesulitan untuk mencapai
tujuan nasional.
- Secara fisik (jasmani) memiliki kondisi
kesehatan dan keterampilan jasmani
yang dapat mendukung kemampuan
awal bela negara yang bersifat psikis.

Kegiatan Belajar 4: Pancasila Dan


Kewarganegaraan Global

1. Pancasila dan Kehidupan bernegara


a. Asal Mula Pancasila
Pancasila sudah ada sebelum negara Republik
Indonesia merdeka.
- Causa Materialis, nilai-nilai yang
digali dari bangsa Indonesia itu sendiri
berupa nilai adat, nilai kebudayaan, dan
nilai religius.
- Causa Formalis, bentuk pancasila itu
dirumuskan dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
- Causa Efisien, asal mula karya
Pancasial ialah Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia.
- Causa Finalis, Pancasila dirumuskan
dan dibahas dalam sidang BPUPKI
dengan tujuan menjadikan Pancasila
sebagai dasar negara.
b. Nilai-Nilai Pancasila
- Nilai Dasar yaitu hakikat kelima Pancasila:
Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan, dan Keadilan.
- Nilai Instrumental yaitu penjabaran lebih
lanjut dari dasar ideologi Pancasila.
- Nilai Praksis yaitu merupakan realisasi nilai-
nilai instrumental dalam suatu pengalaman
nyata dalam kehidupan sehari-hari dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pancasila sebagai Ideologi terbuka secara struktural
memiliki tiga dimensi yaitu:
1) Dimensi Idealisme, dimensi ini menekankan
bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam
Pancasila bersifat sistematis, rasional, dan
menyeluruh bersumber pada Filsafat Pancasila.
2) Dimensi normatif bahwa nila-nilai yang
terkandung dalam pancasila perlu dijabarkan
dalam suatu norma, sebagaimana terkandung
dalam norma keagamaan.
3) Dimensi Realitas bahwa suatu ideologi harus
mampu mencerminkan realitas kehidupan
yang berkembang dalam masyarakat.
Berdasarkan dimensi yang dimiliki Pancasila,
maka Ideologi Pancasila:
- Tidak bersifat utopis, yaitu hanya
merupakan ide-ide belaka yang jauh dari
kehidupan sehari-hari.
- Bukan merupakan suatu doktrin belaka
yang bersifat tertutup.
- Bukan merupakan suatu ideologi yang
pragmatis.
Makna nilai-nilai Pancasila antara lain:
1) Nilai Ketuhanan, adanya pengakuan dan
keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan
sebagai pencipta semesta.
2) Nilai Kemanusiaan, mengandung arti
kesadaran sikap perilaku sesuai dengan nilai-
nilai moral dalam hidup bersama atas dasar
tuntutan hati nurani dengan memperlakukan
sesuatu hal semestinya.
3) Nilai Persatuan, mengandung makna usaha
ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk
membina rasa Nasionalisme dalam NKRI.
4) Nilai Kerakyatan, mengandung makna semua
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat
melalui lembaga perwakilan.
5) Nilai Keadilan, mengandung makna
tercapainya masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur secara lahiriah ataupun batiniah.
c. Kedudukan Pancasila
- Pancasila sebagai Dasar Negara Republik
Indonesia
Pancasila merupakan landasan bagi
penyelenggara dan pelaksanaan sistem
pemerintahan yang memiliki kedudukan
tertinggi dan sebagai sumber dari segala
sumber hukum dalam ketatanegaraan di
Indonesia, konsekuensinya segala peraturan
yang ada harus berdasar dan bersumberkan
Pancasila. Adapun hirarki peraturan
perundangan di Indonesia adalah sebagai
berikut:
1) UUD NRI Tahun 1945;
2) Ketetapan MPR;
3) UU/Perpu
4) Peraturan Pemerintah (PP);
5) Peraturan Presiden (Perpres);
6) Peraturan Daerah Provinsi;
7) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

- Pancasila sebagai Ideologi Nasional


Pancasila sebagai suatu pemikiran yang
memuat pandangan dan cita-cita mengenai
sejarah, manusiam masyarakat, hukum, dan
negara Indonesia yang bersumber dari
kebudayaan Nasional. Makna yang terkandung
Pancasila sebagai ideologi nasional Republik
Indonesia yaitu:
- sebagai sumber motivasi
- sebagai sumber semangat dalam
berbagai kehidupan negara
- Ideologi Pancasila senantiasa mampu
menyelesaikan diri dengan perubahan-
perubahan yang sesuai dengan aspirasi
bangsanya.
2. Kewarganegaraan Global
Warga negara global adalah warga negara yang
bertanggungjawab untuk memenuhi persyaratan
institusional dan kultural demi kebaikan yang
lebih besar bagi masyarakat. Karakteristik Warga
Negara Global:
1) Konsep, berkaitan dengan kemampuan
mengembangkan pengetahuan dan gagasan
mutakhir.
2) Kompetensi, berkenaan dengan
pengembangan kemampuan untuk bekerja
secara multidisplin.
3) Koneksi, berhubungan dengan
pengembangan jaringan sosial untuk
melakukan kerjasama secara informal.
4) Kredibilitas, berkaitan dengan integritas
yang terdiri atas rasa sikap jujur perlakuan
adil, dan akan membangun rasa percaya dan
hormat dari orang lain.
5) Kepedulian, peka terhadap keperluan dan
kondisi orang lain, memberi yang terbaik
tanpa pamrih, berbagi pengetahuan dan
informasi untuk memperkaya wawasan dan
mentalitas.
3. Globalisasi
1) Pengertian Globalisasi
Globalisasi itu menunjukkan adanya suatu proses
pembentukan suatu tatanan masyarakat dengan
segala perangkat peraturannya yang bersifat
universal atau menyeluruh tanpa memperhartikan
batas-batas wilayah negarar.
2) Karakteristik Globalisasi
- Perubahan dalam konsep ruang dan waktu.
- Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara
yang berbeda menjadi saling bergantung.
- Peningkatan interaksi budaya melalui
perkembangan media massa.
- Meningkatatnya masalah bersama, seperti
lingkungan hidup, pemanasan bumi,
pencemaran, dan memberantas terorisme.
3) Pengaruh Positif bagi Indonesia
a. Aspek politik: menjadi alat kontrol yang
efektif dan efisien keberlangsungan
pemerintahan, sehingga pada akhirnya tercipta
pemerintahan yang bersih, jujur, adil, dan
aspiratif
b. Aspek ekonomi: meningkatnya investasi
asing, terbukanya pasar internasional bagu
hasil produksi dalam negeri, meningkatkan
kesempatan kerja dan devisa negara, dan
menyediakan dana tambahan untuk
pembangunan ekonomi.
c. Aspek sosial budaya: mencontoh atau belajar
banyak dari tata nilai sosial budaya, cara hidup,
pola berpikit, maupun ilmu pengetahuan dan
teknologi dari bangsa lain yang telah maju.
d. Aspek Hukum, Pertahanan, dan
Kemananan: semakin kuatnya supermasi
hukum, demokratisasi, dan tuntutan terhadap
dilaksanakannya HAM, menguatnya regulasi
hukum dan pembuatan perundang-undangan,
menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas
penegak hukum yang lebih profesional,
menguatnya supermasi sipil dengan
memadukan tentara dan polisi.
4) Pengaruh Negatif bagi Indonesia
a. Aspek Politik: menimbulkan stabilitas politik
nasional seiring dengan terjadinya tindakan-
tindakan anarki sebagai reaksi terhadap sikap
pemerintah yang menurut mereka tidak
terbuka, tidak bebas, dan tidak demokratis
terhadap rakyatnya.
b. Aspek Ekonomi: Indonesia akan dibanjiri
barang-barang dari luar negeri, perekonomian
akan dikuasai oleh pihak asing, adanya
kesenjangan sosial yang tajam, sektor ekonomi
rakyar yang diberikan subsidi semakin
berkurang, memperburuk prospek
pertumbuhan ekonomi, dan memperburuk
neraca pembayaran.
c. Aspek Sosial Budaya: gaya hidup konsumtif,
munculnya sifat hedonisme, adanya sikap
individualisme, semakin memudarnta
semangat gotong royong, semakin lunturnya
nilai-nilai keagamaan.
d. Aspek Hukum, Pertahanan, dan
Keamanan: dampak negatif yang timbul dari
globalisasi dalam aspek ini akan terjadi jika
hal-hal positid yang disebutkan di atas tidak
terwujud.
5) Sikap terhadap Pengaruh Globalisasi
- Menolak dengan tegas semua pengaruh
globalisasi dalam semua aspek kehidupan.
- Menerima sepenuhnya pengaruh tersebut
tanpa disaring terlebih dahulu.
- Bersikap selektif terhadap pengaruh
tersebut, mengambil hal-hal positif dan
membuang hal-hal negatif. Pancasila
sebagai alat penyaring.

2 Daftar materi yang sulit dipahami di 1. Gagasan Hak Asasi Manusia dalam UUD NRI
modul ini 1945 (empat kelompok hak asasi manusia).
2. Macam – macam pendekatan dalam
pembelajaran HAM di SD
3. Kedudukan Nilai, Moral dan Norma
4. Makna dan Karakteristik Warga Negara global

3 Daftar materi yang sering mengalami 1. Wewenang Komnas HAM


miskonsepsi 2. Nilai, Moral dan Norma dalam Hubungan Warga
Negara dengan Negara
3. Makna Multikulturalisme
4. Membedakan antara Nilai kemanusian dan
keadilan.
5. Integrasi Wilayah

Anda mungkin juga menyukai