Asia Barat Daya
Asia Barat Daya
NIM :130731615704
Off : D / 2013
Mata Kuliyah: Sejarah Asia Barat Daya
Setting Historis
Tempat: Perancis
Pillgrim Camp (Jalan menuju Messina)
Messina (Pelabuhan menuju Jerusalem)
Jerusalem
Hittin (tempat dimana Guy dan Reynald dikalahkan oleh Saladin)
Waktu:
100 hun sejak umat Kristen menguasai Jerusalem (1184)
Sosial:
- Penduduk Eropa dan tuan tanah pergi ke tanah suci (Holy Land) untuk
mencari keberuntungan atau keselamatan.
- Umat Kristen percaya bahwa dengan pergi ke tanah suci mampu
menghapus dosa
- Di Eropa banyak tuan tanah menindas rakyat sehingga rakyat miskin.
- Kepercayaan orang Kristen adalah membunuh infidel (Muslim) bukanlah
sebuah dosa melainkan jalan menuju sorga.
- Peziarah Muslim (Saracen) diijinkan beribadah apabila membayar pajak.
- Tentara salib (templar) banyak yang mengatasnamakan agama menjadi
membunuh banyak orang Arab.
- Banyak yang meninggal karena percaya dengan Paus, bukan karena Tuhan
dan bukan karena Raja.
- Salahuddin (Saladin) dan Raja Jerusalem berusaha menciptakan
keharmonisan umat beragama di Jerusalem.
- Raja tidak membunuh raja.
Karakter Tokoh
Balian :
Ksatria baik hati, sayang istri dan anak, mekipun berzina dengan Sibylla.
Godfrey :
Ksatria baik hati, penyanyang anak.
Saladin :
Bijaksana (komando perang dan cara menghentikan perang). Baik hati
meskipun musuh, namun tetap mengirim perawat kepada musuh. Taat agama.
Raja Jerusalem dikenal dengan Baldwin IV :
Penderita Lepra yang bijaksana, menepati janji, mendungi umat Jahudi
dan Islam bukan karena kebijaksaan saja namun juga karena kebenaran.
Sibylla :
Baik hati, sayang anak, ibu yang baik meski bukan istri yang baik, karena
selingkuh dengan Balian. Rela membunuh anak sendiri agar anaknya tidak
menjadi seperti pamannya (raja Jerusalem)
Tiberias :
Ksatria baik, sangat patuh terhadap raja dan mencoba membawa
perdamaian.
Guy de Lusignan :
Membenci Muslim, gila kekuasaan, pembohong, selingkuh.
Reynald de Chattilon :
Gila kekuasaan, pembohong.
Pendeta (Saudara Balian) :
Gila harta
Refleksi
Film ini memberikan nilai yang sangat penting bagi kehidupan sosial.
Sebab dalam kehidupan sosial semua umat harus bisa hidup berdampingan dalam
artian hidup damai dan sejahtera dengan banyak toleransi yang ada. Namun ada
pula karena hal itu manusia haus akan kekuasaan, dan akhirnya lebih memilih
berperang untuk mencapai apa yang disebut kekuasaan. Oleh karena itu sikap
tidak tamak akan harta, takhta dan wanita harus dikembangkan seperti halnya
Balian yang menolak menjadi raja dan menjadi suami Sibylla. Pada dasarnya
dijelaskan bahwa antara umat Nasrani (kristen) dan Islam memiliki pedoman
hidup yang sama yaitu berbuat kebaikan. Oleh karena itu seharusnya mampu
hidup berdampingan.
Banyak orang yang lebih percaya kepada pemimpin agama daripada
Tuhan. Oleh karena itu kita harus lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Dapat
dikatakan bahwa kita harus menggunakan akal dan pikiran dalam perang, tidak
hanya mengandalkan otot saja. Dalam berperang kita harus mempunyai sumber
daya cukup dan pasukan yang cukup seperti yang dijelaskan oleh Saladin. Seperti
halnya mencari ilmu, kita juga harus mempersiapkan sumber daya yang cukup
baik secara fisik maupun mental.
Bahwa kita harus memiliki ideologi sendiri, dalam film di jelaskan bahwa
manusia banyak yang tidak berpendirian sehingga berbuat tidak baik. Jika ingin
menjadi manusia yang baik harus menyelaraskan antara otak dan hati. Balas budi
juga merupakan salah satu hal yang bisa dijadikan refleksi dari film ini. Seseorang
tidak bisa melupakan kebaikan orang lain yang diperbuat kepada dirinya.
Menepati janji merupakan hal yang penting. Terutama bagi seorang laki-
laki, karena yang dipercaya adalah ucapannya. Kita bisa ambil contoh bahwa
Saladin menepati janjinya.