Anda di halaman 1dari 12

KETAHANAN TUBUH AYAM BROILER PADA KONDISI TROPIS YANG DIBERI

JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava) SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN

IMMUNE RESPONSE OF BROILER CHICKENS IN TROPICAL CONDITION GIVEN


DIEATARY RED GUAVA (Psidium guajava) FRUIT POWDER AS SOURCE OF
ANTIOXIDANT

Sian Ho Litra Bikrisima*), Luthfi D. Mahfudz**), Nyoman Suthama**)


*)
Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Ternak
**)
Dosen Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro
Kompleks Drh.R. Soejono Koesoemowardojo, Tembalang – Semarang 50275

Contact person :
Sian Ho Litra Bikrisima, S.Pt
Magister Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang
Kompleks Drh.R. Soejono Koesoemowardojo, Tembalang – Semarang 50275
litrabikrisima@yahoo.co.id / 08985469301

ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan tepung buah jambu biji
merah (Psidium guajava) terhadap ketahanan tubuh ayam broiler pada kondisi tropis. Ternak
percobaan yang digunakan yaitu 120 ekor ayam broiler unsex umur 16 hari, rata-rata bobot badan
awal 389,33 ± 7,9 g/ekor. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5
perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan diberikan selama 4 minggu, dengan jumlah pemberian tepung
jambu biji merah yang berbeda dan dibandingkan dengan vitamin C sintetis. Perlakuan tersebut
sebagai berikut T0 (ransum dasar tanpa tepung jambu biji merah), T1 (ransum dengan 1,7%
tepung jambu biji merah setara 250 ppm), T2 (ransum dengan 3,4% tepung jambu biji merah setara
500 ppm), T3 (ransum dengan 5,1% tepung jambu biji merah setara 750 ppm), T4 (ransum dengan
vitamin C sintetis 500 ppm). Parameter yang diamati adalah ketahanan tubuh meliputi bobot relatif
bursa fabricius dan limpa serta rasio heterofil limfosit (rasio H/L), serta bobot badan akhir sebagai
parameter produktivitas. Hasil penelitian menunjukkan pemberian tepung jambu biji merah
memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot relatif bursa fabricius, limpa, dan bobot
badan akhir, namun, tidak (P>0,05) terhadap rasio heterofil limfosit (rasio H/L). Bobot relatif bursa
fabricius T0 nyata lebih rendah (0,059%) dibanding perlakuan lainnya, sebaliknya, bobot relatif
limpa T0 nyata lebih tinggi (0,46%) dibanding T3 (0,16%) dan T4 (0,19%), namun, tidak terhadap
T1 dan T2. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung jambu biji
merah 3,4% setara 500 ppm dapat menjaga pertumbuhan organ limfoid dan meningkatkan bobot
badan akhir, meskipun rasio heterofil limfosit sama.

Kata kunci : jambu biji merah, vitamin c, ketahanan tubuh, broiler.

ABSTRACT
The research was conducted to determine the effect of feeding red guava (Psidium
guajava) fruit powder as a source of antioxidant on immune response of broiler chickens in tropical
conditions. Experimental animals were 120 birds of broiler chicken unsex aged 16 days with the
average initial body weight of 389.33 ± 7.9 g. The present experiment was assigned in a completely
randomized design (CRD) with 5 treatments and 4 replications. Dietary treatments were offered for
4 weeks, with the dietary inclusion of red guava fruit powder as natural antioxidant source and

46 ,Vol. 31, No. 2 September 2013


compared with synthetic vitamin C, namely, T0 (diet without red guava), T1 (diet with red guava fruit
powder 1,7% equal to 250 ppm), T2 (diet with red guava fruit powder 3,4% equal to 500 ppm), T3
(diet with red guava fruit powder 5,1% equal to 750 ppm), T4 (synthetic vitamin C 500 ppm). The
parameters measured were immune response cover relative weight of bursa fabricius and spleen,
and heterophile lymphocyte ratio and final body weight was also observed as productivity trait. Data
were analyzed according to analysis of variance to determine the effect of treatment, when any
effect of treatment was significant, it was continued to Duncan multiple range test. The results
showed that feeding red guava fruit powder was significantly affect (P<0,05) the relative weight of
bursa fabricius, spleen, and final body weight, but not (P>0,05) on heterophile lymphocyte ratio (H/L
ratio). Relative weight of bursa fabricius of T0 (diet without red guava) was markedly lower
(0,059%) as compared to other treatments, whereas, the relative weight of spleen of T0 was
significantly higher (0,46%) than those of T3 (0,16%) and T4 (0,19%), but similar to those of T1 and
T2. The results of the present study can be concluded that feeding with red guava fruit powder at the
level of 3,4% equal to 500 ppm is able to maintain growth of lymphoid organ and increase final body
weight of broiler, although heterophile lymphocyte ratio is the same.

Keywords: red guava, vitamin C, immune response, broiler.

PENDAHULUAN Ayam broiler yang mengalami cekaman


Ayam broiler termasuk hewan panas dan tidak memperoleh tambahan
homeoterm yang membutuhkan suhu antioksidan eksogenus dapat
nyaman (comfort zone) berkisar 19 - mengganggu pertumbuhan organ limfoid
26°C. Ayam broiler yang dipelihara pada seperti bursa fabricius dan limpa,
kondisi tropis rentan mengalami stress sehingga dapat menurunkan ketahanan
panas, karena daerah tropis memiliki tubuh. Bursa fabricius dan limpa berperan
temperatur lingkungan berkisar antara 25 penting dalam respon imun dan
- 34°C terutama pada siang hari. Kondisi pembentukan antibodi. Semakin keras
yang tidak nyaman bagi broiler dapat aktivitas bursa fabricius membentuk
meningkatkan produksi radikal bebas antibodi, menyebabkan deplesi dan folikel
limfoid mengecil sehingga berat relatif
dalam tubuh dan mengganggu
bursa fabricius menurun (Tizard, 1987 ;
keseimbangan hormonal sehingga
Price dan Wilson, 2006).
menurunkan sintesa vitamin C sebagai Gangguan pertumbuhan organ
antioksidan. Vitamin C banyak dipelajari limfoid dapat mempengaruhi jumlah
dalam kaitannya dengan temperatur limfosit yang dihasilkan. Limfosit berperan
lingkungan dan beberapa studi dalam merespon adanya antigen (benda
membuktikan bahwa pada saat kondisi asing) dengan meningkatkan sirkulasi
temperatur lingkungan tinggi, unggas antibodi dalam darah maupun dalam
tidak cukup mensintesis sendiri asam pengembangan sistem imunitas (Tizzard,
askorbat sebagai prekursor vitamin C 1982). Jumlah limfosit yang dihasilkan
yang hilang selama kondisi stress (Daghir, berpengaruh terhadap nilai rasio heterofil
2008). limfosit (rasio H/L) sebagai indeks tingkat
Kondisi ketidakseimbangan cekaman pada ayam. Rasio heterofil
antara radikal bebas dan antioksidan limfosit (rasio H/L) merupakan indikator
disebut cekaman oksidatif. Radikal bebas hematologis terhadap respon stress pada
meningkat pada kondisi stress, sehingga broiler dan sebagai penanda umum yang
apabila tidak mendapatkan asupan relevan dan erat kaitannya dengan
antioksidan eksogenus menyebabkan kekebalan tubuh (Graczyk, 2003 ; Shini,
kerusakan organ dan sel (Surai, 2007). 2003). Kusnadi et al. (2005) melaporkan

Sian Ho Litra Bikrisima*), Luthfi D. Mahfudz**), Nyoman Suthama**); Ketahanan Tubuh Ayam Broiler Pada Kondisi Tropis Yang Diberi Jambu Biji Merah 47
bahwa peningkatan bobot bursa fabricius C dan likopen) belum menemui kendala
dan penurunan rasio heterofil limfosit terhadap persaingan dengan konsumsi
disebabkan bursa fabricius merupakan manusia karena jumlah produksi yang
organ limfoid yang berfungsi masih melimpah. Produktivitas jambu biji
menghasilkan limfosit. merah cukup tinggi karena mampu
Beberapa hasil penelitian berbuah sepanjang tahun dan berbuah
terdahulu menunjukkan bahwa lebat (Parimin, 2005). Rata-rata produksi
pemberian vitamin C (asam askorbat) jambu biji merah di Semarang pada tahun
pada broiler mampu meningkatkan 2000 hingga 2005 berkisar 1.532 – 8.057
imunitas humoral pada kondisi stress kwintal unit (Dinas Pertanian Jawa
panas, karena vitamin C mampu Tengah, 2006).
melindungi dan meningkatkan bobot Jambu biji merah selain tinggi
bursa fabricius dan menurunkan rasio H/L vitamin C juga mengandung likopen.
(Aengwanich et al., 2003 ; Kusnadi et al., Likopen merupakan senyawa fitokimia
2005 ; Ichsan, 1991). Vitamin C berfungsi atau pigmen utama dari buah berwarna
sebagai antioksidan, menjaga fungsi
merah yang bermanfaat bagi kesehatan
kolagen, dan menjaga kekebalan tubuh
(Winarsi, 2007). Anim et al. (2000) dan serta tidak dapat disintesis dalam tubuh,
Widjaja (2011) melaporkan bahwa sehingga hanya dapat diperoleh melalui
antioksidan yang berasal dari vitamin C asupan pakan (Amaya, 2001 ;
(asam askorbat) mampu melindungi Giovanucci, 1999).
limfosit dari pengaruh radikal bebas akibat Likopen merupakan antioksidan
oksidasi dan meningkatkan fagositosis kuat yang mampu mencegah kerusakan
makrofag oleh heterofil sehingga sel akibat spesies oksigen reaktif (ROS).
meningkatkan respon kekebalan tubuh. Likopen diketahui memiliki aktivitas tinggi
Demikian pula vitamin C sintetik sebagai untuk menekan radikal bebas sehingga
antioksidan dalam hubungannya dengan memberikan manfaat bagi unggas
ketahanan tubuh broiler telah banyak (Sevcikova et al., 2008). Likopen telah
diteliti, tetapi efektivitas sumber diteliti mampu melindungi limfosit dari
-
antioksidan yang berasal dari bahan alami NO2 yang menyebabkan kerusakan
belum banyak dilakukan. membran dan kematian sel (Rao dan
Jambu biji merah (Psidium Agarwal, 2000).
guajava) merupakan sumber vitamin C Gabungan antioksidan dalam
mikronutrien yang berasal dari buah atau
dan likopen yang berperan sebagai sayuran dimungkinkan lebih efektif
antioksidan. Kandungan vitamin C jambu dibanding antioksidan dari sumber
biji merah lebih tinggi dibanding jeruk yaitu sintetis, karena ada pengaruh komponen
50-300 mg/100 g berat segar jambu, senyawa lain (phenolic, flavanoid,
sementara jeruk hanya 49-80 mg/100 g triterpen) sebagai efektor bagi aktivitas
(Thaipong et al., 2005 ; Parimin, 2005 ; antioksidan (Young dan Woodside, 2001 ;
Joseph, 2011). Jambu biji merah memiliki Thuaytong dan Anprung, 2011).
Pemberian sumber vitamin C dan
aktivitas antioksidan paling tinggi
likopen sebagai antioksidan
sehingga bermanfaat bagi kesehatan meningkatkan ketahanan tubuh yang
(Parimin, 2005 ; Thaipong et al., 2005 ; dapat mempengaruhi produktivitas dalam
Mahattanatawee et al., 2006 ; Musa et al., bentuk bobot badan akhir. Beberapa
2011). penelitian terdahulu melaporkan bahwa
Penggunaan jambu biji merah penambahan vitamin C mampu
pada broiler sebagai antioksidan (vitamin meningkatkan respon antibodi dan bobot

48 ,Vol. 31, No. 2 September 2013


badan broiler (Ichsan, 1991 ; Anim et al., ulangan percobaan terdiri dari 6 ekor
2000 ; Lohakare et al., 2005 ; Elagiband ayam broiler. Ada 5 perlakuan yang
dan Omer, 2012). Berdasarkan uraian diterapkan dalam penelitian, yaitu T0
tersebut diatas, penelitian dilakukan (Ransum dasar tanpa tepung jambu biji
dengan tujuan untuk mengetahui
merah), T1 (Ransum dengan 1,7% tepung
efektivitas jambu biji merah sebagai
sumber antioksidan alami (vitamin C dan jambu biji merah setara 250 ppm vitamin
likopen) dibandingkan dengan vitamin C C), T2 (Ransum dengan 3,4% tepung
sintetis terhadap ketahanan tubuh broiler jambu biji merah setara 500 ppm vitamin
dilihat dari pertumbuhan bursa fabricius, C), T3 (Ransum dengan 5,1% tepung
limpa, dan rasio heterofil limfosit (Rasio jambu biji merah setara 750 ppm vitamin
H/L), serta bobot badan akhir. C), T4 (Ransum dengan vitamin C sintetis
500 ppm).
MATERI DAN METODE Tahap persiapan meliputi antara
Materi Penelitian lain persiapan kandang, perlengkapan
Materi yang digunakan dalam pemeliharaan, pengadaan bahan pakan,
penelitian yaitu 120 ekor ayam broiler pengadaan tepung buah jambu biji merah,
umur 16 hari unsex strain Ross (merk analisis proksimat bahan pakan dan
dagang MB 202) dengan bobot badan tepung jambu biji merah, analisis
389,33 ± 7,9 g, kandang 20 petak dengan kandungan vitamin C dan likopen tepung
masing-masing unit berisi 6 ekor ayam, jambu biji merah, penyusunan ransum
ransum, tepung buah jambu biji merah dan pembuatan ransum, pembelian ayam
dan vitamin c sintetik. Jambu biji yang broiler umur 1 hari (DOC), penimbangan
digunakan yaitu jambu biji jenis getas ayam broiler (DOC) sebagai data bobot
merah yang sudah matang dengan ciri – badan awal. Persiapan kandang terdiri
ciri kulit buah berwarna hijau kekuningan, dari pembersihan, pembuatan unit petak
daging buah empuk dan berwarna merah. kandang sebanyak 20 unit, pengapuran,
Buah jambu biji diambil dari petani di desa dan fumigasi (penyemprotan dengan
Plantungan, Kendal, Jawa Tengah. formalin). Pembuatan kandang sesuai
Perlengkapan dan peralatan yang jumlah unit kandang yang dibutuhkan.
diperlukan dalam penelitian antara lain Menempatkan ayam pada masing-
bambu, sekam, kawat ram, tempat pakan, masing unit kandang. Lampu pemanas
tempat minum, ember, gelas ukur, tirai dinyalakan 24 jam sebelum ayam datang
plastik, lampu 80 watt, higrometer, dan menyiapkan air gula 2 jam sebelum
termometer, timbangan digital (ketelitian ayam tiba.
1,0 g), timbangan analitis (ketelitian Bahan penyusun ransum terdiri dari
0,0001), formalin, desinfektan, gula jawa, jagung kuning, bekatul, tepung ikan,
vaksin ND I, ND II, dan gumboro, vita bungkil kedelai, pollard, bungkil kelapa,
chicks, vita stress. Alat dan bahan yang
tepung jambu biji merah, dan vitamin C
digunakan dalam pengambilan darah
meliputi spuit, tabung evendolf, alkohol, sintetis. Proses pembuatan ransum dasar
k a p a s , d a n E D TA . A l a t u n t u k dan ransum perlakuan yaitu dengan
penimbangan bursa fabricius serta daging mencampur semua bahan pakan dan
tulang karkas yaitu timbangan ketelitian tepung jambu bij sampai benar-benar
1,0 g, pisau scalpel. homogen. Pakan yang diberikan pada
ayam umur 0 - 14 hari menggunakan
Metode Penelitian pakan komersil (pakan pabrik) jenis BR
Penelitian menggunakan 511. Komposisi susunan ransum
rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 penelitian yang digunakan dapat dilihat
perlakuan dan 4 ulangan. Setiap unit pada Tabel 1.

Sian Ho Litra Bikrisima*), Luthfi D. Mahfudz**), Nyoman Suthama**); Ketahanan Tubuh Ayam Broiler Pada Kondisi Tropis Yang Diberi Jambu Biji Merah 49
Tabel 1. Komposisi dan kandungan nutrien ransum penelitian
Bahan Pakan Komposisi (%)
T0 T1 T2 T3 T4
Jagung 42,5 42 43 43,5 42,5
Bekatul 8 7,8 6 3,5 8
Pollard 26 25 19,1 19,9 26
Tepung ikan 7 7 7 7 7
Bungkil kedelai 14 14 14,5 15 14
Bungkil kelapa 1,5 1,5 6 4,5 1,5
Minyak sawit 1 1 1 1,5 1
Tepung jambu 0 1,7 3,4 5,1 0
Vitamin C 0 0 0 0 500 ppm
Total 100 100 100 100 100
Kandungan Nutrien
EM (kkal/kg)* 2998,67 2936,17 2912,71 2913,24 2998,67
PK (%)** 20,36 20,15 20,30 20,18 20,36
LK (%)** 5,05 4,80 4,70 5,01 5,05
SK (%)** 7,20 7,03 6,20 5,59 7,20
Methionin (%)**** 0,38 0,39 0,39 0,38 0,38
Lysin (%)**** 1,45 1,15 1,11 1,11 1,45
Ca (%)*** 0,84 0,83 0,75 0,75 0,84
P (%)*** 0,52 0,38 0,36 0,31 0,52
Keterangan : pemeliharaan. Ayam umur 16 - 44 hari
* EM dihitung dengan rumus Balton
ditempatkan pada kandang koloni dengan
Energi Metabolis = ME = 40,81 (0,87
suhu alami sekitar 28 - 33°C (suhu
(PK + 2,25 LK + BETN ) + 2,5 )
** Dianalisis Proksimat Laboratorium lingkungan cukup tinggi dibanding suhu
Ilmu Makanan Ternak, Fakutas nyaman ayam broiler fase finisher yaitu
Peternakan dan Pertanian antara 19 - 24°C). Vaksinasi diberikan
Universitas Diponegoro sebanyak tiga kali antara lain ND pada
*** Dianalisis Laboratorium Biokimia umur 3 hari, gumboro pada umur 14 hari
Nutrisi Universitas Diponegoro dan ND II pada umur 21 hari. Adaptasi
**** Tabel Komposisi Bahan Pakan ayam sebelum menerima perlakuan yaitu
Amrullah (2004) umur 13 hari ayam diberikan pakan
komersil 75% dan ransum penelitian 25%,
Perlakuan diberikan selama 4 umur 14 hari diberikan pakan komersil
minggu, yaitu dimulai dari ayam umur 16 50% dan ransum penelitian 50%, umur 15
hari sampai umur 44 hari. Ransum dan air hari diberikan pakan komersil 25% dan
minum diberikan ad libitum, penimbangan ransum penelitian 75%, pada umur 16 hari
bobot badan dan sisa ransum yang diberikan 100% ransum penelitian.
dilakukan setiap minggu (umur 0, 7, 16,
Dosis pemberian tepung jambu biji
23, 30, 37, 44 hari). Suhu dan kelembaban
mengacu pada hasil penelitian Ichsan
dalam kandang diukur pada pagi hari
pukul 07.00, siang hari pukul 12.00 dan (1991) dan Osei et al. (1998), bahwa dosis
malam hari pukul 19.00 selama waktu vitamin C 500 ppm merupakan dosis yang
optimal untuk diberikan pada ayam

50 ,Vol. 31, No. 2 September 2013


broiler. Tepung jambu biji yang digunakan pengambilan sampel darah ayam
dalam penelitian mengandung vitamin C broiler umur 42 hari, kemudian
1490 ppm dan likopen 199,56 mg/100 g . dilakukan uji kadar heterofil dan
Ransum perlakuan yang diberikan dalam limfosit di laboratorium
penelitian terdiri dari ransum dasar, FakultasKedokteran Hewan
ransum dengan 1,7% tepung jambu biji BagianPatologi Klinik Universitas
merah, ransum dengan 3,4% tepung Gadjah Mada, Yogyakarta.
jambu biji merah, ransum dengan 5,1%
c. Bobot Badan Akhir. Data diperoleh
tepung jambu biji merah, dan ransum
dari penimbangan bobot badan ayam
dengan vitamin C 500 ppm.
broiler di akhir pemeliharaan penelitian
Analisis Data (44 hari).
Analisis data menggunakan
analisis ragam (analysis of variance / HASIL DAN PEMBAHASAN
ANOVA) dengan uji F untuk mengetahui Pengaruh perlakuan terhadap
pengaruh perlakuan dan apabila ada parameter ketahanan tubuh secara umum
pengaruh perlakuan dilanjutkan dengan ditunjukkan pada Tabel 2. Berdasarkan
Uji Wilayah Ganda Duncan ( Steel and hasil analisis ragam menunjukkan bahwa
Torrie, 1995). pemberian tepung jambu biji merah
memberikan pengaruh nyata (P<0,05)
Parameter Penelitian : terhadap bobot relatif organ limfoid yaitu
a. Bobot relatif organ bursa fabricius bursa fabricius dan limpa namun
dan limpa. Menimbang organ bursa memberikan pengaruh tidak nyata
fabricius dan limpa ayam broiler diakhir (P>0,05) terhadap rasio heterofil limfosit
pemeliharaan penelitian (44 hari). (rasio H/L). Berdasarkan uji Duncan,
Organ bursa fabricius dan limpa ransum tanpa pemberian jambu biji (T0)
dipisahkan dari jaringan-jaringan menunjukkan hasil bobot relatif bursa
disekitarnya, kemudian ditimbang dan fabricius nyata paling rendah dan
dicatat hasilnya. Persentase bobot menunjukkan berat relatif limpa yang
relatif organ limfoid diperoleh dari paling tinggi (P<0,05) dibanding
bobot organ (g) ditimbang kemudian perlakuan lainnya baik yang diberikan
dibagi bobot badan (g) dikali 100 %. tepung jambu biji merah (T1,T2,T3)
b. Rasio Heterofil Limfosit (Rasio H/L). maupun vitamin C sintetis (T4).
Pengujian dilakukan dengan Bobot relatif bursa fabricius T0

Tabel 2. Bobot relatif organ limfoid, rasio heterofil limfosit (Rasio H/L) dan bobot badan
akhir ayam broiler yang mendapat perlakuan jambu biji merah
Bobot Badan
Perlakuan Bursa fabricius Limpa Rasio H/L
Akhir (g)
..............................(%)..........................
b a b
T0 0,059 0,46 3,69 806,0
a ab a 8b
T1 0,101 0,29 3,36 839,0
a ab a
T2 0,087 0,26 2,53 923,5
a b ab
T3 0,083 0,16 3,37 864,0
a b b
T4 0,085 0,19 3,62 774,2
Rata-rata 0,083 0,27 3,31 841,34
Keterangan : Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang
nyata (P<0,05).

Sian Ho Litra Bikrisima*), Luthfi D. Mahfudz**), Nyoman Suthama**); Ketahanan Tubuh Ayam Broiler Pada Kondisi Tropis Yang Diberi Jambu Biji Merah 51
nyata lebih rendah dibanding perlakuan antara 28 – 33°C yang memungkinakan
lainnya, karena peran vitamin C dan ayam berada dalam kondisi cekaman
likopen sebagai antioksidan berperan panas. Iklim tropis memiliki temperatur
dalam melindungi bursa fabricius sebagai dan kelembaban udara yang tinggi. Ayam
organ limfoid dari pengaruh hormon broiler rentan terhadap kondisi tropis
adrenal korteks berupa glukokortikoid dan karena mudah mengalami terpaan atau
kortikosteron selama ayam broiler dalam stress panas sehingga dapat menurunkan
kondisi cekaman. Hormon kortikosteron daya tahan tubuh. Vitamin C dan likopen
mampu menghambat pertumbuhan bursa sebagai sumber antioksidan berperan
fabricius. dalam mekanisme ketahanan tubuh.
Aengwanich et al. (2003) Ayam broiler yang mengalami cekaman
menyatakan bahwa penambahan asam panas apabila tidak memperoleh
askorbat (vitamin C) 800 mg/kg ransum tambahan antioksidan dari luar mudah
dapat meningkatkan imunitas humoral mengalami penurunan ketahanan tubuh
tertinggi pada ayam broiler dalam kondisi dan mempengaruhi pertumbuhan organ
cekaman panas, karena asam askorbat limfoid. Hasil penelitian ini (Tabel 2)
dapat melindungi bursa fabricius dari efek sejalan dengan penemuan Adriyana
glukokortikoid yang disekresikan selama (2011) yang melaporkan bahwa berat
ayam dalam cekaman panas. relatif bursa fabricius dalam kondisi
Daghir (2008) menjelaskan bahwa cekaman panas (29,80±0,76°C) sebesar
hormon kortikosteron diduga
0,04-0,06% dan dalam kondisi
menyebabkan kegagalan imunitas
humoral dan mediasi sel karena thermoneutral zone (25,22±0,05°C) yaitu
perubahan dalam konsentrasi plasma 0,08%.
kortikosteron dan ACTH yang Hasil penelitian membuktikan,
mempengaruhi jaringan limfoid dalam kondisi rataan temperatur yang
diantaranya adalah bursa fabricius. tinggi, perlakuan dengan tepung jambu
Pengaruh utama ACTH adalah biji merah dan vitamin C sintetis menjaga
meningkatkan hormon steroid korteks pertumbuhan bursa fabricius lebih baik
adrenal yaitu glukokortikoid dan dibandingkan tanpa pemberian tepung
kortikosteron. Hormon tersebut jambu biji (T0). Sebagaimana dilaporkan
mempunyai aktivitas glikogenik dan oleh Parimin (2005) ; Thaipong et al.
proteolitik (meningkatnya degradasi (2005) ; Mahattanatawee et al. (2006) dan
protein), kortikosteron juga dapat Musa et al. (2011), bahwa jambu biji
mengikat reseptor spesifik sel limfoid mengandung vitamin C dan likopen yang
sehingga menurunkan sintesis protein bermanfaat sebagai antioksidan.
(Frandson, 1992; Virden dan Kidd, 2009). Jambu biji terutama jambu merah
Meningkatnya kortikosteroid dan memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi
glukokortikoid mengganggu sistem sehingga bermanfaat sebagai sumber
kekebalan tubuh dengan cara antioksidan alami dan dapat memperbaiki
menghambat proliferasi dan deplesi kesehatan. Vitamin C dan likopen sebagai
limfosit melalui mekanisme apoptosis dan antioksidan selain menjaga pertumbuhan
menghambat produksi immunoglobulin organ limfoid pada kondisi temperatur
(Schlossmaker et al., 2011 ; Virden dan lingkungan tinggi, juga menghasilkan
Kidd, 2009). bobot badan akhir yang lebih baik
Rata-rata suhu penelitian berkisar dibanding kontrol (Tabel 2). Hasil

52 ,Vol. 31, No. 2 September 2013


penelitian ini sejalan dengan beberapa Hal ini dimungkinkan karena
penelitian terdahulu yang menunjukkan adanya senyawa nutrien lain yang berasal
bahwa ayam broiler yang diberikan dari jambu biji merah serta peran vitamin
suplementasi vitamin C pada kondisi C dan likopen sebagai antioksidan alami
temperatur lingkungan berkisar 28 – 33°C
dimungkinkan memberikan pengaruh
dapat meningkatkan daya tahan tubuh,
respon antibodi, bobot badan, maupun positif dalam perkembangan organ
pertambahan bobot hidup (Ichsan, 1991 ; limfoid. Serupa dengan yang disampaikan
Anim et al., 2000 ; Lohakare, 2005 ; oleh Young dan Woodside (2001)
Kusnadi, 2006). mendukung hasil penelitian ini bahwa
Anim et al. (2000) menjelaskan campuran dari antioksidan mikronutrien
bahwa suplementasi asam askorbat dalam ransum yang berasal dari buah dan
(vitamin C) tidak menyebabkan sayuran dimungkinkan lebih efektif
perubahan patologis pada bursa fabricius
dibanding pemberian antioksidan dari
dan tidak memiliki efek samping yang
berpengaruh pada pertumbuhan. Vitamin sumber sintesis, karena beberapa
C merupakan antioksidan yang paling komponen senyawa lainnya (seperti trace
penting dan memiliki karakteristik yang element) yang terkandung dari buah atau
sangat baik dan dapat disintesis oleh sayuran tersebut saling bekerja sama dan
tubuh. Meskipun vitamin C dapat dapat bersifat sebagai efektor bagi
disintesis oleh tubuh unggas, dalam aktivitas antioksidan. Jambu biji merah
cekaman panas produksi sintesis vitamin selain mengandung asam askorbat juga
C tersebut menjadi rendah sehingga perlu mengandung senyawa bioaktif lainnya
ditambahkan dari luar. Surai (2007)
yaitu phenolic dan flavanoid, saponin,
melaporkan bahwa radikal bebas
meningkat pada kondisi stress, sehingga triterpen (Joseph, 2011 ; Thuaytong dan
apabila tidak mendapatkan bantuan Anprung, 2011).
antioksidan dari luar menyebabkan Organ limfoid lain yaitu limpa
kerusakan organ dan sel. Chew dan Park menunjukkan pola yang berbeda dengan
(2004) menjelaskan bahwa tubuh bursa fabricius. Berdasarkan uji Duncan,
menghasilkan sejumlah antioksidan yang berat relatif limpa T0 nyata lebih tinggi
mampu membersihkan produk oksigen dibandingkan T3 dan T4 tetapi sama
reaktif (ROS), sehingga menjaga sel tetap
dengan T1 dan T2, demikian pula T1 dan
berfungsi normal dan menjaga
kesehatan. Kondisi stress oksidatif yang T2 sama dibandingkan T3 dan T4, namun
tinggi akan menyebabkan kemampuan secara umum T0 memiliki berat relatif
antioksidan tersebut menjadi rendah, oleh limpa yang paling besar dibandingkan
sebab itu dibutuhkan bahan pakan perlakuan lain.
sumber antioksidan. Fenomena ini memberikan arti
Berat relatif bursa fabricius pada bahwa cekaman yang diterima T0 lebih
perlakuan yang diberikan tepung jambu berat dibandingkan perlakuan lainnya.
biji merah (T1, T2, dan T3) dan T4 sebagai Pemberian tepung jambu biji merah 5,1 %
setara 750 ppm vitamin C (T3) dan vitamin
kontrol positif pemberian vitamin C secara
C komersil 500 ppm (T4) nyata (P<0,05)
statistik tidak berbeda nyata namun menurunkan berat relatif limpa dibanding
perlakuan dengan tepung jambu biji tanpa pemberian jambu biji (T0). Vitamin
merah menghasilkan berat relatif bursa C maupun likopen dalam jambu biji serta
fabricius yang cenderung lebih besar . vitamin C komersil berperan dapat

Sian Ho Litra Bikrisima*), Luthfi D. Mahfudz**), Nyoman Suthama**); Ketahanan Tubuh Ayam Broiler Pada Kondisi Tropis Yang Diberi Jambu Biji Merah 53
mengurangi efek cekaman yang diterima jumlah limfosit. Heterofil adalah
ayam broiler, sehingga limpa tidak bekerja sistem pertahanan pertama dari invasi
terlalu berat. Sebagai perbandingan, benda asing dalam tubuh. Fungsi utama
menurut Merryana (2007), ayam yang limfosit adalah merespon adanya antigen
dipapar bakteri memiliki persentase limpa (benda-benda asing) dengan membentuk
nyata lebih besar dibandingkan tanpa antibodi yang bersirkulasi didalam darah
infeksi yaitu antara 0,46-0,54%, atau dalam pengembangan imunitas atau
sementara yang tidak terinfeksi berkisar kekebalan seluler (Tizard, 1987). Heterofil
0,10-0,12%. dengan nilai tinggi tidak selalu
Bobot limpa yang lebih tinggi pada menunjukkan ayam dalam kondisi
kelompok T0 namun menghasilkan berat cekaman, namun juga bisa berfungsi
bursa fabricius yang lebih rendah dalam proses fagositosis.
dikarenakan kelompok T0 mendapat Widjaja (2011) melaporkan bahwa
cekaman lebih berat berhubung tidak pemberian vitamin C menyebabkan
memperoleh tepung jambu biji merah kenaikan fagositosis makrofag.
Peningkatan respon imun seluler tidak
sebagai sumber antioksidan. Menurut
lepas dari peran vitamin C sebagai
Tang et al. (1987) organ limpa yang
antioksidan dalam proses fagositosis
mengalami hipertropi karena terjadi
melalui proliferasi limfosit dan stimulasi
pengambilalihan fungsi bursa fabricius proses fagositosis makrofag. Asam
oleh limpa karena bursa fabricius yang askorbat ataupun dalam bentuk vitamin C
tidak dapat berfungsi normal. Tizard membantu proses fagositosis yang
(1987) menyatakan semakin keras bursa dilakukan oleh heterofil sebagai
fabricius membentuk antibodi, pertahanan pertama terhadap patogen
menyebabkan deplesi dan folikel limfoid serta mampu memodulasi aktivitas sel B
mengecil sehingga berat relatif bursa dan meningkatkan produksi antibodi
fabricius menurun. (Anim et al., 2000).
Berbeda dengan bobot organ Oleh sebab itu bursa fabricius
limfoid (bursa fabricius dan limpa), rasio sebagai sel B yang memiliki berat relatif
heterofil limfosit (H/L rasio) tidak
lebih rendah cenderung memiliki tingkat
dipengaruhi oleh perlakuan. Berdasarkan
ketahanan tubuh yang juga rendah.
hasil penelitian secara umum diperoleh
rataan rasio H/L (Tabel 2) lebih tinggi Kusnadi et al (2005) melaporkan bahwa
dibandingkan hasil penelitian Talebi et al. peningkatan berat bursa fabricius dan
(2005) yang melaporkan bahwa rataan penurunan rasio heterofil limfosit
nilai rasio H/L ayam broiler strain ross dikarenakan bursa fabricius merupakan
umur 42 hari yaitu menunjukkan nilai rasio organ limfoid yang berfungsi
H/L sebesar 0,39. Perbedaan pola menghasilkan limfosit. Antioksidan yang
pemeliharaan sangat mungkin berasal dari asam askorbat ataupun
menimbulkan perbedaan nilai H/L rasio vitamin C mampu melindungi limfosit dari
yang menyolok. Berhubung pada kerusakan radikal bebas akibat oksidasi,
penelitian ini dilakukan pada kandang sehingga meningkatkan respon
terbuka dengan rataan temperatur 28 -
kekebalan tubuh (Anim et al., 2000).
33°C, sementara dalam penelitian
sebelumnya dilakukan pada kondisi
thermonetral zone. SIMPULAN
Ti n g g i n y a n i l a i r a s i o H / L Berdasarkan hasil penelitian dapat
menunjukkan bahwa jumlah heterofil disimpulkan bahwa pemberian tepung
yang dihasilkan lebih besar dibanding jambu biji merah 3,4 % atau setara 500

54 ,Vol. 31, No. 2 September 2013


ppm dapat menjaga pertumbuhan organ Dinas Pertanian. 2006. Laporan
limfoid dan meningkatkan bobot badan Pelayanan Informasi Pasar Hasil
akhir, meskipun rasio heterofil limfosit Tanaman Pangan dan Holtikultura
sama. Propinsi Jawa Tengah. Dinas
Pertanian Tanaman Pangan
Propinsi Daerah Tingkat I, Jawa
DAFTAR PUSTAKA Tengah.
Adriyana, L., M. Ridla, dan W. Hermana.
2011. Suplementasi selenium dan Frandson, R. D. 1992. Anatomi dan
vitamin E terhadap kandungan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada
MDA, GSH-Px plasma darah dan University Press, Yogyakarta.
bobot organ limfoid ayam broiler (Diterjemahkan oleh B.
yang diberi cekaman panas. Srigandono dan K. Praseno).
Fakultas Peternakan, Institut
Pertanian Bogor, Bogor (Skripsi Ichsan, M. 1991. Respon Broiler terhadap
Sarjana Peternakan). Suplementasi Vitamin C. Disertasi
Fakultas Pascasarjana, Program
Aengwanich, W., P. Sridama, Y. Phasuk, T. Studi Ilmu Ternak, Institut
Vongpralab, P. Pakdee, S. Pertanian Bogor.
Katawatin, and S. Simaraks. 2003.
Effects of ascorbic acid on cell Joseph, B. 2011. Review on nutritional,
mediated, humoral immune medicinal and pharmacological
response and pathophysiology of properties of guava (Psidium
white blood cell in broilers under guajava Linn.). Int. J. Pharmac.
heat stress. Songklanakarin J. Sci. Bio Sci. 2(1) : 53-69.
Technol. 25(3) : 297-305.
Kusnadi, E., R. Widjajakusuma, T.
Amaya, D.B.R. 2001. A Guide to Sutardi, P.S. Hardjosworo, and A.
Carotenoid Analysis in Foods. ILSI Habibie. 2005. Effect of antanan
Press International Life Sciences (centella asiatica) and vitamin C
Institute, Washington, D.C. on the bursa of fabricius, liver
malonaldehide and performance
Anim, J., T.L. Lin, P.Y. Hester, D. of heat-stressed broilers. Biotropia
Thiagarajan, B.A. Watkins, and 24:46-53.
C.C. Wu. 2000. Ascorbic acid
supplementation improved Kusnadi, E. 2006. Supplementasi vitamin
antibody response to infectious c sebagai penangkal cekaman
bursal disease vaccination in panas pada ayam broiler. JITV
chickens. Poultry Sci. 79:680-688. 11(4) : 249-253.

Chew, B.P., and J.S. Park. 2004. Lohakare, J. D., M. H. Ryu, T. W. Hahn,
Functions and actions of retinoids J.K. Lee, and B. J. Chae. 2005.
and carotenoids. Carotenoid Effects of supplemental ascorbic
acid on the performance and
action on the immune response. J.
immunity of commercial broilers.
Nutr. 134:257S-261S. J. Appl. Poultry Res. 14:10-19.

Daghir, N. J. 2008. Poultry Production in Mahattanatawee, K., J.A. Manthey, G.


nd
Hot Climates 2 Ed. CAB, Beirut. Luzio, S. T. Talcott, K. Goodner,

Sian Ho Litra Bikrisima*), Luthfi D. Mahfudz**), Nyoman Suthama**); Ketahanan Tubuh Ayam Broiler Pada Kondisi Tropis Yang Diberi Jambu Biji Merah 55
and E. A. Baldwin. 2006. Total cancer cells. J. Endocrinol. 211: 17
antioxidant activity and fiber – 25.
content of select florida-grown
tropical fruits. J. Agric. Food Sevcikova, S., M. Skrivan, G. Dlouha.
Chem. 54(19) : 7355-7363. 2008. The effect of lycopene
supplementatation on lipid profile
Merryana, F.O. 2007. Performan dan and meat quality of broiler
Histopatologi Usus Halus chickens. Czech J. Anim. Sci. 53
Broiler yang diberi Pakan Silase (10) : 431-440.
dan ditantang salmonella
typhimurium. Pascasarjana Surai, P. F. 2007. Natural Antioxidants in
Institut Pertanian Bogor, Bogor. Poultry Nutrition : New
(Tesis Magister Sains). th
Developments. 16 European
Symposium on Poultry Nutrition.
Musa, K. H., A. Abdullah, K. Jusoh, V. 669-676.
Subramaniam. 2011. Antioxidant
activity of pink-flesh guava Shini, S. 2003. Physiological responses of
(Psidium guajava L.): Techniques laying hens to the alternative
and solvents. Food Anal. Methods housing systems. J. Poultry Sci.
4(1) : 100-107. 2(5) : 357-360.
Osei, S. A., J. A. Hagan, A. Donkoh, C. C. Talebi. A., S. Asri-Rezaei, R. Rozeh-Chai,
Atuahene. 1998. Effects of dietary and R. Sahraei. 2005.
vitamin C addition on the
Comparative studies on
performance of broilers in a hot,
haematological values of broiler
humid environment. Ghana J.
strains (Ross, Cobb, Arbor-acres
Agric. Sci. 31 : 113-116.
and Arian). Int. J. Poultry Sci.
4(8):573-579.
Parimin, S.P. 2005. Jambu Biji (Budi Daya
dan Ragam Pemanfaatannya).
Penebar Swadaya, Jakarta. Tang, K.N., O.J. Fletcher, and P. Villegas.
1987. Comparative study of the
Price, S.A., Wilson, L.M. 2006. pathogenicity of avian reoviruses.
Patofisiologi: Konsep Klinis J. Avian Diseases. 31(3): 577-583.
Proses-Proses Penyakit. Ed ke-6.
Penerjemah: Harwanto et al. Thaipong, K., U. Boonprakob, L.
ECG, Jakarta. (Terjemahan dari : Cisneros-Zevallos and D.H.
Phatophysiology : Clinical Byrne. 2005. Hydrophilic and
Concept of Disease Processes). lipophilic antioxidant activities of
guava fruits. Southeast Asian J.
Rao, A.V., S. Agarwal. 2000. Role of Trop. Med. Public Health 36(4) :
antioxidant lycopene in cancer 254-257.
and heart disease. J. American
College Nut. 19 (5) : 563-569. Thuaytong, W. and P. Anprung. 2011.
Bioactive compounds and
Schlossmacher, G., A. Stevens, and A. prebiotic activity in thailand-grown
White. 2011. Glucocorticoid red and white guava fruit (Psidium
receptor – mediated apoptosis : guajava L.). Food Sci Tech. Int.
Mechanisms of resistance in 17(3) : 0205-0208.

56 ,Vol. 31, No. 2 September 2013


Tizzard, I, R. 1982. Pengantar Imunologi Radikal Bebas. Penerbit
Veteriner. Edisi ke-2. Penerjemah Kanisisus, Yogyakarta.
: M. Partodiredjo. Airlangga
University Press, Surabaya. Widjaja, H. 2011. Pengaruh Pemberian
Vitamin C terhadap Aktivitas
Ti z z a r d , I . R . 1 9 8 7 . Ve t e r i n a r y Fagositosis Makrofag dan Kadar
Immunology an Introduction. 3rd Vitamin C dalam Cairan
Ed. Philadelphia. Intraperitoneal Mencit
Balb/cdengan Sepsis.
Virden, W. S., and M.T. Kidd. 2009. Pascasarjana Universitas
Physiological stress in broilers : Diponegoro, Semarang. (Tesis
ramifications on nutrient Magister Ilmu Biomedik).
digestibility and responsess. J. Young, I.S., and J.V. Woodside.
Appl. Poultry Res. 18 : 338 – 347. 2001. Antioxidants in health and
disease. J. Clin Pathol. 54:176-
Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami dan 186.

Sian Ho Litra Bikrisima*), Luthfi D. Mahfudz**), Nyoman Suthama**); Ketahanan Tubuh Ayam Broiler Pada Kondisi Tropis Yang Diberi Jambu Biji Merah 57

Anda mungkin juga menyukai