Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH TENTANG JARINGAN IKAT

NAMA : LALU PURI AGUNG GDE PARADATU

NIM : 020.05.0013
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan
fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan mereka mempunyai
fungsi yang spesifik. Ilmu yang mempelajari jaringan disebut histologi. Definisi jaringan itu
sendiri yaitu gabungan dari beberapa atau banyak sel yang memiliki fungsi yang sama dalam
suatu ikatan. Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan
fungsinya, seperti peka dan pengendali (jaringan saraf), gerakan (jaringan otot), penunjang dan
pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan epitel), bersifat cair (darah) dan
lainnya. Masing-masing jaringan dasar dibedakan lagi menjadi beberapa tipe khusus sesuai
dengan fungsinya. Pada saat perkembangan embrio, lapisan kecambah (germ layers)
berdiferensiasi (dengan proses yang disebut histogenesis) menjadi empat macam jaringan
utama, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. B.

Tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada
hewan terutama pada jaringan ikat. Ada pun tujuan sesungguhnya yaitu 1. Untuk mengetahui
macam-macam jaringan pengikat 2. Untuk mengetahui fungsi jaringan pengikat 3. Sel-sel yang
terdapat pada jaringan pengikat 4. Lokasi terdapatnya jaringan pengikat 5. Serta untuk
memenuhi tugas terstruktur mata kuliah histology. BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN Jaringan
ikat berkembang dari mesenkim. Mesenkim berasal dari mesoderm, yaitu lapisan tengah
embrio. Jaringan ikat ini sering disebut juga jaringan penyokong dan penyambung. Letak selsel
jaringan ikat ini tidak berhimpitan rapat, tetapi berpencar-pencar, dan jika berhubungan hanya
pada ujung-ujung protoplasmanya. Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat antar
bagian tubuh. Jaringan ini yang mengikat berbagai jaringan menjadi organ dan mengikat
berbagai organ menjadi system organ. Jaringan ikat ini juga berfungsi melindungi jaringan dan
organ, serta berfungsi sebagai penghubung bagian tubuh yang satu dengan yang lain. A.
Struktur Jaringan Ikat

Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler yang disebut matriks. Matriks
disekresikan oleh sel-esl jaringan ikat. Dengan demikian secara garis besar, jaringan ikat terdiri
atas sel-sel jaringan ikat dan matriks. Bentuk sel-sel jaringan ikat tidak teratur, sitoplasma
bergranula dan inti selnya menggelembung. Apabila sel ini menyusun tulang rawan, maka sel ini
disebut kondrosit, jika menyusun tulang disebut osteosit, dan jika menyusun jaringan konektif
yang longgar maka disebut fibroblas. Berikut ini adalah matriks dan sel-sel yang terdapat pada
matriks. 1.

Matriks

Matriks tersusun dari serat-serat dan bahan dasar. a.

Serat

Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya serat pada matriks dapat dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu serat kolagen, elastis, dan retikuler. -
Serat kolagen

Serat kolagen berwarna putih dan bentuknya berupa berkas yang beraneka ragam. Sifat serat
kolagen dalah mempunyai daya rengang yang sangat tinggi dengan elastisitas yang rendah.
Kolagen terdapat pada tendon. -

Serat elastin

Serat elastin berwarna kuning dan lebih tipis daripada kolagen. Sifat serat elastin adalah
mempunyai elastisitas tinggi. Bentuk serat ini seperti bengunan yang bercabang-cabang dan
tebal, tersusun dari protein dan mukopolisakarida. Semakin bertambah usia seseorang. Daya
elatisitas serat elastin akan semakin menurun. Serat elastin antara lain terdapat dalam
pembuluh darah dan ligamen. -

Serat retikuler

Serat retikuler hampir sama dengan seart kolagen, akan tetapi ukurannya lebih kecil. Serat ini
berperan penting dalam menghubungkan jaringan ikat dan jaringan lain. Khususnya di
membrane antara jaringan epithelium dan jaringan ikat. b.

Bahan dasar

Bahan dasar penyusun matriks adalah mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat. Bentuk
bahan dasar ini adalah homogen setengan cair. Jika kandungan asam hialuronat tinggi maka
sifat matriks menjadi lentur. Namun jika kandungan mukopolisakarida sulfatnya tingi, matriks
menjadi kaku. Bahan dasar ini jika terdapat didalam sendi bersifat kental dan jika
terdapatdidalam tulang punggung bersifat padat. 2.

Sel-sel Jaringan Ikat

Ada berbagai jenis sel yang tertanam dalam matriks dan memiliki berbagai fungsi, diantaranya
adalah sebagai berikut. a.

Fibroblas

Berfungsi mensekresikan protein, khususnya fibroblas yang berbentuk serat. b.

Makrofag

Makrofag berbentuk stidak teratur dan khusus terdapat didekat pembuluh darah, makrofag
dapat digerakkan jiak terjadi peradangan ditempat lain(jaringan lain). c.

Sel tiang

Berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamine. Herapin berfungsi mencegah


pembekuan darah, sedangkan histamine berfuungsi meningkatkan permeabeilitas kapiler darah.
d.
Sel lemak

Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi khusus untuk menyimpan lemak. Jika jaringan ikat
banyak mengandung sel lemak, maka disebut jaringan adiposa. e.

Berbagai jenis sel darah putih

Sel darah putih berfungsi melawan pathogen, yang berupa bakteri, virus atau protozoa
yangmenimbulkan penyakit. Sel-sel ini dapat bergerak bebas secara diapedesis diantara darah,
limfa, atau jaringan ikat untuk membersihkan pathogen. Ada dua jenis sel darah putih yaitu
yang bergranula (granulosit), terdiri atas limfosit dan monosit. B.

Jenis-jenis Jaringan Ikat

Jaringan ikat dibagi menjadi dua tipe dasar, yaitu jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat. 1.

Jaringan Ikat Longgar

Jaringan ikat longgar dicirikan oleh susunan secara serat-seratnya yang longgar. Jaringan ikat
longgar memiliki banyak subtansi dasar dan memiliki sejumlah sel dengan berbagai tipe.
Jaringan ikat longgar dibentuk oleh sel-sel mesenkim. Sel-sel ini berasal dari jaringan embrional.
Dalam perkembangannya, sel-sel mesenkim akan berubah bentuk seperti gelondong
membentuk struktur yang disebut fibrosit. Fibrosit berkembang menjadi serabut elastin dan
serabut kolagen. Sel pembentuk jaringan ikat longgar yang lain adalah hidrosit. Serabut-serabut
ini merupakan pengisi martiks jaringan. Sel ini berfungsi menghancurkan benda-benda asing.
Serabut-serabut ini mengisi matriks jaringan ikat dalam keadan longgar sehingga jaringan ikat
longgar bersifat lentur. Fungsi jaringan ikat longgar adalah sebagai berikut: -

Memberi bentuk organ-organ daalm, misalnya kelenjar limfa, sumsum tulang, dan hati.
Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan lain, misalnya:
Menyelubungi serat-serat otot, melekatkan jaringan dibawah kulit, membentuk membrane yang
membatasi jantung dan rongga perut, membentuk membrane yang disebut mesenteris yang
berfungsi menempatkan organ pada posisi yang tepat.

Contoh jaringan ikat longgar adalah jaringan penghubung antara jaringan kulit dan jaringan otot
dibawahnya, serta antara jaringan pembuluh darah dan jaringan saraf. 2.

Jaringan Ikat Padat

Jaringan ikat padat hampir mempunyai susunan yang sama dengan susunan jaringan ikat
longgar, tetapi matriksnya berisi lebih banyak serabut dengan susunan yang teratur dan
kompak. Jaringan ikat padat dicirikan dengan susunan serat-serat yang padat. Jaringan ini hanya
memiliki sedikit subtansi dasar dan sedikit sel-sel jaringan ikat. Komponen utama penyusun
jaringan ikat padat adalah kolagen berwarna putih sehingga jaringan ini sering pula disebut
jaringan ikat serabut putih. Jaringan ikat padat bersifat tidak elastis, tetapi cukup fleksibel.
Contoh jaringan ikat padat adalah tendon, ligamen, dan fasia. Adapun fasia adalah jaringan ikat
yang berfungsi melapisi jaringan otot dan berbentuk lambaran. Jaringan ikat padat dibagi
menjadi dua jenis yaitu jarinagn ikat padat teratur dan tak teratur. a.

Jaringan ikat padat tak teratur

Jaringan ikat padat tak teratur mempunyai pola yang tidak teratur. Jaringan ini terdapat pada
bagian dermis kulit dan pembungkus tulang. b.

Jaringan ikat padat teratur

Jaringan iakt padat teratur mempunyai pola yang teratur. Jarinagn ini terdapat pada tendon
yang merupakan bagian yang menghubungkan jaringan otot dan jarinagn tulang, dan ligamen
berupa penghubung antar tulang yang berbentuk terpilin. Selain menyusun dua tipe jarinagn
ikat dasar, jaringan ikat juga menyusun tulang rawan dan tulang. 3.

Tulang rawan (kartilago)

Tulang rawan merupakan spesialisasi dari jaringan ikat berserat tebal dengan matriks elastis.
Matriks tulang rawan merupakan merupakan campuran protein dengan polisakarida yang
disebut kondrin. Oleh karena itu, sel tulang rawan disebut kondrosit. Kondrosit dibentuk oleh
kondroblas. Kondrosit terletak dalam lakuna yang terdapat dalam perikondrion. Pada manusia
tulang rawan terdapat di hidung, telinga, laring, trakea, antar ruas tulang belakang, permukaan
hubungan tulang,dan ujung tulang rusuk. Siafat tulang rawan kuat dan lentur karena perpaduan
antara serat kolagen dan kondrin. Ada tiga jenis tulang rawan, yaitu hialin, elastic, dan fibrosa. a.

Tulang rawan hialin

Tulang rawan hialin merupakan bentuk tulang rawan yang terbanyak dibandingkan dengan
bentuk lainnya. Matriksnya memiliki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus
dan rapat. Tulang rawan hialin terdapat pada saluran pernafasan, dan ujung tulang rusuk.
Tulang rawan hialin bening seperti kaca. b.

Tulang rawan elastic

Susunan perikondrium, matriks, sel, dan lakuna tulang rawan elastik sama dengan tulang rawan
hialin. Akan tetapi, serat kolagen tulang rawan elastic tidak tersebar dan nyata seperti pada
tulang hialin. Bentuk serat-serat elastic begelombabng. Tulang rawan elastic terdapat pada
epiglottis dan bagian luar telinga. c.

Tulang rawan fibrosa (fibrokartilago)

Matriks tulang rawan fibrosa mengandung serabut kolagen kasar dan tidak teratur, terletak di
perlekatan ligamen, sambungan tulang belakang, simfisis pubis. Sifat khas dari tulang rawan
fibrosa adalah laukuna-lakunanya bulat telur dan berissi sel-sel(kondrosit). 4.

Tulang(Osteon)

Tulang merupakan jaringan ikat yang termineraliasasi atau mengandung mineral. Sel tulang
disebut osteosit. Osteosit dibentuk osteoblas. Osteosit terletak didalam lacuna. Antara osteosit
yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh kanalikuli. Matriks penyusun tulang adalah
kolagen dan kalsium fosfat yang memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras dari pada
tulang rawan. Bila dilihat secara mikroskopis, tulang tersusun atas unit-unit, masing-masing unit
dinamakan sistem havers. Setiap system Havers mengandung pembuluh darah yang merupakan
penyuplai zat makanan bagi tulang dan saraf. Tulang dihubungkkan oleh selaput pembungkus
tulang yang disebut periosteum. Fungsi tulang adalah sebagai penyokong tubuh, sebagai alat
gerak, dan pelindung organ-organ dalam.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat antar bagian tubuh. Jaringan ini yang
mengikat berbagai jaringan menjadi organ dan mengikat berbagai organ menjadi system organ.
Jaringan ikat ini juga berfungsi melindungi jaringan dan organ, serta berfungsi sebagai
penghubung bagian tubuh yang satu dengan yang lain. Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki
komponen interseluler yang disebut matriks. Matriks disekresikan oleh sel-esl jaringan ikat. Sel-
sel jaringan ikat terdiri dari fibroblast, makrifag, sel tiang, sel lemak, dan berbagai jenis sel darah
putih. Jenis jaringan ikat dibagi menjadi dua yaitu: -

Jaringan ikat longgar yang dicirikan oleh susunan serat-seratnya yang longgar. Jaringan ikat
padat yang dicirikan dengan susunan serat-seratnya yang padat. Jaringan ikat padat dibagi
menjadi dua jenis yaitu jarinagn ikat padat teratur dan tak teratur. B. Kritik dan Saran

Makalah ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan, maka untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran baik oleh guru bidang study maupun dari murid-murid lainnya
agar sipenulis dapat memperbaikinya di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai