2B2 - 20212140068 - Ni Putu Vina Aristya PDF
2B2 - 20212140068 - Ni Putu Vina Aristya PDF
NIM : 20212140068
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN Kelas : 2 B2
Absen : 27
a. Hubungan negara hukum dengan Hak Asasi Manusia dan Hak Asasi Manusia dengan
Demokrasi :
Hak asasi manusia merupakan hak yang bersifat fundamental, yaitu hak-hak dasar
yang dimiliki manusia yang dibawanya sejak ia lahir yang berkaitan dengan harkat
dan martabatnya sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, sehingga keberadaannya
merupakan keharusan, tidak dapat diganggu gugat, bahkan harus diimbangi,
dihormati dan dipertahankan dari segala macam ancaman, hambatan dan gangguan
dari manusia lainnya. Sebagai negara hukum, dalam penjabaran hak asasi manusia,
negara Indonesia mengacu pada Pancasila dan UUD 1945. Perspektif Pancasila dan
UUD 1945 terhadap hak asasi manusia harus dilakukan secara menyeluruh sebagai
suatu sistem yang di dalamnya memuat ruang gerak kehidupan kenegaraan yang
bukan saja saling bergantung, tetapi juga saling memberikan kontribusi. Antara Hak
Asasi Manusia dan demokrasi memiliki hubungan yang sangat erat. HAM tidak
mungkin eksis di suatu negara yang bersifat totaliter ( tidak demokratis ), namun
sebaliknya negara yang demokratis pastilah menjamin eksistensi HAM. Suatu negara
dapat dikatakan demokratis apabila menghormati dan melindungi HAM. Kondisi
yang dibutuhkan untuk merealisasikan tegaknya HAM adalah adanya nilai
demokratis di dalam kerangka negara hukum ( rule of law state ). Konsep negara
hukum dapat dianggap mewakili model negara demokrasi. Dalam suatu negara
antara hukum, demokrasi dan hak asasi manusia merupakan suatu bagian yang tidak
dapat dipisah-pisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa adanya dari satu bagian
tersebut maka negara akan mengalami ketimpangan, adanya otoriter serta
kediktatoran dalam menyelenggarakan suatu negara. Untuk itu implementasinya
perlu kearifan dari setiap komponen bangsa.
b. Landasan, Asas, Sifat, Ciri-ciri dari ketahanan negara :
Landasan :
- Landasan Idiil Pancasila : Pancasila merupakan landasan idiil bangsa Indonesia. Ini
artinya, Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia, baik dalam arti
sebagai dasar ideologi maupun filosofi bangsa.
-.Landasan Konstitusional UUD 1945 : UUD 1945 sebagai landasan
konstitusional dipahami sebagai hukum dasar tertulis bagi bangsa Indonesia dalam
penyelenggaraan negara. Hasil perjuangan politik bangsa di masa lampau.
- Landasan Visional Wawasan Nusantara : Wawasan nusantara sebagai landasan
visional dalam mengoptimalkan inffastrukur di Indonesiaakan memberikan
prioritas terhadap pertumbuhan bangsa, berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, dipertahankannya budaya bangsa, dan kuatnya pertahanan nasional.
Asas :
a. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Asas yang pertama adalah kebutuhan yang paling mendasar dan wajib dipenuhi
untuk individu ataupun masyarakat dan juga kelompok. Dengan begitu,
kesejahteraan dan juga keamanan adalah asa di dalam sistem kehidupan nasional.
Tanpa adanya kesejahteraan dan juga keamanan, maka sistem kehidupan nasional
tidak akan bisa berlangsung. Di dalam kehidupan nasional, tingkat keamanan dan
kesejahteraan nasional yang bisa dicapai adalah salah satu tolok ukur keberhasilan
ketahanan nasional.
b. Asas Mawas Kedalam dan Mawas ke Luar
Sistem kehidupan nasional adalah perpaduan seluruh aspek kehidupan bangsa
yang saling berkomunikasi. Selain itu, sistem kehidupan nasional juga
berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Dalam proses interaksi itu, bisa timbul
berbagai dampak, baik berupa sifat yang positif ataupun negatif. Dengan begitu,
dibutuhkan sikap mawas, baik itu kedalam ataupun keluar.
– Mawas Kedalam
Mawas ke dalam bertujuan untuk menumbuhkan hakikat, sifat, dan juga
kondisi kehidupan nasional itu sendiri yang berdasar pada nilai-nilai
kemandirian yang proporsional guna meningkatkan kualitas derajat
kemandirian bangsa yang tangguh dan ulet.
– Mawas Keluar
Mawas ke luar memiliki tujuan untuk bisa mengantisipasi dan juga
berperan serta dalam mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri.
Tak hanya itu saja, tapi juga bertujuan untuk menerima kenyataan dengan
adanya interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional.
c. Asas Kekeluargaan
Asas yang satu ini bersikap keadilan, kesamaan, kebersamaan, gotong royong,
tenggang rasa, dan juga tanggung jawab di dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
d. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa dalam
bentuk persatuan dan perpaduan yang simbang, selaras, serta serasi pada seluruh
aspek kehidupan nasional, berbangsa, dan bernegara.
Sifat :
a. Mandiri
Mandiri adalah ketahanan nasional yang bersifat percaya kepada kemampuan dan
juga kekuatan sendiri dengan keuletan serta ketangguhan yang mengandung
prinsip tidak mudah menyerah dan bertumpu pada identitas, kepribadian bangsa,
dan juga integritas. Kemandirian tersebut adalah salah satu prasyarat untuk
menjalin sebuah kerja sama yang saling menguntungkan dalam perkembangan
global.
b. Dinamis
Dinamis artinya ketahanan nasional bersifat tidak tetap, melainkan bisa
meningkat atau menurun bergantung dengan kondisi dan situasi bangsa dan juga
negara, serta kondisi lingkungan yang ada disekitar. Hal tersebut sesuai dengan
hakikat dan juga pengertian bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini akan
selalu berubah. Oleh karena itu, upaya dalam peningkatan ketahanan nasional
harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamika yang ada di
dalamnya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik
lagi.
c. Manunggal
Manunggal artinya ketahanan nasional mempunyai sifat yang integratif. Dimana
hal itu diartikan sebagai terwujudnya kesatuan dan juga perpaduan yang
seimbang, selaras, dan serasi diantara semua aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
d. Wibawa
Wibawa artinya ketahanan nasional sebagai sebuah hasil pandangan yang sifatnya
manunggal, yaitu bisa mewujudkan kewibawaan nasional yang nantinya akan
diperhitungkan oleh pihak lain. Sehingga bisa menjadi daya tangkal suatu negara.
Semakin tinggi daya tangkal yang dimiliki suatu negara, maka akan semakin
besar juga kewibawaannya.
e. Konsultasi dan Kerja Sama
Ini artinya ketahanan nasional Indonesia tidak mengedepankan sikap konfrontatif
dan antagonis. Selain itu, bangsa Indonesia juga tidak mengandalkan kekuasaan
dan kekuatan fisik saja. Namun lebih kepada sifat konsultatif dan kerja sama serta
saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian
bangsa.
Ciri-ciri :
a. Memfokuskan dan mempertahankan kelangsungan hidup.
b. Mampu menghadapi dan mengatasi ancaman, hambatan dan gangguan dari luar
dan dalam negeri.
c. Ketahanan nasional berpedoman pada wawasan nasional berdasarkan cara
pandang bangsa dari Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.