Anda di halaman 1dari 10

MATA KULIAH KONSEP DASAR REKAM MEDIS

LAPORAN DISKUSI

DALAM GUGATAN KELUARGA PASIEN SRI AMINAH

BERDASARKAN KAJIAN PERATURAN REKAM MEDIS

PERAN SEBAGAI TERDAKWA

Nama NIM Sebagai


1. Rina Yulianti 202211013 KUASA HUKUM
2. Pricilia Dwi A.N 202211008 PIHAK RSUD

3. Fahmi Ardian A 202211024 PIHAK RSUD

4. Gaitsa Zahira S 202211022 RSUD

KELOMPOK 2

i
ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Yang salah dari pelayanan rumah sakit Sehat Sejati Jakarta, sewaktu di IGD tidak
langsung diperiksa laboratorium dan lain lain, akan tetapi langsung diberikan penanganan
berupa cairan gula yang hanya dilihat dari gejala pasien. Setelah itu baru diperiksa dan
dianalisa oleh dokter, diketahui bahwa pasien ternyata mengidap penyakit kencing manis dan
langsung diganti dengan cairan RL dan actrapid. Menurut kita selaku keluarga pasien,
penangan itu tidak tepat karena cairan infus yang diberikan diganti setelah pasien di cek lab.
Sehingga menyebabkan pasien koma dan meninggal dunia. Dokter teledor, tidak memeriksa
pasien secara menyeluruh terlebih dahulu dan dicurigai infus yang berbeda atau dicampur
semakin memperparah keadaan pasien.
Kemudian Rumah Sakit dituduh telah melanggar peraturan karena mempublikasikan
dokumen rekam medis milik pasien. Pada rekam medis tersebut terdapat tulisan dokter yang
tidak bisa dikenali lagi. Pada dokumen tersebut, dokter juga tidak membubuhi waktu, nama
dan tanda tangan.

B. TUJUAN
Ingin mengetahui permasalahan dan menyiapkan alat bukti atas tuduhan dari tuntutan
dari pasien dan keluarga pasien atas tuduhan berdasarkan bukti dan pasal – pasal yang ada.
Serta ingin menyelesaikan permasalahan dengan secepatnya.

1
BAB II
PERMASALAHAN DAN PERSIAPAN TUNTUTAN

A. PERMASALAHAN
Kondisi pasien sewaktu masuk melalui instalasi gawat darurat yaitu panas 6 ( enam)
hari, mual, muntah, dan lemas. Pasien saat itu diberi infus berupa cairan gula, baru saat
pasien didiagnosa mengidap diabetes melitu cairan gula tersebut diganti berupa cairan RL.
Rumah sakit juga dituduh telah mempublikasikan data rekam medis milik pasien Sri
Aminah. Pada dokumen rekam medis tersebut, terdapat tulisan dokter yang tidak bisa
dikenali lagi serta dokter tidak memberikan catatan waktu, nama dan tanda tangan.

B. PERSIAPAN TUNTUTAN
Mempersiapkan pasal-pasal yang terkait dengan tuntutan dan prosedur yang kami
lakukan berdasar pada Permenkes 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis, yang di duga
saudara Sri Aminah bahwa data rekam medis dipublikasikan ke umum.

Dalam pembahasan kasus tersebut, dapat lihat pada beberapa pasal yang dituduhkan
pada Permenkes 269 2008 tentang Rekam Medis sebagai berikut:

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identifikasi
pasien, pemeriksaan, pengobatan, Tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien.
2. Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi
spesialis lulusan Pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi baik di dalam maupun di
luar negeri yang diakui Pemenerintahan Republik Indonesia sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
5. Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap dokter dan dokter gigi yang telah memiliki
sertifikat kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta diakui
secara hukum untuk melakukan Tindakan profesinya.

2
7. Surat izin praktik adalah bukti tertulis yang diberikan pemerintah kepada dokter dan
dokter gigi yang akan menjalankan praktik kedokteran setelah memenuhi persyaratan.

Pasal 2:

Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara elektronik.

Pasal 3 ayat 3 :

Isi rekam medis untuk pasien gawat darurat, sekurang-kurangnya memuat:


a. Identitas pasien;
b. Kondisi saat pasien tiba di sarana pelayanan Kesehatan;
c. Identitas pengantar pasien;
d. Tanggal dan waktu;
e. Hasil anamnesis,mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan Riwayat penyakit;
f. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;
g. Diagnosis;

Pasal 5 ayat 1-6 :

1. Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat
rekam medis.
2. Rekam medis sebagaimana dimaksut pada ayat (1) harus dibuat segera dan dilengkapi
setelah pasien menerima pelayanan.
3. Pembuatan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanankan melalui
pencatatan dan pendokumentasian hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan ,dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
4. Setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus dibubuhi nama, waktu dan tanda
tangan dokter, dokter gigi atau tenaga Kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan
Kesehatan secara langsung.
5. Dalam hal terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis dapat
dilakukan pembetulan.

3
6. Pembetulan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) hanya dapat dilakukan dengan cara
pencoretan tanpa menghilangkan catatan yang dibetulkan dan dibubuhi paraf dokter,
dokter gigi atau tenaga Kesehatan tertentu yang bersangkutan.

Pasal 13 ayat 1 :

Pemanfaatan rekam medis dapat dipakai sebagai:


a. Pemeliharaan Kesehatan dan pengobatan pasien;
b. Alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran dan kedokteran gigi
dan penegakkan etika kedokteran dan etika kedokteran gigi;
c. Keperluan Pendidikan dan penelitian;
d. Dasar pembayar biaya pelayanan Kesehatan; dan
e. Data statistic Kesehatan.

Undang – Undang no 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit:

Pasal 4 :

Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara


paripurna.

Pasal 5 :

Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Rumah Sakit


mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan
standar pelayanan rumah sakit;
b. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan
yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
c. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan;
d. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan

4
Pasal 13 :

(1) Tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran di Rumah Sakit wajib memiliki
Surat Izin Praktik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Tenaga kesehatan tertentu yang bekerja di Rumah Sakit wajib memiliki izin sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja sesuai dengan
standar profesi, standar pelayanan Rumah Sakit, standar prosedur operasional yang
berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan
pasien.
(4) Ketentuan mengenai tenaga medis dan tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Undang – Undang NO 29 Tahun 2004 tentang praktik kedokteran

Pasal 1 :

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan :


1. Praktik kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter dan dokter
gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan.
2. Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter gigi
spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi baik di dalam maupun
di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
3. Konsil Kedokteran Indonesia adalah suatu badan otonom, mandiri, nonstruktural,
dan bersifat independen, yang terdiri atas Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran
Gigi.
4. Sertifikat kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap kemampuan seorang
dokter atau dokter gigi untuk menjalankan praktik kedokteran di seluruh Indonesia
setelah lulus uji kompetensi.

5
BAB III
PEMBAHASAN KASUS

Pemabahasan kasus perpasal sebagai berikut :

A. Pembahasan 1 :
Sebagai terdakwa (tertuduh) kami telah melakukan pelayanan sesuai dengan prosedur
yang terdapat pada pasal-pasal sebagai berikut :
1. Telah melakukan pencatatan pada rekam medis terbukti dapat dilihat pada
rekam medis di ruangan arsip.
2. Telah memberikan pelayanan yang maksimal pada pasien, sesuai peraturan.

Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien.
2. Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi
spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi baik di dalam maupun
di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

6
3. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun
tidak Iangsung kepada dokter atau dokter gigi.

B. Pembahasan 2 :
Sebagai terdakwa (tertuduh) telah melakukan sesuai dengan prosedur yang terdapat
pada pasal 2 ayat 1 sebagai berikut :
Rekam medis sudah dibuat tertulis lengkap dan jelas sesuai.
Dalam peraturan ini pasal 269:
Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara elektronik.

C. Pembahasan 3 :
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
Isi rekam medis untuk pasien gawat darurat, sekurang-kurangnya memuat:
a. identitas pasien;
b. kondisi saat pasien tiba di sarana pelayanan kesehatan;
c. identitas pengantar pasien;
d. tanggal dan waktu;
e. hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit;
f. hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;
g. diagnosis;
h. pengobatan dan/atau tindakan;
i. ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan unit gawat darurat dan
rencana tindak lanjut:
j. nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu yang
membenikan pelayanan kesehatan;
k. sarana transportasi yang digunakan bagi pasien yang akan dipindahkan ke sarana
pelayanan kesehatan lain; dan
l. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

Sebagai terdakwa (tertuduh) telah melakukan sesuai dengan prosedur yang terdapat
pada

7
pasal 2 ayat 1 sebagai berikut :
Isi Rekam medis sudah dibuat lengkap ada isi rekam medis sesuai isian gawat darurat.
DAN SETERUSNYA YANG TERKAIT MASALAHNYA

KAJIAN KASUS

1. Dugaan Malapraktik
Bukti : Hasil Otopsi dan Catatan Rekam Medis

2. Membeberkan Berkas Rekam Medis


Bukti : Copy-an Catatan Rekam Medis Ada di Kepala Instalasi Gawat Darurat dan
Wartawan
.
3. Tidak Adanya Diagnosa yang Jelas dari Dokter
Bukti : Tidak Adanya Catatan Rekam Medis yang Jelas

Anda mungkin juga menyukai