Anda di halaman 1dari 3

DISKUSI 4 – PERILAKU ORGANISASI

Tim adalah Sekelompok orang dalam jumlah kecil, masing-masing dengan ketrampilannya, yang
memiliki komitmen untuk mencapai tujuan bersama, menetapkan satu set tujuan dan memiliki
akuntabiliats bersama untuk semua tindakan yang mereka gunakan
Menurut Saudara :
Bagaimana cara agar anggota tim memiliki tujuan Bersama dalam tim? Jelaskan!
Apa manfaat positif jika kita masuk ke dalam Tim?
Apa dampak negatif Ketika kita masuk ke dalam Tim?
JAWAB

1. Sebuah tim akan bisa berfungsi dengan baik jika memenuhi beberapa syarat seperti
berikut.
1) Orang-orang yang ditunjuk menjadi anggota sebuah tim adalah orang-orang
pilihan yang memiliki kemampuan khusus,
2) Anggota tim memiliki komitmen untuk mencapai tujuan bersama,
3) Anggota tim mampu menetapkan tujuan yang hendak dicapai,
4) Tanggungjawab tim bukanlah tanggung jawab individu anggota tim melainkan
tanggung jawab bersama.

2. Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh berkaitan dengan dibentuknya sebuah tim
adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan kreativitas, inovasi, dan pemecahan masalah. Membawa masuk
beberapa orang yang memiliki ide, cara pandang, pengetahuan, keterampilan
yang sangat bervariasi ke dalam sebuah tim, tidak saja bisa menghasilkan
sinergi, tetapi juga sangat bermanfaat bagi pemecahan masalah yang hampir
tidak mungkin dilakukan secara individual atau dalam sebuah kelompok yang
mengerjakan pekerjaan rutin. Sebagai contoh, sebuah tim pemasaran terdiri dari
bebarapa orang, yakni orang yang kaya ide, orang yang menyukai hal-hal detail,
dan orang yang memiliki kemampuan grafis. Orang yang kaya dengan ide bisa
memimpin untuk menciptakan ide-ide baru; sedangkan yang sangat handal dan
menyukai hal-hal bersifat detail bisa berinitiatif untuk melakukan penelitian
agar ide-ide tersebut bisa operasional dan orang ketiga yang memiliki
kemampuan grafis bisa merangkumnya menjadi presentasi pemasaran yang
sangat menarik.
2) Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Seperti dikatakan sebelumnya,
tim kerja biasanya melibatkan beberapa orang berkualitas. yang memiliki latar
belakang dan sudut pandang berbeda. Dengan komposisi anggota tim seperti ini,
tentunya akan bermunculan ide-ide baru dan alternatif pemecahan masalah
yang lebih variatif sehingga bisa diyakini bahwa kualitas pengambilan
keputusannya juga semakin baik.
3) Memperbaiki proses. Dalam sebuah tim hampir semua kegiatan selalks
dilakukan dengan berkoordinasi diantara anggota tim sehingga masing-masing
anggota bisa saling member masukan dan saling belajar dari anggota lainnya.
Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika kegiatan tim selalu terorgansir dan
tersistem dengan baik. Sebagai contoh, tim kerja sebelum memulai pekerjaan
biasanya terlebih dahulu berkoordinasi untuk membuat sistem perencanaan
agar semua anggota tim bisa memberi kontribusi terhadap pekerjaan yang akan
dilaksanakan. Demikian juga, setiap pekerjaan biasanya diditribusikan secara
merata kepada semua anggota tim sehingga proses penyelesaian pekerjaan
menjadi semakin efisien. Sederhananya, kehadiran tim dimanfaatkan untuk
memperbaiki proses yang lebih sistematis.
4) Meningkatkan kompetisi secara global. Tidak dipungkiri bahwa perusahaan-
perusahaan multinasional sebelum memasuki pasar dunia biasanya didahului
ole sebuah riset pasar untuk mengetahui aspek-aspek pemasaran penting yang
harus mendapat perhatian. Rise pasar seperti ini sebaiknya, kalau tidak
dikatakan harus, melibatkan tim peneliti lokal yang mengetahui kondisi
masyarakat setempat. Keberhasilan perusahaan Jepang di Indonesia tidak lain
karena riset pasar yang melibatkan peneliti Indonesia sebagai bagian dari tim
peneliti.
5) Meningkatkan kualitas. Hail penelitian menunjukkan bahwa perusahaan-
perusahaan besar yang aktivitasnya sangat kompleks dan menjalankan
bisnisnya pada skala global, standar kualitanya meningkat setelah perusahaan
tersebut mengadopsi tim kerja. Peningkatan kualitas ini disebabkan peningkatan
produktivitas, rasa memiliki terhadap pekerjaan, peningkatan akuntabilitas,
efisiensi, dan customer service.
6) Meningkatkan komunikasi. Manfaat lain dari tim kerja adalah semakin baiknya
komunikasi antarkaryawan. Hal ini tidak lepas dari pola komunikasi dalam tim
kerja yang serta merta top down dan one way communication. Tim cenderung
mengadopsi pola komunikasi segala arah lateral, komunikasi ke atas,
komunikasi ke bawah Dan bahkan komunikasi dengan pihak-pihak di luar
organisasi. Kebutuhan komunikasi seperti ini menjadi sangat mendesak karena
dalam tim setiap tindakan harus terlebih dahulu dikomunikasikan sehingga
diantara anggota bisa berbagi informasi dan ide serta bisa saling belajar.
7) Mengurangi perputaran karyawan dan tingkat absensi, dan meningkatkan
semangat kerja karyawan. Secara behavioral, tim kerja bisa mengubah perilaku
dan sikap kerja karyawan yang sebelumnya negatif menjadi positif. Semua ini
dicapai karena munculnya perasaan bahwa semua anggota tim adalah teman
yang bisa saling member masukan, bisa menikmati hasil bersama, dan sama-
sama memiliki perasaan bahwa semua anggota tim memberi pengaruh terhadap
hasil kerja tim. Perasaan seperti ini mengakibatkan anggota merasa lebih
bahagia, lebih memiliki komitmen, dan lebih loyal kepada tim dan organisasi
tempat kerja.Dampak lanjutannya bisa diduga, yakni kemauan karyawan untuk
bersama organisasi, menurunnya tingkat absensi karyawan, dan lebih penting
lagi semangat kerja karyawan meningkat.

3. Tim memiliki kelebihan dan kekurangan. Tim memiliki kelebihan seperti yang
disebutkan diatas, namun tidak semua persoalan organisasi bisa diselesaikan didalam
sebuah tim karena ada beberapa hal tim juga memiliki keterbatasan. Ada beberapa
keterbatasan tim adalah sebagai berikut.
1) Group think. Yang dimaksud dengan group think adalah menyetujui keputusan
tim meskipun tidak sepenuh hati. Dalam banyak kasus, kendala yang dihadapi
oleh sebuah tim adalah keterbatasan waktu untuk menyelesaikan persoalan
yang dihadapi oleh tim. Kendala ini sering menyebabkan tim harus segera
mengambil keputusan walaupun persoalannya belum begitu jelas. Akibat
lanjutannya, anggota tim yang paling idealis sekalipun kadang-kadang harus
mengikuti kemauan anggota lainnya, apalagi jika didalam tim ada anggota yang
cukup dominan atau merasa yakin bahwa keputusannya adalah terbaik bagi
semua.
2) Social loafing. Seperti halnya persoalan dinamika kelompok, tim juga sering
menghadapi persoalan social loafing terutama jika kemampuan masing-masing
anggota kelompok tidak setara. Akibatnya, ada anggota yang bekerja lebih
banyak dan ada anggota lain yang sekedar menjadi pengikut (free riders).
3) Persoalan kualitas. Meski banyak bukti telah menunjukkan bahwa tim bisa
meningkatkan kualitas, namun ironisnya sering didapati bahwa tim justru
menghambat kemampuan individual anggota tim. Akibatnya, anggota tim yang
baik sekalipun bisa terbawa oleh semangat tim lainnya sehingga kualitas yang
diharapkan jauh dari kenyataan.
4) Ketepatan waktu. Kadang-kadang seseorang bisa membuat keputusan lebih
cepat daripada keputusan yang dibuat oleh tim sebab dalam tim semua masukan
biasanya menjadi pertimbangan tim dalam membuat keputusan. Oleh karena itu,
tidak jarang hasil kerja tim sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan
sebelumnya.
5) Keberagaman anggota tim. Salah satu keuntungan dari keberagaman anggota
tim, masing-masing dengan latar belakang dan pemikiran berbeda adalah
semain baiknya keputusan yang diambil. Hanya saja tidak jarang karena
mendesaknya waktu atau pimpinan organisasi menghendaki suatu situasi
semacam ini homogenitas anggota tim justru lebih menguntungkan. Demikian
juga, dengan latar belakang dan pemikiran serta keahlian masing-masing
anggota tim, tidak jarang ego masing-masing anggota juga tetap tinggi sehingga
untuk membawa tim kepada satu tujuan sering mendapat hambatan.

Referensi:
BMP EKMA4158/MODUL 5

Anda mungkin juga menyukai