Anda di halaman 1dari 26

Modul 5 Profesional : Pembelajaran Pendidikan Jasmani DenganBerbasis ICT

Dan Penerapan Prinsip Technological Pedagogical And Content Knowledge


(Tpack)

NAMA : BUDI HARYONO


NO. UKG : 201503795754
LK 1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Pembelajaran Pendidikan Jasmani


DenganBerbasis ICT Dan Penerapan
Prinsip Technological Pedagogical And
Content Knowledge (Tpack)
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Pembelajaran intrakurikuler
pendidikan jasmani berbasis ICT dan
TPACK serta pembinaan
ekstrakurikuler di sekolah.
2. Karakteristik sumber belajar
pendidikan jasmani berbasis ICT dan
TPACK.
3. Kelebihan dan Kelemahan sumber
belajar pendidikan jasmani berbasis
ICT dan TPACK.
4. Pemilihan dan Pengembangan
sumber belajarberbasis ICT dan
TPACK yang sesuai
(appropriate) dalam
pembelajaran pendidikan jasmani.
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang KB. 1
dipelajari Pembelajaran intrakurikuler
pendidikan jasmani berbasis ICT dan
TPACK serta pembinaan
ekstrakurikuler di sekolah.
1. Sebagai profesi, guru harus dapat
bekerja mengacu pada garis-garis
besar keprofesian dibidang
kependidikan terutama saat proses
belajar mengajar. Oleh karena itu
seorang guru harus secara dejure
memiliki legal formal sebagai bentuk
kualifikasi sebagai tenaga profesional
yang kompeten dibidangnya
2. Modul Hybrid Learning Pendidikan
Profesi Guru bagi guru dan tenaga
kependidikan dalam jabatan ini
merupakan terdiri dari modul cetak
dan online. Modul ini diharapkan
dapat dijadikan acuan bagi calon
peserta PPG dalam jabatan dan
penyelenggara pendidikan dan
pelatihan dalam mengembangkan
pelatihan yang diperlukan guru
dalam melaksanakan kegiatan proses
belajar mengajar.
3. Penyajian materi yang sistematis dan
teratur membawa keterbacaan
kegiatan belajar pada modul ini
menarik karena disertai dengan
contoh-contoh aplikatif dengan
tuntutan guru Pendidikan Jasmani
dan Olahraga Kesehatan yang
berkompeten. Modul ini disajikan
pada Pendalaman Materi guna
memiliki kompetensi dalam
menerapkan pembelajaran berbasis
ICT dan TPACK. Disamping itu modul
ini membantu peserta untuk
mendalami ITC dan penerapan
TPACK pada proses pembelajaran
PJOK yang berbasisICT.
4. Dalam Langkah-langkah
pembelajaran, menyentuh tiga ranah,
yaitu: sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Hasil akhirnya adalah
peningkatan dan keseimbangan
antara kemampuan untuk menjadi
manusia yang baik (soft skills) dan
manusia yang memiliki kecakapan
dan pengetahuan untuk hidup secara
layak (hard skills) dari peserta didik
yang meliputi aspek kompetensi
sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
5. Langkah pembelajaran :
• Mengamati (observing), kegiatan
yang dilakukan berupa
mengamati dengan indra
(membaca, mendengar,
menyimak, melihat menonton,
dsb) dengan atau tanpa alat.
• Menanya (questioning), kegiatan
yang dilakukan membuat dan
mengajukan pertanyaan, tanya
jawab, berdiskusi tentang
informasi yang belum dipahami,
informasi yang ingin diketahui,
atau sebagai klarifikasi.
• Mengumpulkan
informasi/mencoba
(experimenting), kegiatan yang
dilakukan mengeksplorasi,
mencoba, berdiskusi,
mendemonstrasikan, meniru
bentuk/gerak, melakukan
eksperimen, membaca sumber
lain selain buku teks,
mengumpulkan data dari nara
sumber melalui angket,
wawancara, dan memodifikasi/
menambahi/ mengembangka
• Menalar/mengasosiasi
(associating) kegiatan yang
dilakukan mengolah informasi
yang sudah dikumpulkan,
menganalisis data dalam bentuk
membuat kategori, mengasosiasi
atau menghubungkan
fenomena/informasi yang terkait
dalam rangka menemukan suatu
pola, dan menyimpulkan
• Mengkomunikasikan
(communicating), kegiatan yang
dilakukan menyajikan laporan
dalam bentuk bagan, diagram,
atau grafik; menyusun laporan
tertulis; dan menyajikan laporan
meliputi proses, hasil, dan
kesimpulan secara lisan.
6. Prinsip umum penggunaan teknologi,
dalamhal ini ICT dikemukakan oleh
Smaldino (2011) adalah :
• Efektif dan Efisien, maksudnya
penggunaan ICT harus
memperhatikan mafaat dari
teknologi ini dalam hal
mengefektifkan belajar, meliputi
perolehan ilmu, kemudahan dan
keterjangkauan, baik waktu
maupun biaya.
• Optimal. Dengan menggunakan
ICT, paling tidak pembelajaran
menjadi bernilai “lebih” daripada
tanpa menggunakannya. Nilai
lebih yang diberikan ICT adalah
keluasan cakupan, kekinian (up
to date), ke modernan dan
keterbukaan.
• Menarik. Artinya dalam prinsip
ini, pembelajaran di kelas akan
lebih menarik dan memancing
keingintahuan yang lebih.
Pembelajaran yang tidak
menarik dan memancing
keingintahuan yang lebih akan
berjalan membosankan dan
kontra produktif untuk
pembelajaran.
• Merangsang daya kreativitas
berpikir siswa, Dengan
menggunakan ICT tentu saja
diharapkan pelajar mampu
menumbuhkan kreativitasnya
dengan maksimal yang terdapat
didalam diri mereka. Pelajar yang
mempunyai kreativitas tinggi
tentunya akan mampu
menyelesaikan permasalahan
dengan cepat dan tanggap
terhadap permasalahan yang
muncul. Begitu pula sebaliknya
dengan pelajar yang memiliki
kreativitas rendah.
7. Pemanfaatan ICT dalam
pembelajaran Penjas merupakan
suatu tuntuan dalam masyarakat
informasi sekarang ini. Sebab secara
berturut-turut masyarakat
berkembang dari masyarakat
primitif, masyarakat agraris,
masyarakat industri dan sekarang
berkembang menjadi masyarakat
infromasi, yang ditandai oleh
munculnya fenomena masyarakat
digital.
8. Ada beberapa aspek yang harus
menjadi perhatian oleh para guru
Penjas khususnya, dalam
menerapkan pembelajaran berbasis
ICT dan TPACK. Guru penjas harus
memiliki kemampuan dalam
pemahaman tentang :
• Technological Knowledge (TK),
adalah pengetahuan tentang cara
berfikir tertentu, dan bekerja
dengan teknologi, alat dan
sumber daya, dan bekerja dengan
teknologi dapat berlaku untuk
semua alat dan sumber daya
teknologi.
• Content Knowledge (CK),
pengetahuan mendalam guru
tentang input, proses dan
praktik atau metode
pengajaran dan pembelajaran.
• Pedagogical Knowledge (PK),
pengetahuan guru tentang
materi pelajaran yang harus
dipelajari atau dilalui.
• Technological Content
Konowledge (TCK),terkait
dengan bagian pengetahuandan
materi yang akan disampaikan.
• Technological

Pedagogik Knowledge (TPK),


terkait dengan bagian
pembelajaran dan pengetahuan.
• Pedagogik Content Knowledge
(PCK), terkait dengan bagian
praktik independen, serta set
antisipatif.
• Technological Pedagogic and
Content Knowledge (TPACK)
artinya, pengajaran yang sangat
terampil dengan atau tanpa
teknologi (karena kadang-kadang
ini bisa menjadi pilihan terbaik).
Ini berbeda dari tiga konsep
individu karena untuk mencakup
ketiganya secara bersamaan
membutruhkan pemahaman
yang mendalam tentang
bagaimana ketiganya dapat
bekerjasama untuk
menghasilkan yang terbaik,
pembelajaran yang sehat secara
teknologi dan pedagogis
berdasarkan pemahaman
mendalam tenatng materi
pelajaran yang disampaikan.
9. Dilihat dari bentuknya, media
pembelajaran berbasis dapat
dikelompokkan menjadi :
• Media visual, media yang mampu
menampilkan informasi dalam
bentuk yang hanya dapat dilihat
atau dibaca, misalnya gambar,
foto, grafik, diagram, bagan,
poster, kartun, komik, buku, dll.
• Media audial, media yang mampu
menyajikan informasi dalam
bentuk yang hanya dapat
didengar, misalnya radio, tape
recorder, laboratorium bahasa,
player MP3, dll.
• Projected Still Media, media yang
memerlukan proyektor untuk
menampilkan informasi dalam
bentuk gambar/tulisan yang
tidak bergerak, misalnya
transparansi slide, slide Power
Point, micro film, dll.
 Projected Motion Media, media
yang memerlukan proyektor
untuk menampilkan informasi
dalam bentuk gambar/tulisan
yang dapat bergerak, misalnya
film, televisi, video (VCD, DVD,
VTR), komputer dan sejenisnya.
10. Berdasarkan kegunaan dan cara
pemakaiannya, multimedia
pembelajaran dapat dikelompokkan
menjadi dua, yakni multimedia
presentasi dan multimedia belajar
mandiri:
 Multimedia Presentasi
Pembelajaran.
 Multimedia Pembelajaran Mandiri.
11. Strategi pemanfaatan ICT di dalam
pembelajaran mencakup :
 ICT sebagai alat bantu atau media
pembelajaran,
 ICT sebagai sarana/tempat
belajar,
 ICT sebagai sumber belajar, dan
 ICT sebagai sarana peningkatan
profesionalisme.
12. Keuntungan menggunakan ICT yaitu :
 memvisualisasikan konsep-
konsep abstrak,

 mempermudah memahami
materi-materiyang sulit,
 mensimulasikan proses yang sulit
dilakukan secara manual
 menampilkan materi
pembelajaran dalam
berbagai format (multimedia) sehingga
menjadi lebih menarik, dan terbaru
(up todate) dari berbagai sumber,
 memungkinkan terjadinya
interaksi antara pebelajar dan
materi pembelajaran,
 mengakomodir perbedaan
kecepatan dan gaya belajar siswa,
 mengatasi keterbatasan ruang,
waktu, dan tenaga,
 mendukung perubahan peran
guru ke arah yang positif sebagai
fasilitator dan mediator, dari
posisi semula sebagai satu-
satunya sumber pengetahuan,
 meningkatkan keterampilan
individu penggunanya.
13. Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah.
Kegiatan ekstrakurikuler atau eskul
adalah kegiatan tambahan yang
dilakukan diluar jam pelajaran baik di
lingkungan sekolah maupun di luar
sekolah dengan tujuan untuk
mendapatkan tambahan
pengetahuan, keterampilan dan
wawasan serta membantu
membentuk karakter peserta didik
sesuai dengan minat dan bakat
masing-masing.
14. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
diatur waktunya sebagaimana dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari
Sekolah, pada pasal 5 disebutkan
bahwa:
• Hari Sekolah digunakan bagi
Peserta Didikuntuk melaksanakan
kegiatan intrakurikuler,
kokurikuler, danekstrakurikuler.
• Kegiatan intrakurikuler
sebagaimana dimaksud padaayat
(1) merupakan kegiatan yang
dilaksanakan untukpemenuhan
kurikulum sesuai dengan
ketentuanperaturan perundang-
undangan.
• Kegiatan kokurikuler sebagaimana
dimaksud pada ayat(1) merupakan
kegiatan yang dilaksanakan
untukpenguatan atau pendalaman
kompetensi dasar atau indikator
pada matapelajaran/bidang sesuai
dengankurikulum.
• Kegiatan kokurikuler sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) meliputi
kegiatan pengayaan mata
pelajaran, kegiatanilmiah,
pembimbingan seni dan budaya,
dan/ataubentuk kegiatan lain
untuk penguatan karakter
PesertaDidik.
• Kegiatan ekstrakurikuler
sebagaimana dimaksud padaayat
(1) merupakan kegiatan di bawah
bimbingan danpengawasan
Sekolah yang bertujuan
untukmengembangkan potensi,
bakat, minat,
kemampuan,kepribadian,
kerjasama, dan kemandirian
Peserta Didiksecara optimal untuk
mendukung pencapaian
tujuanpendidikan.
• Kegiatan ekstrakurikuler
sebagaimana dimaksud padaayat
(5) termasuk kegiatan krida, karya
ilmiah, latihanolah-bakat/olah-
minat, dan keagamaan sesuai
denganketentuan peraturan
perundang- undangan.
• Kegiatan keagamaan sebagaimana
dimaksud pada ayat(6) meliputi
aktivitas keagamaan meliputi
madrasahdiniyah, pesantren kilat,
ceramah keagamaan,
katekisasi,retreat, baca tulis Al
Quran dankitab suci lainnya.
15. Fungsi kegitan ekstrakurikuriler
adalah untuk mengembangkan
kemampuan potensi dan rasa
tanggung jawab memberikan
kesempatan kepada peserta didik
untuk memperluas pengalaman
sosial dalam kesiapan karir peserta
didik melalui pengembangan
kapasitas:
a. Fungsi pengembangan
b. Fungsi sosial
c. Fungsi rekreatif
d. Fungsi persiapan karir
16. Jenis-jenis Ekstrakurikuler:
a) Ekstrakurikuler wajib
b) Ekstrakurikuler pilihan
18. Format kegiatan ekstrakurikuler
dapat diselenggarakan dalam
berbagai bentuk:
a. Individual
b. Kelompok
c. Klasikal
d. Gabungan
e. Lapangan

KB.2
Karakteristik sumber belajar
pendidikan jasmani berbasis ICT dan
TPACK.
1. Sumber belajar adalah segala sesuatu
yang dapat dipergunakan sebagai
tempat di mana bahan pengajaran
terdapat atau asal untuk belajar
seseorang.
2. Sumber belajar dapat berasal dari
lingkungan sekitar tempat tinggal
peserta didik atau sengaja dibuat
sebagai sumber belajar. yang berasal
dari lingkungan yang sengaja dibuat
sebagai sumber belajar adalah buku,
video, diorama, museum,
laboratorium dan sebagainya.
3. Jenis-Jenis Sumber Belajar
1) Pesan (message)
2) Orang (people)
3) Bahan adalah merupakan
perangkat lunak (software)
4) Alat adalah perangkat keras
(hardware)
5) Teknik
6) Latar/lingkungan
9. Klasifikasi yang lain yang biasa
dilakukan terhadap sumber belajar
adalah sebagai berikut:
a. Sumber belajar tercetak: buku,
majalah, brosur, koran, poster,
denah, ensiklopedia, kamus,
booklet, dan lain-lain.
b. Sumber belajar noncetak: film,
slides, video, model,
audiocassette, transparansi,
realia, objek dan lain-lain.
c. Sumber belajar yang berbentuk
fasilitas: perpustakaan, ruangan
belajar, carrel, studio, lapangan
olahraga, gedung olahraga dan
lain-lain.
c. Sumber belajar berupa kegiatan:
wawancara, kerja kelompok,
observasi, simulasi, permainan
dan lain-lain.
d. Sumber belajar berupa
lingkungan di masyarakat:
taman, terminal, pasar, toko,
pabrik, museum dan lain-lain.
10. berdasarkan pendapat-pendapat
tersebut, dapat disimpulkan jenis-
jenis sumber belajar yang dapat
diamnfaatkan untuk kegiatan
pembelajaran adalah :
 Manusia, sebagai penyalur
informasi
 Media yang berupa software dan
hardware
 Teknik/metode yg digunakan
untuk menyampaikan
informasi/bahan ajar
11. Pengertian “media”, kata media
berasal dari bahasa Latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata
“medium”, yang secara harfiah
berarti “perantara atau pengantar”.
Dengan demikian, media merupakan
wahana penyalur informasi belajar
atau penyalur pesan.
12. Bila media adalah sumber belajar,
maka secara luas media dapat
diartikan dengan manusia, benda,
ataupun peristiwa yang
memungkinkan anak didik
memperoleh pengetahuan dan
keterampilan.
13. Menurut Veron A. Magnesen, manusia
pada hakekatnya memiliki enam
tingkatan yaitu :
a. 10% dari apa yang dibaca

b. 20% dari apa yang didengar

c. 20% dari apa yang dilihat


d. 20% dari apa yang didengar dan
dilihat

e. 20% dari apa yang dikatan

f. 20% dari apa yang dikatakan dan


dilakukan
14. Sedangkan menurut Peoples,
(1998) seluruh pengetahuan yang
kita peroleh didpatkan dari :
 75% dari melihat.
 13% dari mendengar.
 12% dari mengecap, mencium,
meraba.

14. Dilihat dari jenisnya media dibagi ke


dalam :
• Media Auditif (suara saja)

• Media Visual (gambar/film tanpa


suara)

• Media Audiovisual (ada suara,


gambar/video).
15. Pembelajaran dengan video. Video
merupakan serangkaian gambar
gerak yang disertai suara yang
membentuk suatu kesatuan yang
dirangkai menjadi alur, dengan
pesan-pesan di dalamnya untuk
ketercapaian tujuan pembelajaran
yang disimpan dengan proses
penyimpanan pada media pita atau
disk (Arsyad, 2004:36 dalam Rusman
dkk 2011:218).Video merupakan
media audio visual yang
menampilkan gerak (Sadiman,
2008:74).
16. Karakteristik media video
pembelajaran :
 Clarity of message ( kejelasan
pesan )
 Stand alone ( berdiri sendiri )
 User friendly ( bersahabat/akrab
denganpemakainya )
 Representasi isi
 Visualisasi dengan media
 Menggunakan kualitas resolusi
tinggi
 Dapat digunakan secara klasikal
atauindividual.
KB.3

Kelebihan dan Kelemahan sumber belajar


pendidikan jasmani berbasis ICT dan
TPACK.
1. Teknologi Informasi adalah meliputi
segala hal yang berkaitan dengan
proses, penggunaan sebagai alat
bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi.
Teknologi Komunikasi adalah segala hal
yang berkaitan dengan penggunaan
alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data dari perangkat
yang satu ke lainnya.
2. Dalam penyampaian pelajaran
penjas, TIK dapat membantu
mempermudah peserta didik untuk
memahami serta menyenangi materi
yang diajarkan:
 Memungkinkan setiap orang
dimanapun dan kapanpun untuk
belajar dan melihat materi penjas
diantaranya video pembelajaran
pjok.
 Peserta didik dapat belajar sesuai
dengan karakteristik dirinya
sendiri karena bersifatindividual.
 Kemampuan untuk membuat
tautan (link)atau melihat materi
di ling yang berkaitandengan
materi pjok, baik didalam
maupundiluar lingkungan belajar.
 Sangat potensial sebagai sumber
belajar bagi peserta didik yang
tidak memiliki waktu untuk
belajar.
 Dapat mendorong peserta didik
untuk lebihaktif dan mandiri.
 Menyediakan sumber balajar
tambahan yang dapat digunakan
untuk memperkaya materi
pembelajaran.
 Isi dari materi pelajaran dapat di
perbaruidengan mudah.
3. Rusman (2009:118) berpendapat
bahwa terdapat lima kelebihan dari
pembelajaran berbasis web yaitu:
 Access is available anytime,
anywhere, around the globe.
 Student equipment cost are
affordable.
 Student tracking is made easy
 Possible “learning object”
architecture supports on demand
personalized learning.
 Contentisealy update.

4. Kekurangan dari pembelajaran


berbasis webyaitu:
1. Keberhasilan pembelajaran
berbasis web bergantung pada
kemandirian dan motivasibelajar
2. Akses untuk mengikuti
pembelajaran dengan
menggunakan web seringkali
menjadi masalah bagi peserta
didik.
3. Pembelajaran dapat cepat merasa
bosandan jenuh jika mereka tidak
dapat mengakses informasi,
dikarenakan tidak memiliki
peralatan yang memadai terutama
bandwith yang tidak cukup.
4. Dibutuhkannya panduan bagi
pembelajar untuk mencari
informasi yang relevan,
dikarenakan informasi yang
terdapat didalam web sangat
beragam.
5. Dengan menggunakan
pembelajaran berbasis web, peserta
didik terkadang merasa terisolasi,
terutama jika terdapat
keterbatasan dalam fasilitas
komunikasi.
6. Rusman (2009:122) menyatakan
bahwa kelemahan terbesar
pembelajaran berbasis web adalah
kurangnya interaksi langsung
antara guru dengan siswa maupun
antara siswa dengan siswa.
7. Dampak postif TIK :
 Mempercepat arus informasi.
 Mempermudah akses terhadap
informasiterbaru.
 Media sosial.
 Membantu individu dalam
mencariinformasi
 Media hiburan.
 Mepermudah komunikasi.
 Sharing dan berbagi file.
 Memiliki banyak dampak positif
dalam dunia pendidikan,
sehingga hal ini pun akan
membantu meningkatkan
efektivitas dan juga efisiensi dari
kebutuhan pendidikan itu sendiri
bagi tiap individu di dalam
kehidupan sehari-hari.
 Sebagai lokasi untuk bisnis jual
beli.
 Membantu menyelesaikan
masalah denganmudah.
8. Berikut ini adalah beberapa
dampak negative dari teknologi
informasi dan juga komunikasi:
 Individu menjadi malas untuk
bersosialisasi secara fisik.
 Meningkatnya penipuan dan juga
kejahatan cyber.
 Cyber Bullying.
 Konten negative yang berkembang
pesat.
 Fitnah dan juga pencemaran
nama baiksecara luas.
 Menjauhkan yang dekat.
 Mengabaikan tugas dan juga
pekerjaan.
 Mebuang-buang waktu untuk hal
yangtidak berguna.
 Menurunnya prestasi belajar dan
juga kemampuan bekerja
seseorang.
9. Pemilihan sumber belajar
Dalam memilih sumber belajar dapat
ditentukan berdasarkan :
a) Program Pengajaran
b) Kondisi Lingkungan
c) Karakteristik siswa
d) Karakteristik sumber belajar
10. Jenis-jenis Sumber Belajar
Vernon S. Gerlach & Donald P. Ely
(1971) menegaskan pada awalnya
terdapat jenis sumber belajar yaitu:
a) Manusia
b) Bahan
c) Lingkungan
d) Alat dan perlengkapan
e) Aktivitas.

11. Sikap yang dapat kita ambil


terhadap kemajuan teknologi
informasi yakni mengetahui dan
menyesuaikan kebutuhan kita
akan informasi yang ingin kita
dapatkan melalui teknologi
informasi, mengetahui sejauh
mana privasi yang kita miliki dan
menghargai privasi milik orang
lain dengan menggunakan manfaat
teknologi informasi dan dampak
yang ditimbulkannya ,serta
penggunaannya dengan baik dan
benar, dan tidak menyalahi
peraturan yang berlaku. Dengan
demikian dampak negative dari
kemajuan teknologi informasi
akan dapat diminimalisir dan
ditekan secara maksimal.
12. Begitu juga halnya pemanfaatan
TIK sebagai sumber belajar dalam
pendidikan Penjas, memiliki
beberapa kelebihan dan kelemahan
yang dijumpai. Oleh sebab itu guru
sebagai user atau pengguna harus
secara bijaksana menyikapinya.

KB.4

SUMBER BELAJAR PENDIDIKAN


JASMANI BERBASIS ICT DAN TPACK.
1. Perkembangan teknologi, khususnya
di bidang informasi dan komunikasi,
dalam suatu dekade sebelum dan
sesudah abad ke-21 ini telah
membuat informasi dapat disimpan,
diolah, dan disebarluaskan dengan
cepat menembus batas-batas geografi
serta budaya dan begitu mudah
diakses secara terbuka.
2. Secara umum pembelajaran berbasis
komputer dapat dimasukkan dalam
dua kategori, yaitu komputer mandiri
(stand alone) dan komputer dalam
jaringan. Perbedaan yang utama
antara keduanya terletak pada aspek
interaktivitas.
3. Pembelajaran berbasis komputer
adalah merupakan pembelajaran
dengan menggunakan software
komputer (CD pembelajaran) berupa
program komputer yang berisi
tentang muatan pembelajaran
meliputi: judul, tujuan, materi
pembelajaran, dan evaluasi
pembelajaran.
4. Prinsip-prinsip Pembelajaran
Berbasis Komputer.
 Berorientasi pada tujuan
pembelajaran
 Berorientasi pada pembelajaran
individual
 Berorientasi pada pembelajaran
mandiri
 Pembelajaran berbasis komputer
bersifat individual.
 Berorientasi pada pembelajaran
tuntas.

5. Model-model Pembelajaran Berbasis


Komputer.

 Model drills

 Model tutorial

 Model simulasi

 Model instructional games


6. Internet Sebagai Sumber
Pembelajaran.
Menurut Budi Rahardjo, manfaat internet
bagi pendidikan adalah dapat menjadi
akses sumber informasi yaitu sebagai
perpustakaan on-line, sumber
literature, akses hasil penelitian, dan
akses kepada materi belajar.
7. Pembelajaran Berbasis Website.
Dengan pertumbuhan internet yang pesat,
web telah menjadi suatu medium
belajar dan mengajar jarak jauh yang
penuh daya, interaktif, dinamik,
ekonomis dan demokratis (Khan). Web
menyediakan suatu kesempatan
mengembangkan pembelajaran dan
pelatihan yang sesuai tuntutan dan
berorientasi pada yang belajar (learning
centered).
8. Definisi dan Hakikat E-Learning.
Definisi e-learning: (1) E-learning
merupakan suatu jenis belajar
mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa
dengan menggunakan media internet,
internet atau media jaringan computer
lain (Hartly, 2001).
Hakekat e-learning merupakan suatu jenis
pembelajaan yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke
peserta didik dengan menggunakan
media internet, intane atau jaringan
computer lainnya.
9. Manfaat E-Learning.
 Fleksibilitas
 Independent Learning
 Biaya
10. Karakteristik e-learning antara lain
adalah:
 Memanfaatkan jasa teknologi
elektronik
 Menggunakan bahan ajar bersifat
mandiri
 Memanfaatkan jadwal
pembelajaran
11. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning
a. Pembelajaran jarak jauh, e-learning
memungkinkan pembelajar untuk
menimba ilmu tanpa harus secara
fisik menghadiri kelas.
b. Bila siswa memerlukan tambahan
informasi yang berkaitan dengan
bahan yang dipelajarinya, ia dapat
melakukan akses di internet.
c. Baik guru maupun siswa dapat
melaksanakan diskusi melalui
internet yang dapat di ikuti dengan
jumlah peserta yang banyak,
sehingga menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan yang
lebih luas.
d. Berubahnya peran siswa dari yang
biasanya pasif menjadi aktif .
e. Relatif lebih efisien
f. Dapat mempersingkat jadwal
target waktu pembelajaran.
12. Langkah-langkah Penyusunan
Program Berbasis E-Learning.
a) Perencanaan Awal
b) Menyiapkan Materi
c) Mendesain Paket Program
Pembelajaran
d) Menvalidasi Paket Program
Pembelajaran
e) Draf Alur Pembelajaran E-
Learning
13. Pembelajaran Berbasis Blended
Learning.
Agar pembelajaran dapat memanfaatkan
berbagai perkembangan teknologi
sebagai sumber belajar yang
beragam, maka perlu dikembangkan
model pembelajaran, yang sensitif
terhadap kombinasi antara orang dan
teknologi disebut Pembelajaran
Berbasis Blended Learning (PBBL).
PBBL adalah pembelajaran yang
mengombinasikan keunggulan dari
belajar melalui tiga sumber belajar
utama, yaitu pembelajaran:
1) tatap muka
2) offline
3) online
14. Sumber Pembelajaran Dengan Video
Pembelajaran.
a) Siapkan skenario
b) Cari Ilustrasi Pendukung
c) Proses Merekam Audio/Visual
d) Compile Video Anda
2 Daftar materi yang sulit 1. Pembelajaran intrakurikuler
dipahami di modul ini pendidikan jasmani berbasis ICT dan
TPACK serta pembinaan
ekstrakurikuler di sekolah.
2. Karakteristik sumber belajar
pendidikan jasmani berbasis ICT dan
TPACK.
3. Rancangan pembelajaran dan
penilaian mata pelajaran pendidikan
jasmani dengan menerapkan prinsip
TPACK disertai aktualisasi
karakter.
4. Content Knowledge (CK),

5. Pedagogik Content Knowledge (PCK),

6. Pembelajaran berbasis blended


learning
Pembelajaran Penjas Berbasis ICT dan
Penerapan TPACK
3 Daftar materi yang sering 1. Pemilihan dan Pengembangan
mengalami miskonsepsi sumber belajarberbasis ICT dan
TPACK yang sesuai (appropriate)
dalam pembelajaran pendidikan
jasmani.
2. Kelebihan dan Kelemahan sumber
belajar pendidikan jasmani berbasis
ICT dan TPACK.
3. Pembelajaran berbasis e-learning dan
blended
learning

Anda mungkin juga menyukai