Anda di halaman 1dari 17

Modul1 Profesional : Perkembangan Peserta Didik dan Profesionalitas Guru

Pendidikan Jasmani

NAMA : BUDI HARYONO


NO. UKG : 201503795754
LK 1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Perkembangan Peserta Didik dan Profesionalitas Guru


Pendidikan Jasmani
Judul Kegiatan Kegiatan Belajar 1 : Konsep Dasar, Rasional, dan Landasan
Belajar (KB) Ilmu Pendidikan
Kegiatan Belajar 2 : Karakteristik Peserta Didik
KegiatanBelajar 3 : Teori Belajar dan Implikasinya dalam
Pembelajaran
Kegiatan Belajar 4 : Kurikulum Pendidikan di Indonesia
No Butir Respon/Jawaban
Refleksi
1 Garis besar KB. 1
materi yang Teori Perkembangan Peserta Didik dan Konsep Belajar
dipelajari
serta Aplikasinya dalam Pembelajaran Pendidikan
Jasmani.
1. Growth ( Pertumbuhan ) istilah pertumbuhan
menyatakan perubahan-perubahan secara fisik
(kuantitiatif) seperti berat badan dan tinggi badan, serta
pertumbuhan juga menyangkut peningkatan ukuran
tubuh, sebagai hasil penyempurnaan bagian-bagian
tubuh.
2. Development ( Perkembangan ) perkembangan dititik
berat pada aspek-aspek yang bersifat psikis ( kualitatif )
dan berkaitan dengan peningkatan kapasitas fungsi dan
kemampuan kerja organ-organ tubuh.
Perubahan Internal, merupakan perubahan yang terjadi
dalam organ dalam tubuh remaja dan tidak tampak dari
luar dan sangat mempengaruhi kepribadian remaja.
Adapun perubahan tsb diantaranya 1. Sistem
Pencernaan, 2. Sistem Peredaran Darah, 3. Sistem
Pernafasan, 4. Sistem Endokrin ( Sistem kontrol kelenjer
tanpa saluran yang menhasilkan hormon yang
tersirkulasi ditubuh melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak
sebagai “pembawa pesan” dan dibawa ke aliran darah ke
berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya
menerjemahkan “pesan” tersebut menjadi suatu
tindakan, 5. Jaringan Tubuh.
3. Perubahan Eksternal, merupakan perubahan-
perubahan pada tubuh remaja, dimana perubahan
tersebut dapat diamati, adapun perubahan tsb anatara
lain, 1. Tinggi Badan, 2. Berat Badan, 3. Proporsi
Tubuh,
4. Organ Seks 5. Ciri-ciri Seks Sekunder.
4. Dalam proses kehidupan manusia dalam proses
perkembangan pada umumnya mengikuti prinsip seperti
yang dinyatakan Hurlock (1980 ) ada sembilan 1. Sikap
kritis sebagai dasar permulaan, 2. Peran kematangan
dan belajar, 3. Mengikuti pola tertentu yang dapat di
ramalkan, 4. Semua individu berbeda, 5. Setiap
perkembangan mempunyai perilaku karakteristik, 6.
Setiap tahap perkembangan mempunyai resiko, 7.
Perkembangan dibantu rangsangan, 8. Perkembangan
dipengaruhi perubahan budaya, 9. Harapan sosial pada
setiap tahap perkembangan.
Teori Environmentalisme dikemukakan oleh filsuf
Inggris Jhon Locke yang terkenal dengan istilah
tabularasa ( meja lilin putih ) Locke mengakui
kalauindividu memiliki temperamen yang berbeda,
namun secara keseluruhan, lingkunganlah yang
membentuk jiwa (Crain, 2007: 6- 7). Pada saat jiwa
dalam kondisilunak yaitu pada usia dini, anakanak
mudah dididik menurut kemauan pendidiknya.
Lingkungan membentuk jiwa anak-anak melalui proses
asiosiasi (dua gagasan selalu muncul bersama-sama),
repetisi(melakukan sesuatu berkalikali), imitasi
(peniruan), serta reward and punishment (penghargaan
dan hukuman).
5. Teori naturalisme memandang anak berkembang
dengan cara caranya sendiri melihat, berpikir, dan
merasa. Alam seperti guru yang mendorong anak
mengembangkan
kemampuan berbeda-beda ditingkat pertumbuhan yang
berbeda. Teori ini dikemukakan JeanJecques Rousseau.
Dengan belajar dari alam anak-anak mungkin berubah
mungkin tidak, tetapi anak tetap saja sebagai pribadi
yang utuh dan kuat.
6. Teori Etologis dikemukakan oleh Darwin, Lorenz
Tindbergen dan Bowlby. Charles Darwin menyakatan
bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh seleksi
alam.Konrad Lorenz dan Niko Tindbergen menyatakan
insting ikut berkembang karena menjadi adaptif dalam
lingkungan tertentu dan insting memerlukan lingkungan
yang tepat untuk berkembang dengan benar ( Crain,
2007: 64 ). Jhon Bowlby menyatakan bahwa
perkembangan manusia ditentukan oleh lingkungan
yang diadaptasinya
7. Teori Komparatif dan Organismik dikemukakan oleh
Heinz Werner yang menyatakan bahwa perkembangan
tidak sekedar mengacu kepada peningkatan ukuran,
tetapi perkembangan juga mencakup perubahan
perubahan di dalam struktur yang dapat didefenisikan
menurut prinsip ontogenik.
8. Perkembangan Kognitif, teori ini digagas oleh JeanPiaget
yang menyatakan bahwa tahapan berpikir manusia
sejalan dengan tahapan umur seseorang.
Perkembangan Moral dikemukakan oleh Lawrence
Kohlberg menurut Kohlberg kunci untuk memahami
perkembangan moral adalah ; internalisasi, yaitu
perubahan perkembangan dari perilaku yang
dikendalikan secara eksternal menjadi perilaku yang
dikendalikan secara internal ( Moshman, 2005 : 74).
9. Pengondisian Klasik dikemukakan oleh Ivan Pavlovyang
menyatakan bahwa perkembangan manusia berasal dari
prinsip stimulus dan respon.
10. Pengondisian Operan dikemukakan oleh Skinner dengan
menggunakan Skinner Box. Didalam kotak, Skinner
mencobakan perkembangan pengetahuan latihan
disertai dengan reward dan punishment.
11. Teori Pemodelan dikemukan oleh Albert Bandura yang
menyatakan bahwa perkembangan manusia merupakan
hasil interaksi antara faktor heriditas dan lingkungan.
12. Teori sosial-hitoris dikemukakan oleh Lev Vigotsky,
menurut Lev konteks sosial merupakan hal yang sangat
penting dalam proses belajar seorang anak, interaksi
antara anak dan lingkungan sosialnya akan
menciptakan bentuk-bentuk aktifitas mental yang tinggi.
13. Teori Psikoanalitik digagas oleh Sigmund Frued menurut
Frued perkembangan seseorang digambarkan sebagai
sejumlah tahapan psikoseksual yang digambarkan pada
tahapan-tahapan : Tahap oral, Tahapanal,Tahap phallic,
Tahap latern dan tahap genital ( Santrock, 1955:22 ).
14. Teori Psikososial digagas oleh Erik Erikson menyatakan
bahwa perkembangan terjadi sepanjangkehidupan, dan
perkembangan berfokus pada upaya penanggulangan
konflik.
15. Teori Perkembangan Bahasa digagas oleh Chomsky
yang menyatakan kemampuan berbahasa adalah
bawaan manusia yang tidak dimiliki makhluk lain.
Kemampuan berbahasa telah dibawa manusia sejak
lahir.
16. Teori Humanistik digagas oleh Abraham Maslow yang
menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan
manusia ditentukan oleh hahkikat bathin yang esensial
dan biologis. Inti bathin manusia mendorongnya untuk
mencapai perealisasian kemanusiaan seutuhnya.
17. Tahap perkembangan manusia :
a. Masa Bayi ( Usia 0-2 tahun),
b. Masa Kanak-kanak Awal ( Usia 2-12 Tahun),
c. Masa Kanak-kanak Akhir ( Usia 12-15 Tahun,
d. Masa Dewasa( 15-akhir hidup ).
18. Teori-teori belajar dan penerapannya pada
pembelajaran PJOK
a. Teori belajar behaviorisme :
pembelajaranmelatih
b. Teori belajar kognitif piaget
c. Teori belajar pemrosesan informasi dari Rober
Gagne
d. Teoribelajar Gestalt
19. Law of Effect; artinya bahwa jika sebuah respon
menghasilkan efek yang memuaskan, maka hubungan
stimulus respon akan semakin kuat. Sebaliknya,
semakin tidak memuaskan efek yang dicapai respons,
maka semakin lemah pula hubungan yang terjadi antara
stimulus-respons.
20. Law of Exercise; artinya bahwa hubungan antara
stimulus dengan respons akan semakin bertambah erat,
jika sering dilatih dan akan semakin berkurang apabila
jarang atau tidak dilatih.
21. Law of Respondent Conditioning yakni hukum
pembiasaan yang dituntut.

22. Law of operant conditining yaitu jika timbulnyaperilaku


diiringi dengan stimulus penguat, maka kekuatan
perilaku tersebut akan meningkat.
23. Law of operant extinction yaitu jika timbulnya perilaku
operant telah diperkuat melalui proses conditioning itu
tidak diiringi stimulus penguat, maka kekuatan perilaku
tersebut akan menurun bahkan musnah.
24. Social Learning atau disebut juga observasional learning
yang diungkapkan oleh Albert bandura adalah sebuah
teroi yang relative masih baru dibandingkan dengan
teori-teori belajar lainnya
25. Teori belajar kognitif Piaget yang menjadi pelopor teori
belajar konstruktivisme. Teori ini menyatakan bahwa
perkembangan kognitif individu meliputi empat tahap,
yaitu sensori motor, pra operasional, operasi formal, dan
operasi formal
26. Teori belajar pemrosesan informasi yang diungkapkan
oleh Robert Gagne menyatakan bahwa dalam
pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi,
untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran
dalam bentuk hasil belajar
27. Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran meliputi
delapan fase yaitu, (1) motivasi; (2) pemahaman; (3)
pemerolehan; (4) penyimpanan; (5) ingatan kembali; (6)
generalisasi; (7) perlakuan dan (8) umpan balik
28. Teori belajar Gestalt menyatakan bahwa objek atau
peristiwa tertentu akan dipandang sebagai sesuatu
keseluruhan yang terorganisasikan.

KB. 2
Media, Sarana dan Prasarana, PemanfaatanTeknologi dan
Media Informasi serta Aplikasinya Dalam Pembelajaran
Pendidikan Jasmani.
1. Media Pembelajaran adalah yang memuat informasi
dan pengetahuan pada umumnya digunakan untuk
membuat proses belajar menjadi lebih efektif dan efisien,
dan jugadapat membuat proses belajar menjadi menarik
sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar peserta
didik. Jenis dan klasifikasi media sbb :
a. Media yang tidak diproyeksikan ( non-
projected) contoh diagram, photo, bahan
pameran dan model.
b. Media yang di proyeksikan ( projected ) contoh
LCD
c. Media Audio contoh Kaset, CD atau rekaman
lain.
d. Media Video / Gambar gerak
e. Pembelajaran berbasis komputer
f. Multimedia dan Jaringan Komputer.

2. Sarana adalah semua fasilitas yang dibutuhkan dalam


proses belajar mengajar yang baik, bergerak maupun
tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan
berjalan lancar, teratur, efektif, dan efesien ( Sukirman
& dkk, 2005 ). Sarana olahraga dapat dibedakan
menjadi dua kelompok yaitu :
a. Peralatan adalah sesuatu yang digunakan,
contoh : Palang tunggal, palang sejajar dll
b. Perlengkapan, perlengkapan dibagi menjadi dua:
• Sesuatu yang melengkapi kebutuhan
prasarana, misalnya net, bendera atau
tanda, garis batas dll.
• Sesuatu yang dimainkan oleh tangan dankaki
misalnya bola, raket, pemukul dll.
3. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan
penunjang terselenggaranya suatu proses ( Soepartono,
2000 ). Menurut Agus S. Suryobroto, prasarana
merupakan sesuatu yang diperlukan dalam proses
pembelajaran pendidikan jasmani ( Suryobroto, 2005 )
contoh matras, peti lompat dll.
4. Fungsi sarana dan prasarana menurut Agus S.
Suryobroto (2004 :4) adalah :
a. Memperlancar jalannya pembelajaran
b. Mempermudah gerakan
c. Mempersulit gerakan
d. Memacu peserta didik dalam bergerak
e. Kelangsungan aktifitas
f. Menjadikan peserta didik tidak takut melakukan
gerakan
5. Pemanfaatan teknologi dalam pendidikan jasmani :
6. Revolusi Teknologi adalah bagian dari masyarakat
informasi dimana kita hidup, akantetapi di dunia yang
berorientasi dengan teknologi, kompetensi orang
makin ditantang dan diperluas dengan cepat ( Bitter &
Pierson, 2002; Collis 7 Sakamoto, 1996; Nikerson,
2000).
7. Perangkat keras, teknologi ada
dimana-mana dan
membuat kehidupan manusia menjadi lebih baik
(http://www.bergen.org/technology/defin.html).
Hardware dapat dikelompokkan menjadi empat bagian
sesuai dengan fungsi pada komputer :
a. Input Device : Perangkat input / masukan
b. Process Device : Perangkat yang menajalankan
proses sistem komputer
c. Output Device : Perangkat output keluaran,
menghubungkan sistem keluar
Strorage Device :Perangkat untuk menyimpan
dan dapat dilanjutkan padalink
(https://infokomputerrakitan.blogspot.co
m/2015/05/perangkat-keras-hardware-
komputer.html) contoh hardware monitor,
flashdisk, gamestick dll.
8. Perangkat Lunak ( Software ) adalah sekumpulan data
elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data
elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat
berupa program atau instruksi yang akan menjalankan
suatu perintah. Dan dapat dipelajari melalui link (
https://www.bing.com/videos/search?q=perangkat+ker a
s+komputer&view=de
tail&mid=1E783C2040599869A0DD1E783C20405998
69A0DD&FORM=VIRE ) .
Pemanfaatan Teknologi dalam Pendidikan Jasmani.
9. Media informasi dalam Pendidikan Jasmani ada
beberapa jenis : Media lini atas, media lini
bawah,media cetak, media elektronik.
10. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, media
dapat digunakan sebagai perantara informasi.
11. Sebelum menkomunikasikan informasi dan
pengetahuan, pengirim informasi terlebih dahulu harus
merancang informasi dan pengetahuan.
12. Multimedia dapat digunakan untuk mendukung
pembelaaran PJOK.
13. Seorang guru dapat memodifikasi sarana dan prasarana
pembelajaran jika disekolah memiliki kekurangan
fasilitas sarpras.
14. Penyediaan peralatan dan perlengkapan untuk
menunjang aktifitas pembelajaran pendidikan jasmani
merupakan hal yang penting untuk ketersediaan
sarana.
15. Dalam ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan
jasmani yang menjadi prioritas utama adalah rasa
aman.

16. Revolusi teknologi merupakan bagian dari kreatifitas


penggunaan teknologi dalam pembelajaran pendidikan
jasmani.
17. Mengeksplorasikan teknik dasar dalam olahraga mulai
dari sikap tubuh, gerakan kaki, tangan, kontrol bola, dan
posisinya dilapangan dengan menggunakan teknologi
dapat menghasilkan pembelajaran yang lebih eksploratif
dan interktif.
18. Pembelajaran yang kolaboratif dapat dilakukan dengan
pemanfaatan media informasi dalam pembelajaran
pendidikan jasmani yang berpusat pada kegiatan
peserta didik.

KB. 3
Persyaratan, Kualifikasi, dan Kompetensi Guru
Pendidikan Jasmani.
1. Pendidik menurut UU No.20 tahun 2003, pasal 39 (2)
adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan
dan menjalankan proses pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan serta melakukan
penelitian dan mengabdi kepada masyarakat terutama
bagi pendidik di perguruan tinggi. Sedangkan guru tidak
termuat ke dalam UU tersebut, dalam UU ini profesi
Guru dimasukkan ke dalam rumpun pendidik jadi dapat
dikatakan bahwa guru adalah bagian dari pendidik.
Gurudan pendidik merupakan dua hal yang bisa berbeda
maknanya. Pendidik memiliki makna lebih luas yaitu
spesialis dibidang pendidikan atau ahli pendidikan.
Sedangkan guru memiliki makna yang lebih sempit yang
memiliki arti seorang yang mengajar, khususnya
disekolah.
Guru dalam komponen pendidikan memiliki peran yang
besar dan strategis. Karena guru merupakan ujung
tonngak dalam pendidikan. Guru mempunyai tugas yang
berat dan mulia dalam mengantarkan anak-anakbangsa
ke puncak cita-citanya.
2. Persyaratan Guru Pendidikan Jasmani :
a. Pendidik harus memiliki kualifikasi akademikdan
kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
b. Kualifikasi akademik dibuktikan dengan ijazah
dan/sertifikat keahlian yang relevan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
c. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah serta
pendidikan anak usia dini meliputi :
i. Kompetensi Pedagogik
ii. Kompetensi Kepribadian
iii. Kompetensi Profesional
iv. Kompetensi Sosial
d. Seseorang yang tidak memiliki ijazah
dan/sertifikat sebagaimana yang dimaksud pada
ayat (2) tetapi memiliki keahlian khusus yang
diakui dan diperlukan dapat dianggap menjadi
pendidik setelah melewati uji kelayakan dan
kesetaraan.
e. Kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai
agen pembelajaran sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sampai dengan (4) dikembangkan oleh
BNSP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.
3. Adapun syarat menjadi guru itu dapat di klasifikasikan
menjadi beberapa kelompok :
a. Persyaratan Administratif
b. Persyaratan ini bersifat formal
c. Persyaratan Psikis
d. Persyaratan Fisik
4. Menurut Oemar Hamalik (2006) ada beberapa syarat
untuk menjadi seorang guru, yaitu :
a. Harus memiliki bakat seorang guru.
b. Harus memiliki keahlin seorang guru.
c. Memiliki kepribadian yang baik dan terintegrasi,
d. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas,
e. Guru adalah manusia yang berjiwa pancasila dan ,
f. Guru adalah warga negara yang baik.
5. Tugas guru , dalam Undang-Undang Guru dan Dosen
(UUGD) nomor 14 tahun 2005 disebutkan bahwa guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan usia dini di pendidikan formal, pendidikan
dasar dan menengah.
6. Peran Guru diantaranya yaitu :
a. Guru sebagai Demonstrator.
b. Guru sebagai Pengelola Kelas.
c. Guru sebagai Mediator dan Fasilitator.
d. Guru sebagai Evaluator.
7. Peran Guru dalam kegiatan belajar mengajar :
a. Peran Guru sebagai Organisator
b. Peran Guru sebagai Demonstrator
c. Peran Guru sebagai Pembimbing
d. Peran Guru sebagai Pengelola Kelas
( Learning Manager )
e. Peran Guru sebagai Fasilitator
f. Peran Guru sebagai Mediator
g. Peran Guru sebagai Inspirator
h. Peran Guru sebagai Informator
i. Peran Guru sebagai Motivator
j. Peran Guru sebagai Korektor
k. Peran Guru sebagai Inisiator
l. Peran Guru sebagai Evaluator
m. Peran Guru sebagai Supervisor
n. Peran Guru sebagai Kulminator
o. Peran Guru sebagai Administrator Sekolah
p. Peran Guru sebagai Pribadi
q. Peran Guru sebagai Psikologis

9. Dimensi kualifikasi guru adalah :


a. Kualifikasi akademik
b. Latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang
atau mata pelajaran yang diajarkan
c. Sertifikat profesi guru
d. Renacana pengajaran (Teaching plans and
materials)
e. Prosedur mengajar (classrom procedurs )
f. Hubungan antar pribadi ( interpersonal skill )

KB. 4

Regulasi Kebijakan Nasional, Pandangan Yuridis dan


Kode Etik Guru.
1. Guru adalah unsur penting yang menentukan berhasil
tidaknya pendidikan.
2. Regulasi Kebijakan Nasional
Pendidikan merupakan bidang yang sangat penting bagi
kehidupan manusia, pendidikan dapat mendorong
peningkatan kualitas manusia dalam bentuk
meningkatnya kompetensi kognitif, afektif, maupun
psikomotor.
3. Pembinaan profesi guru sudah di rancang sebagai
profesi sejak 4 Desember 2004 sehingga pada tahun
2006 terbitlah:
(1). Undang-Undang no 14 tahun 2005 tentang guru dan
dosen
Peraturan Pemerintah no 19 Tahun 2005 tentang
Standar Pendidikan Nasional Pada tahun 2009
diterbitkan PP no 41 Tahun 2009 tentang tunjangan
profesi guru dan dosen, tunjangankhusus guru dan
dosen dan tunjangan kehormatan profesor. Dan pada
tahun yang sama diterbitkan PerMennag PAN dan RB
no 16 Tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru
dan angka kreditnya.
5. Pada tahun 2010 terbit permendiknas no 27 tahun
2010 tentang program induksi bagi guru pemula dan
permendiknas no 35 tahun 2010 tentang juknis jabatan
fungsional guru dan angka kreditnya.
6. Pada tahun 2012 pemerintah menetapkan kualifikasi,
kompetensi, dan upaya untuk menghasilkanprofesi guru
yang profesional, yaitu :
 Standart seleksi guru : S-1 dan D-IV
 Standart kompetensi jenjang jabatan guru
 Sistem pengendalian PKG dan PKB
 Pelaksanaan sertifikasi guru pra dan dalam jabatan
melalui program PPG
 Penyesuaian jafung guru sesuai ( Perme 38/2010)
 Pembentukan tim penilai jafung guru
 Sistem sanksi
 Rintisan pelaksanaan PKG dan PKB
7. Pengakuan profesi guru secara lateral memunculkan
beberapa gagasan :
 Diperlukan ekstrakapasitas untuk menyediakan
gagasan
 Regulasi yang implementasinya taat asas dalam
penempatan dan penugasan guru agar tidak terjadi
diskriminasi akses layanan pendidikan bagi mereka
yang berada pada titik terluar negara
 Komitmen guru untuk mewujudkan hak semua
warga negara atas pendidikan berkualitas melalui
pendanaan dan pengaturan negara atas sistem
pendidikan
 Meningkatkan kesejahteraan dan status guru serta
tendik lainnya
 Menghilangkan segala bentuk diskriminasi layanan
guru dalam bidang pendidikan dan pembelajaran
(Goodwin & Kosnik, 2013 )
 Mendorong demokrasi, pembangunan berkelanjutan,
perdagangan yang fair, layanan sosial dasar,
kesehatan dan keamanan melalui solidaritas dan
kerjasama diantara anggota organisasi guru di
mancanegara ( Besharov & Oser, 2014 )
8. Pandangan Yuridis Guru
Pendidikan sebagaimana yang dinyatakan di dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada Pasal 1 angka 1 adalah: usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
9. Kode Etik adalah norma dan asas yang diterimaoleh
kelompok tertentu sebagai landasan dan tingkah laku.
Kode etik guru ditetapkan pada suatu kongres yang
dihadiri oleh seluruh utusan cabang dan pengurus
daerah PGRI se-Indonesia dalam kongres ke –XIII di
Jakarta tahun 1973 kemudian disempurnakan pada
kongres ke- XVI pada tahun 1989 yang berbunyi sebagai
berikut :
a. Guru berbakti membimbing siswa untuk
membentuk manusia seutuhnya yang berjiwa
pancasila.
b. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran
profesional.
c. Guru berusaha memperoleh informasi tentang siswa
sebagai bahan melakukan pembimbingan dan
pembinaan.
d. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya
dan menunjang berhasilnya prosesbelajar mengajar.
e. Guru memelihara hubungan baik dengan orangtua
murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina
peran serta dan rasa tanggung jawab bersama
terhadap pendidikan.
f. Guru secara pribadi dan bersama-sama
meningkatkan dan mengembangkan mutu dan
martabat profesinya.
g. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat
kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial.
h. Guru secara bersama-sama memelihara dan
meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagaisarana
perjuangan dan pengabdian.
i. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerentiah
dalam bidang pendidikan.
10. Dengan merujuk kepada undang-undang guru dan dosen
N0. 14 tahun 2005 Bab IV pasal 8, menyatakan bahwa
kompetnsi guru meliputi:
 Kompetensi pedagogik
 Kompetensi profesional
 Kompetnsi keperibadian
 Kompetensi sosial.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradapan
bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa; bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta memerllukan sebuah
organisasi yang disebut dengan organisasi guru, yang
di Indoensia dikenal dengan Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI). Masih ada juga organisasi guru
yang berkembang di daerah-daerah yang memiliki
persamaan dan perbedaan masing- masing. Selain itu,
setiap organisasi memiliki kode etik masing-masing,
termasuk organisasi profesi keguruan. Profesi guru
memiliki kode etik yang disebut dengan kode etik
guru. Kode etik guru pertama kali dikembangkan oleh
PGRI yang masih berlaku hingga saat ini. Kode etik ini
untuk mengendalikan sikap dan perilaku guru agar
senantiasa berpijak pada aturan- aturan, nilai-nilai,
atau norma-norma tertentu dalam melaksanakan
tugas. Dengan adanya kode etik guru ini maka guru
sejak dini rambu-rambu terkait kewajiban dan
larangan yang harus ditaati sehingga guru tetap
terpelihara moralnya dan menjadi teladan yang baik
bagipara muridnya.
2 Daftar 1. Menghitung skor IQ
materi yang
2. Regulasi Kebijakan Nasional
sulit
dipahami di 3. Pandangan Yuridis Profesi Guru
modul ini 4. Kode Etik Guru.
5. Zona Perkembangan Proksimal (ZPD) implementasinya
6. Prosedur Mengajar
7. Peran Guru sebagai sebuah profesi
8. Peran guru dalam kegiatan belajar mengajar. Nuri
(2017) Dalam menjalankan tugas keprofesiannya guru
memiliki multi peran
9. Pandangan yuridis guru karena perlu menguasai banyak
konsep-konsep tentang perkembangan anak
10. Teori Belajar (Behaviorisme, Piagetaliran
konstruktivisme, Robert Gagne, Gestalt)
3 Daftar 1. Pada modul ini, yang paling menjadi perhatian saya
materi yang ialah Kode Etik guru, dimana masih banyak bahkan
sering termasuk saya belum menajalankan apa-apa yang
mengalami terkandung dalam kode etik guru tersebut
miskonseps
2. Prosedur mengajar
i
3. Sarana dan Prasarana
4. Guru profesional dengan profesi Guru
5. Tugas guru sebagai pendidik profesional
6. Kualifikasi yang harus dipenuhi guru dalam mengajar
a. rencana pengajaran (teaching plans and materials),
b. prosedur mengajar (classroom procedurs), dan 3)
hubungan antar pribadi (interpersonal skill)
c. Guru profesional mengandung banyak aspek
namun
7. sering tidak lengkap dalam pelaksanaan di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai