Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

P. PERKEMBANGAN DAN BELAJAR GERAK


DOSEN PENGAMPU
Dr. Afri Tantri, S.Pd, M.Pd

ALBERT GUIDO SIMANJUNTAK


6233111090
PJKR II D
TEORI PERKEMBANGAN

1. TEORI KEMATANGAN (MATURATION THEORY)


Teori kematangan (maturation theory) adalah sebuah teori dalam psikologi
perkembangan yang mengemukakan bahwa perkembangan individu dipengaruhi
oleh kematangan biologis yang terjadi dalam tubuh. Menurut teori ini, kematangan
biologis ini memainkan peran penting dalam menentukan kapan individu akan
mencapai tahapan-tahapan perkembangan tertentu.

Teori kematangan menekankan bahwa setiap individu memiliki tahapan-tahapan


perkembangan yang harus dilewati, dan proses ini terjadi secara alami sesuai
dengan kematangan biologis mereka. Contohnya, teori ini dapat menjelaskan
mengapa sebagian besar anak-anak mulai berbicara pada usia tertentu, karena
pada usia tersebut kematangan biologis mereka telah mencapai titik di mana
mereka mampu mengembangkan kemampuan berbahasa.

Teori kematangan ini pertama kali dikembangkan oleh Arnold Gesell, seorang
psikolog perkembangan Amerika, pada awal abad ke-20. Gesell mengamati pola-
pola perkembangan pada anak-anak dan menyimpulkan bahwa perkembangan
tersebut terjadi sebagai hasil dari kematangan biologis yang terjadi pada waktu-
waktu tertentu.

Meskipun teori ini memberikan pemahaman yang penting tentang bagaimana


kematangan biologis memengaruhi perkembangan individu, namun kritik terhadap
teori ini menyatakan bahwa hal itu mungkin terlalu bersifat deterministik dan tidak
memperhitungkan faktor-faktor lingkungan dan pengalaman yang juga berperan
dalam perkembangan individu. Sebagai hasilnya, teori ini telah dikembangkan dan
dipadukan dengan pendekatan lain dalam psikologi perkembangan untuk
memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang proses perkembangan
manusia.

2. TEORI KEPERILAKUAN (BEHAVIORAL THEORY)


Teori perilaku (behavioral theory) adalah pendekatan dalam psikologi yang
menekankan pentingnya pengamatan perilaku yang dapat diamati dan diukur
secara empiris. Teori ini menganggap bahwa perilaku manusia terbentuk oleh
pembelajaran dari lingkungan melalui proses asosiasi, penguatan, dan penjiwaan.
Salah satu tokoh utama dalam teori perilaku adalah Ivan Pavlov dengan
eksperimennya tentang pembelajaran melalui kondisioning klasik, yang
mengilustrasikan bagaimana perilaku dapat dipelajari melalui asosiasi antara
stimulus yang sebelumnya netral dengan stimulus yang sudah memiliki respons
tertentu.
Selain itu, B.F. Skinner juga berperan besar dalam pengembangan teori perilaku
dengan konsep operant conditioning (pembelajaran melalui penguatan dan
hukuman), yang menekankan bahwa perilaku dipelajari melalui konsekuensi dari
perilaku tersebut. Skinner menekankan pentingnya penguatan positif (pemberian
hadiah) dan penguatan negatif (penghilangan konsekuensi negatif) dalam
membentuk dan mempertahankan perilaku yang diinginkan.
Teori perilaku telah diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk pendidikan,
manajemen, psikoterapi, dan bidang lainnya. Namun, kritik terhadap teori perilaku
mencakup ketidakmampuannya menjelaskan beberapa aspek kompleks dari
perilaku manusia, seperti kreativitas dan keputusan moral. Sebagai hasilnya,
pendekatan ini telah berkembang menjadi pendekatan yang lebih holistik, seperti
teori kognitif perilaku dan pendekatan ekologi dalam psikologi perkembangan.
窗体顶端

窗体底端

3. TEORI KOGNITIF (COGNITIVE THEORY)


Teori kognitif (cognitive theory) adalah suatu kerangka konseptual dalam
psikologi yang menekankan peran proses kognitif, yaitu pemikiran, persepsi,
pemahaman, dan proses mental lainnya, dalam membentuk perilaku manusia.
Teori ini memandang individu sebagai pemroses informasi aktif yang terlibat dalam
proses mental kompleks untuk memahami dan merespons lingkungan mereka.

Salah satu tokoh utama dalam pengembangan teori kognitif adalah Jean Piaget.
Piaget mengemukakan teori perkembangan kognitif yang menekankan bahwa
anak-anak aktif membangun pemahaman mereka tentang dunia melalui interaksi
dengan lingkungan fisik dan sosial mereka. Menurut Piaget, anak-anak mengalami
serangkaian tahapan perkembangan kognitif yang berbeda, yang mencakup
sensorimotor, prapemahaman, operasional konkret, dan operasional formal.

Selain itu, teori kognitif juga diperluas oleh tokoh-tokoh seperti Lev Vygotsky,
yang menekankan pentingnya sosial dan budaya dalam pembentukan proses
kognitif, serta Albert Bandura, yang mengembangkan teori belajar sosial (social
learning theory) yang menekankan peran pengamatan dan model dalam
pembelajaran perilaku.

Teori kognitif telah menjadi dasar bagi banyak pendekatan dalam psikoterapi
kognitif, pendidikan kognitif, dan pemodelan perilaku. Pendekatan ini juga memiliki
aplikasi luas dalam bidang-bidang seperti pengembangan teknologi pendidikan,
desain interaksi manusia dan komputer, serta manajemen dan kepemimpinan.
Teori kognitif terus berkembang dan menjadi subjek penelitian yang luas dalam
psikologi modern.

Anda mungkin juga menyukai