Menurut Crain (2007) ada 14 teori perkembangan yang dikemukakan ahli psikologi
perkembangan yaitu: enviromentalisme, naturalisme, etologis, komparatif dan organismik,
perkembangan kognitif, perkembangan moral, pengondisian klasik, pengondisian operan,
pemodelan, sosial-historis, psikonalitik, psiko-sosial, perkembangan bahasa, dan humanistik.
Berikut ini penjelasan masing-masing teori tentang perkembangan peserta didik:
1. Environmentalisme
2. Naturalisme
3. Etologis
Etologis adalah studi tentang tingkah laku manusia dan hewan dalam konteks evolusi.
Teori etologis dikemukakan antara lain Darwin, Lorenz-Tindbergen, dan Bowlby.
Charles Darwin (1809-1882) menyatakan bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh
seleksi alam. Seleksi alam tidak hanya terjadi pada fisik seperti warna kulit, namun juga
pada beragam tingkah laku. Konrad Lorenz (1903-1989) dan Niko Tindbergen (1907-
1988) menyatakan insting ikut berkembang karena menjadi adaptif dalam lingkungan
tertentu dan insting memerlukan lingkungan yang tepat untuk berkembang dengan benar
(Crain, 2007: 64). Jhon Bowlby (1907-1990) perkembangan manusia ditentukan
lingkungan yang diadaptasinya. Untuk mendapatkan perlindungan anak-anak harus
mengembangkan tingkah laku kemelekatan (attachment) yaitu sinyal yang
mempromosikan dan mempertahankan kedekatan anak dengan pengasuhnya (Bowlby,
1982: 182)
11. Psikoanalitik
Teori Psikoanalisa digagas oleh Sigmund Frued (1856-1939) yang menekankan
pada pentingnya peristiwa dan pengalaman-pengalaman yang dialami anak khususnya
situasi kekacauan mental. Menurut Frued perkembangan seseorang digambarkan sebagai
sejumlah tahapan psikoseksual yang digambarkan pada tahapan-tahapan: tahap oral,
tahap anal, tahap phallic, tahap laten, dan genital (Santrock, 1995: 22). Setiap tahapan
tersebut berkaitan dengan kepuasan libido seksual yang dapat memainkan peranan pada
kepribadian seseorang ketika dia dewasa
12. Psiko-sosial
Teori ini digagas Erik Erikson (1902) yang menyatakan bahwa perkembangan
terjadi sepanjang kehidupan manusia. Erikson meyakini bahwa setiap tahap
perkembangan berfokus pada upaya penanggulangan konflik. Kesuksesan atau kegagalan
menangani konflik dapat berpengaruh pada setiap tahap perkembangan.
13. Perkembangan Bahasa
Teori perkembangan bahasa digagas oleh Chomsky (1928). Chomsky menyatakan
kemampuan berbahasa adalah bawaan manusia yang tidak dimiliki makhluk lain.
Kemampuan berbahasa telah dibawa manusia sejak lahir.
14. Humanistik.
Penggagas aliran humanistik adalah Abraham Maslow (1908-1970). Menurut
Maslow pertumbuhan dan perkembangan manusia ditentukan oleh hakikat batin yang
esensial dan biologis. Inti batin manusia mendorongnya untuk mencapai perealisasian
kemanusiaanya seutuhnya. Pada sejumlah orang yang melakukan aktualisasi diri, mereka
cenderung merdeka dari tekanan budaya, dan tetap mempertahankan kapasitas untuk
memandang dunia secara spontan, segar, dan lugu seperti anak (Maslow, 1962: 207-208).
4. Teori Kognitif
Kognisi adalah perbuatan atau proses mengetahui. Ada 2 teori sebagai pendekatan
dasar untuk memahami kognisi. Pendekatan pertama adalah Piagetian approach yang
menekankan perubahan kualitatif dalam cara berpikir mereka ketika berkembang.
Pendekatan kedua adalah Teori Vygotsky.
a). Piaget:
6. Teori Etologi
a) Lorentz: Imprinting Ethology menekankan bahwa perilaku adalah produk dari evolusi
dan ditentukan secara biologis. Tiap spesies mempelajari adaptasi apa yang penting untuk
bertahan hidup, dan melalui proses seleksi alam, yang paling baiklah yang mampu hidup
untuk mewariskan sifat-sifatnya kepada keturunannya. Konrad Lorentz (1903-1989)
merupakan ahli ethologi peraih hadiah Nobel, meneliti pola-pola perilaku dari kawanan
angsa dan menemukan bahwa anak angsa terlahir dengan instink untuk mengikuti
induknya (Santrock 1995; Rice, 2002).
b). Bonding & Attachment Theories Bonding─pembentukan hubungan yang erat antara
seseorang dan seorang anak. Attachment theory─-deskripsi dari proses dengan mana bayi
mengembangkan ketergantungan emosional yang dekat pada satu atau lebih banyak
pengasuh dewasa.