Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 1 :

● Amira Rosyida Arysa’bani


● Arindra Shakira Gianina
● Adinda Putri Wahyuni R.
● Sheika Putri Firliani
● Dinar Intan Fadilah

RESUME MATERI

TEORI-TEORI PERKEMBANGAN

TEORI PSIKOANALITIS
Teori yang menekankan pikiran tidak sadar.

- Teori Freud, dari penelitian yang dilakukan terhadap pasien pasiennya, ia yakin bahwa
masalah mereka bersumber dari pengalaman-pengalaman di masa awal kehidupan.
Menurut Freud, kepribadian orang dewasa
ditentukan dari cara kita menyelesaikan konflik di antara sumber-sumber kenikmatan di
setiap tahap dan tuntutan realitasnya.

-Teori Psikososial Erik Erikson


Teori Erikson, kedelapan tahap perkembangan (Masa bayi 1 tahun pertama, Masa bayi 1-3
tahun, Masa kanak-kanak awal 3-5 tahun, Masa kanak-kanak pertengahan dan akhir 6 tahun
hingga puberty, Masa remaja 10-20 tahun, Masa dewasa menengah 40-50 tahun, Masa
dewasa akhir 60 tahun ke atas). Di setiap tahap, individu harus menyelesaikan krisis yang ada
pada tahap tersebut dan apabila berhasil maka dapat menjadikan meningkatnya potensi
seseorang.

TEORI KOGNITIF
Teori yang menekankan pikiran sadar.

-Teori perkembangan kognitif piaget, menyatakan bahwa anak-anak secara aktif membangun
pemahaman mengenai dunia dan melalui 4 tahap perkembangan kognitif. Usaha secara
kognitif ini melibatkan 2 proses, yaitu :
1. Organisasi, berusaha memisahkan gagasan yang penting dan gagasan yang kurang penting
juga berusaha mengaitkan gagasan yang satu dengan gagasan lainnya.
2. Adaptasi, menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan baru dari lingkungan.
Menurut Piaget, ada 4 tahap ketika kita memahami dunia.
●Tahap Sensorimotor, membangun pemahaman mengenai dunianya dengan
mengoordinasikan pengalaman-pengalaman sensorik dan motorik.
●Tahap Praoperasi, melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar
●Tahap Operasi Konkret, melakukan operasi yang melibatkan objek-objek dan juga dapat
bernalar secara logis, hal itu diterapkan dengan contoh yang spesifik dan konkret.
●Tahap Operasi Formal, individu melampaui pengalaman-pengalaman konkret, berpikir
secara abstrak, dan lebih logis.
-Teori Kognitif Sosiobudaya menurut Vygotsky
Menurut Vygotsky, anak-anak dapat secara aktif menyusun pengetahuan mereka melalui
interaksi anak dengan orang dewasa.
-Teori Pemrosesan Informasi
Menurut Robert, kegiatan berpikir merupakan suatu bentuk pemrosesan informasi.

TEORI-TEORI PERILAKU DAN KOGNITIF SOSIAL


Teori-teori perilaku dan kognitif sosial mengedepankan kontinuitas perkembangan dan
menyatakan bahwa perkembangan tidak terjadi menurut tahapan.

Pengkondisian Operant Skinner


Pengkondisian Operant Skinner Menurut B.E. Skinner (1904-1990), dalam pengkondisian
operant, konsekuensi dari suatu perilaku akan mengubah peluang munculnya perilaku itu di
kesempatan berikutnya. Perilaku yang diikuti dengan penghargaan akan meningkatkan
kecenderungan munculnya perilaku tersebut, sementara perilaku yang dihukum akan
mengurangi kecenderungan munculnya perilaku tersebut. Skinner (1938) beranggapan bahwa
penghargaan dan hukuman akan memengaruhi perkembangan seseorang. Menurut Skinner,
aspek penting dalam perkembangan adalah perilaku. Contohnya apabila seseorang tersenyum
pada seorang anak sesaat setelah anak tersebut melakukan sesuatu maka kecenderungan anak
itu untuk mengulangi perilaku yang sama akan lebih besar, dibandingkan apabila orang
tersebut memandang anak itu dengan raut muka tidak setuju.

Teori Kognitif Sosial Bandura


Teori kognitif sosial menyatakan bahwa perilaku, lingkungan dan kognisi merupakan
faktor-faktor penting dalam perkembangan. Bandura Menekankan bahwa proses-proses
kognitif memiliki kaitan penting dengan lingkungan dan perilaku. Program penelitian awal
yang dilakukannya terutama berfokus pada pembelajaran melalui observasi atau
observational learning (disebut juga imitation atau modeling), yaitu pembelajaran dengan
menggunakan observasi terhadap hal-hal yang dilakukan orang lain. Contoh, seorang anak
laki-laki mungkin mengamati ledakan amarah dam sikap permusuhan ayahnya ketika
menghadapi orang lain: ketika bersama kawan kawan sebayanya, anak tersebut
memperlihatkan karakteristik yang sama dengan perilaku ayahnya.

Evaluasi terhadap Teori-teori Perilaku dan Kognitif Sosial


Kontribusi teori-teori perilaku dan kognitif sosial bagi studi perkembangan masa hidup
mencakup penelitian ilmiah dan determinan lingkungan terhadap perilaku. Kritik terhadap
teori teori perilaku dan kognitif sosial mencakup kurangnya fokus terhadap kognisi dalam
teori Skinner dan kurangnya pembahasan yang memadai mengenai perubahan perkembangan.
TEORI ETOLOGI
Etologi menegaskan bahwa perilaku sangat dipengaruhi oleh biologi, terkait dengan evolusi,
dan ditandai dengan periode kritis atau sensitif. Periode ini merupakan jangka waktu spesifik,
yang menurut ahli etologi, ada atau tidaknya pengalaman tertentu akan memiliki dampak
jangka panjang bagi individu. Salah satu konsep kunci dalam teori etologi adalah imprinting,
yaitu proses di mana binatang muda belajar mengenali dan mengikuti orang tua atau
pengasuh mereka.

Contoh dari teori etologi dalam perkembangan anak adalah:


Penelitian Konrad Lorenz tentang angsa. Lorenz menunjukkan bahwa angsa yang baru
menetas akan menganggap makhluk pertama yang mereka lihat sebagai induk mereka, dan
akan mengikutinya kemana saja. Lorenz menyebut ini sebagai imprinting filial, dan
mengatakan bahwa ada periode kritis sekitar 13-16 jam setelah menetas, di mana imprinting
ini terjadi. Jika angsa tidak melihat induknya dalam periode ini, mereka tidak akan bisa
membentuk ikatan dengan siapa pun.

Evaluasi terhadap Teori Etologi


Teori etologi telah memberikan sumbangan terhadap studi mengenai perkembangan masa
hidup yaitu meningkatkan fokus perhatian terhadap hasil biologis dan evolusi dari
perkembangan, penggunaan, pengamatan cermat dalam lingkungan alamiah. Sejumlah kritik
yang dilontarkan terhadap teori etologi mencakup terlalu mengedepankan basis biologis dan
terlalu kakunya konsep mengenai periode kritis dan sensitif.

TEORI EKOLOGI (mengedepankan faktor lingkungan)

Teori ekologi Bronfenbrenner: perkembangan mencerminkan pengaruh sejumplah sistem


lingkungan.
- Mikrosistem: lingkungan tempat individu hidup
- Mesosistem: relasi antarmikrosistem/koneksi antara konteks
- Ekosistem, meski tidak berinteraksi langsung dengan anak, eksosistem tetap
mempengaruhi mikrosistem
- Makrosistem: budaya tempat individu hidup
- Kronosistem: peristiwa dan transisi sepanjang masa hidup

Evaluasi teori ekologi: kurang menggali faktor-faktor biologis dan kurang memberikan
perhatian terhadap faktor-faktor kognitif

ORIENTASI TEORETIS ELEKTIK


- Tidak satu teori saja, memilih segi-segi yang dianggap paling baik pada
masing-masing teori

➢ Teori psikoanalisis: pikiran-pikiran tidak sadar


➢ Teori Erikson: perubahan-perubahan yang berlangsung dalam perkembangan masa
dewasa
➢ Pandangan Piaget, Vygotsky, & pemrosesan informasi dapat memberikan gambaran
paling lengkap mengenai perkembangan kognitif
➢ Teori-teori perilaku, kognitif sosial dan ekologi: mengkaji determinan lingkungan
terhadap perkembangan
➢ Teori-teori Etologi: menekankan peran biologi dan oeriode-periode sensitif dalam
perkembangan

PENELITIAN DALAM PERKEMBANGAN MASA-HIDUP


Metode - Metode Pengumpulan Data:
[ ] Observasi, untuk melakukan observasi kita harus sistematis, harus mengetahui siapa yang
akan diobservasi, bagaimana kita melakukannya, kapan dan dimana observasi akan kita
lakukan. Beberapa penelitian dalam perkembangan masa hidup dilakukan di labolatorium
agar fakor-faktor yang menentukan perilaku dapat lebih dikendalikan oleh observer. Namun
metode ini juga memiliki beberapa kekurangan, seperti:
1. Tidak memungkinkan melakukan penelitian jika partisipan tidak mengetahui jika
mereka sedang dipelajari.
2. Beberapa laboratorium tidak bersifat alamiah sehingga perilaku yang ditimbulkan
partisipan juga tidak alamiah.
3. Partisipan yang bersedia untuk datang ke labolatoium di universitas tidak mewakili
berbagai macam latar belakang budaya
4. Partisipan yang terbiasa dengan lingkungan universitas ada kemungkinan merasa
terintimidasi ketika berada di lingkungan labolatorium
[ ] Observasi naturalistik berarti mengobservasi perilaku di lingkungan yang sebenarnya,
tanpa adanya manipulasi situasi yang ada
[ ] Survei wawancara, dilakukan dengan beberapa pertanyaan standar untuk mendapatkan
laporan diri tentang sikap partisipan terhadap topik tertentu.
[ ] Tes terstandarisasi, memiliki prosedur administrasi dan skoring yang sama. Tes ini
nantinya akan memberikan informasi perbedaan individual. kekurangannya adalah tes ini
didasari dengan keyakinan bahwa perilaku seseorang bersifat konsisten dan stabil, padahal
kepribadian dan intelegensi seseorang bisa berubah sesuai dengan situasinya.
[ ] Studi kasus, adalah metode pemeriksaan suatu individu. studi kasus ini akan
memberininformasi mengenai pengalaman, pemahaman tentang pikiran, perilaku, dan aspek
aspek lain yang ada di dalam diri seseorang.
[ ] Pengukuran fisiologis, yang banyak dilakukan adalah neuroimaging (menggunakan
gelombang elektromagnetik untuk membentuk gambaran jaringan otak dan aktivitas
biokimia).

Desain Penelitian
- Penelitian Deskriptif
Pengumpulan data berdasarkan hasil diskusi
- Penelitian Korelasional
Membantu memprediksi bagaimana orang akan bertindak
- Penelitian Eksperimental
Menggunakan sebuah eksperimen dalam penelitian didalamnya meliputi variabel
bebas dan terikat, kelompok eksperimen dan kelompok terkendali

Rentang waktu penelitian


- Pendekatan lintas bagian
Membandingkan usia individu tertentu dalam rentang waktu tertentu
- pendekatan Longitudinal
Mempelajari individual- individu tertentu dalam waktu tertentu
Adanya Efek Kahort ( sekelompok orang yang dilahirkan dalam titik waktu tertentu)

Menyelenggarakan Penelitian yang Etis


- mengetahui hak- hak penelitian dan partisipan
- menghimbau kode etik psikologi

Meminimalkan Bias
Menghilangkan prasangka pada terhadap kelompok apapun
- Bias Gender
contoh, seorang peneliti mungkin melaporkan bahwa 74 persen laki-laki dalam sebuah studi
memiliki harapan berprestasi yang tinggi dibanding jumlah perempuan yang hanya 67 persen,
kemudian peneliti itu membahas perbedaan itu secara terperinci. Dalam kenyataannya,
perbedaan ini tergolong kecil.
- Bias Budaya dan Etnik
seorang peneliti mungkin mendeskripsikan sebuah sampel penelitian seperti ini: "Para
partisipan terdiri dari 60 orang Latin." Deskripsi yang lebih lengkap mengenai 60 orang Latin
tersebut mungkin seperti ini: "Keenam puluh orang-orang Latin yang menjadi partisipan
adalah orang- orang Amerika-Meksiko yang berasal dari lingkungan berpenghasilan rendah
di daerah barat daya Los Angeles. Tiga puluh enam dari mereka berasal dari keluarga yang
menggunakan bahasa Spanyol sebagai bahasa utama, dan 24 partisipan berasal dari keluarga
yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama. Tiga puluh partisipan dilahirkan di
Amerika, sementara 30 lainnya dilahirkan di Meksiko. Dua puluh delapan partisipan
menyatakan diri mereka sebagai orang Amerika dari Meksiko, 14 partisipan menyatakan diri
sebagai orang Meksiko, 9 partisipan menyatakan sebagai orang Amerika, 6 partisipan sebagai
orang Chicano, dan 3 partisipan sebagai orang Latin.

Anda mungkin juga menyukai