Anda di halaman 1dari 2

Antara Cinta dan Persahabatan

Cerpen Karangan: Sutikno
Kategori: Cerpen Cinta Segitiga, Cerpen Penyesalan, Cerpen Persahabatan
Lolos moderasi pada: 12 January 2014

Jam dinding sudah menunjukan jam 5.14. Aku segera berangkat ke sekolah, aku bersekolah di
SMP NEGERI 2 di daerah Jombang. Aku termasuk anak yang pendiam dan jenius.

Aku punya teman yang bernama Diky, ia adalah sahabat terbaikku, kami berdua sering
membicarakan tentang cinta. Hingga di suatu hari Diky bercerita kalau dia menyukai seorang
perempuan cantik yang bernama Putri, Putri adalah sahabat terbaikku juga, jadi aku memberitahu
putri bahwa Diky menyukainya. Putri juga pernah bercerita kepadaku kalau ia dulu juga mencintai
Diky, jadi aku memberi tahu diky kalau putri juga mencintainya. Tanpa befikir lama lagi diky pun
lansung menembak putri. Hingga akhirnya mereka berdua jadian.

Hari demi hari mereka lalui dengan penuh rasa kasih sayang, dan penuh dengan kemesraan, bila
mereka berdua ada masalah, aku selalu memberi masukan dan solusinya, hingga hubungan
mereka kembali rekat lagi.

Setelah 3 tahun kemudian, Aku dan teman teman satu sekolah mengadakan suatu perpisahan,
perpisahan sekolah terasa sangat senang hingga kita semua sampai lupa waktu, hingga sore
perpisahan pun belum salesai, adzan maghrib terdengar sedang berkumandang, kami semua
segera bergantian mengambil air wudhu, setelah aku selesai wudhu, aku pun langsung mengambil
microphone untuk mengumandangkan adzan maghrib.

Setelah selesai sholat berjamaah kami semua berpamitan kepada guru guru kami, dan meminta
doanya, agar kami semua bisa mencapai ke jenjang sekolah yang lebih tinggi dan menggapai cita
cita kami. Kami semua pun segera pulang ke rumah masing masing dengan rasa bahagia dan
capek.

Jam berputar dengan cepat hingga tidak terasa bahwa aku dan teman teman harus mencari
sekolah kejuruan yang kami inginkan. Aku pun mengajak diky untuk ke sekolah yang aku
inginkan, akan tetapi diky tidak mau, karena ia kasihan sama orangtuanya yang tidak sanggup
membiayainya, diky masuk ke sekolah yang agak relatif murah, yang biayanya dapat dijangkau
oleh kedua orangtuanya.

Aku memilih ke sekolah yang aku ingingkan. Pertama kali masuk ke sekolah kejuruan terasa
seperti mimpi. Dari dulu aku memang ingin masuk ke sekolah kejuruaan. Aku memilih jurusan
Teknik Komputer dan Jaringan atau TKJ. Aku memang menyukai dengan bidang elektronik.

Setelah lama tidak bertemu dengan sahabatku diky, aku pun pergi main ke rumahnya setelah
pulang dari sekolah. Setelah sampai di rumahnya diky, diky bercerita banyak tentang hubunganya
dengan putri. Ian bercerita bahwa hubungan mereka sudah kandas di tengah jalan. Aku pun turut
prihatin atas semua kejadian yang dialami oleh diky.

Sepulang dari rumahnya diky, aku menuju ke rumahnya putri, aku bertanya ke putri “mengapa
sampai hubungan kalian berdua kandas di tengah jalan?”, putri menjawab “sebenarnya aku dari
dulu tidak mencintai diky, tapi aku mencintai kamu”. Aku pun terkejut dengan apa yang diucapkan
oleh putri. Aku menjawab semua perkataan itu dengan lembut. “Aku sebenarnya juga mencintai
kamu put, tapi aku memendam rasa itu karena aku tahu kalau sahabatku sendiri juga mencintai
kamu…”

Setelah perbincangan itu aku dan putri pun menjalin sebuah hubungan. Hubungan kami sangat
istimewa, karena tidak ada masalah sedikit pun. Setelah 1 tahun berjalan, diky mengetahui
kenapa putri memutuskan untuk pisah dengannya. Diky pun marah marah kepadaku. Sepanjang
hari Aku selalu minta maaf kepadanya akan tetapi ia masih tidak mau memaafkan aku.
kemudian, ia pun mau memaafkan aku dan melupakan semua yang terjadi, aku merasa sangat
senang dan bahagia. Aku juga bercerita bahwa hubungan aku dengan putri sudah kandas di
tengah jalan, diky bertanya kepadaku, “jangan bilang kalau gara-gara aku hubungan kalian
kandas di tengah jalan, aku tidak bermaksud untuk menghancurkan hubungan kalian, tapi aku
memang sangat marah dan kecewa sama kamu dan putri!”, aku menjawab pertanyaan itu “santai
aja brow, bukan gara-gara kamu kok, tapi memang kita sudah tidak ada kecocokan lagi…”.

Suatu hari, diky bercerita kepadaku kalau ia sedang naksir seorang temannya, temannya itu
bernama Ayu. Aku sangat mendukung usaha diky untuk mencari hubungan lagi. Setelah aku
dikenalin dengan ayu, kami jadi sering ketemu dan jalan bareng. Hingga kedekatan aku dengan
ayu semakin dekat, rasa cinta mulai tumbuh di antara kita berdua. Tapi aku mulai sadar kalau aku
tidak boleh melakukan kesalahan lagi, aku tidak mau diky marah besar lagi kepadaku.

Aku berusaha untuk menjahui ayu, akan tetapi ayu masih mencari aku, hingga aku kasihan
kepadanya. Malam harinya aku main ke rumahnya ayu, ternyata ayu sedang menangis di
kamarnya, aku secara diam diam masuk ke kamarnya, dan berusaha untuk menenangkannya. Aku
tidak kuasa menahan rasa kasihanku, tiba tiba ayu memeluk aku dengan sangat kencang, dan
sambil menangis ia berkata “aku tidak mau kehilangan kamu, jadi kamu jangan pernah
meninggalkan aku lagi za…”, aku pun mejawab kata kata itu “ayu, aku tidak akan pernah
meninggalkan kamu lagi, aku juga sangat mencintai kamu, sekarang kamu jangan nangis lagi
za…”. Karena terhanyut dalam suasana aku dan ayu tidak menyadari, bahwa dari tadi diky sudah
ada disitu.

Aku pun berusaha untuk melepaskan tangan ayu dari pelukannya, akan tetapi ayu masih saja
memeluk aku, dan tidak mau melepaskan aku. Diky lari keluar rumah sambil menangis dan
mengucapkan kata kata kepadaku “dasar, bajingan kamu, katanya sahabat tapi apa..?, kamu
mengambil semua itu dariku”.

Terdengar suara montor yang sangat kencang, ternyata itu diky, dengan rasa emosi diky
melajukan motornya dengan sangat kencang, hingga di tikungan jalan juga terdapat truk yang
melaju sangat kencang. Tabrakan pun tidak dapat dihindari. Diky meninggal di tempat kejadian
itu. Aku sangat menyesal dengan apa yang aku perbuat selama ini, kematian diky itu gara-gara
aku.

Hingga akhirnya aku menyimpulkan semua itu bahwa “sahabat itu lebih penting dari pada cinta,
dan juga seorang sahabat sejati itu sangat sulit dicari… jadi jangan pernah menyianyiakan seorang
sahabat sejati…”

Sekian.

Anda mungkin juga menyukai