Anda di halaman 1dari 39

lOMoARcPSD|23170591

1 6. BAB II (7-44) FIX - Lecture notes 7-44

Mechanical engineering (Universitas Negeri Surabaya)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)
lOMoARcPSD|23170591

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian PLTU
Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah suatu sistem
thermal pembangkit yang mengendalikan energi kinetik dari
uap untuk menghasilkan energi listrik. Uap yang dihasilkan
oleh PLTU berasal dari fluida air yang dipanaskan. Pada
prinsipnya pengertian sistem pembangkit tenaga uap adalah
mengambil energi panas yang terkandung di dalam bahan
bakar untuk ditransfer kedalam air dalam bentuk uap.
Didalam menghasilkan listrik ada banyak komponen dalam
PLTU. Namun dari sebagian besar komponen tersebut tedapat
komponen utama pada pembangkit listrik tenaga uap secara
umum dapat dilihat pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Komponen utama PLTU


(Sumber : Penulis)

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

8
BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai


macam bahan bakar terutama batu-bara dan minyak bakar
serta MFO untuk start awal. Untuk menghasilkan uap, maka
ada proses konversi energi kimia pembakaran bahan bakar
untuk memanaskan fluida air sehingga berubah wujud
menjadi uap. Mekanisme kerjanya PLTU adalah uap panas
bertekanan tinggi masuk kedalam turbin, sehingga energi
didalam uap diubah oleh turbin menjadi energi kinetik.
Kecepatan dalam turbin akan meningkat seiring dengan
penurunan tekanan dari uap panas. Kecepatan yang
meningkat akan memutar poros turbin. Poros turbin
menggerakkan generator yang kemudian dibangkitkannya
energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan akan menyuplai
alat- alat dalam PLTU dan untuk konsumen sebagai energi
sumber listrik.

B. Turbin Uap
Turbin uap merupakan suatu peralatan yang berfungsi
untuk mengubah energi yang terkandung dalam uap menjadi
energi mekanik berupa momen putar pada poros turbin. Saat
uap mengalir melalui nosel dan sudu diam yang terpasang
pada stator turbin, maka terjadilah perubahan energi panas
yang terkandung pada uap menjadi energi kinetik berupa
kecepatan aliran uap. Uap dengan kecepatan tinggi mengalir
melalui sudu gerak yang terpasang pada rotor turbin, maka
terjadilah perubahan energi kinetik menjadi energi mekanik
berupa putaran poros turbin. Tujuan yang ingin dicapai oleh
teknologi turbin adalah mengambil manfaat sebesar-besarnya
dari energi fluida kerja yang tersedia, mengubahnya menjadi
energi mekanis dengan efesiensi maksimum.

Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

9
BAB II KAJIAN PUSTAKA

Gambar 2.2 Turbin Uap


(Sumber : www.google.co.id/search?q=turbin+uap&source -
diakses pada tanggal 20-04-2018)

Peralatan seperti turbin uap ini merupakan salah satu


komponen utama dalam teknik pembangkit. Maka
pemeliharaan yang dilakukan Turbin Uap pada pembangkit
sangat diperhatikan. Secara umum Turbin Uap yang
digunakan oleh PLTU ada tiga tingkatan tekanan yang
dihubungkan dalam satu poros, High Pressure Turbin (HPT),
Intermediate Pressure Turbin (IPT), dan Low Pressure Turbin
(LPT).
Berikut parameter spesifikasi dari Turbin Uap yang ada
pada PLTU Tanjung Awar-Awar :
Tabel 2.1 Spesifikasi operasi turbin uap
No. Name Unit Rated Max
1 Model N350—16.7/538/538
2 Type Single-shaft, double-cylinder, hp
and ip combined cylinder, once
intermediate reheating, double-
exhaust, reaction, steam condensing
type
3 Manufacturer Harbin turbine factory

4 Rated power Kw 350005.5 350005.9

5 Main steam pressure Mpa 16.7 16.7

Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

10
BAB II KAJIAN PUSTAKA

No. Name Unit Rated Max


6 Main steam flow T/h 1122.07 1111.83

7 Main steam temperature ℃ 538 538

8 Reheated steam pressure Mpa 3.499 3.494

9 Reheated steam flow T/h 924.85 922.38

10 Reheated steam temperature ℃ 538 538

11 High exhaust pressure Mpa 3.888 3.883

12 High exhaust temperature ℃ 330.7 330.6

13 Exhausted steam LP casing T/h 661.34 669.43


14 Pressure at regulation stage Mpa 12.887 12.78
15 Steam consumption rate Kg/kw.h 3.206 3.177
16 Heat consumption rate Kj/kw.h 8226.3 8164.3
17 Feedwater temperature ℃ 280.3 280
18 Steam extraction stages Stage 8
19 Rotating direction Clockwise (viewed from
turbine to generator)
20 Height of last stage blade Mm 900
21 Rotating speed R/min 3000
22 Totality of stages Stage 36(hp: 1+12;ip: 9;lp: 2×7)

23 Critical rotating speed of hp R/min 1st step: 2st step:


and ip rotors 1550 3546
24 LP rotor critical speed R/min 1st 1586 2st 3814
25 Generator critical speed R/min 1st 1290 2st 3453
26 Time for cool startup Min 220
(Sumber : Manual Book Turbin Uap PLTU Tuban)

C. Analisis Energi Dan Hukum Pertama Termodinamika


Energi adalah kemampuan untuk melakukan suatu
tindakan atau pekerjaan (usaha). Kata “Energi” berasal dari
bahasa yunani yaitu “ergon” yang berarti kerja. Dalam
melakukan sesuatu kita selalu memanfaatkan energi, baik
Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

11
BAB II KAJIAN PUSTAKA

secara sadar maupun tidak sadar. Namun setiap kegiatan


memerlukan energi dalam jumlah dan bentuk yang berbeda-
beda. Energi tidak dapat dilihat namun pengaruhnya dapat
dirasakan. Energi dapat juga dikonversi dari suatu bentuk
energi ke bentuk energi yang lain, selain itu energi juga bisa
dipindahkan antara dari sistem dengan lingkungan atau
sebaliknya.
Untuk sebuah sistem tertutup, energi dapat dipindahkan
ke lingkungan dalam bentuk kerja (work) dan perpindahan
panas (heat transfer). Bentuk dari energi dapat terdiri dari
berbagai elemen seperti thermal, mekanik, kinetik, potensial,
listrik, magnetik, kimia dan nuklir yang keseluruhannya
merupakan energi total (E) dari sistem. Menurut Moran dan
Shapiro. (2004) dalam sebuah sistem tertutup perubahan
energi total dalam sistem secara macroscopic dipengaruhi oleh
tiga komponen yaitu energi kinetik (EK) , energi potensial
(EP) dan bentuk perubahan energi lainya disatukan sebagai
energi dalam (U) sistem. Sehingga proses perubahan energi
total (∆𝐸) dari suatu sistem tertutup terdiri dari perubahan
energi kinetik, energi potensial dan energi dalam dinyatakan
sebagai :
∆𝐸 = ∆𝐸𝐾 + ∆𝐸𝑃 + ∆𝑈 ...(2.1)

Hukum pertama termodinamika menyatakan tentang


kekekalan energi bahwa energi adalah sesuatu yang kekal,
tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah
dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Oleh karena itu jumlah
energi total dalam suatu sistem nilainya sama dengan energi
yang masuk dan keluar di dalam sistem. Bentuk dari energi
yang masuk dan keluar sebuah sistem dapat terjadi berupa
kerja (W) dan panas (Q).

Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

12
BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pernyataan diatas bisa dijabarkan ketika sistem mengalami


perubahan energi yang sama besar selama proses non-
adiabatik maupun adiabatik, maka jumlah neto energi yang
dipindahkan ke sistem untuk setiap proses harus sama besar.
Jadi pada saat jumlah energi panas (Q) dan kerja (W) yang
dipindahkan dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya maka
nilainya harus sama besar dengan jumlah perpindahan energi
di dalam sistem. Proses ini menurut Moran dan Shapiro,(2004)
dapat dinyatakan sebagai :
∆𝐸 = 𝐸𝑜𝑢𝑡 − 𝐸𝑖𝑛 = 𝑄 − 𝑊 ...(2.2)

Untuk sebuah sistem tertutup persamaan perpindahan


energi dalam sistem dengan lingkungan dapat dicari dengan
memasukan persamaan 2.1 kedalam persamaan 2.2 diperoleh
bentuk alternatif neraca energi (Moran dan Shapiro, 2004)
sebagai berikut :
∆𝐸𝐾 + ∆𝐸𝑃 + ∆𝑈 = 𝑄 − 𝑊 ...(2.3)

Sedangkan untuk sebuah sistem terbuka perubahan energi


dalam (U) dinyatakan dalam bentuk perubahan entalpi (∆𝐻),
dimana entalpi adalah penjumlahan energi dalam (U) dan
perkalian antara tekanan (p) dan vloume (V). Karena U, p dan
V adalah sifat, maka kombinasinya juga termasuk sifat.
Entalpi difinisi dapat ditunjukan sebagai :
H = U + pV ...(2.3)

Kemudian sebuah sistem terbuka dalam menentukan


keseimbangan energi dapat diperoleh dengan persamaan
(Moran dan Shapiro, 2004) berikut :
∆𝐸𝐾 + ∆𝐸𝑃 + ∆𝐻 = 𝑄 − 𝑊 ...(2.4)
Peralatan seperti turbin, kompresor dan nozzle merupakan
peralatan yang dioperasikan pada sistem terbuka. Kemudian
peralatan tersebut juga beroperasi secara steady state, dimana
Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

13
BAB II KAJIAN PUSTAKA

proses mengalirnya suatu fluida yang melewati volume atur


secara konstan.
Selama proses aliran tunak (steady state) tidak ada sifat
intensif atau ekstensif yang ada didalam volume atur yang
berubah terhadap waktu. Jadi volume (𝑣), massa (𝑚), dan total
energi (E) pada volume atur tetap konstan. Penejelasan ini
dapat diilustrasikan pada Gambar 2.3

Gambar 2.3 Massa dan energi volume atur kondisi aliran steady
(sumber : Yunus dan Michael, 1994)

Sifat-sifat fluida pada bagian masuk dan keluar adalah


konstan selama proses aliran steady. Kalor (Q) dan kerja (W)
yang berinteraksi antara sistem aliran steady dan lingkungan
sekitarnya juga tidak berubah terhadap waktu. Keseimbangan
massa untuk sistem aliran steady diberikan pada persamaan
berikut :
∑𝑖 𝑚̇ = ∑𝑜 𝑚̇ ...(2.5)

Selama proses aliran steady state, total energi (E) yang


terdapat pada volume atur adalah konstan (𝐸𝑐𝑣 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛)
dan tidak ada perubahan total energi pada volume atur
(𝐸𝑐𝑣 = 0). Jadi jumlah energi yang masuk kedalam volume
atur dalam berbagai bentuk seperti kalor, kerja dan massa
harus sama dengan jumlah energi yang keluar. Secara umum
persamaan untuk sebuah neraca laju massa dan energi pada
keadaan tunak (steady) adalah (Moran dan Shapiro, 2004) :
𝑉𝑖2 𝑉𝑜2
0 = 𝑄̇𝑐𝑣 − 𝑊̇𝑐𝑣 + ∑𝑖 𝑚̇𝑖 (ℎ𝑖 + + 𝑔𝑧𝑖 ) − ∑𝑜 𝑚̇𝑜 (ℎ𝑜 + + 𝑔𝑧𝑜 ) ...(2.6)
2 2

Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

14
BAB II KAJIAN PUSTAKA

Dimana :
𝑄̇𝑐𝑣 = Laju perpindahan energi kalor melewati batas sistem
𝑊̇𝑐𝑣 = Laju perpindahan energi kerja melewati batas sistem
𝑉𝑖2
∑𝑖 𝑚̇𝑖 (ℎ𝑖 + + 𝑔𝑧𝑖 ) = Laju aliran total energi yang masuk
2
sistem
𝑉𝑜2
∑𝑜 𝑚̇𝑜 (ℎ𝑜 + + 𝑔𝑧𝑜 ) = Laju aliran total energi yang keluar
2
sistem

D. Hukum Kedua Termodinamika


Hukum kedua termodinamika memberikan batasan-
batasan tentang arah suatu proses, apakah proses tersebut
reversible atau irreversible dan salah satu akibat dari hukum
kedua termodinamika adalah perkembangan dari suatu sifat
fisik alam yang disebut entropi. Ada dua rumusan umum
mengenai hukum kedua termodinamika yaitu pernyataan
Clausius dan pernyataan Kelvin-Planck.
Clausius menyatakan bahwa dalam suatu sistem tidak
mungkin kalor dipindahkan dari reservoir yang temperatur
lebih rendah ke reservoir yang memiliki temperatur lebih
tinggi.

Gambar 2.4 Pernyataan Clausius


(Sumber : Moran dan Shapiro, 2004)

Pernyataan Clausius juga tidak mengesampingkan


adanya kemungkinan memindahkan energi kalor dari
reservoir yang dingin ke reservoir yang lebih panas. Hal ini
Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

15
BAB II KAJIAN PUSTAKA

terjadi jika terdapat pengaruh lain di dalam sistem mengalami


perpindahan kalor. Seperti pada alat refrigerator dan pompa
yang membutuhkan kerja dari luar atau lingkungan untuk
dapat beroperasi. Pengaruh lain yang dimaksut pada
pernyataan Clausius ini dapat diartikan bahwa tidak mungkin
suatu sistem beroperasi dari reservoir dingin ke reservoir
panas tanpa adanya masukan berupa kerja. Pernyataan ini
masuk dalam bahasan selanjutnya yaitu pada ketidaksamaan
Clausius.
Kemudian pernyataan dari Kelvin-Planck mengatakan
bahwa tidak mungkin sebuah sistem siklus termodinamika
menghasilkan sejumlah kerja sementara sistem hanya
memperoleh kalor pada satu reservoir.

Gambar 2.5 Pernyataan Kelvin-Planck


(Sumber : Moran dan Shapiro, 2004)

Seperti halnya pernyataan sebelumnya, Kelvin-Planck


juga tidak mengesampingkan suatu kemungkinan dari sistem
untuk menghasilkan sejumlah kerja dari perpindahan kalor
yang diambil dari satu reservoir tunggal. Pembahasan seperti
ini termasuk pada ketidaksamaan Kelvin-Planck. Hal seperti
ini terjadi pada peralatan seperti sistem puli pemberat yang
bekerja pada sebuah sistem didalamnya.

Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

16
BAB II KAJIAN PUSTAKA

Gambar 2.6 Perpindahan kalor pada reservoir tunggal


(Sumber : Moran dan Shapiro, 2004)

Selanjutnya dalam hukum kedua termodinamika


membahas Ketidaksamaan Clausius. Bahasan ini mendasari
bagaimana menganalisis sistem yang mengalami proses tetapi
tidak selalu berupa siklus atau juga bisa dikatakan untuk
mengetahui tentang konsep sifat atau keadaan
ketidakteraturan dalam sistem. Dapat diterapkan pada setiap
siklus tanpa memperhatikan dari benda mana siklus itu
mendapatkan energi atau kemana siklus itu melepaskan
energi melalui perpindahan kalor. Menurut Moran dan
Shapiro, (2004) Ketidaksamaan Clausius mendasari dua hal
yang digunakan untuk menganalisis sistem tertutup dan
volume atur berdasarkan hukum kedua termodinamika yaitu
sifat entropi dan neraca entropi. Ketidak-samaan clausius
menyatakan bahwa :
𝛿𝑄
∮ ( 𝑇 ) = −σ𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 ...(2.7)
𝑏

Dimana 𝛿𝑄 mewakili perpindahan kalor pada batas


sistem selama terjadinya siklus, T adalah temperatur absolut
pada daerah tersebut. Subskrip “b” menunjukkan bahwa
integral dihitung pada daerah batas sistem yang mengalami
siklus. Integral ∮ dilakukan pada semua bagian dari batas
tersebut dan siklus secara keseluruhan. Sedangkan σ𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠
Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

17
BAB II KAJIAN PUSTAKA

dapat mewakili tingkat ketidaksamaan atau nilai entropi yang


dalam pembahasan selanjutnya menggunakan simbol S. Nilai
σ𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 positif pada saat terjadi ireversibelitas internal, nol saat
tidak adanya ireversibelitas internal, dan tidak mungkin
bernilai negatif.

σ𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 = 0 Tidak ada ireversibelitas dalam sistem


σ𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 > 0 timbulnya ireversibelitas dalam sistem
σ𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 < 0 Tidak mungkin

Jadi σ𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 merupakan ukuran dari efek yang


ditimbulkan oleh ireversibelitas pada saat sistem menjalani
suatu siklus. Kesamaan dan ketidaksamaan memiliki
penjabaran yang sama seperti pada pernyataan Kelvin-
Plank, yaitu kesamaan muncul pada saat tidak adanya
ireversibelitas internal ketika sistem mengalami siklus,
sedangkan ketidaksamaan akan terjadi pada saat sistem
mengalami ireversibelitas internal.
Entropi sangat berperan penting dalam konsep hukum
kedua termodinamika. Entropi pada suatu sistem
termodinamika merupakan sebuah indikator
ketidakberaturan suatu sistem dalam skala microscopic. Suatu
sistem tertutup yang diberi energi, nilai entropi pada sistem
tersebut akan terus meningkat. Berpindahnya entropi akan
disertai dengan perpindahan panas.
Seperti halnya pada energi suatu sistem akan selalu
menuju ke dalam suatu kesetimbangan thermal terhadap
lingkungannya (hukum kenol termodinamika), yaitu dengan
melalui kesetimbangan entropi. Kesetimbangan tersebut
terjadi dengan berpindahnya entropi pada sistem ke
lingkungan.
Analisis dengan menggunakan volume atur pada
keadaan tunak banyak digunakan dalam analisis teknik.
Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

18
BAB II KAJIAN PUSTAKA

Menurut Moran dan Shapiro, (2004) neraca laju entropi


dalam volume atur pada keadaan tunak dapat diperoleh
sebagai :
𝑄𝑗
0 = ∑𝑗 + ∑𝑗 𝑚̇𝑖 𝑠𝑖 − ∑𝑗 𝑚̇𝑜 𝑠𝑜 + 𝜎̇𝑐𝑣 ...(2.8)
𝑇𝑗

Dimana 𝑚̇𝑖 𝑠𝑖 dan 𝑚̇𝑜 𝑠𝑜 adalah laju transfer entropi


kedalam dan keluar volume atur akibat adanya laju aliran
massa, 𝑄𝑗 dan 𝑇𝑗 adalah laju pindah panas pada batas sistem
dan suhu pada saat terjadi pindah panas. Rasio 𝑄𝑗/Tj
menunjukkan jumlah laju pindah panas dalam
hubungannya dengan laju transfer entropi, sedangkan 𝜎̇𝑐𝑣
adalah laju produksi entropi per satuan waktu selama
terjadinya ireversibelitas pada volume atur.
Energi dan massa merupakan sifat yang kekal,
sedangkan entropi bukanlah sifat yang kekal. Persamaan 2.5
menunjukan pada keadaan tunak laju aliran total massa
yang masuk dalam volume atur sama dengan yang keluar
dari volume atur. Dengan cara yang sama, persamaan 2.6
menunjukan bahwa laju total perpindahan energi yang
masuk ke dalam voume atur sama dengan laju perpindahan
energi yang keluar dari volume atur. Namun, persamaan 2.8
menunjukan bahwa laju perpindahan energi yang keluar
dari volume atur harus melebihi laju entropi yang masuk ke
volume atur. Jadi, perbedaan yang dimiliki merupakan laju
produksi entropi pada volume atur karena ireversibelitas.
Selanjutnya bahasan entropi dalam termodinamika sering
kali para insinyur memakai istilah efisiensi isentropik baik
dalam sebuah peralatan di pembangkit seperti turbin, nozzle,
kompresor dan pompa. Efisiensi isentropik merupakan
perbandingan antara kinerja aktual sebuah peralatan dan
kinerja yang dapat dicapai dibawah keadaan ideal (Moran
dan Shapiro, 2004). Keadaan ideal dari sebuah peralatan
Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

19
BAB II KAJIAN PUSTAKA

dicapai ketika nilai entropi yang masuk sistem sama dengan


nilai entropi yang keluar sistem, artinya nilai entropi tetap.
Berikut persamaan yang digunakan untuk mengetahui
efisiensi isentropik pada turbin :
ℎ𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 −ℎ𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙
𝜂 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = ∗ 100% ...(2.9)
ℎ𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 −ℎ𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑖𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑖𝑘

E. Analisis Eksergi
Banyak insinyur yang menggunakan sebuah metode
analisis eksergi dalam hal merumuskan suatu konsep
permasalahan dalam sistem thermal. Menurut Moran dan
Shapiro,(2004) ini merupakan suatu metode yang
menggunakan prinsip kekekalan massa dan energi bersama
dengan hukum kedua thermodinamika untuk perancangan ,
analisis thermal dan perbaikan energi. Istilah lain yang sering
digunakan untuk mengidentifikasi analisis eksergi adalah
analisis ketersediaan (availability anaysis). Metode analisis
eksergi ini dalam pengelolaan pengolahan sumber daya yang
efisien, dapat menentukan lokasi, jenis serta besarnya energi
yang terbuang dan yang termanfaatkan dengan baik.
Secara umum eksergi memiliki pengertian pemanfaatan
energi untuk mengetahui seberapa efisienkah energi yang
digunakan dan bagaimana meminimalkan rugi-rugi atau loss
energi tersebut. Namun secara lebih detail eksergi adalah
kerja maksimum teoritis yang dapat dilakukan oleh sistem
kombinasi yaitu sistem tertutup dengan lingkungan sampai
sistem tertutup mencapai kesetimbangan dengan lingkungan.
Ilustrasi sistem kombinasi seperti terlihat pada gambar 2.7
dibawah ini.

Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

20
BAB II KAJIAN PUSTAKA

Gambar 2.7 Sistem kombinasi dari sistem tertutup dan


lingkungan
(Sumber : Moran dan Shapiro, 2004)

Dengan menerapkan neraca energi dan neraca entropi


pada sistem kombinasi (combined system), yang terdiri dari
sistem tertutup dan sebuah lingkungan, seperti tampak pada
gambar 2.7 besarnya eksergi sebuah sistem, 𝐸𝑥 , pada suatu
keadaan yang spesifik dapat dinyatakan sebagai berikut
(Moran dan Shapiro, 2004) :

𝐸𝑥 = (𝐸 − 𝑈0 ) + 𝑝0 (𝑉 − 𝑉0 ) − 𝑇0 (𝑆 − 𝑆0 ) ...(2.10)

Dimana 𝐸(= 𝑈 + 𝐾𝐸 + 𝑃𝐸), 𝑉dan S masing-masing


adalah energi, volume dan entropi sistem, sementara 𝑈0 , 𝑉0
dan 𝑆0 merupakan nilai sifat-sifat tersebut, jika sistem berada
pada keadaan lingkungan.
Aspek eksergi menurut Moran dan Shapiro. (2004)
eksergi adalah suat ukuran besarnya jarak energi pada
keadaan sistem dari lingkungan. Jadi eksergi merupakan
sifat sistem dan lingkungan yang dianalisa secara bersama-
sama dengan kondisi lingkungan yang di tentukan sebagai
batas setimbang eksergi.
Eksergi tidak dapat bernilai negatif. Jika suatu sistem
berada pada kondisi berbeda dengan keadaan lingkungan,
sistem dapat berubah keadaaanya secara spontan menuju
Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

21
BAB II KAJIAN PUSTAKA

keadaan lingkungan. Kecenderungan ini akan berhenti jika


keadaan lingkungan tercapai.
Eksergi berbeda dengan energi yang bersifat kekal,
eksergi dapat dimusnahkan dengan adanya irreversibelitas
yang terdapat dalam sistem. Namun eksergi dapat di
transfer di antara sistem dengan lingkungan seperti halnya
energi. Batas keadaan setimbang eksergi terjadi ketika suatu
sistem dibiarkan mengalami perubahan spontan ke keadaan
lingkungan tanpa menghasilkan kerja. Parameter batasan
lingkungan dinyatakan oleh kondisi temperatur, tekanan
dan komposisi kimia.
Dalam sebuah perhitungan analisis eksergi sering kali
digunakan sebuah sistem dalam volume atur. Persamaan
umum neraca laju keseimbangan eksergi dalam volume atur
(Moran dan Shapiro, 2004) adalah :
𝑑𝐸𝑐𝑣 𝑇 𝑑𝑣
= ∑𝑗(1 − 0 ) 𝑄̇𝑗 − (𝑊̇𝑐𝑣 − 𝑃0 ) + ∑𝑖 𝑚̇𝑖 𝑒𝑓𝑖 − ∑𝑒 𝑚̇0 𝑒𝑓0 − 𝐸̇𝑑 ..(2.11)
𝑑𝑡 𝑇𝑗 𝑑𝑡

𝑑𝐸𝑐𝑣
Dimana suku adalah laju perubahan eksergi volume
𝑑𝑡
atur. Suku 𝑄̇𝑗 adalah laju waktu perpindahan kalor pada
lokasi batas dimana temperatur sesaat adalah 𝑇𝑗 .
𝑇
Perpindahan energi yang menyertai adalah (1 − 0 )𝑄̇𝑗 . Suku
𝑇𝑗

𝑊̇𝑐𝑣 adalah laju waktu perpindahan energi melalui kerja,


selain dari kerja aliran. Laju perpindahan eksergi yang
menyertai adalah (𝑊 ̇ 𝑐𝑣 − 𝑃0 𝑑𝑉𝑐𝑣) dimana 𝑑𝑉𝑐𝑣 adalah laju
𝑑𝑡 𝑑𝑡
waktu perubahan volume. Bentuk 𝑚̇𝑖 𝑒𝑓𝑖 dan 𝑚̇0 𝑒𝑓0 masing-
masing menunjukan laju waktu perpindahan eksergi yang
menyertai massa dan kerja aliran pada sisi masuk dan
keluar.

Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

22
BAB II KAJIAN PUSTAKA

Aliran eksergi 𝑒𝑓𝑖 dan 𝑒𝑓0 dapat di evaluasi dengan


menggunakan persamaan sebagai berikut (Moran dan
Shapiro, 2004) :
𝑉2
𝑒𝑓 = ℎ − ℎ0 − 𝑇0 (𝑠 − 𝑠0 ) + + 𝑔𝑧 ...(2.12)
2

Dimana h dan s masing-masing menunjukan entalpi dan


entropi spesifik pada sisi masuk dan sisi keluar ℎ0 dan 𝑠0
pada kondisi keadaan lingkungan, serta 𝑇0 adalah
temperatur sisi keluar pada kondisi lingkungan.
𝐸̇𝑑 menunjukan laju waktu pemusnahan eksergi karena
ireversibelitas dalam volume atur. Laju pemusnahan eksergi
dalam volume atur selain dicari dengan perhitungan dari
persamaan 2.11 ada alternatif yang bisa dilakukan, yaitu
mencari 𝐸̇𝑑 bisa dilakukan dengan menggunakan perkalian
antara temperatur kondisi lingkungan (𝑇0 ) dengan laju laju
produksi entropi (σ̇ 𝑐𝑣 ) dari neraca entropi. Berikut alternatif
persamaan mencari laju pemusnahan eksergi.

𝐸̇𝑑 = 𝑇0 . 𝜎̇𝑐𝑣 ...(2.13)

Pada penelitian ini bentuk analisis teknik yang


diterapkan mencakup volume atur pada kondisi tunak
𝑑𝐸𝑐𝑣 𝑑𝑣
(steady state) dengan = = 0, jadi persamaan 2.11 dapat
𝑑𝑡 𝑑𝑡
disederhanakan ke dalam neraca laju eksergi pada kondisi
tunak (steady state exergy rate balance) :
𝑇
0 = ∑𝑗(1 − 0 ) 𝑄̇𝑗 − 𝑊𝑐𝑣 + ∑𝑖 𝑚̇𝑖 𝑒𝑓𝑖 − ∑0 𝑚̇𝑒 𝑒𝑓0 − 𝐸̇𝑑 ...(2.14)
𝑇𝑗

Persamaan 2.14 diatas mengindikasikan bahwa laju


perpindahan eksergi kedalam volume atur harus melebihi
laju perpindahan eksergi keluar, perbedaan yang terjadi
merupakan laju pemusnahan eksergi di dalam volume atau
akibat dari ireversibelitas.

Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

23
BAB II KAJIAN PUSTAKA

F. Siklus Rankine
Siklus merupakan rangkaian sebuah proses dimana
dimulai dari suatu tingkat kondisi yang akan kembali ke
tingkat kondisi semula dan selalu berulang. Siklus juga bisa
dikatakan putaran waktu yang didalamnya terdapat kejadian
berulang – ulang secara tetap dan teratur. Dalam
melaksanakan kerja untuk menghasilkan listrik, unit PLTU
juga melakukan proses atau kejadian berulang - ulang secara
tetap dan teratur. Siklus standar yang digunakan pada PLTU
disebut siklus rankine.
Siklus rankine merupakan siklus termodinamika yang
mengubah energi panas menjadi kerja. Pada siklus yang
terjadi di PLTU, air adalah fluida kerja yang mengalami
perubahan fase untuk menghasilkan kerja. Air mengalami
proses pemanasan, penguapan, ekspansi, pendinginan, dan
kompresi. Siklus rankine sederhana yang terjadi di PLTU
melibatkan beberapa komponen yaitu pompa, boiler, turbin
dan kondensor. Siklus rankine ideal dapat digambarkan
sebagai berikut :

Gambar 2.8 Siklus Rankine Ideal


(Sumber
: Yunus and Michael, 2014)

Pada gambar 2.8 proses 1-2-3-4 merupakan siklus rankine


ideal dengan pemanasan lanjut untuk mendapatkan uap

Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

24
BAB II KAJIAN PUSTAKA

kering. Adapun penjelasan proses tersebut adalah sebagai


berikut :
Proses 1 – 2 : Kompresi isentropik pada pompa
Proses 2 – 3 : Penambahan kalor dengan tekanan konstan
di boiler
Proses 3 – 4 : Ekspansi isentropik pada turbin
Proses 4 – 1 :Pelepasan kalor dengan tekanan konstan pada
kondensor
Penjelasan di atas adalah proses umum dari siklus rankine
ideal yang terjadi di PLTU. Namun, dalam langkah
peningkatan efisiensi, ada beberapa cara untuk
meningkatkannya dari siklus rankine, yaitu:
1. Siklus Rankine Reheater
Pada siklus rankine reheater, digunakan dua turbin yang
bekerja dalam satu poros. Turbin tersebut disebut dengan
Low Pressure Turbine (LPH) dan High Pressure Turbine (HPH).
Uap yang keluar dari HPH akan masuk ke boiler dan
melakukan proses pemanasan ulang (reheat) dengan tujuan
meningkatkan entalpi uap. Gambar 2.9 merupakan proses
siklus rankine ideal dengan pemanasan ulang.

Gambar 2.9 Siklus Rankine Reheater


(Sumber : Yunus and Michael, 2014)

Proses siklus rankine reheater yag dapat dilihat dari


diagram diatas penjelasanya adalah sebagai berikut :

Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

25
BAB II KAJIAN PUSTAKA

Proses 1 – 2 : Air dipompa menuju boiler, ekspansi


isentropik pompa.
Proses 2 – 3 : Air berubah menjadi superheated steam di
dalam boiler dengan tekanan konstan.
Proses 3 – 4 : Ekspansi isentropik turbin pada high
pressure turbine.
Proses 4 – 5 : Pemanasan ulang uap dari high pressure
turbine di dalam boiler dengan tekanan
konstan.
Proses 5 – 6 : Ekspansi isentropis pada low pressure
turbine.
Proses 6 – 1 : Proses kondensasi dengan kondensor
mengubah steam menjadi air.

2. Siklus Rankine Regeneratif


Siklus rankine regeneratif memodifikasi siklus rankine
ideal dimana air sebagai fluida kerja dinaikkan
temperaturnya dengan memanfaatkan uap ekstraksi dari
turbin sehingga kalor yang dibutuhkan untuk
memanaskan fluida kerja pada boiler berkurang. Hal ini
tentu saja akan menaikkan efisiensi siklus.
Regeneratif tidak hanya meningkatkan efisiensi siklus
tetapi juga salah satu cara untuk menghilangkan kadar
oksigen yang biasa disebut daereasi. Daerasi itu
merupakan proses menghilangkan kadar oksigen dalam
air yang bisa menyebabkan korosi pada jalur perpipaan
maupun komponen yang dilalui air pengisi.
Proses regeneratif umumnya dengan menggunakan alat
yang biasanya disebut Feed Water Heater (FWH) dengan
prinsip kerja seperti heat exchanger. Pada PLTU secara umm
terdapat dua jenis Feed Water Heater, yaitu :

Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

26
BAB II KAJIAN PUSTAKA

a. Open Feedwater Heater


Open feedwater artinya air dingin dari kondensor
yang dialirkan ke Open feedwater dalam proses
pertukaran panas (heat exchanger) akan berkontak
langsung dengan uap hasil ekstraksi turbin.

Gambar 2.10 Siklus Rankine Open Feedwater Heaeter


(Sumber : Yunus and Michael, 2014)

Proses siklus rankine Open Feedwater Heater yag


dapat dilihat dari diagram diatas penjelasanya adalah
sebaai berikut :
Proses 1 – 2 : Air pengisi dari kondensor dalam
hotwell dipompa ke FWH
Proses 2 – 3 : Air pada FWH bercampur dengan uap
ekstraksi dari turbin sehingga terjadi
peningkatan panas pada air.
Proses 3 – 4 : Air kondensat akan dipompa menuju
boiler.
Proses 4 – 5 : Air dipanaskan di boiler dan menjadi
superheated steam.
Proses 5 – 6 : Uap masuk ke turbin dan sebagian di
ekstraksi menuju Feed Water Pump.

b. Close Feedwater Heater


Tipe Close Feedwater Heater adalah tipe pemanas awal
dimana fluida kerja dalam proses pertukaran panas
tidak berkontak langsung dengan uap ekstraksi turbin.
Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

27
BAB II KAJIAN PUSTAKA

Prinsip kerjanya adalah panas dari uap ekstraksi di


pindahkan melewati FWH dan melepaskan panas pada
air pengisi namun tanpa terjadi kontak langsung.

Gambar 2.11 Siklus Rankine Close Feedwater Heater


(Sumber : Yunus and Michael, 2014)

Proses siklus rankine Close Feedwater Heater yang


dapat dilihat dari diagram diatas penjelasanya adalah
sebaai berikut:
Proses 1 – 2 : Air kondensor dalam hotwell dipompa
menuju close FWH.
Proses 2 – 9 : Air dipanaskan dalam close FWH
dengan uap ekstraksi dari turbin
(proses 7 – 3).
Proses 3 – 4 : Uap ekstraksi yang terkondensasi
dipompakan menuju mixing chamber.
Di dalam mixing chamber air
kondensasi bercampur denga air
pengisi yang telah dipanaskan.
Proses 5 – 6 : Campuran dari mixing chamber
dipompakan oleh pompa II ke boiler
untuk dipanaskan lalu dialirkan ke
turbin untuk diekspansi.

Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

28
BAB II KAJIAN PUSTAKA

G. Keseimbangan Panas (Heat Balance) PLTU Tuban


Dalam melakukan sebuah analisa perhitungan dengan
menggunakan metode thermodiamika salah satu hal utama
yang harus diketahui seorang engineer adalah alur siklus
sebuah sistem yang dilakukan oleh setiap peralatan.
Keseimbangan panas merupakan alur siklus aliran energi dari
fluida yang melewati setiap peralatan dalam melakukan
proses produksi listrik oleh PLTU.
Setelah keseimbangan panas diketahui untuk
memudahkan dalam perhitungan engineer selanjutnya
memetakan siklus dengan memberi notasi angka di setiap titik
atau typing point aliran masuk dan keluar disetiap peralatan
pembangkit. Lalu disetiap titik tersebut diberi penamaan
notasi. Berikut ini gambar 2.7 keseimbangan panas PLTU
Tuban dengan notasi angka disetiap titik aliran masuk dan
keluar.

Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

29
BAB II KAJIAN PUSTAKA

Gambar 2.12 Siklus Heat Balance


PLTU Tuban

Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

30
BAB II KAJIAN PUSTAKA

Berikut notasi penamaan setiap typing Point :


1. Steam input HPT 20. Input water to HPH 3
2. Steam ouput HPT 21. Input water to HPH 2
3. Steam input reheater 22. Input water to HPH 1
4. Steam input IPT 23. Input water to Boiler
5. Steam Input LPT 24. Ectraction to HPH 1
6. Steam output LPT 25. Drain HPH 1
7. Ektraction 2 IPT 26. Ectraction to HPH 2
8. Steam Input BFPT 27. Drain HPH 2
9. Water output BFPT 28. Ectraction to HPH 3
10. Water Input Condenser 29. Drain HPH 3
11. Water Output Condenser 30. Ectraction to Deaerator
12. Cooler Input Condenser 31. Ectraction to LPH 5
13. Cooler output Condenser 32. Drain LPH 5
14. Input water to LPH 8 33. Ectraction to LPH 6
15. Input water to LPH 7 34. Drain LPH 6
16. Input water to LPH 6 35. Ectraction to LPH 7
17. Input water to LPH 5 36. Drain LPH 7
18. Input water Deaerator 37. Ectraction to LPH 8
19. Output water Deaerator 38. Drain LPH 8

H. Proses Produksi PLTU Tuban

Gambar 2.13 Diagram T-s PLTU Tuban


(Sumber : Penulis)

Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

31
BAB II KAJIAN PUSTAKA

Proses produksi PLTU dapat dipahami dengan


memperhatikan diagram T-s PLTU pada Gambar 2.13 diatas.
Diagram T-s dalam termodinamka digunakan untuk
memvisualisasikan perubahan suhu dan entropi selama
proses siklus dan mengidentifikasi aliran massa air dalam
peralatan PLTU. Aliran garis dikiri kurva adalah menunjukan
kondisi air, di tengah kurva adalah kondisi campuran dan
disebelah kanan kurva adalah kondisi uap kering. Diagram ini
juga dapat digunakan untuk memahami proses produksi
PLTU dengan memperhatikan aliran garis pada kurva yang
menunjukan proses siklus dalam peralatan. Proses produksi
PLTU umumnya adalah dengan menggunakan siklus uap dan
air yang merupakan suatu sistem tertutup. PLTU Tuban
dalam meningkatkan efisiensi menggunakan siklus rankine
gabungan yaitu siklus rankine Reheater dan siklus rankine
Regeneratif.
Proses terjadinya siklus di PLTU berawal dari air hasil
proses kondensasi dari kondensor dipompa oleh Condensat
Pump (CP) menuju Daerator serta dipanaskan oleh Low Pressure
Heater (LPH). Di dalam Daerator air dipanaskan bercampur
dengan uap ekstraksi turbin serta menghilangkan kadar
oksigen. Kemudian tekanan air dinaikan dan dipompa oleh
Boiler Feed Pump Turbin (BFPT) melewati pemanas lagi oleh
High Pressure Heater (HPH) menuju ke boiler.
Energi panas hasil pembakaran didalam boiler ditransfer
masuk kedalam air hingga berubah menjadi uap kering
dengan tekanan dan temperatur tinggi. Uap kering masuk
menggerakkan sudu High Pressuer Turbin (HPT). Uap
ekstraksi HPT sebagian dialirkan ke pemanas High Pressue
Heater (HPH) dan uap keluaran dari HPT dipanaskan ulang di
boiler. Kemudian uap hasil pemanasan ulang (Reheat)
memutar sudu Intermediate Pressure Turbine (IPT). Sebagian
Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

32
BAB II KAJIAN PUSTAKA

uap ekstraksi dari IPT dialirkan menuju High Pressure Heater


(HPH) dan Daerator. Bekas uap keluaran dari IPT memutar
Low Pressure Turbin (LPT). Sebagian uap ektraksi dari LPT
memanaskan Low Pressure Heater (LPH) dan bekas uap
keluaran menuju kondensor untuk melakukan proses siklus
kembali dalam pembangkit.
Hasil putaran dari poros ketiga turbin yang dikopel
menjadi satu memutar generator yang dihubungkan dengan
kopling, dari putaran ini generator menghasilkan energi
listrik. Energi listrik yang dihasilkan dari generator disalurkan
dan didistribusikan lebih lanjut ke pelanggan.

I. Keseimbangan Massa Dan Energi PLTU Tuban


Sebuah analisis perhitungan dasar pada termodiamika,
setelah mengetahui keseimbangan panas sistem PLTU
selanjutnya hal yang harus di ketahui dalam analisis
perhitungan yaitu mencari keseimbangan massa dan energi
setiap peralatan. Dengan diketahui kesembangan massa dan
energi setiap peralatan maka parameter setiap titik (typing
point) masuk dan keluar dapat diketahui. Selanjutnya ketika
kondisi setiap titik sudah lengkap maka analisis perhitungan
bisa dilakukan. Dari siklus heat balance PLTU Tuban Gambar
2.12 menunjukan siklus keseimbangan massa dan energi
keseluruhan setiap peralatan dalam sistem.

Setiap perhitungan analisis termodinamika selalu


dilakukan perhitungan setiap komponen sendiri-sendiri.
Dengan memperhatikan ulang gambar siklus heat balance
PLTU diatas, dapat dijelaskan keseimbangan massa dan
energi setiap komponennya. Berikut penjelasan dari
keseimbangan massa dan energi setiap komponen.

Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

33
BAB II KAJIAN PUSTAKA

1. Boiler
Boiler adalah peralatan yang berfungsi untuk
mentransfer energi kimia hasil pembakaran masuk ke air
umpan menjadi uap kering (steam) pada tekanan dan
temperatur tinggi. Didalam boiler terdapat kombinasi
sistem yang berfungsi memindahkan energi panas hasil
pembakaran ke fluida kerja, seperti peralatan Superheater,
Reheater, Economiser dan Evaporator. Keseimbangan massa
dan energi boiler dari heat balance PLTU ditunjukan sebagai
berikut :

Gambar 2.14 Keseimbangan Energi dan Massa Boiler


(sumber : Manual Book PLTU Tuban)

Persamaan keseimbangan massa dan energi boiler


dengan mengabaikan energi kinetik dan potensial sebagai
berikut :
𝑚̇𝑏𝑏 + 𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = 𝑚̇𝑙𝑜𝑠𝑠 ...(2.15)
𝑚̇23 = 𝑚̇1 ...(2.16)
𝑚̇3 = 𝑚̇4 ...(2.17)
𝑚̇𝑏𝑏 . ℎ𝑏𝑏 + 𝑚̇𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 . ℎ𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = 𝑚̇23 . (ℎ1 − ℎ23 ) +
𝑚̇3 . (ℎ4 − ℎ3 ) − 𝑚̇𝑙𝑜𝑠𝑠 . ℎ𝑙𝑜𝑠𝑠 ...(2.18)
2. Turbin Uap
Turbin uap merupakan mesin panas berfungsi untuk
mengubah energi kinetik dari uap menjadi energi mekanik
putar. Dari siklus heat balance diatas Turbin uap di PLTU
memiliki tiga tingkatan dalam satu poros, High Pressure
Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

34
BAB II KAJIAN PUSTAKA

Turbin (HPT), Intermediate Pressure Turbin (IPT), dan Low


pressure Turbin (LPT). Keseimbangan massa dan energi
Turbin uap dari heat balance PLTU ditunjukan sebagai
berikut :

Gambar 2.15 Keseimbangan Massa dan Energi Turbin Uap


(sumber : Manual Book PLTU Tuban)

Persamaan keseimbangan massa dan energi dengan


mengabaikan energi kinetik dan potensial Turbin Uap
sebagai berikut :

a. High Pressure Turbin (HPT):


𝑚̇1 = 𝑚̇24 + 𝑚̇2 ...(2.19)
𝑊𝐻𝑃𝑇 = 𝑚̇24 . (ℎ1 − ℎ24 ) + 𝑚̇2 (ℎ1 − ℎ2 ) ...(2.20)

b. Intermediate Pressure Turbin (IPT):


𝑚̇4 = 𝑚̇28 + 𝑚̇7 + 𝑚̇5 ...(2.21)
𝑊𝐼𝑃𝑇 = 𝑚̇28 . (ℎ4 − ℎ28 ) + 𝑚̇7 . (ℎ4 − 𝐻7 )
+𝑚̇5 . (ℎ4 − 𝐻5 ) ...(2.22)

c. Low Pressure Turbin (LPT):


𝑚̇5 = 𝑚̇31 + 𝑚̇33 + 𝑚̇35 + 𝑚̇37 + 𝑚̇6 ...(2.23)
𝑊𝐿𝑃𝑇 = 𝑚̇31 . (ℎ5 − ℎ31 ) + 𝑚̇33 . (ℎ5 − ℎ33 ) +
𝑚̇35 . (ℎ5 − ℎ35 ) + 𝑚̇37 . (ℎ5 − ℎ37 ) + 𝑚̇6 . (ℎ5 − ℎ6 ) ...(2.24)

Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

35
BAB II KAJIAN PUSTAKA

3. Kondensor
Kondensor adalah sebuah alat penukar panas pada
PLTU berfungsi untuk mengkondensasikan uap yang
keluar dari Low Pressure Turbin menjadi air sehingga bisa
dipompa kembali untuk proses produksi.

Gambar 2.16 Keseimbangan massa dan energi kondenser


(sumber : Manual Book PLTU Tuban)

Persamaan Keseimbangan massa dan energi


Kondensor degan mengabaikan energi kinetik dan
potensial sebagai berikut :

𝑚̇10 + 𝑚̇38 = 𝑚̇11 ...(2.25)


𝑚̇12 = 𝑚̇13 ...(2.26)
𝑚̇10 . ℎ10 + 𝑚̇12 . ℎ12 + 𝑚̇38 . ℎ38 = 𝑚̇13 . ℎ13 +
𝑚̇11 . ℎ11 ...(2.27)

4. Pemanas Air Pengisian Tertutup


Pemanas ini merupakan sebuah alat penukar kalor
(Heat Exchanger) yang proses berlangsung tanpa adanya
kontak secara langsung antara fluida pemanas dan fluida
yang dipanaskan, yaitu dengan adanya ruangan terpisah
melalui sebuah pipa shell dan tube sebagai tempat
pertukaran panas. Dengan adanya alat ini air umpan
diharapkan mendekati kondisi uap jenuh, sehingga akan
bisa mengurangi kinerja dari boiler untuk mengubahnya
Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

36
BAB II KAJIAN PUSTAKA

menjadi uap kering. Maka dari itu alat penukar kalor ini
juga berfungsi untuk meningkatkan efisiensi siklus
pembangkit PLTU. Dalam PLTU Tuban peralatan ini
terdiri dari tiga pemanas tekanan tinggi (High Pressure
Heater) dan empat pemanas tekanan rendah (Low Pressure
Heater). Keseimbangan massa dan energi HPH dan LPH
ditunjukan sebagai berikut:

Gambar 2.17 Keseimbangan Massa dan Energi HPH


(sumber : Manual Book PLTU Tuban)

Persamaan keseimbangan massa dan energi


kondensor dengan mengabaikan energi kinetik dan
potensial sebagai berikut:
a. High Pressure Heater 1 (HPH 1)
𝑚̇22 = 𝑚̇23 𝑑𝑎𝑛 𝑚̇24 = 𝑚̇25 ...(2.28)
𝑚̇22 . ℎ22 + 𝑚̇24 . ℎ24 = 𝑚̇23 . ℎ23 + 𝑚̇25 . ℎ25 ...(2.29)

b. High Pressure Heater 2 (HPH 2)


𝑚̇21 = 𝑚̇22 𝑑𝑎𝑛 𝑚̇27 = 𝑚̇25 + 𝑚̇26 ...(2.30)
𝑚̇21 . ℎ21 + 𝑚̇25 . ℎ25 + 𝑚̇26 . ℎ26 = 𝑚̇22 . ℎ22
+ 𝑚̇27 . ℎ27 ...(2.31)

c. High Pressure Heater 3 (HPH 3)


𝑚̇20 = 𝑚̇21 𝑑𝑎𝑛 𝑚̇29 = 𝑚̇27 + 𝑚28 ...(2.32)
Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

37
BAB II KAJIAN PUSTAKA

𝑚̇20 . ℎ20 + 𝑚̇27 . ℎ27 + 𝑚̇28 . ℎ28 = 𝑚̇21 . ℎ21


+ 𝑚̇29 . ℎ29 ...(2.33)

Gambar 2.18 Keseimbangan Massa dan Energi LPH


(sumber : Manual Book PLTU Tuban)

d. Low Pressure Heater 5 (LPH 5)


𝑚̇17 = 𝑚̇18 𝑑𝑎𝑛 𝑚̇31 = 𝑚̇32 ...(2.34)
𝑚̇17 . ℎ17 + 𝑚̇31 . ℎ31 = 𝑚̇18 . ℎ18 + 𝑚̇32 . ℎ32 ...(2.35)

e. Low Pressure Heater 6 (LPH 6)


𝑚̇16 = 𝑚̇17 𝑑𝑎𝑛 𝑚̇34 = 𝑚̇33 + 𝑚̇32 ...(2.36)
𝑚̇16 . ℎ16 + 𝑚̇32 . ℎ32 + 𝑚̇33 . ℎ33 = 𝑚̇17 . ℎ17
+ 𝑚̇34 . ℎ34 ...(2.37)

f. Low Pressure Heater 7 (LPH 7)


𝑚̇15 = 𝑚̇16 𝑑𝑎𝑛 𝑚̇36 = 𝑚̇34 + 𝑚̇35 ...(2.38)
𝑚̇15 . ℎ15 + 𝑚̇34 . ℎ34 + 𝑚̇35 . ℎ35 = 𝑚̇16 . ℎ16
+ 𝑚̇36 . ℎ36 ...(2.39)

g. Low Pressure Heater 8 (LPH 8)


𝑚̇14 = 𝑚̇15 𝑑𝑎𝑛 𝑚̇38 = 𝑚̇36 + 𝑚̇37 ...(2.40)
𝑚̇14 . ℎ14 + 𝑚̇36 . ℎ36 + 𝑚̇37 . ℎ37 = 𝑚̇15 . ℎ15
+ 𝑚̇38 . ℎ38 ...(2.41)
Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

38
BAB II KAJIAN PUSTAKA

5. Pemanas Air Pengisian Terbuka


Pemanas jenis ini merupakan jenis penukar kalor yang
bekerja dengan cara mencampur antara fluida pemanas
dengan fluida yang dipanaskan. Daerator termasuk
peralatan pemanas air pengisian terbuka ini. Selain
berfungsi sebagai alat penukar kalor alat ini juga berfungsi
untuk menghilangkan kadar oksigen pada air yang
dibuang melalui saluran vent pembuangan. Keseimbangan
massa dan energi Daerator dari heat balance PLTU
ditunjukan sebagai berikut :

Gambar 2.19 Keseimbangan Massa dan Energi Daerator


(sumber : Manual Book PLTU Tuban)

Persamaan keseimbangan massa dan energi Daerator


dengan mengabaikan energi kinetik dan energi potensial
sebagai berikut :

𝑚̇19 = 𝑚̇18 + 𝑚̇29 + 𝑚̇30 ...(2.42)


𝑚̇19 . ℎ19 = 𝑚̇18 . ℎ18 + 𝑚̇29 . ℎ29 + 𝑚̇30 . ℎ30 ...(2.43)

6. Pompa
Pompa adalah peralatan berfungsi untuk memindahkan
air dari sumber ke tempat yang diinginkan melalui pipa.
Pompa yang berperan dalam proses produksi listrik PLTU
ada dua, Condensate Pump dan Boiler Feed Pump Turbin.

Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

39
BAB II KAJIAN PUSTAKA

Kedua pompa tersebut memiliki perbedaan dalam proses


bekerja.
Condensate Pump bekerja untuk mensirkulasikan air
umpan hasil pendinginan dari kondenser dengan melewati
High Pessure Heater sampai menuju daerator menggunakan
energi listrik.
Sedangkan Boiler Feed Pump Turbin (BFPT) berperan
untuk mensirkulasikan air umpan dari deaerator menuju
sampai ke economiser dalam unit boiler. Karena
membutuhkan energi yang besar dalam melakukan kerja
maka pompa ini menggunakan steam dalam melaukan
kerja dengan memutar turbin. Steam yang digunakan
Boiler Feed Pump Turbin diperoleh dari energi ekstraksi dari
Intermediate Pressure Turbin (IP Turbin).
Keseimbangan massa dan energi Condensate Pump dan
Boiler Feed Pump Turbin dari heat balance PLTU ditunjukan
sebagai berikut :
a. Pompa Kondensor (Condensate Pump)

Gambar 2.20 Keseimbangan massa dan energi


Condensate Pump
(sumber : Manual Book PLTU Tuban)
Persamaan keseimbangan massa dan energi
Condensate Pump dengan mengabaikan energi kinetik
dan energi potensial sebagai berikut :
𝑚̇11 = 𝑚̇14 ...(2.44)
𝑊𝑝𝑢𝑚𝑝 = 𝑚̇11 . (ℎ14 − ℎ11 ) ...(2.45)

Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

40
BAB II KAJIAN PUSTAKA

b. Boiler Feed Pump Turbin (BFPT)

Gambar 2.21 Keseimbangan massa dan energi BFPT


(sumber : Manual Book PLTU Tuban)

Persamaan keseimbangan massa dan energi BFPT


dengan mengabaikan energi kinetik dan energi
potensial pada ditunjukan sebagai berikut :
𝑚̇19 = 𝑚̇20 𝑑𝑎𝑛 𝑚̇8 = 𝑚̇9 ...(2.46)
𝑚̇8 . ℎ8 + 𝑚̇19 . ℎ19 = 𝑚̇9 . ℎ9 + 𝑚̇20 . ℎ20 ...(2.47)

J. Thermodinamic Tables Add-In 2.0.8


Thermodinamic Tables Add-in 2.0.8 adalah sebuah fitur
tambahan untuk aplikasi di Microsoft Excel pada komputer
yang memuat berbagai macam properti atau sifat fluida
seperti di tabel termodinamika yang biasa terdapat pada buku
thermodinamika.
Fitur ini merupakan hasil penelitian dari tim peneliti
Universitas Alabama yang didanai oleh National Science
Foundation. Tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan seperangkat alat komputasi dan organisasi
yang akan digunakan dalam kursus perpindahan
termodinamika dan panas yang diajarkan di jurusan Teknik
Mesin Universitas Alabama, Amerika Serikat. Tujuan dari
program tambahan hasil penelitianya ini menjadi Microsoft
Office Suite yang digunakan pada Microsoft Excel.

Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

41
BAB II KAJIAN PUSTAKA

Gambar 2.22 Fitur Thermodinamics Tables


Sumber : (Penulis)

Dengan menggunakan fitur tambahan di Microsoft Excel ini


tidak diperlukan lagi interpolasi untuk mencari nilai sifat
temodinamika di tabel. Hanya dengan memasukkan nilai sifat
yang ingin dievaluasi, kemudian akan didapatkan sifat-sifat
lain yang ingin diketahui. Dalam pengoperasianya
dibutuhkan parameter-parameter untuk menentukan sifat
fluida yang ingin dicari. Parameter tersebut dapat berupa
suhu, tekanan, enthalpy, atau entropi. Biasanya hanya
dibutuhkan dua buah parameter untuk mengetahui sifat
selanjutnya. Tetapi juga bisa dalam beberapa kondisi
membutuhkan satu parameter seperti ketika ingin
mendapatkan entalpi pada kondisi uap jenuh atau cair jenuh
dengan menggunakan parameter tekanan.
Pada Thermodinamics Tables ini terdapat berbagai macam
fluida yang dapat dianalisis. Jenis fluida yang tersedia di
Thermodinamic Tables ini adalah Psychrometric function,
R407C Tables, R410A Tables, R134a Tables, R22 Tables dan
Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

42
BAB II KAJIAN PUSTAKA

IAPWS IF97 Steam Tables. Untuk memilih jenis fluida yang


ingin dicari dapat dipilih di bagian Insert function pada
Microsoft Excel. Lalu pilih select a category. Disitu dapat dilihat
berbagai macam fluida dan memilih jenis fluida yang
diinginkan.

Gambar 2.23 Pilih fluida pada thermodinamics tables


Sumber : (Peneliti)

Pada penelitian ini jenis fluida yang digunakan pada


Thermodinamics Tables yaitu pada air atau Xsteam (sebutan
pada thermodinamic tables). Di dalam jenis fluida air ini
terdapat berbagai fungsi properties yang ingin dicari dengan
berbagai kondisi variabel masukan. Berbagai propertes yang
dapat dicari seperti enthalpy spesifik (h), entropy spesifik (s),
volume spesifik (v) dan energi dalam (u). Lalu untuk kondisi
saturasi atau kondsi uap-cair di dapat dengan menggunakan
fungsi “x” untuk kualitas dari sifat fluida.

Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

43
BAB II KAJIAN PUSTAKA

Misal seperti jika ingin mencari entalpi menggunakan


variabel dari tekanan dan temperatur, pada Thermidinamics
Tables di pilih fungsi “h_TP_H2O”. Huruf “h” menunjukan
properties enthalpy yang di cari, “T dan P” merupakan fungsi
variabel masukan dan “H2O” adalah jenis fluida yang sedang
dicari.

Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)


lOMoARcPSD|23170591

44
BAB II KAJIAN PUSTAKA

(halaman ini sengaja dikosongkan)

Skripsi: “Analisa Energi Dan Eksergi Turbin Uap Pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Unit 2 Tanjung Awar-Awar”.

Downloaded by Wahyu Setiadi (w4kyustiedi@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai