Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini memiliki tahapan – tahapan proses agar terlaksana secara


sistematis dan terukur. Diagram alir dibawah ini dibuat untuk menunjukan suatu
proses dapat berjalan dengan baik dan benar.
Mulai

Data Awal Pembangkit Listrik Tenaga Uap


Nagan Raya

Pembuatan Model Pembangkit Pada


Software Cycle Tempo

If Error

Run Kondisi Eksisting


Pembangkit Pada
Software Cycle Tempo

No Error

Variasi Presentase Aliran Massa Bagian


High Pressure Untuk Feedwater Heater

Ya

Variasi Ekstraksi
Uap Optimum

Tidak

3.1 Pemodelan Analisa Energi Listrik


Pembangkit Dan Eksergi
Tenaga Uap Nagan Raya
Menggunakan Perangkat Lunak Cycle – Tempo
Selesai

Tabel 3.1 Flowchart Penelitian


Pemodelan PLTU Nagan Raya dibuat berdasarkan data diagram heat
balance seperti pada gambar 3.1dibawah ini.

Gambar 3.2 Diagram Heat Balance PLTU Nagan Raya


PLTU Nagan Raya terdiri dari 1 unit boiler yang berbahan bakar batu bara.
Daya yang dibangkitkan berasal dari turbin single case yang terdiri dari High
Pressure Turbine (HP Turbin) dan satu double flow turbine yaitu pada Low
Pressure Turbine (LP Turbin). Untuk sistem pemanas air pengumpan, PLTU
Nagan Raya memiliki 7 sistem air pemanas tertutup dan 1 sistem pemanas
terbuka yaitu deaerator. Berdasarkan susunan dari komponen – komponen
pembangkit listrik tenaga uap Nagan Raya tersebut, pemodelan menggunakan
cycle – tempo dapat dibuat seperti gambar 3.2 dibawah ini.

Gambar 3.3 Pemodelan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Nagan Raya


Pada Cycle – Tempo

3.2 Analisis Termodinamika Pembangkit Listrik Tenaga Uap Nagan


Raya
Pembangkit listrik tenaga uap Nagan Raya berkapasitas 110 MW dengan
mengaplikasikan siklus rankine regeneratif. Model pembangkit terdiri dari dua
turbin single case terdiri dari HP turbin dan 2 jenis LP turbin. Dari masing –
masing turbin memiliki ekstraksi uap masing – masing 2 ekstraksi HP turbin dan
4 ekstraksi LP turbin.
Tabel 3.1 Tabel Data Heat Balance PLTU Nagan Raya

3.3 Variasi Ekstraksi Uap Turbin

Gambar 3.4 Kondisi Awal Ekstraksi Uap Turbin


Gambar 3.3 diatas merupakan kondisi eksisting aliran massa ekstraksi uap
turbin menggunakan cycle tempo. Dengan ṁ main steam tetap dijaga sebesar 402
t/h. Presentase aliran massa uap yang diekstraksi dari turbin HP dan Turbin LP
adalah sebesar 23% : 7%. Nilai keseluruhan dari esktraksi uap turbin tersebut
sesuai dengan besarnya uap ekstraksi maksimal dengan standar GE yang
diperbolehkan yaitu 30% dari uap utama turbin HP.

Pada penelitian ini akan dilakukan variasi presentase aliran massa uap
ekstraksi Turbin HP untuk HPH 1 dan HPH 2 serta LPH 3 dan LPH 4. Variasi
dilakukan dengan mengurangi dan menambahkan presentase massa ekstraksi uap
turbin HP yang akan masuk ke dalam feedwater heater. Pada kondisi eksisting,
ekstraksi uap turbin HP yang masuk ke dalam HPH 1 dan HPH 2 masing –
masing sebesar 29,86 t/h dan 22,94 t/h serta LPH 3 dan LPH 4 yaitu sebesar 16,16
t/h dan 14,56 t/h, sehingga presentase ekstraksi uap pada kondisi awal jika
dibandingkan dengan steam utama yang masuk ke turbin HP sebesar 402 t/h
adalah 7% : 5% untuk HPH dan 4% : 4% untuk LPH.

1.3.1 Variasi Ekstraksi Uap High Pressure Turbine Untuk High Pressure
Heater
Kondisi Variasi Ekstraksi
Eksisting HPH 1 : HPH 2
7% : 5%
Variasi 1 HPH 1 : HPH 2
4% : 8%
Variasi 2 HPH 1 : HPH 2
5% : 7%
Variasi 3 HPH 1 : HPH 2
6% : 6%
Variasi 4 HPH 1 : HPH 2
8% : 4%

Tabel 3.2 Variasi Ekstraksi Uap Untuk High Pressure Heater

Uap ekstraksi yang masuk ke dalam HPH 1 dan HPH 2 divariasikan secara
bertahap dengan awal ekstraksi adalah 4% dari Uap utama masuk ke HPH 1 dan
dilanjutkan 8% masuk ke HPH 2 berdasarkan prinsip 1 – y’, sampai pada ekstraksi
HPH 1 sebesar 8% dari uap utama dan HPH 2 sebesar 4% dari tingkatan uap sisa
ekstraksi.
1.3.2 Variasi Ekstraksi Uap High Pressure Turbine Untuk Low Pressure
Heater

Kondisi Variasi Ekstraksi


Eksisting LPH 3 : LPH 4
4% : 4%
Variasi 1 LPH 3 : LPH 4
2% : 6%
Variasi 2 LPH 3 : LPH 4
3% : 5%
Variasi 3 LPH 3 : LPH 4
5% : 3%
Variasi 4 LPH 3 : LPH 4
6% : 2%

Tabel 3.2 Variasi Ekstraksi Uap Untuk Low Pressure Heater

Variasi uap ekstraksi untuk LPH dilakukan secara bertahap dengan awal
ekstraksi sebesar 2% masuk LPH 3 dan 6% masuk LPH 4 berdasarkan prinsip 1 –
y’, sampai pada ekstraksi sebesar 6% masuk LPH 3 dan 2% masuk LPH 4 dari
tingkatan uap sisa ekstraksi.

1.3.3 Variasi Ekstraksi Uap Optimum


Dari variasi uap ekstraksi yang dilakukan pada turbin HP untuk HPH dan
LPH, selanjutnya akan diambil hasil terbaik dari variasi ekstraksi tersebut
sehingga menjadi variasi optimum yang menghasilkan daya dan efisiensi terbaik
pada pembangkit.

Kondisi Variasi Ekstraksi Variasi EKstraksi


HPH 1 : HPH 2 LPH 3 : LPH 4
Eksisting 7% : 5% 4% : 4%
Variasi Optimum

Tabel 3.3 Variasi Ekstraksi Uap Optimum

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN


Penelitian ini terhitung akan dimulai dari tanggal 15 Februari 2021
berdasarkan surat keputusan wakil rektor bidang akademik Universitas Syiah
Kuala Nomor : B/389/UN/WA.00.00/2021. Direncanakan penelitian ini akan
dilakukan selama enam bulan, dimulai dari pencarian kasus pembahasan hingga
seminar akhir. Rincian jadwal penelitian yang akan dilaksanakan seperti pada
Tabel 3.4 di bawah ini :

TAHUN 2021
AKTIVITAS
BULAN FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI
Literatur dan Penelitian
sebelumnya

Pengumpulan Data

Analisa Data

Pelaporan Hasil , Seminar


Hasil dan Sidang Akhir

Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Anda mungkin juga menyukai