PENDAHULUAN
Deskripsi Boiler
g.
Evaporator
Evaporator
berfungsi
sebagai
tube
pemanasan pada waste heat boiler yang digunkan
untuk membantu pemanasan air yang berada pada
tangki LP drum (LP evaporator) dan HP drum (HP
evaporator)
h. Superheater
Superheter :adalah tempat berupa jalur pipapipa sebagai proses lanjut dalam pengolahan steam
yang memanfaatkan flue gas hasil pembakaran,
sehingga di dapat steam untuk proses ke turbin yang
sesuai dengan standard yang telah di tentukan.
i. Burner
Burner Merupakan peralatan pembakar pada
Waste Heat Boiler dimana bahan bakar utamanya
adalah natural gas.
j. Cerobong (Stack)
Cerobong adalah alat untuk membuang gas
hasil pembakaran ke udara bebas.
4.
(1)
(2) [2]
/01 /0
(4)
Dimana :
01 dan 0 laju aliran Fluida [volume per unit
waktu(ft3/min atau m3/min)] untuk aliran input dan
output. Asumsi bahwa densitas konstan (temperatur
tidak berubah) sehingga persamaan 4 menjadi
(,
2 01 0
(5)
(.
Total Energy Balance
Energi total
akumulasi
energi total
&
&
&
energi total
!"#$%
'$%#$%
waktu
waktu
waktu
Energi total
&
!"#$%
waktu
Atau,
(.
2.
(6)
Dimana Q adalah jumlah suplay panas per unit
waktu.Asummsi =>?@@ 0 , sehingga persammannya
menjadi:
(7)[2]
5.
6.
a.
Deaerator
Deaerator merupakan suatu komponen
dalam waste heat boiler yang berfungsi untuk
mengurangi kandungan oksigen didalam air sebelum
air dimasukkan kedalam proses waste heat boiler.
Efisiensi Thermal
L MN ;
(10)
III. PEMODELAN DAN PERANCANGAN
SISTEM WASTE HEAT BOILER
1.
89 :;
<
b.
LP Drum
Pengambilan Data
Tidak
Simulasi dari model matematis
masing-masing komponen
2/E
Tidak
Ya
(,
F G F H F I FJ F K
(11)
(.
Dimana:
F G = Laju aliran massa dari Condensator (kg/s)
F H = Laju aliran massa ke flash vessel (kg/s)
F J = Laju aliran massa ke feed water pump (kg/s)
F K Laju aliran massa ke LP Evaporator (kg/s)
F I Laju aliran massa) dari LP Evaporator (kg/s)
A = Luas penampang dari LP drum(m2)
h = Level ketinggian fluida pada LP drum (m)
/E = Dnsitas cair (kg/m3)
Berdasarkan data teknis di lapangan maka
diperoleh model dinamika dari persamaan 11 pada LP
drum sbb:
Ya
Tidak
Ya
Penyusunan Laporan Tugas Akhir
Selesai
1 . 13.31 .
c.
RSTU(>VW
F G FH F I FJ F K
R%
Dimana:
/Z = densitas uap pada Economizer (kg/m3)
Xw,G = volume Economizer (m3)
Cv = kalor spesifik pada Economizer (kJ/kg.K)
F s = laju massa dari Feed water Pump (kg/s)
F v = laju massake HP Drum (kg/s)
=! = Temperatur input Economizer (K)
= = Temperatur output Economizer (K)
_Yn = Kalor pembakaran pada Economizer (kJ/s)
LP Evaporator
Dimana:
o
_?n _zU?Z {|p}
T{|p}
R=
LPEv fmK. 1916.
R%
=!g fF I . 1887.934909. =g f0.961818. 1887.9349. =g
_ jklm
127.12192 . 0.606332. 1902.302.
Dimana:
o
_TU?Z _?n pq
Tpq
(16)
f.
HP Drum
(13)
Dan
r?n merupakan panjang penampang pipa
economizer
d.
g.
Flash Vessel
i.
(.
h.
Superheater 1
HP Evaporator
j. Superheater 2
Hukum kesetimbangan pada superheater 2
(u
Xw,H . /Z . [Z .
)F t FG]
-\ZG . =! FGs
\ZH . =
(.
+ _w,H
(23)
Duct Burner
Gambar 16. Grafik Sinyal output LP Drum (dh/dt)
b.
LP Evaporator
Pada uji LP evaporator ini akan diberikan
sinyal uji berupa laju massa dengan standar nilai
inputan yaitu F K sebesar 0 17.88 kg/s, dan F I
sebesar 0 - 17.2 kg/s. Selain laju massa diberikan
sinyal inputan yang direpresentasikan sebagai kalor
(Q5) yang masuk pada LP evaporator. Kalor (Q5) ini
yang digunakan untuk menaikkan suhu steam yang
masuk melalui LP evaporator . Pada simulasi sendiri,
temperatur inputan steam diasumsikan sebesar 600C.
Pada pengujian ini, dimaksudkan agar mengetahui
Temperatur output dari LP evaporator akibat
dilewati kalor (Q5) berupa exhaust gas.
a.
LP Drum
Pada pengujian LP drum kali ini, akan
diberikan sinyal uji berupa laju massa dengan standar
nilai inputan yaitu F G sebesar 0 - 18.58 kg/s, F H
sebesar 0 - 0.2189 kg/s, F J sebesar 0 - 17.0333338
kg/s, F K sebesar 0 17.88 kg/s, dan F I sebesar 0 17.2 kg/s. Pada pengujian ini, dimaksudkan agar
mengetahui laju perubahan ketinggian fluida pada
tangki LP drum (dh/dt). Dimana pada data teknis
6
Flash Vessel.
Pada pengujian flash vessel kali ini, akan
diberikan sinyal uji berupa laju massa dengan standar
nilai inputan yaitu F G~
sebesar 0 - 0.518584652 kg/s,
F H sebesar 0 - 0.2189 kg/s. Pada pengujian ini,
dimaksudkan agar mengetahui laju perubahan level
fluida pada flash vessel (dh/dt). Dimana pada data
teknis dilapangan perubahan laju fluida maksimal
adalah 0,5 % [2]dari kapasitas maksimum flash vessel
dengan volume 1.135 m3 dan ketinggianmaksimum
1.7 m. Pada flash vessel kurang lebih 50 % dari
kapasitas maksimal dibuang ke blowdown tank, yang
dibuang adalah fluida yang sudah tidak dapat
disirkulasikan lagi dalam proses waste heat boiler
atau disebut drainage.
Economizer
Pada uji economizer ini akan diberikan sinyal
uji berupa laju massa dengan standar nilai inputan
yaitu F s sebesar 0 - 14.9444444 kg/s, dan F v
sebesar 0 - 14.86 kg/s. Selain laju massa diberikan
sinyal inputan yang direpresentasikan sebagai kalor
(Q4) yang masuk pada economizer. Kalor (Q4) ini
yang digunakan untuk menaikkan suhu steam yang
masuk melalui economizer . Pada simulasi sendiri,
temperatur inputan steam adalah hasil temperatur
output dari Lp evaporator. Pada pengujian ini,
dimaksudkan agar mengetahui Temperatur output
economizer akibat dilewati kalor (Q4) berupa exhaust
gas.
HP Evaporator
HP Drum.
i.
Superheater 1
Pada uji Superheater 1 ini akan diberikan
sinyal uji berupa laju massa dengan standar nilai
inputan yaitu F GH
sebesar 0 14.436 kg/s, dan F G]
sebesar 0 16.43 kg/s. Selain laju massa diberikan
sinyal inputan yang direpresentasikan sebagai kalor
(Q2) yang masuk pada Superheater 1. Kalor (Q2) ini
yang digunakan untuk menaikkan suhu steam yang
masuk melalui HP Superheater 1
Gambar 24. Grafik Sinyal output Superheater 2 (T)
k.
Duct Burner
Superheater 2
Pada uji Superheater 2 ini akan diberikan
sinyal uji berupa laju massa dengan standar nilai
inputan yaitu pertambahan dari outputan Superheater
F G]
sebesar 0 16.43 kg/s dan dari DSH yaitu F t
sebesar 0 2.0888889 kg/s, dan F Gs
sebesar 0
18.527 kg/s. Selain laju massa diberikan sinyal
inputan yang direpresentasikan sebagai kalor (Q1)
yang masuk pada Superheater 2. Kalor (Q1) ini yang
digunakan untuk menaikkan suhu steam yang masuk
melalui Superheater 2 . Q yang didapatkan
superheater 2 adalah Q keluaran dari burner.
Dikarenakan antara burner dan superheater 2 tidak
ada sekat, sehingga diasumsikan tidak ada energi
panas yang hilang.
Untuk menaikkan suplay kalor, berarti harus
menambahkan suplay bahan bakar pada burner agar
didapatkan hasil pembakaran yang maksimal. Namun
apabila kalor hasil pembakaran pada burner meningkat
maka akan meningkatkan suhu output steam waste
heat boiler.sehingga suhu steam bisa melebihi set
point. Pemanasan steam pada superheater 2 ini
mencapai set point yang diinginkan yaitu 460 oC.
Dengan produk steam sebesar 18.527 kg/s. Pada
kapasitas terpasang waste heat boiler pabrik 1
PT.petrokimia gresik produk maksimal yang mampu
dihasilkan adalah 90 ton/hr atau 25 kg/s, namun pada
operasionalnya produk yang dihasilkan sekitar 18-19
!!"!
!!"! 87.01%
Sehingga dapat diketahui efisiensi pemakaian kalor
sebesar 87.01 %.Sedangkan pada real plant dengan
pemakaian bahan bakar 191.65 kg/s kalor yang
dihasilkan adalah 9.506 106 kJ/s dimana kalor yang
dibuang ke main stack sebesar 1.316. 106 kJ/s.
Efisiensinya adalah :
!!"! 98.6%
Dengan bahan bakar yang digunakan pada real plant
ini suhu yang steam yang dihasilkan mencapai 696.6
o
C, hal ini jauh melebihi kondisi suhu steam yang
diinginkan yaitu 460 oC. Apabila suhu steam melebihi
set point hal ini akan mengakibatkan sistem pada
waste heat boiler trip. Jika dibandingkan dengan
kondisi real plant pada simulasi efisiensinya lebih
kecil, namun bahan bakar yang digunakan lebih kecil
dan kalor yang dibuang kestack juga lebih kecil.
sehingga pemakaian bahan bakar dapat dihemat
hingga 42 % dan suhu steam yang dihasilkan sesuai
dengan set point.Untuk meningkatkan efisiensi waste
heat boiler diperlukan pengoptimalan pemakaian
bahan bakar, sehingga hampir tidak ada kalor yang
dibuang ke main stack.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Incropera , Frank P., DeWitt, David P.
Fundamental of Heat and mass transfer ,
Fourth Edition, John Wiley and Sons, inc.,
Canada,1996
[2] Stephanopolous, George Chemical Process
Control an introduction to Theory and practice,
Prentice/Hall international,Inc,1984
[3] Kuehn, Thomas H. , Ramsey, James W. &
Threlkeld,
James
L.
THERMAL
ENVIRONMENTAL ENGINEERING , third
edition, prentice-hall, inc., 1998
[4] Holman, J.P., Jasfi, E. PERPINDAHAN
KALOR edisi ke 6, Erlangga, 1997
[5] Kreith, F., Prijono, A., Prinsip-Prinsip
Perpindahan Kalor, edisi ketiga, erlangga, 1997
[6] (ebook) MatLab - Simulink v 7.0 - Dynamic
System Simulation For Matlab, januari, 1999
[7] <URL:http://www.energyefficiencyasia.org/fue
l_and_gas_Combutsion>, November ,2009
[8] <URL:http://www.energyefficiencyasia.org/Efis
iensi_thermal>, Mei ,2010
[9] Prasetyo ,Youdhiyan POWER PLANT INHOUSE TRAINING Boiler Basic,2009
[10] Proses Flow Diagram & Piping & Instrumen
Diagram Waste Heat Boiler , PT.Inka Karya
Persada Teknik, 1992
BIODATA PENULIS
Nama : Nur Laila Hamidah
TTL
: Jombang, 10 Juni 1988
Alamat :JL. KH.Ahmad Dahlan No.6
60111 Surabaya
Email :yamapi_mymy@yahoo.com
Riwayat Pendidikan :
MI As-Sulaimaniyah (1994 - 2000)
SLTPN I Mojoagung (2000 - 2003)
SMAN 2 Jombang
(2003 - 2006)
S1 Teknik Fisika
(2006 sekarang)
Saran
a. Dapat dirancang sistem monitoring mengenai
berapa banyak bahan bakar dan berapa sisa yang
10