59-Article Text-191-2-10-20190718
59-Article Text-191-2-10-20190718
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 13 No. 1, Mei 2019 e ISSN 2655-2434 (online)
ABSTRAK
Usaha kesehatan pada tatanan sekolah memiliki ABSTRACT
potensi bagi peningkatan kesehatan melalui sebuah School Health Unit (UKS) has a potential impact on
konsep promosi kesehatan sekolah (health promoting improving health through the concept of health-
school). Tujuan penelitian untuk melihat gambaran promoting the school. The purpose of this study is to
pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah see the description of the implementation of the
(UKS) pada Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) School Health Unit (UKS) in State High Schools
Negeri di Depok yang ditinjau dari empat perspektif (SLTA) in Depok in terms of four balanced scorecard
balanced scorecard yang merupakan alat pengukuran perspectives which are the simple evaluation
evaluasi yang sederhana namun dapat berfokus pada measurement tools that can also focus on strategies
strategi mencapai tujuan utama. Balanced scorecard to achieve the main objectives. The balanced
lebih banyak memberikan informasi yang mendalam scorecard provides more in-depth information
terkait dengan apa yang terjadi dalam program atau related to what is happening in the program or
organisasi. Metode penelitian ini adalah pendekatan organization. The balanced scorecard determines the
kualitatif. Perspektif yang digunakan adalah (a) four perspectives in making measurements as a form
Perspektif pelanggan; (b) Perspektif proses bisnis of learning for programs or organizations to achieve
internal; (c) Perspektif pertumbuhan dan a predetermined goal or mission. These perspectives
pembelajaran; (d) Perspektif Keuangan. Penelitian are (a) Customer perspective; (b) Internal business
kualitatif yaitu sebuah riset formatif yang process perspective; (c) Growth and learning
menekankan pada apa yang orang-orang pikirkan dan perspective; (d) Financial Perspective. Qualitative
rasakan. Sumber informasi menggunakan prinsip research is a formative research that emphasizes
kesesuaian (appropriateness) dan kecukupan what people think and feel. The selection of
(adequacy), teknik pemilihan purposive sampling. information sources is carried out using the principle
Populasi penelitian yaitu tiga SLTA Negeri dan tiga of appropriateness and adequacy by using purposive
Puskesmas Kecamatan di Depok. Informan pada sampling selection techniques. The populations in
penelitian Kepala Sekolah atau Wakil kepala Sekolah this study were three SLTA and three Community
dan Guru Pembina UKS, Koordinator Program UKS Health Center (Puskesmas) in Depok. The informants
di Puskesmas dan Perwakilan siswa tiga SLTA di were the School Principal or Deputy Principal, UKS
Depok. Data primer diambil secara langsung dari Guiding Teacher, and students representative from
informan dan data wawancara mendalam dan three SLTA. Primary data were taken directly from
observasi pada responden dengan kuesioner. the informant and questionnaire based on in-depth
Berdasarkan hasil analisis, pelaksanaan program interview data and observations on respondents. The
UKS pada ketiga sekolah untuk jenjang SLTA di result of the analysis is the implementation of the
Depok sudah berjalan optimal. UKS di sekolah dan di UKS of the three SLTA in Depok has been running
Puskesmas menitikberatkan pada ruang lingkup optimally. UKS in the schools and Puskesmas are
pelayanan kesehatan, seperti kegiatan ekstrakurikuler focus on the scope of health services, such as the
Palang Merah Remaja (PMR), Kader Kesehatan Youth Red Cross extracurricular activities (PMR),
Remaja (KKR), pertolongan pertama pada ruang Youth Health Cadres (KKR), first aid in the UKS
UKS, penyediaan obat-obatan. room, and medicine supply.
Keywords: UKS Program, Balance Scorecard
Kata Kunci : Program UKS, Pendekatan Balanced
Approach
Scorecard
29
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 13 No. 1, Mei 2019 e ISSN 2655-2434 (online)
penelitian ini adalah tiga Sekolah Lanjutan oleh peneliti dalam bentuk matriks, dan
Tingkat Atas (SLTA) Negeri dan tiga dilakukan identifikasi kaitan antara kategori-
Puskesmas Kecamatan di kota Depok. kategori tersebut dan kemudian membuat
Data yang dikumpulkan berupa data hubungan-hubungan antar kategori dalam
primer yang diambil secara langsung dari bentuk peta konsep.
informan, dan data wawancara mendalam
dan observasi pada responden dengan Hasil
kuesioner yang telah dibuat. Analisis data Data yang diambil pada proses
yang digunakan adalah analisis isi (content pengumpulan data Evaluasi Program Usaha
analysis). Seluruh informasi yang didapat Kesehatan Sekolah pada Sekolah Menengah
melalui wawancara mendalam dibuatkan Atas di Depok pada beberapa karakteristik
transkrip hasil wawancara untuk informan yaitu guru pembina UKS di sekolah,
memudahkan dalam menganalisis data, unsur pimpinan sekolah dan petugas kesehatan
Setelah itu data-data dikelompokkan di Puskesmas.
berdasarkan kategori yang telah ditentukan
Tabel 1
Gambaran pelaksanaan kegiatan-kegiatan program UKS di SMA-SMA.
RUANG PELAKSANAAN
LINGKUP
SMA Negeri 1 SMA Negeri 2 SMA Negeri 3
Pendidikan Kegiatan ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler Perilaku Hidup Bersih dan
Kesehatan senam sehat, PIK-R dan tari tradisional, terwondo sehat (PHBS)
seminar kesehatan HIV- yang diikuti siswa untuk Pada saat olah raga dan
AIDS menjaga kesegaran jasmani biologi masalah kesehatan
Diberikan pendidikan Perilaku hidup bersih dan jasmani dan reproduksi
kesehatan saat olah raga sehat (PHBS) Pembinaan kader kesehatan
satu kali seminggu. Pembinaan Kader sekolah
Pembinaan kader kesehatan Kesehatan Remaja/P3K Pendidikan anti rokok dan
sekolah anti narkoba
Pelayanan Palang Merah Remaja Wira Palang Merah Remaja Palang Merah Remaja
Kesehatan Taruna Perkasa (PMR- (PMR) (PMR)
WITASA) Pelayanan kesehatan oleh Pelayanan kesehatan di
Pelayanan kesehatan di dokter sekolah sekolah
sekolah Penyediaan obat-obatan di Penyediaan obat-obatan di
Penyediaan obat-obatan di ruang UKS ruang UKS
ruang UKS Rujukan Medis Kadang ada kegiatan donor
Kader Kesehatan Remaja Konseling remaja (KKR) darah
(KKR)
Pembinaan Pemeliharaan kebersihan Pemeliharaan kebersihan Pemeliharaan kebersihan
Lingkungan kelas dan kebersihan kelas kelas
Sehat lingkungan sekolah Pemeliharaan Hidroponik kebersihan lingkungan
Kantin sehat yang ada di pekarangan sekolah ( toilet dll)
sekolah. Kantin sehat
Kantin sehat Piket jum’at bersih
Pelaksanaan kegiatan SMA Negeri 1, sebagian besar adanya pembinaan bagi para kader kesehatan sekolah,
pelaksanaan program UKS cenderung mengarah adanya kegiatan ekstrakurikuler yaitu UKS dan PIK-R
kepada pelayanan kesehatan dan pendidikan (Pusat Informasi dan Konseling Remaja), dan
kesehatan, sekolah ini sudah melaksanakan kegiatan- melibatkan siswa dalam pengelolaan program
kegiatan yang menunjang pelaksanaan UKS, seperti UKS.dan SMA Negeri 2, kegiatan yang dilakukan
31
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 13 No. 1, Mei 2019 e ISSN 2655-2434 (online)
program UKS pada pelayanan kesehatan dan Negeri 3 sama untuk ruang lingkup kesehatan baik
pembinaan lingkungan sehat, untuk pendidikan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan
kesehatan, sekolah mengadakan kegiatan pembinaan lingkungan sehat.Kegiatan UKS disekolah
ekstrakurikuler berupa tari tradisional, tekwondo, dilakukan oleh PMR dan pembina UKS
PHBS dan pembinaan Kader Kesehatan Remaja dan
P3K,adapun kegiatan pelaksanaan UKS di SMA
Analisis Balanced Scorecard dalam simbol (+) yang berarti sekolah atau puskesmas
Pelaksanaan UKS di Sekolah tersebut melakukan kegiatan , dan katagori “tidak”
Setelah diuraikan mengenai gambaran menggunakan simbol (-) yang berarti sekolah atau
pelaksanaan program UKS, maka akan dijelaskan puskesmas tidak melakukan kegiatan.
mengenai analisis balanced scorecard dalam
pelaksanaan UKS, baik yang dilaksanakan oleh Dibawah ini merupakan analisis balanced
sekolah dan puskesmas. Dalam analisis ini, cara scorecard dalam pelaksanan UKS di sekolah,
memberikan nilai (skor) dalam balanced scorecard
adalah menggunakan kategori “ya” ditandai dengan
1. Keterampilan guru - - -
2. Perencanaan + + +
3. Pengorganisasian
Pelibatan orangtua - + -
Pelibatan Siswa + + +
Kerjasama + + +
4. Monitoring + + +
5. Evaluasi + + +
Perspektif Keuangan
1. Sumber Anggaran + + +
2. Pembiayaan + + +
Berdasarkan analisis tabel 3, dapat disimpulkan dari ketiga sekolah tersebut diketahui bahwa faktor yang
menyebabkan belum optimalnya program UKS yang dilaksanakan oleh sekolah adalah :
1. Masih sedikitnya pelatihan dan forum belajar bagi guru pembina UKS
2. Belum maksimalnya pelibatan orangtua dalam pelaksanaan UKS
33
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 13 No. 1, Mei 2019 e ISSN 2655-2434 (online)
Berdasarkan analisis tabel 4, dapat disimpulkan bahwa Kesehatan Sekolah secara optimal untuk
pelaksanaan UKS yang dilakukan ketiga puskesmas melaksanakan kegiatan UKS di sekolah.
sudah baik, dan bahkan sudah melibatkan siswa Kader
seseorang. Dalam sebuah studi yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pelaksanaan UKS
oleh Permatasari (2013) terhadap para pelaksana yang mengedepankan aspek promotif dan
kegiatan monitoring dan evaluasi dalam preventif dengan tidak mengesampingkan aspek
National Composite Policy Index (NCPI) di DKI kuratif dan rehabilitatif. Pada kota Depok, Dinas
Jakarta dijelaskan bahwa peningkatan Kesehatan telah mencoba untuk pro aktif
kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjalin komunikasi secara intensif dengan
menjadi sangat urgen dan perlu dilakukan secara Dinas Pendidikan dan Tim Pembina UKS . Hal
terencana, terarah, dan berkesinambungan dalam tersebut Dinas Kesehatan lakukan untuk
rangka meningkatkan kemampuan dan mendorong program UKS ini agar dikerjakan
profesionalisme. secara serius oleh seluruh pihak yang terlibat
Hasil studi yang dilakukan terhadap dalam pelaksanaan UKS. Selain itu, melalui
sarana dan fasilitas yang menunjang pelaksanaan komunikasi yang efektif dan intensif, Dinas
UKS, sebagian besar menunjukkan bahwa Kesehatan juga dapat mendorong program UKS
sarana dan fasilitas yang tersedia dalam keadaan menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan
baik dan berfungsi dengan baik. Berdasarkan derajat kesehatan anak sekolah, baik secara fisik,
hasil studi ini diketahui bahwa sebagian besar mental, dan sosial.
siswa yang terlibat dalam kegiatan Usaha .
Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan anggota Kesimpulan
dari ekstrakurikuler kesehatan, yaitu Palang Hasil analisis, diketahui bahwa
Merah Remaja (PMR) dan Pusat Informasi dan pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah
Konseling Remaja (PIK-R). Para anggota (UKS) pada ketiga sekolah untuk jenjang
ekstrakurikuler tersebut disebut juga dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) Negeri
Kader Kesehatan Remaja (KKR). Sebagian di Depok sudah berjalan optimal. Hal ini terlihat
besar dari mereka menjadi pelaksana dari pada pelaksaan UKS di sekolah dan di
kegiatan pelayanan kesehatan UKS. sebagian Puskesmas yang menitikberatkan pada ruang
besar para siswa menganggap UKS merupakan lingkup pelayanan kesehatan, seperti kegiatan
tempat rujukan ketika mereka sakit. Bagi para ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR),
siswa yang terlibat dalam kegiatan Kader Kesehatan Remaja (KKR), pertolongan
ekstrakurikuler kesehatan tersebut, sebagian pertama pada ruang UKS, penyediaan obat-
besar mereka menyatakan bahwa banyak sekali obatan. Puskesmas juga melaksanakan kegiatan
manfaat yang didapat ketika mereka terlibat penjaringan kesehatan pada siswa baru di awal
dalam kegiatan UKS, dan pelaksanaan program tahun ajaran dan pendidikan kesehatan.
UKS yang komprehensif tidak dapat dilakukan
secara sendiri, sangat diperlukan kemitraan Saran
dengan orangtua agar pelaksanaan program UKS
menjadi maksimal hasil yang diperoleh. Mengaktifkan forum pertemuan sekolah
Pelibatan kader kesehatan sekolah ini dengan orangtua siswa di sekolah sebagai
sangat penting bagi keberhasilan pelaksanaan bentuk dari upaya pemberdayaan orangtua
program UKS sehingga mampu meningkatkan siswa, serta membentuk forum komunikasi
derajat kesehatan siswa di sekolah. Para kader antara para guru dengan petugas kesehatan
kesehatan sekolah ini harus didukung oleh orang secara rutin sebagai tempat belajar dan berbagi
dewasa di sekitarnya, yaitu para guru di sekolah informasi dan ilmu pengetahuan terkait dengan
dan petugas kesehatan di Puskesmas. Puskesmas kesehatan remaja dan melakukan kemitraan
menjalin komunikasi secara intenif pada saat dengan sektor terkait, pihak swasta, dan
menjelang kegiatan penjaringan kesehatan pada masyarakat untuk mendorong peningkatan
siswa baru pada setiap tahun ajaran baru, derajat kesehatan remaja di sekolah
Puskesmas menyampaikan ide dan dan gagasan
35
Quality : Jurnal Kesehatan Vol. 13 No. 1, Mei 2019 e ISSN 2655-2434 (online)
Daftar Pustaka