UTS SOSHUM REG A Kls B
UTS SOSHUM REG A Kls B
Dosen Pengampu:
Jurusan Sosiologi
Oleh:
NIM. E1041181031
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat- Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah untuk memenuhi UAS
Matakuliah Sosiologi Hukum ini. Adapun judul yang digunakan dalam penulisan penelitian
ini adalah “Peran sosiologi hukum terhadap perubahan sosial masyarakat”. Dalam proses
penyelesaian penulisan Karya Ilmiah ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan
Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan Terima Kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen pengampu mata kuliah Nurwijayanto, SH., M.Si, telah memberikan materi
mengenai Sosiologi hukum dengan sangat baik. Rekan-rekan Mahasiswa angkatan 2018
khususnya Jurusan Sosiologi, atas bimbingan, doa, motivasi dan saran-saran yang telah
Akhir kata semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua kalangan, penulis
mengharapkan kritik maupun saran yang membangun agar dapat memperbaiki segala bentuk
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
Latar Belakang................................................................................................................................4
Rumusan Masalah...........................................................................................................................5
Tujuan Penelitian............................................................................................................................5
Manfaat Penelitian..........................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
Ruang Lingkup dan Kegunaan Sosiologi Hukum.........................................................................6
Karakteristik Sosiologi Hukum Dalam Masyarakat.....................................................................8
Fungsi Hukum Dalam Masyarakat................................................................................................9
Peran Sosiologi hukum terhadap perubahan masyarakat.........................................................13
Metode Penelitian..........................................................................................................................14
PENUTUP..........................................................................................................................................15
Kesimpulan/ Tanggapan...............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................16
3
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masyarakat dengan lingkungan social tidak bisa dipisahkan dengan sebagaimana yang
kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk social yang saling membutuhkan satu sama lain.
Dalam ilmu sosiolog mengungkapkan bahwa manusia adalah makhluk social yang tidak bisa
hidup sendiri, manusia harus saling berkomunikasi dan berinteraksi langsung antar sesama.
Zaman dan hukum juga dapat merubah pola dan system kehidupan social masyarakat
modern. Hukum juga dapat mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan memberi
dampak yang sangat besar terhadap kehidupan social manusia masa kini.
Sosiologi Hukum membahas tentang huhbungan timbal balik yang terjadi akibat dari
perubahan hukum dan masyarakat. Perubahan hukum dapat memberikan pengaruh kepada
masayarakat dan memberikan perubahan dalam bidang hukum. Manusia sebagai mahluk
sosial memiliki alam bawah sadar, terdapat keinginan di alam bawah sadar manusia yaitu
keinginan memiliki hubungan timbal balik dketika memberi dan menerima sesuatu.
Sosiolgi hukum merupakan cabang dari ilmu pengetahuan yang secara analitis dan
empiris menganalisis atau mempelajari hubungan-hubungan timbal balik yang terjadi antara
hukum serta gejala-gejala sosial lainnya yang ada di masyarakat. Interaksi sosial dapat terjadi
ketika terjadi kontak yang memberikan hubungan timbal balik antara individu dengan
individu dan kelompok dengan individu dan mempunyai makna bagi pelaku serta
memberikan respon.
Masih terdapat masyarakat yang belum memahami fungsi-fungsi dari hukum yang
ada di masyarakat sehingga dapat menimbulkan terjadinya ketidak senambungan antara
hukum dengan masyarakat. Pada saat membahas tentang hukum masyarakat masih kurang
memahami secara detail tentang hukum yang ada di dalam masyarakat dan juga karakter-
karakteristiknya. Sehingga pandangan masyarakat terhadap hukum masih kurang luas.
4
5
Rumusan Masalah
Rumusan permasalahan dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana Peran sosiologi hukum
terhadap perubahan sosial masyarakat?
Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengatahui peran sosiologi hukum dalam perubahan sosial masyarakat
2. Mengetahui pengertian sosiologi hukum
3. Mengetahui karakteristik sosiologi hukum dalam masyarakat
4. Mengetahi fungsi- fungsi hukum dalam masyarakat
Manfaat Penelitian
1. Sebagai usaha memenuhi persyaratan dalam rangka penyelesaian mata kuliah
Sosiologi Hukum dan akan menerapkannya kelak pada lingkungan kerja.
2. Sebagai tambahan referensi kepustakaan dan tambahan pengetahuan bagi
mahasiswa/i UNTAN. Sebagai sumbangsih pemikiran kepada kampus UNTAN
dalam menbekali mahasiswa/i mengenai pemahaman “peran sosiologi hukum
dalam perubahan masyarakat.
6
PEMBAHASAN
Ruang Lingkup dan Kegunaan Sosiologi Hukum
Objek dari sosiologi hukum masyarakat, lembaga, dan interaksi. Masyarakat sebagai
akumulasi individu yang diikat melalui interaksi secara bersama dalam suatu lembaga atau
kegiatan. Sosiologi memaknai lembaga sebagai suatu keinginan bersama dari masing-masing
individu yag terlembaga dimana kemudia akan dipatuhi dan dijalani bersama. Lembaga
memiliki suatu aturan yang mengatur setiap kegiatan yang terjadi di dalam lembaga.
Dasar-dasar sosial dari hukum atau basis sosial dari hukum. Sebagai Contoh : Hukum
Nasional di Indonesia, dasal sosial adalah pancasila, dengan ciri-ciri: Goyong
Royong, Musyawarah, dan kekeluargaan.
Efek-efek hukum terhadap gejala-gejala sosial lainnya. Sebagao contoh dapat disebut
misalnya: Undang-undang No. 22 Tahun 1997 dan Undang-undang No. 23 Tahun
1999 tentang Narkotika dan Narkoba erhdap gejala konsumsi obat-obat terlarang dan
semacamnya.
Ruang lingkup yang paling sederhana dari kajian sosiologi hukum adalah
memperbincangkan gejala sosial yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dalam
hubungannya dengan tindakan melawan hukum, tindakan menaati hukum, tindakan
melakukan upaya hukum di kepolisian, kejaksaan dan pengadilan, penafsiran masyarakat
terhadap hukum, dan hukum sebagai produk penafsiran masyarakat.
Oleh karena itu, sosiologi hukum menjadi alat pengkaji hukum yang berlaku di
masyarakat dengan paradigma yang sangat luas. Keluasannya disebabkan sosiologi sebagai
ilmu yang menguras kehidupan sosial, bukan oleh hukum yang menjenuhkan dan selalu
mempertahankan kebenaran hitam diatas putih.
7
Sosiologi hukum memiliki kegunaan yang bermacam-macam, yaitu Pertama,
sosiologi hukum mampu memberi penjelasan tentang satu dasar terbaik untuk lebih mengerti
Undang-undang ahli hukum ketimbang hukum alam, yang kini tak lagi diberi tempat, tetapi
tempat kosong yang ditinggalkannya perlu diisi kembali.
Kedua, sosiologi hukum mampu menjawab mengapa manusia patuh pada hukum dan
mengapa dia gagal untuk menaati hukum tersebut serta faktor-faktor sosial lain yang
memengaruhinya, Ketiga, sosiologi hukum memberikan kemampuan-kemampuan bagi
pemahaman terhadap hukum di dalam konteks sosial.
8
Karakteristik Sosiologi Hukum Dalam Masyarakat
Hal itu memang asing kedengarannya bagi studi hukum normatif. Studi hukum
normatif kajiannya bersifat perspektif, hanya berkisar pada “apa hukumnya” dan “bagaimana
penerapannya”: Satjipto Raharjo mengutip pendapat Max Weber yang menamakan cara
pendekatan yang demikian itu sebagai suatu interpretative understanding, yaitu cara
menjelaskan sebab, perkembangan, serta efek dari tingkah laku sosial. Dengan demikian,
mempelajari sosiologi hukum adalah menyelidiki tingkah laku orang dalam bidang hukum
sehingga mampu menggungkapkannya. Tingkah laku dimaksud mempunyai dua segi, yaitu
“luar” dan “dalam”.
Oleh karena itu sosiologi hukum tidak hanya menerima tingkah laku yang tampak dari
luar saja, melainkan ingin juga memperoleh penjelasan yang bersifat internal, yaitu meliputi
motif-motif tingkah laku seseorang. Apabila disebut tingkah laku (hukum), maka sosiologi
hukum tidak membedakan antara tingkah laku yang sesuai dengan hukum dan yang
menyimpang. Kedua-duanya diungkapkan sama sebagai objek pengamatan penyelidikan ilmu
ini.
Sosiologi hukum senantiasa menguji kesahihan empiris dari suatu peraturan atau
pernyataan hukum sehingga mampu memprediksikan suatu hukum yang sesuai dan/atau tidak
sesuai dengan masyrakat tertentu. Pernyataan yang bersifat khas di sini adalah “apakah
kenyataan memang seperti tertera pada bunyi peraturan itu?” bagaimana dalam kenyataannya
peraturan hukum itu? Perbedaan yang besar antara pendekatan yuridis normatif dengan
pendekatan yuridis empiris atau sosiologi hukum.
9
Pendekatan yang pertama menerima apa saja yang terterta pada peraturan hukum,
sedaqngkan yang kedua senantiasa mengujinya dengan data empiris. Sosiologi hukum tidak
melakukan penilian terhadap hukum. Tingkah laku yang menaati hukum, sama-sama
merupakan objek pengamatan yang setaraf. Ia tidak menilai yang satu lebih dari yang lain.
Perhatiannya yang utama hanyalah pada memberikan penjelasan terhadap objek yang
dipelajarinya.
Setiap bidang memimiliki masalah dan terdapat solusi dari bidang tersebut. Dalam teori-
teori hukum biasanya dibedakan antara 3 (tiga) macam hal berlakunya hukum sebagai kaidah
Mengenai pemberlakuan kaidah hukum menurut Soerjono Soekanto dan Mustafa Abdullah
bahwa:
1. Kaidah hukum berlaku secara yuridis, apabila penentuannya didasarkan pada kaidah
yang lebih tinggi tingkatnya atau bila berbentuk menurut cara yang telah ditetapkan
atau apabila menunjukkan hubungan keharusan antara suatu kondisi dan akibatnya
2. Kaidah hukum berlaku secara sosiologis, apabila kaidah tersebut efektif artinya
kaidah tersebut dapat dipaksakan berlakunya oleh penguasa walaupun tidak diterima
oleh warga masyarakat atau kaidah tadi berlaku karena diterima dan diakui oleh
masyarakat.
3. Kaidah hukum tersebut berlaku secara filosofis artinya sesuai dengan cita-cita hukum
sebagai nilai positif yang tertinggi.
Jika ditelaah secara mendalam, maka untuk berfungsinya atau efektifnya suatu hukum
haruslah memenuhi ketiga unsur tersebut, sejalan dengan hal tersebut menurut Mustafa
Abdullah bahwa agar suatu peraturan atau kaidah hukum benar-benar berfungsi harus
memenuhi empat faktor yaitu:
Persoalan penyesuaian hukum terhadap perubahan yang terjadi dalam masyarakat adalah
bagaimana hukum tertulis dalam arti peraturan perundang-undangan karena mesti diingat
bahwa kelemahan peraturan perundang-undangan termasuk di dalamnya peraturan daerah
adalah sifatnya statis dan kaku.
Fungsi hukum dalam masyarakat sangat beraneka ragam, bergantung pada berbagai
faktor dan keadaan masyarakat. Disamping itu, fungsi hukum dalam masyarakat yang belum
maju juga akan berbeda dengan yang terdapat dalam masyarakat maju. Dalam setiap
masyarakat hukum lebih berfungsi untuk menjamin keamanan dalam masyarakat dan jaminan
pencapaian struktur sosial yang diharapkan oleh masyarakat. Namun, dalam masyarakat yang
sudah maju hukum, hukum menjadi lebih umum, abstrak, dan lebih berjarak dengan
konteksnya.
Secara umum dapat dikatakan bahwa ada beberapa fungsi hukum dalam masyarakat. Yaitu ;
11
1. fungsi Menfasilitasi. Dalam hal ini termasuk menfasilitasi antara pihak-pihak
tertentu sehinggga tercapai suatu ketertiban.
2. Fungsi Represif. Dalam hal ini termasuk penggunaan hukum sebagai alat bagi
elite penguasa untuk mencapai tujuan-tujuannya.
3. Fungsi Ideologis. Fungsi ini termasuk menjamin pencapaian legitimasi, hegemoni,
dominasi, kebebasan, kemerdekaan, keadilan dan lain-lain.
4. Fungsi Reflektif. Dalam hal ini hukum merefleksi keinginan bersama dalam
masyarakat sehingga mestinya hukum bersifat netral.
Menurut Podgorecki, bahwa fungsi hukum dalam masyarakat adalah sebagai berikut :
Dalam suatu sistem bahwa antara hukum, kekuasaan dan politik sangat erat kaitannya
serta studi tentang hubungan antara komponen hukum, kekuasaan dan politik juga merupakan
bidang yang mendapat bagian dari sosiaologi hukum. Fungsi hukum menurut masyarakat
yaitu, hukum merupakan sarana perubahan sosial. Dalam hal ini, hukum hanyalah berfungsi
12
sebagai ratifikasi dan legitimasi saja sehingga dalam kasus seperti ini bukan hukum yang
mengubah masyarakat, melainkan perkembangan masyarakat yang mengubah hukum.
Untuk memahami bekerjanya hukum dalam masyarakat dapat dilihat dari beberapa sudut
pandang seperti yang telah dikemukakan dalam pembahasan sebelumnya, bahwa hukum
berfungsi sebagai social control dan sebagai alat pengubah masyarakat, selain itu ada
beberapa fungsi lain untuk memahami bekerjanya hukum di dalam masyarakat yaitu sebagai
berikut :
Fungsi hukum sebagai alat politik: dalam system hukum di Indonesia peraturan
Perundang-undangan merupakan produk bersama DPR dan Pemerintah sehingga
antara hukum dan politik sulit untuk dipisahkan. Namun demikian, hukum sebagai
alat politik tidak dapat berlaku secara universal, sebab tidak semua hukum dibuat
oleh DPR bersama Pemerintah
Fungsi hukum sebagai simbol: merupakan makna yang dipahami oleh seseorang
dari suatu perilaku warga masyarakat tentang hukum. Contohnya : Seorang yang
mengambil barang orang lain dengan maksud ingin memiliki dengan jalan melawan
hukum, oleh Hukum Pidana disimbolkan sebagai tindak pidana pencurian.
Fungsi hukum sebagai alat Integrasi : Setiap masyarakat mempunyai berbagai
kepentingan dari warganya, di antara kepentingan itu ada yang sesuai dengan
kepentingan lain dan ada juga yang tidak sesuai sehingga terjadi konflik dengan
kepentingan lain. Oleh karena itu hukum berfungsi sebelum terjadi konflik dan
sesudah terjadi konflik.
Fungsi hukum dalam masyarakat juga memberikan gambaran kepada kita bahwa
apabila fungsi hukum dalam masyarakat tidak berjalan sebagaimana yang
seharusnya, akan menimbulkan pemerintahan yang sewenang-wenang, yang pada
akhirnya pemerintahan tidak lagi dibatasi oleh hukum. Pemerintahan tersebut akan
menjadikan dirinya hukum itu sendiri.
13
Peran Sosiologi hukum terhadap perubahan masyarakat
Tentu terdapat perkembangan dalam bidang hukum yang dapat menyebabkan
perubahan begitu besar pada kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan
kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar terhadap
transformasi nilai - nilai yang ada di masyarakat. Khususnya masyarakat dengan budaya dan
adat ketimuran seperti Indonesia. Saat ini, di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar
pengaruh hukum terhadap nilai - nilai kebudayaan yang di anut masyarakat, baik masyarakat
perkotaan maupun pedesaan (modernisasi). Perubahan peraturan terutama ditengah pandemi
COVID-19 pada awalnya membuat masyarakat takut dan tidak ingin menerapkan peraturan
tersebut.
Saat ini dapat kita lihat betapa perubahan beberapa peraturan telah mempengaruhi
gaya hidup dan pola pikir masyarakat, terutama di kalangan remaja. Kalo dulu kita lihat jika
hendak makan kita tidak perlu terlalu repot mencuci tangan, sekarang jika ingin makan kita
harus mencuci tangan atau menggunakan handzitizer, jika kita ingin melakukan kegiatan di
luar rumah juga disarankan untuk menggunakan masker.
14
Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan yang didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris dan sistematis.
Menggunakan metode penelitian yang tepat maka permasalahan penelitian dapat terjawab
dan tujuan penelitian dapat tercapai. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode kualitatif. kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data
yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis
Adapun metode penelitian kajian pustaka atau studi kepustakaan yaitu berisi teori-
teori yang relevan dengan masalah-masalah penelitian. Kajian Pustaka merupakan kegiatan
dalam penelitian, khususnya penelitian akademik yang tujuan utamanya adalah
mengembangkan askpek teoritis maupun aspek manfaat praktis. Sehingga dengan metode
penelitian ini penulis dapat dengan muda menyelesaikan dan menjawab masalah yang hendak
diteliti.
Kajian pustaka menjelaskan laporan tentang hasil yang telah ditemukan melalui
referensi dari penelitian yang relevan. Studi kepustakaan dengan menyediakan dasar dan
menyusun kerangka teoritis yang komprehensif. Dari peneliti dapat menarik hipotesis, karena
telah mendapat prosedur dan teknik pengumpulan datanya.
Dilihat dari jenis penelitiannya, adapun jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau library research, yakni penelitian yang
dilakukan melalui mengumpulkan data atau karya tulis ilmiah yang bertujuan dengan obyek
penelitian atau pengumpulan data yang bersifat kepustakaan, atau telaah yang dilaksanakan
untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya tertumpu pada penelaahan kritis dan
mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan.
Sebelum melakukan telaah bahan pustaka, peneliti harus mengetahui terlebih dahulu
secara pasti tentang dari sumber mana informasi ilmiah itu akan diperoleh. Adapun beberapa
sumber yang digunakan antara lain; bukubuku teks, jurnal ilmiah,refrensi statistik,hasil-hasil
penelitian dalam bentuk skripsi, tesis, desertasi,dan internet, serta sumber-sumber lainnya
yang relevan.
Dilihat dari sifatnya, maka penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, penelitian deskriptif
berfokus pada penjelasan sistematis tentang fakta yang diperoleh saat penelitian dilakukan.
15
PENUTUP
Kesimpulan/ Tanggapan.
Sosiologi hukum merupakan cabang dari ilmu sosiologi yaitu pendekatan kepada
masyarakat terkait dengan permasalahan hukum dalam suatu lingkungan tempat mereka
tinggal.Dalam sosiologi hukum terdapat ruang lingkup, ruang lingkup yang paling sederhana
adalah ketika terjadi permasalahan hukum di lingkungan sosial.
Masalah-masalah hukum pada ruang ligkup sosial sangat banyak, mulai dari
permasalahan kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, dan penyebaran berita palsu
serta pencemaran nama baik.
16
DAFTAR PUSTAKA
Ihromi, T.O, Antropologi dan Hukum, Jakarta. Yayasan Obor Indonesia 2000
Ihromi, T.O. Antropologi Hukum. Sebuah Bunga Rampai. Jakarta. Yayasan Obor
Indonesia. 2003
17