Anda di halaman 1dari 2

1.

Area:
Jiwa
2. Sub Area:
Kecemasan

3. Fenomena:
Faktor psikologis, depresi maupun kecemasan merupakan penyebab primer
tidak langsung. Penyebab sekunder adalah efek samping terapi baik kemoterapi,
radioterapi maupun pembedahan. Kemoterapi membuat penderita merasa cemas,
kecemasan ini ditunjukkan melalui respon fisiologis, perilaku, kognitif, dan
afektif.
4. Teori:
Kemoterapi adalah cara pengobatan tumor dengan memberikan obat
pembasmi sel kanker (disebut sitostatika) yang diminum ataupun yang diinfuskan
ke pembuluh darah. Jadi, obat kemoterapi menyebar ke seluruh jaringan tubuh,
dapat membasmi sel-sel kanker yang sudah menyebar luas di seluruh tubuh.
Karena penyebaran obat kemoterapi luas, maka daya bunuhnya luas, efek
sampingnya biasanya lebih berat dibandingkan dua modalitas pengobatan
terdahulu (Hendry,dkk 2007). Obat kemoterapi secara umum disebut sitostatika,
berefek menghambat atau membunuh semua sel yang sedang aktif membelah
diri.Jadi, sel normal yang aktif membelah atau berkembang biak juga terkena
dampaknya, seperti sel akar rambut, sel darah, sel selaput lendir mulut,dll.Sel
tubuh tersebut adalah yang paling parah terkena efek samping kemoterapi,
sehingga dapat timbul kebotakan, kurang darah, sariawan, dll (Hendry,dkk 2007).
Oleh karena itu, pemberian obat sitostatik (berupa obat medis ataupun obat herbal)
harus dibawah pengawasan dokter yang berpengalaman untuk mencegah
timbulnya efek samping yang serius, dan bila terjadi efek samping dapat segera
diatasi atau diobati (Hendry, dkk 2007). Agar sel tubuh normal mempunyai
kesempatan untuk memulihkan dirinya, maka pemberian kemoterapi biasanya
harus diberi jedah (selang waktu) 2-3 minggu sebelum dimulai lagi pemberian
kemoterapi berikutnya (Hendry,dkk 2007).
Rasa cemas juga dirasakan oleh penderita terhadap suatu tindakan medis
seperti: kemoterapi, radiasi, pembedahan dan terapi hormon. Terutama dalam hal
menghadapi proses tindakan kemoterapi yang harus dijalani pasien kanker, karena
tidak hanya berlangsung dalam waktu singkat tetapi juga dilakukan secara
berulang. Efek samping yang timbul, tidak nyaman dan yang paling sering terjadi
secara umum adalah rontoknya rambut karena kematian sel rambut, timbulnya
anoreksia yang membuat nafsu makan berkurang drastis karena efek mual muntah
yang terjadi, vertigo, anemia, serta perubahan kulit (Otto,2007).
Kemoterapi membuat penderita merasa cemas, kecemasan ini ditunjukkan
melalui respon fisiologis, perilaku, kognitif, dan afektif. Reaksi fisiologis seperti
berkeringat dan tersa dingin detak jantung berdetak lebih cepat, wajah pucat dan
tegang, kehilangan nafsu makan, gerakan yang janggal, rasa tidak nyaman pada
perut,rasa ertekan pada dada dan sering buang air kecil. Respon perilaku berupa
gugup, menarik diri dari hubungan interpersonal dan melarikan diri dari masalah.
Respon kognitif seperti takut pada kematian dan cidera. Sedangkan respon afekti
berupa kurang sabra, mersa tegang, gugup, dan mersa takut. Dampak dari
kecemasan yang dalami penderita kanker yang menjalani kemoterapi
mempengaruhi kemoterapi yang dijalani seperti tidak mau lagi menjalani
kemoterapi kareana trauma dengan efek samping kemoterap, penurunan kondisi
tubuh yang membuat turunya Hb sehingga tidak bias menjalani kemoterapi dan
peneriamaan obat terhadap tubuh yang menyebabkan efek samping yang dialami
lebih besar dari seharusnya.
Masalah psikososial dapat diatas dengan memfasilitasi peningkatan koping
penderita melalui pemberian informasi, peningkatan system dukung. Penderita
dapat mengatasi kecemasan dengan menggunakan sumber koping di lingkungan
sekitar termasuk dukungan yang diberikan oleh perawat. Peran perawat sangat
penting dalam penanggulangan kecemasan dan berupaya agar pasien tidak cemas
melalui asuhan keperawatan yang komprehensif secara biologis, psikologis, sosial
dan spritual (Kuntjoro, 2010). Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan
yang paling sering berinteraksi dengan pasien, mempunyai kewajiban membantu
pasien mempersiapkan fisik dan mental untuk menghadapi tindakan medis.

5. Judul:
- Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien yang
menjalani kemoterapi di…….
- Hubungan tingkat kecemasan dengan motivas pasien kemoterapi untuk
menjalani kemoterapi di…….

Anda mungkin juga menyukai