Anda di halaman 1dari 20

Makna Penggunaan Make Up … (Lita Donna Elianti)

MAKNA PENGGUNAAN MAKE UP SEBAGAI IDENTITAS DIRI


(Studi Mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta)
Oleh:
Lita Donna Elianti dan V. Indah Sri Pinasti
E-mail: litadonnaa@gmail.com
Pendidikan Sosiologi - Fakultas Ilmu Sosial – Universitas Negeri Yogyakarta

ABSTRAK
Mahasiswi ingin tampil cantik dalam segala hal, salah satu usaha yang dilakukan untuk tampil
cantik adalah menggunakan make up. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna
penggunaan make up sebagai identitas diri dan faktor pendorong serta dampak penggunaan
make up bagi mahasiswi. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta,
menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara, observasi, dokumentasi, dan kepustakaan. Teknik sampling
menggunakan purposive sampling. Subjek penelitian mahasiswi pengguna make up. Validitas
data menggunakan triangulasi sumber dan analisis data menggunakan interaktif Miles dan
Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan make up dikarenakan faktor
internal yaitu kekurangan fisik dan kesukaan terhadap make up, dan faktor eksternal yaitu
pengaruh dari teman, orang tua, beauty vlogger, dan tuntutan dalam pekerjaan dan organisasi.
Makna penggunaan make up adalah keinginan untuk tampil sempurna, mendapatkan perhatian
dan kepuasan pribadi. Dampak negatif penggunaan make up adalah alergi, jerawat, iritasi,
ketergantungan, dan perilaku konsumtif. Dampak positifnya kepercayaan diri, dan menjadi
mata pencaharian.

Kata kunci : make up, identitas diri, dampak, pendorong


Jurnal Pendidikan Sosiologi | 1

Makna Penggunaan Make Up … (Lita Donna Elianti)

THE SENSE OF PUTTING ON MAKEUP AS A PERSONAL IDENTITY


(A Study of Yogyakarta State University Students)
Lita Donna Elianti and V. Indah Sri Pinasti
E-mail: litadonnaa@gmail.com
Sociology Education – Faculty of Social Science – Yogyakarta State University

ABSTRACT
Beauty is one thing which is always desired by women, one of the effort to look pretty
is by putting on makeup. This research was aimed to find out the sense of putting on makeup
for the female students’ personal identity and the booster factors and impact the using of make
up for female students. This research was held in Yogyakarta State University with the
method of qualitative descriptive. The technique of data collection was interview, observation,
documentation, and literature study. The sampling technique used purposive sampling with
the female students who used makeup as the research subjects. The data validation in this
research used triangulation technique and data analysis which was used the interactive model
of Miles and Huberman. This research showed that using of make up due to internal factors
that are physical deficiencies and likes to makeup, and external factors that is influence from
friends, parents, beauty vlogger, and demands in work and organization. The senses of putting
on makeup for the female students’ personal identity were the desire to look perfect, to get
attention from the surrounding, and to get satisfaction and pride from themselves. The
negative impact of using make up are allergies, acne, irritation, dependency, and consumptive
behavior. The positive impact is confidence, and become a livelihood

Keywords: makeup, personal identity, impact, booster


Makna Penggunaan Make Up … (Lita Donna Elianti)

Jurnal Pendidikan Sosiologi | 2

sempurna tentunya adalah dari


A. PENDAHULUAN bagian wajah, dan salah satu cara
Penampilan adalah suatu hal yang yang bisa dilakukan untuk membuat
menjadi sebuah prioritas bagi banyak wajahnya terlihat indah dan
orang, khususnya penampilan luar. menawan adalah dengan
Setiap manusia menginginkan menggunakan make up.
penampilan terbaik dalam setiap Mahasiswi pada saat ini
kegiatan terlebih bagi wanita, umumnya sudah mengenal berbagai
penampilan adalah suatu hal yang sangat jenis make up dan juga menggunakan
diperhatikan dalam menjalani aktivitas make up untuk menunjukkan
sehari-hari. Penampilan disini mengacu identitas diri mereka. Identitas diri
pada penampilan secara keadaan fisik disini merujuk pada siapa dirinya,
manusia itu sendiri. maksudnya adalah dia berusaha
Kesempurnaan akan penampilan menampilkan dirinya sebaik mungkin
tentu tidak datang begitu saja, setiap sesuai dengan apa yang dia inginkan,
orang harus pandai untuk membuat dia ingin orang lain menganggap
penampilannya menjadi baik. dirinya seperti apa yang dia mau.
Penampilan sendiri dipengaruhi oleh Menurut Giddens (1991),
pembentukan sikap dari orang itu identitas diri terbentuk
sendiri, pembentukan sikap disini oleh kemampuan untuk
mengacu pada cara yang dilakukan oleh melanggengkan narasi tentang
orang tersebut untuk membuat diri, sehingga membentuk suatu
penampilannya menjadi sempurna yang perasaan terus menerus tentang
tentunya dipengaruhi oleh pembentukan adanya kontnuitas biografis.
sikapnya yang juga terpengaruh dari Individu berusaha mengonstruksi
lingkungan sekitarnya. Salah satu aspek suatu narasi identitas koheren dimana
yang membuatnya bisa tampil dengan
Jurnal Pendidikan Sosiologi | 3
diri membentuk suatu lintasan,
perkembangan dari masa lalu
Makna Penggunaan Make Up … (Lita Donna Elianti)

sampai masa depan yang dapat Kosmetik adalah bahan atau


diperkirakan. Jadi identitas diri campuran bahan untuk
bukanlah sifat distingtif, atau digosokkan, dilekatkan,
bahkan kumpulan sifat-sifat, dituangkan, dipercikkan atau
yang dimiliki oleh individu. disemprotkan pada, dimasukkan
Identitas adalah diri dalam, dipergunakan pada badan
sebagaimana yang dipahami atau bagian badan manusia
secara refleksif oleh orang dalam dengan maksud untuk
konteks biografinya. Identitas membersihkan, memelihara,
diri adalah apa yang kita menambah daya tarik atau
pikirkan tentang diri kita sebagai mengubah rupa, melindungi
pribadi (Barker, 2008: 175). supaya tetap dalam keadaan baik
B. KAJIAN PUSTAKA memperbaiki bau badan tetapi
1. Make Up dan Gaya Hidup tidak dimaksudkan untuk
Make up sendiri adalah seni mengobati atau menyembuhkan
merias wajah atau mengubah suatu penyakit. (Depkes RI,
bentuk asli dengan bantuan alat Undang-undang tentang
dan bahan kosmetik yang Kosmetika dan Alat Kesehatan).
bertujuan untuk memperindah Makna penggunaan make up
serta menutupi kekurangan bagi mahasiswi tentunya untuk
sehingga wajah terlihat ideal. menunjang penampilan dan
Make up sendiri hampir kecantikan mereka. Penampilan
memiliki arti yang sama dengan cantik adalah hal yang selalu
berdandan. Menurut Kamus diinginkan oleh setiap wanita.
Besar Bahasa Indonesia (KBBI, Fenomena gaya hidup seorang
2005) kata dandan diartikan mahasisiwi yang menginginkan
sebagai mengenakan pakaian suatu jati diri baru dengan cara
dan hiasan serta alat-lat rias, selalu mempercantik diri mereka
memperbaiki, menjadikan baik dengan berbagai cara, perawatan
(rapi). wajah, tubuh, penggunaan
produk-produk kecantikan dan

Jurnal Pendidikan Sosiologi | 5


Makna Penggunaan Make Up … (Lita Donna Elianti)

kosmetika untuk menunjang kecantikan tentunya menjadi


mereka adalah salah satu cara mereka pemaknaan masing
untuk menunjukan identitasnya. Gaya masing orang. Penampilan
hidup mahasiswi yang semakin modern mahasiswi yang ingin
membuat mereka mengikuti segala terlihat cantik baik
perkembangan yang ada diberbagai kecantikan dari dalam
penjuru dunia, salah satunya adalah maupun dari luar,
dengan mengikuti perkembangan mendorong mahasiswi
yang ada di Indonesia yang untuk menggunakan cara-
mengkontruksi kecantikan wanita cara guna mendapatkan
sebagai suatu kewajiban yang harus kecantikan yang
dipenuhi dan harus dirawat oleh setiap diinginkan. Make up
wanita. adalah sebuah usaha yang
Sebenarnya ada dua hal dilakukan oleh mahasiswi
mengenai kecantikan, ada untuk mendapatkan
kecantikan luar (outer beauty) kecantikan seperti apa
yang menyangkut fisik berupa yang diinginkan.
kulit, wajah, bentuk tubuh, 2. Make up dan Identitas Diri
rambut, dan bentuk fisik lainya, Make up diperlukan oleh
akan tetapi yang lebih penting mahasiswi untuk membuat
lagi adalah kecantikan yang dirinya menjadi lebih tampil
berasal dari dalam (inner cantik dan menarik perhatian
beauty) yang berhubungan serta membuatnya merasa
dengan seluruh kepribadian dan percaya diri dengan
dimensi psikis dan rohani yang penampilannya. Mahasiswi
bersifat lebih kekal dan abadi. menyadari bahwa mereka
Meskipun begitu, baik yang menarik biasanya
kecantikan luar (outer beauty) diperlakukan lebih istimewa
dan kecantikan yang berasal dari dari pada yang biasa saja,
dalam (inner beauty) memiliki mereka yang tampil cantik
nilainya masing masing yang dan menarik bisa mejadi

Jurnal Pendidikan Sosiologi | 6


Makna Penggunaan Make Up … (Lita Donna Elianti)

pusat perhatian banyak orang dan gambaran diri yang utuh


membuat para kaum adam terpikat dan berkesinambungan
akan pesonanya. Tidak heran jika untuk menemukan jati
sekarang semakin banyak para dirinya. Teori Erikson
pengguna make up khususnya dikenal juga sebagai
mahasiswi yang menggunakan “ego psychology” yang
make up karena alasan untuk menekankan pada konsep bahwa
terlihat menarik, modis, trendi dan “diri (self)” diatur oleh ego
untuk mempercantik penampilan. bawah sadar (unconcious ego)
Menurut (Erikson, 1989) hal ini serta pengaruh yang besar dari
disebut sebagai salah satu proses kekuatan sosial dan budaya di
dalam pembentukan identitas sekitar individu.
diri bagi para remaja, dimana Menurut Erikson (1989),
mereka cenderung berusaha remaja yang berhasil mencapai
untuk melepaskan diri sendiri suatu identitas diri yang stabil
dari ikatan psikis orang tuanya bercirikan :
dan berusaha untuk mencari jati a. Memperoleh suatu
dirinya sendiri dengan pandangan yang jelas
berekspresi dan melakukan apa tentang dirinya.
yang mereka sukai. b. Memahami perbedaan dan
Tokoh yang dianggap sebagai persamaan dengan orang
penemu dan penggagas istilah lain.
pembentukan identitas diri c. Menyadari kelebihan dan
adalah Erikson (1989), kekurangan dirinya.
menurutnya identitas diri adalah d. Penuh percaya diri.
kesadaran individu untuk e. Tanggap terhadap
menempatkan diri dan berbagai situasi.
memberikan arti pada dirinya f. Mampu mengambil
dengan tepat di dalam konteks keputusan penting.
kehidupan yang akan datang
menjadi sebuah kesatuan

Jurnal Pendidikan Sosiologi | 7


Makna Penggunaan Make Up … (Lita Donna Elianti)

g. Mampu mengantisipasi seseorang mengenai


tantangan masa depan. tubuhnya dalam bentuk
h. Mengenal perannya dalam kepuasan dan
masyarakat ketidakpuasan yang
Mahasiswi mencoba merupakan hasil dari
memberikan gambaran tentang pengalaman subjektif
dirinya kepada orang lain dengan individu.
sebaik-baiknya agar orang lain
Sementara itu, Cooley (1922)
memandang dirinya seperti apa
(dalam Saliyo, 2012)
yang dia mau. Ada beberapa
memperkenalkan ’teori cermin
tokoh yang mendefinisikan
diri’ (looking-glass self) dengan
mengenai gambaran diri,
pemikiran bahwa konsep diri
diantaranya adalah menurut
seseorang dipengaruhi oleh apa
Duffy dan Atwater (dalam
yang diyakini individu-individu,
Hasanah, 2013) Gambaran diri
bahwa orang berpendapat
(self body image) adalah suatu
mengenai dia. Cermin
cara pada diri individu dalam
memantulkan evaluasi yang
memandang dirinya, bagaimana
dibayangkan orang lain tentang
perasaan seseorang tentang
seseorang. Cermin diri muncul
tubuhnya dan bagaimana
dari interaksi simbolis antara
kepuasan dan ketidakpuasan
individu dengan macam-macam
seseorang terhadap tubuhnya.
kelompok. Kelompok bercirikan
Bukan hanya apa yang tampak
tatap muka (face-to-
dalam cermin tapi juga
faceassociation), ketetapan yang
bagaimana kita mempersepsikan
relatif dan keeratan hubungan
apa yang ada pada tubuh
dengan tingkatan tinggi di antara
individu. Selain itu defenisi lain
sejumlah kecil anggota
diberikan Thompson (dalam
menghasilkan interaksi individu
Hasanah, 2013), bahwa
dan kelompok. Hal tersebut
gambaran diri merupakan
dilakukan dengan trial and eror.
gambaran yang dimiliki
Coley melaporkan bagaimana

Jurnal Pendidikan Sosiologi | 8


Makna Penggunaan Make Up … (Lita Donna Elianti)

perasaan diri berkembang dalam Depok, Kota


hubungannya dengan interpretasi Yogyakarta,
individu tentang kenyataan fisik dan Daerah Istimewa
sosial. Hal yang diperhatikan objek yang Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
diambil dalam diri sendiri oleh perasaan
Penelitian ini dilakukan
diri dan sosial dalam dua pengertian.
dalam jangka waktu 5 bulan,
Pertama arti dilengkapi dengan Bahasa
yaitu terhitung pada bulan
dan budaya yang umum, kedua
Februari sampai dengan Juni.
pembentukan konsep diri dan evaluasi
3. Bentuk Penelitian
yang subjektif.
Penelitian ini
Cooley (dalam Sutisna, menggunakan metode
2003) menyebut gejala seperti penelitian kualitatif deskriptif.
itu sebagai looking glass self Menurut Bogdan dan Taylor
(cermin diri). Seakan-akan (Moleong, 2007), penelitian
individu itu menaruh cermin di kualitatif didefinisikan sebagai
depannya. Selanjutnya individu sebuah prosedur penelitian
(konsumen) menilai bagaimana yang menghasilkan data
diri mereka memandang mereka deskriptif berupa kata-kata
sendiri, konsep diri yang ada tertulis atau lisan dari
pada konsumen bisa orangorang dan perilaku yang
berhubungan dengan sifat-sifat diamati.
seperti bahagia, kebergantungan, 4. Subyek Penelitian
modern, praktis, energetic, Subyek penelitian
serius, pengendalian diri, dibutuhkan oleh peneliti dalam
kesuksesan, sensitif dan agresif. mencari informasi dan data
mengenai fokus penelitian.
C. METODE PENELITIAN 1.
Lokasi Penelitian 5. Sumber Data
Lokasi penelitian adalah a. Sumber Data Primer
Universitas Negeri Yogyakarta Menurut (Moleong,
Jalan Colombo No. 1, 2007: 157) sumber data
Caturtunggal, Kecamatan primer adalah sumber data

Jurnal Pendidikan Sosiologi | 9


Makna Penggunaan Make Up … (Lita Donna Elianti)

utama dicatat melalui catatan Sumber adalah


tertulis atau melalui perekaman sumber data tidak
video/ audio tape, pengambilan
foto dan film. Data diperoleh
melalui wawncara dan
pengamatan langsung di lapangan.

data sekunder yang sudah berlalu.


Dokumentasi bisa berbentuk
langsung yang mampu tulisan, gambar, atau karya -
memberikan tambahan serta karya monumental dari
penguatan terhadap seseorang (Sugiyono, 2010:
penelitian. 82)
6. Teknik Pengumpulan Data d. Studi Pustaka
a. Wawancara Studi pustaka
Moleong (2007: 186) merupakan data yang
menjelaskan bahwa diperoleh melalui dari buku -
wawancara adalah buku, li teratur, karya tulis
percakapan dengan maksud ilmiah, artikel dari internet,
tertentu yang dilakukan oleh dan sumber lain yang
dua pihak, yaitu relevan.
pewawancara (interviewer )
7. Insteumen Penelitian
yang mengajukan
Purposive sampling
pertanyaan, dan
adalah teknik sampling yang
terwawancara (interviewee )
digunakan peneliti jika
yang memberikan jawaban
memiliki pertimbangan-
atas pertanyaan itu.
pertimbangan tertentu dalam
b. Observasi
pengambilan sampelnya,
Gulo, W.

b. Sumber Data Sekunder

Jurnal Pendidikan Sosiologi | 10


Makna Penggunaan Make Up … (Lita Donna Elianti)

Menurut orang yang


(2004:116), observasi
adalah metode pengumpulan
data, dimana peneliti
mencatat hasil informasi
mengetahui
sebagaimana yang mereka
saksikan selama penelitian.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan

catatan peristiwa seperti orang tersebut

dianggap paling tahu tentang apa yang

kita harapkan dalam penelitian, atau

mungkin dia sebagai

Jurnal Pendidikan Sosiologi | 11


Makna Penggunaan Make Up … (Lita Donna Elianti)

dimana, apa saja, dan siapa saja menjadi sebuah


yang dapat memudahkan kebiasaan yang tidak
peneliti dalam menggali pernah ditinggalkan, bahkan
informasi yang lebih luas. make up sudah menjadi bagian
(Moleong, 2007:224) dalam kehidupan sehari-hari.
8. Validitas Data Tanpa make up serasa ada yang
Validitas merupakan kurang dari penampilan para
derajat ketepatan antara data mahasiswi. Ada beberapa faktor
yang terjadi pada objek yang mendorong mahasiswi
penelitian dengan data yang untuk menggunakan make up
dapat dilaporkan oleh peneliti dalam kehidupan sehari-hari,
(Sugiyono, 2011). berikut ini akan dijelaskan secara
9. Teknik Analisis Data mendalam faktor yang mendasari
Teknik analisis data penggunaan make up di kalangan
menggunakan model interaktif mahasiswi, baik faktor internal
Miles dan Huberman yang dari pribadi mahasiswi, maupun
dilakukan melalui 4 langkah faktor eksternal penggunaan
yaitu pengumpulan data, make up.
reduksi data, penyajian data, a. Faktor Internal
dan penarikan kesimpulan Faktor internal adalah faktor
(Sugiyono, 2011). yang berasal dari dalam diri mereka
D. PEMBAHASAN 1. Faktor sendiri, yaitu adanya dorongan dari
Pendorong Penggunaan Make Up Di dalam diri mereka yang kuat tanpa
Kalangan Mahasiswi dipengaruhi oleh faktor dari luar yang
Penggunaan make up mendasari mereka untuk
dengan produk-produk menggunakan make up. Faktor
kosmetik dewasa ini sudah internal yang mendasari penggunaan
menjadi sebuah kebutuhan yang make up di kalangan mahasiswi
mendasar bagi para wanita diantaranya adalah adanya
begitu juga dengan kekurangan fisik yang ada di wajah
mahasiswi, menggunakan make up yang membuat mahasiswi tidak

Jurnal Pendidikan Sosiologi | 12


Makna Penggunaan Make Up … (Lita Donna Elianti)

percaya diri sehingga harus karena adanya adanya pengaruh


menggunakan make up untuk menutupi dari luar yang membuat dia
dan memperbaiki kekurangannya. tertarik sehingga ingin meniru
Rasa percaya diri yang tinggi dan mencoba menggunakan make
didapatkan oleh para mahasiswa up. perkembangan teknologi dan
dengan menggunakan make up, modernisasi membuat segala
karena dengan menggunakan make informasi, berita, dan
up mahasiswi lebih percaya akan perkembangan zaman bisa
penampilannya, mereka merasa diakses dengan sangat mudah
nyaman, dan terlihat cantik dengan dimanapun kita berada, hal ini
menggunakan make up sehingga yang mau tidak mau membawa
tidak takut terlihat pucat, jelek, lesu, berbagai dampak dalam
dan lain sebagainya. Selain itu kehidupan masyarakat, tak
dengan menggunakan make up terkecuali mengenai banyaknya
adanya perasaan suka akan make up bermunculan video tutorial-
juga membuatnya menggunakan tutorial make up baik di youtube,
make up, kesemua hal tersebut tidak Instagram, ataupun media sosial
terlepas dari adanya perasaan lain.
senang, bahagia, suka dan percaya Faktor eksternal lain yang
diri ketika mereka menggunakan mendorong mahasiswi menggunakan
make up. b. Faktor Eksternal make up adalah pengaruh dari teman
Faktor eksternal adalah faktor sebaya, keluarga dan masyarakat.
yang berasal dari luar, jadi adanya Adanya interaksi sosial yang dialami
dorongan yang mengakibatkan oleh setiap manusia termasuk
mereka menggunakan make up yang mahasiswi tentunya memberikan
berasal dari lingkungan mereka dan berbagai dampak, pertukaran
bukan dari dalam diri mereka informasi, perselisihan, konflik, dan
sendiri. Diantaranya melalui media peniruan berbagai perilaku,
massa seperti mahasiswi melihat merupakan contoh nyata dari dampak
tutorial make up di youtube bahwa adanya interaksi sosial dalam
dia tertarik menggunakan make up lingkungan masyarakat. Peniruan

Jurnal Pendidikan Sosiologi | 13


Makna Penggunaan Make Up … (Lita Donna Elianti)

perilaku akibat adanya interaksi, serta bisa diambil sebuah garis besar
dorongan sosial untuk melakukan sebuah yang mendasari makna
kegiatan sebagai dampak dari pertukaran penggunaan make up di kalangan
informasi mengakibatkan mahasiswi mahasiswi. Adanya interaksi
terpengaruh untuk menggunakan make dengan lingkungan sosial
up dalam kehidupan seharihari, ada disekitarnya tentu membawa
banyak mahasiswi yang menggunakan berbagai dampak dan pengaruh
make up karena terpengaruh lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
sosialnya, baik keluarga, teman sebaya, Makna yang timbul dari
dan masyarakat. penggunaan make up karena
2. Pemaknaan Make Up adanya interaksi ini diantaranya
Makna mengandung arti adalah, adanya tuntutan untuk
atau maksud, suatu pengertian yang tampil dengan sempurna pada
diberikan kepada suatu dirinya, tuntutan ini sebenarnya
bentuk kebahasaan (KBBI, berasal dari dalam diri mahasiswi
2005). Bentuk makna itu sendiri, tuntutan ini
diperhitungkan sebagai dipengaruhi oleh penilaian-
istilah. Sebab bentuk ini mempunyai penilaian orang lain terhadap
konsep dalam bidang tertentu, yakni penampilan dirinya.
dalam bidang linguistik (Alex Sobur, Kedua, makna dari
2001: 255). Penafsiran akan sesuatu penggunaan make up dikalangan
makna pada dasarnya dinilai bersifat mahasiswi adalah untuk mendapatkan
pribadi setiap orang. perhatian dari lingkungan sosial
Makna dari penggunaan disekitarnya, setiap orang tentunya
make up sebagai identitas diri di ingin bila penampilan dan
kalangan mahasiswi tentunya tidak kehadiranya mendapat perhatian lebih
selalu sama bagi setiap mahasiswi, dari lingkungan disekitarnya,
hal ini dikarenakan penafsiran akan khususnya bagi para wanita,
suatu makna bersifat pribadi bagi mahasiswi juga termasuk kalangan
setiap orang, namun berdasarkan data yang selalu ingin menjadi sebuah
yang diperoleh dalam penelitian ini pusat perhatian dilingkungan

Jurnal Pendidikan Sosiologi | 14


Makna Penggunaan Make Up … (Lita Donna Elianti)

sosialnya, tentunya karena sebuah citra 3. Make Up Dan Identitas Diri


positif pada dirinya, baik dari Menurut Korichi, Pelle-
penampilan, prestasi, maupun deQueral, Gazano, dan Aubert
kecantikanya. Penggunaan make up yang (2008) make up secara psikologis
digunakan untuk membuat penampilanya memiliki dua fungsi yaitu fungsi
lebih menjadi cantik dan percaya diri seduction dan camouflage. Fungsi
menjadi sebuah alat penunjang yang bisa seduction artinya individu
digunakan untuk mendapatkan perhatian menggunakan make up untuk
dari lingkungan sekitarnya. meningkatkan penampilan diri.
Makna penggunaan make up Umumnya individu yang
di kalangan mahasiswi yang menggunakan make up untuk fungsi
selanjutnya ini berasal bukan dari seduction merasa bahwa dirinya
adanya interaksi dengan orang lain, menarik dan menggunakan make up
melainkan dari dalam dirinya sendiri. untuk membuat lebih menarik.
Makna tersebut adalah adanya sebuah Fungsi camouflage artinya individu
keinginan akan penampilan yang menggunakan make up untuk
indah bagi dirinya sehingga individu menutupi kekurangan diri secara
tersebut bisa merasa bangga akan fisik. Umumnya individu yang
keindahan penampilannya. Banyak menggunakan make up untuk
mahasiswi yang kurang puas akan camouflage merasa dirinya tidak
penampilannya, oleh karena itu menarik sehingga perlu menggunakan
mereka menggunakan berbagai cara make up untuk membuat menarik.
untuk bisa membuat penampilannya Make up dijadikan sebuah
menarik dan akhirnya mereka bangga gaya hidup yang membedakan satu
dengan penampilannya sendiri. orang dengan orang lain, cara dan
Kepuasan yang ada dalam diri inilah jenis penggunaan make up juga bisa
yang menjadi sebuah makna yang menjadi suatu gambaran selera, sikap
terdapat dalam penggunaan make up dan memberikan kepuasan tertentu
dikalangan mahasiswi. bagi pengguna make up, yang karena
adanya kepuasan tertentu akan
penggunaan make up tersebut

Jurnal Pendidikan Sosiologi | 15


Makna Penggunaan Make Up … (Lita Donna Elianti)

sehingga membuat mahasiswi pengguna bahwa konsep diri seseorang


make up melakukan berulang-ulang dipengaruhi oleh apa yang
kegiatan tersebut dan bahkan menjadi diyakini individu-individu, bahwa
sebuah kebiasaan yang tidak bisa orang berpendapat mengenai dia.
dilepaskan dari kehidupan mahasiswi Ide mengenai cermin
karena dengan menggunakan make up diri dapat dipecah
mahasiswi merasa dirinya lebih menjadi tiga komponen
berpenampilan cantik. (Ritzer, 2012: 633-635).
Sebenarnya ada dua hal
a. Pertama, kita membayangkan
mengenai kecantikan, ada kecantikan
bagaiman kita tampak pada orang
luar (outer beauty) yang menyangkut
lain. Mahasisiwi membayangkan
fisik berupa kulit, wajah, bentuk
bagaimana perilaku dan
tubuh, rambut, dan bentuk fisik
penampilannya dimata orang lain,
lainya, akan tetapi yang lebih penting
dalam hal ini mahasiswi mencoba
lagi adalah kecantikan yang berasal
membayangkan bagaimana
dari dalam (inner beauty) yang
dirinya tampak dari orang lain
berhubungan dengan seluruh
ketika menggunakan make up
kepribadian dan dimensi psikis dan
maupun ketika tidak
rohani yang bersifat lebih kekal dan
menggunakan make up.
abadi. Meskipun begitu, baik
b. Kedua, kita membayangkan apa
kecantikan luar (outer beauty) dan
yang mereka pertimbangkan atas
kecantikan yang berasal dari dalam
penampilan kita yang seharusnya.
(inner beauty) memiliki nilainya
Mahasiswi membayangkan apa
masing masing yang tentunya
penilaian orang-orang
menjadi pemaknaan masing masing
dilingkungan sekitarnya dengan
orang.
penampilannya, dan mencoba
Tokoh lain yang memberikan
menilai bagaimana orang lain
penjelasan mengenai konsep diri.
menilai dirinya, dalam hal ini
Cooley (1922) (dalam Saliyo, 2012)
mahasiswi mencoba
memperkenalkan ’teori cermin diri’
membayangkan dirinya dimata
(looking-glass self) dengan pemikiran

Jurnal Pendidikan Sosiologi | 16


Makna Penggunaan Make Up … (Lita Donna Elianti)

orang lain ketika menggunakan mahasiswi. Karena setiap tindakan


make up maupun tidak. atau perilaku pasti memiliki
c. Ketiga, kita mengembangkan suatu dampak, berikut ini akan
perasaan diri, seperti kebanggaan dijelaskan mengenai berbagai
atau rasa malu, sebagai hasil dari dampak penggunaan make up bagi
imajinasi mahasiswi. Penjelasan berikut
kita atas akan dimulai dari dampak negatif
pertimbanganpertimbangan penggunaan make up.
orang lain. Berdasarkan Berbagai dampak negatif
imajinasi kita mengenai menghantui penggunaan make up,
penampilan kita dimata orang terlebih bagi konsumen yang
lain dan penilaian orang lain sembarangan, tidak selektif dan
terhadap penampilan kita, seringkali berganti-ganti make up,
maka timbul sebuah rasa berikut ini akan dijelaskan berbagai
malu, ataupun kebanggaan dampak negatif penggunaan make up
dalam diri kita, dalam hal ini bagi mahasiswi. Salah satunya adalah
mahasiswi yang menggunakan dampak negatif make up bagi
make up merasa percaya diri kesehatan. Menurut Tranggono dan
dan bangga akan dirinya, dan Latifah (Tranggono dan Latifah,
pada saat tidak menggunakan 2007), ada berbagai reaksi negatif
make up dirinya merasa malu atau dampak negatif yang disebabkan
akan penampilannya. oleh kosmetik yang tidak aman pada
4. Dampak Penggunaan Make Up kulit maupun sistem tubuh, antara
Penggunaan make up dalam lain: iritasi, alergi. Fotosensitisasi,
kehidupan sehari-hari tentunya jerawat, intoksikasi, penyumbatan
membawa dampak tersendiri bagi fisik.
mahasiswi pengguna make up, Dampak negatif lain yang
berbicara mengenai dampak maka ditimbukan adalah kurangnya rasa
akan ada dampak positif dan juga percaya diri mahasiwi yang biasanya
dampak negatif yang timbul akibat menggunakan make up kemudian
dari penggunaan make up di kalangan tidak menggunakan make up. Rasa

Jurnal Pendidikan Sosiologi | 17


Makna Penggunaan Make Up … (Lita Donna Elianti)

percaya diri merupakan keyakinan yang sebagainya. Hal tersebut tentu


ada di dalam diri seseorang. Orang yang membawa dampak tersendiri bagi
memiliki rasa percaya diri merupakan mahasiswi yang menggunakan
orang yang yakin akan kemampuan make up yaitu adalah rasa
dirinya sendiri sehingga dapat kepercayaan diri yang tinggi.
menyelesaikan masalahnya sendiri, Ada beberapa dampak positif
karena dia tahu apa yang dibutuhkan penggunaan make up di kalangan
dalam hidupnya dan mempunyai sikap mahasiswi diantaranya penggunaan
positif yang didasari keyakinan akan make up membuat penggunanya
kemampuannya. Orang tersebut merasa percaya diri akan penampilan
bertanggung jawab atas keputusan yang dan kecantikan yang ia miliki setelah
sudah diambil, maupun menatap fakta menggunakan make up. selanjutnya
dan realita secara objektif yang didasari penggunaan make up bisa menutupi
oleh kemampuan dan ketrampilan kekurangan-kekurangan yang ada
(Kumara, 1988). pada diri mahasiswi, dan dengan
Dampak positif penggunaan make menggunakan make up maka
up yang paling banyak dirasakan oleh kekurangan tersebut akan bisa
mahasiswi adalah adanya rasa teratasi, kemudian penggunaan make
percaya diri setelah mereka up membuat mahasiswi yang
menggunakan make up. Kurangnya menggunakannya merasa menjadi
kepercayaan diri pada penampilan pusat perhatian bagi orang lain, ketika
fisik mahasiswi yang mendorong ia menggunakan make up maka
mereka menggukan make up untuk semua mata tertuju padanya karena
membuat penampilan mereka kecantikan dan keindahan yang dia
khususnya wajah mereka agar miliki. Dan yang terakhir,
menjadi cantik dan menutupi penggunaan make up di kalangan
kekurangan yang ada pada diri mahasiswi digunakan sebagai ajang
mereka, misalnya karena mukanya belajar make up oleh mahasiswi,
terlihat pucat oleh karena itu karena menggunakan make up itu
mahasiswi tersebut memakai lipstick tidak mudah maka butuh belajar lebih
agar tidak terlihat pucat dan lain agar hasilnya memuaskan, dan ketika

Jurnal Pendidikan Sosiologi | 18


Makna Penggunaan Make Up … (Lita Donna Elianti)

sudah bisa belajar make up dengan baik disekitarnya dan dari


maka adapula mahasiswi yang kepribadianya sendiri. Makna
memanfaatkannya menjadi tempat tersebut diantaranya, adanya
bekerja dengan cara merias orang lain. keinginan untuk dapat tampil
E. KESIMPULAN dengan sempurna, ingin
Penggunaan make up dengan mendapatkan perhatian dari
produk-produk kosmetik dewasa ini lingkungan disekitarnya, dan
sudah menjadi sebuah kebutuhan adanya kepuasan dan
yang mendasar bagi para mahasiswi, kebanggaan dari dalam dirinya
menggunakan make up menjadi jika tampil dengan penampilan
sebuah kebiasaan yang tidak pernah terbaiknya.
ditinggalkan, bahkan make up sudah SARAN
menjadi bagian dalam kehidupan Bagi mahasiswi pengguna
sehari-hari. Ada beberapa faktor make up harus lebih memperhatikan
yang mendasari penggunaan make dampak bagi kesehatan, mahasiswi
up di kalangan mahasiswi, baik harus lebih selektif dalam pemilihan
faktor internal dari pribadi produkproduk kosmetik dan tidak
mahasiswi, maupun faktor eksternal boleh sembarangan memakai produk
penggunaan make up. tersebut. Hindari bergonta-ganti
Penggunaan make up dalam berbagai produk make up karena rasa
kehidupan sehari-hari tentunya ingin mencoba yang tinggi, terlebih
membawa dampak tersendiri bagi jika ada produk make up yang
mahasiswi pengguna make up, baik harganya terjangkau hars dihindari,
dampak positif dan juga dampak jangan sampai karena dengan
negatif yang timbul akibat dari mencoba-coba dan karena harganya
penggunaan make up di kalangan murah nantinya berdampak buruk
mahasiswi. Terdapat juga makna bagi kulit dan kesehatan. Mahasiswi
penggunaan make up sebagai tidak perlu malu dengan
identitas diri bagi mahasiswi penampilannya apabila tidak
dipengaruhi oleh adanya interaksi menggunakan make up. Pembelian
dengan lingkungan sosial

Jurnal Pendidikan Sosiologi | 19


Makna Penggunaan Make Up … (Lita Donna Elianti)

make up perlu dikurangin dan membeli Miles & Huberman. (1992).


Analisis Data Kualtiatif.
kebutuhan seperlunya saja.
Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA Universitas Indonesia Press.
Alex Sobur. (2004). Semiotika
Komunikasi. Bandung: Remaja Moleong, Lexy J. (2007).
Rosdakarya. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung:
Barker,Chris. (2008). Cultural Rosdakarya.
Studies. Yogyakarta: Kreasi
Wacana. Ritzer, George. (2012). Teori
Sosiologi Dari Sosiologi Klask
Erikson, Erick, H. (1989). Identitas sampai Perkembangan
dan Siklus Hidup Manusia; Terakhir Postmodern.
Bunga Rampai 1.Penerjemah : Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Agus Cremers. Jakarta :
Gramedia. Saliyo. (2012). Konsep Diri dalam
Budaya Jawa. Buletin
Hasanah, U. (2013). Pembentukan Psikologi. 1. (1&2): 26-35.
Identitas Diri dan Gambaran
Diri pada Remaja Putri Bertato Sugiyono. (2010). Memahami
di Samarinda. eJurnal Penelitian Kualitatif. Bandung:
Psikologi. 1 (2): 177-186. Cv. Alfabeta.

Husaini, Usman. (2009). Metodologi Sugiyono. (2010). Memahami


Penelitian Sosial. Jakarta: Penelitian Kualitatif. Bandung:
Bumi Aksara. Cv. Alfabeta.

Korichi, R., Pelle-De-Queral, D., Sutisna. (2003). Perilaku Konsumen


Gazano, G., & Aubert, A. & Komunikasi Pemasaran.
(2008). Why women use Bandung: PT Remaja
makeup: Implication of Rosdakarya.
psychological traits in makeup
functions. J.Cosmet.Sci. 59, Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa.
127-137. (2005). Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai
Kumara, A. (1988). Study Pustaka.
Pendahuluan Tentang dan Tranggono, R. I., Latifah, F. (2007).
Reliabilitas : The Test of Self Buku Pegangan Ilmu Kosmetik.
Confident. Laporan Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka
Yogyakarta: Fakultas Psikologi Utama.
Universitas Gajah Mada. W. Gulo. (2004). Metodologi
Penelitian. Jakarta: Grasindo.

Jurnal Pendidikan Sosiologi | 20

Anda mungkin juga menyukai