Anda di halaman 1dari 17

Mengenal Pengertian Appetizer, Karakteristik, Hingga Contoh Masakan Appetizer

Appetizer adalah hidangan pembuka yang sering disajikan di beberapa restoran atau hotel.


Biasanya hidangan appetizer ini sudah satu paket dengan menu utama atau hidangan penutup.
Akan tetapi, beberapa orang mungkin belum mengetahui secara pasti apa itu appetizer. Untuk
mengetahui appetizer lebih jauh, kamu bisa simak artikel ini, Grameds.

Pengertian Appetizer
Makan adalah salah satu aktivitas manusia untuk mengkonsumsi berbagai jenis asupan untuk
mendapatkan manfaat di dalamnya seperti energi, gizi, vitamin, dan menunda rasa lapar yang
dirasakan.

Kegiatan makan ini bisa dilakukan di rumah, tempat makan, restoran maupun cafe yang
banyak menawarkan berbagai macam pilihan menu dengan rasa yang menggugah selera. Tapi
tahukah Anda bahwa sebenarnya ada susunan atau urutan makan yang lazim dipraktikkan
terutama di restoran berbintang.

Adapun struktur/susunan makan tersebut terbagi menjadi beberapa tahap dan selalu diawali
dengan hidangan pembuka atau lebih akrab disebut “Appetizer”. Seperti diketahui dalam
penyajian hidangan makanan tentu Anda tidak asing dengan istilah Appetizer.
Istilah ini mungkin sering kali Anda dengar dalam berbagai acara memasak di televisi. Atau
bisa jadi, Anda sering membaca istilah Appetizer di daftar menu restoran yang menyajikan
beragam pilihan makanan. Appetizer adalah makanan ringan yang biasanya disajikan sebelum
makanan utama.
Appetizer sebagai sajian pembuka saat sebelum sajian utama (main course) yang dihidangkan
dengan maksud membangkitkan selera makan atau nafsu makan. Appetizer, dalam istilah
bahasa Indonesia berarti ‘hidangan pembuka’.
Sedangkan istilah Perancis mengatakan Hors d’oeuvre (starter). Beberapa referensi juga
mengatakan bahwa Appetizer adalah sebagai penghantar untuk menikmati sajian khusus.
Adapun tujuan dari sajian pembuka untuk memunculkan nafsu makan. Oleh karena itu,
jumlahnya kecil dengan rasa asam, asin atau pedas. Dalam hal ini, Appetizer adalah sebutan
untuk makanan pembuka, biasanya Appetizer berupa makanan kecil yang dihidangkan
sebelum makanan utama atau dikonsumsi di antara waktu makan.
Sajian Appetizer ini bisa berupa makanan yang ringan dan sederhana hingga makanan
kompleks tergantung pada waktu yang dibutuhkan untuk membuatnya. Appetizer adalah
makanan yang disajikan dalam porsi kecil dengan tujuan untuk membangkitkan selera makan
sebagai hidangan pembuka sebelum makanan utama (main course) dengan rasa asam, manis
dan atau pedas.
Hidangan Appetizer ini selalu disajikan di setiap perjamuan makan malam atau perjamuan
sejenisnya. Bahkan sering kali Appetizer juga dihidangkan sebagai sajian makanan di acara
pernikahan. Biasanya tamu akan diberi makanan pembuka sebagai jamuan saat datang ke
acara pernikahan.
Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa Appetizer adalah hidangan penting yang harus ada
dalam suatu perjamuan makan. Dalam hal ini, terdapat berbagai macam contoh
hidangan Appetizer yang perlu diketahui. Macam-macam hidangan
Appetizer ini bisa dibuat dari bahan-bahan yang sederhana, diolah sedemikian rupa sehingga
menghasilkan cita rasa yang lezat. Sajian makanan pembuka yang lezat tentu akan
memberikan kesan baik dan menarik bagi siapa pun yang sedang melaksanakan perjamuan
makan.

Pada praktiknya, tidak semua restoran menerapkan konsep pemberian hidangan pembuka.
Hanya restoran yang berlabel fine dining dan Gourmet saja yang pasti menyediakan
appetizer. Appetizer sebaiknya mempunyai rasa yang sedap (tastefull), ringan (light),
menyegarkan (umumnya terasa cukup asam untuk menstimulasi selera makan).

Appetizer juga memiliki ukuran yang kecil dan dihidangkan dengan tampilan


menarik. Appetizer adalah jenis makanan yang bisa berbentuk sajian panas
(canape, fritters, soup) atau dingin (Salad, Chilled Fruit Cocktail, Shrimp Cocktail), dan
kadang-kadang terasa pedas.
Terkait dengan perannya sebagai pembangkit selera, karena itu penampilan yang menarik
benar-benar dibutuhkan ketika menyajikan appetizer. Karena appetizer adalah makanan
pembuka tentu ini akan mempengaruhi kesan-kesan pada hidangan selanjutnya.
Oleh sebab itu, untuk mewujudkan kesan yang menarik diperlukan kerapian, kecermatan dan
fantasi pembuatnya. Dengan kata lain, penyajian appetizer adalah sangat wajib dihidangkan
dengan performa yang sempurna.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Appetizer adalah makanan pembuka atau
makanan kecil yang biasanya disajikan atau dikonsumsi sebelum waktu makan. Appetizer ini
juga seringkali disebut dengan hors d’oeuvres, antipasti, atau starters.
Dalam hal ini, appetizer bisa berupa makanan ringan atau sederhana hingga makanan yang
dibuat dengan bahan yang kompleks. Hal ini tentu tergantung pada kesempatan dan waktu
yang dibutuhkan untuk membuatnya. Appetizer adalah makanan pembuka yang umum
disajikan bersama dengan minuman alkohol atau koktail yang dihidangkan sebelum makan.
 Jenis-jenis Appetizer
Meskipun sebagai makanan pembuka, appetizer juga diklasifikasi dalam beberapa hal mulai
dari bahan yang digunakan hingga suhu dalam penyajiannya.

 Berdasarkan Bahan yang Digunakan


 Sur Asiette Complate
Sur Asiette Complate, yakni appetizer yang memakai kelebihan bahan atau bahan-
bahan dengan harga yang cukup terjangkau.
 Hors D’ Oeuvre Royale
Hors D’ Oeuvre Royale, yakni appetizer yang memakai bahan pada harga mahal dan
dalam penyajian tanpa sauce.
 Hors D’ Oeuvre Varies
Hors D’ Oeuvre Varies, yakni appetizer yang memakai bahan kombinasi antara bahan
pada harga mahal dan murah.
Berdasarkan Suhu Penyajiannya
Cold Appetizer
Cold appetizer (Sajian Pembuka Dingin): Makanan yang dihidangkan
bermacam salad, shrim, coktail, atau cold, canape (sandwich kecil yang dihidangkan dingin).
Contoh Masakan: Canape, Pate, Aspic Jelly.
Hot Appetizer
Hot appetizer (sajian pembuka panas): Makanan yang dihidangkan bermacam
tipe soup, muffin, fritter. Contoh masakan: Galantine, Ballotines, Croquette, Risoles, Quiche
Lorraine.
Karakteristik Menu Appetizer

Setelah mengetahui pengertiannya, terdapat beberapa karakteristik dari sajian


makanan Appetizer yang perlu diketahui. Karakteristik yang pertama, Appetizer adalah
makanan pembuka yang kerap disajikan dalam perjamuan makan malam atau perjamuan
makan sejenisnya.
Sebagai hidangan pembuka, appetizer disajikan di awal waktu sebelum waktu makan. Selain
dalam perjamuan makan, Appetizer juga sering kali menjadi suguhan dalam pesta pernikahan
atau resepsi setelah acara pernikahan selesai digelar.
Dalam acara pernikahan, appetizer bisa dikatakan sebagai hidangan selamat datang yang
diberikan pada para tamu saat menghadiri acara. Meskipun sederhana,
tetapi appetizer menjadi hidangan penting yang harus dalam sebuah acara perjamuan makan
atau acara resmi lainnya.
Selain dalam acara resmi, Hors d’oeuvres juga dapat disajikan di pesta panjang yang
diadakan setelah waktu makan biasa. Atau bisa juga disajikan dalam pesta sore hari di mana
tidak ada niat untuk menyajikan makan malam.
Pesta malam setelah makan malam juga dapat menampilkan Appetizer sehingga para tamu
dapat memiliki kesempatan untuk menikmati camilan. Hidangan Appetizer ini merupakan
makanan yang cocok disajikan ketika para tamu mengonsumsi alkohol untuk membantu
mengurangi penyerapan alkohol.
Selain itu, banyak restoran menyajikan berbagai makanan kecil yang dipesan sebelum makan
sebagai hidangan pertama bagi para pelanggannya.

1. Disajikan di Awal
Karakteristik appetizer yang paling utama adalah untuk membangkitkan selera makan.
Terkadang dalam sebuah perjamuan resmi ataupun di restoran berbintang
penyajian appetizer selalu berada di awal dan hidangan yang disajikan harus dalam kondisi
yang prima baik secara aroma, rasa dan penampilan.
2. Memiliki Varian yang Banyak
Variannya sangat beragam, seperti sup, dengan bahan rumput laut, tulang ikan hiu, jamur,
sampai seafood. Selain itu, hidangan appetizer mempunyai warna yang unik yaitu sedikit
menyala misalnya kuning atau merah terang
3. Cita-Rasa yang Diperlihatkan Unik, Hangat, Halus, dan Masih Memberi Kesegaran
Appetizer biasanya disajikan dengan unik dingin, hangat, halus dan masih diberi kesegaran.
Biasanya kesegarannya menggunakan bahan-bahan buah-buahan.
4. Wewangian Harum Menyeruak Menusuk Hidung
Appetizer menggunakan wewangian yang menusuk walaupun itu merupakan wewangian
yang beraroma buah-buahan atau wewangian bunga juga.
5. Dihidangkan dalam Jatah Kecil
Appetizer adalah makanan pembuka yang biasanya disajikan dalam porsi kecil, sehingga
kerap disebut finger food Makanan yang dihidangkan sebagai sajian pembuka dibuat dalam
ukuran satu kali gigitan. Hal ini tidak lain agar makanan mudah dikonsumsi dalam satu
hingga dua kali suapan.
Dengan begitu, para tamu dapat mengonsumsinya sambil bersantai mengobrol atau
bercengkrama dengan tamu lain tanpa merasa repot dengan hidangan yang sedang dinikmati.
Appetizer ini bisa dibuat dari berbagai macam bahan dan diolah dengan berbagai bumbu
sehingga menghasilkan cita rasa yang lezat dan nikmat.
Contoh hidangan Appetizer ini bisa berupa sepiring keju dan keripik atau chips, sayuran
cincang yang disajikan dengan saus, atau potongan buah-buahan kecil yang dapat dinikmati
dengan sederhana.
Selain itu, pilihan Appetizer lainnya yang cukup populer seperti canape, sandwich, kue
kepiting, sosis kecil, pangsit, atau dimsum yang dapat dimakan dalam satu atau dua kali
gigitan.
6. Bumbu Masakan yang Unik
Memakai bumbu yang unik yakni bumbu-bumbu yang menstimulasi pengeluaran asam
lambung hingga meningkatkan rasa lapar.

7. Bumbu Bisa Membangkitkan Selera Makan


Hidangan appetizer sengaja dibuat dengan menggunakan bahan dan bumbu pilihan yang bisa
merangsang asam lambung dalam perut sehingga menambah rasa lapar. Selain itu, hidangan
appetizer yang enak diharapkan bisa memberikan kesan bahwa sajian setelahnya akan jauh
lebih enak lagi.
8. Disajikan dalam Perjamuan Makan atau Berbagai Acara
Karakteristik appetizer selanjutnya adalah makanan disajikan dalam perjamuan atau disajikan
pada suatu acara khusus. Oleh sebab itu, menu appetizer biasanya sangat beragam dan
pastinya tidak mengenyangkan.
9. Hidangan Appetizer harus Disesuaikan
Karakteristik selanjutnya dalam hidangan appetizer adalah harus disesuaikan dengan
makanan lainnya. Dalam hal ini, tuan rumah atau orang yang menyajikan makanan harus bisa
menyesuaikan jenis appetizer yang cocok dengan makanan utama yang akan dihidangkan,
yaitu berbeda dalam rasa dan daya tariknya sehingga menjadi pelengkap yang sempurna.
Selain rasanya yang sesuai, pilihan menu Appetizer yang baik juga harus secukupnya atau
tidak berlebihan. Selain itu, tuan rumah yang menghidangkan appetizer juga harus mencoba
makanan yang memiliki sifat alergen secara umum.
Misalnya, jika kerang menjadi salah satu bahan makanan untuk appetizer, sebaiknya harus
dipastikan agar kerang tidak bersentuhan dengan makanan lain yang disajikan. Tuan rumah
juga harus menghindari alergen umum seperti kacang, dan pastikan, jika mereka
menyajikannya, mereka disimpan dalam mangkuk atau piring saji terpisah.
Contoh Masakan Appetizer
Berikut adalah beberapa contoh masakan appetizer hot dan cold beserta cara penyajiannya.
1. Salad
Salad adalah suatu makanan yang merupakan kombinasi dari sayur hijau fresh, buah, daging,
unggas, dan ikan yang dihidangkan bersama dressing.
Porsi salad 40 gram-50 gr, sedangkan untuk porsi salad vegetarian 80 gram-125 gr.

Komposisi Salad
Salad juga memiliki komposisi yang membuat hidangan ini terasa lebih nikmat.

1. Underliner (alas): sebagai sisi dasar dari salad biasanya bahan yang dipakai adalah
sayur hijau dengan tujuan supaya salad terlihat lebih fresh.
2. Bodi (Isi): sebagai bagian khusus dalam salad, penamaan salad umumnya diambil dari
sisi penting ini.
3. Dressing Salad: sebagai saus untuk melengkapi salad,dalam appetizer saus disebut
dengan dressing. Dressing adalah sisi yang akan menentukan cita-rasa salad. Banyak hal
yang penting jadi perhatian saat memberikan dressing pada salad.
4. Garnish: umumnya diambil dari bagian isi, tapi juga bisa memakai bahan makanan lain.
Prinsip garnish sebaiknya selain bisa dikonsumsi juga mempunyai rasa yang sesuai
body.
Suhu Salad
Suhu salad dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Cold salad: disajikan dengan temperatur 10°C – 15°C


2. Hot salad: disajikan dengan temperatur 50°C – 60°C
2. Canape
Canape merupakan sajian pembuka yang terbagi dalam berbagai macam bahan makanan
nabati, hewani, buah, dan kacang-kacangan.
Berbagai macam topping biasanya ditempatkan pada potongan roti bakar atau biskuit sebagai
bahan dasar canape.
Struktur Canape
Dasar Canape: dibuat dari roti yang dipanggang/dimasak yang berupa persegi panjang,
bundar, segitiga, yang diolesi mentega.
Spread (olesan): adalah bahan makanan yang lembek/kental yang dioleskan pada permukaan
roti/biskuit yang berfungsi sebagai perekat, menambahkan rasa dan nilai nutrisi. Spread harus
lunak, gampang dibalurkan dan tidak berair.
Topping: bahan makanan yang ditempatkan di atas roti/biskuit yang sudah diberi olesan.
Beberapa macam topping antara lain; keju slice, telur rebus, ikan, udang, daging, sayur, buah,
dan kacang.
Topping bisa dipakai hanya satu jenis saja/sebagai kombinasi dari beberapa bahan. Secara
umum topping yang dipakai menentukan nama canape, misalkan: cheese canape, shrimp
canape.
Garnish: Peranan garnish ada dua hal, menambahkan performa makanan dan sekaligus
menambahkan nilai gizi. Kriteria garnish dalam canape adalah simpel, bisa dikonsumsi dan
memiliki rasa yang sesuai isi.
Cara Membuat Canape
1. Beberapa bahan yang dipakai dalam keadaan baik dan fresh
2. Roti dipotong lebih dulu selanjutnya dipanggang
3. Biskuit yang dipakai memiliki rasa renyah, memiliki bentuk kecil-kecil ada gabungan
warna.
4. Beri topping sesuai dengan keinginan.
3. Aspic Jelly
Peranan aspic jelly sebagai sajian pembuka dingin, pelapis hidangan pembuka supaya lebih
menarik. Sebagai sajian pembuka yang dibuat dari stok yang dijernihkan dengan kombinasi
daging, putih telur. Dengan stok dingin ditambahkan larutan gelatin, selanjutnya simmering
sepanjang 2 jam, stranning, lalu dinginkan.
Susunan Aspic Jelly
1. Bahan dasar yang dipakai ialah stok yang dijernihkan.
2. Bahan isi yang dipakai ialah makanan hewani dan sayur.
3. Garnish memiliki peran untuk tingkatkan performa dan bisa memperkaya nama-
nama aspic.
4. Pate
Pate merupakan menu pembuka dingin yang terbuat dari daging ayam, sapi, ikan, hati yang
dicincang halus dan diberi bumbu kemudian dicetak seperti adonan pie.
Susunan Pate
1. Bahan khusus yang dimaksud, seperti daging ayam, sapi, ikan, hati yang digabung
dengan sayur supaya lebih menarik dan mempunyai varian warna.
2. Bahan pembungkus berperan untuk membalut bahan khusus, tetapi ada pula yang
dicetak.
Cara Membuat Pate
1. Bahan dasar harus dicincang halus.
2. Struktur lembut dan padat
3. Diproses dengan teknik dipanggang
4. Diakhiri dengan aspic jelly
5. Disajikan dengan dingin dengan bentuk utuh/dipotong-potong.
Untuk membuat hidangan appetizer yang enak dan lezat dibutuhkan bahan yang berkualitas
dan harus fresh. Adapun bahan pembuatan appetizer bisa terdiri atas kombinasi makanan
seperti daging, seafood, unggas, sayuran dan buah-buahan.
Keseluruhan bahan tersebut harus disimpan dalam lemari pendingin agar temperaturnya tetap
terjaga dan mengurangi kerusakan. Selain itu, bahan pembuat appetizer juga tidak boleh
disimpan terlalu lama dan harus segera ditangani untuk mempertahankan cita rasa dan
aromanya.
Pengertian Main Course: Jenis, Contoh, dan Cara Pengolahannya

Main Course Adalah – Istilah Main Course sering kita jumpai saat mengunjungi restoran
berbintang ya, Grameds. Biasanya tersedia saat makan siang dan makan malam.
Penggunaan istilah Main Course berasal dari budaya atau kebiasaan orang Barat yang
menikmati berbagai makanan. Namun, Anda harus memperhatikan urutan hidangan agar bisa
menikmati cita rasa dengan maksimal.

Kebiasaan ini sering disebut dengan istilah Full Course Meal atau atau makanan dengan
menu lengkap. Selama rangkaian full courses, Grameds akan menikmati berbagai menu. Full
Course Meal biasanya dimulai dengan hidangan pembuka sebelum hidangan utama, seperti
sup atau amuse-bouche , diikuti dengan hidangan utama dan diakhiri dengan permen, kopi,
dan teh.

Main Course adalah salah satu dari tiga klasifikasi makanan berdasarkan urutan
penyajiannya.

Main Course adalah salah satu hidangan utama yang biasa disajikan


setelah appetizer (makanan pembuka). Main Course juga biasa disebut dengan “main dish”
atau “groce piece”.
Main Course ini biasa disajikan ke dalam porsi yang jauh lebih banyak ketimbang porsi
appetizer karena terdiri dari banyak bahan baik itu saat makan siang (lunch) ataupun makan
malam (dinner).

Untuk jenisnya sendiri ada berbagai macam seperti main course Indonesia, kontinental,
oriental, Jepang, western. Dalam dunia makanan dan minuman, kita tentu sudah tidak asing
lagi dengan klasifikasi ini. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang main course, simak
penjelasannya.

Pengertian Main Course
Main Course adalah hidangan pokok atau makanan inti dengan susunan menu yang
dihidangkan saat makan siang maupun malam dalam porsi yang lebih besar daripada
hidangan pembuka.

Beberapa bahan pokok dalam masakan ini sering menggunakan daging, ikan atau unggas.
Vegetarian menggunakan bahan-bahan yang terlihat seperti daging atau daging sintetis yang
terbuat dari gluten nabati.

Main Course biasanya disajikan dengan saus yang sesuai dengan jenis makanannya. Saus ini
dapat disajikan langsung di atas makanan atau disajikan sendiri dengan menggunakan gravy
boat (saus boat = bentuk perahu).

Jenis saus yang disajikan dapat dibedakan menjadi saus putih, saus coklat, saus minyak atau
saus. Main Course utama selalu disertai dengan lauk berupa lauk yang terdiri dari berbagai
sayuran dan kentang atau sumber karbohidrat lain seperti pasta, mie, nasi atau sayuran akar
lainnya.

Hidangan yang bisa disajikan sebagai Main Course sangat beragam. Dimulai dari sajian
salad, sajian sup, sajian telur, sajian keju, sajian pasta dan sayur, sajian dari fish and shellfish,
sajian poultry and chicken, sajian dari beef, sajian dari pork, dan lain-lain.

Ciri-Ciri Main Course
Ciri-ciri Main Course adalah sebagai berikut:

 Porsi untuk menu ala d’hôte adalah 175–200 gr dan 200–250gr untuk menu la carte
 Dari pemilihan bahan, Main Course biasanya terbuat dari bahan makanan yang
mengandung bahan hewani. protein seperti daging sapi, unggas dan seafood
 Sebagai sajian, hidangan utama atau Main Course biasanya disajikan di piring makan.
 Termasuk bahan lauk pauk hewani, nabati dan karbohidrat jumlah bahan Main Course
sekitar 350-375 gram (lauk pauk 175-225 gram, karbohidrat 75 gram, sayur 75 gram)
 Main Course bervariasi dengan banyak variasi yang ada.
 Tidak menggunakan bahan atau warna yang sama di setiap menu
 Main Course harus terpisah tanpa makanan pembuka atau penutup. Oleh karena itu,
menu Main Course harus memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
Bahan Penyusunan Main Course
Main Course biasanya terdiri dari beberapa bumbu seperti:

 Lauk pauk hewani seperti ikan (tuna, kakap, tenggiri, lele), unggas (kalkun, ayam,
bebek, dll) puyuh dan seafood (gurita, cumi, lobster, udang, kepiting) diolah dengan
berbagai bumbu dan disajikan dengan kuah yang cukup banyak (175-225 gram)
 Karbohidrat yang digunakan biasanya nasi, kentang, aneka mie dan pasta yang diolah
dengan berbagai cara atau bisa dalam bentuk roti dalam porsi 75 gram.
 Sayuran yang digunakan umumnya kembang kol, brokoli, buncis, lobak, asparagus, sawi
dalam porsi 75 gram.
Jadi semua bumbu ada di dinner plate seperti Main Course. Perpaduan antara karbohidrat,
sayur dan pelengkapnya harus sesuai dengan aroma, warna dan rasa agar menggugah selera.

Jenis-Jenis Main Course
Berdasarkan Teknik Pengolahannya
 Deep Frying: Chicken maryland, Chicken Cordon bleu.
 Grilling: Beef Steak, Chicken Steak, Germany Steak.
 Roasting: Roast Beef
Berdasarkan Jenis Bahan Dasarnya
Sajian Telur (Eggs Dishes) : Merupakan sajian yang sumber protein utamanya berasal dari
bermacam tipe telur unggas dan telur ikan (caviar). Misalnya adalah: Scrambled egg,
omelette, scotch egg,dll.

Sajian Pasta : Makanan olahan yang digunakan dalam masakan Italia, terbuat dari kombinasi
tepung, air, telur dan garam untuk membentuk pasta yang dapat dibuat menjadi berbagai
jenis, ukuran dan bentuk. Contoh penyajian pasta: Spaghetti bolognese, Fettuccine
Carbonara, Macaroni and cheese dan lain-lain.

Sajian Ikan (Fish Dishes) : Sebagai hidangan berbahan dasar ikan, baik ikan air tawar
maupun ikan air asin, hidangan ini banyak dipilih orang karena kandungan gizinya yang
sangat tinggi. Contoh: Meuniere Fish Fillet, Spanish Naked Fish dan lain-lain.

Sajian Laut (Seafood Dishes) : Sebagai hidangan yang terbuat dari berbagai jenis perikanan
dan budidaya laut, bahan yang paling umum digunakan adalah lobster, udang, cumi-cumi,
kerang, dan gurita. Contoh masakan: Moules la Marinière, Lobster Fireplace, Shrimp Stew,
dan lain-lain.

Sajian Daging (Meat Dishes): Hidangan ini dianggap berbeda dari kategori unggas. Yang
membedakan masakan dengan unggas adalah dagingnya berasal dari hewan berdaging merah.
Daging dari pos ini termasuk daging sapi, domba, unta dan babi, tua atau muda.

Negara atau wilayah lain dapat menggunakan daging lain sebagai bahan dasar untuk Main
Coursenya, seperti daging kuda, daging kelinci, daging rusa, dan lain-lain.

Cara Pengolahan Main Course


Untuk menyajikan Main Course, beberapa teknik persiapan pengolahan makanan biasa
digunakan. Hal ini tentunya untuk melihat bahan makanan apa saja yang akan disiapkan dan
dimasak. Teknik pengolahan Main Course antara lain:

1. Teknik Deep Frying


Teknik ini biasa digunakan karena kita hanya perlu mencelupkan bahan makanan ke dalam
minyak panas dengan suhu antara 176 sampai 190 derajat Celcius. cepat dimasak, seperti
fillet ikan goreng.

2. Teknik Boiling
Selain menggoreng, Main Course juga bisa direbus dalam air mendidih. Biasanya makanan
direbus dengan santan, kaldu ayam atau cairan pedas lainnya.

3. Teknik Roasting
Teknik roasting atau pemanggangan adalah cara memasak makanan dalam oven dengan suhu
150 derajat Celcius dengan hanya menggunakan minyak atau lemak baik dari makanan itu
sendiri.

Contoh masakan yang diolah dengan teknik ini adalah ayam bakar nenek, daging sapi
panggang dengan saus dabu-dabu, dan banyak lagi.
4. Teknik Braising
Sederhananya, persiapan hidangan utama bisa juga dengan merebus makanan dalam waktu
tertentu hingga empuk. Makanan yang biasa disiapkan dengan teknik ini adalah semur,
rendang, tahu rebus, dll.

5. Teknik Sauteing
Teknik sauteing adalah teknik menggoreng makanan Main Course hanya dengan sedikit
minyak. Tentu saja ini sangat berbalikan dengan deep frying yang menggunakan banyak
minyak.

Peralatan masak yang digunakan dalam teknik ini seperti penggorengan atau penggorengan,
penggorengan juga dapat digunakan. Hidangan umum yang disiapkan

dengan cara ini adalah Gordon Blue Schnitzel, Black Paper Steak, atau Chicken Stir-Fry.

Contoh Menu Main Course


Ada banyak contoh menu Main Course yang terkenal di dunia baik menu dari Indonesia,
Western, Continental, Eastern dan negara lainnya yang sering kita jumpai seperti:

1. Foire Gras
Foire Gras est adalah masakan khas Perancis yang memiliki menjadi favorit banyak orang
sejak abad pertengahan. Hidangan ini terbuat dari bahan dasar foie gras yang diolah dengan
berbagai cara mulai dari merebus, memanggang, atau menggoreng.

Foie Gras memiliki cita rasa yang enak dan unik. Sejak gigitan pertama, Anda akan
merasakan manisnya seperti mentega namun lebih pekat. Meski enak, hidangan utama ini
cukup mahal.

2. Chicken Parmigiana
Chicken Parmigiana adalah hidangan ayam yang disiapkan yang dilapisi dengan remah roti
dan disajikan dengan saus Napoli yang terbuat dari keju dan tomat. Hidangan ini berasal dari
Australia dan sering disajikan dengan lauk pauk seperti salad dan kentang. Chicken
Parmigiana memiliki cita rasa Italia yang kaya dan lezat, digunakan sebagai makan malam
keluarga.

3. Lasagna
Lasagna adalah makanan khas dan pertama di Italia, hidangan pasta yang terdiri dari lapisan
lasagna yang disajikan dengan saus dan bahan lainnya.

Sementara di tempat lain, lasagna ini dibuat dengan keju atau ricotta, saus tomat, keju
mozzarella dan berbagai daging (ayam, sapi, babi), sayuran (jamur, zucchini) , bayam dan
disiapkan dengan bawang, bawang putih, oregano, lalu panggang.
4. Tortellini
Tortellini adalah hidangan khas Italia yang berbentuk seperti pusar, terbuat dari campuran
daging panggang dan keju. Makanan Tortellini disajikan dalam kuah kental. Dalam versi lain,
Tortellini juga dapat disimpan di lemari es kurang dari 7 minggu, jadi jika Anda ingin
memakannya, cukup panaskan kembali di microwave.

5. Pizza
Pizza adalah jenis baguette dengan berbagai isian seperti ayam, daging, dll. dengan saus
tomat, keju dan panggang atau panggang selama beberapa menit. Pizza ini ditemukan di
Naples, Italia dan telah menjadi hidangan populer di seluruh dunia.

6. Spaghetti
Spaghetti adalah makanan pokok Italia yang terbuat dari tepung halus dengan silinder tipis
dan padat seperti pasta.

Pada awalnya, ukuran spageti ini sangat panjang, tetapi pada pertengahan abad ke-20, ukuran
yang lebih pendek menjadi jauh lebih populer dan banyak digunakan oleh penduduk
setempat. Ukurannya sekitar 25 sampai 30 cm dengan variasi yang berbeda-beda.

Dalam penyajiannya, spaghetti sering dicampur dengan saus tomat, daging, minyak zaitun
dan sayuran. Namun bagi pecinta keju bisa menambahkan jenis keju seperti parmesan,
pecorino ataupun grana padano.

7. Beed Bourguignon
Beed Bourguignon adalah semur daging sapi dalam anggur merah dengan paduan rempah-
rempah pilihan. Biasanya daging yang digunakan adalah tenderloin agar empuk dan tidak
berminyak.

8. Tortilla
Tortilla adalah roti pipih ringan yang dibuat dengan gandum atau jagung. Jadi, pada
umumnya tortilla ini akan disantap dengan berbagai macam saus, daging, sayuran dan
kacang-kacangan. Bagi warga Spanyol, tortilla ini wajib dibawa untuk menemani makan
mereka.

Pengertian Dessert: Jenis, Macam dan Contoh Menu


Pengertian Dessert – Dessert merupakan makanan penutup atau makanan pencuci mulut
yang biasa disajikan diakhir dari susunan menu. Seperti yang kita ketahui ada berbagai
macam jenis dan macam dessert dengan rasa dan tampilan yang sangat menarik.

Dalam sebuah restoran atau hotel berbintang pembuatan menu dessert biasanya dilakukan
oleh chef professional, karena tampilan dari dessert haruslah menarik baik dari komposisi
bahan, warna dan rasa yang ditonjolkan dalam menu hidangan dessert yaitu manis atau
sedikit masam tapi menyegarkan.

Dessert adalah hidangan yang disuguhkan di paling akhir dalam susunan menu yang
berfungsi sebagai makanan penutup atau pencuci mulut karena fungsinya memang untuk
menghilangkan kesan dari rasa hidangan terdahulu.

Adapun dessert juga dinamai dengan the last course atau the final course yang selalu identik
dengan makanan manis dan menyegarkan yang biasa disajikan setelah kita
menyantap appetizer dan main course.

Pada mulanya hidangan dessert hanya berupa buah-buahan segar yang dihidangkan secara
langsung, namun seiring dengan perkembangan zaman varian jenisnya semakin banyak bisa
berupa pie, cake, ice cream, dan lain sebagainya yang dipadukan dengan syrup, saus, cream
sehinga membuatnya lebih menarik.

Ciri-Ciri Dessert

Adapun ciri khas makanan yang disajikan sebagai hidangan penutup atau dessert diantaranya
adalah :

 Memiliki rasa manis


 Disajikan dalam porsi yang tidak terlalu besar (pas)
 Memiliki bentuk dan tampilan yang menarik
 Memiliki tekstur creamy, lembut dan sedikit basah
 Biasa dipadukan dengan syrup ataupun saus manis
Dari semua ciri yang disebutkan diatas menjadikan makanan dessert yang paling dinanti
dalam setiap sesi jamuan makanan. Seorang chef akan membuat dessert terbaik untuk
memuaskan para tamu yang datang.

Bahan-Bahan Dessert

Adapun bahan-bahan yang biasa digunakan dalam pembuatan dessert terbagi menjadi
kelompok seperti bahan pokok sebagai pengental, bahan cair, bahan perasa, bahan isian
dessert, bahan pengharum untuk memberikan aroma, bahan perapuh dan bahan penghias
untuk garnish.

1. Bahan Pokok

 Tepung beras
 Cereals
 Havermouth
 Agar-agar
 Roti
 Biskuit
 Gelatin
 Buah-buahan segar
2. Bahan Cair

 Air
 Susu
 Sari Buah
 Yoghurt
3. Bahan Perasa

 Caramel
 Gula
 Cokelat
 Jam
 Selai
4. Bahan Isian

 Kismis
 Kacang kenari
 Potongan buah
 Sukade
 Jam
 Marmalade
5. Bahan Pengharum

 Kulit Jeruk
 Vanili
 Brandy
 Essence
 Rhum
6. Bahan Perapuh

 Putih telur
7. Bahan Penghias

 Cherry
 Gula halus
 Whipped cream
Jenis-Jenis Dessert

Dessert atau hidangan penutup umumnya memiliki banyak sekali varian, baik yang panas,
diging, ataupun beku seperti ice cream. Adapun makanan tersebut diolah dan dibuat secara
khusus dengan teknik tertentu sehingga bisa menghadirkan cita rasa yang cocok untuk
pencuci mulut.

Berikut ini adalah macam-macam dessert yang dikelompokkan menjadi beberapa klasifikasi
makanan, diantaranya adalah :
1. Fruit (Buah-buahan)

Buah adalah bahan yang paling sering digunakan dalam pembuatan dessert karena sifatnya
yang fleksibel bisa dikombinasikan dengan bahan lainnya. Apabila ingin disajikan secara
segar, hidangan dessert bisa berupa potongan buah (fruit slice) yang disusun menarik.

Sementara untuk hidangan dessert yang berbahan dasar buah olahan bisa berupa
juice, fruit cocktail, punch ataupun salad buah lengkap dengan syrup sebagai
pendamping dessert. Selain itu buah juga biasa digunakan sebagai topping atau garnish.
2. Pudding

Pudding adalah salah satu hidangan dessert yang memiliki rasa manis dan terbuat dari agar-
agar. Namun ada pula jenis pudding yang bahan utamanya menggunakan tepung pati dan
telur yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah podeng.

Adapun hidangan pudding dapat dibedakan menjadi 4 yaitu :

 Pudding Agar-agar
Puding agar-agar merupakan jenis pudding yang dalam pembuatannya memerlukan proses
pembekuan di lemari es sebelum dihidangkan secara langsung atau dengan tambahan fla atau
syrup di atasnya.

Untuk mendapatkan hasil pudding agar-agar yang sempurna, maka perebusan harus
dilakukan sampai benar-benar mendidih. Namun jika Anda ingin mendapatkan jenis pudding
agar-agar yang jernih, maka perebusan harus menggunakan api rendah sampai mendidih
perlahan.

Adapun variasi pudding agar-agar bisa didapatkan dengan menambahahkan bahan-bahan


seperti susu, caramel, fla, pewarna, pengaroma dan buah-buahan segar.

 Boiled Pudding
Boiled pudding adalah jenis pudding yang proses pembuatannya menggunakan bahan pati
jagung yang direbus selama beberapa menit sampai mengental dan didiamkan beberapa saat
hingga teksturnya berubah seperti pudding.

Komposisi bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan boiled pudding terdiri atas gula,
susu, essence dan bahan pengental. Sementara itu untuk cara penyajiannya adonan akan
dicetak dalam cetakan besar ataupun perorangan.

 Baked Pudding
Baked pudding adalah jenis pudding yang dibuat dengan cara dipanggang dengan bantuan
oven. Adapun teknik pembuatannya dikenal dengan istilah “a u bain marie” yang mana
sangat berpengaruh terhadap tekstur dan kelembutannya. Sebab apabila kita hanya
memanggang saja tanpa menerapkan teknik tersebut hasil adonan hanya akan kering dan
berkerak.

 Steamed Pudding
Steamed pudding adalah jenis pudding yang dibuat dengan teknik kukus. Namun pudding
yang satu ini biasanya sangat berat karena didalamnya penuh dengan isian dan disajikan
dalam kondisi masih hangat khususnya saat musim dingin di Eropa.

3. Cake

Cake adalah salah satu jenis makanan yang disajikan sebagai dessert namun harus
diperhatikan porsi dan cara penyajiannya. Yang umum disajikan sebagai dessert adalah jenis
cake dengan tambahan fla, syrup, sauce, buah-buahan atau ice cream sebagai pelengkap
(garnish).

Bahan pelengkap tersebut bisa ditambahkan saat penyajian cake namun harus disesuaikan
dengan cita rasa dan tekstur agar berpadu, misalnya seperti brownies with chocolate sauce,
black forest with strawberry sauce, fruit cake, dll.

4. Choux Paste

Choux paste adalah salah satu jenis pastry yang terbuat dari adonan liquid yang dibentuk
dengan bantuan spet dan dipanggang dalam suhu tinggi sampai mengembang sempurna.
Biasanya choux paste disajikan dengan diberisi isian seperti butter cream atau fla untuk
menambah cita rasa.

5. Pie / Cream Pie

Pie atau Cream Pie adalah jenis dessert yang berasal dari adonan sugar dough yang di iris
tipis dan dibentuk menyerupai mangkuk. Biasanya yang digunakan sebagai filling atau isian
adalh pastry cream, buah dan adonan sponge.

Pie disajikan bisa dalam kondisi panas maupun dingin. Beberapa contoh varian pie yang
terkenal seperti fruit pie, congrest tart (pie yang di isi dengan adonan sponge) dan hot apple
pie.

6. Ice Cream

Ice cream adalah salah satu jenis dessert yang sangat digemari khususnya oleh anak-anak. Ice
cream ini bisa dipadukan dengan bahan pendamping lain seperti biscuit, cake, coklat, syrup,
buah-buahan, atau bisa juga dihidangkan langsung tanpa adanya pendamping.

7. Coupe

Coupe adalah jenis ice cream yang divariasikan dengan buah-buah segar dan dilengkapi
dengan syrup sebagai topping. Adapun contohnya seperti Coupe st Jaquese dan Coupe
Tomanoff.

8. Split

Split adalah hidangan yang terbuat dari pisang ambon yang dikupas dan dibelah menjadi 2,
kemudiannya tengahnya bisa di isi dengan potongan buah segar lengkap dengan tambahan 2-
3 scoop ice cream berbagai rasa.
Untuk bagian atasnya bisa diberi whipped cream, syrup, potongan strawberry, manisan cerry,
kiwi dan buah-buahan lain. Beberapa contoh makanan split yang terkenal seperti Pineapple
split dan Banana split.

9. Pancake / Crepes

Pancake atau crepes adalah makanan yang terbuat dari adonan tepung terigu dan telur yang
kemudian di dadar dalam loyang dengan api sedang. Perbedaan antara pancake dan crepes
adalah tingkat ke garing-an adonan saat pengangkatan, jadi pancake di angkat saat adonan
belum sampai terlalu kering, sementara crepes diangkat ketika adonan sudah kering.

Adapun pancake dan crepes ini disajikan untuk makanan penutup dengan ditambahkan isian
seperti fresh fruit, whipped cream seperti misalnya devil pancake dan crepe suzette.

10. Milkshake

Milkshake adalah hidangan penutup yang terbuat dari bahan ice cream yang dicampur dengan
susu murni menggunakan blender atau shaker. Adapun variasi dari milkshake bisa
ditambahkan dengan coklat atau jus buah seperti misalnya chocolate milksahe, strawberry
milksahe.

Macam-Macam Dessert

Secara umum, dessert bisa dibedakan menjadi 2 macam yakni hot dessert (panas) dan cold
dessert (dingin).

1. Hot Dessert

Hot dessert adalah makanan penutup yang dihidangkan dalam kondisi panas atau bisa juga
hangat seperti misalnya Souffles, Apple Pie, Banana Flambe.

2. Cold Dessert

Cold dessert adalah makanan penutup yang disajikan dalam kondisi dingin atau tanpa melalui
proses pemanasan terlebih dahulu sebelum dihidangkan seperti misalnya pudding, ice cream,
mousses, cake, fruit pie dan sebagainya.

Contoh Menu Dessert

Berikut ini adalah contoh menu dessert atau makanan penutup versi makanan Indonesia
maupun continental.

1. Menu Dessert Indonesia

 Martabak manis
 Gemblong
 Kue ape
 Pukis keju
 Pisang goreng
 Kue lapis
 Lapis legit
 Kue cucur
 Bika ambon
 Kue klepon
 Kue talam
2. Menu Dessert Kontinental / Western

 Churros
 Tiramisu
 Dorayaki
 Cheese cake
 Lamington
 Baklava
 Victoria sponge
 Crème brulee
 Pribcesstarta
 Black forest

Anda mungkin juga menyukai