Mengenal Pengertian Appetizer
Mengenal Pengertian Appetizer
Pengertian Appetizer
Makan adalah salah satu aktivitas manusia untuk mengkonsumsi berbagai jenis asupan untuk
mendapatkan manfaat di dalamnya seperti energi, gizi, vitamin, dan menunda rasa lapar yang
dirasakan.
Kegiatan makan ini bisa dilakukan di rumah, tempat makan, restoran maupun cafe yang
banyak menawarkan berbagai macam pilihan menu dengan rasa yang menggugah selera. Tapi
tahukah Anda bahwa sebenarnya ada susunan atau urutan makan yang lazim dipraktikkan
terutama di restoran berbintang.
Adapun struktur/susunan makan tersebut terbagi menjadi beberapa tahap dan selalu diawali
dengan hidangan pembuka atau lebih akrab disebut “Appetizer”. Seperti diketahui dalam
penyajian hidangan makanan tentu Anda tidak asing dengan istilah Appetizer.
Istilah ini mungkin sering kali Anda dengar dalam berbagai acara memasak di televisi. Atau
bisa jadi, Anda sering membaca istilah Appetizer di daftar menu restoran yang menyajikan
beragam pilihan makanan. Appetizer adalah makanan ringan yang biasanya disajikan sebelum
makanan utama.
Appetizer sebagai sajian pembuka saat sebelum sajian utama (main course) yang dihidangkan
dengan maksud membangkitkan selera makan atau nafsu makan. Appetizer, dalam istilah
bahasa Indonesia berarti ‘hidangan pembuka’.
Sedangkan istilah Perancis mengatakan Hors d’oeuvre (starter). Beberapa referensi juga
mengatakan bahwa Appetizer adalah sebagai penghantar untuk menikmati sajian khusus.
Adapun tujuan dari sajian pembuka untuk memunculkan nafsu makan. Oleh karena itu,
jumlahnya kecil dengan rasa asam, asin atau pedas. Dalam hal ini, Appetizer adalah sebutan
untuk makanan pembuka, biasanya Appetizer berupa makanan kecil yang dihidangkan
sebelum makanan utama atau dikonsumsi di antara waktu makan.
Sajian Appetizer ini bisa berupa makanan yang ringan dan sederhana hingga makanan
kompleks tergantung pada waktu yang dibutuhkan untuk membuatnya. Appetizer adalah
makanan yang disajikan dalam porsi kecil dengan tujuan untuk membangkitkan selera makan
sebagai hidangan pembuka sebelum makanan utama (main course) dengan rasa asam, manis
dan atau pedas.
Hidangan Appetizer ini selalu disajikan di setiap perjamuan makan malam atau perjamuan
sejenisnya. Bahkan sering kali Appetizer juga dihidangkan sebagai sajian makanan di acara
pernikahan. Biasanya tamu akan diberi makanan pembuka sebagai jamuan saat datang ke
acara pernikahan.
Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa Appetizer adalah hidangan penting yang harus ada
dalam suatu perjamuan makan. Dalam hal ini, terdapat berbagai macam contoh
hidangan Appetizer yang perlu diketahui. Macam-macam hidangan
Appetizer ini bisa dibuat dari bahan-bahan yang sederhana, diolah sedemikian rupa sehingga
menghasilkan cita rasa yang lezat. Sajian makanan pembuka yang lezat tentu akan
memberikan kesan baik dan menarik bagi siapa pun yang sedang melaksanakan perjamuan
makan.
Pada praktiknya, tidak semua restoran menerapkan konsep pemberian hidangan pembuka.
Hanya restoran yang berlabel fine dining dan Gourmet saja yang pasti menyediakan
appetizer. Appetizer sebaiknya mempunyai rasa yang sedap (tastefull), ringan (light),
menyegarkan (umumnya terasa cukup asam untuk menstimulasi selera makan).
1. Disajikan di Awal
Karakteristik appetizer yang paling utama adalah untuk membangkitkan selera makan.
Terkadang dalam sebuah perjamuan resmi ataupun di restoran berbintang
penyajian appetizer selalu berada di awal dan hidangan yang disajikan harus dalam kondisi
yang prima baik secara aroma, rasa dan penampilan.
2. Memiliki Varian yang Banyak
Variannya sangat beragam, seperti sup, dengan bahan rumput laut, tulang ikan hiu, jamur,
sampai seafood. Selain itu, hidangan appetizer mempunyai warna yang unik yaitu sedikit
menyala misalnya kuning atau merah terang
3. Cita-Rasa yang Diperlihatkan Unik, Hangat, Halus, dan Masih Memberi Kesegaran
Appetizer biasanya disajikan dengan unik dingin, hangat, halus dan masih diberi kesegaran.
Biasanya kesegarannya menggunakan bahan-bahan buah-buahan.
4. Wewangian Harum Menyeruak Menusuk Hidung
Appetizer menggunakan wewangian yang menusuk walaupun itu merupakan wewangian
yang beraroma buah-buahan atau wewangian bunga juga.
5. Dihidangkan dalam Jatah Kecil
Appetizer adalah makanan pembuka yang biasanya disajikan dalam porsi kecil, sehingga
kerap disebut finger food Makanan yang dihidangkan sebagai sajian pembuka dibuat dalam
ukuran satu kali gigitan. Hal ini tidak lain agar makanan mudah dikonsumsi dalam satu
hingga dua kali suapan.
Dengan begitu, para tamu dapat mengonsumsinya sambil bersantai mengobrol atau
bercengkrama dengan tamu lain tanpa merasa repot dengan hidangan yang sedang dinikmati.
Appetizer ini bisa dibuat dari berbagai macam bahan dan diolah dengan berbagai bumbu
sehingga menghasilkan cita rasa yang lezat dan nikmat.
Contoh hidangan Appetizer ini bisa berupa sepiring keju dan keripik atau chips, sayuran
cincang yang disajikan dengan saus, atau potongan buah-buahan kecil yang dapat dinikmati
dengan sederhana.
Selain itu, pilihan Appetizer lainnya yang cukup populer seperti canape, sandwich, kue
kepiting, sosis kecil, pangsit, atau dimsum yang dapat dimakan dalam satu atau dua kali
gigitan.
6. Bumbu Masakan yang Unik
Memakai bumbu yang unik yakni bumbu-bumbu yang menstimulasi pengeluaran asam
lambung hingga meningkatkan rasa lapar.
Komposisi Salad
Salad juga memiliki komposisi yang membuat hidangan ini terasa lebih nikmat.
1. Underliner (alas): sebagai sisi dasar dari salad biasanya bahan yang dipakai adalah
sayur hijau dengan tujuan supaya salad terlihat lebih fresh.
2. Bodi (Isi): sebagai bagian khusus dalam salad, penamaan salad umumnya diambil dari
sisi penting ini.
3. Dressing Salad: sebagai saus untuk melengkapi salad,dalam appetizer saus disebut
dengan dressing. Dressing adalah sisi yang akan menentukan cita-rasa salad. Banyak hal
yang penting jadi perhatian saat memberikan dressing pada salad.
4. Garnish: umumnya diambil dari bagian isi, tapi juga bisa memakai bahan makanan lain.
Prinsip garnish sebaiknya selain bisa dikonsumsi juga mempunyai rasa yang sesuai
body.
Suhu Salad
Suhu salad dibagi menjadi dua, yaitu:
Main Course Adalah – Istilah Main Course sering kita jumpai saat mengunjungi restoran
berbintang ya, Grameds. Biasanya tersedia saat makan siang dan makan malam.
Penggunaan istilah Main Course berasal dari budaya atau kebiasaan orang Barat yang
menikmati berbagai makanan. Namun, Anda harus memperhatikan urutan hidangan agar bisa
menikmati cita rasa dengan maksimal.
Kebiasaan ini sering disebut dengan istilah Full Course Meal atau atau makanan dengan
menu lengkap. Selama rangkaian full courses, Grameds akan menikmati berbagai menu. Full
Course Meal biasanya dimulai dengan hidangan pembuka sebelum hidangan utama, seperti
sup atau amuse-bouche , diikuti dengan hidangan utama dan diakhiri dengan permen, kopi,
dan teh.
Main Course adalah salah satu dari tiga klasifikasi makanan berdasarkan urutan
penyajiannya.
Untuk jenisnya sendiri ada berbagai macam seperti main course Indonesia, kontinental,
oriental, Jepang, western. Dalam dunia makanan dan minuman, kita tentu sudah tidak asing
lagi dengan klasifikasi ini. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang main course, simak
penjelasannya.
Pengertian Main Course
Main Course adalah hidangan pokok atau makanan inti dengan susunan menu yang
dihidangkan saat makan siang maupun malam dalam porsi yang lebih besar daripada
hidangan pembuka.
Beberapa bahan pokok dalam masakan ini sering menggunakan daging, ikan atau unggas.
Vegetarian menggunakan bahan-bahan yang terlihat seperti daging atau daging sintetis yang
terbuat dari gluten nabati.
Main Course biasanya disajikan dengan saus yang sesuai dengan jenis makanannya. Saus ini
dapat disajikan langsung di atas makanan atau disajikan sendiri dengan menggunakan gravy
boat (saus boat = bentuk perahu).
Jenis saus yang disajikan dapat dibedakan menjadi saus putih, saus coklat, saus minyak atau
saus. Main Course utama selalu disertai dengan lauk berupa lauk yang terdiri dari berbagai
sayuran dan kentang atau sumber karbohidrat lain seperti pasta, mie, nasi atau sayuran akar
lainnya.
Hidangan yang bisa disajikan sebagai Main Course sangat beragam. Dimulai dari sajian
salad, sajian sup, sajian telur, sajian keju, sajian pasta dan sayur, sajian dari fish and shellfish,
sajian poultry and chicken, sajian dari beef, sajian dari pork, dan lain-lain.
Ciri-Ciri Main Course
Ciri-ciri Main Course adalah sebagai berikut:
Porsi untuk menu ala d’hôte adalah 175–200 gr dan 200–250gr untuk menu la carte
Dari pemilihan bahan, Main Course biasanya terbuat dari bahan makanan yang
mengandung bahan hewani. protein seperti daging sapi, unggas dan seafood
Sebagai sajian, hidangan utama atau Main Course biasanya disajikan di piring makan.
Termasuk bahan lauk pauk hewani, nabati dan karbohidrat jumlah bahan Main Course
sekitar 350-375 gram (lauk pauk 175-225 gram, karbohidrat 75 gram, sayur 75 gram)
Main Course bervariasi dengan banyak variasi yang ada.
Tidak menggunakan bahan atau warna yang sama di setiap menu
Main Course harus terpisah tanpa makanan pembuka atau penutup. Oleh karena itu,
menu Main Course harus memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
Bahan Penyusunan Main Course
Main Course biasanya terdiri dari beberapa bumbu seperti:
Lauk pauk hewani seperti ikan (tuna, kakap, tenggiri, lele), unggas (kalkun, ayam,
bebek, dll) puyuh dan seafood (gurita, cumi, lobster, udang, kepiting) diolah dengan
berbagai bumbu dan disajikan dengan kuah yang cukup banyak (175-225 gram)
Karbohidrat yang digunakan biasanya nasi, kentang, aneka mie dan pasta yang diolah
dengan berbagai cara atau bisa dalam bentuk roti dalam porsi 75 gram.
Sayuran yang digunakan umumnya kembang kol, brokoli, buncis, lobak, asparagus, sawi
dalam porsi 75 gram.
Jadi semua bumbu ada di dinner plate seperti Main Course. Perpaduan antara karbohidrat,
sayur dan pelengkapnya harus sesuai dengan aroma, warna dan rasa agar menggugah selera.
Jenis-Jenis Main Course
Berdasarkan Teknik Pengolahannya
Deep Frying: Chicken maryland, Chicken Cordon bleu.
Grilling: Beef Steak, Chicken Steak, Germany Steak.
Roasting: Roast Beef
Berdasarkan Jenis Bahan Dasarnya
Sajian Telur (Eggs Dishes) : Merupakan sajian yang sumber protein utamanya berasal dari
bermacam tipe telur unggas dan telur ikan (caviar). Misalnya adalah: Scrambled egg,
omelette, scotch egg,dll.
Sajian Pasta : Makanan olahan yang digunakan dalam masakan Italia, terbuat dari kombinasi
tepung, air, telur dan garam untuk membentuk pasta yang dapat dibuat menjadi berbagai
jenis, ukuran dan bentuk. Contoh penyajian pasta: Spaghetti bolognese, Fettuccine
Carbonara, Macaroni and cheese dan lain-lain.
Sajian Ikan (Fish Dishes) : Sebagai hidangan berbahan dasar ikan, baik ikan air tawar
maupun ikan air asin, hidangan ini banyak dipilih orang karena kandungan gizinya yang
sangat tinggi. Contoh: Meuniere Fish Fillet, Spanish Naked Fish dan lain-lain.
Sajian Laut (Seafood Dishes) : Sebagai hidangan yang terbuat dari berbagai jenis perikanan
dan budidaya laut, bahan yang paling umum digunakan adalah lobster, udang, cumi-cumi,
kerang, dan gurita. Contoh masakan: Moules la Marinière, Lobster Fireplace, Shrimp Stew,
dan lain-lain.
Sajian Daging (Meat Dishes): Hidangan ini dianggap berbeda dari kategori unggas. Yang
membedakan masakan dengan unggas adalah dagingnya berasal dari hewan berdaging merah.
Daging dari pos ini termasuk daging sapi, domba, unta dan babi, tua atau muda.
Negara atau wilayah lain dapat menggunakan daging lain sebagai bahan dasar untuk Main
Coursenya, seperti daging kuda, daging kelinci, daging rusa, dan lain-lain.
2. Teknik Boiling
Selain menggoreng, Main Course juga bisa direbus dalam air mendidih. Biasanya makanan
direbus dengan santan, kaldu ayam atau cairan pedas lainnya.
3. Teknik Roasting
Teknik roasting atau pemanggangan adalah cara memasak makanan dalam oven dengan suhu
150 derajat Celcius dengan hanya menggunakan minyak atau lemak baik dari makanan itu
sendiri.
Contoh masakan yang diolah dengan teknik ini adalah ayam bakar nenek, daging sapi
panggang dengan saus dabu-dabu, dan banyak lagi.
4. Teknik Braising
Sederhananya, persiapan hidangan utama bisa juga dengan merebus makanan dalam waktu
tertentu hingga empuk. Makanan yang biasa disiapkan dengan teknik ini adalah semur,
rendang, tahu rebus, dll.
5. Teknik Sauteing
Teknik sauteing adalah teknik menggoreng makanan Main Course hanya dengan sedikit
minyak. Tentu saja ini sangat berbalikan dengan deep frying yang menggunakan banyak
minyak.
Peralatan masak yang digunakan dalam teknik ini seperti penggorengan atau penggorengan,
penggorengan juga dapat digunakan. Hidangan umum yang disiapkan
dengan cara ini adalah Gordon Blue Schnitzel, Black Paper Steak, atau Chicken Stir-Fry.
1. Foire Gras
Foire Gras est adalah masakan khas Perancis yang memiliki menjadi favorit banyak orang
sejak abad pertengahan. Hidangan ini terbuat dari bahan dasar foie gras yang diolah dengan
berbagai cara mulai dari merebus, memanggang, atau menggoreng.
Foie Gras memiliki cita rasa yang enak dan unik. Sejak gigitan pertama, Anda akan
merasakan manisnya seperti mentega namun lebih pekat. Meski enak, hidangan utama ini
cukup mahal.
2. Chicken Parmigiana
Chicken Parmigiana adalah hidangan ayam yang disiapkan yang dilapisi dengan remah roti
dan disajikan dengan saus Napoli yang terbuat dari keju dan tomat. Hidangan ini berasal dari
Australia dan sering disajikan dengan lauk pauk seperti salad dan kentang. Chicken
Parmigiana memiliki cita rasa Italia yang kaya dan lezat, digunakan sebagai makan malam
keluarga.
3. Lasagna
Lasagna adalah makanan khas dan pertama di Italia, hidangan pasta yang terdiri dari lapisan
lasagna yang disajikan dengan saus dan bahan lainnya.
Sementara di tempat lain, lasagna ini dibuat dengan keju atau ricotta, saus tomat, keju
mozzarella dan berbagai daging (ayam, sapi, babi), sayuran (jamur, zucchini) , bayam dan
disiapkan dengan bawang, bawang putih, oregano, lalu panggang.
4. Tortellini
Tortellini adalah hidangan khas Italia yang berbentuk seperti pusar, terbuat dari campuran
daging panggang dan keju. Makanan Tortellini disajikan dalam kuah kental. Dalam versi lain,
Tortellini juga dapat disimpan di lemari es kurang dari 7 minggu, jadi jika Anda ingin
memakannya, cukup panaskan kembali di microwave.
5. Pizza
Pizza adalah jenis baguette dengan berbagai isian seperti ayam, daging, dll. dengan saus
tomat, keju dan panggang atau panggang selama beberapa menit. Pizza ini ditemukan di
Naples, Italia dan telah menjadi hidangan populer di seluruh dunia.
6. Spaghetti
Spaghetti adalah makanan pokok Italia yang terbuat dari tepung halus dengan silinder tipis
dan padat seperti pasta.
Pada awalnya, ukuran spageti ini sangat panjang, tetapi pada pertengahan abad ke-20, ukuran
yang lebih pendek menjadi jauh lebih populer dan banyak digunakan oleh penduduk
setempat. Ukurannya sekitar 25 sampai 30 cm dengan variasi yang berbeda-beda.
Dalam penyajiannya, spaghetti sering dicampur dengan saus tomat, daging, minyak zaitun
dan sayuran. Namun bagi pecinta keju bisa menambahkan jenis keju seperti parmesan,
pecorino ataupun grana padano.
7. Beed Bourguignon
Beed Bourguignon adalah semur daging sapi dalam anggur merah dengan paduan rempah-
rempah pilihan. Biasanya daging yang digunakan adalah tenderloin agar empuk dan tidak
berminyak.
8. Tortilla
Tortilla adalah roti pipih ringan yang dibuat dengan gandum atau jagung. Jadi, pada
umumnya tortilla ini akan disantap dengan berbagai macam saus, daging, sayuran dan
kacang-kacangan. Bagi warga Spanyol, tortilla ini wajib dibawa untuk menemani makan
mereka.
Dalam sebuah restoran atau hotel berbintang pembuatan menu dessert biasanya dilakukan
oleh chef professional, karena tampilan dari dessert haruslah menarik baik dari komposisi
bahan, warna dan rasa yang ditonjolkan dalam menu hidangan dessert yaitu manis atau
sedikit masam tapi menyegarkan.
Dessert adalah hidangan yang disuguhkan di paling akhir dalam susunan menu yang
berfungsi sebagai makanan penutup atau pencuci mulut karena fungsinya memang untuk
menghilangkan kesan dari rasa hidangan terdahulu.
Adapun dessert juga dinamai dengan the last course atau the final course yang selalu identik
dengan makanan manis dan menyegarkan yang biasa disajikan setelah kita
menyantap appetizer dan main course.
Pada mulanya hidangan dessert hanya berupa buah-buahan segar yang dihidangkan secara
langsung, namun seiring dengan perkembangan zaman varian jenisnya semakin banyak bisa
berupa pie, cake, ice cream, dan lain sebagainya yang dipadukan dengan syrup, saus, cream
sehinga membuatnya lebih menarik.
Ciri-Ciri Dessert
Adapun ciri khas makanan yang disajikan sebagai hidangan penutup atau dessert diantaranya
adalah :
Bahan-Bahan Dessert
Adapun bahan-bahan yang biasa digunakan dalam pembuatan dessert terbagi menjadi
kelompok seperti bahan pokok sebagai pengental, bahan cair, bahan perasa, bahan isian
dessert, bahan pengharum untuk memberikan aroma, bahan perapuh dan bahan penghias
untuk garnish.
1. Bahan Pokok
Tepung beras
Cereals
Havermouth
Agar-agar
Roti
Biskuit
Gelatin
Buah-buahan segar
2. Bahan Cair
Air
Susu
Sari Buah
Yoghurt
3. Bahan Perasa
Caramel
Gula
Cokelat
Jam
Selai
4. Bahan Isian
Kismis
Kacang kenari
Potongan buah
Sukade
Jam
Marmalade
5. Bahan Pengharum
Kulit Jeruk
Vanili
Brandy
Essence
Rhum
6. Bahan Perapuh
Putih telur
7. Bahan Penghias
Cherry
Gula halus
Whipped cream
Jenis-Jenis Dessert
Dessert atau hidangan penutup umumnya memiliki banyak sekali varian, baik yang panas,
diging, ataupun beku seperti ice cream. Adapun makanan tersebut diolah dan dibuat secara
khusus dengan teknik tertentu sehingga bisa menghadirkan cita rasa yang cocok untuk
pencuci mulut.
Berikut ini adalah macam-macam dessert yang dikelompokkan menjadi beberapa klasifikasi
makanan, diantaranya adalah :
1. Fruit (Buah-buahan)
Buah adalah bahan yang paling sering digunakan dalam pembuatan dessert karena sifatnya
yang fleksibel bisa dikombinasikan dengan bahan lainnya. Apabila ingin disajikan secara
segar, hidangan dessert bisa berupa potongan buah (fruit slice) yang disusun menarik.
Sementara untuk hidangan dessert yang berbahan dasar buah olahan bisa berupa
juice, fruit cocktail, punch ataupun salad buah lengkap dengan syrup sebagai
pendamping dessert. Selain itu buah juga biasa digunakan sebagai topping atau garnish.
2. Pudding
Pudding adalah salah satu hidangan dessert yang memiliki rasa manis dan terbuat dari agar-
agar. Namun ada pula jenis pudding yang bahan utamanya menggunakan tepung pati dan
telur yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah podeng.
Pudding Agar-agar
Puding agar-agar merupakan jenis pudding yang dalam pembuatannya memerlukan proses
pembekuan di lemari es sebelum dihidangkan secara langsung atau dengan tambahan fla atau
syrup di atasnya.
Untuk mendapatkan hasil pudding agar-agar yang sempurna, maka perebusan harus
dilakukan sampai benar-benar mendidih. Namun jika Anda ingin mendapatkan jenis pudding
agar-agar yang jernih, maka perebusan harus menggunakan api rendah sampai mendidih
perlahan.
Boiled Pudding
Boiled pudding adalah jenis pudding yang proses pembuatannya menggunakan bahan pati
jagung yang direbus selama beberapa menit sampai mengental dan didiamkan beberapa saat
hingga teksturnya berubah seperti pudding.
Komposisi bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan boiled pudding terdiri atas gula,
susu, essence dan bahan pengental. Sementara itu untuk cara penyajiannya adonan akan
dicetak dalam cetakan besar ataupun perorangan.
Baked Pudding
Baked pudding adalah jenis pudding yang dibuat dengan cara dipanggang dengan bantuan
oven. Adapun teknik pembuatannya dikenal dengan istilah “a u bain marie” yang mana
sangat berpengaruh terhadap tekstur dan kelembutannya. Sebab apabila kita hanya
memanggang saja tanpa menerapkan teknik tersebut hasil adonan hanya akan kering dan
berkerak.
Steamed Pudding
Steamed pudding adalah jenis pudding yang dibuat dengan teknik kukus. Namun pudding
yang satu ini biasanya sangat berat karena didalamnya penuh dengan isian dan disajikan
dalam kondisi masih hangat khususnya saat musim dingin di Eropa.
3. Cake
Cake adalah salah satu jenis makanan yang disajikan sebagai dessert namun harus
diperhatikan porsi dan cara penyajiannya. Yang umum disajikan sebagai dessert adalah jenis
cake dengan tambahan fla, syrup, sauce, buah-buahan atau ice cream sebagai pelengkap
(garnish).
Bahan pelengkap tersebut bisa ditambahkan saat penyajian cake namun harus disesuaikan
dengan cita rasa dan tekstur agar berpadu, misalnya seperti brownies with chocolate sauce,
black forest with strawberry sauce, fruit cake, dll.
4. Choux Paste
Choux paste adalah salah satu jenis pastry yang terbuat dari adonan liquid yang dibentuk
dengan bantuan spet dan dipanggang dalam suhu tinggi sampai mengembang sempurna.
Biasanya choux paste disajikan dengan diberisi isian seperti butter cream atau fla untuk
menambah cita rasa.
Pie atau Cream Pie adalah jenis dessert yang berasal dari adonan sugar dough yang di iris
tipis dan dibentuk menyerupai mangkuk. Biasanya yang digunakan sebagai filling atau isian
adalh pastry cream, buah dan adonan sponge.
Pie disajikan bisa dalam kondisi panas maupun dingin. Beberapa contoh varian pie yang
terkenal seperti fruit pie, congrest tart (pie yang di isi dengan adonan sponge) dan hot apple
pie.
6. Ice Cream
Ice cream adalah salah satu jenis dessert yang sangat digemari khususnya oleh anak-anak. Ice
cream ini bisa dipadukan dengan bahan pendamping lain seperti biscuit, cake, coklat, syrup,
buah-buahan, atau bisa juga dihidangkan langsung tanpa adanya pendamping.
7. Coupe
Coupe adalah jenis ice cream yang divariasikan dengan buah-buah segar dan dilengkapi
dengan syrup sebagai topping. Adapun contohnya seperti Coupe st Jaquese dan Coupe
Tomanoff.
8. Split
Split adalah hidangan yang terbuat dari pisang ambon yang dikupas dan dibelah menjadi 2,
kemudiannya tengahnya bisa di isi dengan potongan buah segar lengkap dengan tambahan 2-
3 scoop ice cream berbagai rasa.
Untuk bagian atasnya bisa diberi whipped cream, syrup, potongan strawberry, manisan cerry,
kiwi dan buah-buahan lain. Beberapa contoh makanan split yang terkenal seperti Pineapple
split dan Banana split.
9. Pancake / Crepes
Pancake atau crepes adalah makanan yang terbuat dari adonan tepung terigu dan telur yang
kemudian di dadar dalam loyang dengan api sedang. Perbedaan antara pancake dan crepes
adalah tingkat ke garing-an adonan saat pengangkatan, jadi pancake di angkat saat adonan
belum sampai terlalu kering, sementara crepes diangkat ketika adonan sudah kering.
Adapun pancake dan crepes ini disajikan untuk makanan penutup dengan ditambahkan isian
seperti fresh fruit, whipped cream seperti misalnya devil pancake dan crepe suzette.
10. Milkshake
Milkshake adalah hidangan penutup yang terbuat dari bahan ice cream yang dicampur dengan
susu murni menggunakan blender atau shaker. Adapun variasi dari milkshake bisa
ditambahkan dengan coklat atau jus buah seperti misalnya chocolate milksahe, strawberry
milksahe.
Macam-Macam Dessert
Secara umum, dessert bisa dibedakan menjadi 2 macam yakni hot dessert (panas) dan cold
dessert (dingin).
1. Hot Dessert
Hot dessert adalah makanan penutup yang dihidangkan dalam kondisi panas atau bisa juga
hangat seperti misalnya Souffles, Apple Pie, Banana Flambe.
2. Cold Dessert
Cold dessert adalah makanan penutup yang disajikan dalam kondisi dingin atau tanpa melalui
proses pemanasan terlebih dahulu sebelum dihidangkan seperti misalnya pudding, ice cream,
mousses, cake, fruit pie dan sebagainya.
Berikut ini adalah contoh menu dessert atau makanan penutup versi makanan Indonesia
maupun continental.
Martabak manis
Gemblong
Kue ape
Pukis keju
Pisang goreng
Kue lapis
Lapis legit
Kue cucur
Bika ambon
Kue klepon
Kue talam
2. Menu Dessert Kontinental / Western
Churros
Tiramisu
Dorayaki
Cheese cake
Lamington
Baklava
Victoria sponge
Crème brulee
Pribcesstarta
Black forest