Anda di halaman 1dari 12

1.

Mohammad Syahrul sultan aditya (210203110020)


2. Niken Diani Pangestika Asyari (210203110068)
3. Jasmine Aulia Jaisy Salsabillah (210203110077)

KETATANEGARAAN PRANCIS

Negara Perancis atau République Française merupakan salah satu negara yang terletak
di bagian Eropa Barat. Secara historis dan budaya termasuk dalam salah satu negara paling
penting di dunia Barat, memainkan peran sangat signifikan dalam urusan internasional dengan
memiliki negara bekas koloni di setiap sudut dunia. Perancis terletak di dekat ujung barat
daratan Eurasia, sebagian besar di antara garis lintang 42 ° dan 51 ° N. Secara garis besar
heksagonal, wilayah benua berbatasan dengan Belgia dan Luksemburg di timur laut, di sebelah
timur oleh Jerman, Swiss, dan Italia, di selatan oleh Laut Mediterania, Spanyol, dan Andorra,
di barat oleh Teluk Biscay, dan di barat laut oleh Selat Inggris (La Manche). Di utara, Perancis
menghadap ke tenggara Inggris melintasi Selat Dover yang sempit. Prancis memiliki bahasa
resmi yaitu Bahasa Prancis. Bendera nasionalnya adalah tricolour flag yang terdiri atas biru,
putih, dan merah. Adapun lagu kebangsaan Prancis adalah La Marseillaise. Prancis memiliki
semboyan yaitu "Liberty, Equality, Fraternity".

KONSTITUSI PRANCIS

Dalam revolusi Prancis salah satu keputusan yang penting adalah pembentukan
Constituante Assembly atau Dewan Konstituante yang memiliki 1.200 anggota yang bertugas
menyelesaikam UUD Prancis. Semangat penyusunan UUD menekankan pada penghapusan
masyarakat kelas atas atau feodal dan pembentukan masyarakat baru yang adil dan
berkemanusiaan, dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Konstitusi Prancis didahului
oleh suatu deklarasi yaitu Declaration des Droiys de L’hommee du Citoyen atau Deklarasi Hak
Asasi Manusia dan Warga Negara pada tahun 1789. Setelah deklarasi tersebut berdiri Republik
Prancis I setelah runtuhnya sistem monarki yang dikuasai oleh Dinasti Bourbon pada 1793.
Sejak 1789 Majelis Nasional menetapkan Declaration des Droiys de L’hommee du Citoyen,
sebelum Majelis Nasional membentuk dewan yang berwenang membuat konstitusi. Dari
deklarasi tersebut Prancis menyusun konstitusinya pada 1791. Prancis sejak 1793 sampai
sekarang telah mengalami 17 kali pergantian atau perubahan konstitusi. Pergantian dan
perubahan terjadi karena terjadi perubahan struktur politik dan sosial di Prancis. Prancis kini
memberlakukan Konstitusi Republik Kelima 1958. Perjalanan konstitusi Prancis dapat dilihat
dalam timeline berikut.
Undang-undang Dasar Prancis yang berlaku saat ini disahkan pada 4 Oktiber 1958.
UUD ini dikenal dengan anama Undang-undang Dasar Republik Kelima atau Constitution de
la Cinquième République Tokoh yang berperan dalam mengenalkan UUD ini adalah Charles
de Gaulle, sedangkan isi dari UUD ini ditulis oleh Michel Debre. Dalam prosesnya UUD
Republik Kelima telah mengalami 18 kali amandemen dengan amandemen terakhir pada 2008.

DEWAN KONSTITUSI

Dewan Konstitusi atau Conseil Constitutionel didirikan mulai masa Republik Kelima
Prancis (1958) pada 4 Oktober 1958. Dewan Konstitusi adalah pengadilan hak dengan berbagai
kewenangan, termasuk secara khusus berwenang meninjau konstitusionalitas suatu undang-
undang. Anggota Dewan Konstitusi berjumlah 9 orang yang diangkat oleh Presiden. Dewan
Kosntitusi bukan sebagai Mahkamah Agung, secara hierarkis berada di atas Conseil de’Etat
atau Court de Cassation. Pembentukan Dewan Konstitusi didasari usaha untuk melepaskan
kekuasaan parlemen, karena sebelum berlakunya Konstitusi Republik Kelima Prancis (1958)
sistem Prancis secara absolut mengagumkan kedaulatan parlemen. Dewan Konstirusi memiliki
kuasa penuh untuk menguji tingkat keselarasan produk hukum dengan konstitusi. Kuasa
tersebut secara eksplisit dijelaskan dalam Pasal 61 dan Pasal 62 Konstitusi Republik Kelima
Prancis (1958). Secara umum Dewan Konstitusi memiliki beberapa kewenangan sebagai
berikut:

1. Menjamin pelaksanaan pemilihan presiden


2. Memeriksa sengketa hasil Pemilu
3. Menyelesaikan sengketa tentang hasil pemilihan Ketau dan Wakil Ketua Senat
4. Menjamin pelaksanaan referendum dan menyelesaikan sengketa hasil referendum

LEMBAGA EKSEKUTIF

Prancis merupakan sebuah negara Republik dengan sistem pemerintahan Semi-


Presidensial. Sistem pemerintahan Semi-Presidensial memiliki Presiden sebagai Kepala
Negara dan Perdana Menteri sebagai Kepala Pemerintahan. Sistem ini menggabungkan
Presiden dan Perdana Menteri dalam menjalankan fungsi politik negara. Presiden dipilih sevara
langsung oleh rakyat melalui Pemilu dengan masa jabatan selama 5 tahun sebagaimana diatur
dalam Pasal 6 Konstitusi Prancis. Presiden Prancis saat ini dijabat oleh Emmanuel Jean-Michel
Frédéric Macron dari Partai Renaissance (RE). Macron mulai menjabat pada 26 Oktober 2017.
Sedangkan Perdana Menteri ditunjuk dan diberhentikan oleh Presiden. Posisi Perdana Menteri
Prancis saat ini diduduki oleh Élisabeth Borne dari Partai Renaissance (RE) dan menjabat sejak
16 Mei 2022. Perdana Menteri bertanggung jawab dalam menjalankan tugas harian urusan
pemerintahan dalam negeri, tetapi Presiden tetap memainkan peran pengawasan, bertanggung
jawab untuk urusan luar negeri, dan memiliki kekuasaan dalam mengambil keputusan dalam
hal-hal yang dianggap darurat. Perdana Menteri disini merupakan kepala atas Dewan Menteri
atau Kabinet dimana kabinet-kabinet ini sendiri ditunjuk oleh Presiden dengan rekomendasi
dari Perdana Menteri. Presiden juga diberi kewenangan untuk mengajukan beberapa
permasalahan kebijakan tertentu seperti perjanjian-perjanjian di Uni Eropa ke dalam
referendum nasional. Sedangkan Perdana Menteri menguasai otoritas signifikan sebagai
pemimpin partai mayoritas atau koalisi di dalam Majelis Nasional.

Menurut Duverger, sistem pemerintahan Semi-Presidensial seperti yang diterapkan di


Perancis memiliki ciri-ciri utama:

1. Pusat kekuasaan berada pada suatu majelis perwakilan sebagai pemegang


kekuasaan tertinggi.
2. Penyelenggaran kekuasaan legislatif adalah suatu badan perwakilan yang
merupakan bagian dari majelis perwakilan.
3. Presiden dipilih secara langsung maupun tidak langsung untuk masa jabatan
tertentu dan bertanggungjawab kepada majelis perwakilan.
4. Para Menteri sebagai bagian yang membantu kinerja Presiden yang diangkat dan
diberhentikan oleh Presiden.

Beberapa tugas Presiden dalam Judul II-Presiden Republik Pasal 5-19 Konstitusi
Prancis adalah sebagai berikut:

Pasal 6

• Presiden dipilih melalui Pemilu

• Masa jabatan 5 tahun


• Seorang yang telah terpilih tidak dapat memegang jabatan lebih dari dua periode
berturut-turut

Pasal 8

• Presiden dapat menunjuk dan memberhentikan PM

Pasal 9

• Presiden akan memimpin Dewan Menteri

Pasal 10-11

Mengatur kewenangan presiden dapat merancang RUU dan mengesahkan UU

Pasal 12

• Presiden dapat membubarkan National Assembly

Pasal 13

• Presiden dapat mengangkat seseorang dalam jabatan sipil dan militer negara serta
menteri.

Pasal 14

• Presiden dapat mengangkat duta besar dan utusan luar biasa bagi negara lain.

Pasal 15

• Presiden adalah Panglima tertinggi dalam Angkatan bersenjata.

Adapun tugas sebagai Perdana Menteri adalah Perdana Menteri secara konstitusi yang
tertera pada pasal 21 Undang-Undang Perancis ditentukan untuk memimpin pelaksanaan
pemerintahan, memiliki kekuasaan mengatur, pertahanan nasional, pelaksanaan undang-
undang dan pengangkatan apatarur sipil dan militer. Pasal 22, Perdana Menteri dapat
memimpin kabinet apabila dikehendaki oleh Presiden, dan keputusan-keputusan Perdana
Menteri memerlukan contra sign dari para Menteri lainnya jika keadaan menuntut.

LEMBAGA LEGISLATIF

Perancis memiliki sistem legislatif bikameral yang terdiri dari Majelis Nasional dan
Senat. Anggota Majelis Nasional terdiri dari 577 anggota. Sedangkan dalam Senat terdiri dari
setidaknnya 321 anggota yang masing-masing sebanyak 296 ditempatkan di Perancis
Metropolitan, 13 lainnya ditempatkan di daerah-daerah dan departemen yang berada di luar
Perancis, sisanya sebanyak 12 anggota ditujukan untuk warga negara Perancis yang berada di
luar negeri. Majelis Nasional menjalankan masa jabatan 5 (lima) tahun, memiliki kewenangan
untuk meminta pertanggungjawaban kepada Perdana Menteri dan kabinetnya, selain itu juga
dapat menjatuhkannya melalui mosi. Tetapi disisi lain, Majelis Nasional dapat diberhentikan
atau dibubarkan oleh Presiden, tetapi parlemen tidak dapat memberhentikan Presiden. Senat,
Senator memiliki masa jabatan 6 (enam) tahun dan dipilih oleh dewan pemilih dengan sistem
tidak langsung dengan electoral collage yang anggotanya dipilih oleh anggota Assemblee
Nationale, dan delegasi dari pemerintahan ditingkat departement, region, dan commune.

Terdapat pembagian komite dalam Senat yaitu

The seven standing committees of the Senate:

• Cultural Affairs (57 members)

• Economic Affairs (39 members)

• Foreign Affairs, Defence and Armed Forces (57 members)

• Finance (49 members)

• Laws (49 members)

• Social Affairs (57 members)

• Sustainable Development (39 members)

Anggota dari Majelis Nasional (badan legislatif utama) dipilih secara langsung yang
diselenggarakan oleh Dewan Konstitusi. Di bawah konstitusi Republik Kelima, kewenangan
badan legislatif secara praktis mengalami pengurangan jika dibandingkan pada masa Fourth
Republic. Agenda dari badan ini secara kuat dipengaruhi oleh pemerintah (Presiden dan
Perdana Menteri) yang bahkan bisa memenangkan pengadopsian sebuah RUU tanpa
melakukan pemungutan suara secara aktual. Presiden (dalam situasi tertentu) bisa
membubarkan Majelis Nasional bahkan sebelum masa fungsi dari Majelis ini berakhir namun
terlepas dari kekuasaan Presiden tersebut, Majelis Nasional juga memiliki otoritas untuk
menjatuhkan pemerintahan legal jika suara mayoritas absolut dari total anggota Majelis
memutuskan untuk bertindak demikian.
LEMBAGA YUDIKATIF

Prancis mengadopsi sistem hukum Romawi atau Roman Civil Code yang telah
dikodifikasi oleh Napoleon I pad 1804. Namun, dalam sistem hukum Prancis hakim masih
memiliki kuasa untuk memberikan penafsiran hukum dalam suatu peradilan, dan pengadilan
yang kedudukannya lebih tinggi memiliki pengaruh pada keputusan pengadilan yang lebih
rendah. Yang menarik Prancis menjadi negara ke 17 dari semua negara di dunia yang
memasukkan larangan hukuman mati secara eksplisit dalam konstitusinya, yaitu Pasal 66-1
yang berbunyi “Tidak seorangpun boleh dijatuhi hukuman mati”.

Sama sebagaimana Indonesia, kekuasaan yudikatif Prancis adalah kekuasaan yang


independen tidak terikat dengan kekuasaan dan lembaga lain, baik eksekutif maupun legislatif.
Sistem yudikatif di Prancis terbagi dalam dua cabang dengan hirarki masing-masing, yaitu
Pengadilan Umum (Judicial branch) dan Pengadilan Administratif (Administrative branch).

1. Pengadilan Umum (Judicial branch)


Pengadilan Umum terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Pengadilan Pidana (Criminal Court): Pengadilan pidana mengadili perkara yang
berkaitan dengan pelanggaran ringan dan/atau kasus pembunuhan.
b. Pengadilan Perdata (Civil Court): Pengadilan perdata menyelesaikan perselisihan
pribadi antar individua atau individu dengan korporasi, seperti perceraian, warisan,
property, dll tetapi tidak memberikan hukuman.
Pada pengadilan umum tingkat pertama ada pengadilan khusus seperti Juvenile courts
(Pengadilan anak), Labour courts (pengadilan perburuhan), Commercial courts (pengadilan
niaga), social Security courts (pengadilan jaminan sosial) and Agricultural and Land tribunals
(pengadilan pertanian dan pertanahan).
Susunan urutan perdilan:
a. The Distric courts Tribunaux d’instance- 307 court
b. Regional courts Tribunaux de Grande Instance – 161 court
c. Courts of appeals cour d’appel – 36 court
Tingkat yurisdiksi terakhir adalah Cour de Cassation atau Court of Cassation atau
Pengadilan Kasasi . Ini adalah Pengadilan Tertinggi di sistem yudikatif Prancis. Ini adalah
Pengadilan terakhir yang duduk di Hall of Justice di Paris. Pengadilan kasasi dibuat pada tahun
1790. Pengadilan Kasasi tidak menghakimi berdasarkan fakta tetapi memeriksa apakah hukum
telah diterapkan dengan baik oleh pengadilan yang lebih rendah dalam masalah perdata dan
pidana. Tidak pernah duduk sebagai pengadilan banding. Keputusannya memungkinkan
tertentu kesatuan mengenai penerapan hukum meskipun keputusan tidak mengikat pengadilan
yang lebih rendah. Para hakim diangkat oleh Presiden
Republik atas rekomendasi Dewan Tinggi dari Kejaksaan. The Court of Cassation terdiri
atas judges conseillers, the Office of the Prosecutor, an Administrative Office of Courts, Higher
Council of the Judiciary and specially certified barristers. The judges of the Court of Cassation
include the First President premier président, first presidents of the chambers.
Pengadilan kasasi memiliki 6 divisi:
• First Civil Division (family, wills, custody, contracts)
• Second Civil Division (divorce, torts, electoral issues)
• Third Civil Division (land court, city planning, leases, real estate)
• Commercial Division (company, bankruptcy, business, banking, IP)
• Labour Division (employment disputes)
• Criminal Division (all criminal cases)

2. Pengadilan Administratif (Administrative branch)


Pengadilan administrasi menyelesaikan perselisihan antara otoritas publik
(pemerintah, daerah, departemen atau badan administratif) atau perusahaan milik negara di
satu sisi, dan warga negara di sisi lain, seperti penolakan untuk memberikan izin bangunan,
tuntutan ganti rugi yang timbul dari kerusakan. disebabkan oleh kegiatan pelayanan publik,
tantangan terhadap rencana tata guna lahan atau rute yang direncanakan untuk jalan tol.
Peradilan administrasi meliputi hakim yang status dan fungsinya berbeda dengan hakim
dalam sistem peradilan yudisial.
Ada juga pengadilan administrasi khusus, yang memiliki tanggung jawab yang sangat
spesifik seperti:
• the Refugees Appeal Board,
• the Disciplinary Section of Professional Bodies,
• the Repatriated Persons Compensation Commission,
• the social Aid Local Commission.
Financial courts
• The Cour des Comptes(the Audit Court) checks that public authorities at the national
level have regularly managed their finances;
• the Regional Audit Courts check that the regional and local public authorities have
regularly managed their finances;
• the Court of Budgetary and Financial Discipline punishes civil servant accountants who
have mismanaged public finances.

Susunan pengadilan administrative:

• First instance courts – administrative courts (Tribunaux administratifs) – 42 courts


• Intermediate appellate courts – administrative courts of appeal (Cour administrative
d’appel) – 8 courts
• Courts of last resort – the Council of State (Conseil d’Etat)

Dewan Negara (Conseil d'État) adalah pengadilan tertinggi di cabang administrasi. Seperti
yang tersirat dari namanya, badan ini juga memiliki peran bersejarah sebagai badan penasehat
Pemerintah untuk penyusunan naskah peraturan.

Sumber
https://www.eajtn.com/judicial-systems/france/
https://www.justice.gouv.fr/art_pix/french_legal_system.pdf
https://guides.ll.georgetown.edu/francelegalresearch/legalsystem
https://www.constituteproject.org/constitution/France_2008.pdf?lang=en
HUBUNGAN PUSAT DAN DAERAH

Negara Perancis saat ini (terkenal dengan istilah Republik Kelima) merupakan sebuah
Negara Republik dan berbentuk Negara kesatuan. Perancis menganut system Pemerintahan
Semi Presidensiil. Undang-undang. Pasal 1 Konstitusi Perancis Tahun 1958 (Konstitusi
Republik ke-V) menyatakan bahwa: Perancis tahun 1958 (Konstitusi Republik ke-V)
Menyatakan bahwa: “Perancis adalah negara yang tidak terbagi-bagi, secular, demokratis dan
Republik Sosialis. Menjamin persamaan semuan Ras dan Agama, semua keyakinan yang
diorganisasikan berdasarkan system desentralisasi”. Dengan demikian, Pemerintahan Daerah
yang terdesentralisasi tertuang dalam Pasal 1 Konstitusi Perancis.

Pasal 72 ayat 1 dan 2 mengatur mengenai Wilayah-Wilayah Perancis yang terdiri dari
Commune, Departement, dan Region, Wilayah-wilayah dengan status khusus,, dan wilayah
(Teritori) di Seberang Laut. Wilayah-wilayah dapat membuat keputusan pada semua idang
yang berada dalam kewenangannya yang dapat dilaksanakan dengan baik di wilayahnya
masing-masing.

Inti dari Pasal 72 ayat (2) ada pada dua konsep penting yaitu :

1) Konsep Self-Government (Pemerintahan Otonomi) terdiri dari 4 Jenis


Otonomi, yaitu Kelembagaan (Institution), Hukum (Legal), Keuangan
(Financial) dan Sumber Daya Manusia (Human Resources)
2) Konsep Desentralisasi yang dimaksudkan untuk menjaga kesatuan negara
dan menjamin suatu keadaan eknomi dan social yang seimbang serta
kesatuan wilayah melalui Prinsip Dekonsentrasi dan Peran Pemerintahan
Pusat.

Pemerintahan Daerah di Perancis terdiri dari tiga Teritorial, yaitu Region,


Departemen, Commune. Yang akan dijelaskan Sebagai berikut:

1) Region
Region merupakan satuan terbaru dibentuk sejak adanya
Undang-undang Desentralis 1980. Tugas Utama melakukan
pembangunan dan pengembangan Ekonomi di Daerah, melaksanakan
proyek-proyek infrastruktur dan ketiga adalah menyelenggarakan
Pendidikan Vokasional.
2) Departement
Departement memiliki tugas utama mempertahankan solidaritas
antara daerah-daerah pedesaan dan solidaritas sosialis untuk Orang tua,
Cacat, Jompo dan Masyarakat Miskin.
3) Commune
Commune adalah satuan Uniet birokrasi dan Pemeritahan yang
terkecil di Perancis. Jumlah Penduduknya sekitar 37 Ribu, diciptakan
setelah Revolusi Perancis, Sejak awal tidak beruba jumlahnya.
Sekarang sudah bergabung dalam organisasi kerjasama Commune.
Tugas Commune adalah menangani hal-hal yang berkaitan dengan
Pemerintahan Daerah. Perancis memiliki luas 550.000 km2, ditambah
dengan beberapa teritori yang berada di hampir semua benua, yang
merupakan bekas jajahan Perancis yang dimulai dari dan berakhir dari
Algeria (1830-1962)

Adapun beberapa Prinsip penting dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah


adalah sebagai berikut:

1) Konstitusi menetapkan bahwa di antara ketiganya tidak bersifat


hierarkhie atau saling mengawasi.
2) Ketiga satuan Pemerintahan tersebut memiliki Lembaga perwakilan dan
satu Lembaga Eksekutif, Anggota Dewan dipilih untuk 6 tahun.
Lembaga eksekutif, yang menjalankan Pemerintahan di daerah tersebut.
Dipilih dari anggota Dewan. Sebelum dipilih menjadi kepala eksekutif,
seseorang haruslah menjadi anggota dewan masing-masing tingkatan
pemerintahan.
3) Anggota Dewan daerah dipilih langsung oleh rakyat dengan cara yang
berbeda. Commune menggunakan system Uni Komunal. Masing-
masing Departemen terdiri dari kantor, masing-masing memilih
anggotanya untuk duduk di dewan Departemen. Demikian juga Dewan
Daerah Regional dipilih dari masing-masing Kabupaten.
4) Status anggota Dewan Daerah, bukan Pegawai Negeri. UU mengatur
mengenai tunjangan bagi anggota Dewan tersebut. Untuk Commune
hanya diberikan kepada anggota di kota-kota yang memiliki penduduk
lebih 100 ribu penduduk. Tetapi walikota dan wakil walikota
menetapkan tunjangan yang ditetapkan berdasarkan jumlah penduduk.
Anggota Dewan Departemen dan Region mendapatkan tunjangan
termasuk ketuanya yang ditetapkan oleh Undang-Undang yang
ditentukan oleh Dewan Daerah, serta tidak boleh melebihi plafon yang
telah ditetapkan Undang-Undang. Anggota Dewan juga mendapatkan
tunjangan untuk perjalanan dinas dan penunjang pelaksanaan tugas,
termasuk disediakan sekretaris.
5) Tidak ada larangan oleh Undang-Undang di Perancis untuk merangkap
anggota Dewan Regional ataupun Kabupaten. Tetapi tunjangannya
tidak boleh melebihi 1,5 untuk tunjangan anggota Parlemen.
6) Jika seseorang menjadi walikota atau menjadi presiden Dewan Daerah,
maka haruslah melepas tugas atau Pekerjaan Utamanya. Pemerintah
Daerah membayar perawatan kesehatan. Anggota Dewan yang bukan
ketua dewan, boleh bekerja paruh waktu artinya tetap bekerja sesuai
dengan profesinya.
7) Empat kategori sumber dana daerah:
a) Fisikal/Perpajakan (46%) pajak langsung dan tidak langsun
b) Dari Pemerintah Pusat
c) Dari Pinjaman atau utang.
d) Pelayanan oleh pemerintahan daerah sepereti air, Transportasi
Umum, atau investasi lainnya seperti di bidang kehutanan.

KEKHASAN PRANCIS - BUDAYA

Prancis juga merupakan salah satu negara Uni Eropa yang memiliki pengaruh besar
pada bidang kebudayaan, ekonomi, militer, dan politik di Eropa serta dunia (Etrangeres, 2005).
Salah satu hal yang selalu melekat dari citra Perancis adalah kebudayaan. Seperti yang lumrah
kita ketahui, Perancis memiliki bangunan-bangunan bersejarah yang menarik minat wisatawan
dalam negeri maupun mancanegara untuk mengunjungi negara yang terkenal dengan
romantismenya itu.

Banyak budaya yang terkenal di Perancis, salah satunya dunia kuliner Perancis yang
biasa disebut dengan “La Cuisine Française.” Menurut paparan Menegaux dalam situs
http://www.lefigaro.fr/culture menyatakan para ahli dari Komite Antar Pemerintah Unesco
pada tanggal 16 November 2010 memberikan penghargaan kepada negara Perancis yang
menyatakan bahwa makanan gastronomi Perancis dengan kebiasaan dan penyajiannya telah
memenuhi persyaratan sebagai warisan budaya dunia

Salah satu film yang mewakili tentang budaya Perancis yaitu film Comme Un Chef.
Film ini merupakan sebuah film komedi keluarga yang diperankan oleh Jean Reno dan Michael
Youn dengan sutradara Daniel Cohen yang menceritakan tentang kehidupan seorang koki
amatiran (Jacky Bonnot) yang sangat mengagumi seorang koki handal dan berbakat di bidang
kuliner Perancis (Alexander Lagarde). Meskipun banyak memfokuskan cerita pada dunia
kuliner tetapi disajikan juga cerita lainnya seperti persahabatan, dan kehidupan keluarga.

KEKHASAN PRANCIS – KETATANEGARAAN

Secara umum ada 4 hal yang menjadi kekhasan ketatanegaraan Prancis, yaitu

1. Sistem pemerintahan sistem Semi-Presidensil, negara dipimpin oleh Presiden dan


Perdana Menteri
2.
3. Kekuasaan presiden, presiden dapat mengangkat dan memberhentikan PM &
Presiden dapat membubarkan National Assembly.
4. Sistem peradilan 2 cabang, terdiri atas Pengagadilan Umum dan Administratif.
5. Hubungan pusat daerah, Prancis menganut sistem desentralisasi dengan otonomi
khusus bagi seitan wilayah.

Anda mungkin juga menyukai