Anda di halaman 1dari 6

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI

PORTOFOLIO SAHAM

Dosen Pengajar :

Dr. Mu’minatus Sholihah,
Mu’minatus Sholihah, M.Si

Disusun Oleh :

Riza Ahmad Mahdi (14321058)

Zainul Abidin (14321049)

M. Fajar Farid M. (15321024)

Ficky Zulanda Putra (15321032)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial
yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan menerbitkan
saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka
panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis - saham (efek ekuitas) - dengan
imbalan uang tunai. Ini adalah metode utama untuk meningkatkan modal bisnis selain
menerbitkan obligasi. Saham dijual melalui pasar primer (primary market) atau pasar
sekunder (secondary market).

Pasar yang di dalamnya berjalan usaha jual-beli saham disebut Bursa, dimana
didalamnya juga melibatkan para broker yang menjadi perantara antara penjual dengan
pembeli. Disebut sebagai bursa karena dinisbatkan kepada sebuah hotel di Belgia
dimana kalangan konglomerat dan para broker berkumpul untuk melakukan operasi
kerja mereka. Atau dinisbatkan kepada sorang lelaki Belgia bernama Deer Bursiah, yang
memiliki sebuah istana tempat berkumpulnya kaum konglomerat dan par a broker untuk
tujuan yang sama.

Target bursa adalah menciptakan pasar simultan dan kontinu dimana


penawaran dan permintaan serta orang-orang yang hendak melakukan perjanjian jual-
beli dipertemukan. Tentunya semua itu dapat menggiring kepada berbagai keuntungan.

Saham diperjualbelikan di pasar modal. Salah satu pasar modal yang cukup
dikenal oleh masyarakat adalah bursa saham. S elain saham, bursa saham juga
menyediakan sarana untuk perdagangan sekuritas dan instrumen finansial lainnya,
seperti obligasi, reksa dana, mata uang, ORI, dll. Untuk dapat memperjualbelikan
sahamnya dalam suatu bursa saham, perusahaan yang bersangkutan harus
mendaftarkan sahamnya terlebih dahulu di bursa saham.

Untuk berinvestasi di saham, disarankan untuk melakukan teknik evaluasi


terlebih dahulu dan uang yang hendak diinvestasikan disebar di dalam beberapa saham,
agar resiko bisa dibagi. Selain itu, banyak ahli menyarankan agar berinvestasi di dalam
saham dilakukan dalam jangka panjang. Mereka menyarankan rentang waktu antara 10-
20 tahun untuk bisa mendapatkan hasil yang signifikan dalam berinvestasi di dalam
saham.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan saham ?
2. Bagaimana konsep dari saham tersebut ?
3. Apa saja jenis saham berdasarkan cara peralihan hak ?
4. Apa saja jenis saham berdasarkan hak tagihan (klaim) ?
5. Apa saja jenis penilaian saham ?
6. Bagaimana strategi dari portofolio saham ?
1.3 Tujuan
1. Untuk megetahui apa yang dimaksud dengan saham.
2. Untuk mengetahui bagaimana konsep dari saham.
3. Untuk mengetahui apa saja jenis saham berdasarkan cara peralihan hak.
4. Untuk mengetahui apa saja jenis saham berdasarkan hak tagihan.
5. Untuk mengetahui apa saja jenis penilaian saham.
6. Untuk mengetahui bagaimana strategi portofolio saham.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Saham adalah bentuk penyertaan modal dalam sebuah perusahaan. Ketika
seorang memiliki saham sebuah perusahaan, bisa dikatakan kita memiliki perusahaan
tersebut sebesar persentase tertentu sesuai dengan jumlah lembar saham yang kita miliki.

2.2 Konsep Saham


Pada umumnya, perusahaan-perusahaan yang menjual sahamnya kepada
masyarakat luas adalah perusahaan yang telah berdiri selama rentang waktu tertentu dan
mendapatkan keuntungan dari waktu ke waktu. Dengan demikian diharapkan pada masa
yang akan datang keuntungan tersebut bisa tetap dipertahankan atau ditingkatkan
sehingga pemilik perusahaan bisa mendapatkan keuntungan. Dengan kata lain, ketika
seorang membeli saham sebuah perusahaan, sebenarnya bukanlah membeli perusahaan
 pada masa kini, akan tetapi yang dibeli adalah masa depan perusahaan.

Dengan kata lain, seorang itu membeli prospek perusahaan. Jika prospek
 perusahaan membaik harga saham tersebut akan meningkat. Memiliki saham berarti
memiliki perusahaan. penghasilan yang dinikmati oleh pembeli saham adalah pembagian
dividen ditambah dengan kenaikan harga saham tersebut (capital gains). Dengan
demikian, dipandang dari segi kepastian, maka penghasilan pemilik saham menjadi lebih
tidak pasti. Hal ini disebabkan karena pembayaran dividen sendiri akan dipengaruhi oleh
 prospek perusahaan yang tidak pasti.

Suatu perusahan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham (stock).
Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini disebut dengan
saham biasa (commen stock). Untuk menarik investor potensial lainnya, suatu perusahaan
mungkin juga mengeluarkan kelas lain dari saham, yaitu yang disebut dengan dengan
saham preferen (preferred stock). Saham preferren mempunyai hak-hak prioritas lebih
dari saham biasa. Hak-hak prioritas dari saham preferren yaitu hak atas deviden yang
tetap dan hak terhdap aktiva jika terjadi likuiditas. Akan tetapi, saham preferen umumnya
tidak mempunyai hak veto seperti seperti yang dimiliki oleh saham biasa.

2.3 Jenis saham berdasarkan cara peralihan hak


2.3.1 Saham atas unjuk (bearer stocks)
Saham jenis ini sangat mudah dipindahkan seperti halnya mata uang. Oleh karena
itu kualitas kertas lembar saham dibuat spesifik agar sulit untuk dapat dipalsukan. Dalam
saham jenis ini pada sertifikatnya tidak tercantum nama pemilik saham sehingga
manakala pemiliknya ingin menjual atau memindahkan kepada orang lain akan dapat
melaksanakannya dengan mudah.

2.3.1 Saham atas nama (registered stocks)


Saham jenis ini merupakan kebalikan dari saham atas unjuk. Saham ini memuat
nama pemiliknya dan nama ini akan tercantum dalam buku perseroan sehingga apabila
terjadi pemindahan saham atas nama maka harus menempuh prosedur tertentu yang harus
dipenuhi.
Saham ini mempunyai tingkat keamanan yang tinggi sebab sudah tercantum
dalam buku perseroan sehingg apabila saham ini hilang maka cukup memberitahukan
kepada perusahaan untuk meminta penggantian.

2.4 Jenis saham berdasarkan hak tagihan (klaim)


2.4.1 Saham biasa (common stocks)
Dengan adanya resiko yang besar tersebut biasanya jika usaha perusahaan
 berjalan dengan baik maka deviden saham biasa akan lebih besar daripada saham
 preferen. Tetapi manakala terjadi likuidasi pembagian deviden dan pembagian harta
 perusahaan serta pemegang saham biasa akan memperoleh pembagian terakhir setelah
 pemegang saham preferen.

Pembagian deviden untuk saham biasa dapat dilakukan jika perusahaan sudah
membayar deviden untuk saham preferen Saham biasa mempunyai hak yang sama bagi
 pemegangnya yang dapat menentukan jalannya perseroan melalui rapat umum pemegang
saham. Kadangkadang hak suara dalam rapat pemegang saham hanya diberikan pada
saham biasa, tetapi sering juga saham preferen mempunyai hak suara (Jogianto, 2000:58).

2.4.2 Saham preferen (prefered stock)


Saham preferen merupakan saham yang mempunyai hak khusus melebihi
 pemegang saham biasa. Saham preferen disebut juga dengan saham istimewa sebab
mempunyai banyak keistimewaan. Biasanya keistimewaan ini dihubungkan dalam hal
 pembagian deviden atau pembagian aktiva pada saat likuiditas.

Saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan (hybrid)


antara obligasi (bond) dan saham biasa, seperti bond yang membayarkan harga atas
 pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa deviden preferen
seperti saham biasa dalam hal likuidasi klaim pemegang saham preferen dibawah klaim
 pemegang obligasi (bond) dibandingkan dengan saham biasa, saham preferen mempunyai
 beberapa hak, yaitu hak atas deviden tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika
terjadi likuidasi (Jogianto, 2000:59).

Kelebihan dalam hal pembagian deviden adalah bahwa deviden yang dibagi
 pertama kali harus dibagikan untuk saham preferen, kalau ada kelebihan baru dibagikan
kepada pemegang saham biasa. Deviden saham preferen tidak terutang atas dasar waktu,
tetapi baru terutang jikasudah diumumkan oleh perusahaan. Dalam hal pimpinan
 perusahaan tidak mengumumkan pembagian deviden dalam suatu periode maka deviden
tidak hilang.

Biasanya saham preferen mempunyai nilai nominal dan devidennya dinyatakan


dalam persentase dari nilai nominal. Apabila saham prioritas t idak mempunyai nilai
nominal maka devidennya dinyatakan dalam bentuk rupiah dan bukan dalam bentuk
 persentase.

Suatu perusahaan dapat mengeluarkan lebih dari satu macam saham preferen
disebut saham preferen ke satu, saham preferen kedua dan seterusnya, dimana saham
 preferen kesatu mempunyai klaim yang pertama terhadap laba dan saham preferen kedua
mempunyai klaim kedua dan seterusnya. Saham preferen dipisah lagi menjadi:

1. Saham preferen kumulatif. Saham preferen kumulatif adalah saham preferen yang
devidennya setiap tahun harus dibayarkan kepada pemegang saham dengan kata lain
saham ini merupakan saham yang dijamin akan memperoleh deviden setiap
http://id.wikipedia.org/wiki/Saham

http://ahlussunnah.info/artikel-ke-73-bursa-saham-dalam-perspektif-islam

Anda mungkin juga menyukai