Modul 12 - Perencanaan Stasiun Dan Emplasemen KA
Modul 12 - Perencanaan Stasiun Dan Emplasemen KA
Modul – 12
Standar Pelayanan Minimal
(SPM) stasiun
Konsep perencanaan stasiun
KA terpadu (Transit Oriented
Development ‐ TOD)
4
Pengantar
Dalam merancang tata letak (layout) stasiun kereta api,
perlu diperhatikan langkah‐langkahnya sebagai berikut:
Menentukan jenis/fungsi stasiun KA :
(penumpang, barang, operasi).
Menentukan kelas stasiun KA : (besar, sedang, kecil).
Fasilitas Stasiun
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009
tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian disebutkan :
STASIUN PENUMPANG paling STASIUN BARANG paling
sedikit dilengkapi dengan fasilitas: sedikit dilengkapi dengan
a) keselamatan; fasilitas:
b) keamanan; a. keselamatan;
c) kenyamanan; b. keamanan;
d) naik turun penumpang; c. bongkar muat;
e) penyandang cacat; d. fasilitas umum; dan
f) kesehatan; e. pembuangan sampah.
g) fasilitas umum;
h) fasilitas pembuangan sampah;
dan
i) fasilitas informasi. 6
Kegiatan di Stasiun
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 56 Tahun 2009
tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian Pasal 94 sampai
dengan Pasal 98 dan Peraturan Menteri Perhubungan
No: PM 33 Tahun 2011 tentang Jenis, Kelas, dan Kegiatan di
Stasiun Kereta Api Pasal 9 sampai dengan Pasal 13
disebutkan jenis kegiatan yang diselenggarakan di stasiun
kereta api meliputi:
a) KEGIATAN POKOK;
b) KEGIATAN USAHA PENUNJANG;
c) KEGIATAN JASA PELAYANAN KHUSUS.
7
Kegiatan di Stasiun
KEGIATAN POKOK
merupakan kegiatan inti yang harus terselenggara
sebagaimana fungsi melekat pada layanan operasional
stasiun
Kegiatan pokok di stasiun meliputi:
a) pengaturan perjalanan kereta api;
b)pelayanan kepada pengguna jasa kereta api;
c) penjagaan keamanan dan ketertiban; dan
d)penjagaan kebersihan lingkungan.
8
Kegiatan di Stasiun
KEGIATAN USAHA PENUNJANG
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendukung
penyelenggaraan perkeretaapian
Kegiatan usaha penunjang dapat dilakukan oleh pihak lain
dengan persetujuan penyelenggara prasarana perkeretaapian.
Kegiatan usaha penunjang di stasiun dapat dilakukan oleh
penyelenggara prasarana perkeretaapian dengan ketentuan:
a) tidak mengganggu pergerakan kereta api;
b) tidak mengganggu pergerakan penumpang dan/atau barang;
c) menjaga ketertiban dan keamanan; dan
d) menjaga kebersihan lingkungan.
9
Kegiatan di Stasiun
KEGIATAN JASA PELAYANAN KHUSUS
merupakan kegiatan penyediaan jasa layanan khusus untuk
mendukung kelancaran kepentingan pengguna jasa layanan
moda kereta api
Kegiatan jasa pelayanan khusus di stasiun dapat dilakukan oleh
pihak lain dengan persetujuan penyelenggara prasarana
perkeretaapian yang berupa jasa pelayanan:
a) ruang tunggu penumpang;
b) bongkar muat barang;
c) pergudangan;
d) parkir kendaraan; dan/atau
e) penitipan barang.
10
Kegiatan di Stasiun
Segala bentuk kegiatan terselenggara di stasiun
memerlukan ruang gerak yang ketersediaan
luasannya perlu diperhatikan mengingat tiap kelas
stasiun memerlukan luasan yang berbeda untuk
mendukung kelancaran layanannya.
Ruang‐ruang di stasiun adalah tempat untuk berbagai
aktifitas dan fasilitas pelayanan jasa angkutan kereta
api yang berada di stasiun.
Ruang‐ruang ini merupakan bagian dari bangunan
stasiun yang mempunyai fungsi tertentu sesuai
dengan aktifitas dan fasilitas pelayanan yang melekat
pada ruang tersebut.
11
L = 0,64 m2/orang x V x LF
14
Zonasi Kegiatan di Stasiun
Berikut ini adalah penyesuaian skema 4 zona stasiun
dengan pengaturan zona keamanan dan keselamatan
dari PT.KAI yang hanya membagi 3 (tiga) zona. Pada
dasarnya sama, dengan penyesuaian sebagai berikut:
Zona A dan Zona B digabung setara dengan Zona 3;
Zona C setara dengan Zona 2, dan
Zona D setara dengan Zona 1.
Transition Area dibagi menjadi dua zona yaitu zona 3
dan zona 2 dengan batasan sirkulasi melalui boarding
gate.
15
Concourse
ACCESS INTERCHANGE
ZONE 1
Platform
TRANSITION AREA
ZONE 2
Waiting Area Waiting Area
CORE AREA
Toilet/ Komersil Ticketing Boarding Customer
Pray
Room Area Gate Service
ZONE 3
Waiting Area
TRANSITION AREA
Concourse
Pedestrian Drop
ACCESS INTERCHANGE
Way Off
PERIPHERAL AREA
Train Track
ZONE 1
Platform
PEMBAGIAN ZONA PT.KAI (SECURITY & SAFETY)
Info
TRANSITION AREA
Waiting Area Waiting Area
ZONE 2
CORE AREA
Toilet/ Komersil Ticketing Boarding Customer
Pray
Room Area Gate Service
ZONE 3
Waiting Area
TRANSITION AREA
Concourse
ZONE 1
Platform
CORE AREA
Commercial Ticketing Boarding Customer
Area Gate Service
ZONE 3
TRANSITION AREA
Concourse
STASIUN YOGYAKARTA
STASIUN YOGYAKARTA
20
ZONA D
Land Property Dev.
(R:1000M)
21
ZONA D
Land Development Property
(R:1000M)
1
1. Tugu Yogyakarta 2. Jalan Marga
16
utama
2
15
4
14 3
5
6
3. Rusun Kali Code 4. Masjid Syuhada
13
7
12 8
11 9
10
14 3
5
6
11. Kampung Jogonegaran 12. Sentra Bakpia Patuk/Jl. KS
13
7 Tubun
12 8
10
11 9
ZONA C
Walkable Area (R:500M)
18
14
15 17
13 1
12 16 1. Jl. Margo Utomo 2. Stasiun (Tugu) Yogyakarta
3
11 2
10 4
9 6
8 5
7
18
14
15 17
13 1
12 16 7. Kawasan jl. Dagen 8. Kawasan Jalan Gandekan
3
11 2
10 4
9 6
8 5
7
ZONA C
Walkable Area (R:500M)
18
14
15 17
13 1
12 16 13. Bundaran Pingit 14. Kawasan Pingit
3
11 2
10 4
9 6
8 5
7
10
2
2
9
7 4
4 5
2 6
1
6 4 8
5
ZONA A
BANGUNAN STASIUN TUGU-JOGJAKARTA
28
ZONA A
BANGUNAN STASIUN TUGU - YOGYAKARTA
Area Parkir
Area Parkir
Jl. malioboro
Persentase
Fungsi
Pengunaan
Operasional 23%
Pelayanan 21%
Komersial 25%
Ruang Tunggu 27%
Lain‐lain 5%
ZONA A
BANGUNAN STASIUN TUGU
1. Pintu Masuk Utara 2. Hall Utama 3. Pusat Pelayanan Pelangan 4a. ATM di Hall Utama
4b. ATM pada Ruang Tunggu 1 5. Loket Tiket 5. Loket Tiket 6. Tongji Teabar
ZONA A
BANGUNAN STASIUN TUGU
14. Minimarket&CafeTwins 15. Minimarket&Cafe Twins 16. Pos Kesehatan & Toilet 17, 18. Loker dan kantor
administrasi
ZONA A
BANGUNAN STASIUN TUGU
1, 5, 29. Entrance Selatan 30. Indomaret 21. Kios Putri 32, 33. Kios Bu Slamet &
Jl. Pasar Kembang CV. Karya Delapan Ekspres
34, 35, 36. Gudek Bu Djati, 38. Herona Exspress 39. Gudang Herona Express 40. PT Limas Sentosa Antar Nusa
Soto Sulung & Toilet
ZONA A
BANGUNAN STASIUN TUGU
41. PT Prajamitra Mandiri 41. Resort Jembatan 6.1 YK 21. Pusat Reservasi Tiket KAI Parkiran becak
di area parkiran Pintu Selatan
34
DATA JENIS USAHA KOMERSIAL
BANGUNAN STASIUN TUGU - YOGYAKARTA
Kantoran
Kantor Promosi,.
Jenis Usaha Komersi Pengelo-laan Vending Kantor Makanan & Hotel Kios koran Agen swasta ,
ATM Minimarket cabang Event
di Stasiun Tugu Perparkiran machine Pos Minuman Transit majalah Perjalanan anak
pembantu insidentil
cabang
1 Counter Taksi
2 Galery ATM
3 Tongji Teabar
4 ROTI O
5 Q Talk
6 Kantin Tugu
7 Minimarket&Cafe Twins
8 Persewaan Loker
9 Kios Oleh-oleh
10 Penjual Salak (Asongan)
11 Indomart
12 Kios Putri
13 Kios Bu Slamet
CV Karya Delapan
14
Ekspres
15 Gudek Bu Djati
16 Soto Sulung
PT Limas Sentosa Antar
17
Nusa
18 PT Prajamitra Mandiri
19 Perparkiran PT.RESKA
20 Ekspedisi Herona
21 Ekspedisi KALOG
Kendala/Permasalahan
Lokasi -
Luasan unit usaha -
Kompetitor Keberadaan Indomart cukup memberikan dampak negatif kepada kios di sekitarnya,
menurut wawancara memberikan dampak pada berkurangnya omzet kios hingga 40%
dari keuntungan sebelum adanya Indomart
Sistem sewa Penyewa penyewa dengan ketentuan penetapan besaran sewa berdasarkan NJOP
mengalami kesusahan seiring dengan naiknya NJOP.
Pelanggan -
Fasilitas, sarana Saluran air dan listrik harus dipersiapkan sendiri oleh penyewa ruang usaha, meskipun
pada beberapa unit ruang sewa saluran air dan listrik telap siap disediakan oleh pihak
pengeloa tasiun dan pengusahaan aset.
Peraturan Stasiun Pembagian zona dalam stasiun membatasi aktivitas komersil sehingga berimbas pada
terbatasnya konsumen terutama potensi konsumen pada zona dua.
Lain-lain Permasalahan internal unit usaha dalam marketing.
39
STASIUN MAGUWO
STASIUN
STASIUN MAGUWO
MAGUWO
ZONA D
Land Property Dev.
(R:1000M)
Stasiun
Emplasemen
Stasiun
Komersil
Mix used
Perkantoran
Pabrik
Fasilitas
Transportasi
umum Umum (RS,
Fasilitas
Peribadatan)
Pendidikan
RTH
Permukiman
41
ZONA D
Land Development Property
(R:1000M)
12
1 1. Persawahan 2. Permukiman
11
2
10 3
9
8 4
7
6
7. Permukiman 8. Pertokoan
ZONA D
Land Development Property
(R:1000M)
12
1 9.Pasar 10.Mixed use Simpang
Maguwo
11
2
10 3
9
8 4
7
6
43
ZONA C
Walkable Area (R:500M)
3
4
2 5 6
1
7 1. Toko Oleh-oleh 2. Kalimas
12
11 8
10
9
3
4
2 5 6
1
7 7. Gate Area Bandara - 8. Mixed Use area
12
11 8 AAU bandara
10
9
ZONA B
EMPLASEMEN STASIUN
Stasiun
Bangunan Bandara
46
ZONA A
LAYOUT BANGUNAN STASIUN
47
ZONA A
BANGUNAN STASIUN
3 5
6 4
9
8 10
7
11
12
13
14
15
Koridor pintu masuk Loket penjualan tiket (lama) Loket penjualan tiket (baru)
Utara
Fungsi ruang pada bangunan Stasiun Maguwo hanya terbatas pada fungsi operasional stasiun
kereta api, tidak memiliki ruang yang disewakan untuk kepentingan bisnis dan komersial.
ZONA A
BANGUNAN STASIUN
Loket Selatan Pintu masuk & Keluar Selatan Akses masuk Pintu Selatan
Stasiun Maguwo termasuk golongan stasiun kecil, dimana pada kelas ini stasiun tidak
diperkenankan untuk menyewakan ruang-ruang di dalamnya untuk kepentingan bisnis dan
komersial di luar kereta api. Keterbatasan lahan juga menjadi kendala pengembangan stasiun.
52
AREA KOMERSIAL DI
SEKITAR STASIUN
STASIUN MAGUWO
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
STASIUN
Fasilitas Stasiun
Selanjutnya, penyediaan fasilitas di stasiun disesuaikan
dengan tingkat layanan berdasarkan KELAS STASIUN
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 48 Tahun 2015 tentang
Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang
dengan Kereta Api.
55
Fasilitas Stasiun
Penyediaan fasilitas berbasis Standar Pelayanan
Minimum penumpang di stasiun kereta api
mencakup 6 (enam) aspek layanan sebagai berikut:
a. keselamatan;
STASIUN BESAR
b. keamanan;
c. kehandalan; STASIUN SEDANG
d. kenyamanan;
e. kemudahan; STASIUN KECIL
f. kesetaraan.
56
PM 48 Tahun 2015 : SPM di Stasiun KA
57
PM 48 Tahun 2015 : SPM di Stasiun KA
PM 48 Tahun 2015 : SPM di Stasiun KA
PM 48 Tahun 2015 : SPM di Stasiun KA
60
PM 48 Tahun 2015 : SPM di Stasiun KA
61
PM 48 Tahun 2015 : SPM di Stasiun KA
62
PM 48 Tahun 2015 : SPM di Stasiun KA
63
Konsep perencanaan stasiun KA
terpadu (Transit Oriented
Development ‐ TOD)
KETERPADUAN PENGEMBANGAN STASIUN DENGAN
KAWASAN PERMUKIMAN DI SEKITARNYA BERBASIS KONSEP
TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD)
65
Tujuan utama dari penerapan TOD adalah untuk meningkatkan
mobilitas penduduk dengan mengurangi ketergantungan pada
kendaraan pribadi dan dengan mendorong penggunaan moda
alternatif transportasi seperti angkutan, berjalan kaki, dan bersepeda
(Hendricks & Goodwill, 2002)
66
Gambar Contoh Implementasi TOD
67
68
Manfaat lain dari penerapan TOD diberikan oleh Delhi
Development Authority (2010), yang membaginya ke dalam
beberapa kelompok sebagai berikut:
1. Manfaat untuk masyarakat:
a. Kesempatan yang lebih untuk berjalan atau bersepeda hingga
menggunakan transportasi publik yang cepat, aman, dan nyaman,
b. Keberadaan akses menuju angkutan umum dan fasilitas lainnnya
untuk semua lapisan masyarakat,
c. Mengurangi ketergantungan kepada kendaraan pribadi sehingga
mengurangi polusi udara,
d. Kesempatan untuk memenuhi kekurangan kebutuhan perumahan
dengan investasi publik minimal,
e. Kesempatan untuk memanfaatkan investasi swasta ke dalam
pendanaan fasilitas umum atau infrastruktur atau perumahan yang
terjangkau,
f. Potensi untuk menarik pendanaan jangka panjang untuk
dipartisipasikan dalam lembaga transportasi umum,
g. Kesempatan untuk melestarikan lingkungan melalui
pembangunan padat.
69
Pembangunan
Berorientasi Transit
71
72
Elemen Pendukung TOD
73
74
Elemen Pendukung TOD
4. Parkir
Dapat dikatakan bahkan TOD mengikuti bentuk parkir
Cara yang benar untuk menyediakan parkir di TOD perlu
memperhatikan tiga komponen dasar ‐ ukuran, lokasi dan
desain;
Fasilitas parkir perlu ditempatkan sebagaimana mestinya
sehingga bangunan, bukan taman parkir, menjadi bagian
yang utama tampak, dan desain parkir perlu dihubungkan
dengan jalan, jalur sirkulasi, dan pejalan kaki untuk
menjadikan bagian integral dari pembangunan.
75
5. Pembangunan Berorientasi Transit
76
Arahan Kebijakan TOD DKI Jakarta
Di dalam RTRW DKI Jakarta ditetapkan terdapat 14 fungsi kawasan
budi daya di dalam pola ruang yang direncanakan. Salah satu dari 14
fungsi tersebut adalah kawasan peruntukan pembangunan
berorientasi angkutan massal (Transit Oriented Development/TOD)
85