Abdul Rasyid Hamzah Jawaban Uas Manajemen Resiko PS 8a Eks

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ABDUL RASYID HAMZAH

NIM : 09.18.1964
KELAS : PERBANKAN SYARI’AH 8-A EKSKLUSIF
MATA KULIAH : MANAJEMEN RESIKO
DOSEN PENGAMPU : ARDI HUSEIN HASIBUAN, SE.I, M.Si

1. Jelaskan macam-macam Manajemen risiko bank yang ada dalam makalah anda
masing-masing secara singkat? Dan sebutkan menurut beberapa tokoh apa yang
dimaksud dengan manajemen risiko bank?
2. jelaskan dan sebutkan apa saja resiko yang dihadapi perbankan syariah?
3. Menurut pendapat anda, Apakah manajemen risiko bank syariah lebih baik
dari bank konvensional?? jelaskan!
4. Sebutkan langkah – langkah manajemen risiko? dan berikan contohnya di
perusahaan start-up digital sekarang.
5. Jelaskan analisa Anda, apakah pemerintah Indonesia ditahun 2025 nanti dapat
menciptakan perubahan manajemen risiko perbankan yang lebih efektif
membantu dan berpihak terhadap masyarakat di Indonesia ini? Menurut
prediksi Anda perubahan apa yang akan terjadi?

Jawab :

1. Dalam makalah saya di kelompok 4 dengan pembahasan Risiko Pembiayaan dan


Fungsi Pembiayaan terdapat 3 macam manajemen risiko, yaitu ada manajemen rsiko
kredit, risiko likuiditas, dan risiko pembiayaan. Risiko pembiayaan sering dikaitkan
dengan risiko gagal bayar. Risiko ini mengacu pada potensi kerugian yang dihadapi
bank ketika pembiayaan yang diberikan kepada debitur macet. Dimana debitur tidak
mampu memenuhi kewajiban mengembalikan modal yang diberikan oleh bank.
Pengertian Manajemen Risiko Menurut Djohanputro adalah proses terstruktur dan
sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan alternatif
penanganan risiko, dan memonitor dan mengendalikan penanganan risiko. Lalu
menurut Irham Fahmi (2010) mendefinisikan manajemen risiko sebagai suatu bidang
ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi atau perusahaan
menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan
menempatkan berbagai pendekatan manajemen secara komprehensif dan sistematis.
Dan menurut Mamduh Hanafi (2009) Risiko diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
risiko murni dan risiko spekulatif. Pure risks atau biasa disebut risiko murni
merupakan risiko di mana kemungkinan kerugian ada tetapi kemungkinan keuntungan
tidak ada. Sedangkan risiko spekulatif merupakan risiko di mana kita mengharapkan
terjadinya kerugian dan juga keuntungan.

2. Ada beberapa risiko yang dihadapi oleh bank islam seperti risiko kredit, risiko
likuiditas, dan risiko pembiayaan.
a. Risiko Kredit yaitu, Risiko Kredit adalah Risiko akibat kegagalan nasabah atau
pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank sesuai dengan perjanjian
yang disepakati, termasuk Risiko Kredit akibat kegagalan debitur.
b. Risiko Likuiditas yaitu, risiko bank akibat ketidakmampuan bank memenuhi
kewajiban bank yang telah jatuh tempo dari pendanaan arus kas dan atau aset
yang likuid tanpa menggangu aktivas bank sehari- hari.
c. Risiko Pembiayaan yaitu, sering dikaitkan dengan risiko gagal bayar. Risiko ini
mengacu pada potensi kerugian yang dihadapi bank ketika pembiayaan yang
diberikan kepada debitur macet. Dimana debitur tidak mampu memenuhi
kewajiban mengembalikan modal yang diberikan oleh bank. Selain pengembalian
modal, risiko ini juga mencakup ketidak mampuan debitur menyerahkan porsi
keuntungan yang seharusnya diperoleh oleh bank yang telah disepakati diawal.

3. Menurut saya manajemen risiko di perbankan syariah tidak lebih baik dibandingkan
perbankan konvensional, bahkan mungkin mirip. Hal ini karena perbankan syariah,
meskipun Namanya syariah tetap saja di bank syariah lebih unggul sedikit karena ada
beberapa risiko yang dikelola oleh bank syariah lebih kecil dibandingkan bank
konvensional, seperti risiko kredit dan risiko pasar, sisanya kebanyakan sama, karena
risiko yang dihadapi oleh bank syariah maupun konvensional relative sama, hanya
yang membedakan system dan cara kerja dari bank itu sendiri.

4. Berikut Langkah-langkah manajemen risiko:

a. Mengidentifikasi Risiko.
b. Mengidentifikasi bentuk-bentuk risiko.
c. Melakukan analisis dari tiap alternatif yang ada.
d. Memutuskan sebuah alternatif.
e. Melaksanakan alternatif yang telah dipilih.
f. Mengontrol alternatif yang telah dipilih.
Saya akan mengambil contoh dari shopee, dimana perusahaan ini menyediakan
metode pembayaran paylater dengan nama shopee paylater atau spaylater, dimana
dengan spaylater ini kita bisa bertransaksi jual beli di aplikasi tersebut dengan
membeli dulu dan bayarnya dikemudian hari sesuai dengan kesepakatan atau jatuh
tempo. Nah masalahnya adalah apabila ada yang bisa mengambil celah disitu, maka
shopee akan mengalami kerugian, karena bisa saja ada orang yang tidak bertanggung
jawab yang belanja dengan nominal banyak, dan melakukan metode pembayaran
spaylater lalu kemudian akun shopee nya dibuang atau non aktif, atau bisa juga
berbagai syarat dari pendaftaran shopee tadi akan dibuang atau dimusnahkan hingga
tidak bisa dilacak. Namun juga bisa jadi kerugian untuk penggunanya, karena bisa
saja akun shopee nya dibajak dan kemudian disalahgunakan dengan metode spaylater
tersebut hingga mendatangkan kerugian. Maka pihak shopee harus bisa mengupgrade
metode ini khususnya dalam hal perlindungan akun dan pengamanan lainnya.

5. Kemungkinan besar iya, karena beberapa bank apalagi bank syariah semakin
berkembang di Indonesia, salah satunya adalah dengan terjadinya merger antara
beberapa bank syariah yang kemudian terciptalah Bank Syariah Indonesia (BSI), Dari
sini sudah terlihat kalau bank-bank di Indonesia khususnya yang syariah sudah
menyadari banyaknya minat masyarakat untuk menabung, namun terkendala dengan
ketidakyakinan dan kurangnya pengetahuan dari masyarakat akan bank di Indonesia,
maka untuk menyiasati hal itu dibuatlah beberapa bantuan dari pemerintah atau juga
penyaluran gaji karyawan melalui bank, maka dengan ini secara tidak langsung
masyarakat sudah punya tabungan, maka semakin lama akan terjadi pemahaman
sendiri dari masyarakat kalau menabung di bank itu aman dan terjamin, maka sekitar
3 tahun lagi atau di tahun 2025 akan terjadi peningkatan jumlah masyarakat yang jadi
nasabah di bank-bank Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai