Anda di halaman 1dari 3

Nama : Erliza Purnama Sari

No. Absen/NIM : 39/09.18.2080

Mata Kuliah : Manajemen Risiko Perbankan Syariah


DosenPengasuh : Ardi Husein Hsb SE.I,M.Si
Sem/Program Studi : 8A ekslusif/Perbankan Syariah

1. Risiko hukum adalah risiko yang timbul karena ketidakmampuan bank dalam mengelola kebijakan
hingga menyebabkan kerugian dalam hal yuridis, serta tidak mampu menghadapi tuntutan yang
diberikan dari pihak lain

Menurut beberapa tokoh:

Menurut Djojosoedarso

Manajemen risiko adalah penerapan fungsi manajemen dalam manajemen risiko, terutama risiko yang
dihadapi oleh organisasi/perusahaan, keluarga dan masyarakat. Ini termasuk kegiatan dalam
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, memimpin/mengoordinasi, dan mengawasi (termasuk
mengevaluasi) program manajemen risiko.

Menurut Tampubolon

Manajemen risiko adalah proses yang diarahkan dan proaktif yang bertujuan untuk mengakomodasi
kemungkinan kegagalan dalam satu atau bagian dari suatu transaksi atau instrumen.

Siahaan (2007)

Pengertian Manajemen Risiko Menurut Siahaan adalah perbuatan (praktik) dengan manajemen risiko,
menggunakan metode dan peralatan untuk mengelola risiko sebuah proyek.

2. - Risiko Kredit adalah Risiko akibat kegagalan nasabah atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban
kepada Bank sesuai dengan perjanjian yang disepakati, termasuk Risiko Kredit akibat kegagalan debitur,
Risiko konsentrasi kredit, counterparty credit risk, dan settlement risk.

- Risiko Pasar adalah Risiko pada posisi neraca dan rekening administratif akibat perubahan harga
pasar, antara lain Risiko berupa perubahan nilai dari aset yang dapat diperdagangkan atau
disewakan.

- Risiko Likuiditas adalah Risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang
jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang
dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
- Risiko Operasional adalah Risiko kerugian yang diakibatkan oleh proses internal yang kurang
memadai, kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian
eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.

- Risiko Hukum adalah Risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Risiko
Hukum timbul antara lain karena ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau
kelemahan perikatan, seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak atau pengikatan agunan yang
tidak sempurna.

- Risiko Reputasi adalah Risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan
(stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Risiko Reputasi timbul antara lain
karena adanya pemberitaan media dan/atau rumor mengenai bank yang bersifat negatif, serta adanya
strategi komunikasi bank yang kurang efektif.

- Risiko Stratejik adalah Risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu
keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

- Risiko Kepatuhan adalah Risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan
peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku serta Prinsip Syariah.

- Risiko Imbal Hasil (Rate of Return Risk) adalah Risiko akibat perubahan tingkat imbal hasil yang
dibayarkan Bank kepada nasabah, karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang diterima Bank
dari penyaluran dana, yang dapat mempengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga Bank.

- Risiko Investasi (Equity Investment Risk) adalah Risiko akibat Bank ikut menanggung kerugian
usaha nasabah yang dibiayai dalam pembiayaan berbasis bagi hasil baik yang menggunakan metode
net revenue sharing maupun yang menggunakan metode profit and loss sharing.

3. Tidak, karena masih banyak kinerja yang harus di persiapkan seperti kurang nya SDM, infrastruktur,
sosialisasi, dll. Sehingga manajemen risiko masih kurang baik dibandingkan konvensional yang jauh lebih
diperhatikan, dan perbankan syariah juga masih minim akan perlindungan dari hukum, serta lembaga
keuangan syariah lainnya

4. Langkah-langkah :

- Identifikasi Risiko.

- Mengidentifikasi bentuk-bentuk risiko.

- Melakukan analisis terhadap setiap alternatif.

- Memutuskan satu alternatif.

- Melaksanakan alternatif yang dipilih.

- Mengontrol alternatif yang dipilih.


Contoh : Gojek, shopee, Tokopedia, dll

5. Bisa, apabila pemerintah bersungguh-sungguh dalam mencanangkan rencananya dan didukung oleh
seluruh pihak bahkan masyarakat maka pada tahun 2025 manajemen risiko perbankan akan jauh lebih
baik, dan efektif, dan pemerintah juga harus lebih jeli apa saja yang kurang dan dibutuhkan oleh
masyarakat

Dampak nya bila manajemen risiko perbankan lebih baik maka perekonomian masyarakat akan
membaik, berkurang nya kesenjangan sosial, masyarakat akan jauh lebih mudah bertransaksi, dan
kegiatan perekonomian akan terjaga atau stabil

Anda mungkin juga menyukai