Anda di halaman 1dari 3

PERTANYAAN

1. Banyak komplain yang sering terdengar tentang karyawan yang menghabiskan waktu
kerjanya dengan menggunakan smartphone mereka untuk mengirim dan menerima
pesan serta browsing internet. Program apa yang efektif untuk memotivasi pekerja
yang membuang-buang waktu ketika bekerja?
2. Anggaplah Anda sebagai manajer dan menemukan bahwa Jennifer, salah satu anggota
tim Anda, memiliki motivasi intrinsik yang kuat. Apa yang akan Anda lakukan untuk
memotivasi Jennifer agar dia memiliki performa yang lebih tinggi?
3. Bagaimana Anda mengimplementasikan Teori Motivasi Harapan untuk meningkatkan
motivasi Anda?
4. Apa kesamaan yang Anda lihat antara memotivasi atlet profesional dan pekerja
bisnis?
5. Apa informasi dari chapter ini yang harus diberikan kepada manajer yang telah
bekerja dengan tim yang memiliki motivasi yang baik?
6. Beberapa manajer keberatan dengan pendekatan sistematis untuk memotivasi
karyawan dengan berpikir “Mengapa kita harus memotivasi karyawan yang memang
dibayar untuk pekerjaan tersebut?” Bagaimanan pendapatmu terhadap sanggahan ini?
7. Bagaimana perusahaan mengetahui jika memberikan penghargaan, seperti arloji
mahal sebenarnya berkontribusi memotivasi atau retensi karyawan?

JAWABAN

1. Hal yang dapat manajer lakukan untuk memotivasi karyawan yang menghabiskan
waktu kita harus mengetahui penyebab kenapa hal tersebut bisa terjadi. Kita dapat
menanyakan hal tersebut kepada karyawan, seperti ternyata pekerjaannya terlalu sulit
sehingga ia lebih memilih untuk bermain internet. Jika hal tersebut terjadi, kita bisa
mengurangi beban pekerjaannya. Manajer juga dapat memotivasi karyawan dengan
menyampaikan hal-hal baik untuk dirinya dan perusahaan jika dia kembali rajin
bekerja. Hal-hal tersebut seperti reputasi yang baik, kenaikan gaji, pemberian bonus,
promosi, pencapaian target. Dengan mengetahui hal-hal baik di atas, diharapkan
karyawan bersangkutan sadar bahwa kontribusi dirinya sangat penting sehingga
segera memperbaiki kinerjanya. Selain itu, manajer dapat memberitahukan juga
kerugian atau konsekuensinya. Manajer juga dapat memberikan waktu dan terus
follow-up perkembangan dari kebiasaan karyawan tersebut karena terkadang
perubahan kebiasaan tersebut hanya berjalan sebentar, kemudian semua akan kembali
seperti semula. Oleh karena itu manajer harus terus berkomunikasi agar para
karyawan tidak sembarangan berkomunikasi di jam-jam bekerja. Para pekerja dapat
diingatkan manajer dan diberi kesadaran sebagai pengguna teknologi yang cerdas dan
bijak, HP tidak boleh digunakan saat rapat. Dengan begitu, karyawan akan tetap dapat
fokus dan menghasilkan produktivitas yang tinggi juga semakin lama karyawan akan
terbiasa dengan hal tersebut.
2. Hal yang akan kami lakukan sebagai seorang manajer untuk memotivasi seorang
karyawan yang memiliki motivasi kuat dalam dirinya seperti Jennifer ialah dengan
mengimplementasikan teori X dan Y bagian teori Y yang mengatakan bahwa
seseorang memiliki motivasi kuat dalam dirinya dan perlu diberikan kebebasan untuk
mengekspresikan kreativitasnya. Selama dia memiliki performa yang baik dan tidak
menyalahi aturan yang berlaku, seorang manajer harus memberikan kebebasan
kepadanya.
3. Teori Motivasi Harapan dapat diimplementasikan dengan menumbuhkan harapan
yang realistis dan sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Karena usaha yang
dilakukan seseorang pada dasarnya didorong oleh harapan tertentu. Sehingga, ketika
kita telah mengetahui apa yang kita inginkan dalam suatu pekerjaan, kita akan
berusaha lebih keras untuk mencapainya. Dalam konteks perusahaan, manajer perlu
membantu para karyawan agar memiliki harapan yang realistis dan sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, karyawan harus diberikan bukti yang
kredibel bahwa kinerja yang tinggi memang mengarah pada sebuah reward. Manajer
harus dapat meyakinkan karyawan bahwa pekerjaan yang baik akan diperhatikan dan
dihargai. Sebagai bagian dari implikasi ini, manajer harus mendengarkan dengan
cermat dalam memahami kinerja dan penghargaan. Jika seorang karyawan
mengetahui bahwa reward atas evaluasi kinerja dapat memberikan feedback positif
seperti naik jabatan, kenaikan gaji yang lebih besar, maka ia akan berusaha lebih
keras untuk meningkatkan kinerja.
4. Kesamaan antara memotivasi atlet profesional dengan pekerja bisnis:
a. Sama-sama memotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Atlet profesoanl
sangat membutuhkan motivasi dari berbagai pihak guna memberikan semangat untuk
mencapai gelar juara di berbagai event kompetisi olahraga tingkat dunia. Demikian
pula seorang pekerja bisnis yang juga membutuhkan motivasi yang kuat untuk
memberikan dukungan moral dalam membangun perusahaannya menjadi lebih maju
atau mencapai suatu target penjualan produk.
b. Jenis implementasi teori motivasi yang diberikan kepada keduanya hampir sama,
yaitu Teori Penguatan Positif dan Teori Insentif Keuangan. Dengan diberikannya
penguatan positif, atlet profesional akan cederung mempertahankan tren positif atas
skill yang dimilikinya atau bahkan meningkatkannya. Demikian pula pekerja bisnis
yang diberikan penguatan positif akan mengalami penguatan dari segi mental,
kepercayaan diri, dan hal positif lainnya sehinga tujuan bisnis akan tercapai lebih
efektif. Sedangkan, implementasi Teori Insentif Keuangan akan membuat semangat
kerja atlet dan pekerja bisnis mengalami peningkatan dan mereka cenderung akan
terus melakukan yang terbaik untuk kemajuan yang positif.
5. Manajer dapat menerapkan positive reinforcement dimana karyawan terus diberikan
motivasi. Hal tersebut akan membuat karyawan semakin bersemangat utuk melakukan
tugasnya dan mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja mereka. Mereka juga
akan memberikan loyalitas mereka terhadap perusahaan karena merasa nyaman dan
kerja keras mereka dihargai.
6. Menurut analisis kelompok kami, hubungan antara manajer bukan hanya sebatas
hubungan pekerjaan. Lebih dari itu, keakraban antara manajer dengan karyawan perlu
dibangun untuk menumbuhkan kenyamanan dan kepercayaan diantara mereka. Ketika
dua hal tersebut telah tumbuh di dalam diri karyawan, maka akan tercipta loyalitas
mereka terhadap perusahaan. Selain itu, manajer pasti memiliki standar tertentu
terhadap kinerja karyawannya yang harus dikontrol dan diawasi untuk mendapatkan
out-put yang sesuai dengan harapan manajer. Berdasarkan Teori Kebutuhan Maslow
dan Teori X & Y (Mc Gregor), motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah
perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Motivasi benar-benar berperan untuk
mendukung kinerja karyawan. Contohnya dalam penerapan Teori Penguatan Positif,
seperti kinerja karyawan yang diberikan reward oleh atasan akan mengalami
penguatan dan cenderung akan terus diulangi.
7. Menumbuhkan rasa kompetitif antar karyawan untuk menghasilkan yang lebih baik
sehingga produktivitas setiap karyawan meningkat. Sementara yang telah mendapat
pengakuan dan penghargaan akan berusaha mempertahankan apa yang telah
dicapainya dan akan meningkatkan standar kerjanya.

Anda mungkin juga menyukai