Anda di halaman 1dari 38

MOTIVASI

Pengantar manajemen

Lutfi Dwiyanto
Arianna Safitri Saldi
Audy Fauziah Azhar
Khusnul Khotimah
Tasya Puspa Andita
01 07
Learning Objective

02 06 Motivasi
Hubungan melalui Insentif
antara
03 05 Keuangan
Motivasi,
Kinerja dan
Kaitannya
Motivasi 04 Teori Harapan
tentang Motivasi
melalui
Pemuasan Teori X Dan
Motivasi
Kebutuhan Teori Y
melalui
Penetapan
Program
Tujuan
Penguatan
dan
Pengakuan
Positif
APA YANG MEMOTIVASI SESEORANG
01 DALAM BEKERJA? 06

ATASAN YANG
GAJI???
02 03 04 05 PENGERTIAN??
?

JABATAN??? TARGET KERJA REKAN FASILITAS KERJA


YANG KERJA YANG NYAMAN???
MENANTANG?? BAIK???
?
Motivasi yang baik

Kinerja yang
baik
Output maksimal
Motivation is the process by which a
person’s efforts are energized, directed,
and sustained toward attaining a goal.

Robbins and Couter, 2017: 612


DEFINISI MOTIVASI

Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Keypoint:


Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas ● Perbedaan persepsi definisi motivasi
McGregor maupun teori motivasi di lingkungan masyarakat
kontemporer, arti motivasi adalah alasan
yang mendasari sebuah perbuatan yang
dilakukan oleh seorang
Individu.
3 elemen motivasi:
1. Intensitas (seberapa giat?)
2. Arah (ke mana arah tujuannya?)
3. Ketekunan (seberapa lama?)
Hubungan antara
Motivasi, Kinerja dan
Kaitannya
P=m A Hal-hal yang
memengaruhi motivasi
dan kinerja:
1. Keamanan Kerja
2. Komitmen
Performance Karyawan
Motivation Ability and 3. Norma Kelompok
Engangement dan Budaya Kerja

Skill Tech-
nology
Motivasi melalui
Pemuasan Kebutuhan
(teori kebutuhan
maslow)
Pendekatan pemuasan kebutuhan
memerlukan dua langkah kunci dalam
memotivasi para karyawan.
PERTAMA, seorang manajer harus
mengetahui keinginan karyawan
(kebutuhan apa yang ingin mereka
penuhi).
KEDUA, manajer harus memberikan
kesempatan kepada setiap karyawan
untuk memenuhi kebutuhan dalam
pekerjaan.
Hierarki Kebutuhan Maslow

Kebutuhan Aktualisasi Diri


Co: keinginan lebih, keinginan “ter”, keinginan maju

Kebutuhan untuk Dihargai


Co: penghargaan atas prestasi kerja

Kebutuhan Sosial/kasih sayang


Co: jalinan komunikasi dan interaksi

Kebutuhan Keamanan
Co: rasa aman
ekonomi
(penghasilan) dan
Kebutuhan Psikologis
sosial
Co: makanan, minuman, (pengangguran)
tempat tinggal
4 Dorongan dan Kebutuhan yang Ada
dalam Pikiran Kita

Dorongan untuk mendapatkan barang langka untuk


01 meningkatkan kesejahteraan

Dorongan untuk memiliki ikatan/hubungan


02 dengan organisasi

Dorongan untuk memahami sudut


03 pandang

Dorongan untuk
04 mempertahankan diri
Teori Dua Faktor Herzberg
Terdapat dua faktor yang
menentukan:

Maintenance Motivator Factors


Factors/Hygiene
Factor
faktor-faktor yang
dapat memberikan
Faktor hygiene ini motivasi pada
mencakup kebutuhan individu untuk
pokok individu yang melakukan
diharapkan dapat pekerjaan
diperoleh dari suatu
pekerjaan.
2 faktor herzberg

10 Higiene Factor: 6 Motivator Factor:


1. Kebijakan dan administrasi. 1. Hasil yang membahagiakan
2. Supervisi teknisi. 2. Penghargaan
3. Hubungan pribadi dengan 3. Kemajuan
supervisor. 4. Pekerjaan itu sendiri
4. Hubungan pribadi dengan teman 5. Kemungkinan berkembang
sejawat. 6. Tanggung jawab
5. Hubungan pribadi dengan bawahan.
6. Gaji.
7. Keamanan kerja.
8. Kehidupan pribadi.
9. Kondisi kerja.
10. Status.
Motivasi melalui
Penetapan Tujuan
Teori Penetapan Tujuan
Teori penetapan tujuan adalah teori yang mengemukakan bahwa niat
untuk mencapai tujuan merupakan sumber motivasi kerja yang utama.
Artinya, tujuan memberitahu seorang karyawan apa yang harus dilakukan
dan berapa banyak usaha yang harus dikeluarkan.
Berikut beberapa hal penting dalam penetapan tujuan:
1. Tujuan spesifik mengarah pada kinerja yang lebih tinggi daripada tujuan
umum
2. Sebelum tujuan dapat meningkatkan kinerja, karyawan harus
menerimanya
3. Tujuan akan lebih efektif jika digunakan untuk mengevaluasi kinerja
4. Tujuan harus dikaitkan dengan feedback (umpan balik) dan
penghargaan atau reward
5. Penetapan tujuan kelompok sama pentingnya dengan penetapan tujuan
individu.
Program Penguatan dan
Pengakuan Positif
Teori penguatan positif
(positive reinforcement)

Hukum Ganjaran Law of effect


mengatakan bahwa suatu tingkah
laku yang mendapat ganjaran
menyenangkan akan mengalami
penguatan dan cenderung untuk
diulangi.
Sebaliknya, suatu tingkah laku
yang tidak mendapat ganjaran,
tidak akan mengalami penguatan,
karena cenderung tidak diulangi,
bahkan dihindari.
Teori penguatan positif (reinforcement)

Penguatan positif (positive


reinforcement) pada dasarnya
berarti pengulangan kegiatan
karena mendapat ganjaran.
Ganjaran selain berbentuk
material, dapat pula yang bersifat
non material. Ganjaran berarti
juga pemberian insentif. Oleh
karena itu, teori ini sering disebut
teori insentif.
Aturan Aplikasi
Penguatan Positif

1. Menyatakan dengan jelas hal-


hal atau tugas apa yang akan
membuahkan reward jika
terlaksana dan memberkan
Teori Penguatan positif
2.
feedback yang baik
Memilih reward yang tepat (positive Reinforcement)
3. Membuat imbalan sesuai
dengan tingkat tingkat kinerja
atau performa
4. Memberikan imbalan sesekali
5. Mengelola penghargaan
dengan segera
6. Mengubah penghargaan
secara berkala
7. Membuat penghargaan terlihat
8. Penghargaan grup dan
penghargaan individu
M
Me em
mb ah
an
tu pe am
pe ke i ki
ke rja ne
rja rj a

implementasi???

Ha
re rap
al an
ist
is
Teori x dan y
Teori x dan y

Teori Y
Teori X

Pada dasarnya
Pada dasarnya orang itu seseorang itu ingin
malas, tidak suka memberikan yang
bekerja, tidak suka terbaik. Oleh karena
diatur itu, jangan terlalu
Sehingga perlu banyak diatur,
diatur, diberikan biarkan berkreasi,
regulasi, harus sehingga didapatkan
dikontrol dengan hasil yang maksimal.
baik
ASUMSI TEORI X
4 asumsi teori x

1. Karyawan pada dasarnya tidak menyukai


pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha
untuk menghindarinya.
2. Karena karyawan tidak menyukai
pekerjaan, mereka harus dipakai,
dikendalikan, atau diancam dengan
hukuman untuk mencapai tujuan.
3. Karyawan akan mengindari tanggung jawab
dan mencari perintah formal, di mana ini
adalah asumsi ketiga.
4. Sebagian karyawan menempatkan
keamanan di atas semua faktor lain
terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit
ambisi.
ASUMSI TEORI Y
4 asumsi teori y

1. Karyawan menganggap kerja sebagai hal


yang menyenangkan, seperti halnya
istirahat atau bermain.
2. Karyawan akan berlatih mengendalikan diri
dan emosi untuk mencapai berbagai
tujuan.
3. Karyawan bersedia belajar untuk menerima,
mencari, dan bertanggungjawab.
4. Karyawan mampu membuat berbagai
keputusan inovatif yang diedarkan ke
seluruh populasi, dan bukan hanya bagi
mereka yang menduduki posisi
manajemen.
Teori Harapan tentang
Motivasi
Harapan

did
o ro
terarah

gn
Usaha
GANJARAN
kegiatan
(kepuasan)
ga ruh
i
diw
uju
Bekerja
en d kan
dip ber
u pa Jika sesuai dengan
harapan akan dirasakan
diperoleh

HASIL sebagai
jenis kemampuan
• Keterampilan
kualitas kemampuan
dan keahlian
bekerja
Teori Motivasi Harapan

Teori ini berpegang pada prinsip “Terdapat


hubungan yang erat antara pengertian seseorang
mengenai suatu tingkah laku, dengan hasil yang ingin
diperolehnya sebagai harapan.”

Implementasi di lingkungan sebuah perusahaan dapat dilakukan sebagai berikut:


a. Manajer perlu membantu para pekerja memahami tugas-tugas/
pekerjaannya, dihubungkan dengan kemampuan atau jenis dan kualitas
keterampilan/keahlian yang dimilikinya.
b. Manajer perlu membantu para pekerja agar memiliki harapan yang realistis
c. Manajer perlu membantu para pekerja dalam meningkatkan
keterampilan/keahliannya dalam bekerja
Motivasi melalui
Insentif Keuangan
Metode Motivasi melalui Insentif
Keuangan

Linking Pay to Problems


Performance Profit Sharing Employee Stock Associated with
dan Gain Sharing Ownership dan Financial
Stock Options Incentives
Teori prestasi
(McCEelland)
Teori prestasi
Kebutuhan berprestasi merupakan motivasi
dalam pelaksanaan pekerjaan. Dalam
hubungannya dengan Teori Maslow, berarti
motivasi ini terkait dengan kebutuhan pada
urutan yang tinggi, terutama kebutuhan
aktualisasi diri dan kebutuhan akan status dan
kekuasaan. Kebutuhan ini memerlukan dan
mengharuskan seseorang pekerja melakukan
kegiatan belajar, agar menguasai
keterampilan/keahlian yang memungkinkan
seorang pekerja mencapai suatu prestasi.
Berikutnya jika dihubungkan dengan teori dua
faktor, jelas bahwa prestasi termasuk
klasifikasi faktor sesuatu yang memotivasi
(motivasi dalam melaksanakan pekerjaan).
implementasi

 Pekerja/karyawan  Pekerja yang


menyukai pekerjaan berprestasi tinggi
yang berisiko lunak menyukai informasi
(moderat) sebagai umpan
balik
kELEMAHAN

 Karyawan bekerja

mandiri

 Sulit bekerja sama

 Overconfidence
POHON MOTIVASI

3C:
FONDASI • Clarity (kejelasan job-desc)
• Capability (kemampuan mengerjakan tugas)
• Comfort (kenyamanan di tempat kerja)
POHON MOTIVASI

MAGIC:
• Meaning (Kesadaran bahwa pekerjaan bermakna)
• Apreciation (apresiasi/pujian)
• Growth (kesempatan berkembang)
• Independence (Kebebasan berkreasi)
• Connection (Ikatan kuat antar-rekan kerja)
BANGUNAN
Do you have any questions?

THANKS!
ALTERNATIVE RESOURCES

Anda mungkin juga menyukai