Wa0000.
Wa0000.
i
2
BAB 1. PENDAHULUAN
menyamakan strategi ini dengan strategi prospektif (prospector) model Miles dan
Snow (1978). Ketika itu, Departement of Natural Resources (DNR) memiliki
strategi yang berkarakter sebagai strategi pengembangan. DNR mendesain
program-program baru, membangun fasilitas baru, memiliki tanah baru untuk
meluaskan fasilitas, mengambil inisiatif yang mengajak komunitas mencintai dan
melakukan aktivitas di taman-taman public (people of the parks), mendirikan
pemuda pecinta lingkungan (konsevasi), memperkenalkan program pengendalian
sampah.
Secara konsepsional strategi pengembangan adalah upaya untuk
melakukan analisis terhadap kondisi lingkungan kawasan baik internal yang
meliputi kelemahan dan kekuatan kondisi lingkungan eksternal yaitu peluang dan
ancaman yang akan dihadapi, kemudian diambil alternative untuk menentukan
strategi yang harus dilakukan. Analisis lingkungan internal merupakan suatu
proses untuk menilai faktor-faktor keunggulan strategis perusahaan atau
organisasi untuk menentukan dimana letak kekuatan dan kelemahannya sehingga
penyusunan strategi dapat dimanfaatkan secara efektif, kesempatan lingkungan
dan menghadapi hambatannya, mengembangkan profil sumber daya dan
keunggulan, membandingkan profil tersebut dengan kunci sukses, dan
mengidentifikasi kekuatan utama dimana industry dapat membangun strategi
untuk mengeksploitasi peluang dan meminimalkan kelemahan dan mencegah
kegagalan. Kondisi lingkungan eksternal yang tidak pasti mengharuskan
perusahaan atau organisasi menyusun strategi yang tepat terhadap pengembangan,
karena lingkungan eksternal tersebut sebagian besar tidak dapat dikendalikan.
Dalam penjelasan di atas terdapat ciri-ciri dari strategi pengembangan adalah :
a. Merupakan strategi terencana, dalam mewujudkan perubahan
organisasional yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnose yang
tepat tentang permasalahan yang dihadapi.
b. Kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan
yang akan terjadi.
c. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan
pentingnya interaksi, interaksi dan interdepensi antara berbagai satuan
kerja sebagai bagian integral disuasana yang utuh.
22
2.1.3. Ekonomi
Definisi ekonomi secara umum adalah salah satu ilmu sosial yang
mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi dan
konsumsi terhadap barang dan jasa. Ilmu ekonomi banyak dipelajari dan sering di
asosiasikan dengan keuangan rumah tangga. Arti kata ekonomi berasal dari
bahasa yunani yakni “oikos” yang berarti keluarga rumah tangga serta “nomos”
yang berarti peratuan, aturan dan hukum. Sehingga ekonomi menurut istilah
katanya adalah aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga.
Menurut Abraham Maslow ekonomi adalah suatu bidang keilmuan yang
dapat menyelesaikan permasalaham kehidupan manusia lewat penggemblengan
seluruh sumber ekonomi yang tersedia berdasarkan pada teori dan prinsip pada
suatu sistem ekonomi yang memang dianggap efisien dan efektif.
Kondisi sosial ekonomi adalah suatu kedudukan yang diatur secara sosial
dan menempatkan seseorang pada posisi tertentu dalam masyarakat, pemberian
posisi itu disertai pula dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus
dimainkan oleh si pembawa status (Sumardi, 2001: 21).
Kondisi sosial ekonomi menurut M. Sastropradja (2000) adalah keadaan
atau kedudukan seseorang dalam masyarakat sekelilingnya. Manaso Malo (2001)
juga memberikan batasan tentang kondisi sosial ekonomi yaitu, Merupakan suatu
kedudukan yang diatur secara sosial dan menempatkan seseorang pada posisi
tertentu dalam sosial masyarakat. Pemberian posisi disertai pula dengan
seperangkat hak dan kewajiban yang harus dimainkan oleh si pembawa status.
hari dan masih ada menggunakan alat tradisional. Sedangkan menurut Imron
(dalam Subri, 2005: 7).
Menurut Mulyadi (2005) sesungguhnya, Nelayan bukanlah suatu entitas
tunggal, mereka terdiri dari beberapa kelompok. Dilihat dari segi kepemilikan
alat tangkap, Nelayan terbagi atas tiga yaitu:
a. Nelayan Buruh
Nelayan buruh adalah Nelayan yang bekerja dengan alat tangkap milik
orang lain.
b. Nelayan Juragan
Nelayan juragan adalah Nelayan yang memiliki alat tangkap yang
digunakan oleh orang lain.
c. Nelayan Perorangan
Nelayan perorangan adalah Nelayan yang memiliki peralatan tangkap
sendiri, dan dalam pengoperasiannya tidak melibatkan orang lain.
a. Faktor eksternal
Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats
(O dan T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi di
luar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan.
Faktor ini mencakup lingkungan industri dan lingkungan bisnis makro, ekonomi,
politik, hukum, teknologi, kependudukan, dan sosial budaya.
b. Faktor Internal
Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strenghts and weaknesses
(S dan W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam
perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi terbentuknya pembuatan
keputusan (decision making) perusahaan. Faktor internal ini meliputi semua
macam manajemen fungsional : pemasaran, keuangan, operasi, sumberdaya
29
Analisis SWOT
4. Pengambilan
dan pengolahan
data
5. Konsultasi
laporan
6. Seminar hasil
penelitian
7. Ujian skripsi
8. Perbaikan dan
distribusi
laporan
Tabel 3.2. Jadwal kegiatan penelitian
37
3.2.1 Observasi
3.2.2. Wawancara
3.2.3. Dokumentasi
2
…
Kelemahan
1.
2.
…
TOTAL 1,00
Sumber : Rangkuti, 2015
Nilai
Faktor – Faktor Skor (b) Kondisi
No. Bobot (b) Rating
Strategi Internal X (r) Eksisting
(r)
Peluang
1
2
…
Ancaman
1.
2.
…
Total 1,00
Sumber : Rangkuti,
2015.
Dalam penelitian ini data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan
menggunakan metode analisis SWOT. Menutur (Rangkuti, 2015) Analisis SWOT
42
Keterangan :
a. Strategi SO, Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran usaha, yaitu
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan
peluang sebesar- besarnya.Strategi SO, Strategi ini dibuat berdasarkan jalan
44
pikiran usaha, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar- besarnya.
b. Strategi WO, Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang
yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
c. Strategi ST, Strategi ini digunakan dengan menggunakan kekuatan yang
dimiliki usahauntuk mengatasi ancaman.
Strategi WT, Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive
dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman
(Freddy Rangkuti, 2015).
https://banjarbarukota.bps.go.id/statictable/2019/12/16/847/rata-rata-pengeluaran-
dan-persentase-rata-rata-pengeluaran-per-kapita-sebulan-menurut-kelompok-
makanan-di-kota-banjarbaru-tahun-2020.html
https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-
manusia.html
Kotler, Philip et. al. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1 Jakarta:
Penerbit Erlangga, 2012