Anda di halaman 1dari 73

1.

Pernyataan dibawah ini adalah BENAR tentang anestesi epidural:


1. Dapat digunakan untuk mencegah perejanan/straining
2. Tak ada pengaruh pada pelepasan plasenta dan involusio uteri
3. Tempat penyuntikan adalah interspace sacrococcygeal dan intercoccygeal space
4. Termasuk anestesi regional
Jawaban :
a. 1,2,3 benar
b. 1,3 benar
c. 2,4 benar
d. 4 benar
e. Semua pernyataan/jawaban benar

2. Terbentuknya warna hijau flourensence pada uji cuboni adalah terjadi karena adanya
reaksi antara estrogen dalam urine dengan
a. Petroleum benzene
b. H2so4
c. Hcl
d. Hcl pekat
e. H2so4 pekat

3. Dibawah ini merupakan penyebab absolut oversized fetus


1. Prolonged gestation period
2. Induk makan banyak dengan kandang yang terlalu sempit
3. Sapi induk dari breed yang lebih kecil dari pejantan
4. Jenis kelamin anak
Jawaban :
a. 1,2,3 benar
b. 1,3 benar
c. 2,4 benar
d. 4 benar
e. Semua pernyataan/jawaban benar

4. Pernyataan dibawah ini adalah benar tentang blok paravertebral


a. Pendekatan lateral disebut juga dengan blok paralumbal
b. Disebut juga anestesi blok L terbalik/7
c. Anestesi mulai bekerja ditandai dengan lemasnya ekor
d. Injeksi tunggal untuk multiple spinal nerves
e. Overdosis menyebabkan sapi ambruk karena hilangnya kontrol kaki belakang

5. Hasil positif bunting pada uji cuboni ditunjukkan dengan penentuan


1. Estrogen secara kuantitatif
2. Cincin hijau fluoresence pada permukaan larutan
3. Endapan hijau fluorescence pada dasar tabung
4. Estrogen secara kualitatif
Jawaban :
a. 1,2,3 benar
b. 1,3 benar
c. 2,4 benar
d. 4 benar
e. Semua pernyataan/jawaban benar
6. Distokia maternal yang disebabkan disproporsional fetus dengan pelvis inlet terjadi
pada
a. Heifers, callus, tulang pelvis, fetus cephalomegali
b. Achondroplastic calves, senilitas induk, immaturity
c. Multipara tumor tulang pelvis, induk immature
d. Bulldog calves, faktor sanilitas, sapi premipara
e. Induk belum dewasa tubuh, premipara, achondroplastic dog

7. Diagnosa kebuntingan dengan pemeriksaan hormon progesteron pada kuda sampel


diambil pada
a. 35 hari setelah dikawinkan
b. Setiap saat
c. 30 hari setelah dikawinkan
d. Hari ke 30 setelah dikawinkan
e. Hari ke 22-24 setelah dikawinkan

8. Komplikasi yang dapat ditemukan selama operasi caesar dan menghambat jalannya
operasi
1. Perdarahan arteri uterina media
2. Gangguan oleh rumen yang terlalu penuh
3. Kesulitan eksteriorisasi uterus
4. Bloat/timpani
Jawaban :
a. 1,2,3 benar
b. 1,3 benar
c. 2,4 benar
d. 4 benar
e. Semua pernyataan/jawaban benar
(bingung antara 1,2,3 atau benar semua)

9. Pertolongan kasus distokia fetalis situs longitudinal posterior posisi dorso sakral
habitus breech adalah sebagai berikut : retropulsi..... raih dan tarik... sehingga
terjadi...... tarsal, kemudian ...... tarsal, raih dan tarik........., selanjjutnya lakukan pada
kaki yang lain
a. Pelvis fetus, tarsal, ekstensi, reposisi, meta tarsal
b. Pelvis fetus, femur fetus, fleksi, retropulsi, tibio fibula
c. Pelvis fetus, tibio fibula, fleksi, retropulsi, meta tarsal
d. Pelvis fetus, tibio fibula, fleksi, reposisi, meta tarsal
e. Pelvis fetus, femur fetus, fleksi, reposisi, meta tarsal

10. Hormon spesifik yang hanya dihasilkan oleh kuda betina bunting adalah
a. Hcg
b. Ecg/pmsg
c. Estrogen
d. Estradiol 17beta
e. Progesteron

11. Anestesi untuk ruminansia yang ideal sebagai anestesi kebidanan dan yang paling
sering digunakan adalah
1. Anestesi inverted L blok
2. Anestesi epidural
3. Anestesi blok paralumbal
4. Anestesi torakolumbal
Jawaban :
a. 1,2,3 benar
b. 1,3 benar
c. 2,4 benar
d. 4 benar
e. Semua pernyataan/jawaban benar

12. Kejadian dimana kelahiran fetus yang telah cukup umur keluar dengan kemampuan
bersama antara anak dan induk dalam kisaran waktu yang normal pada fase 2
kelahiran disebut
a. Distokia maternal
b. Eutokia
c. Distokia fetalis
d. Inertia uteri primer
e. Inertia uteri sekunder

13. Berikut ini benar tentang dilatasi serviks tidak sempurna yang menyebabkan distokia
maternal
a. Jarang terjadi pada sapi perah multipara
b. Fibrosis serviks akibat pertolongan distokia sebelumnya yang kurang
legeartis
c. Kurangnya respon serviks terhadap hormon oksitosin
d. Prevalensinya 15-32% pada sapi perah
e. Merupakan kasus spesifik pada heifers

14. Tekanan dari moncong fetus untuk merangsang dilatasi serviks uteri pada proses
partus akan mengakibatkan timbulnya
a. Refleks ferguson
b. Torsio uteri
c. Konstriksi saluran kelahiran
d. Retensio secundinae
e. Inertia uteri

15. Preparat yang digunakan untuk induksi kelahiran pada kambing dan domba adalah
a. Oestradiol 15 mg IM
b. PGF2alfa 10 mg per IM
c. Cloprostenol 175
d. Closprostenol 63-125
e. Oksitosin 30 IU per IM

16. Komplikasi penanganan distokia fetalis dengan melakukan tarik paksa yang tidak
benar adalah
a. Mastitis
b. Torsio uteri
c. Retensio plasenta
d. Pyometra
e. Hernia uteri
17. Terjadinya refleks ferguson pada proses partus mengakibatkan rangsangan pada
hipothalamus sehingga hipothalamus merangsang hipofisa posterior untuk
mensekresikan
a. Estrogen
b. ACTH
c. Relaksin
d. Oksitosin
e. Prostaglandin

18. Kasus distokia anjing dengan persentase cukup tinggi terjadi pada breed
brachycephalic yaitu
1. Anjing berwajah datar kepala besar pelvis sempit dan bahu lebar
2. Anjing berwajah panjang dan kaki kakinya pendek
3. Breed :; bulldog pug boxer boston terrier pekingese
4. Breed : weish corgi dachshund scottish terrier basset hound

19. Berikut ini adalah benar pada kebuntingan umur 60 hari pada sapi
1. Terasa adanya membran slip
2. Terasa kedua cornua uteri asimetri
3. Terasa fluktuasi cairan amnion
4. Terasa adanya fremitus

20. Yang dimaksud dengan cystocel vagina adalah


a. Vesika urinaria masuk dan menyumbat serviks uteri
b. Kasus ini lebih sering terjadi pada sapi
c. Onversio vesicar adalah cystocel tipe serosa
d. Vesika urinaria masuk dan menyumbat vagina
e. Prolapsus vesicae adalah cystocel tipe mukosa

21. Diagnosa kebuntingan di laboratorium dengan teknik RIA bekerja dengan prinsip
a. Reaksi Ab+Ag sampel bersaing dengan ag terlabel
b. Fenomena doppler
c. Reaksi ab + ag sampel bersaing dengan ab terlabel
d. Prinsip pulse echo
e. Pancaran sinar gamma

22. Dibawah ini yang menunjukkan hubungan tegak lurus antara sumbu memanjang
tubuh fetus dan sumbu memanjang saluran kelahiran adalah situs
1. Longitudinal posterior
2. Transverso ventral
3. Longitudinal anterior
4. Transverso dorsal

23. Berikut ini tentang syarat dilakukan tarik paksa pada pertolongan kasus distokia
fetalis
1. Dilakukan oleh tidak lebih dari 4 orang laki laki dewasa
2. Dapat dilakukan dengan menggunakan calf puller
3. Tidak ada kesalahan kedudukan fetus
4. Tidak oversize fetus
24. Yang dimaksud labor adalah
a. Pengeluaran fetus dari uterus dalam keadaan mati
b. Pengeluaran fetus dengan bantuan manusia
c. Kelahiran fetus dalam keadaan hidup sebelum waktunya
d. Pengeluaran fetus yang melebihi masa kebuntingan normal
e. Kejadian fisiologis yang terjadi pada akhir masa kebuntingan

25. Stress pada fetus di dalam uterus induk karena keterbatasan ruang dan nutrisi
menyebabkan rangsangan pada hipotalamus sehingga hipothalamus merangsang
hipofisa anterior untuk mensekresikan
a. Cortisol
b. Oksitosin
c. Estrogen
d. Prostaglandin
e. ACTH

1. Berikut ini adalah indikasi seksio caesaria non elektif (emergency)


- Torsio uteri
- Disproporsional fetus dengan pelvis induk
- Dilatasi serviks uteri inkomplit
- Embrio transfer
2. Anestesi paralumbal dilakukan untuk indikasi seksio caesaria, bersama dengan :
- Anestesi lokal
- Anestesi fossa paralumbal
- Anestesi inverted “L’/’7” block
- Anestesi epidural
3. Hormon yang berfungsi untuk dilatasi serviks dan pengendoran otot serta ligamentum di
daerah pinggul adalah
a. PGF2alfa
b. Relaksin
c. Progesterone
d. Estrogen
e. Oksitosin
4. Induksi kelahiran pada kuda bukan merupakan prosedur rutin, akan tetapi bisa dilakukan
apabila terdapat tanda-tanda berikut :
- Masa kebuntingan normal
- Seviks uteri sudah relaksasi dan oedematus
- Umur fetus sudah cukup
- Ambing sudah membesar
5. Differensial diagnosa umur kebuntingan 3 bulan pada sapi dengan palpasi rektal adalah
a. Torsio uteri
b. Piometra
c. Retensio secundinae
d. Endometritis
e. Mastitis
6. Preparat anastesi lokal yang penggunaannya lebih luas, daya sebarnya bagus, potensi
bagus, dan bekerjanya cepat adalah
- Lidocaine hydrochloride
- Procaine hydrochloride
- Golongan amides
- Golongan esters
7. Untuk mendiagnosa fetus masih hidup pada situs longitudinal posterior, adalah
a. Refleks pedal/interdigital
b. Rongga hidung dapat ditutup sehingga dia menggeliat kalau masih hidup
c. Refleks menelan/menyedot
d. Refleks berkedip
e. Bola mata dapat dipakai obyek pemeriksaan
8. Hasil false positif pada pemeriksaan progesterone dengan teknik RIA untuk pemeriksaan
kebuntingan pada sapi bisa terjadi karena
- Perpanjangan masa hidup CL
- Adamua endometritis disertai piometra
- Kematian emrio dini
- Siklus birahi panjang
9. Diagnosis kebuntingan pada sapi yang bersifat sensitive dan dapat mendeteksi
kebuntingan paling dini adalah dengan metode pemeriksaan
a. Uji cuboni
b. Estrogen
c. Eksplorasi rektal
d. Echotomografi
e. Progesteron
10. Kasus distokia pada anjing dan kucing sangat tinggi pada breed Achondroplastic, karena
- Lebih sering nervus dan cemas
- Liter dengan besar (3-4 tahun)
- Terjadi kelelahan uterus
- Pelvis inlet memipih pada dimensi sacropubis
11. Untuk mendiagnosa fetus masih hidup pada situs longitudinal anterior, adalah
- Refleks menelan/menyedot
- Refleks pedal/interdigital
- Bola mata dapat dipakai obyek pemeriksaan
- Refleks menjepit dari spincter ani
12. Tanda-tanda bahwa anestesi block paravertebral berhasil adalah
- Terjadi hipertemia kulit
- Relaksasi otot panggul
- Terjadi scoliosis
- Terjadi lordosis
13. Pada situs transversal, posisi fetus menjukkan hubungan antara batas-batas pelvis
maternal dengan ….. fetus
a. Dada-perut/ventral
b. Kepala
c. Punggung/dorsal
d. Kaki depan
e. Kaki belakang
14. Tindakan mendorong fetus atau bagian tubuh fetus kearah uterus untuk menciptakan
ruang sehingga memungkinkan dilakukannya reposisi, disebut
a. Reposisi
b. Versi
c. Ekstensi
d. Rotasi
e. Retropulsi
15. Breech adalah suatu posture/penekukan yang terjadi pada
a. Kedua persendian pinggul
b. Kedua persendian tarsal
c. Salah satu persendian bahu
d. Salah satu persendian pinggul
e. Kedua persendian carpal
16. Berikut ini benar tentang fremitus pada ternak sapi
a. Melemah mendekati kelahiran
b. Terdeteksi mulai kebuntingan 3,5 bulan
c. Melekat pada kornua uteri
d. Dapat dideteksi dengan eskplorasi rektal satu jari
e. Aliran vena uterine media
17. Yang dimaksud dengan vertex adalah
a. Penekukan kepala kearah atas
b. Penekukan persendian bahu
c. Pernekukan kepala kearah lateral
d. Penekukan persendian pinggul
e. Penekukan kepala/leher kearah dada/abdomen
18. Apabila peternak melaporkan bahwa sapinya kesulitan melahirkan lebih dari 12 jam,
sebelum melihat kondisi pasien maka dapat diduga disebabkan oleh
a. Salah letak fetus
b. Fetus terlalu besar relative
c. Pembukaan serviks tidak sempurna
d. Inertia uteri primer
e. Kematian fetus
19. Penyebab distokia pada sapi paling besar presentasenya adalah
a. Habitus normal
b. Posterior presentation
c. Konstriksi pelvis
d. Oversize fetus
e. Kelainan letak fetus
20. Ringwomb adalah
a. Dilatasi inkomplit seviks domba
b. Gangguan myometrium pada domba
c. Penyakit cacing pada domba
d. Dilatasi inkomplit serviks pada sapi
e. Dilatasi inkomplit serviks pada kuda
21. Resiko anestesi umum pada hewan besar adalah sebagai berikut
- Dapat terjadi bloat dan regurgitasi isi rumen
- Depresi cardiorespiratory
- Terjadi hipoksemia, hiperkapmia
- Hipoventilasi, hipotensi
22. Berikut ini adalah pernyataan tentang penjahitan uterus pada section caesaria
- Menggunakan bahan yang absorbable
- Pola tusukan lambert atau cushing
- Catgut plain/chromic atau PGA
- Jahitan harus cukup erat
23. Tidak timbul kembalinya birahi pada hewan yang bunting setelah dikawinkan
disebabkan oleh
a. Progesterone dihasilkan oleh korpus luteum
b. PGF2alfa diseksresikan oleh endometrium
c. Estrohen kadarnya rendah
d. GnRH disekresikan hypothalamus
e. Kematian embrio dini
24. Habitus abnormal yang sering terjadi pada kuda dengan situs longitudinal anterior, posisi
dorsal adalah
a. Vertex cephalo-cervicalis
b. Breech
c. Vertex cervico-thoracalis
d. Bihip flexion
e. Hock flexion
25. Dibawah ini yang merupakan habitus tidak normal untuk kaki depan adalah
- Breech
- Biscapula flexion
- Bihip flexion
- Incomplete extension of Elbow
UAS IKK Desember 2019

1. Efisiensi reproduksi pada ternak 5. … Sapi perah , yang memberi gejala


ditentukan oleh indeks fertilitas day birahi berulang ulang dalam satu siklus
open yaitu birahi, dalam ovariumnya terdapat:
a. Angka perkawinan a. Kista korpus luteum
perkebuntingan b. Kista luteal
b. Jarak waktu antara saat c. Kista folikel
melahirkan dengan munculnya d. Kista korpus rubrum
birahi pertama e. Kista korpus albikan
c. Jarak antara melahirkan 6. … sapi perah dimana ovariumnya
dengan melahirkan berikutnya terdapat kista luteal memberikan
d. Jarak waktu saat melahirkan gejala
sampai bunting kembali a. Anestrus
2. Efisiensi reproduksi pada ternak b. Estrus
ditentukan oleh indeks calving interval c. Sub estrus
yaitu d. Nimfomani
a. Angka perkawinan e. Repeat breeder
perkebuntingan 7. … yang menderita korpus
b. Jarak waktu antara saat luteum,didalam ovariumnya
melahirkan dengan munculnya a. Sel telur sudah keluar dari
birahi pertama folikel primer
c. Jarak antara melahirkan b. Sel telur belum diovulasikan
dengan melahirkan berikutnya c. Sel telur sudah keluar dari
d. Jarak waktu saat melahirkan folikel sekunder
sampai bunting kembali d. Sel telur belum keluar dari
3. Sapi perah yang menderita kista folikel folikel primer
dan kista luteal mempunyai persamaan e. Sel telur sudah diovulasikan
yaitu 8. Terapi pada sapi perah yang menderita
a. Kekurangan LH kista folikel adalah
b. Kekurangan HCG a. FSH
c. Kekurangan FSH b. PROLAKTIN
d. Kekurangan PMSG c. LTH
e. Kekurangan GnRH d. PMSG
4. Perbedaan kista folikel dan kista luteal e. HCG
adalah pada kista luteal mempunyai 9. Terapi pada sapi perah yang menderita
a. Kadar LH tinggi kista luteal adalah
b. Kadar estrogen tinggi a. PMSG dan LTH
c. Kadar FSH tinggi b. FSH dan progesterone
d. Kadar HCG tinggi c. PMSG dan estrogen
e. Kadar prolactin tinggi d. FSH dan PMSG
e. PGF 2α dan HCG
10. Terapi pada sapi perah yang menderita
kista korpus luteum adalah
a. PMSG dan LTH
b. PGF 2α b. Anak lahir free marten
c. PMSG dan estrogen c. Anak lahir berbulu kasar
d. FSH dan progesterone d. Anak lahir tanpa bulu
e. FSH dan PMSG e. Anak lahir berbulu kasar
11. Kelainan alat kelamin dengan vagina 17. Induk sapi selama bunting kekurangan
berhubungan langsung dengan servik, cobalt, dapat berakibat
disebut : a. Anak lahir gundul
a. Servik double b. Anak lahir free marten
b. Vagina didelpis c. Anak lahir berbulu kasar
c. Hymen persisten d. Anak lahir tanpa bulu
d. Uterus unicornus e. Anak lahir berbulu kasar
e. Uterus didelpis 18. Sapi perah yang menderita atropi
12. Penis pada sapi potong tidak dapat ovarium dapat dikelirukan dengan
masuk kembali kedalam preputium, a. Hipoplasia ovarium
disebut : b. Hipofungsi ovarium
a. Balanopostitis c. Hipoplasia pakan
b. Pimosis d. Hipoplasia Gen
c. Postitis e. Hipofungsi pakan
d. Parapimosis 19. Sapi perah yang menderita
e. Balanitis hipomagnesium, dengan gejala
13. Sapi yang mengalami retensio spesifiknya adalah
sekundinarium, akibat selama a. Sering bersin
kebuntingan dalam pakan b. Gigi gemelutuk
a. Calcium c. Bulu rontok
b. Selenium d. Teriak teriak
c. Cuprum e. Kaki pincang
d. Jodium 20. Perbedaan bloat dan tympani adalah
e. Phosphor pada bloat terjadi
14. Sapi selama bunting dalam pakan a. Pembentukan gas metan
kekurangan Cu, anak yang dilahirkan berlebihan dalam rumen dan
a. Lemah tidak dapat dikeluarkan
b. Mati dalam 2-5 hari b. Pembentukan gas CO2
c. Lumpuh berlebihan dalam rumen dan
d. Tanpa gigi tidak dapat dikeluarkan
e. Tanpa bulu c. Pembentukan gas berbusa
15. Induk sapi selama bunting kekurangan berlebihan dalam rumen dan
yodium, dapat berakibat tidak dapat dikeluarkan
a. Anak lahir cacat d. Pembentukan gas CO
b. Anak lahir free marten berlebihan dalam rumen dan
c. Anak lahir berbulu kasar tidak dapat dikeluarkan
d. Anak lahir tanpa bulu e. Pembentukan gas nitrat
e. Anak kaki bengkok berlebihan dalam rumen dan
16. Induk sapi selama bunting kekurangan tidak dapat dikeluarkan
cuprum, dapat berakibat
a. Anak lahir gundul
21. Sapi perah yang mengalami abortus e. Pada dosis tinggi tidak
disertai kencingnya kemerahan, berpengaruh pada birahi
disebabkan normal
a. Kuman brucella 26. Dinding uterus yang terbalik tetapi masih
b. Kuman campylobacter berada di dalam rongga vagina, disebut
c. Kuman listeria A. lnversio Uteri
d. Kuman klebsiola B. Prolap Uteri
e. Kuman leptospira C. Prolap rekti
22. Sapi perah yang mengalami abortus D. Inversio rekti
disertai kejang kejang , dapat E. Inversio prolap uteri rekti
disebabkan 27. Toxoplasmosis merupakan penyakit
a. Kuman brucella zoonosis yang ditularkan melalui hewan kucing
b. Kuman leptospira A. Pada kucing yang diserang ginjalnya
c. Kuman campylobacter B. Pada sapi yang diserang organ
d. Kuman klebsiola reproduksinya
e. Kuman listeria C. Pada manusia yang diserang organ
23. Kematian embrio secara dini dan pencernaan
kegagalan fertilisasi merupakan D. Pada Tikus yang diserang seperti pada
penyebab utama dari sapi menderita kucing
a. Anestrus E. Penularannya melalui kawin alam
b. Nimfomania 28. Penyakit Leptospirosis dapat ditularkan
c. Repeat breeder pada sapi melalui perantara
d. Birahi berulang A. Kucing
e. Silent estrus B. Caplak
24. Pada sapi bunting, harus dihindari C. Cacing
penggunaan amphoterin B, karena D. Tikus
dapat berakibat E. Kutu sapi
a. Maserasio 29. Sapi perah yang mengalami siklus birahi
b. Repeat breeder diperpanjang, merupakan tanda dari D
c. Abortus pada kebuntingan 6 1. Terjadinya mumifikasi
bulan 2. Terjadinya maserasi
d. Air susunya tidak keluar 3. Terjadinya empfisema
e. Anak dilahirkan cacat 4. Terjadinya kematian embrio dini
25. Pada sapi yang menderita pyometra 30. Sapi yang menderita kista luteal,
selain dilakukan flushing pada uterus pemeriksaan darahnya adalah sebagai berikut
dan pengobatan antibiotika, B
ditambahkan juga estradiol yang 1. LH rendah
berfungsi untuk 2. Estrogen tinggi
a. Sebagai fungisidal 3. Prolaktin tinggi
b. Sebagi antihistamin 4. FSH rendah, LTH rendah
c. Meningkatkan ketahanan 31. Induk sapi saat bunting kekurangan
membrane mukosa uterus Mangan, maka anak yang dilahirkan
d. Sebagai pembunuh kuman dan 1. Mengalami tidak berbulu
virus 2. Mengalami lumpuh
3. Mengalami gundul
4. Kakinya kaku 39. Antibiotika untuk pengobatan kasus
32. Sapi perah yang mengalami kematian reproduksi dan dapat didistribusikan ke dalam
embrio dini, akibat selama bunting kekurangan plasenta dan air susu adalah
1. Betakarotin dan Selenium 1. Oksitetrasiklin
2. Kalium dan Ferrum 2. Khlortetrasiklin
3. Pospor dan Tembaga 3. Klorampenikol
4. Kobalt dan Mangan 4. Streptomisin
33. Pencegahan pada sapi guna mengurangi 40. Daun lamtoro banyak mengandung
kasus retensio sekundinarum adalah mimosin, apabila diberikan pada sapi secara
1. Pemberian vitamin A beriebihan dapat menyebabkan :
2. Pemberian vitamin E 1. Kematian embrio
3. Pemberian Jodium 2. Kematian fetus
4. Pemberian selenium 3. Siklus birahinya diperpanjang
34. Kerugian yang diakibatkan infeksi bakteri 4. Respon ovarium terhadap hormon
pada saluran reproduksi adalah menurun
1. Terjadi Repeat breeder 41. Tanaman yang banyak mengandung
2. Terjadi kemajiran genistein dan biochianin A, apabila diberikan
3. Terjadi Nimfomani secara berlebihan dapat menyebabkan:
4. Terjadi penurunan angka kelahiran 1. 1.Abortus umur 21-42 hari
35. Sapi perah yang menderita Brucellosis 2. Gangguan transport spermatozoa
adalah sebagai berikut 3. Atoni uterus
1. Abortus pada akhir kebuntingan 4. Gangguan fertilisasi
2. Pada hewan jantan terjadi orchitis 42. Pada sapi yang menderita milk fever adalah
3. Zoonosis sebagai berikut A
4. Pada hewan jantan nimfomani 1. Kadar kalsium dalam darah rendah
36. Aborus pada sapi yang ditularkan melalui: 2. Gejalanya ternak ambruk
caplak Ornitodorus coriaceus D 3. Kalsium dalam tulang untuk produksi
1. Epididimitis Vaginitis susu
2. Infectious Postular Vulvo vaginitis 4. Sering terjadi pada sapi potong
3. Bovine Viral Diarrhea 43. Maserasio fetus adalah :A
4. Epizootic Bovine Abortion 1. Terjadi penghancuran fetus
37. Sapi yang mengalami Graviditas tubarika 2. Diikuti terjadinya endometritis
dapat disebabkan 3. Disebabkan Trichomoniasis
5. Sel telur dibuahi di tuba falopii 4. Udara luar masuk melalui pernafasan
6. Fetus mati dapat mengalami 44. Graviditas ektopik sekunder adalah sebagai
mumifikasi berikut: A
7. Embrio implantasi pada dinding tuba 1. Fertilisasi terjadi didalam Tuba falopi
8. Fetus berjalan menuju ke uterus 2. Embrio pindah karena gerak peristaltik
38. Sapi yang menderita Hidrop selaput fetus 3. Kebuntingannya terjadi diluar uterus
adalah sebagai berikut A 4. Fetus dapat hidup hingga kelahiran
1. Adanya torsio funikulus umbilikalis 45. Prolap vagino servikalis dapat disebabkan
2. Fetus mengalami Insufisiensi kordis sebagai berikut E
3. Sirkulasi dari fetus terganggu 1. Vagina dan cervik keluar dari vulva
4. Fetus yang terlalu besar 2. Biasanya terjadi pada kebuntingan 2-3
bulan
3. Terjadinya saat estrogen kadarnya
tinggi
4. Relaksasi ligament pelvis dan vulva
46. Pengobatan sapi menderita korpus luteum presisten akibat endometritis adalah B
1. Prostaglandin untuk melisis korpus luteum
2. LH untuk pertumbuhan folikel
3. Antibiotik untuk mengobati radang uterus
4. LTH untuk sekresi prostaglandin
47. Fistula Rekto Vaginalis adalah A
1. Terbentuknya lubang rongga vagina dengan saluran rektum
2. Kotoran saluran pencernaan masuk kedalam rongga vagina
3. Penyebabnya persobekan vagina sewaktu distokia akibat kaki fetus
4. Penyebabnya persobekan vagina oleh kepala fetus saat lahir nornal
48. Defisiensi Taurin pada hewan kesayangan kucing dapat menyebabkan E
1. Abortus
2. Anak lahir kejang kejang
3. Fetus diresorpsi
4. Fetus lahir dengan ukuran otak kecil
49. Sapi perah yang menderita Trichomoniasis adalah sebagai berikut
5. Terjadi kematian embrio dini
6. Terjadi kematian fetus baru lahir
7. Diikuti piometra
8. Diikuti salpingitis
50. Kucing yang terinfeksi Neosporum caninum adalah sebagai berikut: A
1. Ditularkan secara transplasenta
2. Menyebabkan abortus
3. Menyebabkan gangguan syaraf
4. Menyebabkan retensio sekundinarum
UAS 2020

1. Keberhasilan terapi menggunakan antibiotika tergantung :


1. Identifikasi agens penyakit 3. Diagnosa klinik yang tepat
2. Pembiakan kuman & sensitifitas 4. Pemilihan antibiotika yang tepat

2. Ovarium pada sapi yang terdapat kista folikel adalah sebagai berikut :
1. Akibat kekurangan LH 2. Hormon Estrogen tinggi
2. Hormon FSH cukup 4. Terapi diberi hCG

3. Free Martin pada anak sapi terjadi akibat :


A. Saat induk bunting alat kelamin kedua fetus bercampur
B. Saat induk bunting terjadi anastomose pembuluh darah dari 2 fetus

4. Perbedaan sapi yang terserang penyakit virus Akabane, IBR dan BVD yaitu :
1.Akabane tidak disertai gangguan pernafasan
2. BVD disertai diare
3. IBR disertai gangguan pernafasan
4. Akabane disertai batuk

5. Virus yang dapat menyerang sapi ditularkan melalui vector insect Culicoides adalah:
1. Bluetongue virus 3. Akabane disease
2. Schmallenberg virus 4. Epizootic Bovine Abortion

6. Sapi bunting yang terserang virus Akabane mempunyai spesifisitas :


A. Anak lahir arthrogryposis dan hydroencephali

7. Pada distokia fetalis dengan kedudukan fetus transverso-ventral, posisi cephalo-ilial sinister, habitus
fleksi semua ekstremitas, fetus tidak dapat keluar dengan normal karena :
A. Oversized foetus
B. Diameter fetus lebih besar dari pada diameter pelvis inlet

8. Partus terjadi karena keterbatasan ruang dan nutrisi yang menyebabkan stress, sehingga
mengakibatkan rangsangan hipothalamus pada hipofisa anterior untuk mensekresikan :
A. Kortisol
B. Oksitosin
C. Estrogen
D. Prostaglandin
E. ACTH

9. Pemeriksaan kebuntingan pada sapi menggunakan analisis kadar hormon progesteron serum, dapat
menentukan kebuntingan dini umur ..... hari setelah IB :
A. 22

10. Pada sapi perah yang mengalami kista luteal, diobati dengan :
A. PMSG dan LTH
B. FSH dan Progesteron
C. PMSG dan Estrogen
D. FSH dan PMSG
E. PGF2α dan hCG

11. Pada kedudukan fetus dengan presentasi situs longitudinal posterior, posisi dorso sacral, habitus
fleksi tarsal, hal-hal berikut adalah benar :
A. Fetus terlentang
B. Pelvis fetus terhambat pubis induk
C. Sumbu memanjang fetus tegak lurus sumbu memanjang induk
D. Penekukan persendian acetabularis
E. Arah bulu fetus berlawanan dengan saluran kelahiran

12. Kelainan parapimosis pada sapi adalah :


A. Penis tidak dapat keluar dari preputium saat ereksi
B. Penis tidak berada didalam preputium
C. Penis mengalami sikatrik
D. Penis tidak dapat masuk kembali kedalam preputium setelah ereksi

13. Pada kedudukan fetus dengan presentasi longitudinal posterior, posisi dorso pubis, habitus normal,
hal-hal berikut adalah benar :
A. Fetus telungkup
B. Kedua kaki belakang fetus masuk pelvis inlet

14. Pada distokia fetalis dengan kedudukan fetus: presentasi longitudinal anterior, posisi dorso sacral,
vertex cephalo-cervicalis, hal-hal berikut adalah benar :
A. Fetus terlentang
B. Frontal fetus menghadap pubis induk

15. Penggunaan hormon Prostaglandin F2 alfa pada ternak untuk pengobatan :


A. Korpus luteum hemoragikum
B. Korpus luteum sistikum
C. Korpus luteum periodikum
D. Korpus luteum persisten

16. Pada kedudukan fetus dengan situs longitudinal anterior, posisi dorso sacral, habitus vertex cephalo-
cervicalis, hal-hal berikut adalah benar :
1. Situs normal 2. Posisi normal 3. Habitus abnormal 4. Penekukan kepala

17. Kelainan aplasia Segmentalis Duktus Muller pada sapi adalah sebagai berikut :
1. Kelainan uterus saat embrional
2. Kornua uteri seperti pita tidak berongga
3. Penyempitan kornua, korpus, servik uteri dan vagina
4. Vaginanya besar dan panjang

18. Pada kedudukan fetus dengan presentasi transverso-ventral, posisi cephalo-ilial sinister, habitus
fleksi semua ekstremitas, hal-hal berikut adalah benar :
A. Punggung fetus menghadap saluran kelahiran
B. Kedua kaki belakang fetus berada di kiri uterus induk
C. Sterno-abdominal fetus menghadap pelvis inlet
19. Pada fetus dengan kedudukan presentasi transverso-dorsal, posisi cephalo-ilial dexter, habitus fleksi
semua ekstremitas. Setelah kedudukan fetus normal dengan peluang hidup lebih besar, maka diagnosis
hidup/mati fetus dilakukan dengan :
1. Refleks spincter ani 3. Refleks ekstremitas kaudalis
2. Denyut umbilicus 4. Denyut jantung fetus

20. Sapi perah dengan ovariumnya terdapat kista korpus luteal memberikan gejala :
A. Anestrus

21. Berikut ini adalah pernyataan tentang distokia maternal pada sapi dengan kasus Hernia uteri :
1. Disebabkan karena otot abdominal lemah sehingga tak mampu menyokong kebuntingan
2. Reposisi uterus bila umur kebuntingan kurang dari 7 bulan
3. Reposisi uterus bila umur kebuntingan sudah mencapai umur 7 bulan atau lebih
4. Dilakukan induksi kelahiran dengan penyuntikan Oksitosin secara intra muskular

22. Pada kedudukan fetus dengan situs longitudinal posterior, posisi dorso pubis, habitus normal, hal-hal
berikut adalah benar :
1.Situs normal 2.Posisi normal 3.Letak sungsang 4.Presentasi abnormal

23. Kekurangan kalsium pada sapi perah yaitu dapat berakibat terjadinya :
1. Retensio sekundinae 3. Eklamsia
2. Involusio uteri 4. Anak lahir malformasi

24. Efisiensi reproduksi pada ternak diantaranya ditentukan oleh parameter: Days open yaitu :
A. Angka perkawinan per kebuntingan
B. Jarak antara melahirkan dengan melahirkan berikutnya
C. Jarak waktu saat melahirkan sampai bunting kembali
D. Jarak waktu antara saat melahirkan dengan munculnya birahi pertama
E. Angka Kelahiran

25. Pada fetus dengan kedudukan presentasi longitudinal anterior, dorso sacral, vertex cephalo-
cervicalis, diagnosis hidup/mati fetus dilakukan dengan :
1. Refleks spincter ani 3. Denyut umbilicus
2. Refleks bola mata 4. Refleks menghisap

26. Pada kedudukan fetus dengan situs longitudinal anterior, posisi dorso sacral, habitus vertex cephalo-
cervicalis, pertolongan dilakukan dengan :
A. Retropulsi leher fetus, traksi mandibular, fiksasi kaki depan fetus, tarik paksa
B. Retropulsi frontalis fetus, traksi mandibular, fiksasi kaki depan fetus, tarik paksa
C. Fiksasi kaki depan fetus, retropulsi frontalis fetus, traksi mandibular, tarik paksa

27. Sapi perah yang kekurangan kalsium dalam pakannya yaitu :


A. Mastitis, karena penutupan lubang puting susu
B. Involusio uteri, karena kontraksi miometrium yang sangat kuat
C. Prolap uteri karena kontraksi uterus yang sangat kuat
D. Displaced Abomasum, karena kontraksi otot polos abomasum meningkat
E. Paraplegia, karena tubuh bagian belakang kontriksi
28. Sapi yang bunting apabila terserang virus Schmallenberg, mempunyai spesifisitas yaitu :
1. Anak yang dilahirkan cacat
2. Anak yang dilahirkan kaki bengkok
3. Anak yang dilahirkan kaku
4. Anak yang dilahirkan hydrocesephalus.

29. Sapi yang menderita penyakit Jembrana mempunyai spesifisitas :


1. Abortus pada semua fase kebuntingan
2. Erosi pada gusi bagian bawah
3. Spesifik keringat berdarah seluruh tubuh
4. Lidah terdapat ulcer dan erosi

30. Perbedaan Paralisa dan Paraplegia post partum yaitu sebagai berikut : B
A. Paraplegia disebabkan gangguan syaraf gluteus
B. Paralisa disebabkan gangguan syaraf obturatoria
C. Paraplegia disebabkan lumpuhnya tubuh bagian depan
D. Paralisa disebabkan kekejangan anggota geraknya
E. Paralisa dan paraplegia dapat terjadi menjelang kelahiran
Quiz ikk ke 2 (setelah UTS) 2020

1. Pada sapi perah yang kekurangan kalsium, dapat sebagai penyebab dari
1. Mastitis
2. Eklamsia
3. Retensiosekundinarium
4. Paralisa
Jawaban : 2 dan 4 benar
2. Sapi yang menderita nimfomania adalah sebagai berikut:
1. Kadar FSH cukup
2. Kadar estrogen tinggi
3. Akibat kekurangan LH
4. Tetapnya diberi hCG

3. Sapi yang menderita korpus luteum persisten yaitu


1. Kadar progesteron tinggi
2. Terdapat radang pada endometrium
3. Memberi gejala anestrus
4. Prostaglandin tinggi

4. Kistafolikel dan kistaluteal mempunyai persamaan yaitu… Kekurangan LH

5. Pengobatan sapi menderita korpus luteum persisten akibat endometritis

1. Prostaglandin untuk melisis korpus luteum


2. LH untuk pertumbuhan folikel
3. Antibiotik untuk mengobati radang uterus
4. LTH untuk sekresi prostaglandin

6. Pada penis sapi yang tidak dapat masuk kembali kedalam preputium, disebut:
Parapimosis
7. Terapi pada sapi perah yang menderita kista korpus luteum adalah… PGF2α
8. Kelainan pada alat kelamin betina, vagina berhubungan langsung dengan servik….
Servik doubel
9. Pada sapi perah, yang memberi gejala sapi berulang-ulang dalam satu
siklus….ovariumnya terdapat: Kista folikel
10. Terapi pada sapi perah yang menderita kista luteal adalah… PGF2α dan hCG
11. Sapi perah yang menderita kista korpus luteum, didalam ovariumnya… Sel telur sudah
diovulasikan
12. Pada sapi yang menderita milk fever adalah sebagai berikut
1. Kadar kalsium dalam darah rendah
2. Gejalanya ternak ambruk
3. Kalsium dalam tulang untuk produksi susu
4. Sering terjadi pada sapi potong

13. Fistula Rekto Vaginalis adalah :


1. Terbentuknya lubang rongga vagina dengan saluran rectum
2. Kotoran saluran pencernaan masuk kedalam rongga vagina
3. Penyebabnya persobekan vagina sewaktu distokia akibat kaki fetus
4. Penyebabnya persobekan vagina oleh kepala fetus saat lahir normal

14. Pencegahan pada sapi guna mengurangi kasus retensio sekundinarum adalah
1. Pemberian vitamin A
2. Pemberian vitamin E
3. Pemberian Jodium
4. Pemberian Selenium

15. Efisiensi reproduksi pada ternak ditentukan oleh indeks fertilitas Calving interval yaitu =
Jarak antara melahirkan dengan melahirkan berikutnya

16. Pada sapi perah, yang memberi gejala birahi berulang ulang dalam satu siklus birahi,
didalam ovariumnya terdapat:
A. Kista korpus luteum
B. Kista luteal
C. Kista Folikel

17. Sapi yang menderita hipomagnesium, dengan gejala spesifiknya adalah :


A. Sering bersin
B. Gigi gemelutuk

18. Efisiensi reproduksi pada ternak ditentukan oleh indeks fertilitas day open yaitu :
A. Angka perkawinan perkebuntingan
B. Jarak waktu antara saat melahirkan dengan munculnya birahi pertama

19. Induk sapi selama bunting kekurangan Mangan, maka anak yang dilahirkan :
1. Mengalami tidak berbulu 2. Mengalami lumpuh
3. Mengalami gundul 4. Kakinya kaku

20. Sapi perah yang mengalami kematian embrio dini, akibat selama bunting kekurangan :
1. Betakarotin dan Selenium 2. Kalium dan Ferrum
3. Pospor danTembaga 4. Kobalt dan Mangan
21. Induk sapi selama bunting kekurangan Cobalt, dapat berakibat :
A. Anak lahir gundul
B. Anak lahir free marten
C. Anak lahir berbulu kasar

22. Sapi yang menderita piosalping adalah


A. Radang pada tuba falopii disertai penimbunan nanah

23. Perbedaan Bloat dan Tympani adalah pada bloat terjadi:


A. Pembentukan gas metan berlebihan dalam rumen dan tidak dapat dikeluarkan
B. Pembentukan gas CO2 berlebihan dalam rumen dan tidak dapat dikeluarkan
C. Pembentukan gas berbusa berlebihan dalam rumen dan tidak dapat dikeluarkan

24. Sapi yang menderita atropi ovarium dapat dikelirukan dengan :


A. Hipoplasia ovarium

25. Pengobatan sapi menderita korpus luteum presisten akibat endometritis adalah :

1. Prostaglandin untuk melisis korpus luteum


2. LH untuk pertumbuhan folikel
3. Antibiotik untuk mengobati radang uterus
4. LTH untuk sekresi prostaglandin

26. Sapi yang menderita kista luteal, pemeriksaan darahnya adalah sebagai berikut:
1. LH rendah
2. Estrogen tinggi
3. Prolaktin tinggi
4. FSH dan LTH rendah

27. Dinding uterus yang terbalik tetapi masih berada dalam rongga vagina disebut
a. Inversio uteri
b. Prolap uteri
c. Prolap rekti
d. Inversio rekti
e. Inversio prolap uteri rekti
UTS 2020

1. Terjadinya Refleks Ferguson pada proses partus mengakibatkan rangsangan pada


hipothalamus, sehingga hipothalamus merangsang hipofisa posterior untuk mensekresikan :
A. ACTH
B. Prostaglandin
C. Relaksin
D. Oksitosin

2. Hormon spesifik yang hanya dihasilkan oleh Kuda betina bunting adalah :
A. hCG
B. Progesteron
C. Estradiol 17β
D. eCG / PMSG

3. Anestesi untuk ruminansia yang ideal sebagai anestesi kebidanan dan yang paling sering
digunakan adalah :
1. Anestesi inverted “L” blok
2. Anestesi epidural
3. Anestesi blok paralumbal
4. Anestesi torakolumbal

4. Tindakan mendorong fetus atau bagian tubuh fetus kearah uterus untuk menciptakan ruang
sehingga memungkinkan dilakukannya reposisi, disebut :
A. Rotasi
B. Reposisi
C. Retropulsi

5. Tanda-tanda bahwa anestesi block paravertebral berhasil adalah …..


1. Terjadi hipertermia kulit 3. Terjadi scoliosis
2. Relaksasi otot panggul 4. Terjadi lordosis

6. Hasil positif bunting pada uji Cuboni ditunjukkan dengan penentuan .......
1. Estrogen secara kuantitatif
2. Cincin hijau fluoresence pada permukaan larutan
3. Endapan hijau fluorescence pada dasar tabung
4. Estrogen secara kualitatif

7. Breech adalah suatu posture/penekukan yang terjadi pada :


A. Kedua persendian pinggul
8. Terbentuknya warna hijau fluorensence pada uji Cuboni adalah terjadi karena adanya reaksi
antara Estrogen dalam urine dengan :
A. Petroleum Benzene
B. H2SO4
C. H2SO4 pekat
9. Berikut ini tentang syarat dilakukan tarik paksa pada pertolongan kasus distokia fetalis :
1. Dilakukan oleh tidak lebih dari 4 orang laki-laki dewasa
2. Dapat dilakukan dengan menggunakan Calf puller
3. Tidak ada kesalahan kedudukan fetus
4. Tidak oversize fetus

10. Untuk mendiagnosa fetus masih hidup pada situs longitudinal anterior, adalah :
1. Refleks menelan/menyedot
2. Refleks pedal/interdigital
3. Bola mata dapat dipakai obyek pemeriksaan
4. Refleks menjepit dari spincter ani

11. Berikut ini adalah pernyataan tentang penjahitan uterus pada section caesaria :
1. Menggunakan bahan yang absorbable 3. Catgut plain/chromic atau PGA
2. Pola tusukan Lembert atau Cushing 4. Jahitan harus cukup erat

12. Habitus abnormal yang sering terjadi pada Kuda dengan situs longitudinal anterior, posisi
dorsal adalah :
A. Hock flexion
B. Vertex cervico-thoracalis
C. Bihip flexion
D. Breech
E. Vertex cephalo-cervicalis

13. Tekanan dari moncong fetus untuk merangsang dilatasi serviks uteri pada proses partus, akan
mengakibatkan timbulnya :
A. Refleks Ferguson

14. Diagnosa kebuntingan dengan pemeriksaan hormon progesteron pada Kuda, sampel diambil
pada :
A. 35 hari setelah dikawinkan

15. Komplikasi yang dapat ditemukan selama operasi caesar dan menghambat jalannya operasi :
1. Perdarahan arteri uterina media
2. Gangguan oleh rumen yang terlalu penuh
3. Kesulitan eksteriorisasi uterus
4. Bloat/timpani

16. Berikut ini adalah indikasi seksio caesaria non elektif (emergency) :
1. Torsio uteri
2. Disproporsional fetus dengan pelvis induk
3. Dilatasi serviks uteri inkomplit
4. Embrio transfer

17. Komplikasi penanganan distokia fetalis dengan melakukan tarik paksa yang tidak benar
adalah :
A. Hernia uteri

18. Induksi kelahiran pada Kuda bukan merupakan prosedur rutin, akan tetapi bisa dilakukan
apabila terdapat tanda-tanda berikut :
1. Masa kebuntingan normal
2. Serviks uteri sudah relaksasi dan oedematus
3. Umur fetus sudah cukup
4. Ambing sudah membesar

19. Kasus distokia pada anjing dengan persentase cukup tinggi, terjadi pada breed
Brachycephalic, yaitu :
1. Anjing berwajah datar, kepala besar, pelvis sempit, dan bahu lebar
2. Anjing berwajah panjang dan kaki-kakinya pendek
3. Breed : Bulldog, Pug, Boxer, Boston Terrier, Pekingese
4. Breed : Welsh Corgi, Dachshund, Scottish Terrier, Basset Hound

20. Preparat yang digunakan untuk induksi kelahiran pada Kambing dan Domba adalah :
A. Oksitosin 30 IU per IM
B. Cloprostenol 63-125 µg/ekor IM

21. Pernyataan dibawah ini adalah benar tentang blok paravertebral:


A. Anesthesi mulai bekerja ditandai dengan lemasnya ekor
B. Disebut juga anesthesi blok “L terbalik” / “7”
C. Injeksi tunggal untuk multiple spinal nerves
D. Overdosis menyebabkan sapi ambruk karena hilangnya kontrol kaki belakang
E. Pendekatan lateral disebut juga dengan blok paralumbal

22. Anestesi paralumbal dilakukan untuk indikasi seksio Caesaria, bersama dengan :
1. Anestesi lokal
2. Anestesi fossa paralumbal
3. Anestesi inverted “L”/ “7” block
4. Anestesi epidural

23. Differensial diagnosa umur kebuntingan 3 bulan pada Sapi dengan palpasi rektal adalah :
A. Torsio uteri
B. Piometra
C. Endometritis

24. Berikut ini adalah benar pada kebuntingan umur 60 hari pada Sapi:
1. Terasa adanya membrane slip
2. Terasa kedua kornua uteri asimetri
3. Terasa fluktuasi cairan amnion
4. Terasa adanya fremitus

25. Pertolongan kasus distokia fetalis situs longitudinal posterior, posisi dorso sakral, habitus
Breech adalah sebagai berikut : retropulsi …...... , raih dan tarik …....., sehingga terjadi
......…tarsal, kemudian…........tarsal, raih dan tarik ......…., selanjutnya lakukan pada kaki yang
lain.

Select one:
A. Pelvis fetus, femur fetus, fleksi, reposisi, meta tarsal
B. Pelvis fetus, tibio-fibula, fleksi, retropulsi, meta tarsal
C. Pelvis fetus, femur fetus, fleksi, retropulsi, tibio-fibula
D. Pelvis fetus, tarsal, ekstensi, reposisi, meta tarsal
E. Pelvis fetus, tibio-fibula, fleksi, reposisi, meta tarsal

26. Resiko anastesi umum pada hewan besar adalah sebagai berikut:
1. Dapat terjadi bloat dan regurgitasi isi rumen
2. Depresi cardiorespiratory
3. Terjadi hipoksemia, hiperkapmia
4. Hipoventilasi, hipotensi

27. Kasus distokia pada anjing dan kucing sangat tinggi pada breed Achondroplastic, karena :
1. Lebih sering nervus dan cemas
2. Liter sangat besar (3-4 tahun)
3. Terjadi kelelahan uterus
4. Pelvis inlet memipih pada dimensi sacropubis
KUIS IKK I SEBELUM UTS [2020]

1. Yang dimaksud dengan Cystocel vagina adalah..


a. Invesrio vesicae adalah cystocele tipe serosa
b. Vesika urinaria masuk dan menyumbat vagina
c. Kasus ini lebih sering terjadi pada sapi
d. Prolapses vesicae adalah cystocele tipe mukosa
e. Vesika urinaria masuk dan menyumbat serviks uteri

2. Sundulan dari moncong fetus untuk merangsang dilatasi serviks uteri pada proses partus
akan mengakibatkan timbulnya
a. Reflex ferguson
b. Konstriksi saluran kelahiran
c. Retensio secundinae
d. Inertia uteri
e. Torsio uteri

3. Diagnose kebuntingan dengan pemeriksaan kadar hormone progesterone pada sapi,


sampel diambil pada….
a. Sembarang waktu
b. Hari ke 30 setelah dikawinkan
c. Hari ke 22-24 setelah dikawinkan
d. 35 hari setelah dikawinkan
e. 30 hari setelah dikawinkan

4. Kerja sinergi dari homon-hormon yang menyebabkan kontraksi myometrium, antara lain
adalah hormone……yang dikeluarkan oleh endometrium.
a. Progesterone
b. PGF2alfa
c. Oksitosin
d. Relaksin
e. Estrogen

5. Differensial diagnose untuk kebuntingan dini pada sapi dengan palpasi rektal adalah….
a. Retensio secundinae
b. Piometra
c. Torsio uteri
d. Mastitis
e. Endometritis

6. Pernyataan dibawah ini adalah tentang terjadinya inertia uteri sekunder….


a. Terjadi pada spesies politokus saja
b. Pada hewan politokus karena jumlah anak yang terlalu banyak
c. Tidak terdapat tanda-tanda stadium pertama proses partus
d. Dapat terjadi karena lanjutan dari inertia uteri primer
e. Bersifat genetis

7. Bila kita melakukan pemeriksaan kebuntingan sapi dengan palpasi rektal pada 3 bulan
setelah IB, maka dapat ditemukan adanya….
a. Plasentom ukuran 1,5 cm
b. Jawaban A dan B benar(2 jwbn n pilihan acak, kemungkinan ini)
c. Fremitus a.uterina media
d. Fremitus v.uterina media
e. Fetus sebesar Rat

8. Berikut ini adalah pernyataan tentang Dilatasi Inkomplit Serviks pada Domba: Disebut
Ringwomb

9. berikut ini adalah pernyataan tentang torsio uteri….


a. Menyebabkan inertia uteri sekunder
b. Lebih banyak terjadi pada kuda daripada sapi
c. Merupakan komplikasi dari stadium pertama atau awal stadium kedua kelahiran
d. Pertolongan paling popular dilakukan dengan rotasi fetus per vaginum
e. Lebih sering terjadi torsio searah jarum jam

10. Induksi kelahiran pada kuda bukan merupakan prosedur rutin, akan tetapi bisa dilakukan
apabila terdapat tanda-tanda berikut…..
a. Mengalami serotinus
b. Ambing sudah membesar
c. Umur fetus belum cukup
d. Jawaban A dan B benar
e. Serviks uteri masih menutup

11. Perparat yang digunakan untuk induksi kelahiran pada domba dan kambing adalah….
a. Oksitosin 30 IU per IM
b. Cloprostenol 175 mikrogram/ekor IM
c. PGF2alfa 10 mg per IM
d. Cloprostenol 63-125 mikrogram/ekor IM
e. Oestradion 25 mg IM
12. Inertia uteri primer merupakan penyebab umum terjadinya distokia maternal pada spesies
politokus. Penyebabnya antara lain adalah….
a. Defisiensi oksitosin
b. Torsio uteri
c. Hipokalsemia
d. Senilitas
e. Betul semua

13. Pemeriksaan kebuntingan pada babi dapat dilakukan dengan….


a. Rektal satu jari
b. Rektal satu tangan
c. Tinju perut
d. Palpasi abdomen
e. Pemeriksaan kelenjar mamae

14. Hormone yang disekresikan oleh ovarium mulai umur kebuntingan 7 bulan pada sapi,
dan menyebabkan dilatasi ligamentum di daerah pinggul dan dilatasi serviks uteri,
adalah….
a. Cortison
b. Progesterone
c. Estrogen
d. Relaksin
e. Oksitosin

15. Distokia maternal dapat disebabkan karena hal-hal dibawah ini….


a. Konstriksi saluran kelahiran
b. Dilatasi serviks inkomplit
c. Terjadi torsio uteri
d. Terjadi karena inertia uteri
e. Betul semua

16. Berikut ini pernyataan tentang diagnosis kebuntingan dengan progesteron pada sapi….
a. Merupakan diagnosis kebuntingan yang sensitive
b. Merupakan diagnosis kebuntingan yang akurat
c. Sampel dapat diambil setiap saat
d. Sampel dapat berupa urin
e. Merupakan analisis kualitatif

17. Tidak timbul kembalinya birahi pada hewan yang bunting setelah dikawinkan disebabkan
oleh…..
a. PGF2 alfa disekresikan oleh endometrium
b. Progesterone dihasilkan oleh korpus luteum
c. Estrogen kadarnya rendah
d. Kematian embrio dini
e. GnRH disekresikan hypothalamus

18. Diagnosa kebuntingsn pada sapi dengan palpasi rektal paling dini dapat dilakukan pada
a. 35-36 hari sesudah IB
b. 45 hari atau 6 minggu setelah Ib
c. 3 bulan setelah IB
d. Jawaban A dan B benar
e. 22 hari sesudah IB

19. Kejadian dimana kelahiran fetus yang telah cukup umur, keluar dengan kemampuan
bersama antara anak dan induk dalam kisaran waktu yang sama normal pada fase 1 dan 2
kelahiran disebut…
a. Distokia fetalis
b. Distokia maternal
c. Inertia uteri sekunder
d. Eutokia
e. Inertia uteri primer

20. Diagnose kebuntingan pada kuda dengan pemeriksaan hormone yang spesifik adalah
dengan memeriksa hormone..
a. Prostaglandin
b. PMSG
c. Estrogen
d. Estron sulfat
e. Progesterone

21. Uji cuboni adalah merupakan pemeriksaan kebuntingan dengan penentuan….


a. Progesterone secara kualitatif
b. Estrogen secara kualitatif
c. Kadar estrogen secara kuantitatif
d. Estrogen secara serologis
e. Progesterone secara kuantitatif

22. Berikut ini tentang dilatasi serviks tidak sempurna yang menyebabkan distokia
maternal…..
a. Prevalensinya 15-32% pada sapi perah
b. Merupakan kasus spesifik pada Heifers
c. Fibrosis serviks akibat pertolongan distokia sebelumnya yang kurang legeartis
d. Jarang terjadi pada sapi perah multipara
e. Kurangnya respon serviks terhadap hormone oksitosin

23. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya proses partus antara lain adalah….
a. Factor kekuatan kontraksi uterus
b. Factor saluran kelahiran
c. Factor fetus
d. Factor kontraksi abdomen dan diafragma
e. Jawaban betul semua

24. Bila fetus tidak dapat keluar secara normal akibat adanya hambatan maternal atau fetal
disebut….
a. Premature
b. Labor
c. Distokia
d. Abortus
e. Eutokia

25. Stress pada fetus di dalam uterus induk karena keterbatasan ruang dan nutrisi
menyebabkan rangsangan pada hypothalamus, sehingga mengakibatkan hypothalamus
merangsang hipofisa anterior untuk mensekresikan…..
a. ACTH
b. FSH
c. LH
d. Cortisol
e. Oksitosin
UTS IKK 2016

1. Tidak timbul kembalinya birahi pada hewan yang bunting setelah dikawinkan disebabkan oleh :
a. Estrogen kadarnya rendah
b. GnRH disekresikan hypothalamus
c. Kematian embrio dini
d. Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum
e. PGF2 alfa disekresikan oleh endometrium

2. Diagnosis kebuntingan di laboratorium dengan teknik radioimmunoassay (RIA) bekerja dengan


prinsip :
a. Reaksi Ab+ Ag sampel, bersaing dengan Ab terlabel
b. Reaksi Ab + Ag sampel, bersaing dengan Ag terlabel
c. Pancaran sinar gamma
d. Fenomena Doppler
e. Prinsip pulse – echo

3. Diagnosis kebuntingan pada ternak yang dapat mendeteksi kebuntingan paling dini adalah
dengan metode pemeriksaan :
a. Eksplorasi rektal
b. Progesterone
c. Uji cuboni
d. USG
e. Echotomografi

4. Cuboni test adalah pemeriksaan kebuntingan dengan penentuan…


a. Kadar estrogen secara kuantitatif ( RIA )
b. Progesterone secara kualitatif
c. Estrogen secara kualitatif
d. Progesterone secara kuantitatif
e. Estrogen secara serologis

5. Yang dimaksud dengan labor adalah


a. Kejadian fisiologis yang terjadi pada akhir masa kebuntingan
b. Pengeluaran fetus dari uterus dalam keadaan mati ( abortus )
c. Kelahiran fetus dalam keadaan hdup sebelum waktunya ( prematur )
d. Pengeluaran fetus yang melebihi masa kebuntingan normal ( serotinus )
e. Pengeluaran fetus dengan bantuan manusia ( distokia )

6. Fetus yang lahir dalam keadaan hidup sebelum berakhirnya masa kebuntingan, disebut
a. Abortus
b. Premature
c. Still birth
d. Distokia
e. Etokia

7. Hormon yang berfungsi untuk dilatasi serviks dan pengendoran otot serta ligamentum di daerah
pinggul adalah
a. Oksitosin
b. Estrogen
c. Relaksin
d. PGF2alfa
e. Progesterone

8. Berikut ini benar tentang fremitus pada ternak sapi


a. Aliran vena uterine media
b. Melekat pada kornua uteri
c. Melemah mendekati kelahiran
d. Terdeteksi mulai kebuntingan 3,5 bulan
e. Dapat dideteksi dengan eksplorasi rektal satu jari

9. Kejadian dimana kelahiran fetus yang telah cukup umur, keluar dengan kemampuan bersama
antara anak dan induk dalam kisaran waktu yang normal pada fase ke 1 dan 2 kelahiran, disebut
:
a. Distokia fetalis
b. Distokia maternal
c. Eutokia
d. Intertia uteri primer
e. Inertia uteri sekunder

10. Ringwomb adalah


a. Dilatasi inkomplit serviks pada kuda
b. Penyakit cacaing pada domba
c. Abortus pada sapi
d. Dilatasi inkomplit serviks pada domba
e. Gangguan miomentrium pada domba

Memakan rumput yang terkontaminasi fusarium graminaerum / Pasteur red clover

11. Berikut ini benar tentang pembukaan serviks tidak sempurna yang menyebabkan distokia
maternal
a. Pravelansi 15 – 32 % pada sapi perah
b. Merupakan kasus spesifik pada heifers
c. Fibrosis serviks akibat perotlongan distokia sebelumnya yang kurang legeartis
d. Jarang terjadi pada sapi perah multipara
e. Kurangnya respons serviks terhadap hormon oksitosin
12. Berikut ini adalah pernyataan tentang torsio uteri
a. Lebih banyak terjadi pada kuda dari pada sapi(kuda jarang)
b. Merupakan komplikasi awal fase pertama kelahiran(akhir fase 1, awal fase 2)
c. Menyebabkan inertia urteri sekunder(primer)
d. Lebih sering terjadi torsio searah jarum jam (berlawanan jarum jam)
e. Pertolongan paling sering dilakukan dengan rotasi per vaginam (popular= rolling)

13. Pertolongan oversize fetus (gatau aku yg ini )


a. Tarik paksa dengan tenaga empat laki laki dewasa [ syarat reposisi fetus ]
b. Fetotomia pabila fetus salah letak, telah mati dan telah rigormortis
c. Section cesaria apabila fetus salah letak, telah mati namun belum rigormortis [ syarat harus
masih hidup ]
d. Fetotomi paling aman dengan teknik per kutan
e. Fetotomi menggunakan pisau

14. Untuk mendiagnosa fetus masih hidup pada situs longitudinal posterior, adalah
a. Reflex menelan/ menyedot
b. Bola mata dapat dipakai obyek pemeriksaan
c. Rongga hidung dapat ditutup sehingga dia menggeliat kalau masih hidup
d. Reflex pedal / interdigital
e. Reflex berkedip

15. Distokia maternal yang disebabkan disproporsional fetus dengan pelvis inlet terjadi pada :
a. Bulldog calves, faktor senilitas, sapi premipara
b. Heifers, callus tulang pelvis, fetus cephalomegali
c. Multipara, tumor tulang pelvis, induk immature
d. Induk belum dewasa tumbuh, permipara, achondroplastic dog
e. Achondroplastic calves, senilitas induk, immaturity

16. Apabila peternak melaporkan bahwa sapinya kesulitan melahirkan lebih dari 12 jam maka dapat
diduga disebabkan oleh :
a. Inertia uteri primer
b. Salah letak fetus
c. Kematian fetus
d. Pembukaan serviks tidak sempurna
e. Fetus terlalu besar relative

17. Yang dimaksud dengan vertex adalah


a. Penekukan persendian bahu
b. Penekukan persendian pinggul
c. Penekukan kepala kearah abdomennya
d. Penekukan kepala kearah atas
e. Penekukan kepala kearah ventral
18. Dibawah ini yang bukan merupakan syarat dilakukannay Tarik paksa adalah
a. Kedudukan fetus posisi dan habitus fetus normal
b. Ukuran fetus normal ( tidak oversize)
c. Cairan amnuon masih ada
d. Menggunakan tenaga lebih dari 4 laki laki dewasa
e. Tidak ada kelainan perkembangan

19. Pada situs tranversal, posisi fetus menunjukkan hubungan antara batas batas rongga pelvis
induk dengan ….. fetus situs : cephalo ilia dex/ sin
a. Kepala
b. Kaki depan
c. Kaki belakang
d. Dada – perut ventral
e. Punggung dorsal

20. Penyebab distokia pada sapi paling besar persentasenya adalah..


a. Kelainan letak fetus
b. Posterior pre..
c. Inertia uteri
d. Konstriksi pelvis
e. Oversize fetus

21. Deteksi kebuntingan pada hewan hendaknya dilakukan secara dini, dengan tujuan
1. Segera ditangani masalah infertilitasnya apabila ternyata tidak bunting
2. Mengawinkan kembali apabila ternyata tidak bunting, sikuls birahi normal
3. Memutuskan culling apabila sudah beberapa kali dikawinkan ternyata tidak bunting
4. Menghasilkan satu anak per tahun

22. Hal hal dibawah ini adalah benar pada kebuntingan 105 hari pada sapi
1. Fetus dapat diraba 3 bulan
2. Plasentom dapat diraba 90 hari
3. Fremitus dapat diraba80 – 120 hari
4. Membrane slip dapat diraba

23. Hasil false positif pada pemeriksaan progesterone dengan teknik RIA untuk pemeriksaan
kebuntingan pada sapi bisa terjadi karena..
1. Perpanjangan masa hidup CL
2. Kematian embrio dini
3. Kebuntingan semu
4. Siklus birahi yang panjang

24. Dibawah ini yang menunjukkan hubungan tegak lurus antara sumbu memanjang tubuh fetus
dan sumbu memanjang saluran kelahiran adalah situs
1. Transverso ventral
2. Longitudinal anterior
3. Transverso dorsal
4. Longitudinal posterior
25. Untuk posisi cephalo ilial sinistra pernyataan dibawah ini yang sesuai adalah
1. Situs transverso dorsal
2. Situs longitudinal anterior
3. Situs transverso ventral
4. Situs longitudinal posterior

26. Dibawah ini yang merupakan habitus tidak normal untuk kaki depan adalah
1. Breech = kedua pinggul menekuk
2. Carpal flexion
3. Hock flexion
4. Incomplete extension of elbow

27. Dibawah ini merupakan penyebab absolut oversized fetus…


1. Prolonged gestation period
2. Induk makan banyak dengan kandang yang terlalu sempit
3. Sapi induk dari breed yang lebih kecil dari pejantan
4. Jenis kelamin anak

28. Yang dimaksud dengan induksi kelahiran adalah


1. Inisiasi buatan pada stadium I kelahiran dan stadium berikutnya untuk mencapai viabilitas,
kesehatan dan anak normal
2. Mengakhiri kebuntingan tanpa memperhatikan kesehatan dan kehidupan fetus
3. Dikerjakan minimal 2 minggu terakhir dari masa bunting untuk mendapatkan daya hidup
anak tinggi
4. Dilakukan tanpa memperhitungkan resiko dan untung rugi

29. Preparat yang digunakan untuk induksi kelahiran yang tergolong short acting adalah
1. Corticosteroid, prostaglandin atau kombinasi
2. Corticosteroid yang merupakan sintesis estrogen dari plasenta
3. Dexamethasone 20 – 30 mg per im.
4. Flumethasone 8 – 10 mg per im

30. Distokia maternal dapat disebabkan karena hal hal dibawah ini
1. Konstriksi saluran kelahiran
2. Terjadinya torsio uteri
3. Dilatasi serviks yang inkomplit
4. Kekurangan tenaga untuk mengejan

31. Dibawah ini yang merupakan syarat dilakukannya Tarik paksa adalah
1. Kedudukan ( situs, posisi dan habitus ) fetus normal
2. Ukuran fetus normal ( tidak oversize )
3. Cairan amnion masih ada
4. Menggunakan tenaga lebih dari 4 laki laki dewasa

32. Berikut ini adalah hormon yang dikeluarkan oleh ovarium mulai umur kebubtingan 7 bulan pada
sapi, berperan untuk dilatasi serviks dan mengendurkan ligamentum di daerah pinggul pada fase
1 proses kelahiran :
1. Estrogen
2. Progesterone
3. PGF2 alfa
4. Relaxin

33. Resiko anastesi umum pada hewan besar adalah sebagai berikut
1. Dapat terjadi bloat dan regurgitasi isi rumen
2. Depresi cardiorespiratory
3. Hipoksemia hiperkapmia
4. Hipoventilasi, hipotensi

34. Preparat anastesi lokal yang penggunaannya lebih luas, daya sebarnya bagus, potensi bagus dan
bekerjanya cepat adalah
1. Lidocaine hydrochloride
2. Golongan esters
3. Golongan amides
4. Procaine hydrochloride

35. Fixasi waktu melakukan forced extraction pada pertolongan distokia sebaiknya
1. Tidak dilakukan pada persendian carpal atau tarsal
2. Tali dapat merusak lig. Dan susunan tulang persendian carpala tau tarsal
3. Sebaiknya ligase di distal tulang metatarsal atau distal metacarpal
4. Sebaiknya dilakukan pada proximal tulang tarsal atau distal tulang tibia

36. Keuntungan teknik pemeriksaan kebuntingan dengan eksplorasi rektal dibanding teknik lainnya
adalah hasilnya lebih akurat, langsung dan murah SEBAB servik uteri adalah merupakan organ
reproduksi yang menjadi landmark atau penanda lokasi dalam melakukan eksplorasi rektal pada
sapi [ BENAR BENAR TDK BERHUB (B) ]

37. Diagnosis kebuntingan pada sapi dengan pemeriksaan hormon progesterone mepunyai akurasi
sebesar 85% SEBAB diagnosis kebuntingan paling dini pada sapi adalah dengan pemeriksaan
hormon progesterone [ [BENAR BENAR TIDAK BERHUB (B)]

38. Cuboni adalah teknik diagnosis kebuntingan dengan pemeriksaan hormon estrogen secara
kuantitatif SEBAB hasil uji cuboni positif bunting ditandai dengan adanya bentukan cincin
fluorescent SALAHBENAR (D)]
39. Fase I kelahiran antara lain ditandai terjadinya kontraksi myometrium dan dilatasi serviks dan
ligamentum di daerah pinggul SEBAB fase II kelahiran pada sapi adalah fase pengeluaran
selaput fetus atau plasenta [ BENAR SALAH ( C ) ]

40. Penampang pelvis yang paling besar adalah sacro iliaca SEBAB kejadian kasus distokia pada sapi
dapat disebabkan oleh penyempitan saluran kelahiran [BENAR BENAR TIDAK BERHUB (B)

41. Menjelang kelahiran terjadinya re orientasi / disposisi fetus dalam uterus SEBAB distokia selalu
disebabkan oleh kegagalan reorientasi fetus pada stage I proses kelahiran [ BENAR BENAR
BERHUB (A) ]

42. Induksi kelahiran pada kuda dilakukan untuk menginduksi stadium I kelahiran SEBAB induksi
kelahiran pada kuda dilakukan apabila serviks telah mengalami dilatasi / membuka [
SALAHBEANR ( D) ]

43. Torsio uteri terjadi karena ketidakstabilan uterus pada saat bunting SEBAB teknik pertolongan
torsio uteri adalah dengan epidural anastesi, kemudian pasang kayua atau cammere’s torsion
fork yang diiaktkan pada tubuh fetus BENAR BENAR TIDAK BERHUB (b)

44. Presentasi fetus yang normal adalah longitudinal anterior / posterior, posisi dorso pubis SEBAB
syarat dilakukan Tarik paksa diantaranya adalah kedudukan fetus harus normal [SALAH BENAR
(D)

45. Kedudukan fetus yang normal merupakan syarat dilakukannya Tarik paksa SEBAB Tarik paksa
boleh dilakukan dengan tenaga maksimal 4 laki laki dewasa [ BENAR BENAR TDK BERHUB (B) ]

46. Epidural anastesi bermanfaat dilakukan apabila perejanan merupakan masalah seperti pada
penanganan prolapses vagina / uteri SEBAB overdosis pada epidural anstesi dapat
mengakibatkan hilangnya control kaki belakang sehingga hewan bisa jatuh [ BENAR BENAR TDK
BERHUB (B) ]

47. Penanganan distokia fetalis dengan kedudukan fetus abnormal dan masih hidup dapat dilakukan
dengan section Caesar SEBAB tindakan fetotomi hanya dilakukan bila fetus dalam keadaan
sudah mati [ BENAR BENAR BERHUB (B) ]

48. Kasus distokia pada sapi Belgian blur umumnya disebabkan oleh absolute oversized fetus SEBAB
kasus kejadian distokia fetalis yan disebabkan oleh oversized fetus persentasenya sebesar 46% [
BENAR BENAR BERHUB (B) ]

49. Lokasi epidural anastesi adalah pada firstintercoccygeal space atau sacroccygeal spaceSEBAB
epidural anastesi dapat mencegah straining dan manipulasi intravaginal tergasilitasi [ BENAR
BENAR BERHUB (B) ]
50. Kejadian distokia pada kucing biasanya terjadi karena selective breedingSEBAB distokia
maternal pada anjin denagn litter size sangt besar biasanya terjadi karena kelelahan uterus pada
induk pada waktu partus [BENAR BENAR TIDAK BERHUB (B)]
UAS IKK 2014

1. Berikut ini benar tentang diagnosis kebuntingan dengan progesteron pada ternak :
a. Merupakan analisis kualitatif d. Kecermatan mendiagnosis tidak bunting 100%
b. Sampel dapat diambil setiap saat e. Sampel dapat berupa urine
c. Merupakan diagnosis kebuntingan yang akurat
2. Penyempitan rongga pelvis pada sapi :
a. Diameter sacro-pubis proporsional
b. Dapat menyebabkan oversize fetus relatif
c. Pertolongan distokia sebelumnya yang tidak lege artis
d. Respons oksitosin pada ligamentum sacro-ischiadica dan sacro-iliaca kurang
e. Terjadi karena sapi dikawinkan setelah dewasa tubuh tercapai
3. Situs posisi dan habitus untuk kelahiran normal adalah yang dibawah ini kecuali :
a. Situs longitudinal anterior
b. Situs longitudinal posterior
c. Posisi ventral
d. Torsio uteri
e. Prolapsus uteri
4. Tarik paksa yang tidak dilakukan dengan benar bisa memungkinkan terjadinya hal-hal di bawah ini
kecuali :
a. Fraktura pada pelvis induk
b. Luka-luka pada saluran kelahiran
c. Fraktura pada ekstremitas fetus
d. Torsio uteri
e. Prolapsus uteri
5. Berikut ini benar tentang ringwomb :
a. Pembukaan serviks tidak sempurna
b. Proses kelahiran berhenti di fase kedua
c. Prevalensi 46 % pada domba
d. Disebabkan pakan yang progestogenik
e. Allantochorion sudah pecah
6. Yang dimaksud dengan vertex adalah.....
a. Penekukan persendihan bahu
b. Penekukan persendian pinggul
c. Penekukan kepala ke arah bawah
d. Penekukan kepala ke arah atas
e. Penekukan kepala ke arah lateral
7. Dibawah ini yang bukan merupakan syarat dilakukannya tarik Paksa adalah :
a. Kedudukan (situs, posisi dan habitus) fetus normal
b. Ukuran fetus normal (tidak oversize)
c. Cairan amnion masih ada
d. Menggunakan tenaga lebih dari 4 laki-laki dewasa
e. Tidak ada kelainan perkembangan (monstrositis ; double kepala)
8. Penyebab distokia pada sapi paling besar presentasenya adalah....
a. Kelainan letak fetus
b. Posterior presentation
c. Inertia uteri
d. Konstriksi pelvis
e. Oversize
9. Distokia yang disebabkan oleh kelainan situs posisi dan habitus aadalah sebesar.......
a. 6% b. 16% c. 26% d. 36% e. 46%
10. Hasil fase positif pada pemeriksaan progesteron dengan teknik RIA untuk pemeriksaan kebuntingan
pada sapi bisa terjadi kecuali karena....
a. Perpanjangan masa hidup CL
b. Kematiaan embrio dini
c. Kebuntingan semu
d. Interval birahi yang panjang
e. Interval birahi yang pendek
11. Diagnosis kebuntingan pada ternak yang dapat mendektesi kebuntingan paling dini adalah dengan
metode pemeriksaan :
a. Eksplorasi rektal
b. Progesteron
c. Uji Cuboni
d. USG
e. Echotomografi
12. Berikut ini benar tentang fremitus pada ternak sapi :
a. Aliran vena uterina media
b. Melekat pada kornua uteri
c. Melemah mendekati kelahiran
d. Terdektesi mulai kebuntingan 3,5 bulan
e. Dapat dideteksi dengan eksplorasi rektal satu jari
13. Kejadian false positif pada pemeriksaan progesteron dengan teknik RIA untuk pemeriksaan
kebuntingan pada sapi adalah kurang lebih sebesar.....
a. 1% b. 6% c. 12% d. 18% e. 22%
14. Berikut ini benar tentang pembukaan serviks tidak sempurna yang menyebabkan distokia maternal
:
a. Prevalensinya 15-32% pada sapi perah
b. Merupakan kasus spesifik pada heifers
c. Fibrosis serviks akibat pertolongan distokia sebelumnya
d. Jarang terjadi pada sapi perah multipara
e. Kurangnya respons serviks terhadap hormone oksitoksin
15. Pada situs transversal, posisi fetus menunjukkan hubungan antara batas-batas rongga pelvis induk
dengan.......fetus
a. Kepala b. Kaki depan c. Kaki belakang d. Dada-perut/ventral
e. Punggung/dorsal
16. Torsio uteri :
a. Lebih banyak terjadi pada kuda daripada sapi
b. Merupakan komplikasi awal fase pertama kelahiran
c. Menyebabkan inertia uteri sekunder
d. Lebih sering terjadi torsio searah jarum jam
e. Pertolongan paling sering dilakukan dengan rotasi per vaginam
17. Pertolongan oversize fetus :
a. Tarik paksa dengan tenaga empat laki-laki dewasa
b. Fetotomi apabila fetus salah letak, telah mati dan telah rigormortis
c. Sectio cesaria apabila fetus salah letak, telah mati namun belum rigormortis
d. Fetotomi paling aman dengan teknik per kutan
e. Fetotomi menggunakan pisau jari
18. Pemeriksaan kebuntingan pada sapi umur kebuntingan tiga bulan dapat ditemukan, kecuali :
a. Korpus luteum graviditatum
b. Kantong amnion
c. Karunkula-kotiledon
d. Fremitus
e. Fetus sebesar mencit
19. Berikut ini penyempitan saluran kelahiran yang menyebabkan distokia maternal :
a. Tumor vagina, hernia uteri, inertia uteri primer
b. Prolapsus cysticae, Ring womb, Saluran Mullery Persisten
c. Pembukaan serviks tidak sempurna, torsio uteri, prolapsus uteri
d. Inversio vesica urinaria, penyempitan rongga pelvis, rupture diafragmatika
e. Cystocele vagina, ectopic pregnancy, salah letak uterus bunting
20. .........prolapsus vesica urinaria (VU) :
a. VU keluar terbalik melalui meatus urinarius
b. Permukaan VU tampak seperti beludru
c. Warna VU kemerahan makin lama menbiru
d. VU makin lama makin besar berisi urin
e. Terdapat dua lubang ureter pada permukaan VU
21. Fixasi waktu melakukan forced extraction pada pertolongan kelahiran foetus sebaiknya tidak
dilakukan pada persandian carpal atau tarsal sebab :
a. Tali/tampar dapat merusak lig. dan susunan tulang persendian
b. Sebaiknya dilakukan pada proximal tulang tarsal atau distal tulang tibia
c. Sebaiknya ligasi di distal tulang metatarsal atau distal metacarpal
d. Jawaban a dan c benar
e. Semua jawaban salah
22. Distokia maternal yang disebabkan disporposional fetus denga pelvis inlet terjadi pada :
a. Bulldog calves, faktor senilitas, sapi premipara
b. Heifers, callus tulang pelvis, fetus cephalo megali
c. Multipara, tumor tulang pelvis, induk immature
d. Induk belum dewasa tubuh, premipara, achondroplastic dog
e. Achondroplastic calves, senilitas induk, immaturity
23. Apabila peternak melaporkan bahwa sapinya kesulitan melahirkan lebih dari 12 jam, maka dapat
diduga disebabkan oleh :
a. Inertia uteri primer
b. Salah letak fetus
c. Kematian fetus
d. Pembukaan serviks tidak sempurna
e. Fetus terlalu besar relatif
24. Berikut ini benar tentang perbandingan prolapsus dan inversio vesica urinaria yang menyebabkan
distokia maternal :
Prolapsus Vesika Urinaria Inversio Vesica Urinaria
A. Ukuran relative tetap Ukuran makin lama makin besar
B. Warna kemerahan, seperti beludru Warna putih mengkilat, halus
C. Urine keluar menetes Urine distensi dalam vesica urinariia
D. Dapat ditemuakan lubang ureter Tidak ditemukan lubang ureter
E. Lapisan serosa tampak dari luar vulva Lapisan mukosa tampak diluar vulva

25. Kelahiran terjadi karena fetus sudah cukup umur mengalami stress di dalam uterus, dan akan
memicu fetus untuk mengeluarkan hormon ACTH, sehingga mengakibatkan keluarnya hormon dari
supra adrenal, yaitu hormon :
a. Progesteron b. Estrogen c. Mineralo & Glucocorticoid d. Oksitosin e. Relaxin
26. Berikut ini benar tentang faktor-faktor yang berkaitan langsung pada proses kelahiran, kecuali :
a. Kekuatan kontraksi uterus
b. Faktor fetus/anak
c. Faktor saluran kelahiran
d. Kekuatan kontraksi otot abdomen & diafragma
e. Kekuatan kontraksi servik
27. Cuboni test adalah pemeriksaan kebuntingan dengan penentuan....
a. Kadar estrogen secara kuantitatif
b. P4 secara kualitatif
c. Estrogen secara kualitatif
d. P4 secara kuantitatif
e. Semua jawaban salah
28. Absolut oversize foetus pada situs longitudinal anterior dengan tidak adanya sarana sectio-caesaria
maka yang pertama dieliminir dengan foetotomi adalah :
a. Persendian acetabulum
b. Persendian femuro-pelvic
c. Kedua tulang femur
d. P4 persatu persendian scapulo-thorax
e. Cephalo-ceervicalis
29. Pertolongan distokia maternal akibat vesica urinaria inversion :
a. Reposisi fetus, tarik paksa fetus, jahit vagina yang robek
b. Anestesi epidural, reposisi vesica urinaria, reposisi fetus, tarik paksa fetus
c. Paralumbal block, epidulal anestesi, reposisi vesica urinaria, jahit vagina yang robek
d. Kateterisasi vesica urinaria, reposisi vesica urinaria, reposisi fetus, tarik paksa fetus
e. Reposisi vesica urinaria, reposisi fetus, tarik paksa fetus
30. Kasus relative oversize foetus dapat diperberat oleh:
a. Situs long. Anterior tanpa habitus (Habitus normal)
b. Situs long. Posterior tanpa habitus (Habitus normal)
c. Situs long. Posterior dengan habitus (Habitus abnormal)
d. Jawaban b dan c benar
e. Jawaban benar semua
31. Berikut ini adalah hormon yang dikeluarkan oleh ovarium mulai umur kebuntingan 7 bulan pada
sapi, yang berperan untuk dilatasi servik dan mengendurkan ligamentum di daerah pinggul pada
fase I proses kelahiran :
a. Estrogen b. Progesteron c. PGF2alfa d. Relaxin e. Oksitoxin
32. Situs long. Posterior tidak distokia karena fetus, tetapi otomatis diameter foetus akan membesar
bila dilahirkan karena:
a. Arah ekor
b. Arah bulu
c. Arahvertebrae proc. Trans lumbal
d. Arah proc. Spinosus lumbal-thorax
e. Jawaban b dan d benar
33. Calving Interval adalah :
a. Jarak waktu antara melahirkan sampai bunting kembali
b. Jarak waktu antara satu kelahiran dengan kelahiran berikutnya
c. Jarak waktu antara perkawinan per kebuntingan
d. Jarak waktu antara melahirkan sampai birahi kembali
e. Jarak waktu antara birahi sampai birahi kembali
34. Service per conception adalah :
a. Jarak waktu antara melahirkan sampai bunting kembali
b. Jarak waktu antara satu kelahiran dengan kelahiran berikutnya
c. Jarak waktu antara perkawinan per kebuntingan
d. Jarak waktu antara melahirkan sampai birahi kembali
e. Jarak waktu antara birahi sampai birahi kembali
35. Service period adalah :
a. Jarak waktu antara melahirkan sampai bunting kembali
b. Jarak waktu antara satu kelahiran dengan kelahiran berikutnya
c. Jarak waktu antara perkawinan per kebuntingan
d. Jarak waktu antara melahirkan sampai birahi kembali
e. Jarak waktu antara birahi sampai birahi kembali
36. Sapi yang menderita Hemaprodit adalah :
a. Mempunyai dua alat kelamin
b. Mempunyai sallah satu alat kelamin
c. Mempunyai dua testes dan dua ovarium
d. Mempunyai salah satu alat kelamin namun sisanya ada
e. Tidak mempunyai kedua alat kelamin
37. Sapi yang menunjukkan Nimfomani yaitu sapi yang menunjukkan gejala:
a. Birahi
b. Birahi setiap hari
c. Birahi berulang setiap siklus birahi
d. Birahi berulang dalam 1 siklus birahi
e. Birahi setiap minggu
38. Sapi yang menderita anestrus yaitu sapi yang menunjukkan gejala :
a. Tidak birahi lama
b. Tidak birahi lebih dari 1 siklus birahi
c. Tidak birahi setiap siklus birahi
d. Tidak birahi selang waktu 3-4 hari
e. Tidak birahi
39. Sapi yang menderita Nimfomania, apabila diukur kadar hormonnya akan terjadi :
a. Kadar progesteron tinggi
b. Kadar estrogen tinggi
c. Kadar PGF2 alfa tinggi
d. Kadar LTH tinggi
e. Kadar LH tinggi
40. Sapi perah yang menderita Anestrus, apabila diukur kadar hormonnya akan terjadi :
a. Kadar progesteron tinggi
b. Kadar estrogen tinggi
c. Kadar PGF2 alfa tinggi
d. Kadar LTH tinggi
e. Kadar LH tinggi
41. Untuk mencegah terjadinya retensio sekundinarium pada ternak hendaknya dilakukan :
a. Pemberian Vit E dan selenium
b. Pemberian Vit E
c. Pemberian selenium
d. Pemberian Cu dan Fe
e. Pemberian Vit. D
42. Perbedaan sapi menderita kista folikel dan kista luteal adalah pada kista luteal :
a. Kadar LH tinggi
b. Kadar Estrogen tinggi
c. Kadar LTH tinggi
d. Kadar HCG tinggi
e. Kadar FSH tinggi
43. Persamaan sapi menderita kista folikel dan kista luteal adalah :
a. Kadar HCG kurang
b. Kadar LTH kurang
c. Kadar estrogen rendah
d. Kadar LH kurang
e. Kadar progesteron kurang
44. Kekurangan jodium pada ternak sapi spesifik ditandai dengan terjadinya :
a. Anak yang dilahirkan lumpuh
b. Induk nimfomania
c. Abortus pada akhir kebuntingan
d. Anak yang dilahirkan tanpa bulu
e. Anak diare berat
45. Kekurangan Vitamin E pada sapi perah dapat menyebabkan :
a. Anak lahir lumpuh
b. Induk nimfomania
c. Mumifikasi, maserasi
d. Silent estrus
e. Bulu rontok
46. Sapi yang sering birahi dalam satu siklus birahi akan terjadi sebagai berikut :
a. Sebaiknya di IB pada birahi yang kedua
b. Memberikan gejala tidak birahi tetappi terjadi ovulasi
c. Terapu pemberian PMSG
d. Progesteron tinggi
e. Pada ovariumnya terjadi kista folikel
47. Kerontokan bulu pada anak sapi yang dilahirkan dapat disebabkan :
a. Kadar Se dan P rendah
b. Kadar Mg dan Cu yang tinggi
c. Kadar kalsium tinggi dan Zn yang rendah
d. Kadar Ca dan P yang rendah
e. Kadar Mn tinggi dan Mg yang rendah
48. Kekurangan Beta karoten dan SE dalam pakan sapi dapat menyebabkan :
a. Nimfomania
b. Gangguan pembuahan
c. Emfisema
d. Anak lumpuh
e. Kematian embrio dini
49. Sapi yang kekurangan Cu dalam pakannya akan terjadi yang sangat spesifik yaitu :
a. Anak lumpuh
b. Anak lahir tidak bberbulu
c. Anak umur 3 hari lemah
d. Anak lahir diare
e. Anak keratosis
50. Sapi perah yang menderita mukometra akan terjadi sebagai berikut :
a. Korpus luteum periodikum
b. Korpus luteum rubrum
c. Korpus luteum albikan
d. Korpus luteum asesorium
e. Korpus luteum persisten

51. Sapi potong yang menderita korpus luteum persisten terjadi hal-hal sebagai berikut:
a. Sekresi prostaglandin rendah

b. Sekresi HcG rendah

c. Sekresi progesterone rendah

d. Sekresi LTH rendah

e. Sekresi PMSG rendah

52. Sapi yang di inseminasi buatan 4 kali namun tidak terjadi kebuntingan disebabkan karena :

a. Kadar estrogen tinggi

b. Sekresi protaglandin meningkat

c. Kadar FSH meningkat

d. Sekresi PMSG meningkat

e. Kematian Embrio dini

53. Hal-hal dibawah ini adalah benar pada kebuntingan 105 hari :

1. Fetal membran slip masih dapat dilakukan 2. Fetus dapat diraba

3. Ovarium teraba 4. Plasentom dapat diraba

54. Untuk mendiagnosa foetus masih hidup pada situs longitudinal posterior maka :

1. Lidah dapat dijulurkan kesalah satu sisi interalveole

2. Bola mata dapat dipakai obyek pemeriksaan

3. Rongga hidung dapat ditutup sehingga dia menggeliat kalau masih hidup

4. Refleks pedal

55. Dibawah ini yang menunjukkan hubungan tegk luru sumbu memanjang tubuh fetus dan sumbu
memanjang saluran kelahiran adalah situs :

1. Verticoventral 2. Longitudinal anterior


3. Transversodorsal 4. Longitudinal Posterior

56. Untuk posisi dorso ilial sinistra pernyataan dibawah ini adalah benar ....

1. Situs Transverso dorsal 2. Situs anterior

3. Situs Verticoventral 4. Situs posterior

57. Reposisi dapat dilakukan dengan ...........

1. Retropulsi 2. Fetotomi 3. Versi 4. Tarik paksa

58. Pernyataan dibawah ini adalah benar untuk posisi cephalo sakral :

1. Situsnya longitudinal 2. Harus dilakukan versi

3. Harus dilakukan rotasi 4. Situsnya transversal

59. Dibawah ini yang merupakan habitus tidak normal untuk kaki depan adalah .......

1. Breech 2. Carpal flexion

3. Hock Flexion 4. Incomplete extension of elbow

60. Dibawah ini merupakan penyebab absolut oversized fetus .......

1. Prolonged gestation period

2. Induk makan banyak dengan kandang yang terlalu sempit

3. Sapi induk dari breed yang lebih kecil dari pejantan

4. Jenis kelamin anak

61. Untuk mendiagnosa foetus masih hidup pada situs longitudinal anterior maka :

1. Lidah dapat dijulurkan kesalah satu sisi interalveole

2. Bola mata dapat dipakai obyek pemeriksaan

3. Rongga hidung dapat ditutup sehingga dia menggeliat kalau masih hidup

4. Refleks pedal

62. Terjadinya kematian embrio dini pada sapi perah dapat disebabkan akibat kekurangan pakan

1. Betakaroten 2. Tembaga (Cu)

3. Selenium (Se) 4. Barium (Br)


63. Kekurangan mineral Zn dalam ransum sapi perah akan berakibat :

1. Parakeratosis 2. Abortus

3. Kerontokan kulit 4. Retensio sekundinarum

64. Kekurangan vitamin A pada ransum sapi perah dapat terjadi :

1. Gangguan implantasi 2. Nimfomania

3. Keratinisasi epitel uterus 4. Kaki anak lemah

65. Untuk mengurangi kasus retensio sekundinarum pada sapi, maka dalam ransumnya,.,.,

1. Ditambahkan vitamin E 2. Ditambahkan vitamin D

3. Ditambahkan mineral Se 4. Ditambahkan mineral Cu

66. Babi yang menderita kekurangan kalsium dalam ransumnya dapat terjadi :

1. Jumlah anak menurun 2. Kematian fetus

3. Kematian embrio dini 4. Maserasi

67. Sapi yang menderita Nimfomania terjadi :

1. Gejala birahi berulang dalam 1 siklus birahi 2. Gejala birahi terus menerus

3. Kadar Lh yang kurang 4. KADAR hCG kurang

68. Sapi yang menderita silent estrus adalah:

1. Sapi tersebut tidak menunjukkan gejala birahi 2. Bila di IB akan terjadi bunting

3. Pada ovarium terjadi ovulasi 4. Kadar estrogen tinggi

69. Terjadinya perlekatan antara glad penis dengan preputium adalah sebagai berikut :

1. Bersifat menurun 2. Perlekatannya dibagian atas saja

3. Disebut frenulum persisten penis 4. Terapi menggunakan antibiotik

84. Penampang pelvis yang paling besar adalah Sacro-iliaca SEBAB Kejadian kasus distokia pada sapi
dapat disebabkan oleh penyempitan saluran kelahiran. BBTB

85. Keuntungan teknik pemeriksaan kebuntingan dengan eksplorasi rektal dibanding dengan teknik
lainnya adalah hasilnya lebih akurat, langsung dan murah SEBAB Servik uteri adalah merupakan organ
reproduksi yang menjadi landmark atau penanda lokasi dalam melakukan eksplorasi rektal pada
sapi.BBTB
86. Kekurangan vitamin A dalam ransum ternak dapat menyebabkan keratinisasi usus SEBAB Ternak
bunting muda terjadi keratinisasi uterus menyebabkan gangguan implantasi/kematian embrio.SB

87. Cystin dibutuhkan oleh tubuh apabila dalam ransum kekurangan metionin SEBAB Hal ini berarti
metionin dapat menggantikan cystin tetapi tidak sebaliknya. BBB

88. Kekurangan pakan pada sapi dapat menyebabkan gangguan reproduksi SEBAB Gangguan reproduksi
pada sapi akan selalu berakibat abortus.BS

89. Pada free martin, testis berkembang lebih dahulu daripada kawan kembarnya SEBAB Pada sapi
bunting kembar terjadi pertautan selaput fetusnya disertai anastomose.BBTB

90. Uterus didelpis adalah kelainan alat kelamin betina ditandai korpus uteri tidak ada SEBAB Uterus
berhubungan servik karena Duktus Muller gagal bersatu saat embrional.BBB

91. Kekurangan pakan pada sapi jantan berakibat terjadi gangguan hormon ICSH SEBAB ICSH dihasilkan
Sel Sertoli membantu proses spermatogenesis.BBB

92. Angka kebuntingan tinggi menyebabkan kematian anak tinggi SEBAB Efisiensi reproduksi pada sapi
dianggap baik bila angka kebuntingan mencapai 65-75%.SB/BBTB

93. Pada sapi yang testisnya tidak bisa turun kedalam skrotum libido tinggi SEBAB Testis yang tidak turun
dalam skrotum tidak dapat terjadi spermatogenesis.SB

94. Sapi yang menderita kista korpus luteum memberikan gejala anestrus SEBAB Anestrus dapat
disebabkan adanya radang pada endometrium.BBTB

95. Kebutuhan mineral pada ternak hanya 3-5% dan tubuh dapat menyediakan sendiri SEBAB
Mikromineral yang tidak dibutuhkan oleh ternak adalah Cu, J, Fe, Mn, Se dan Mg.BS

96. Sapi yang menderita hipofungsi ovarium disebabkan karena faktor genetik SEBAB Sapi yang
menderita hipoplasia ovarium, gemuk disebut buller.SB

97. Kekurangan Fe, Cu dan Co pada babi dapat menyebabkan anemia SEBAB Kekurangan Fe pada ternak
babi akan menyebabkan abortus dan anak lahir mati.BBTB

98. Akibat dari sapi perah yang kekurangan pakan akut adalah atropi ovarium SEBAB Hipofungsi ovarium
akibat dari atropi ovarium yang berlangsung secara kronis.BBTB/BBB

99. Sapi yang menderita hipoplasia ovarium disebabkan karena faktor genetik SEBAB Hipoplasia ovarium
dapat diderita sapi setelah melahirkan.BS

100. Atropi ovarium dapat diderita sapi perah setelah sapi tersebut mempunyai anak SEBAB Hipoplasia
ovarium diderita sapi perah sejak lahir.BBTB

*atropi ovarium dapat disebabkan rendahnya FSH dan LH akibat dihasilkannnya LTH pasca melahirkan
sehingga menghambat lisisnya korpus luteum→tdk ada pertumbuhan folikel & induk anestrus
SOAL UAS IKK 2011

1. Sapi yang menderita CLP, kadar hormone dalamdarahsebagaiberikut

a. Kadar progesterone tinggi c. Kadar estrogen tinggi

b. Kadar FSH tinggi d. Kadar LH tinggi

2. Sapi yang menunjukkangejalabirahiberulang, dapatdisebabkan

a. Kadar FSH dlmdarahberkurang c. Kdar estrogen dlmdrhberkurang

b. Kadar LH dlmdarahberkurang d. Kadar PMS dlmdarahberkurang

3. Sapi yang tidakmenunjukkangejalabirahitetapi di dalamtubuhterjadiovulasidisebut

a. Nhimpomania c. Silent Estrus

b. Sub estrus d. Repeat breeder

4. Sapi yang menderitahipofungsi ovarium secarakronisdaptmenyebabkanterjadinya

a. Hypoplasia ovarium c. Hipotropi ovarium

b. Atropi ovarium d. Hipogenetik ovarium

5. Sapiperahygmenderitakistafolikelakanmemberikangejalaklinissebagaiberikut

a. Tdkmenunjukkangejlbirahi c. Birahitetapisangatpendek

b. Birahi normal d. Birahi yang berulangulang

6. Sapi yang menderitahipofungsi ovarium, pd palpasirektalakanterasa

a. Ovarium besarnyanrmal, permukaan ovarium halus dan tdkadaaktivitas

b. Ovarium mengecil, permukaannyakasar dan tidakadaaktivitas

c. Ovarium mengeciladakorpus luteum ygmenetap

d. Ovarium mengecil, adafolikelygsistik

7. Anestrus yg normal pd sapiterdapat pd keadaansebagaiberikut, kecuali:


a. Bunting c. Endometritis-pyometra

b. Prepubertal d. Umurtua

8. Nimfomania pd sapidptdisebabkan oleh

a. Korpus luteum persisten c. Sistikkorpus luteum

b. Sistik luteal d. Sistikfolikel

9. Prostaglandin F2adptdigunakanuntukpengobatankasuskasusdibawahini, kecuali

a. Korpus luteum persisten c. Sistik luteal

b. Sistikfolikel d. Sistikkorpus luteum

10. Kegagalanfertilisasi dan kematianembriodinimerupakanpenyebabutamadr

a. Nimfomania c. Silent estrus

b. Anestrus d. Repeat breeder

11. Kasusgangguanreproduksidibawahiniadlhbukantermasuk di dlmgangguan pd

priodekebuntingan

a. Hernia uteri c. Prolapsus serviko-vaginal

b. Tumor plasenta d. Retentiosekundinarum

12. Pernyataanberikutadalahbukantermasukdlmkasus repeat breeder

meliputiabnormalitasberikut, kecuali

a. Sapibetinaygblompernahberanak

b. Umumnyakurangdari 10 bulan

c. Siklusbirahinyanrml dan pada palpasirektalalatreproduksinyanrmal

d. Telah dikawinkan/diinseminasi 3 kali berturutturutataulebihtetapitidak bunting

13. Problem individual sapi pd kasus repeat breeder meliputiabnormalitasberikutkecuali


a. Struktur barrier c. Seltluratauselmani abnormal

b. Defekkromosm/genetic d. Cara deteksibirahiygtidaktepat

14. Factor faktrygmempengaruhiinfertilitasdnstelilitas pd hewanmeliputihalbrikt, kcuali

a. Gangguan hormonal c. Penyakitpenyakitreproduksi

b. Kesalahanpengeolaan d. Indeksfertilitastinggi

15. Abnormalitaskogenitalberikutinitermasuk di dalamkategoriabnormalitas

a. Hydrocephalus c. Arthogryposis

b. Schistosoma reflexus d. feemartin

16. Anestrus ygpatologis pd sapidptdisebabkan oleh

1. Korpus luteum persisten 3. Sistik corpus luteum

2. Sistik luteal 4. Sistikfolikel

17. Abortus pada ternakdptterjadikarenamemakantenamanberacun

1. Bangsasemanggi 3. Pinus ponderosa

2. Jamur 4. Broom snakeweed

18. Penyakit bacterial di bawahinidptmenyebabkan abortus pd sapi

1. Brucelocis 3. Campylobacteriasis

2. Trichmoniosis 4. IBR

19. Resikoterjadinya abortus pd umumnyameningkat, bergantung pada

1. Jeniskelaminanakygdikandung 3. Jenispejantan

2. Jumlahanakygdikandung 4. Umurinduk

20. Korpus luteum persistendptterjadiakibatadanaya

1. Kematianembrio 2. Patologi uterus endmetrius


3. Mumifikasi fetus 4. Maserasi fetus

21. Gangguanreproduksiygdptdigolongkankedlmkematian fetus di dlm uterus adlh, kcuali

1. Mumifikasi 3. Maserasi

2. Kematianembriodini 4. Ectopic pregnancy

22. Hal halberikutterjadi pd kematianembriodini pada sapi

1. Embriodiresorbsi 3. Selaputembrio di resorbsi

2. Induksapikemblibersiklus 4. Timbultandatandabirahi yang

normal normal

23. Priodekebuntingan pada sapiadlah

1. Rentangwktu pada saatinseminasi/kawinalam dan kelahirn

2. Rentangwaktu pad saatfertilissi dan kelahiran

3. Rata rata pada sapilamanysekitar 283 hari

4. Pada keadaan normal lamanya 272 hari

24. Gangguanreproduksiygdptdiglongkan ked lmkematian fetus d dlm uterus

adalahsebagaibrkut, kecuali

1. Mumifikasi 3. Maserasi

2. Kematianembriodini 4. Ectpicpregnansi

25. Hal halberikutterjadi pd kematianembriodini pd sapi

1. Embrio di resorbsi

2. Induksapikembalibersiklus normal

3. Selaputembriodiresorbsi

4. Timbultandatandabirahiyg normal
26. Periodekebuntingan pada sapiadalah

1. Rentangwaktuantarasaatinseminasi/kawinalam dan kelahiran

2. Rentangwaktuantarasaatfertilisasi dan kelahiran

3. Rata rata pada sapilamanyasekitar 283 hari

4. Pada keadaan normal lamanya 272 hari

27. Pada kasuskasus repeat breeder

1. S/C meningkat 3. Siklusbirahi normal

2. C/R menurun 4. Service period panjang

28. Ternaksapi yang mengalamigangguan hormonal berikutdapatsembuhspontan

1. Follicular cist 3. Corpus luteum persisten

2. Luteal cyst 4. Luteinized follicle

29. Kelmpokternak/peternakansapi yang mempunyaisistemreproduksi yang

sehatmempunyaiindeksreproduksisebagaiberikut

1. S/C <= 1,65 3. CaR>= 65%

2. CR>= 60% 4. Cl=12 bulan

30. Gangguan metabolic dan endokrin yang berhubungandengan NEB dapatmengakibatkan

1. Gangguankembalinyasiklusovulasi

2. Rendahnyakualitasoosit dan embrio

3. Gangguan pada permulaanembrio

4. Gangguanpemeliharaankebuntingan pada sapiperah

31. Yang dimaksudkematianembriotua (late embryonic deth) dan kemungkinannyaadalah

1. Embriomatiantaraharike 13 dan 42 umurkebuntingan


2. Cairan fetus diresorbsi, embrio dan selaputnyamengalamiautolisys

3. Kemungkinanterdapat lender dan selaput fetus ygkeluardari vulva

4. Induksapikembalibirahi pada waktuyglebihpanjangdari normal

32. Beberapakemungkinan yang terjadi pd kematian fetus adalahsebagaiberikut

1. Mumifikasi fetus 3. Stillbirth

2. Maserasi fetus 4. Abortus

33. Abortus non infeksiusdapatterjadikarenakesalahanpemberianpreparat hormone

tersebutdibawahini

1. PGF2a

2. Estrogen

3. Kortikosteroid dan derivatnya

4. Progesterone

34. Fungsi mineral selenium (Se) didalamsistemreproduksiantara lain adalah

1. Meningkatkanimunitas humoral dan seluler

2. Meningkatkakankesehatan uterus

3. Meningkatkanangkakebuntingansapi

4. Menyebabkanretentiosekundinarium

35. Anestrus ygdiperolehsejaklahir (congenital) adalahsebagaiberikut

1. Uterus unicornis 3. Hypoplasia ovarii

2. Freemartin 4. Aplasia ovarii

36. Sapiperah yang menderitanhimpomaniadapat

1. Hormone FSH menurun 2. Hormn LH berkurang


3. Gejala anestrus berkurang 4. Gejalaklinisbirahiberulang

37. Sapi yang menderitakorpus luteum persistenakibatpiometra, dapatterjadihalhal

1. FSH dalamdarahrendah

2. Progesterondalamdarahtinggi

3. PMSG dlmdarahrendah

4. Prostaglandin dalamdarahrendah

38. Spiperahygmenderitakista luteal sebaiknyaditerapimenggunakan

1. Hormone HCG

2. Hormone progesteron

3. Prostaglandin

4. Hormone PMSG

39. Sapiygmenderita hypoplasia ovarium dptdiobatidenganmenggunakan FSH dan LH SEBAB

hypoplasia ovarium ditandaidenganterjadinyapenyempitan pd uterusSALAH SALAH

40. Sapiygmenderitakekurangan mineral

dptmenyebabkanterjadinyapenurunanefisiensireproduksi SEBAB kekurangan mineral

tertentuseringterjadi pd sapiygsllu di kandangBENAR BENAR TDK BERHUB

41. Tumor pada sel granulosa ovarium menyebabkansekresihormn estrogen ygberlebihan

SEBAB sekresi hormone estrogen

ygberlebihandptmenyebabkantimbulnyabirahiygberlebihanBENAR BENAR TDK BERHUB

42. Pada sapi, pemeriksaankadar hormone FSH yg normal tetapi LH sangatrendah diagnose

mengarahkekista ovarium SEBAB pada kistafolikulersemua ovum

telahdiovulasikanSALAH SALAH
43. Penularan/penyebaran trichomoniasis pada sapimelaluikawinalam SEBAB trichomonas

fetus hidup di lipatan preputium pejantanBENAR BENAR BERHUB

44. Kira kira 80% kejadian abortus terjadi pada umurkebuntingankurangdari 12 minggu

SEBAB pada sapi, abortus

karenabrucellocisterjadisetelahpertengahankeduaumurkebuntinganBENAR SALAH

45. Kurangnyakuantitas dan kualitaspakan pada waktu yang lama pd

sapibetinadptmenyebabkanterjadinyaatropi ovarium SEBAB pengobatanatropi ovarium

dptdilakukandenganperbaikankuantitas dan kualitaspakansertapemberian hormone FSH

& LHBENAR BENAR TDK BERHUB

46. Abortus pd IBR dan brucellosis seringterjadi pd pertengahankeduadariumurkebuntingan

SEBAB keduapenyakittersebutdisebabkan oleh protozoaSALAH SALAH

47. Abortus provocatus pd hewankecildptdilakukandengankuretasiataupenyuntikan

prostaglandin SEBAB penyuntikan prostaglandin hanyamemberiresponbilaadakorpus

luteum fungsionalBENARBENAR TDK BERHUB

48. Dalamsuatukelompokternakfrekwensikasus repeat breeder dianggap normal bila 9%

SEBAB pd kejadiantersebutindeksfertilisasikelompokternaknyaialah CR = 60% dan S/C =

1,65BENAR BENAR BERHUB

49. Kasuskasusinfertilitas/sterilitas pd ternaksapidipengaruhi oleh

tingginyaindeksfertilitaskelompokternak SEBAB indeksfertilitasditentukan oleh

komponen-komponensebagaiberikut : S/C, CR, CaR, SP dan DOSALAH BENAR


50. Efisiensiproduksi pd suatukelompokternak/peternakansapibergantung pd kualitasnutrisi

dan manajemen SEBAB kegunaandaripakantersebuttergantung pd jumlah dan

kualitaspakanygdikonsumsiBENAR BENAR BERHUB

51. Pd sapiperahygmengalamisuatuperiode “negative energy balance (NEB)” konsentrasi

“nonesterified fatty acid (NEFA)” meningkat SEBAB pd saatygsama insulin like growth

factor – 1 (IGF-1), glukosa dan insulin rendahBENAR BENAR BERHUB

52. Pemberian protein ygberlebihandlmransumsewaktuumurmuda pd

sapimenyebabkantimbulnyabirahilbhawal SEBAB

haliniadlahakibatdripesatnyapertumbuhan badan.BENAR BENAR BERHUB

53. Mikroorganismeygnonspesifikygmenyebabkaninfertilitas pd ternakadalah

a. E. Coli c. Vibriosis

b. Brucellosis d. Toxoplasmosis

54. Infeksimikroorganisme pd alatkelamindptmenyebabkan

a. Anestrus c. Kawin berulang

b. CLP patogenik d. A,b,cbenar

55. Mikroorganismeygspesifikygmenyebabkaninfertilitas pd ternakadalah

a. E.colli c. Salmonella

b. Brucellosis d. Stapillococcus

56. Teknik pemeriksaanveneral diseases brucellosis dengancara

1. CFT 3. RBT

2. Hapusanlangsung 4. Aglutinasi test


57. Infeksikuman pd alatkelamindapatmenyebabkan anestrus SEBAB

terjadinyaendmetritisdapatmenyebabkan prostaglandin endogen

tidakdihasilkanberkibat CLPBENAR BENAR BERHUB

58. Cara pengobatanveneral diseases karenabakterisebaiknyadiberikan antibiotic

secaraintraurin SEBAB veneral diseases tersebutdapatdiobatikecuali brucellosisBENAR

BENAR TDK BERHUB

59. Teknik pengbatanintraurinsebaiknyadiberikandengandosisygtepat dan

denganpengenceran SEBAB penggunaanobatygterlalupekatdptmenyebabkanablasia

endometritis dan penyumbatan UTJBENAR SALAH

60. Infeksi virus ygmenyebabkan abortus pd ternakadalah

1. BVD 3. Epivag

2. IBR 4. Lesmania

61. Infeksi virus ygmenyebabkan abortus pd umumnya

1. Terjadinya abortus karenainfeksisekunder

2. Infeksi virus terjadidemamygtinggi

3. Biasanyainfeksi virus bersifat general

4. HanyaiBRpenyebabveneraldeseases

62. Alternative penangananinfeksisi virus penyebabkemajirandptdiberikan

1. Aciclovieir 3. Vaksin

2. Isoprinosin 4. ARV

63. Infeksi virus penyebabkemajiranmenurutpendapatumumtdkdptdiobati SEBAB semua

virus sulitdiobatiBENAR BENAR BERHUB


64. Terapireproduksipenyebabinfeksisekunderbakteri pd viral diseases

dptdilakukanpemeberiankmbinasiobat

1. Estrogen 3. Oxitosin

2. Antibiotika 4. Prostaglandin

65. IBR virus penyebab abortus pada sapimempunyaikemmapuanpatologis

1. Nekrosisginjal

2. Abrtus

3. Vulva vaginitis

4. Virus initergolong herpes virus

66. Kemajirankarena protozoa dapatdisebabkan oleh

1. Neosporosis caninum

2. Toxoplasmosis

3. Tricomonas fetus

4. Pateurella

67. Pengobatankemajirankarenaproteozadptdiberikanpemilihanobatberikutini

1. Pirymetamin

2. Preparatsulfat

3. Trimidazole

4. Curcumin

68. Ygbenarmengenai paresis purpuralis

1. Terjadinyasetelahmehirkan 48 jam

2. Hypocalcemia
3. Kelemahantubuhbagianbelakang

4. Produksi susu tinggi

69. Ygbenarmengenai paresis purpuralis

1. Hyper menjadihypomagnesia

2. Sonolense

3. Def vit D

4. Produksi susu tinggi

70. Ygbenarmengenai ketosis

1. Produksi susu tinggi

2. Gangguanmetabolismekarbohidrat

3. Terdapatketonnemia

4. Hypoglekimia

71. Faktr factor ygmempermudah paresis purpuralis

1. Produksi susu ygtinggi

2. Rasiopakan Ca : P tidka 2 : 1

3. Nafsumakanygmenua

4. Hewanseringdigembalakan

72. Dalamsuatukelompokternakfrekwensikasus repeat breeder dianggap normal bila 9%

SEBAB pd kejadiantersebutindeksfertilisasikelompokternaknyaialah CR = 60% dan S/C =

1,65BENAR BENAR BERHUB

73. Terapireproduksipenyebabinfeksisekunderbakteri pd viral diseases

dptdilakukanpemeberiankmbinasiobat
1. Estrogen

2. Antibiotika

3. Oxitosin

4. Prostaglandin

74. Abortus provocatus pd hewankecildptdilakukandengankuretasiataupenyuntikan

prostaglandin SEBAB penyuntikan prostaglandin hanyamemberiresponbilaadakorpus

luteum fungsionalBENAR BENAR TDK BERHUB

75. Sapi yang menderitahipofungsi ovarium, pd palpasirektalakanterasa

a. Ovarium besarnyanrmal, permukaan ovarium halus dan tdkadaaktivitas

b. Ovarium mengecil, permukaannyakasar dan tidakadaaktivitas

c. Ovarium mengeciladakorpus luteum ygmenetap

d. Ovarium mengecil, adafolikelygsistik

76. Kelmpokternak/peternakansapi yang mempunyaisistemreproduksi yang

sehatmempunyaiindeksreproduksisebagaiberikut

1. S/C <= 1,65

2. CR>= 60%

3. CaR>= 65%

4. Cl=12 bulan

77. Pernyataanberikutadalahbukantermasukdlmkasus repeat breeder

meliputiabnormalitasberikut, kecuali

a. Sapibetinaygblompernahberanak

b. Umumnyakurangdari 10 bulan
c. Siklusbirahinyanrml dan pada palpasirektalalatreproduksinyanrmal

d. Telah dikawinkan/diinseminasi 3 kali berturutturutataulebihtetapitidak bunting

78. Sapi yang menderitahipofungsi ovarium secarakronisdaptmenyebabkanterjadinya

a. Hypoplasia ovarium c. Hipotropi ovarium

b. Atropi ovarium d. Hipogenetik ovarium

79. Sapiperahygmenderitakistafolikelakanmemberikangejalaklinissebagaiberikut

a. Tdkmenunjukkangejlbirahi c. Birahitetapisangatpendek

b. Birahi normal d. Birahi yang berulangulang

80. Sapi yang menderitahipofungsi ovarium, pd palpasirektalakanterasa

a. Ovarium besarnyanrmal, permukaan ovarium halus dan tdkadaaktivitas

b. Ovarium mengecil, permukaannyakasar dan tidakadaaktivitas

c. Ovarium mengeciladakorpus luteum ygmenetap

d. Ovarium mengecil, adafolikelygsistik

81. Anestrus yg normal pd sapiterdapat pd keadaansebagaiberikut, kecuali:

a. Bunting c. Endometritis-pyometra

b. Prepubertal d. Umurtua

82. Nimfomania pd sapidptdisebabkan oleh

a. Korpus luteum persisten c. Sistikkorpus luteum

b. Sistik luteal d. Sistikfolikel

83. Prostaglandin F2adptdigunakanuntukpengobatankasuskasusdibawahini, kecuali

a. Korpus luteum persisten c. Sistik luteal

b. Sistikfolikel d. Sistikkorpus luteum


84. Kegagalanfertilisasi dan kematianembriodinimerupakanpenyebabutamadr

a. Nimfomania c. Silent estrus

b. Anestrus d. Repeat breeder

85. Kasusgangguanreproduksidibawahiniadlhbukantermasuk di dlmgangguan pd

priodekebuntingan

a. Hernia uteri c. Prolapsus serviko-vaginal

b. Tumor plasenta d. Retentiosekundinarum

86. Pernyataanberikutadalahbukantermasukdlmkasus repeat breeder

meliputiabnormalitasberikut, kecuali

a. Sapibetinaygblompernahberanak

e. Umumnyakurangdari 10 bulan

f. Siklusbirahinyanrml dan pada palpasirektalalatreproduksinyanrmal

g. Telah dikawinkan/diinseminasi 3 kali berturutturutataulebihtetapitidak bunting

87. Problem individual sapi pd kasus repeat breeder meliputiabnormalitasberikutkecuali

a. Struktur barrier c. Seltluratauselmani abnormal

b. Defekkromosm/genetic d. Cara deteksibirahiygtidaktepat

88. Factor faktrygmempengaruhiinfertilitasdnstelilitas pd hewanmeliputihalbrikt, kcuali

a. Gangguan hormonal c. Penyakitpenyakitreproduksi

b. Kesalahanpengeolaan d. Indeksfertilitastinggi

89. Abnormalitaskogenitalberikutinitermasuk di dalamkategoriabnormalitas

a. Hydrocephalus c. Arthogryposis

b. Schistosoma reflexus d. feemartin


90. Anestrus ygpatologis pd sapidptdisebabkan oleh

1. Korpus luteum persisten 3. Sistik corpus luteum

2. Sistik luteal 4. Sistikfolikel

91. Abortus pada ternakdptterjadikarenamemakantenamanberacun

1. Bangsasemanggi 3. Pinus ponderosa

2. Jamur 4. Broom snakeweed

92. Penyakit bacterial di bawahinidptmenyebabkan abortus pd sapi

1. Brucelocis 3. Campylobacteriasis

2. Trichmoniosis 4. IBR

93. Resikoterjadinya abortus pd umumnyameningkat, bergantung pada

1. Jeniskelaminanakygdikandung 3. Jenispejantan

2. Jumlahanakygdikandung 4. Umurinduk

94. Korpus luteum persistendptterjadiakibatadanaya

1. Kematianembrio 3. Mumifikasi fetus

2. Patologi uterus endmetrius 4. Maserasi fetus

95. Gangguanreproduksiygdptdigolongkankedlmkematian fetus di dlm uterus adlh, kcuali

1. Mumifikasi 3. Maserasi

2. Kematianembriodini 4. Ectopic pregnancy

96. Hal halberikutterjadi pd kematianembriodini pada sapi

1. Embriodiresorbsi

2. Induksapikemblibersiklus normal

3. Selaputembrio di resorbsi
4. Timbultandatandabirahi yang normal

97. Gangguan metabolic dan endokrin yang berhubungandengan NEB dapatmengakibatkan

1. Gangguankembalinyasiklusovulasi

5. Rendahnyakualitasoosit dan embrio

6. Gangguan pada permulaanembrio

7. Gangguanpemeliharaankebuntingan pada sapiperah

98. Yang dimaksudkematianembriotua (late embryonic deth) dan kemungkinannyaadalah

1. Embriomatiantaraharike 13 dan 42 umurkebuntingan

2. Cairan fetus diresorbsi, embrio dan selaputnyamengalamiautolisys

3. Kemungkinanterdapat lender dan selaput fetus ygkeluardari vulva

4. Induksapikembalibirahi pada waktuyglebihpanjangdari normal

99. Beberapakemungkinan yang terjadi pd kematian fetus adalahsebagaiberikut

1. Mumifikasi fetus 3. Stillbirth

2. Maserasi fetus 4. Abortus

100. Abortus non infeksiusdapatterjadikarenakesalahanpemberianpreparat hormone

tersebutdibawahini

1. PGF2a

2. Estrogen

3. Kortikosteroid dan derivatnya

4. Progesterone

101. Fungsi mineral selenium (Se) didalamsistemreproduksiantara lain adalah

1. Meningkatkanimunitas humoral dan seluler


2. Meningkatkakankesehatan uterus

3. Meningkatkanangkakebuntingansapi

4. Menyebabkanretentiosekundinarium

102. Anestrus ygdiperolehsejaklahir (congenital) adalahsebagaiberikut

1. Uterus unicornis

2. Freemartin

3. Hypoplasia ovarii

4. Aplasia ovarii
103. Diagnosa banding paresis purpuralisadalah:

1. Metritis akut 3. Mastitis akut

2. Ketosis 4. Tympani

104. Terapi paresis purpuralis yang tepatdenganobatdibawahini:

1. Calcitat 3. Ca boroglukonas

2. Calcipplex 4. Enzymplex

105. Yang benar pada ketosis adalah:

1. Eosinofiltinggidalamdarah

2. Hipoglikemia

3. Decubitus dapatterjadi

4. Tubuhnyainbalance

106. Terapi pada ketosis dapatdigunakan:

1. Propilenglikol 3. Kortison

2. ACTH 4. Tidakdapatdiobati

107. Kriteriasapipenderita paraplegia:

1. Dapatdisembuhkan

2. Dapatterjadisetelahdistokia

3. Osteo malasia

4. Diterapidengan B1 dan B6

108. Kasusretensiosecundinaeharussegeradiobatikarenadapatterjadikomplikasi:

1. Endometritis 3. Bakterimia

2. Gangren 4. Pneumonia dan tetanus

109. Efisiensireproduksiternakditentukan oleh indeksfertilitas day open yaituJarak

waktuantarasaatmelahirkandenganmunculnyabirahipertama
110. Efisiensireproduksiternakditentukan oleh indekfertilitas Calving interval

yaitujarakantaramelahirkandenganmelahirkanberikutnya

111. Sapiperah yang menderitakistafolikel dan kista luteal

mempunyaipersamaanKekurangan LH

112. Perbedaankistafolikel dan kista luteal adalahpada kista luteal mempunyai

Kadar prolactin yang tinggi

113. Pada sapiperah, yang

memberigejalabirahiberulangulangdalamsatusiklusbirahi, pada

ovariumnyaterdapatKistafolikel

114. Sapiperahdimanaovariumnyaterdapatkista luteal memberigejalaEstrus

115. Sapiperah yang menderitakistakorpusluteam,

didalamovariumnyaSeltelursudahdiovulasikan

116. Terapi pada sapiperah yang menderitakistafolikeladalahHCG

117. Terapi pada sapiperah yang menderitakista luteal adalahPGF2a dan HCG

118. Terapi pada sapiperah yang menderitakistakorpus luteum adalahPGF2a

119. Kelainanalatkelamin denga vagina berhubunganlangsungdenganservik,

disebutUterus didelpis

120. Penis pada sapipotongtidakdapatmasuk Kembali kedalam preputium,

disebutParampimosis

121. Sapi yang mengalamiretensiosekundinarium,

akibatselamakebuntingandalampakan Selenium

122. Sapiselamakebuntingandalampakankekurangan Cu, anak yang

dilahirkanTanpabulu
123. Induksapiselama bunting kekuranganyodium, dapatberakibatAnak

lahirtanpabulu

124. Induksapiselama bunting kekurangan cuprum, dapatberakibatAnak

lahirtanpabulu

125. Induksapiselama bunting kekurangan cobalt, dapatberakibatAnak

lahirberbulukasar

126. Sapiperah yang menderitaatropi ovarium dapatdikelirukandenganHipoplasia

ovarium

127. Sapiperah yang menderitahipomagnesium,

dengangejalaspesifiknyaadalahGigi gemelutuk

128. Perbedaan Bloat dan Tympani adalah pada bloat terjadiPembentukan gas

berbusaberlebihandalam rumen dan tidakdapatdikeluarkan

129. Sapiperah yang mengalami abortus disertaikencingnyakemerahan,

disebabkanKuman Leptospira

130. Sapiperah yang mengalami abortus disertaikejang – kejang,

dapatdisebabkanKuman Listeria

131. Kematianembriosecaradini dan

kegagalanfertilisasimerupakanpenyebabutamaRepeat breeder

132. Pada sapi bunting, harusdihindaripenggunaanamphoterin B,

karenadapatberakibatAnak dilahirkancacat

133. Pada sapi yang menderita pyometra selaindilakukan flushing pada uterus dan

pengobatanantibiotika, ditambah juga estradiol yang

berfungsiuntukMeningkatkanketahanan membrane mukosa uterus\


134. Dinding uterus yang terbaliktetapimasihberada di dalamronggo vagina,

disebutinversio uteri

135. Toxoplasmosis merupakanpenyakit zoonosis yang

ditularkanmelaluihewankucingPada sapi yang diserang organ reproduksinya

136. Penyakit leptospirosis dapatditularkan pada sapimelaluiperantaraTikus

137. Sapiperah yang mengalamisiklusbirahidiperpanjang,

merupakantandadariTerjadinyakematianembriodini

138. Sapi yang menderitakista luteal,

pemeriksaandarahnyaadalahsebagaiberikutLH rendah, prolactin tinggi

139. Induksapiperah bunting kekuranganmangan, makaanak yang

dilahirkanMengalamitidakberbulu. Mengalamilumpuh. Mengalamigundul

140. Sapiperah yang mengalamikematianembriodini, akibatselama bunting

kekuranganbeta karotin dan selenium, kalium dan ferrum, pospor dan tembaga

141. Pencegahan pada

sapigunamengurangikasusretensiosekundinariumadalahpemberian vitamin A, E,

Iodium

142. Kerugian yang diakibatkandariinfeksibakteri pada

saluranreproduksiadalahterjadi repeat breeder, terjadikemajiran, terjadinimfomani

143. Sapiperah yang menderita brucellosis adalahsebagaiberikutabortus pada

akhirkebuntingan, pada hewanjantanterjadi orchitis, zoonosis

144. Abortus pada sapiyanditularkanmelaluicaplakornitodoruscoriaceusEpizootic

bovine abortion

145. Sapi yang mengalamigraviditastubarikadapatdisebabkanseltelurdibuahi di

tuba falopii, embrioimplantasi pada dinding tuba


146. Sapi yang menderitahidropselaput fetus adalahsebagaiberikutadanyatorsio

funiculus umbilikalis. Fetus mengalamiinsufisiensikordis. Sirkulasidari fetus

terganggu

147. Antibiotikauntukmengabatikasusreproduksi dan

dapatdidistribusikankedalamplasenta dan air susu adalahoksitetrasiklin,

klorampenikol, khlortetrasiklin, streptomisin

148. Daunlamtorobanyakmengandungmimosin, apabiladiberikan pada

sapisecaraberlebihandapatmenyebabkanrespon ovarium terhadap hormone

menurun

149. Tanaman yang banyakmengandung genistein dan biochianin A,

apabiladiberikansecaraberlebihandapatmenyebabkangangguan transport

spermatozoa, gangguanfertilisasi

150. Pada sapi yang menderita milk fever

adalahsebagaiberikutkadarkalsiumdalamdarahrendah, gejalaternakambruk,

kalsiumdalamtulanguntukproduksi susu

151. Maserasio fetus adalahterjadipenghancuran fetus, diikutiterjadinya

endometritis, disebabkan trichomoniasis

152. Graviditasektopiksekunderadalahsebagaiberikutfertilisasiterjadididalam

tuba falopii, embriopindahkarenagerak peristaltic, kebuntingannyaterjadidiluar

uterus

153. Prolapvaginoservikalisdapatdisebabkansebagaiberikutvagina dan

cervikkeluardari vulva, biasanyaterjadi pada kebuntingan 2-3 bulan, terjadinyasaat

estrogen kadarnyatinggi, relaksasi ligament pervis dan vulva


154. Pengobatansapimenderitakorpus luteum persistenakibat endometritis

adalahprostaglandin untukmelisiskorpus luteum, antibiotic untukmengobatiradang

uterus

155. Fistula rekto vaginalis adalahterbentuknyalubangrongga vagina

dengansaluran rectum, kotoransaluranpencernaanmasukkedalamrongga vagina,

penyebabnyapersobekan vagina sewaktudistokiaakibat kaki fetus

156. Defisiensi taurine pada hewankesayangankucingdapatmenyebabkan abortus,

anaklahirkejangkejang, fetus diresorpsi, fetus lahirdenganukuranotakkecil

157. Sapiperah yang menderita trichomoniasis

sebagaiberikutterjadikematianembriodini, diikuti pyometra

158. Kucing yang terinfeksineosporum caninum

adalahsebagaiberikutditularkansecaratransplasenta, menyebabkan abortus,

menyebabkangangguansyaraf

Anda mungkin juga menyukai