Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH KINERJA PEGAWAI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI

PUSKESMAS KECAMATAN LEMBEH UTARA KOTA BITUNG

TRIO DORA WANDA MANANEKE


JOYCE J. RARES
DEYSI TAMPONGANGOY

ABSTRACT : One of the factors that becomes the criteria for achieving the smooth purpose of an
organization or agency is identifying and measuring the performance of its employees. all organizations are
required to be able to compete to provide maximum service, performance achievements can be seen from
the ability of organizations to recognize community needs, set the agenda and priority of services and develop
public service programs in accordance with the needs and aspirations of the community. There are two
variables in this study, namely variable employee performance (X) and service quality variables (Y). The
purpose of this study was to determine the effect of employee performance on service quality in the Health
Center of North Lembeh District, Bitung City. In this study the method used is a quantitative method. Data
collection techniques used were observation and distribution of questionnaires or questionnaires distributed
to forty respondents. The results of the validity and reliability tests show that each item is valid and reliable.
Then from the results of simple linear regression analysis it is found that every 1% increase in the value of
the employee performance variable, the value of the service quality variable increases by 0.500 and it can
be said that the direction of the influence of employee performance on service quality is positive.
Keywords: Performance, Employees, Service Quality

PENDAHULUAN
Setiap organisasi atau instansi dalam Pelayanan yang baik tentu tidak terlepas dari
melaksanakan program selalu diarahkan untuk kinerja dari pegawai atau aparat dalam suatu
mencapai tujuannya. Salah satu faktor yang lembaga organisasi pemerintah tersebut.
menjadi kriteria untuk mencapai kelancaran Dimana dalam konteks organisai publik,
tujuan suatu organisasi atau instansi adalah penilaian kinerja merupakan suatu hal yang
mengidentifikasi dan mengukur kinerja penting. Karena dengan adanya kinerja, maka
pegawainya. Organisasi merupakan suatu akan diketahui tingkat pencapaian hasil yang
kesatuan kompleks yang berusaha telah dicapai, atau akan diketahui seberapa
mengalokasikan sumber daya manusia secara jauh pelaksanaan tugas-tugas telah
penuh demi tercapainya suatu tujuan. semua dilaksanakan. Memahami hal ini, maka
organisasi dituntut untuk dapat bersaing diperlukan komunikasi yang tepat agar kinerja
memberikan pelayanan yang maksimal, tidak dapat tercapai. Capaian kinerja terlihat dari
terkecuali organisasi pemerintah. Demikian kemampuan organisasi untuk mengenali
halnya dengan aparat pemerintah sebagai abdi kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan
masyarakat dan abdi pemerintah, dituntut prioritas pelayanan dan mengembangkan
untuk dapat memberikan pelayanan yang program-program pelayanan publik sesuai
terbaik kepada masyarakat, karena hal dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
tersebut sudah merupakan salah satu fungsi Kemudian didukung oleh pelaksanaan
yang harus dijalankan oleh pemerintah yang kegiatan yang sesuai dengan prinsip-prinsip
mempunyai tugas menyelenggarakan seluruh administrasi yang benar atau sesuai dengan
proses pelaksanaan pembangunan dalam kebijaksanaan organisasi, baik yang implisit
berbagai sektor kehidupan mulai dari tingkat atau eksplisit menunjukan suatu kinerja
pusat sampai daerah. Kualitas pelayanan pemerintah baik.
publik merupakan kondisi dimana pelayanan Puskesmas dapat mengukur kualitas
memenuhi atau bahkan melebihi dari apa yang pelayanan dari para pasien melalui umpan
menjadi harapan masyarakat dengan sistem balik terhadap apa yang diterima atau
kinerja aktual dari penyedia pelayanan. bagaimana pelayanan yang didapatkan pasien
kepada puskemas tersebut sehingga dapat atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan
menjadi masukan untuk peningkatan kualitas serta waktu.
pelayanan. Puskesmas Kecamatan Lembeh Menurut Keith Davis (dalam Anwar Prabu
Utara adalah salah satu puskemas pemerintah Mangkunegara 2007:67-68) mengemukakan
di Kota Bitung. Derajat kesehatan yang faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja
optimal dan memuaskan bagi pasien dapat adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor
dicapai melalui upaya kesehatan perlu adanya motivasi (motivation) yang merumuskan
pelayanan yang baik yang diberikan pegawai. bahwa : Human Perfomance =Ability +
Kinerja pelayanan pada Puskesmas Motivation
Kecamatan Lembeh Utara masih belum sesuai Motivation = Attitude + Situation
dengan keinginan masyarakat dengan adanya Ability = Knowledge + Skill
keluhan yang sering terdengar dari pasien atau Pengukuran kinerja menurut Mardianso dalam
masyarakat berhubungan dengan kinerja Pasolong (2008:185) mempunyai tiga tujuan
pegawai adalah karena pegawai puskesmas yaitu: a) membantu memperbaiki kinerja
terkesan lambat dalam memberikan pemerintah terfokus pada tujuan dan sasaran
pelayanan, dan pasien sering menunggu lama program unit kerja, b) pengalokasian sumber
untuk mendapatkan giliran dilayani. sikap daya dan pembuatan keputusan dan c)
kurang atau tidak disiplin pegawai untuk mewujudkan pertanggungjawaban public dan
masuk jam kerja, juga kinerja pegawai dalam memperbaiki komunikasi kelembagaan.
memberikan pelayanan dalam hal ini Locher dan Tell dalam Keban (2008:215)
ketepatan waktu dalam memberikan mengatakan bahwa penilaian kerja bertujuan
pelayanan, kuantitas dan kualitas pelayanan untuk menemukan kompetensi, perbaikan
yang masih terbilang rendah. kinerja, umpan balik, dokumentasi, promosi,
Rendahnya kinerja pelayanan akan pelatihan, mutase, pemecatan, pemberhentian,
membangun citra buruk pada puskesmas. penelitian kepegawaian, dan perencanaan
Begitu juga sebaliknya, semakin tinggi kinerja tenaga kerja.
pelayanan yang diberikan akan menjadi nilai Menurut Mangkunegara (2009:75) indikator
plus bagi puskemas, dalam hal ini pasien akan kinerja dapat dilihat dari :
merasa puas terhadap pelayanan yang 1. Kualitas, Kualitas kerja adalah seberapa
diberikan oleh puskemas. baik seorang pegawai mengerjakan apa
yang seharusnya dikerjakan.
KINERJA PEGAWAI DAN
PELAYANAN PUBLIK 2. Kuantitas, Seberapa lama seorang pegawai
bekerja dalam satu harinya. Kuantitas kerja
Rue dan Byars (dalam Pasolong, 2008:197),
ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap
mengatakan kinerja adalah sebagai tingkat
pegawai itu masing-masing.
pencapaian hasil. Sedangkan menurut Murpy
3. Pelaksanaan Tugas, seberapa jauh pegawai
dan Cleveland (dalam Pasolong, 2008:197)
mampu melakukan pekerjaannya dengan
mengatakan kinerja adalah kualitas perilaku
akurat atau tidak ada kesalahan.
yang berorintasi pada tugas atau pekerjaan.
4. Tanggung Jawab, Tanggung jawab
Menurut Bastian (2001:58) kinerja adalah
terhadap pekerjaan adalah kesadaran akan
pencapaian tujuan organisasi dan akan
kewajiban untuk melaksanakan pekerjaan
memberikan umpan balik untuk upaya
yang diberikan kepadanya.
perbaikan terus menerus.
Sesuai dengan undang-undang Nomor 25
Hasibuan (2003:34), mengemukakan bahwa
Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai
Pelayanan publik adalah kegiatan atau
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
yang dibebankan kepadanya yang didasarkan
kebutuhan pelayanan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh kepada pelanggan dengan standar yang
penyelenggara pelayanan publik. Agung ditentukan.
Kurniawan (2005:6) mengatakan bahwa Lovelock (Tjiptono 2004:59) menyebutkan
pelayanan publik adalah pemberian pelayanan kualitas pelayanan merupakan tingkat
(melayani) keperluan orang lain atau keunggulan yang diharapkan dan
masyarakat yang mempunyai kepentingan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut
pada organisasi itu sesuai dengan aturan untuk memenuhi harapan pelanggan. Suwithi
pokok dan tata cara yang ditetapkan. (dalam Anwar 2002) “kualitas pelayanan
Menurut Mahmudi (2010:223) pelayanan adalah mutu dari pelayanan yang diberikan
publik adalah segala kegiatan pelayanan yang kepada pelanggan, baik pelanggan internal
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan maupun pelanggan eksternal berdasarkan
publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan standar prosedur pelayanan.
publik dan pelaksanaan ketentuan peraturan Menurut Zeithaml-Parasurman-Berry (1990),
perundang-undangan. Dalam (dalam Pasolong, 2008) mengemukakan
penyelengaraan pelayanan publik, aparatur bahwa kualitas pelayan dapat diukur dengan
pemerintah bertanggung jawab untuk lima dimensi, yaitu:
memberikan pelayanan yang terbaik kepada 1. Tangibels (Bukti langsung)
masyarakat dalam rangka menciptakan Kualitas pelayanan berupa sarana fisik
kesejahteraan masyarakat. perkantoran, komputerisasi administrasi,
ruang tunggu, tempat informasi.
KUALITAS PELAYANAN
2. Reliability (Kehandalan)
Goetsch dan Davis dalam Tjiptono (2005:10)
Kemampuan dan kehandalan untuk
mengemukakan bahwa kualitas merupakan
menyediakan pelayanan yang terpercaya.
suatu kondisi dinamis yang berhubungan
3. Responsiviness (Daya tanggap)
dengan produk, jasa, proses, dan lingkungan
Kesanggupa n untuk membantu dan
yang memenuhi atau melebihi harapan
menyediakan pelayanan secara cepat dan
Pasolong (2010:128) pelayanan pada dasarnya
tepat, serta tanggapan terhadap keinginan
didefinisikan sebagai aktifitas seseorang,
konsumen.
sekelompok dan atau organisasi baik secara
4. Assurance (Jaminan)
langsung maupun tidak langsung untuk
Kemampuan dan keramahan serta sopan
memenuhi kebutuhan. Jadi dapat di katakana
santun pegawai dalam menyakinkan
bahwa dalam pelayanan terdapat dua aspek
kepercayaan konsumen.
yaitu seseorang atau organisasi dan
5. Empathy (Empati)
pemenuhan kebutuhan.
Sikap tegas tetapi penuh perhatian dari
Groonros (dalam Ratminto dan Atik 2005)
pegawai terhadap konsumen.
pelayanan adalah suatu aktivitas atau
serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat PENGARUH KINERJA PEGAWAI
mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagi TERHADAP KUALITAS PELAYANAN
akibat adanya interaksi antara konsumen Kinerja pegawai merupakan hasil kerja atau
dengan karyawan atau hal-hal lain yang prestasi kerja dari perseorangan dalam
disediakan oleh perusahaan pemberi melakukan pekerjaan atau tanggung jawab
pelayanan yang dimaksudkan untuk yang sudah dibebankan kepadanya dalam
memecahkan permasalahan konsumen atau mencapai tujuan suatu organisasi.
pelanggan. Kasmir (2005:31) mengatakan Tercapainya tujuan suatu organisasi tidak
bahwa pelayanan yang baik adalah lepas dari sumber daya manusia yang dimiliki
kemampuan seseorang dalam memberikan oleh organisasi Karena yang menggerakan
pelayanan yang dapat memberikan kepuasan sebuah organisasi adalah pegawai. Soekarno
(2002:131) mengatakan bahwa kinerja adalah
gambaran mengenai tingkat pencapaian, 1. Ho diterima dan Ha ditolak apabila Fhitung
pelaksanaan suatu kegiatan/ program/ < Ftabel berarti tidak ada pengaruh antara
kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, variabel bebas dan variabel terikat.
tujuan, misi dan visi organisasi. Pegawai yang 2. Ho ditolak dan Ha diterima apabila Fhitung
bertugas memberikan pelayanan kepada > Ftabel berarti ada pengaruh antara variabel
masyarakat merupakan ujung tombak dalam bebas dan variabel terikat.
pencapaian kualitas pelayanan yang baik. Berdasarkan tabel analisis regresi linier
Pelayanan yang dapat dikatakan baik maka sederhana, terlihat hasil Fhitung diperoleh
yang berperan utama adalah bagaimana cara sebesar 7,799 dengan signifikan 0,008 kurang
kerja, sikap dan perilaku para pegawai dari 0,05 (0,008<0,05) maka model dapat
tersebut dalam memberikan pelayanan kepada dipakai variabel kompetensi. Harga Fhitung
masyarakat atau pengguna jasa pelayanan. dibanding Ftabel dengan degree of freedom
(df) yang didapat menggunakan rumus df(n1)
METODE PENELITIAN = k-1 dan df(n2) = n-k, sehingga diperoleh
Dilihat dari metode pendekatan yang hasil 4,10 pada taraf signifikan 0,05. Dengan
digunakan maka penelitian ini digolongkan demikian dinyatakan bahwa Fhitung>Ftabel
sebagai penelitian kuantitatif. Penelitian (7,799 > 4.10) artinya kinerja pegawai
kuantitatif merupakan suatu penelitian yang berpengaruh signifikan terhadap kualitas
didasarkan atas data angka-angka dan pelayanan. Jadi dapat disimpulkan bahwa
perhitungannya ditunjukan untuk penafsiran hubungan antara variabel kinerja pegawai (X)
kuantitatif (Umar, 1997). Penelitian dan kualitas pelayanan (Y) adalah linier
kuantitatif umumnya merupakan penelitian dengan persamaan regresi. Dengan demikian
untuk menguji hipotesis (Arikunto, 2002). terdapat hubungan yang berarti pada kedua
Teknik pengumpulan data yang digunakan variabel tersebut.
adalah observasi dan penyebaran kuesioner Dari hasil pengujian tabel koefisien untuk
atau angket yang disebarkan kepada 40 (empat variabel dapat diketahui hasil variabel kinerja
puluh) responden. Dalam penelitian ini, teknik pegawai sebesar 0,500 dengan kostanta
analisis yang digunakan adalah analisis sebesar 31,104. Dapat dilihat hipotesis yang
korelasi product moment dan analisis regresi menyatakan adanya pengaruh kinerja pegawai
linear sederhana. terhadap kualitas pelayanan pada taraf 1%.
Melalui penelitian ini dapat diketahui kinerja
HASIL PEMBAHASAN pegawai merupakan salah satu faktor penentu
Berdasarkan hasil uji korelasi pearson product kualitas pelayanan khususnya di Puskesmas
moment untuk mengukur keeratan hubungan Kecamatan Lembeh Utara Kota Bitung.
antara kedua variabel tersebut. Didapatkan Kinerja Pegawai merupakan sebuah proses
besar korelasi 0,413 (korelasi positif) dengan yang dilakukan dalam pencapaian hasil kerja
signifikan sebesar 0,008 yang berarti kedua atau prestasi kerja yang dicapai seseorang
variabel ini cukup kuat dan signifikan dari lewat pekerjaan atau tanggung jawab yang
angka sig. (2-tailed) sebesar 0,008<0,05. sudah dibebankan kepadanya sesuai dengan
Kinerja pegawai yang lebih baik akan mampu kemampuan dan keahlian dimiliki dalam
meningkatkan kualitas pelayanan. mencapai suatu tujuan yang sudah ditetapkan.
Pengujian hipotesis ini untuk mengetahui Sejalan dengan yang dikatakan oleh Soekarno
pengaruh variabel kinerja pegawai terhadap (2002:131) mengatakan bahwa kinerja adalah
kualitas pelayanan di Puskesmas Kecamatan gambaran mengenai tingkat pencapaian,
Lembeh Utara Kota Bitung adalah sebagai pelaksanaan suatu kegiatan/ program/
berikut : kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi dan visi organisasi. kinerja dapat
dikatakan baik dan sukses bila tujuan yang
ditetapkan dapat tercapai dan terlaksana tugas dan terhadap kedisiplinan pegawai
dengan baik sehingga dapat meningkatkan baik dari segi kehadiran maupun ketepatan
kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan waktu menyelesaikan pekerjaan.
dipersepsikan baik dan memuaskan apabila 2. Diharapkan untuk menambahkan sarana
dalam pemberian pelayanan kepada dan prasarana seperti tempat duduk/kursi
masyarakat sudah sesuai dengan apa yang tamu dan menambahkan pendingin
diharapkan. ruangan (kipas angin) di Puskesmas
Dengan berdasarkan pembahasan diatas dan Kecamatan Lembeh Utara sebagai bagian
sesuai hasil penelitian cukup besar pengaruh dari dimensi tangibels (bukti langsung)
Kinerja Pegawai terhadap Kualitas Pelayanan mengingat banyak pasien yang datang
di Puskesmas Kecamatan Lembeh Utara Kota setiap harinya.
Bitung.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Pendekatan Praktek. Jakarta : Asdi
bahwa : Mahasatya
1. Kinerja pegawai yang diukur berdasarkan Hasibuan, Malayu S. P. 2003. Manajemen
indikator kualitas, kuantitas, pelaksanaan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
tugas dan tanggung jawab. Dalam kinerja Aksara.
pegawai terdapat kekurangan pada Kasmir. 2005. Etika Customer Service.
indikator kuantitas dan tanggung jawab Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
dimana pegawai dalam melaksanakan Keban, T. Yeremias. 2008. Enam Dimensi
tugas dan pekerjaannya dengan benar, Administrasin Publik: Konsep, Teori
namun masih terdapat ketidaktepatan dan Isu, Yogyakarta : Gaya Media.
waktu dan masih sedikit lambat dalam Kurniawan. 2005. Transformasi Pelayanan
menyelesaikan pekerjaannya serta masih Publik. Yogyakarta: Pembaharuan.
ada pegawai yang sering datang terlambat. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2007.
2. Kualitas pelayanan yang diukur Manajemen Sumber daya manusia
berdasarkan dimensi bukti langsung Perusahaan. Cetakan Ketujuh.
(tangibels), kehandalan (reliability), daya Bandung : PT Remaja Rosdakarya
tanggap (responsivines), jaminan .2009. Manajemen Sumber Daya
(assurance) dan empati (empathy). Dalam Manusia Perusahaan. Bandung
kualitas pelayanan sudah cukup baik tetapi Remaja Pustaka Karya.
masih terdapat kekurangan pada dimensi Soekarno. 2002. Sistem Pengendalian
bukti langsung (tangibels). Manajemen, Suatu Pendekatan Praktis.
3. Kinerja pegawai berpengaruh Positif Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum.
terhadap kualitas pelayanan di Puskesmas Tjiptono. F. 2004. Manajemen Pelayanan
Kecamatan Lembeh Utara Kota Bitung. Jasa. Yogyakarta : Penerbit Andy.
Tjiptono. 2005. Pemasasran Jasa. Malang:
SARAN Bayumedia Publishing.
Berdasarkan kesimpulan diatas maka saran Pasolong, Harbani. 2008, Kepemimpinan
yang dapat disimpulkan adalah sebagai Birokrasi, Makasar : Alfabeta
berikut : Ratminto dan Atik, 2005. Manajemen
1. Diharapkan kepada kepala Puskesmas Pelayanan. Yokyakarta : Pustaka
untuk lebih meningkatkan pengawasan Belajar.
terhadap pegawai ketika melaksanakan

Anda mungkin juga menyukai