Bab 345
Bab 345
METODE PENELITIAN
Controlled Trial.
Penelitian ini dilakukan di sekolah dasar di Saveh, Iran dipilih secara acak untuk
penelitian dan persetujuan resmi dan etika yang sesuai diperoleh dari otoritas yang
bersangkutan.
3.4.1 Definisi Operasional: Program promosi kesehatan gigi dan mulut adalah
3.4.2 Definisi Operasional: Karies gigi adalah terdapatnya lesi atau lubang pada permukaan
gigi incisivus, caninus, premolar, dan molar yang ditandai dengan terkaitnya probe
Kode
Gigi Gigi
Susu Permanen
Kondisi/Status
gigi
Kriteria Objektif: Karies gigi diukur menggunakan metode survey WHO yang
38
Interpretasi:
Kategori usia:
4.4.2 Jarak Vertikal Antara Dinding Inferior Sinus Maksilaris Dengan Gigi
Jarak vertikal antara dinding inferior sinus maksilaris dengan gigi molar
rahang atas adalah sebuah garis rata-rata tegak lurus ukuran vertikal yang
ditarik dari foramen apikal akar gigi palatal ke arah dinding inferior sinus
24
Jarak vertikal antara dinding inferior sinus maksilaris dengan gigi molar
interpretasi, jarak vertikal antara dinding inferior sinus maksilaris dengan gigi
3.5. Subjek
Dalam penelitian ini diambil dipilih secara acak 470 siswa sekolah dasar di
kelas empat, lima dan enam. Kelompok dipilih dari berbagai daerah kota (utara,
selatan, timur barat dan tengah) kemudian dari empat sekolah di[ilih secara acak
dari setiap cluster (20%). Dalam setiap cluster, dua sekolah dianggap sebagai
(n=236).
a. Alat Diagnostik
b. Baki instrument
c. Kuisioner
d. Lighting/Penerangan
e. Alat Tulis
f. Gelas Kumur
25
1. Pemilihan kriteria sampel, subjek dalam penelitian ini siswa sekolah dasar
dijelaskan.
5. Pengisian kuisioner
digunakan.
ver. 13, setelah itu data tersebut disajian dalam bentuk tabel.
26
BAB IV
4.1 Hasil
Sampel termasuk 470 siswa sekolah dasar di Kota Saveh (kelas empat,
lima dan enam) dengan usia rata-rata 12 tahun, yang sampel atas dasar pelaporan
standar dalam uji klinis,24 menggunakan daftar keluarga dan kemusian secara acak
dibagi menjadi intervensi (n=234) dan kelompok kontrol (n=236) (Gambar 1).
35,58% (n=168), 24,23 (n=161) dan 30% (n=141) masing-masing siswa kelas
lima, enam dan empat. 74,26% siswa dari 1 sampai 5 giginya karies dan 25,74%
siswa tidak memiliki gigi karies. 77,6% dari mereka mengunjungi dokter gigi
untuk pemeriksaan berkala atau tahunan. 58,45% dari dari ibu yang berpendidikan
dasar dan 41,55% memiliki pendidikan tinggi. 79,91% dari ayah yang
berpendidikan dasar dan 20,09% memiliki pendidikan tinggi. 42,81% dari ibu dan
91,04% dari ayah dari siswa yang bekerja. 50,83% adalah siswa perempuan dan
27
Hasil analisis statistik (analisis varians dengan tindakan berulang)
menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan
control dalam tahap pre-test(P> 0,05). Namun, perbedaan yang signifikan secara
statistic diamati antara intervensi dan kelompok kontrol, langsung dan satu bulan
intervensi Pendidikan memiliki efek positif pada mendorong sikap dan mengarah
signifikan antara kelompok intervensi dan kontrol di lapangan dari segi usia, jenis
28
Gambar 1. Diagram alur keluarga peserta
29
Tabel 1. Intervensi informasi demografi dan sampel kelompok kontrol
30
Tabel 2. Perbandingan intervensi dan kelompok control dalam hal komponen
structural TPB
4.2. Pembahasan
kesehatan mulut pada kerusakan awal gigi pada siswa, menggunakan TPB.
setelah intervensi. Dalam hal ini, hasil Peyman et al., penelitian menunjukkan
bahwa nilai rata-rata dari TPB kontruksi dalam pendidikan kesehatan mulut siswa
signifikan(P0,05).
31
Goodarzi et al., mempelajari pengaruh pendidikan pada peningkatan
tingkat kesehatan gigi dan mulut pada siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ada perbaikan yang signifikan dalam kinerja kesehatan siswa langsung dan satu
Seon et al., juga menunjukkan efek positif dari pendidikan berbasis TPB pada
kesehatan gigi dan mulut pasien beralkohol. Dalam penelitian ini, analisis
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil Seon et al., fakta bahwa pendidikan dan
diperlukan untuk mengubah gaya hidup mereka serta dapat membuat mereka siap
dari perilaku yang menguntungkan atau bahaya perilaku yang tidak sesuai melalui
model pendidikan yang berbeda dengan memberikan dasar untuk mengubah sikap
dan niat dalam merubah perilaku. Dalam hal ini, hasil Peyman et al., penelitian
dikalangan siswa sekolah dasar harus disebutkan juga. Hasil penelitian yang
(P<0,05). Hasil ini juga konsisten dengan hasil penelitian oleh Jeyhooni et al.,
32
studi mereka menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan berdasarkan pada model
kepercayaan kesehatan yang efektif pada perilaku kesehatan mulut pada ibu hamil
persepsi keparahan, manfaat yang dirasakan, efikasi diri, tanda-tanda tindakan dan
dilakukan pada efek dari penggunaan model pendidikan studi ini yang
dalam meningktakan kinerja siswa. Dalam sebuah studi oleh Haque et al.,
setelah intervensi.
Temuan ini juga sejalan dengan hasil penelitian ini. Penelitian telah
tertentu untuk intervensi pendidikan siswa dari kedua kelompok dan probabilitas
dalam memberi isi antara intervensi dan kelompok kontrol. Oleh karena itu,
33
studi dengan menggunakan model pendidikan kesehatan lainnya, terutanma model
BAB V
PENUTUP
Hasil penelitian ini menyoroti pengaruh promosi kesehatan mulut pada siswa
melalui program pendidikan berdasarkan TPB. Oleh karena itu, tampak bahwa TPB bisa
menjadi kerangka kerja teoritis yang tepat untuk merancang dan mengimplementasikan
efektif dalam mencapai tujuan mereka terkait dengan pendidikan dan perubahan perilaku
di masyarakat. Perawat sebagai anggota penting dari tim perawatan dapat menggunakan
34