Anda di halaman 1dari 9

Bioteknologi Donat

Disusun oleh:
Arya Abdian Muhammad
Muhammad Javas Anarghaya
Rasya Alfarizy Pamungkas
Razzan Adli Tsaqif
Rizky Zahra Fahlevy
Kelas 9.2

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 4 JAKARTA


Jl. Yonzikon 14 Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan
 Tahun 2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Massalah

Biologi merupakan suatu ilmu yang berdekatan dengan kehidupan kita sehari-hari dan
biologi merupakan suatu penghubung dari semua ilmu alam dan juga sebagai ilmu yang
mempertemukan ilmu alam dan ilmu sosial. Salah satu pokok pembahasan di dalam ilmu
biologi adalah bioteknologi. Dimana bioteknologi disini di bagi ke dalam bioteknologi
modern dan bioteknologi konvensional. Salah satu contoh bioteknologi konvensional adalah
fermentasi.
Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas biologi. Selain itu juga,penyusunan makalah
ini untuk menambah pengetahuan para siswa-siswi. Pembuatan donat merupakan salah satu
proses pengolahan dengan memanfaatkan mikroba yaitu jenis khamir Saccharomyces
cereviceae yang sering dikenal ragi roti. Saccharomyces cerviceae digunakan sebagai bahan
pengembang pada pembuatan donat atau jenis rerotian lainnya karena dapat menghasilkan
enzim yang dapat merombak gula menjadi alkohol dan gas CO2. Adanya gas CO2 yang
terbentuk selama proses fermentasi mengakibatkan adonan donat mengembang. Hal ini juga
bisa terjadi karena tepung yang diadoni sifatnya elastis sehingga dapat mengurung gas CO2
yang terbentuk selama proses fermentasi. Tingkat pengembangan adonan sangat dipengaruhi
oleh kekalisan adonan donat dan aktivitas rasi dalam adonan (Prima, 2012). Oleh karena itu,
praktikum ini perlu dilakukan untuk mengetahui daya kembang dari konsentrasi ragi roti
dalam pembuatan donat.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa itu bioteknologi?

2. Bagaimana pemanfaatannya dalam kehidupan sehari hari?

3. Organisme apa yang dipakai dalam donat tersebut?

1.3 Tujuan Praktikum


1.      Membuktikan konsep bioteknologi;
2.      Mengetahui contoh penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari;
3.      Membuktikan bioteknologi melalui pembuatan donat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.1. Dasar Teori

Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip prinsip dari berbagai disiplin ilmu untuk
mengolah bahan baku dengan pemanfaatan organisme, untuk meningkatkan pemanfaatan
potensi darinorganisme tersebut dalam bentuk produk maupun jasa.
Bioteknologi berasal dari dua kata yaitu kata Bio dan kata Teknologi. Kata Bio dapat
diartikan kehidupan sedangkan kata Teknologi diartikan sebagai suatu metode ilmiah yang
digunakan untuk mencapai tujuan secara praktis. Jaman sekarang Bioteknologi tidak hanya
berdasarkan biologi saja, tetapi dari berbagai macam ilmu terapan juga, seperti dari biokimia,
biologi molekuler, genetika, mikrobiologi, komputer dan lain-lain. Dapat di definisikan juga
bioteknologi yaitu ilmu terapan yang menggabungkan berbagai macam cabang ilmu dalam
memproses barang atau jasa yang bisa bermanfaat bagi manusia.
Donat (doughnuts atau donut) adalah penganan yang digoreng, dibuat dari adonan
tepung terigu, kuning telur, ragi roti, gula putih, mentega, air, dan garam. Donat yang paling
umum adalah donat berbentuk cincin dengan lubang di tengah dan donat berbentuk bundar
dengan isi yang rasanya manis, seperti berbagai jenis selai, krim, jelly dan custard.
Doughnuts atau olykoeks pertama kali disebut-sebut dalam buku History of New York oleh
Washington Irving di tahun 1809 (Prima, 2012).

Kualitas roti secara umum disebabkan karena variasi dalam peng-gunaan bahan baku
dan proses pembuatannya. Jika bahan baku yang di-gunakan mempunyai kualitas yang baik
dan proses pembuatannya benar maka roti yang dihasilkan akan mempunyai kualitas yang
baik pula. Jenis dan mutu produk bakery sangat bervariasi tergantung jenis bahan-bahan dan
formulasi yang digunakan dalam pembuatannya. Variasi produk ini diperlukan untuk
memenuhi adanya variasi selera dan daya beli kon-sumen (Anonim, 2007).

Saccharomyces cereviciae yang penting dalam pembuatan roti memiliki sifat dapat
memfermentasikan maltosa secara cepat (lean dough yeast), memperbaiki sifat
osmotolesance (sweet dough yeast), rapid fer-mentation kinetics, freeze dan thaw tolerance,
dan memiliki kemampuan memetabolisme substrat. Pemakaian ragi dalam adonan sangat
berguna untuk mengembangkan adonan karena terjadi proses peragian terhadap gula,
memberi aroma (alkohol) (Deby, 2008).

Pembuatan roti, ragi/yeast dibutuhkan agar adonan bisa mengembang. Ragi/yeast


biasanya ditambahkan setelah tepung terigu ditambah air lalu diaduk-aduk merata, setelah itu
selanjutnya adonan dibiarkan beberapa waktu. Ragi/yeast sendiri sebetulnya mikroorganisme,
suatu mahluk hidup berukuran kecil, biasanya dari jenis Saccharomyces cerevisiae yang
digunakan dalam pembuatan roti ini. Pada kondisi air yang cukup dan adanya makanan bagi
ragi/yeast, khususnya gula, maka yeast akan tumbuh dengan mengubah gula menjadi gas
karbondioksida dan senyawa beraroma. Gas karbondioksida yang terbentuk kemudian
ditahan oleh adonan sehingga adonan menjadi mengembang (Sumanti, 2010).

Air berfungsi sebagai media glutein dengan karbohidrat, larutan garam dan
membentuk sifat kenyal glutein. Air yang digunakan sebaiknya memiliki pH 6-9. Makin
tinggi pH air maka roti yang dihasilkan baik karena absorpsi air meningkat dengan
meningkatnya pH. Selain pH, air yang di-gunakan harus air yang memenuhi persyaratan
sebagai air minum, diantaranya tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Air yang
digunakan dalam industri makanan pada umumnya harus memenuhi persya-ratan tidak
berwarna, tidak berbau, jernih, tidak mempunyai rasa dan tidak menggangu kesehatan.
Apabila air yang digunakan tidak memenuhi persyaratan dalam pembentukan pati atau
tepung maka dapat meningkatkan kadar abunya sehingga mutu pati menurun (Sumarman,
2007).

1.2. Hipotesis
Adonan donat didiamkan selama sekitar satu jam. Selama satu jam tersebut, sel ragi
melakukan respirasi anaerobik atau fermentasi alkohol. Fermentasi akan menghasilkan
etanol, karbon dioksida, dan energi. Energi dipakai oleh ragi untuk tumbuh dan
memperbanyak diri. Karbon dioksida terperangkap di dalam adonan dalam bentuk
gelembung gas. Saat adonan goreng maka akan menyebabkan adonan mengembang dan
ukurannya membesar. Ini terjadi karena gas mengembang jika temperatur tinggi. Panas
menguapkan etanol dan membunuh yeast sehingga fermentasi berhenti. Hasilnya, donat akan
berwarna kekuningan dan lembut atau sebaliknya, jika tidak beruntung, donat akan keras dan
padat (bantat).
BAB III
CARA PEMBUATAN

3.1 Alat dan Bahan


Alat:
 Mangkok besar
 Mixer
 Sendok
 Mangkok kecil
 Timbangan kue
 Gelas Takaran
 Gelas
Bahan:
 Telur
 Gula
 Mentega
 Tepung donat
 Ragi
 Tepung terigu
 Susu bubuk

4. Cara Pembuatan
1. Siapkan gelas aduk air hangat, gula pasir, dan garam hingga larut. Sisihkan.
2. Campur rata tepung, susu, ragi dan baking powder.
3. Masukan mentega uleni hingga teksturnya berpasir.
4. Lubangi bagian tengah adonan masukan telur lalu uleni hingga kalis sambil memasuki
gula.
5. Bulatkan adonan lalu tutup dengan kain lembap. Diamkan sekitar 1 jam hingga
mengembang.
6. Kempiskan adonan lalu ambil sekitar 40 gram adonan bulatkan. Ulangi sampai
adonan habis.
7. Tutup adonan dengan kain lembap sekitar 30 menit sampai mengembang.
8. Bolongi adonan dengan cetakan donat setelah itu goreng hingga matang.
9. Taburi gula halus dan donat siap di santap.

5. Hasil
6. Laporan Foto

*Foto alat dan bahan

*Foto adonan yang sudah dicampurkan


PENILAIAN

No. Nama Nilai Saran


1
2
3
4
5
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai