Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

GAMBARAN UMUM

4.1 Kondisi Geografis Kabupaten Bekasi

Secara geografis, letak Kabupaten Bekasi berada pada posisi 60 10’ 53” –
60 30’ 6” Lintang Selatan dan 1060 48’ 28” – 1070 27’ 29” Bujur Timur.
Posisi geografis ini menyebabkan Kabupaten Bekasi berbatasan langsung
dengan Laut Jawa di sebelah Utara, Kabupaten Bogor di sebelah Selatan,
Kabupaten Karawang di sebelah Timur, serta Kota Bekasi dan DKI Jakarta
di sebelah Barat. Selain itu, dapat dikatakan pula bahwa Kabupaten Bekasi
merupakan jalur utama perekonomian karena memiliki letak yang sangat
strategis yaitu berbatasan langsung dengan Ibukota Negara sehingga
berimplikasi pada pesatnya pembangunan di Kabupaten Bekasi.

Sebagai bagian dari wilayah Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bekasi


memiliki wilayah seluas 127.388 ha atau 3,43 persen dari luas Provinsi Jawa
Barat yang memiliki daratan seluas 3.710.061,32 ha. Kecamatan dengan
wilayah terluas adalah Kecamatan Muaragembong dengan luas 14.009 ha
atau sekitar 11 persen dari luas wilayah Kabupaten Bekasi. Kecamatan
dengan luas terkecil adalah Kecamatan Sukakarya dengan luas 424 ha atau
sekitar 0,34 persen dari luas Kabupaten Bekasi. Tabel di bawah ini
menunjukkan luas wilayah Kabupaten Bekasi menurut Kecamatan:

Tabel 9. Luas Kabupaten Bekasi Menurut Kecamatan


No. Kecamatan Luas Wilayah (ha) Luas Wilayah (%)
1. Setu 6.216 4,88
2. Serang Baru 6.380 5,01
3. Cikarang Pusat 4.760 3,74
4. Cikarang Selatan 5.174 4,06
5. Cibarusah 5.039 3,96
6. Bojongmangu 6.006 4,71
7. Cikarang Timur 5.131 4,03
8. Kedungwaringin 3.153 2,48
9. Cikarang Utara 4.330 3,40
10. Karang Bahagia 4.610 3,62

Kajian Keterkaitan antara Perubahan Penggunaan Lahan Industri dan Pertumbuhan Ekonomi di
Kabupaten Bekasi
Kintan Aulia Febriani, 2022
34

No. Kecamatan Luas Wilayah (ha) Luas Wilayah (%)


11. Cibitung 4.530 3,56
12. Cikarang Barat 5.369 4,21
13. Tambun Selatan 4.310 3,38
14. Tambun Utara 3.442 2,70
15. Babelan 6.360 4,99
16. Tarumajaya 5.463 4,29
17. Tambelang 3.791 2,98
18. Sukawangi 6.719 5,27
19. Sukatani 3.752 2,95
20. Sukakarya 4.240 3,33
21. Pebayuran 9.634 7,56
22. Cabangbungin 4.970 3,90
23. Muaragembong 14.009 11,00
Total 127.388 100.00
Sumber: RPJMD Kabupaten Bekasi Tahun 2017 – 2022

Kabupaten Bekasi terus mengalami perkembangan yang secara bertahap


dari 187 desa, dimana diantaranya telah berubah status menjadi kelurahan.
Perkembangan terakhir terdapat 7 desa yang ditingkatkan statusnya menjadi
kelurahan. Hal ini terjadi sebagai upaya untuk mempercepat kesejahteraan
masyarakat Kabupaten Bekasi. Saat ini, Kabupaten Bekasi terbagi ke dalam
23 kecamatan, 7 kelurahan, 180 desa, 1.816 RW dan 6.729 RT. Jumlah desa
di setiap kecamatan berkisar antara 6 sampai 13 desa. Kecamatan dengan
jumlah desa yang paling sedikit adalah kecamatan Cikarang Pusat,
Bojongmangu dan Muaragembong dengan masing – masing kecamatan
memiliki 6 desa. Sedangkan kecamatan yang memiliki jumlah desa
terbanyak adalah Kecamatan Pebayuran yaitu 13 desa.

4.2 Penggunaan Lahan Kabupaten Bekasi

Berdasarkan data Badan Pertanahan Nasional, seiring berjalannya waktu di


Kabupaten Bekasi telah terjadi perubahan penggunaan lahan. Hal tersebut
dapat dilihat pada Tabel 10. yang disajikan dalam rentang waktu mulai dari
tahun 2011 hingga tahun 2019 dengan jenis penggunaan lahannya antara
lain danau/situ, industri, ladang/tegalan, lahan terbuka, perkebunan,
permukiman, rawa, ruang terbuka hijau, sawah, sungai dan tambak. Jenis

Kajian Keterkaitan antara Perubahan Penggunaan Lahan Industri dan Pertumbuhan Ekonomi di
Kabupaten Bekasi
Kintan Aulia Febriani, 2022
35

penggunaan lahan yang mendominasi adalah sawah dan permukiman. Jika


diperhatikan dalam Tabel 10. angka luasan di tahun 2011 sudah memiliki
luas sebesar 34.926 ha untuk permukiman dan 69.715 ha untuk sawah.
Sedangkan untuk yang memiliki luas lahan terendah di tahun yang sama
adalah jenis penggunaan lahan danau/situ dan rawa yang mana luasannya
sebesar 787 ha untuk danau/situ dan 715 ha untuk rawa.

Seperti yang sudah diketahui sebelumnya bahwa Kabupaten Bekasi


merupakan salah satu wilayah yang ditetapkan menjadi zona atau kawasan
industri. Pada tahun 2011, apabila dilihat dalam Gambar 4. Peta Penggunaan
Lahan Kabupaten Bekasi Tahun 2011, persebaran industri yang terbanyak
berada pada Kecamatan Cikarang Pusat dan Cikarang Barat. Kemudian
persebaran tersebut bertambah semarak hingga pada tahun 2019
penggunaan lahan industri sudah tersebar antara lain ke Kecamatan
Cikarang Utara, Cikarang Selatan, Tambun Selatan, serta Cibitung.

Lebih lanjut pada jenis penggunaan lahan terbuka, di tahun 2011 memiliki
luas 1.678 ha yang mana angka tersebut berubah seiring berjalannya waktu
secara fluktuatif. Begitu pun dengan jenis penggunaan lahan lainnya bahwa
telah terjadi perubahan penggunaan lahan yang secara time series dari
rentang waktu tahun 2011 sampai tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 10.
Luas Penggunaan Lahan dibawah ini:

Kajian Keterkaitan antara Perubahan Penggunaan Lahan Industri dan Pertumbuhan Ekonomi di
Kabupaten Bekasi
Kintan Aulia Febriani, 2022
36

Tabel 10. Luas Penggunaan Lahan Kabupaten Bekasi

LUAS PENGGUNAAN LAHAN KABUPATEN BEKASI, JAWA BARAT (HA)

Penggunaan
No 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Lahan

1 Danau/Situ 787 788 787 550 550 315 315 291 291
2 Industri 3,214 3,214 3,214 6,195 6,195 7,416 7,416 7,603 7,603
3 Ladang/Tegalan 4,357 2,014 2,014 3,679 3,679 3,972 3,972 3,786 3,786
4 Lahan Terbuka 1,678 4,020 1,678 3,079 3,079 1,426 1,426 2,360 4,608
5 Perkebunan 1,827 1,827 1,827 1,894 1,894 2,169 2,169 2,156 2,156
6 Permukiman 34,926 34,926 34,926 32,324 32,316 30,663 30,671 31,888 31,888
7 Rawa 715 715 715 531 531 549 549 419 419
Ruang Terbuka
8 1,792 1,792 1,792 1,016 1,016 2,001 2,001 1,953 1,953
Hijau
9 Sawah 69,715 69,715 72,058 66,415 66,415 65,846 65,838 64,466 62,218
10 Sungai 1,480 1,480 1,480 1,748 1,748 1,532 1,532 1,522 1,522
11 Tambak 6,897 6,897 6,897 9,957 9,965 11,499 11,499 10,944 10,944
Total 127,388 127,388 127,388 127,388 127,388 127,388 127,388 127,388 127,388
Sumber: Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Bekasi.

Kajian Keterkaitan antara Perubahan Penggunaan Lahan Industri dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bekasi
Kintan Aulia Febriani, 2022
37

4.3 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bekasi

Menurut BPS Kabupaten Bekasi untuk mencermati perkembangan


pembangunan ekonomi di suatu daerah dapat dilihat melalui tingkat
pertumbuhan ekonominya. Tingkat pertumbuhan ekonomi atau kenaikan
nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu
indikator makro yang sering digunakan. Produk Domestik regional Bruto
(PDRB) pada tingkat regional (kabupaten/kota) menggambarkan
kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan nilai tambah bruto seluruh
barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah domestik dalam suatu
waktu tertentu.

Kabupaten Bekasi merupakan salah satu patokan perekonomian nasional


khususnya sektor industri pengolahan, sehingga terjadi kecenderungan arus
migrasi untuk mencari pekerjaan khususnya di daerah industri seperti
Kecamatan Cikarang Pusat, Cikarang Utara, Cikarang Selatan, Cikarang
Barat, Tambun Selatan, serta Cibitung. Hal ini terlihat dengan tercirikannya
Kabupaten Bekasi sebagai daerah industri besar berskala nasional/asing.

Sejalan dengan hal tersebut, sektor industri merupakan sektor penyumbang


terbesar di dalam PDRB Kabupaten Bekasi. Maka dari itu, angka
sumbangan sektor industri akan sangat berpengaruh juga terhadap 16 sektor
lainnya di PDRB seperti sektor Pertanian; Pertambangan; Pengadaan Listrik
dan Gas; Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah; Konstruksi; Perdagangan
Besar dan Eceran; Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum; Informasi dan Komunikasi; Jasa Keuangan dan
Asuransi; Real Estat; Jasa Perusahaan; Administrasi Pemerintah; Jasa
Pendidikan; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; Jasa Lainnya.Apabila
sumbangan nilai PDRB menurun atau dapat dikatakan nominal
pertumbuhannya turun, maka akan berdampak pula pada laju pertumbuhan
ekonominya. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Tabel 11. dibawah ini:

Kajian Keterkaitan antara Perubahan Penggunaan Lahan Industri dan Pertumbuhan Ekonomi di
Kabupaten Bekasi
Kintan Aulia Febriani, 2022
38

Tabel 11. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Lapangan Usaha (Juta
Rupiah)
Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 2,580,339.81 2,482,041.39 2,599,601.28 2,528,639.08 2,338,145.87 2,479,075.30 2,317,023.70 2,381,182.70 2,308,631.57 2,403,360.02
B Pertambangan dan Penggalian 4,221,053.03 3,509,527.01 2,730,505.15 2,692,424.04 2,687,150.10 2,431,536.20 2,405,710.60 2,318,670.40 2,248,172.80 2,112,487.35
C Industri Pengolahan 129,759,733.86 137,845,028.06 146,860,038.47 155,693,581.37 161,947,397.05 169,525,949.40 179,577,393.80 190,734,328.50 196,713,693.10 189,041,417.80
D Pengadaan Listrik dan Gas 1,388,813.38 1,478,783.29 1,600,554.67 1,682,153.90 1,510,052.69 1,596,672.40 1,238,050.10 1,168,430.80 1,169,607.69 1,053,650.52
Pengadaan Air; Pengelolaan Sampah, Limbah
E 38,418.46 41,064.45 43,634.25 45,128.37 47,736.27 51,260.00 54,658.60 57,209.90 61,041.82 67,490.48
dan Daur Ulang
F Konstruksi 8,343,276.01 9,717,055.64 10,961,048.69 11,815,288.88 13,014,076.22 13,674,930.50 14,665,275.90 15,759,267.80 16,829,991.89 15,647,359.56
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
G 9,469,137.27 10,586,147.51 11,139,141.89 11,458,474.68 11,928,476.99 12,440,982.20 13,187,646.10 13,675,874.00 14,979,494.66 14,163,601.33
Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 1,459,006.21 1,621,337.68 1,696,620.06 1,869,954.43 2,051,719.35 2,253,647.40 2,382,553.20 2,535,597.50 2,696,998.42 2,697,174.56
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 756,630.12 807,758.65 842,853.69 893,682.81 935,694.60 1,020,656.00 1,106,110.20 1,201,618.41 1,306,740.42 1,264,888.40
J Informasi dan Komunikasi 1,242,108.56 1,394,927.46 1,500,008.40 1,791,896.23 2,117,846.16 2,440,087.20 2,697,246.50 2,945,250.30 3,312,305.99 4,668,642.14
K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,248,703.24 1,315,313.28 1,488,229.59 1,548,086.82 1,687,362.93 1,896,773.30 2,004,502.10 2,134,809.50 2,259,881.03 2,278,111.20
L Real Estat 639,441.04 693,099.24 730,496.19 762,948.87 823,476.45 884,660.50 967,565.90 1,076,546.30 1,187,750.06 1,364,782.94
M, N Jasa Perusahaan 176,215.87 189,592.49 204,269.22 218,304.07 239,330.75 262,865.70 284,759.20 308,863.60 344,135.34 303,291.10
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
O 1,299,891.24 1,418,944.69 1,373,620.77 1,298,347.44 1,375,212.20 1,405,549.10 1,434,217.00 1,451,196.60 1,524,106.21 1,502,992.79
Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 866,195.80 1,034,781.19 1,194,955.69 1,465,764.10 1,695,157.54 1,861,815.30 2,023,226.20 2,174,976.80 2,365,213.73 2,545,866.14
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 266,246.32 293,024.05 319,349.11 371,155.68 427,707.07 471,756.00 512,744.30 556,490.10 599,986.35 586,004.16
R, S, T, U Jasa Lainnya 783,632.78 851,375.64 921,662.60 1,022,836.30 1,123,851.21 1,230,147.50 1,344,915.50 1,469,082.80 1,585,034.86 1,494,133.38
Laju Pertumbuhan PDRB dengan Migas 164,538,843.00 175,279,801.72 186,206,589.72 197,158,667.07 205,950,393.45 215,928,364.00 228,203,598.90 241,949,396.01 251,492,785.94 243,195,253.87

Sumber: BPS Kabupaten Bekasi Dalam Angka

Kajian Keterkaitan antara Perubahan Penggunaan Lahan Industri dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bekasi
Kintan Aulia Febriani, 2022

Anda mungkin juga menyukai