Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ALYA AMALIAH SYAM

NIM/KELAS : 200606502001/A

Assignment
Buatlah sebuah tulisan tentang:
1. Definisi Program K3
➢ Program keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebuah rencana tindakan yang
dirancang untuk mencegah kecelakaan dan penyakit kerja. Beberapa bentuk aktivitas
dalam program tersebut merupakan persyaratan dalam undang-undang/peraturan
keselamatan dan kesehatan kerja, oleh karenanya sebuah program kesehatan dan
keselamatan kerja minimum harus mencakup unsur-unsur yang dipersyaratkankan oleh
undang-undang/peraturan keselamatan dan kesehatan kerja.

2. Penyebab Kecelakaan Kerja menurut 3 orang ahli (Tuliskan nama ahli dan apa konsepnya)
➢ menurut H.W. Heinrich yang dikenal sebagai teori Domino Heinrich.
Dalam teori tersebut dijelaskan bahwa kecelakaan terdiri atas lima faktor yang saling
berhubungan, yaitu:
a. Kondisi kerja,
b. Kelalaian manusia,
c. Tindakan tidak aman,
d. Kecelakaan, dan
e. Cedera.
Kelima faktor ini tersusun seperti kartu domino yang diberdirikan. Jika satu kartu jatuh,
maka kartu ini akan menimpa kartu lain hingga kelimanya akan roboh secara bersama.
Ilustrasi ini mirip dengan efek domino, jika satu bangunan roboh, kejadian ini akan
memicu peristiwa beruntun yang menyebabkan robohnya bangunan lain.

➢ Menurut Heinrich, kunci untuk mencegah kecelakaan adalah dengan menghilangkan


tindakan tidak aman yang merupakan poin ketiga dari lima faktor penyebab kecelakaan
kerja yang menyumbang 98% terhadap penyebab kecelakaan.
Jika dianalogikan dengan kartu domino, maka jika kartu nomor 3 tidak ada lagi,
seandainya kartu nomor 1 dan 2 jatuh maka tidak akan menyebabkan jatuhnya semua
kartu. Dengan adanya jarak antara kartu kedua dengan kartu keempat, maka ketika kartu
kedua terjatuh tidak akan sampai menimpa kartu nomor 4. Akhirnya kecelakaan pada
poin 4 dan cedera pada poin 5 dapat dicegah.

➢ Teori Frank E. Bird Petersen, mendefinisikan kecelakaan sebagai suatu kejadian yang
tidak dikehendaki, dapat mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda dan
biasanya terjadi sebagai akibat dari adanya kontak dengan sumber energi yang melebihi
ambang batas atau struktur. Teori ini memodifikasi teori Domino Heinrich dengan
mengemukakan teori manajemen yang berisikan lima faktor dalam urutan suatu
kecelakaan, antara lain:
a. Manajemen kurang control
b. Sumber penyebab utama
c. Gejala penyebab langsung
d. Kontak peristiwa
e. Kerugian gangguan (tubuh maupun harta benda)
3. Upaya preventif
➢ Secara etimologi, preventif berasal dari bahasa latin pravenire yang artinya ‘antisipasi’
atau mencegah terjadinya sesuatu. Singkatnya, upaya preventif adalah upaya
pengendalian sosial dengan bentuk pencegahan terhadap adanya gangguan.
Nurdjana dalam Sistem Hukum Pidana dan Bahaya Laten Korupsi menerangkan bahwa
tindakan atau upaya preventif adalah tindakan pencegahan agar tidak terjadi pelanggaran
norma-norma yang berlaku, yaitu dengan mengusahakan agar faktor niat dan kesempatan
tidak bertemu sehingga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat tetap terpelihara,
aman, dan terkendali.

4. Pendekatan dalam Pencegahan Kecelakaan Kerja


➢ Pencegahan kecelakaan kerja menurut Suardi (2007) dapat dilakukan melalui 5 model
yaitu pendekatan manusia, teknis, energi, administrasi, dan manajemen.Kecelakaan kerja
banyak disebabkan oleh faktor manusia sehingga pendekatan pencegahan yang utama
adalah pendekatan manusia dan teknis (Human and Technical Approach).

5. Aspek2 pencegahan kecelakaan kerja


➢ Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Pembinaan dan Pengawasan : Pelatihan
dan Pendidikan K3 terhadap tenaga kerja. Konseling dan Konsultasi mengenai penerapan
K3 bersama tenaga kerja. Pengembangan Sumber Daya ataupun Teknologi yang
berkaitan dengan peningkatan penerapan K3 di tempat kerja.

6. Pihak yang berperan dalam K3 dan perannya


➢ HRD harus berperan di dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di
perusahaan? HRD bisa mempelajari potensial risiko di dalam perusahaan terlebih dahulu.
Setelah itu, HRD bisa juga mencari seorang ahli yang mampu mengelola manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Tentunya harus menyesuaikan dengan dimana
industri perusahaan bergerak. HRD sebagai divisi yang bersinggungan dengan sumber
daya manusia berperan besar dalam menyelenggarakan, mewadahi, serta bertanggung
jawab menyusun materi pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) kepada
karyawan secara rutin. Kerjasama dan komunikasi yang baik antara HRD dan unit K3
sangat penting untuk menghasilkan kurikulum pelatihan yang tepat sasaran.
Hal ini semata-mata untuk meningkatkan budaya organisasi yang aktif dalam mencegah
kecelakaan kerja. HRD perlu membangun budaya perusahaan yang sadar akan
pentingnya penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Saat budaya kerja yang
sadar akan bahaya dan risiko kerja tercipta, maka produktivitas kinerja karyawan akan
meningkat.Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) selalu berkembang
mengikuti perkembangan risiko di lingkungan kerja yang kian beragam. Komunikasi
dalam penyediaan informasi memegang kontrol penting dalam hal ini. HRD wajib
menghimpun, menyimpan, menyediakan, dan memberikan informasi antar unit atau
divisi mengenai berbagai risiko kerja di perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai