Anda di halaman 1dari 7

Laporan Analisa Infrastruktur Di Kota Palembang

Disusun Oleh :
Muhammad Adi Syaputra
Npm : 2020280031

Dosen Pengampuh :
Hala Haidir S.T., M.P.W.K

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI
PALEMBANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Palembang merupakan daerah yang sebagian besar terbentuk atas lahan rawa yang
hampir tergenang air sepanjang tahun. Pada awalnya budaya bermukim masyarakat Palembang
dipengaruhi oleh keberadaan sungai, tanah lunak, dan daerah rawa pasang surut membentuk
pola dua inti permukiman yang berkembang dari interaksi masyarakat pribumi di bagian utara
sungai dan pendatang di bagian selatan sungai. Semakin meningkatnya jumlah penduduk dan
semakin intensifnya aktivitas penduduk di suatu tempat berdampak pada makin meningkatnya
perubahan penggunaan lahan. Dalam prakteknya, perubahan fungsi lahan ruang terbuka seperti
lahan rawa dan tegalan akan berubah menjadi lahan permukiman. Selain membutuhkan lahan,
perkembangan permukiman juga membutuhkan sarana prasarana guna memenuhi kebutuhan
masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan permukiman terkait
infrastrukur yang dilakukan pembangunan di kota Palembang. Metode penelitian yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode observasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perkembangan permukiman di kota Palembang menyebar ke segala arah
mengisi ruang terbuka untuk dibangun permukiman. Kota Palembang terletak di antara dua sisi
Sungai Musi yang membelah kota menjadi dua bagian yaitu Seberang Ilir dan Seberang Ulu.
Kota Palembang memiliki morfologi tanah relatif datar dan rendah, tempat-tempat yang agak
tinggi terletak di bagian Utara Kota, daerah pemukiman kebanyakan berada di daerah dataran
rendah di sekitar sungai-sungai yang ada.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di jelaskan di atas, terkait perkembangan permukiman
di kota Palembang yang semakin hari semakin meningkat maka di perlukannya juga sarana dan
prasarana pendukung untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di kota Palembang jadi rumusan
masalah yang akan diangkat pada laporan ini adalah bagaimana kondisi sarana dan prasarana
terbangun di kota Palembang?
1.3 Sasaran

Sasaran dari penelitian ini adalah untuk menganalisa infrastruktur di kota Palembang.

1.4 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui masalah infrastruktur di kota
Palembang,agar didapatkannya solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

1.4 Ruang Lingkup Wilayah

Palembang adalah ibu kota provinsi Sumatra Selatan, Indonesia. kota dengan luas wilayah
400,61 km² ini dihuni oleh lebih dari 1,7 juta penduduk pada tahun Juni 2022. Kota Palembang
juga kota terpadat dan terbesar kedua di Sumatra setelah Kota Medan, kota terpadat keenam di
Indonesia setelah Jakarta Raya, Surabaya, Bandung, Medan, serta Semarang. dan kota terbesar
kesembilan belas di Asia Tenggara. Kota Palembang dan beberapa kabupaten tetangganya
(Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Ogan Ilir, dan Kabupaten Ogan Komering Ilir) dikembangkan
oleh pemerintah pusat sebagai wilayah metropolitan di Indonesia dengan kawasan yang
disebut Patungraya Agung atau Palembang Raya. Secara geografis, Palembang terletak pada
2°59′27.99″LS 104°45′24.24″BT. Luas wilayah Kota Palembang adalah 400,61 km², dengan
ketinggian rata-rata 8 meter dari permukaan laut. Letak Palembang cukup strategis karena dilalui
oleh jalan Lintas Sumatra yang menghubungkan antar daerah di Pulau Sumatra.
1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasi ke Wilayah Studi Kasus.
Dengan memperhatikan kenyataan sebenarnya pada lapangan, penulis juga mewawancarai
masyarakat lokal untuk membandingkan permasalahan yang kami dapatkan pada lapangan dengan
keluhan masyarakat sendiri
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Infrastruktur

Pengertian infrastruktur secara umum, pengertiannya adalah seluruh struktur dan juga
fasilitas dasar, baik itu fisik maupun sosial, misalnya saja bangunan, pasokan listrik, jalan, dan
lainnya yang dibutuhkan untuk operasional aktivitas masyarakat maupun perusahaan. Adapun
pendapat lain yang mengungkapkan bahwa infrastruktur merupakan segala jenis fasilitas yang
diperlukan oleh masyarakat umum guna mendukung berbagai aktivitas masyarakat dalam
kehidupan sehari-harinya. Dengan arti lain, infrastruktur merupakan semua fasilitas, entah itu fisik
ataupun non fisik yang dibangun oleh pihak pemerintah atau perorangan guna memenuhi
keperluan dasar masyarakat dalam lingkup ekonomi dan sosial. Umumnya, infrastruktur merujuk
pada pembangunan secara fisik untuk fasilitas umum, misalnya jalan raya, pelabuhan, sekolah,
rumah sakit, pengolahan limbah, air bersih, bandar udara, dan masih banyak lagi. Selain itu,
infrastruktur juga bisa merujuk pada hal-hal yang teknis seperti mendukung kegiatan ekonomi
dengan cara menyediakan moda transportasi, distribusi barang dan juga jasa, dan lain sebagainya.

1. Sistem Jaringan Jalan Sistem Jaringan Jalan adalah satu kesatuan ruas Jalan yang saling
menghubungkan dan mengikat pusat kegiatan/pusat pertumbuhan, dan simpul transportasi
dengan wilayah yang berada dalam pengaruh pelayanannya dalam satu hubungan hierarkis.

2. Listrik Merupakan Energi Yang Dapat Di Salurkan Melalui Penghantar Kabel Adanya
Arus Listrik Dikarenakan Muatan Listrik Mengalir Dari Saluran Positif ke saluran Negatif.
Dalam Kehidupan Manusia Listrik Memiliki Peran Yang Sangat Penting : Kebutuhan
Listrik Di Kota Palembang Pada Tahun 2023 Dengan Jumlah Penduduk 1.570.409 Jiwa
dan keperluan jumlah kebutuhan listrik dengan jumlah 928.561.000

3. AIR BERSIH DAN AIR LIMBAH

Air bersih merupakan air yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
Sedangkan yang dinamakan air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tahapan
proses pengolahan memenuhi syarat kesehatan dan langsung diminum.

Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang dari rumah tangga, industri
maupun tempat-tempat umum lainnya yang umumnya mengandung bahanbahan atau zat-zat
yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup.

Dari hasil perhitungan dapat diketahui perkiraan jumlah timbulan air limbah domestik
pada kawasan permukiman di lintas daerah kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan yaitu
70 persen dari kebutuhan air bersih. Timbulan air limbah domestik 20 tahun kedepan yaitu
pada tahun 2020 jumlah timbulan air limbah sebesar 11.330 liter/detik. Proyeksi timbulan air
limbah semakin meningkat hingga pada tahun 2040 sebesar 58.749 liter/detik.

4. Drainase Jaringan drainase adalah prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke
badan penerima air dan atau ke bangunan resapan buatan, yang harus disediakan pada
lingkungan perumahan di perkotaan. (SNI 03-1733-2004

• Kegunaan Drainase

1. Pemutus daerah dan lahan terhadap kelebihan air permukaan dan air tanah

2. Pemeliharaan dan pengendali sumber daya air

• Jenis – Jenis Drainase

1. Menurut Sejarah Terbentuknya a. Drainase alamiah (natural drainage) b.


Drainase buatan (artifical drainage)

2. Menurut Letak Bangunannya a. Drainase Permukaan tanah (surface drainage)


b. Drainase bawah permukaan tanah (subsurface drainage)

3. Menurut Kontruksi

a. Saluran Terbuka

b. Saluran Tertutup
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak


pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Pembagunan infrastruktur adalah sebagai sebuah
pelayanan yang diberikan oleh Negara kepada rakyat sebagai unsur pembangunan nasional.
Keberadaan infrastruktur yang memadai sangat diperlukan seperti halnya infrastruktur jalan
dan jembatan. Keterbatasan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, menyebabkan
melambatnya laju pertumbuhan ekonomi. Pembiayaan pembangunan jalan umum dan
jembatan menjadi tanggung jawab Pemerintah dan/atau pemerintah daerah. Untuk mengatasi
kendala yang dihadapi dalam pembangunan jalan dan jembatan Selain infrastruktur jalan,
infrastruktur listrik, air bersih dan air limbah serta drainase sangat penting dalam pembangunan
dan pertumbuhan suatu negara, dari salah satu tugas sebelumnya, saya mengambil daerah
kecamatan Sukarami untuk di analisis kebutuhan listrik air bersih serta air limbah yang dapat
di simpulkan bahwa kebutuhan listrik di kota Palembang membutuhkan928.561.000 watt
dengan jumlah penduduk pada tahun 2023 1.570.409 Jiwa ,serta kebutuhan air bersih sebanyak
Timbulan air limbah domestik 20 tahun kedepan yaitu pada tahun 2020 jumlah timbulan air
limbah sebesar 11.330 liter/detik. Proyeksi timbulan air limbah semakin meningkat hingga
pada tahun 2040 sebesar 58.749 liter/detik.

Anda mungkin juga menyukai