Anda di halaman 1dari 12

Deteksi Dini Rematik

A. Pengertian

Penyakit rematik adalah kondisi tubuh yang sangat menyakitkan karena disebabkan oleh
pembengkakan, peradangan, dan nyeri pada sendi atau otot. Rematik tidak ubahnya dengan
penyakit masuk angin. Perbedaannya adalah rematik menyerang tulang belulang, sedangkan
masuk angin menyerang rongga perut atau saluran pencernaan. Pada dasarnya, rematik
disebabkan oleh pengembunan pada bagian tulang belulang yang berkepanjangan sehingga
tulang mengalami rasa ngilu dan sakit. Keluhan yang lain yang sering muncul adalah rasa nyeri,
kaku, bengkak sampai keterbatasan pergerakan anggota tubuh.

Rematik adalah penyakit yang sudah sangat familiar di telinga kita. Banyak orang pernah
mengeluhkan tentang penyakit yang biasanya diawali dengan gejala sakit pada bagian
persendian, tetapi tidak cukup mengetahui bahwa rematik bisa membuat kecacatan (morbiditas),
ketidakmampuan (disabilitas), menurunkan kualitas hidup, dan meningkatan beban ekonomi
penderita maupun keluarga.

Tulang pada tubuh manusia dilindungi oleh tulang rawan yang berfungsi untuk menjaga
agar tidak terjadi gesekan antartulang, misalnya saat kita berjalan, berjongkok, dan melompat,
tulang rawan beserta cairan sendi akan meredam benturan antartulang. Struktur sendi terdiri dari
tulang rawan, cangkang sendi, dan jaringan sekitar sendi. Jika tulang rawan mengalami
gangguan, maka akan timbul keluhan pada sendi-sendi yang berperan pada aktivitas tersebut.
Sendi berfungsi melindungi ujung tulang dari kerusakan dan kehausan, menahan beban, dan
meredam kejutan pada saat ada gerakan berulang.

B. Etiologi
Etiologi penyakit ini tidak diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor resiko yang
diketahui berhubungan dengan penyakit ini, antara lain :
1. Usia lebih dari 40 tahun
2. Jenis kelamin wanita lebih sering
3. Suku bangsa
4. Genetik
5. Kegemukan dan penyakit metabolik
6. Cedera sendi, pekerjaan dan olahraga
7. Kelainan pertumbuhan
8. Kepadatan tulang

C. Tanda dan Gejala

Gejala utama dari rematik adalah adanya nyeri pada sendi yang terkena, terutama waktu
bergerak. Umumnya timbul secara perlahan-lahan. Mula-mula terasa kaku, kemudian timbul rasa
nyeri yang berkurang dengan istirahat. Terdapat hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi,
krepitasi, pembesaran sendi dn perubahan gaya jalan. Lebih lanjut lagi terdapat pembesaran
sendi dan krepitasi.
Tanda-tanda peradangan pada sendi tidak menonjol dan timbul belakangan, mungkin
dijumpai karena adanya sinovitis, terdiri dari nyeri tekan, gangguan gerak, rasa hangat yang
merata dan warna kemerahan, antara lain :
1. Nyeri sendi
Keluhan ini merupakan keluhan utama. Nyeri biasanya bertambah dengan gerakan
dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa gerakan tertentu kadang-kadang
menimbulkan rasa nyeri yang lebih dibandingkan gerakan yang lain.
2. Sering keringat dingin, sekalipun waktu tidur
3. Kaki terasa sakit
4. Tulang-tulang dan persendian terasa sakit
5. Jika diraba, tulang terasa sakit
6. Hambatan gerakan sendi
Gangguan ini biasanya semakin bertambah berat dengan pelan-pelan sejalan dengan
bertambahnya rasa nyeri.
7. Kaku pagi
Pada beberapa pasien, nyeri sendi yang timbul setelah immobilisasi, seperti duduk
dari kursi, atau setelah bangun dari tidur.
8. Krepitasi
Rasa gemeretak (kadang-kadang dapat terdengar) pada sendi yang sakit.
9. Pembesaran sendi (deformitas)
Pasien mungkin menunjukkan bahwa salah satu sendinya (lutut atau tangan yang
paling sering) secara perlahan-lahan membesar.
10. Perubahan gaya berjalan
Hampir semua pasien osteoartritis pergelangan kaki, tumit, lutut atau panggul
berkembang menjadi pincang. Gangguan berjalan dan gangguan fungsi sendi yang
lain merupakan ancaman yang besar untuk kemandirian pasien yang umumnya tua
(lansia)
D. Klasifikasi Rematik

1. Rematik Gout/Radang Sendi Asam Urat

Radang Sendi Asam Urat / Pirai (Gout Arthritis) adalah peradangan sendi akut yang
disebabkan oleh pengendapan kristal asam urat dalam rongga sendi. Gejala klasik asam urat ialah
serangan akut berulang yang sangat nyeri pada pangkal jempol kaki dan beberapa sendi lainnya.
Asam urat akut sering berulang dan berhubungan dengan peningkatan kadar asam urat dalam
darah (hiperurisemia). Asam urat berasal dari purin yang ada dalam inti sel yaitu asam nukleat
baik yang berasal dari tubuh manusia sendiri (penderita leukimia memiliki kadar asam urat yang
tinggi) maupun dari makanan seperti daging merah, jeroan, seafood. Kadar normal kandungan
asam urat pada manusia adalah 4-7 mg/dl. Asam urat yang terbentuk dalam tubuh kebanyakan
akan dibuang ginjal melalui urin.

Kadar asam urat dalam tubuh pria dan wanita berbeda, jika kadar asam urat dalam tuhuh
pria berkisar antara 3-7 mg/dl dan wanita berkisar anatara 2,4-6 mg/dl. Jika kadar asam urat
dalam darah melebihi batas normal hingga mencapai 7,5 mg/dl akan mengakibatkan gout
Berikut ciri-ciri umum dari asam urat :
a. Sering merasa kesemutan dan linu pada sendi
b. Nyeri yang muncul terutama pada malam hari atau pagi hari saat bangun tidur
c. Terjadi pembengkakan di salah satu organ tubuh yang terasa sakit.pembengkakan pada
sendi , kemerahan, rasa panas dan nyeri yang luar biasa.
d. Hiperurisemia juga dapat dijadikan suatu alasan ciri dari asam urat yang semakin
berkembang. Hiperurisemia yang merupakan keadaan ketika asam urat dalam darah
melebihi batas normal.Namun sebagian besar orang yang mengalami hiperurisemia tidak
terserang gout atau asam urat.Gout adalah gejala dari asam urat yang berupa rasa sakit,
panas, bengkak, dan warna kemerahan pada persendian.
e. Umumnya bagian sendi tubuh yang diserang asam urat adalah lutut, siku, kaki, tangan,
pergelangan kaki atau tangan dan punggung

2. Rematik Gout Akut

Rematik gout akut merupakan penyakit yang disebabkan oleh deposit kristal
monosodium urat (MSU) yang terjadi akibat supersaturasi cairan ekstra selular dan
mengakibatkan satu atau beberapa manifestaasi klinik. Serangan reumatik gout akut yang
pertama kali ditandai dengan proses peradangan pada satu sendi, 60% di antaranya timbul pada
sendi di pangkal ibu jari kaki (sendi metatarso-phalangeal I/MTP I).
Radang sendi tersebut timbul dengan gejala lengkap berupa nyeri hebat, bengkak, kulit di
atas sendi yang sakit berwarna kemerahan dan bila diraba terasa panas. Rasa nyeri yang
sedemikian hebat biasanya timbul menjelang pagi hari. Rasa nyeri tersebut membuat penderita
sukar berjalan. Puncak rasa sakit tercapai dalam 24 jam setelah timbul gejala pertama. Tanpa
pengobatan, serangan arthritis gout akut yang pertama kali ini akan menghilang secara perlahan-
lahan dalam waktu 5-14 hari. Serangan gout akut bisa juga mengenai sendi lainnya seperti sendi
di pergelangan kaki, lutut dan pangkal jari tangan.Serangan arthritis gout akut sering kali terjadi
tiba-tiba tanpa sebab yang nyata. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat menjadi pemicu seperti :

a. Alkohol
b. Makan berlebihan
c. Trauma/benturan ringan pada sendi
d. Kekurangan cairan akibat kurang minum
e. Diet yang terlalu ketat
f. Puasa, misalnya sebelum menjalankan operasi

Serangan gout akut bisa berlangsung lebih lama lagi bila mendapat pertolongan yang
salah. Misalnya diberikan allopurinol atau probenesid pada fase akut sehingga terjadi penurunan
mendadak kadar asam urat. Akibatnya, rasa sakit dan lamanya sakit bertambah panjang. Pada
serangan arthritis gout akut, kdaar asam urat darah dapat meninggi, normal ataupun rendah.
Dalam salah satu penelitian, ternyata pada 12,5% kasus pernderita arthritis gout akut bahkan
ditemukan kadar asam urat yang rendah.
Pada serangan pertama  rematik gout akut akan menyerang beberapa sendi sekaligus
(poliartikuler) dengan rasa nyeri lebih hebat, rasa sakit lebih lama, kadang disertai demam,
frekuensi serangan meningkat dan masa kesembuhan semakin pendek. Kadang-kadang rasa nyeri
berlangsung terus-menerus disertai bengkak dan rasa kaku pada sendi yang sakit. Jika penderita
ini tidak diobati, suatu saat bisa menjadi reumatik gout kronik sehingga tidak ada lagi masa
bebas serangan.

3. Rematik Jantung
Penyakit Jantung Reumatik adalah Penyakit yang ditandai dengan kerusakan pada katup
jantung akibat serangan karditis reumatik akut yang berulang kali. Demam reumatik akut
merupakan penyakit yang terjadi sesudah infeksi streptococcus beta hemolyticus grup A seperti
tonsilitis, faringitis atau otitis media (Kapita Selekta Kedokteran edisi 2).
Penyakit jantung reumatik adalah sebuah kondisi dimana terjadi kerusakan permanen dari
katup-katup jantung yang disebabkan oleh demam reumatik. Penyakit Jantung Rematik (PJR)
atau dalam bahasa medisnya Rheumatic Heart Disease (RHD) adalah suatu kondisi dimana
terjadi kerusakan pada katup jantung yang bisa berupa penyempitan atau kebocoran, terutama
katup mitral (stenosis katup mitral) sebagai akibat adanya gejala sisa dari Demam
Rematik(DR)..Gejala utama penyakit jantung rematik ialah terjadinya debar jantung
(palpitation), kecemasan (anxiety) dan sesak napas (dyspnea). Pada saat penyakit ini muncul
akan mempengaruhi pula fungsi organ-rogan dalam yang lain.
Pada beberapa pasien yang mengalami demam rematik akut bisa terjadi kelainan katup
jantung lainnya yang bisa berakibat pada gangguan katup jantung, gagal jantung (CHF), radang
selaput jantung (perikarditis). Di Amerika Serikat bahkan penyakit rematik jantungini masih
merupakan penyebab dari penyakit jantung yang disebut dengan mitral stenosis (MS) dan juga
penggantian katup jantung pada pasien dewasa di sana.
Penyebab rematik jantung ini diperkirakan adalah reaksi autoimun (kekebalan tubuh)
yang disebabkan oleh demam reumatik. Infeksi streptococcus β hemolitikus grup A pada
tenggorok selalu mendahului terjadinya demam reumatik baik demam reumatik serangan
pertama maupun demam reumatik serangan yang berulang. Penyakit ini berhubungan erat
dengan infeksi saluran nafas bagian atas oleh Beta Streptococcus Hemolyticus Grup A berbeda
dengan glomerulonefritis yang berhubungan dengan infeksi streptococcus dikulit maupun
disaluran nafas, demam rematik agaknya tidak berhubungan dengan infeksi streptococcus
dikulit.Faktor-faktor predisposisi terjadinya penyakit rematik jantung/ Rheumatic Heart Desease
terdapat pada diri individu itu sendiri dan juga faktor lingkungan.
a. Faktor genetik :
Adanya antigen limfosit manusia ( HLA ) yang tinggi. HLA terhadap demam rematik
menunjukan hubungan dengan aloantigen sel B spesifik dikenal dengan antibodi
monoklonal dengan status reumatikus.
b. Umur :
Umur agaknya merupakan faktor predisposisi terpenting pada timbulnya demam reumatik
/ penyakit reumatik jantung. Penyakit ini paling sering mengenai anak umur antara 5-15
tahun dengan puncak sekitar umur 8 tahun. Tidak biasa ditemukan pada anak antara umur
3-5 tahun dan sangat jarang sebelum anak berumur 3 tahun atau setelah 20 tahun.
Distribusi umur ini dikatakan sesuai dengan insidens infeksi streptococcus pada anak usia
sekolah. Tetapi Markowitz menemukan bahwa penderita infeksi streptococcus adalah
mereka yang berumur 2-6 tahun.
c. Keadaan gizi dan lain-lain :
Keadaan gizi serta pola hidup dan juga adanya penyakit-penyakit lain belum dapat
ditentukan apakah merupakan faktor predisposisi untuk timbulnya demam reumatik.

4. Demam Rematik

Demam rematik adalah penyakit akut yang datang terutama dengan gejala-gejala
nyeri dan bengkak sendi. Penyakit jantung rematik adalah penyakit jantung kronik yang
disebabkan oleh demam rematik.Streptococcus Beta Hemolyticus Group A merupakan agen
pencetus yang menyebabkan terjadinya demam reumatik akut,walaupun mekanisme patogenetik
yang tetap tidak terjelaskan.tidak semua serotip Streptococcus Beta Hemolyticsus Group A
dapat menimbulkan demam reumatik.Bila beberapa strain (missal,M tipe 4) ada pada populasi
yang amat rentan reumatik,tidak terjadi reumatik ulang.sebaliknya serotip lain yang lazim pada
populasi yang sama menyebabkan angka serangan berulang 20-50% dari mereka yang dengan
faringitis.Terdapat dua mekanisme yang diajukan sebagai pathogenesis dari demam reumatik :
1. Respons hiperimun yang bersifat autoimun maupun alergi,
2. Efek langsung organisme streptococcus atau toksinnya.
Seseorang yang mengalami demam rematik apabila tidak ditangani secara adekuat, Maka
sangat mungkin sekali mengalami serangan penyakit jantung rematik. Infeksi oleh kuman
Streptococcus Beta Hemolyticus group A yang menyebabkan seseorang mengalami demam
rematik dimana diawali terjadinya peradangan pada saluran tenggorokan, dikarenakan
penatalaksanaan dan pengobatannya yang kurah terarah menyebabkan racun/toxin dari kuman ini
menyebar melalui sirkulasi darah dan mengakibatkan peradangan katup jantung. Akibatnya
daun-daun katup mengalami perlengketan sehingga menyempit, atau menebal dan mengkerut
sehingga kalau menutup tidak sempurna lagi dan terjadi kebocoran.
Terjadinya endokarditis rematik disebabkan langsung oleh demam rematik, suatu peyakit
sistematis yang disebabkan oleh infeksi streptokokus grup A. Demam rematik mempengaruhi
semua persendian, menyebabkan poliarthritis. Jantung juga merupakan organ sasaran dan
merupakan bagian yang kerusakannya paling serius.
Kerusakan jantung dan lesi sendi bukan akibat infeksi, artinyan jaringan tesebut tidak
mengalami infeksi atau secara langsung rusak oleh organisme tersebut, namun hal ini merupakan
fenomena sensitivitas atau reaksi yang terjadi sebagai respons terhadap streptokokis
hemolitikus.Sebagian kecil orang dengan demam rematik menjadi sakit berat dengan gagal
jantung yang berat , disritmia serius dan pneumonia rematik. Seseorang harus dirawat di ruang
perawatan intensif.Penyakit ini menyerang anak pada usia 6-15 tahun, biasanya timbul 20 hari
setelah terjadi infeksi. Infeksi dapat saja terjadi tanpa ada geala yang disarankan.
Demam rematik akut berhubungan dengan derajat variasi valvulitis dan miokarditis.
Penelitian di Nwe Zealand memperlihatkan bahwa disfungsi kontraksi ventrikel kiri selama dan
setelah demam rematik akut tergantung pada tingkat dan tipe regurgitasi aorta dan mungkin di
pengaruhi oleh intervensi bedah.Demam reumatik akut ditandai oleh demam berkepanjangan,
jantung berdebar keras, kadang cepat lelah. Puncak insiden demam rematik terdapat pada
kelompok usia 5-15 tahun, penyakit ini jarang dijumpai pada anakGambaran klinis umumnya
dimulai dengan demam remiten yang tidak melebihi 39o C atau artritis yang timbul setelah 2
sampai 3 minggu setelah infeksi. Demam dapat berlangsung berkali-kali dengan tanda-tanda
umum berupa malaise, astenia dan penurunan berat badan. Sakit persendian dapat berupa atralgia
yaitu nyeri persendian dengan tanda-tanda panas, merah, bengkak atau nyeri tekan dan
keterbatasan gerak.Atritis pada demam reumatik dapat mengenai beberapa sendi secara
bergantian. Manifestasi lain berupa pankarditis (endokarditis, miokarditis dan perikarditis), nodul
subkutan, eritema marginatum, korea dan nyeri abdomen.

5. Rematik Sendi/ Osteoartritis

Penyakit ini merupakan penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat
dan berhubungan dengan usia lanjut. Secara klinis ditandai dengan nyeri, deformitas,
pembesaran sendi, dan hambatan gerak pada sendi-sendi tangan dan sendi besar yang
menanggung beban.
Persendian sebagai anggota gerak dapat mengalami kerusakan sehingga menimbulkan
rasa nyeri yang disebut rematik. Rematik juga dapat menyerang anggota gerak lain, seperti otot,
tulang dan jaringan ikat. Rasa nyer pada anggota gerak dapat disebabkan karena proses patologis
(penyakit) pada unsur-unsur  yang ikut menyusun rangka tubuh. Nyeri tersebut dalam istilah
kedokteran diberi nama sesuai dengan lokasi gangguannya, seperti nyeri di sendi disebut
artralgia, nyeri di tulang disebut osteodinia, nyeri di otot disebut mialgia, dan nyeri di saraf
disebut neuralgia. Apabila rasa nyeri tersebut disertai dengan tanda peradangan diberi nama
sesuai dengan unsur yang ikut menyusun anggota gerak seperti gangguan pada sendi disebut
arthritis, pada tulang disebut osteotitis, pada otot disebut miositis, pada saraf disbut neuritis,
tendon (urat otot dan urat tulang) disebut tendonitis, dan pada bantalan cairan di sekitar
persendian disebut bursitis.
Pada rematik sendi, jika sendi mengalami peradangan maka sendi akan membengkak,
warna kulit terlihat memerah, nyeri dan terasa panas setempat, dan sakit jika diraba. Terkadang,
pada kulit akan timbul bercak-bercak dan jika ditekan agak nyeri. Selain itu persendian yang
terkena rematik menjadi kaku dan susah digerakkan. Namun, kekakuan juga dapat disebabkan
oleh otot yang tegang secara berkesinambungan.
Gejala-gejala utama ialah adanya nyeri pada sendi yang terkena, terutama waktu
bergerak. Umumnya timbul secara perlahan-lahan, mula-mula rasa kaku, kemudian timbul rasa
nyeri yang berkurang saat istirahat. Terdapat hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi ,
krepitasi, pembesaran sendi dan perubahan gaya berjalan. Sebagian orang usia muda dapat
menghasilkan bunyi-bunyian jika menekukkan persendian pada jari-jari tangan, kaki atau yang
lainnya. Meskipun demikian, bukan berarti mereka itu akan terkena rematik. Pada penyakit
rematik dapat dirasakan adanya bunyi berderak yang dapat diraba dan didengar.
Gejala-gejala yang sering terjadi adalah kaku dan nyeri sendi di beberapa sendi yang
terkena terutama pagi hari ketika baru bangun dari tidur, hambatan gerakan sendi, sendi secara
perlahan membesar, permukaan terkadang lebih hangat dari sekitarnya, kadang disertai
kemerahan dan berubah bentuk (deformitas), serta gemeretak (krepitasi) pada sendi yang sakit.
Penyebabnya terbagi menjadi faktor resiko yang dapat dimodifikasi dengan yang tidak dapat
dimodifikasi. Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasidiantaranyausia, ras kulit hitam lebih
besar resikonya dibanding ras lainnya, genetik, gender wanita, penyakit metabolik seperti
diabetes, kelainan bawaan seperti tulang kaki bentuk O atau X. Sedangkan faktor resiko yang
dapat dimodikasi diantaranya trauma / cidera, benturan berulang, gemuk, rokok, hormon dan
kelemahan otot.

E. Pencegahan Rematik
Cara pencegahan rematik, yaitu :
1. Melakukan olahraga secara benar dan rutin
2. Jangan mandi malam
3. Jangan menggunakan kipas angin sewaktu tidur
4. Jika terpaksa mandi malam, lakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum Anda tidur
agar terjadi penguapan
5. Makan yang cukup dan teratur supaya badan tidak terlalu panas dan mudah masuk
angin
6. Hindari keluar keringat tidak pada waktunya (keringatan pada waktu malam)
7. Olahraga secara teratur
8. Kurangi Makanan yang mengandung Lemak
9. Periksa kesehatan secara teratur

F. Penanganan Penderita Rematik


1. Pengaturan aktivitas dan istirahat
Pada kebanyakan penderita, istirahat secara teratur merupakan hal penting untuk
mengurangi gejala penyakit. Pembebatan sendi yang terkena dan pembatasan gerak
yang tidak perlu akan sangat membantu dalam mengurangi progresivitas inflamasi.
Namun istirahat harus diseimbangkan dengan latihan gerak untuk tetap menjaga
kekuatan otot dan pergerakan sendi.
2. Kompres panas dan dingin
Kompres panas dan dingin digunakan untuk mendapatkan efek analgesic dan
relaksan otot.Dalam hal ini kompres hangat lebih efektive daripada kompres dingin.
3. Diet
Untuk penderita rheumatoid arthritis disarankan untuk mengatur dietnya.Diet yang
disarankan yaitu asam lemak omega-3 yang terdapat dalam minyak ikan.
4. Pembedahan
Pembedahan dilakukan apabila rheumatoid arthritis sudah mencapai tahap
akhir.Bentuknya dapat berupa tindakan arhthrodesis untuk menstabilkan sendi,
arthoplasty atau total join replacement untuk mengganti sendi.
5. Konsumsi makanan yang mengandung protein dan vitamin C.

Anda mungkin juga menyukai