Anda di halaman 1dari 24

Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

Rehabilitasi Bangunan Mess Guru SMP Negeri 1 Lambandia

Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN

A. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan meliputi semua jenis pekerjaan yang tercantum dalam :
a. Gambar-gambar rencana pelaksanaan
b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
c. Berita Acara Penjelasan serta agenda-agenda.
Kekurang lengkapan salah satu tersebut di atas tidak dapat mengakibatkan berkurangnya lingkup
pekerjaan yang harus dipenuhi oleh Kontraktor.
B. Uraian Pekerjaan
Pekerjaan adalah Rehabilitasi Bangunan Mess Guru SMP Negeri 1 Lambandia

Pasal 2
SITUASI DAN LOKASI
A. Lokasi bangunan yang akan dilaksanakan terletak di Kecamatan Lambandia, Kabupaten Kolaka
timur.
B. Lokasi Pembangunan Rehabilitasi Bangunan Mess Guru SMP Negeri 1 Lambandia akan diserahkan
kepada Kontraktor Pelaksana/Pemborong sebagaimana adanya pada waktu rapat penjelasan
(Aanwijzing), untuk itu para calon pemborong wajib meneliti situasi medan terutama kondisi tanah
bangunan, sifat dan luasnya serta pekerjaan lainnya yang berpengaruh terhadap Pembangunan
Rehabilitasi Bangunan Mess Guru SMP Negeri 1 Lambandia
C. Kelalaian dan kekurang telitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan claim
dikemudian hari.
D. Setelah rapat penjelasan (Aanwijzing) akan diadakan peninjauan lokasi sebagai patokan dasar untuk
menghitung anggaran/penawaran yang akan diajukan.

Pasal 3
PEKERJAAN PERSIAPAN
A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan ini meliputi :
1. Pembongkaran/Pembersihan Lokasi
2. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
3. Penyediaan Air Kerja, Air Minum, P3K
4. Pembuatan Barak Kerja dan Gudang
5. Pembuatan Papan Nama Proyek
6. Administrasi, dokumentasi dan pelaporan

B. Pembongkaran/Pembersihan Lokasi
Pekerjaan Pembongkaran Bangunan yang akan direhab dengan melihat gambar rencana yang telah
direncanakan untuk mengetahui areal bangunan yang akan dibongkar dan direhab. Dan membuang
semua sisa-sisa bongkaran bangunan yang lama agar tidak mengganggu proses pembangunan yang
akan berjalan.

1
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Rehabilitasi Bangunan Mess Guru SMP Negeri 1 Lambandia

C. Pekerjaan Pengukuran dan pemasangan Bouwplank


1. Semua ukuran yang tercantum dalam rencana ini dinyatakan dalam cm dan meter.
2. Ukuran tinggi peil lantai bangunan ditentukan 50 cm diatas permukaan tanah jalan dianggap
sebagai titik duga 0,00 cm dan ketepatan posisi lantai tersebut harus disetujui oleh Direksi
Lapangan.
3. Penentuan peil lantai bangunan, berpatokan terhadap ketinggian muka jalan yang ada atau
ketinggian permukaan urugan dan disesuaikan dengan gambar rencana, dengan persetujuan
direksi lapangan.
4. Ukuran titik duga harus dipasang permanen, terbuat dari balok kayu 6/12 yang diketam rata
pada semua sisinya kemudian ditanam ke tanah minimal 1 meter.
5. Ketentuan letak bangunan diukur dibawah pengawasan direksi dan patok-patok yang
dipancang dan disambung dengan papan bouwplank yang diketam pada sisinya.
6. Pengukuran sudut siku sedapat mungkin dilakukan dengan alat waterpass.

D. Pekerjaan Penyediaan air kerja dan P3K


1. Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat sumur pompa di
Tapak proyek atau disuplai dari luar atas persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas
Lapangan.
2. Air harus bersih, bebas dari bau, lumpur, minyak dan bahan kimia lainnya yang
merusak.
3. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan
sementara PLN setempat selama masa Pembangunan Rumah jabatan kecamatan Uesi
Kab Kolaka Timur.
4. Jika tidak ada sambungan listrik dari PLN, Kontraktor dapat menggunakan Mesin Diesel
pembangkit tenaga listrik atas persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan.
5. Kontraktor harus menyediakan Kotak P3K beserta obat-obatan dan kelengkapannya.

E. Pembuatan Barak Kerja Dan Gudang


1. Ukuran luas kantor Kontraktor los kerja, serta tempat simpan bahan, disesuaikan dengan
kebutuhan Kontraktor, dengan tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan.
2. Khusus untuk tempat simpan bahan-bahan seperti : pasir, kerikil harus dibuatkan kotak
simpan yang dipagari dinding papan yang cukup rapat, sehingga masing-masing bahan tidak
tercampur.

F. Pembuatan Papan Nama Proyek


Kontraktor harus menyediakan Papan Nama Proyek yang mencantumkan nama Pemberi Tugas,
Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan Kontraktor.
Ukuran, layout dan peletakan papan nama harus  dipasang  sesuai dengan pengarahan
Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan.

2
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Rehabilitasi Bangunan Mess Guru SMP Negeri 1 Lambandia

G. Administrasi dan Pelporan


1. Laporan harian Kontraktor adalah :
a. Buku harian yang berisi catatan harian mengenai : jumlah Tenaga Kerja, bahan-bahan
bangunan yang masuk. Post-post pekerjaan yang dikerjakan pada setiap hari kerja.
b. Perintah teguran dan peringatan tertulis Konsultan Pengawas dan Pengelola Teknis
mengenai semua hal-hal yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan.
c. Buku harian tersebut setiap hari harus ditanda tangani oleh Pemborong dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas.

2. Berdasarkan laporan harian pemborong, Konsultan Pengawas harus menyusun laporan


mingguan yang merupakan rangkuman dari isi laporan harian.

3. Konsultan pengawas harus menyusun laporan mingguan tersebut pada poin 2 diatas yang
ditanda tangani oleh pengelola teknis Kegiatan, untuk dilaporkan kepada Penanggung Jawab
Kegiatan dan tembusannya kepada Pengelola Teknik Kegiatan.

4. Sebagai kelengkapan laporan mingguan tersebut pada point 1 di atas maka pemborong harus
membuat foto-foto Dokumentasi untuk tiap jenis/post pekerjaan yang telah dilaksanakan yang
disusun dalam 3 tahapan yaitu 0 %, 50% dan 100 %. Pengambilan titik pemotretan harus tetap
sama pada saat mengambil gambar 0%. 50 % dan 100 %.

Pasal 4
PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi :
1 Pekerjaan Galian Tanah untuk Pondasi
2 Pekerjaan Urugan Tanah Kembali Alur Pondasi.
3 Pekerjaan Urugan Tanah Bawah Lantai
4 Pekerjaan Urugan Pasir Alas Lantai
5 Pekerjaan Urugan Pasir bawah Pondasi

B. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi


1 Galian  untuk pondasi harus dilakukan  menurut  ukuran yang sesuai dengan peil-peil yang
tercantum dalam Gambar Kerja, Gambar  Rencana Pondasi dan Gambar Detail Pondasi.
Semua  bekas - bekas  pondasi bangunan lama, jaringan jalan/aspal, akar dan  pohon-
pohon dibongkar dan dibuang.
2 Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan,  kabel listrik,  telepon dan lain-lain yang
masih digunakan, maka  secepatnya memberitahukan kepada  Direksi/Konsultan Pengawas
Lapangan  atau kepada instansi yang berwenang  untuk mendapatkan petunjuk seperlunya.

3
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Rehabilitasi Bangunan Mess Guru SMP Negeri 1 Lambandia

Kontraktor bertanggung jawab atas segala kerusakan-kerusakan sebagai akibat dari


pekerjaan galian tersebut.
3 Apabila ternyata penggalian  melebihi  kedalaman  yang  telah ditentukan, maka
Kontraktor harus mengisi/ mengurug daerah galian tersebut dengan bahan-bahan pengisian
untuk pondasi yang sesuai dengan spesifikasi.
4 Kontraktor harus  menjaga  agar  lubang-lubang  galian pondasi tersebut bebas dari
longsoran-longsoran  tanah di kiri dan kanannya, bila perlu dilindungi oleh alat-alat penahan
tanah  dan bebas dari genangan  air sehingga pekerjaan pondasi dapat dilakukan dengan
baik sesuai dengan spesifikasi.

C. Pekerjaan Urugan Kembali Galian Pondasi, Urugan Tanah di dalam dan luar Bangunan
1 Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur, kotoran, sampah dan sebagainya yang
merusak konstruksi bangunan.
2 Pengisian/urugan kembali dengan tanah (batuan) bekas galian, dilakukan selapis demi
selapis dan ditumbuk  sampai padat. Pekerjaan pengisian kembali ini hanya boleh
dilakukan setelah diadakan pemeriksaan  dan mendapat persetujuan Direksi/Konsultan
Pengawas Lapangan.
3 Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan 25 cm material lepas,
dipadatkan sampai mencapai kepadatan maksimum dengan alat pemadat dan mencapai
peil permukaan yang direncanakan sesuai Gambar Kerja.
4 Bagian permukaan tanah yang telah dinyatakan padat, harus dipertahankan dan dijaga
jangan sampai rusak, akibat pengaruh luar dan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor
sampai dengan masa pemeliharaan.
5 Pekerjaan urugan tanah dan pemadatan dianggap cukup, setelah mendapat persetujuan
Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan.

D. Persyaratan Bahan/Material
1 Tanah yang dipergunakan untuk pengurukan harus tanah yang baik dan memenuhi syarat
teknis, bebas dari akar, bahan organis, sampah dan terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan dari Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan.
2 Pasir yang dipergunakan untuk pengurukan harus pasir yang baik dan memenuhi syarat
teknis, bebas dari akar, bahan organis, sampah dan terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan dari Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan.
3 Material timbunan/urugan harus didatangkan dari lokasi lain yang disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan.
4 Tanah bekas galian pondasi hanya dapat dipergunakan dengan persetujuan
Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan.

E. Pekerjaan Urugan Pasir di Bawah Pondasi dan di Bawah Lantai


1 Pengurugan  pasir  harus dilakukan  menurut  ukuran yang sesuai dengan peil-peil yang
tercantum dalam Gambar Kerja .
2 Setelah pengurugan pasir harus dilakukan penyiraman dengan menggunakan air bersih,
dipadatkan dan diratakan.

4
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Rehabilitasi Bangunan Mess Guru SMP Negeri 1 Lambandia

3 Pekerjaan urugan pasir dan pemadatan dianggap cukup, setelah mendapat persetujuan
Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan.

Pasal 5
PEKERJAAN BETON
A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi :
1 Sloef 15 / 20 ( Cor beton camp 1pc : 2ps : 3kr ).
2 Kolom Praktis 15 x 15 (Cor beton camp 1pc : 2ps : 3kr )
3 Kolom Utama 15 x 20 (Cor beton camp 1pc : 2ps :3kr )
4 Rink Balk 15 x 15 (Cor beton camp 1pc : 2ps :3kr )
5 Balok Latei 11 x 11 (Cor beton camp 1pc : 2ps :3kr )
6 Balok Gantung Teras 11 x 15 (Cor beton camp 1pc : 2ps :3kr )
7 Plat Beton tebal 10 cm (Cor beton camp 1pc : 2ps :3kr )
8 Rabat Lantai Beton 1 : 3 : 5. T = 5 + Acian air Semen

B. Spesifikasi Bahan/Material
1. Semen Portland (PC)
Semua semen yang digunakan adalah  Semen  Portland (PC) yang sesuai dengan syarat -
syarat :
a. Peraturan Semen Portland Indonesia ( NI.8-1972 ).
b. Peraturan Beton Indonesia ( NI.2-1971 ).
c. Mempunyai sertifikat Uji ( test sertificate ).
d. Mendapat Persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan.
e. Semua semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama (tidak diperkenankan
menggunakan bermacam - macam jenis/merk semen untuk suatu konstruksi/struktur
yang sama), dalam keadaan baru dan asli, dikirim dalam  kantong-kantong  semen yang
masih disegel  dan tidak pecah.
f. Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari  hujan. Harus diterimakan  dalam sak
(kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup  rapat,  dan  harus disimpan
digudang yang  cukup ventilasinya dan diletakkan tidak   kena air, diletakan  pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zak - zak semen tersebut tidak boleh
ditumpuk sampai tingginya melampaui 2 m atau maximum 10 zak,  setiap pengiriman
baru harus ditandai dan dipisahkan dengan maksud  agar pemakaian semen dilakukan
menurut  urutan pengirimannya.
g. Untuk  semen  yang  diragukan  mutunya dan  kerusakan-kerusakan akibat salah
penyimpanan dianggap rusak, membantu, dapat ditolak penggunaannya  tanpa  melalui
test  lagi.  Bahan yang telah  ditolak  harus segera dikeluarkan dari lapangan paling
lambat dalam waktu 2 x 24 jam.
2. Agregat
Semua pemakaian koral (kerikil), batu pecah  (aggregat  kasar) dan pasir beton, harus
memenuhi syarat-syarat :
a. Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan (NI.3-1956)

5
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Rehabilitasi Bangunan Mess Guru SMP Negeri 1 Lambandia

b. Peraturan Beton Indonesia ( NI.2-1971 ).


c. Tidak Mudah Hancur ( tetap keras ) , tidak porous.
d. Bebas dari tanah/tanah liat (tidak bercampur  dengan tanah/tanah liat atau kotoran -
kotoran lainnya.
e. Koral (kerikil) dan batu pecah (aggregat kasar)  yang mempunyai ukuran lebih  besar
dari  30 mm  , untuk  penggunaannya harus mendapat persetujuan Direksi/Pengawas
Lapangan.
f. Gradasi  dari  aggregat - aggregat  tersebut  secara  keseluruhan  harus dapat
menghasilkan mutu beton  yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik
dengan semen  dan  air, dalam proporsi  campuran  yang akan dipakai.
g. Direksi/Pengawas lapangan dapat meminta kepada Kontraktor untuk mengadakan test
kwalitas dari aggregat - aggregat tersebut dari tempat penimbunan yang ditunjuk oleh
Direksi / Pengawas Lapangan, setiap saat dalam laboratorium yang diakui atas biaya
Kontraktor.
h. Dalam hal adanya perubahan sumber dari mana aggregat tersebut disupply maka
Kontraktor diwajibkan untuk memberitahukan kepada Direksi / Pengawas Lapangan.
i. Agregat harus  disimpan di tempat yang  bersih,  yang  keras permukaannya dan
dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain dan terkotori.
3. Air
Air  yang  akan dipergunakan untuk semua  pekerjaan - pekerjaan di lapangan  adalah air
bersih, tidak  berwarna, tidak mengandung bahan-bahan  kimia   (asam alkali) tidak
mengandung organisme yang dapat memberikan  efek  merusak beton, minyak  atau lemak.
Memenuhi syarat-syarat Peraturan Beton Indonesia  (NI. 2-1971)  dan diuji oleh
Laboratorium yang  diakui sah oleh yang  berwajib dengan biaya ditanggung pihak
Kontraktor.
Air  yang mengandung  garam  (air laut)  tidak diperkenankan untuk dipakai.
4. Besi Beton
Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat :
a. Peraturan Beton Indonesia ( NI.2-1971 ).
b. Bebas dari kotoran - kotoran, lapisan minyak-minyak, karat dan tidak cacat (retak -
retak, mengelupas, luka dan sebagainya).
c. Dari jenis baja mutu BJTP untuk < 12 mm dan BJTD untuk  12 (ulir).
d. Mempunyai penampang yang sama rata.
e. Ukuran disesuaikan dengan gambar - gambar.
f. Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan-ketentuan di atas, harus
mendapat persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan.
g. Besi   beton   harus   disupply   dari   satu   sumber (manufacture) dan tidak
diperkenankan untuk mencampur-adukan bermacam-macam sumber besi beton
tersebut untuk pekerjaan konstruksi. Setiap pengiriman ke site harus disertakan dengan
Mill Certificate.
h. Kontraktor bilamana diminta harus mengadakan pengujian mutu besi beton yang akan
dipakai, sesuai dengan petunjuk Direksi / Pengawas Lapangan.

6
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Rehabilitasi Bangunan Mess Guru SMP Negeri 1 Lambandia

i. Batang percobaan diambil dibawah kesaksian Direksi/Pengawas Lapangan. Jumlah test


besi  beton dengan interval setiap 1 truk = 1 buah benda uji atau tiap 10 ton = 1 buah
test besi.  Percobaan  mutu besi  beton juga akan dilakukan setiap  saat bilamana
dipandang perlu oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
j. Pemasangan besi beton dilakukan sesuai dengan gambar - gambar  atau mendapat
persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan.
k. Hubungan  antara besi beton satu dengan yang lainnya  harus menggunakan kawat
beton , diikat dengan teguh  ,  tidak bergeser selama pengecoran beton dan tidak
menyentuh lantai kerja atau papan acuan.
l. Sebelum  beton  dicor,  besi beton  harus  bebas  dari minyak, kotoran, cat, karet lepas,
kulit giling atau bahan  -  bahan lain yang merusak. Semua  besi  beton  harus dipasang
pada posisi yang tepat.

7
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Rehabilitasi Bangunan Mess Guru SMP Negeri 1 Lambandia

m. Besi  beton yang tidak memenuhi  syarat-syarat karena kwalitasnya tidak sesuai
dengan spesifikasi (R.K.S.) diatas,  harus  segera dikeluarkan dari site setelah
menerima instruksi tertulis dari Direksi/Pengawas Lapangan, dalam waktu  2 x 24 jam.
5. Mutu dan Campuran/Adukan Beton
a. Adukan beton harus  memenuhi  syarat-syarat PBI-1971. Kecuali ditentukan lain pada
gambar kerja, kekuatan dan penggunaan beton adalah sebagai berikut :
- Beton Struktural K175 atau Campuran/Adukan PC : 7,42 Zak 0,499 m3 Psr
Beton : 0,776 m3 Split/Krikil Per 1 m3, meliputi Sloof, Kolom, Balok dan Ring Balk.
- Beton non struktural K125 atau Campuran 1PC : 3Psr : 5Krkl, meliputi Beton
Lantai Kerja dan Beton Rabat.
b. Adukan beton yang disyaratkan untuk struktur memakai Ready Mix kecuali untuk yang
non struktur.
c. Kontraktor diharuskan membuat adukan percobaan  (Trial Mix) untuk mengontrol daya
kerjanya sehingga tidak ada kelebihan pada permukaan  ataupun  menyebabkan
terjadinya pengendapan (Segregation) dari aggregat.
d. Pekerjaan  pembuatan  adukan percobaan  (Trial Mix) tersebut diatas harus dilakukan
untuk menentukan mutu beton yang harus dimulai.
6. Cetakan Beton (Bekisting)
a. Kontraktor harus memberikan contoh (Sample) bahan yang akan dipakai untuk cetakan
beton untuk disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
b. Cetakan beton harus dibersihkan dari segala kotoran yang melekat seperti potongan-
potongan kayu, paku, tahi gergaji, tanah dan sebagainya.
c. Cetakan beton harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kebocoran
atau hilangnya air hujan selama pengecoran, tetap lurus (tidak berubah bentuk) dan
tidak bergoyang.
d. Untuk beton Exposed, cetakan beton yang digunakan harus memberikan hasil
permukaan beton yang baik, halus (tidak kasar) dan mempunyai warna yang merata
pada seluruh permukaan beton tersebut.
e. Permukaan cetakan beton yang bersentuhan dengan beton harus di coating (dilapisi)
dengan oli, untuk mempermudah saat pembongkaran cetakan dan memperbaiki
permukaan beton.

8
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Rehabilitasi Bangunan Mess Guru SMP Negeri 1 Lambandia

f. Material cetakan beton harus terbuat dari Papan Kayu Kelas III mm dengan rangka balok
kayu dan kaso, sehingga cetakan cukup rapi dan kaku untuk mendapatkan ukuran
struktur yang dikehendaki.
7. Pengecoran Beton
a. Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat - tempat  yang akan dicor terlebih dahulu
harus dibersihkan  dari  segala  kotoran (potongan kayu, batu,  tanah dan lain - lain) dan
dibasahi dengan air semen.
b. Pengecoran   beton  tidak  dibenarkan  untuk   dimulai sebelum pemasangan besi beton
selesai diperiksa  oleh dan mendapat persetujuan Direksi/ Konsultan Pengawas
Lapangan.
c. Sebelum  melaksanakan pekerjaan pengecoran beton  pada bagian - bagian  utama dari
pekerjaan, kontraktor harus memberitahukan Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan
dan mendapatkan persetujuannya termasuk untuk pekerjaan pengecoran beton pre cast
di pabrik. Jika tidak ada persetujuan, maka Kontraktor dapat diperintahkan untuk
menyingkirkan/ membongkar   beton  yang  sudah  dicor  tanpa persetujuan, atas  biaya
Kontraktor sendiri.
d. Adukan beton harus  secepatnya  dibawa  ke   tempat pengecoran dengan
menggunakan cara (metode)   yang  sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan
adanya pengendapan aggregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau  bahan  lain dari
luar. Penggunaan   alat-alat pengangkutan mesin  haruslah  mendapat persetujuan
Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan, sebelum  alat-alat tersebut didatangkan
ketempat  pekerjaan. Semua alat -  alat pengangkutan  yang  digunakan  pada setiap
waktu  harus dibersihkan dari sisa-sisa adukan yang mengeras.
e. Pengecoran  dilakukan lapis demi lapis  dengan tebal tiap lapis maksimum 30 cm dan
tidak dibenarkan  menuangkan adukan dengan menjatuhkan dari suatu  ketinggian, yang
akan menyebabkan pengendapan aggregat.
f. Untuk menghindari keropos pada beton, maka pada  waktu  pengecoran digunakan
Internal Concrete Vibrator. Pemakaian External Concrete Vibrator tidak dibenarkan tanpa
persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan.
g. Pengecoran dilakukan secara terus menerus (kontinyu  / tanpa berhenti). Adukan yang
tidak dicor  (ditinggalkan) dalam waktu lebih dari 15 menit setelah keluar  dari mesin
adukan beton, dan juga adukan  yang  tumpah selama pengangkutan, tidak
diperkenankan untuk dipakai lagi.
8. Perawatan Beton
a. Secara umum harus memenuhi persyaratan dalam PBI 1971 Bab 6.6.
b. Perawatan beton dimulai segera setelah pengecoran beton selesai dilaksanakan dan
harus berlangsung terus menerus selama paling sedikit 2 minggu, jika tidak ditentukan
lain.
c. Dalam jangka waktu tersebut cetakan beton harus tetap dalam keadaan basah.
d. Apabila cetakan beton dibuka sebelum selesai masa perawatan, maka selama sisa
waktu tersebut pelaksanaan perawatan beton tetap dilakukan dengan membasahi
permukaan beton terus menerus atau dengan menutupinya dengan karung basah atau
dengan cara lain yang disetujui Direksi/Pengawas Lapangan.
9. Pembongkaran Cetakan

9
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Rehabilitasi Bangunan Mess Guru SMP Negeri 1 Lambandia

a. Pembongkaran dilakukan sesuai dengan PBI 1971, dimana bagian struktur yang
dibongkar cetakannya harus dapat memikul berat sendiri dan beban-beban
pelaksanaannya.
b. Pekerjaan pembongkaran cetakan harus dilaporkan dan disetujui sebelumnya oleh
Direksi/Pengawas Lapangan.

Pasal 6
PEKERJAAN PASANGAN BATU DAN PLASTERAN
A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi :
1 Pekerjaan Pasangan Batu Kosong.
2 Pekerjaan Pasangan Pondasi Batu Gunung. 1: 5
3 Pekerjaan Pasangan Bata Merah dengan campuran 1pc : 5psr.
4 Plasteran beton Campuran 1 : 5
5 Plasteran Dinding Campuran 1 : 5
6 Plasteran Dinding Trasram Campuran 1 : 3
7 Plasteran Pondasi 1 : 5
8 Saluran Air Hujan Keliling Bangunan
9 Pas. Plasteran Profil Kolom teras

B. Spesifikasi Bahan/Material
1 Batu Gunung
Batu gunung yang dapat digunakan yaitu jenis batu belah yang keras, padat, ukurannya
rata sama, satu dan lain hal sesuai dengan NI-3 pasal 19.
2 Batu Bata
Batu Bata harus matang pembakarannya, bila direndam dalam air akan tetap utuh,
tidak pecah atau hancur. Ukuran batu bata dapat disesuaikan dengan ketentuan tebal
dinding yang disyaratkan dalam Gambar Kerja. Kontraktor harus memberikan contoh
pada Pengawas Lapangan sebelumnya untuk diperiksa kualitasnya. Apabila bahan-
bahan yang datang, oleh Pengawas Lapangan dianggap tidak memenuhi syarat,
Pengawas Lapangan berhak menolak bahan-bahan tersebut dan kontraktor wajib
mengangkutnya ke luar lokasi .
3 Batu Alam
Batu Alam yang digunakan adalah batu alam murni yang telah dibentuk sesuai dengan
ukuran yang telah ditentukan untuk digunakan dalam lapisan luar dinding.
4 Semen
Semen yang dapat dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah jenis Semen Portland (PC)
harus memenuhi persyaratan yang tersebut dalam NI-8 satu dan lain hal sama
dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton dengan pasangan bata.
5 Pasir Pasang
Pasir yang digunakan dalam pekerjaan ini jenis pasir pasang, yang memenuhi syarat-syarat
yang ditentukan dalam NI-3 pasal 14 ayat 2. Harus bersih atau bebas dari kotoran,lumpur,
dan bahan organik/kimia yang dapat merusak pasangan.
6 Air

10
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Rehabilitasi Bangunan Mess Guru SMP Negeri 1 Lambandia

Air yang dipergunakan harus air tawar dan bersih yang bebas dari garam atau zat kimia lain
yang merusak pasangan.

C. Pekerjaan Pasangan Pondasi Batu Gunung Belah 1 : 5


1 Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi, harus dibuat profil-profil/ bentuk pondasi dari
bambu atau kayu pada setiap ujung yang bentuk dan ukuran-nya sesuai dengan
Gambar Kerja dan telah mendapat persetujuan dari Direksi /Konsultan Pengawas
Lapangan.
2 Pasangan batu gunung untuk pondasi menggunakan adukan dengan campuran 1 P c :
5 Pasir, terkecuali disyaratkan kedap air seperti tercantum dalam Gambar Kerja. Untuk
kepala pondasi digunakan aduk kedap air dengan campuran 1 P c : 2 Pasir setinggi 20
cm dihitung dari permukaan atas pondasi ke bawah.
3 Adukan harus membungkus batu gunung sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian
dari pondasi yang berongga atau tidak padat khususnya pada bagian tengah.
4 Setiap jarak 100 cm as-as harus ditanam besi stek  10 mm untuk sloof dan dinding
pasangan yang tercantum dalam Gambar Kerja.
5 Pada perletakan kolom beton atau kolom praktis harus ditanam stek-stek tulangan kolom
dengan diameter dan jumlah besi sama dengan tulangan pokok pada kolom beton
atau kolom praktis tersebut

D. Pekerjaan Pasangan Dinding Bata


1. Sebelum dimulai pemasangan, maka batu batanya harus direndam lebih dahulu di
dalam air selama setengah jam atau sampai jenuh dan permukaan yang akan
dipasang harus juga basah.
2. Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk di dalam bak kayu yang
besarnya memenuhi syarat. Mencampurnya semen dan pasir harus di dalam keadaan
kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran plastis. Adukan yang sudah
mengering / kering tidak boleh dicampur dengan adukan yang baru.
3. Dalam satu hari pasangan tidak boleh lebih tinggi dari 1 (satu meter). Dari
pengakhiran pasangan satu hari tersebut harus dibuat bertangga menurun dan tidak
tegak berdiri untuk menghindari retak dikemudian hari. Tebalnya siar batu bata tidak
boleh kurang dari 1 (satu) cm atau 10 mm dan siarnya harus benar-benar pada
adukannya.
4. Tempat-tempat yang harus dibuat lubang harus dipersiapkan dulu dengan menyumbatnya
memakai batang pisang untuk diameter besar, sedangkan untuk diameter lebih kecil
dipakai potongan bambu.
5. Semua pasangan bata harus rata (Horizontal) dan tiap-tiap kali diukur dari lantai,
dengan menggunakan benang. Pemasangan benang tidak boleh lebih dari 30 cm di
atas pasangan di bawahnya. Pada semua pasangan bata setengah batu satu sama
lain harus terdapat pengikat yang sempurna. Tidak dibenarkan menggunakan batu
bata pecahan separo panjang, kecuali sesuai peraturannya (di sudut). Lapisan yang
satu dengan lapisan yang diatasnya harus berbeda setengah panjang bata. Pada
pasangan satu batu dan pasangannya lebih tebal harus disusun sesuai dengan
petunjuk / peraturan seharusnya.

11
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Rehabilitasi Bangunan Mess Guru SMP Negeri 1 Lambandia

6. Pada tiap-tiap pertemuan dinding pasangan bata tegak lurus, di atas setiap lubang
pintu dan jendela atau lubang lain serta dimana luas dinding tidak lebih dari 12 m2,
baik tergambar maupun tidak, dipasang kolom / balok beton praktis yang merupakan
bingkai, kecuali satu dan lain hal disesuaikan dengan gambar. Ukuran untuk
balok/kolom praktis tersebut setebal dinding bata dengan pembesian 4 Ø10 sengkang
Ø6 - 150. Semua pertemuan tegak lurus harus benar-benar bersudut 90 derajat.
7. Bilamana didalam pemasangan ternyata terdapat batu bata yang cacat atau tidak
sempurna, maka batu bata ini harus diganti dengan yang baik atas biaya kontraktor.

E. Pekerjaan Plesteran Dinding, Plesteran Pondasi dan Plasteran Profil


1. Sebelum diplester pasangan dinding bata perlu dibersihkan dari sisa-sisa Bekisting dan
dilakukan penggerokan siar sehingga adukan plesteran akan cukup mengikat dengan baik
pada dinding.
2. Semua jenis aduk plesteran tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa
sehingga selalu segar, belum mengering pada waktu pelaksanaan pemasangan.
3. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding/beton yang
dinyatakan dalam Gambar Kerja dan/atau sesuai peil-peil yang diminta dalam Gambar
Kerja.
4. Semua permukaan yang akan menerima bahan Finishing, misalnya ubin keramik dan
lainnya, maka permukaan plesterannya harus diberi alur-alur garis horizontal untuk
memberi ikatan yang lebih baik terhadap bahan/material Finishing tersebut.
5. Plesteran yang tidak lurus, berombak dan retak harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya
pemborong.

F. Pekerjaan Pasangan Saluarn Keliling Air Hujan


1. Sebelum dimulai pemasangan, maka batu batanya harus direndam lebih dahulu di
dalam air selama setengah jam atau sampai jenuh dan permukaan yang akan
dipasang harus juga basah.
2. Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk di dalam bak kayu yang
besarnya memenuhi syarat. Mencampurnya semen dan pasir harus di dalam keadaan
kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran plastis. Adukan yang sudah
mengering / kering tidak boleh dicampur dengan adukan yang baru.
3. Sebelum memulai pekerjaan terlebih dahulu melakukan pengukuran jatuhnya titik air hujan
sesuai dengan gambar rencana yang telah ditentukan.
4. Melakukan penggalian saluran keliling sedalam 20 cm dengan masing-masing pertemuan
sudut dibuat galian bak kontrol seluas 40 x 40 cm.
5. Semua pasangan bata harus rata (Horizontal) dan tiap-tiap kali diukur dari lantai,
dengan menggunakan benang. Pemasangan benang.
6. Setelah proses pemsangan bata telah selesai maka tahap selanjutnya melakukan
pengecoran lantai saluran keliling dengan menggunakan cor beton campuran 1pc : 2ps :3kr
7. Tahap akhir Plasteran dinding saluran keliling air hujan menggunakan campuran 1pc 3 psr

12
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Rehabilitasi Bangunan Mess Guru SMP Negeri 1 Lambandia

Pasal 7
PEKERJAAN KAP DAN ATAP
A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi :
1 Pekerjaan Kuda – Kuda 8/12 Cm Kayu Ponto,tipulu,meranti ( Sejenisnya )
2 Pekerjaan Gording 6/12 Cm Kayu Ponto,tipulu,meranti ( Sejenisnya )
3 Penutup Atap Bahan Spandeck 0,25 mm
4 Nok dan Talang Nok Atap Zingcalume
5 Talang Air
6 Pekerjaan Listplank Papan Kayu Kls II 3 cm x 20 cm
B. Persyaratan Bahan
1 Semua kayu yang terpakai harus kering, berumur cukup tua, lurus dan tidak retak, tidak
bengkok serta mempunyai derajat kelembaban kurang dari 15% dan memenuhi persyaratan
yang tercantum dalam PKKI 1970-NI.5.
2 Semua jenis kayu untuk tiap bagian pekerjaan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan
dari direksi.
3 Jenis kayu yang dipergunakan terdiri dari :
 Pekerjaan kuda-kuda : kayu kls II ; kayu Ponto,tipulu,/sejenisnya
 Pekerjaan gording : kayu kls II ; kayu Pontoh/sejenisnya
 Pekerjaan balok angin : kayu kls II ; kayu Ponto/sejenisnya
 Pekerjaan Kaso/Reng : kayu kls II ; kayu Ponto/sejenisnya
 Pekerjaan listplank : kayu kls II ; kayu Kalapi sejenisnya
4 Ukuran kayu yang dipergunakan terdiri dari :
 Pek. Kuda-kuda : 8 x 12 cm
 Pek. Balok jepit : 6 x 12 cm
 Pek. Balok angin : 6 x 12 cm
 Pek. Gording : 6 x 12 cm
 Pek. Listplank : 3 x 30 cm
 Pek. Besi strip Tebal : 5 mm
Semua ukuran kayu yang tercantum diatas adalah ukuran setelah terpasang/jadi sesuai
Gambar Kerja.

C. Persyaratan Pelaksanaan
1 Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, Kontraktor agar meneliti gambar-gambar
dan kondisi di lapangan.
2 Sebelum melaksanakan pemotongan kayu maka kontraktor harus terlebih dahulu
mengadakan penelitian mengenai ukuran untuk masing-masing fungsi.
3 Pekerjaan kap/kuda-kuda harus mengikuti gambar dan detail yang tercantum dalam Gambar
Kerja (Bestek).

13
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Rehabilitasi Bangunan Mess Guru SMP Negeri 1 Lambandia

4 Pemasangan kuda-kuda kecuali ditentukan lain oleh pengawas harus 28 hari setelah
pengecoran ringbalk.
5 Kuda-kuda yang dipasang hanya dapat dipasang mati setelah sebahagian besar struktur
kuda-kuda terpasang dan ketepatan garis vertikal dan horizontal telah disetujui oleh
konsultan pengawas.
6 Kuda-kuda yang dipasang harus dilengkapi dengan pembautan, besi plat, besi beugel dan
lain-lain sesuai dengan jumlah dan kondisi dalam gambar kerja.
7 Baut-baut yang dipasang harus berkualitas tinggi yang drat/ulirnya tidak mudah rusak,
disamping itu diperlukan pemasangan cincin baja tegangan tinggi untuk baut.
8 Pemasangan gording harus rata dan benar sehingga dijamin bahwa kedudukan penutup atap
mempunyai landasan yang bagus.
9 Penyambungan kayu gording harus tepat diatas tumpuan kuda-kuda dan tidak
diperkenankan menyambung gording pada bagian tengah antara kuda-kuda.
10 Antara gording dipasang balok pengikat gording dengan cara ditakik dan dipaku (sesuai
dengan gambar kerja).
11 Pemasangan listplank dipasang ganda bersusun sesuai dengan gambar kerja.
12 Penyambungan papan listplank secara horizontal harus benar-benar rapat dan tidak
dibenarkan memasang papan yang pecah atau yang mempunyai permukaan yang
melengkung.
D. Pasangan Atap dan Nok ;
Jenis : Spandeck 0,25 mm
Type : -
Produk : -
Ukuran : -
Berat : -
E. Persyaratan Pelaksanaan
1. Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar
dan kondisi di lapangan (ukuran, dan type atap).
2. Pasangan atap ini harus mengikuti kemiringan dan kerataan rangka atap atau sesuai dengan
gambar kerja.
3. Penyelesaian bumbungan / nok menggunakan nok genteng metal dari bahan sejenis dan
dipasang rata.
4. Pemasangan nok yang tidak rata atau berombak harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya
pemborong.
5. Lapisan bawah nok dan jurai harus terlebih dahulu dipasng lapisan papan dan karet 3 mm
atau sesuai dengan gambar kerja untuk mencegah kebocoran.
6. Pekerjaan talang menggunakan plat seng lebar 40 cm terlebih dahulu dipasang lapisan
papan dan karet talang, dipasang rapi, sehingga tidak mengalami kebocoran.

14
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Rehabilitasi Bangunan Mess Guru SMP Negeri 1 Lambandia

Pasal 8
PEKERJAAN PLAFOND
A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi :
1 Pekerjaan Rangka Plafond Balok 5 / 7 Kayu Ponto,tipulu,Meranti ( Sejenisnya )
2 Pekerjan Tripleks 3mm
3 Pekerjaan Pasangan Listplafond Profil
B. Persyaratan Bahan
1 Untuk Rangka Plafond dari bahan Kayu atau sejenisnya dengan ukuran 5/7 sesuai Gambar
Kerja.
Untuk bahan Penutup Plafond
Jenis : Kalci Board
Tebal : 3 mm
Untuk List Plafond dari bahan kayu kelas II yang diprofil halus dengan ukuran sesuai Gambar
Kerja.
C. Persyaratan Pelaksanaan
1. Sebelum dilaksanakan pemasangan plafond, pekerjan lain yang terletak diatas plafond
tersebut harus sudah terpasang dengan sempurna antara lain instalasi elektrikal, AC,
Sound System, dan lain-lain.
2. Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, Kontraktor agar meneliti gambar-gambar dan
kondisi di lapangan (ukuran, type plafon, peil, lubang dan membuat contoh jadi untuk
semua detail sambungan).
3. Semua rangka plapond menggantung pada rangak induk yang dipasang ada pada sisi tembok
dan diatas balok kuda-kuda sehingga rangka plapond benar-benar terpasang dengan rapi. Tidak
dibenarkan menggantung rangka plafond langsung pada balok gording.
4. Semua rangka batang profil untuk rangka plafond telah diseleksi dengan baik, lurus dan
rata. Tidak ada bagian yang bengkok, melengkung dan cacat-cacat lainnya, semua bahan-
bahan yang dipasang agar mendapatkan persetujuan dari Direksi/Pengawas Lapangan.
5. Seluruh plafond yang terpasang harus rata, lurus dan tidak ada bagian-bagian yang
bergelombang dan batang-batang rangka harus saling tegak lurus.
6. Pemasangan List Plafond harus pada semua tepi bidang plafond atau sesuai Gambar Kerja.
7. Penggantung Rangka Plafond memakai besi beton 08 mm yang ujung lainnya tertanam pada
plat/balok beton.

15
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Rehabilitasi Bangunan Mess Guru SMP Negeri 1 Lambandia

Pasal 9
PEKERJAAN LANTAI KERAMIK
Bahan keramik yang : Keramik Polos 40 x 40 cm, Keramik 20 x 20 Anti Slip
digunakan adalah :Jenis dan (KM/WC) Keramik Dinding 20 x 25 cm, (KM/WC)
Ukuran Sesuai Gambar Kerja
: -Sudut, jenis dan ukuran disesuaikan dengan jenis
keramik
Ukuran
Produk : Minimum 5 mm
: 1%
Ketebalan : minimum 5 scala Mohs
Daya resap : minimum 900 kg/cm
Kekerasan : Minimum 350 kg/m2
Kekuatan tekan : Tingkat I extruded single firing, tahan terhadap asam
Daya tahan lengkung dan basa
: Konsisten terhadap PVBB 1970 NI-3
Mutu Grout semen berwarna /IGI grout
: Adukan dengan campuran 1 PC : 3 Pasir ditambah
Chemical resistant bahan perekat/Carofix
Bahan pengisi Akan ditentukan kemudian
:
Bahan perekat
Warna
1 Campuran adukan perekat/spesi menggunakan campuran 1PC : 3 Pasir dan ditambahkan
perekat seperti yang telah disyaratkan di atas atau dapat juga menggunakan aci PC murni
dengan ditambahkan bahan perekat.
2 Pada saat pemasangan bahan Granit/ keramik harus merupakan satu bidang permukaan
yang benar-benar rata, tidak bergelombang.
3 Pola arah awal pemasangan dinding Granit/ keramik harus sesuai dengan yang tertera dalam
Gambar Kerja atau sesuai dengan petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas Lapangan. Pada
saat pemasangan keramik agar diperhatikan lubang instalasi dan drainase.
4 Jarak antara unit pemasangan Granit /keramik satu sama lainnya (siar-siar) harus sama
lebarnya maksimum 3 mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus, yang sama
lebar dan sama dalamnya. Untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut
siku-siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
5 Granit /Keramik yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan
bernoda.
6 Semen Portland yang digunakan harus memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam
PVBB 1970 NI-3, PBI 1971 dan ASTM.
7 Bahan-bahan yang digunakan sebelum dilakukan pemasangan, terlebih dahulu
Kontraktor menyerahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan, baik mengenai mutu/kualitas maupun terhadap
warna.

16
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Rehabilitasi Bangunan Mess Guru SMP Negeri 1 Lambandia

A. Persyaratan Pelaksanaan
1 Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, Kontraktor agar meneliti gambar-gambar dan
kondisi/keadaan di lapangan, dan diwajibkan kepada Kontraktor untuk membuat Shop
Drawing menggambarkan mengenai system pemasangan dan juga pola-pola pemasangan
keramik.
2 Sebelum memulai pemasangan Granit/ keramik, maka harus dilakukan perendaman
terlebih dahulu dengan air hingga jenuh.
3 Siar - siar diisi dengan bahan pengisi yang bermutu baik, dari bahan seperti yang
disyaratkan di atas, warna ditentukan kemudian.
4 Pemotongan unit Granit/ keramik harus menggunakan alat pemotong khusus sesuai dengan
yang dipersyaratkan dari pabrik atau alat pemotong keramik yang telah disetujui oleh
Direksi/ Konsultan Pengawas Lapangan.
5 Granit /Keramik yang telah terpasang harus dibersihkan dari segala kotoran/ noda yang
menempel pada permukaan keramik hingga benar-benar bersih.Granit/Keramik yang telah
terpasang agar dihindarkan dari beban/sentuhan selama 2 x 24 jam dan dihindarkan dari
kemungkinan cacat-cacat akibat pekerjaan lain.

PASAL 10
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA
A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi:
1. Pekerjaan Kusen Kayu,pintu,jendela dan ventilasi kayu bitti ( setara )
2. Pasangan daun Pintu Panil kayu bitti ( setara )
3. Pekerjaan Daun Jendela Kayu bitti ( setara)
4. Pekerjaan Kaca Bingkai Jendela T = 3 mm
5. Pintu Almunium Kamar Mandi

B. Spesifikasi Bahan
1. Untuk Kusen kayu yang dipakai adalah Kayu Kelas II jenis kayu Ponto,tipulu Dan Meranti atau
sejenisnya solid dengan Finishing cat melamik. Semua kayu yang dipakai harus tua, benar-
benar kering, warna sama, lurus, tanpa cacat mata kayu, putih kayu dan retak. Ukuran
kayu adalah ukuran jadi seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
2. Untuk Pintu Panil dan Bingkai Jendela kayu yang dipakai adalah kayu mutu kelas A, kelas
kekuatan I dan keawetan I atau Jenis Kayu Jati Lokal yang dipakai berwarna coklat
kekuning-kuningan merata, sesuai standard yang digunakan. Ukuran kayu adalah ukuran
jadi seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
3. Kelembaban
 Untuk ketebalan kayu < 3 cm, disyaratkan kelembaban kayu tidak lebih dari 14%
terpasang.
 Untuk ketebalan > 7 cm, diijinkan kelembaban kayu 25% maksimum.
 Untuk ketebalan kayu < 7 cm sampai 3 cm diijinkan kelembaban kayu 18%
maksimal.

17
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Rehabilitasi Bangunan Mess Guru SMP Negeri 1 Lambandia

4. Semua kayu yang dipergunakan harus sudah melalui proses pengeringan/ Dry Klin, diberi
bahan anti rayap sebelum pelaksanaan Finishing. Ukuran rangka kayu daun pintu
minimum tebal 3,20 cm
5. Penimbunan kayu di tempat pekerjaan sebelum pelaksanaan pekerjaan ini harus
diletakkan di satu tempat, di dalam ruangan yang kering dengan sirkulasi udara yang
baik, tidak terkena cuaca langsung dan harus dilindungi dari kerusakan. Timbunan kayu
harus diberi alas sehingga tidak langsung menyentuh lantai.
6. Bahan dempul yang dipakai adalah tipe B dengan referensi SII N0. 0282/80
7. Bahan meni kayu adalah Wood Filler, sesuai dengan spesifikasi pabrik.
8. Bahan perekat adalah lem putih untuk kayu, produk HENKEL, AICA AIBON atau setaraf.
9. Semua pengikat berupa paku, sekrup, baut, Dynabolt, kawat dan lain-lain harus
digalvanisasi sesuai dengan NI-5.
10. Untuk bahan Pintu Kamar Mandi Menggunakan Bahan Almunium yang tebal sesuai dengan
Spek yang ditentukan dalam RAB.
C. Persyaratan Pelaksanaan
1. Semua pekerjaan kayu halus khususnya permukaan kayu yang akan diperlihatkan dan
permukaan kayu yang akan dilapis dengan bahan finishing harus diserut halus dan rata.
2. Proses pengerjaan semua kayu untuk pekerjaan kayu halus harus menggunakan mesin
tanpa kecuali dan tidak diperkenankan mengejakan di tempat pemasangan.
3. Setelah penyerutan mesin, baru kemudian diperkenankan dengan penyerutan tangan.
4. Semua kayu yang telah terpasang harus dilindungi dari segala kerusakan baik berupa
benturan, pecah, retak, noda dan cacat-cacat lain. Apabila hal tersebut di atas ditemui,
maka Kontraktor harus membongkar dan mengganti tanpa mengurangi mutu. Biaya untuk
pekerjaan ini adalah menjadi tanggungjawab Kontraktor dan tidak dapat diklaim sebagai
pekerjaan tambah.
5. Kusen lama yang akan di pergunakan kembali (sesuai gambar kerja) harus mendapat
persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan, hati-hati dalam pembongkaran, dibersihkan dari noda
semen dan lain-lain sehingga kondisinya masih dalam keadaan utuh.
6. Rangka pintu dan jendela harus benar-benar kaku, lurus, kokoh dan rata agar dapat mudah
dibuka dan ditutup
7. Ukuran Kusen, Daun pintu panil, dan Jendela dibuat harus sesuai dengan gambar kerja.
8. Penyambungan daun pintu dan daun jendela harus menggunakan pasak dan lem, pekerjaan
yang tidak rapi kasar dan bengkok dan tidak menggunakan bahan yang telah
9. Pemasangan kaca harus tertanam rapih dan kokoh ke dalam rangkanya, setiap pasangan kaca
harus diberi list, didempul dan difinishing rapi.
10. Kaca yang pecah/retak atau yang ada goresan harus diganti atas biaya Kontraktor.

18
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Rehabilitasi Bangunan Mess Guru SMP Negeri 1 Lambandia

PASAL 11
PEKERJAAN PENGGANTUNG & KUNCI
A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan ini meliputi :
1 Pekerjaan Engsel Pintu
2 Pekerjaan Pemasangan Kunci Pintu Tanam Biasa
3 Pekerjaan Pemasangan Engsel Jendela Standar
4 Pekerjaan Pemasangan Slot Pintu Dan Jendela
5 Kait angin Biasa
B. Persyaratan Bahan
1 Semua kunci yang digunakan adalah Kunci Tanam Biasa
2 Engsel yang digunakan untuk 1 (satu) pintu yang berhubungan dengan luar, jenis cabut
panjang 6” merk sekualitas Lion eks luar negeri, sedangkan untuk pintu bagian dalam dipakai
engsel Nilon kupu – kupu sekualitas ”Arch” ukuran 21/2x3”
3 Grendel untuk pintu dan Jendela/Ventilasi dari bahan logam
4 Kait/Haak Angin panjang 30 cm type geser dari bahan logam
5 Bahan-bahan yang digunakan sebelum dilakukan pemasangan, terlebih dahulu
Kontraktor menyerahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan, mengenai mutu/kualitasnya.
C. Persyaratan Pelaksanaan
1 Sebelum pelaksanaan semua bahan dan peralatan yang akan dipakai dalam pekerjaan ini
harus diperlihatkan contoh/sampelnya oleh Kontraktor kepada Direksi/Konsultan Pengawas
untuk meminta persetujuan pemakaiannya.
2 Setiap daun pintu dipasang 3 (tiga) buah engsel dan tiap daun jendela dipasang 2 (dua) buah
engsel.
3 Kait/Haag Angin dipasang 2 (dua) buah tiap daun jendela bagian tengah, dan dapat berfungsi
sebagai seloot.
4 Hardware kunci gantungan, engsel harus diberi pelumas agar berfungsi dengan baik.
5 Bila kunci dan alat penggatung terpasang ternyata tidak berfungsi harus dibongkar / atau
diganti atas biaya Kontraktor.

Pasal 12
PEKERJAAN SANITAIR
A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan ini meliputi :
1. Pekerjaan Pemasangan Klosed jongkok
2. Floor Drain
3. Pemasangan 1 Buah Bak Air Fibreglass Vol 1 M³
4. Kran air 3 / 4 “
5. Instalasi pipa air kotor padat pipa 3 “
6. Instalasi pipa air kotor cair pipa 2 “
7. Instalasi pipa air bersih pipi 3 / 4 “
8. Septik tank + Resapan ukuran 1,5 x 1,5 m Dan peresapan 1 x 1,2 m
A. Persyaratan Bahan

19
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Rehabilitasi Bangunan Mess Guru SMP Negeri 1 Lambandia

1. Pipa untuk instalasi air bersih digunakan jenis pipa PVC  ¾”


Pipa untuk instalasi air Kotor dari Klosed ke Septick Tank digunakan jenis pipa PVC 4”,
Mutu AW.
2. Peralatan Sanitair berupa Kloset Jongkok, Kran Air, Floor Drain, dan lain-lain harus
berkualitas baik.
3. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dilakukan pemasangan, terlebih dahulu Kontraktor
menyerahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi/Konsultan
Pengawas Lapangan, mengenai mutu/kualitasnya.
B. Persyaratan Pelaksanaan
Pengadaan dan pemasangan seluruh Instalasi Air Bersih, Instalasi Air Kotor dan peralatan sanitair harus
sesuai gambar rencana dan spesifikasi.
Sesudah pemasangan seluruh instalasi dan peralatan sanitair, Kontraktor/Pemborong harus melakukan
pengujian sistim perpipaan terhadap kebocoran dan tekanan secara keseluruhan dan mengadakan
pengamatan sampai sistim bekerja dengan baik sesuai yang dikehendaki yaitu suatu sistim yang
sempurna dan terpadu atau setelah mendapat persetujuan dari Direksi/Konsultan Pengawas
Lapangan.

Pasal 13
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan Instalasi Listrik (sistem elektrikal) meliputi:
1. Pasangan Instalasi Listrik dalam gedung
2. Kabel Instalasi Lampu NYA 1 x 2,5 mm
3. Kabel Instalasi Stop Kontak NYA 1 x 2,5 mm
4. Saklar Ganda
5. Stop Kontak
6. Lampu Philips 24 Watt
7. Lampu Philips 18 Watt
8. Pasangan MCB Panel 1 Group otomatis
B. Persyarat Bahan
1. Semua bahan/material yang disupply dan dipasang oleh Kontraktor/Pemborong
harus baru dan material tersebut harus cocok untuk dipasang didaerah tropis.
2. Semua bahan/material harus dari produk dengan kualitas baik dan dari produksi
yang terbaru. Untuk menjamin bahwa barang tersebut adalah baik dan baru maka
Kontraktor/Pemborong harus menunjukkan surat Order pengiriman dari
dealer/agen/pabrik.
3. Peralatan Panel meliputi : Switch, Circuitbreker, alat ukur dan kontaktor.
4. Peralatan Lampu meliputi : Armature, bola lampu, Ballast, kapasitas dan Fitting.
5. Peralatan Instalasi meliputi : stop kontak, saklar, dan Grid Switch.
6. Produk Pabrik yang harus digunakan :

20
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Rehabilitasi Bangunan Mess Guru SMP Negeri 1 Lambandia

C.
No Jenis Merek
1. Kabel TR : NYA, NYM, NYY, NYFGBY Eterna
Kabel tahan api (FRC)
2. Box Panel TR : EGA
3. Komponen Panel : EGA
- Switch , CB, MCB Merlin Gerin, Siemens, Klocner Moeller
- MCCB, ACB Merlin Gerin, Siemens, Klocner Moeller
- HRC fuse, diazed fuse Telemecanique
- Pilot lamp Alco
- Perlengkapan , Asesories
- Saklar, Grid Switch, stop kontak Primalite
4. Fixture Lamp
Ballast low loss Primalite
Starter Fitting Lamp Holder
5. Capasitor Lamp
6. Kap lampu ( Lampu Armatur)

Persyaratan Pelaksanaan
1. Sebelum pemasangan instalasi listrik, Kontraktor/Pemborong harus membuat dan
menyerahkan gambar-gambar kerja (Shop Drawing) untuk mendapatkan persetujuan
Direksi/Konsultan Pegawas Lapangan.
2. Semua bahan dan peralatan sebelum dan sesudah pemasangan harus dilindungi terhadap
cuaca dan dijaga selalu dalam keadaan bersih. Semua pipa pelindung kabel dalam tanah
yang menembus keluar dinding pondasi batas luar bangunan, harus ditutup rapat pada
ujung-ujungnya dengan Sealant untuk mencegah masuknya air tanah dan ujung kabelnya
harus ditutup rapat.
3. Kontraktor/Pemborong harus menyediakan peralatan tambahan (Accesories) yang tidak
ditunjukan dalam gambar dan persyaratan teknis ini, tetapi perlu untuk menunjang
terselenggaranya sistem secara lengkap, baik dan rapi sehingga sistem dapat beroperasi
dengan baik dan sempurna.

Pasal 14
PEKERJAAN PENGECATAN
A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan ini meliputi :
1 Pekerjaan Pengecetan Bidang Kayu baru
2 Pekerjaan Pegecatan Tembok Baru
3 Pekerjaan Pegecatan Langit – Langit ( plafond )
4 Pekerjaan Pengecetan List Plank
5 Residu Rangka atap
B. Persyaratan Bahan
1 Bahan untuk Pengecetan terdiri dari:

21
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Rehabilitasi Bangunan Mess Guru SMP Negeri 1 Lambandia

a) Cat Manie harus produk dari pabrik yang dijamin standar mutunya oleh
pemerintah.
b) Plamuur / Semen Putih harus produk dari pabrik yang dijamin standar mutumya
oleh pemerintah.
c) Cat Dasar Harus Produk dari pabrik yang dijamin mutunya oleh pemerintah
d) Cat penutup Harus Produk dari pabrik yang dijamin mutunya oleh pemerintah
e) Kuas
f) Pengencer / Tineer
g) Amplas / Kertas gosok yang pabrikan dan di jamin mutunya oleh pemerintah
2 Bahan untuk Cat Tembok/Dinding Bata
a) Wallfiller jenis acrylic wallfiller ex Dulux
b) Untuk Cat dasar jenis Alkali Resisting Primer Sealer ex Dulux
c) Untuk Cat finishing jenis Vinyl Acrylic Emulsion untuk interior, sedang exterior dari
jenis weathershield setara Dulux.
3 Bahan-bahan yang digunakan sebelumnya terlebih dahulu Kontraktor
menyerahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi/Konsultan
Pengawas Lapangan, mengenai mutu/kualitasnya.
C. Persyaratan Pelaksanaan
1 Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor wajib melakukan percobaan pengecatan
(Mock up). Biaya percobaan ini ditanggung Kontraktor. Hasil percobaan tersebut harus
diserahkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas
Lapangan bagi pelaksanaan pekerjaan.
2 Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas yang
menunjukkan tanda sapuan, roller maupun semprotan. Tebal minimum dari tiap lapisan
jadi/Finish minimum sama dengan syarat yang dispesifikasikan pabrik.
3 Apabila dari cat yang dipakai ada mengandung bahan dasar beracun atau
membahayakan keselamatan manusia, maka Kontraktor harus menyediakan peralatan
pelindung misalnya Masker, sarung tangan dan sebagainya yang harus dipakai pada
waktu pelaksanaan pekerjaan.
4 Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam keadaan cuaca yang lembab/hujan,
berdebu. Terutama untuk pelaksanaan di dalam ruangan bagi cat dengan bahan dasar
beracun atau membahayakan manusia, maka ruangan tersebut harus mempunyai
ventilasi yang cukup atau pergantian udara berlangsung lancar. Didalam keadaan
tertentu, misalnya untuk ruangan tertutup, Kontraktor harus memakai kipas angin untuk
memperlancar pergantian/aliran udara.
5 Peralatan seperti kuas, Roller, sikat kawat, kape, pompa udara tekan/ Vacuum Ceaner,
semprotan dan sebagainya harus tersedia dari kualitas/mutu terbaik.
6 Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan kuas. Penyemprotan hanya
boleh dilakukan apabila disetujui Direksi /Konsultan Pengawas Lapangan.
7 Pemakaian amplas, pencucian dengan air maupun pembersihan dengan kain kering
terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi terkecuali
disyaratkan lain dalam spesifikasi ini.
D. Pekerjaan Pegecatan Tembok/Dinding Bata

22
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Rehabilitasi Bangunan Mess Guru SMP Negeri 1 Lambandia

1Sebelum pelaksanaan, seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu, lemak, kotoran atau
noda lain, bekas-bekas cat yang terkelupas bagi permukaan yang pernah dicat dan
dalam kondisi kering.
2 Lapisan Pertama
Wallfiller jenis Acrylic Wallfiller
Pelaksanaan pekerjaan dengan kape.
Ketebalan lapisan 25 – 150 micron atau daya sebar 10 m2/liter.
Tunggu selama minimum 24 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.
3 Lapisan Kedua
Cat dasar jenis Alkali Resisting Primer Sealer
Pelaksanaan pekerjaan dengan Roller.
Ketebalan lapisan 25 – 40 micron atau daya sebar 13 – 15 m2/liter.
Tunggu selama minimum 24 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.
4 Lapisan ketiga dan keempat
Cat jenis Vinyl Acrylic Emulsion untuk Interior, sedang Exterior dari jenis Weathershield
setara Dulux.
5 Pelaksanaan pekerjaan dengan Roller.
Ketebalan lapisan 25 – 40 micron atau daya sebar 11 – 17 m2/liter per lapis.
Tenggang waktu antara pelapisan minimum 12 jam .
Warna ditentukan kemudian.
E. Pekerjaan Pegecatan Permukaan Kayu pada Kusen, Pintu panil, Bingkai
1 Jendela/Ventilasi, Jalusi dan Listplank.
Kayu harus dalam keadaan kering.
Gosok dengan amplas nomor 1,5.
Beri Woodfiller (Ex Matex) yang dikerjakan dengan Spray Gun untuk menutupi pori-pori dan
celah kayu.
Setelah kering atau kira-kira setelah setengah hari, gosok dengan amplas halus nomor
360 sampai dengan nomor 400.
Bila Woodfiller terlalu kental, dapat diencerkan dengan minyak Cat Thiner Super.
Pekerjaan Woodfiller ini harus dilaksanakan dengan baik agar tidak terjadi pemborosan
dalam pengecatan melamik.
Lap hingga bersih permukaan kayu lebih bersih dari bekas amplas, debu, minyak,
lemak, noda ataupun kotoran lainnya.
Tunggu hingga kayu dalam keadaan kering betul untuk pekerjaan pengecatan melamik.
Sebelum pengecatan melamik, semua pekerjaan kayu telah didempul dengan baik dan
rapi, sesuai persyaratan yang terurai dalam pekerjaan kayu.

23
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Rehabilitasi Bangunan Mess Guru SMP Negeri 1 Lambandia

Pasal 15
PEKERJAAN AKHIR
A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Ini Mepliputi :
1. Pembersihan Akhir
B. Persyaratan Pelaksanaan
Pembersihan Akhir Dilaksanakan Apabila Pisik Pekerjaaan Telah Rampung dan mendapat
Persetujuan Dari Konsultan Pengawas.
Dan Telah Benar – Benar Di nyatakan Selesai Oleh Konsultan Pengawas.

PASAL 16
PENUTUP
Meskipun dalam rencana kerja dan syarat-syarat ini pada ukuran pekerjaan dan uraian bahan-bahan
tidak diuraikan yang harus dilaksanakan oleh kontraktor tetapi disebutkan dalam rapat penjelasan pekerjaan.
(Aanwizing) mempunyai hubungan dan kepentingan serta berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan, maka
tetap harus dikerjakan oleh kontraktor dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan rencana
kerja dan syarat-syarat ini.
Pihak kontraktor tidak dibenarkan untuk membuat interprestasi sendiri sebagai dasar pelaksanaan
pekerjaan yang belum terurai dalam RKS ini tanpa seizin pihak direksi. Segala bentuk akibat dari kelalaian
tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor.

Mengetahui/ Menyetujui : Tirawuta, 2020


………………….. Dibuat Oleh :
Konsultan Perencana
CV. IZZVANA KONSULTAN

…………………………………. ERVAN SAPUTRA, ST


Nip. Direktur

24

Anda mungkin juga menyukai