Anda di halaman 1dari 9

PENJELASAN PROSES PEKERJAAN BETON BERTULANG

ABSTRAK
Dalam membuat bangunan bertingkat tinggi diperlukan biaya dan waktu yang cukup banyak, serta mutu
yang bagus dalam tahap struktur. Pelaksanaan pekerjaan struktur terdiri dari pekerjaan pembesian,
bekisting, dan pengecoran pada struktur kolom, balok, dan pelat lantai. Pelaksanaan pekerjaan ini terdapat
di lantai 10 yang tebagi menjadi 2 zona pada apartement 1 di Proyek Mix-Used Kawasan Transpark Bekasi.
Perlu diketahui dan dimengerti metode pelaksanaan yang baik, agar konstruksi dapat selesai sesuai dengan
waktu perencanaan. Selain itu, kebutuhan tenaga kerja dan material juga perlu diketahui untuk memenuhi
biaya, mutu, dan waktu. Pada penulisan proyek akhir ini, penulis bertujuan untuk menganalisa kebutuhan
tenaga kerja, material, dan kekuatan bekisting pada kolom, balok, dan pelat lantai. Data yang digunakan
dieproleh dari data lapangan proyek, spesifikasi perencanaan, dan studi kepustakaan. Kesimpulan dari
proyek akhir ini adalah mendapatkan dimensi dan jarak yang efektif dan efisien untuk bahan bekisting
kolom, balok, dan pelat lantai yang tidak melebihi tegangan dan lendutan yang diizinkan.
Kata kunci : Metode pelaksanaan, material, tenaga kerja, bekisting

PENDAHULUAN
pembangunan sebuah Mall, Hotel,
Beton bertulang sering digunakan Kampus, Mini Office dan 5 Tower
pada proyek gedung selain karena Apartment, seluruhnya menggunakan
pembuatannya yang mudah dan dengan beton bertulang untuk pekerjaan struktur
harga yang relative murah, Beton betulang kolom, balok dan pelat lantai. Namun
memiliki keunggulan yaitu lebih kuat dibalik kelebihan-kelebihan yang dimiliki,
terhadap gaya Tarik dan gaya tekan, akibat beton bertulang juga memiliki masalah
dari penggabungan dua bahan. Sebagai yang dapat mengurangi keunggulannya.
contoh, pada salah satu proyek Banyaknya proses yang dibutuhkan untuk
pembangunan yang kami jadikan studi mengerjakan sebuah elemen beton
kasus dalam topik kali ini yaitu Proyek bertulang menyebabkan sering di jumpai
Mix Used Kawasan Transpark Juanda- kesalahan yang menimbulkan adanya
Bekasi. Proyek ini, yang terdiri dari keretakan yang sering terjadi pada beton

1
Oleh karena itu, penting mengetahui Campuran beton yang baik mempunyai
metode pengerjaan yang baik. sifat kedap air yang dapat mencegah
Selain cara pengerjaan yang baik, Dalam korosi pada baja tulangan, (3) Angka
suatu proyek tahapan-tahapan pelaksanaan kecepatan muai antara baja dan beton
konstruksi harus selalu memperhatikan hamopir sama, yaitu antara 0,000010-
Biaya, Mutu, dan Waktu (BMW), agar 0,000013 untuk beton per derajat celcius,
tidak hanya aman dan benar, namun juga sedangkan baja 0.000012 per derajat
dapat terjangkau dan efisien. celcius.[2]
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis Dalam pembuatan beton bertulang
tertarik untuk membahas pelaksanaan pada pelaksanaan proyek, ada beberapa
pekerjaan beton bertulang yang baik, dan tahapan yang diperlukan, yaitu: (1)
efisien pada peng-aplikasian kolom, balok menganalisis kebutuhan material dan
dan pelat lantai, yang kami tuangkan bahan, alat dan tenaga kerja yang
dengan judul “Pelaksanaan Pekerjaan dibutuhkan, (2) menganalisis bekisting
Beton Bertulang pada Struktur yang akan digunakan, bekisting dapat
Apartment Proyek Mix-Used Kawasan dikatakan aman apabila analisis
Transpark Bekasi” lendutan/tegangan lentur yang dihitung
Adapun tujuan dan manfaat dalam lebih kecil dari lendutan/tegangan lentur
penulisan proyek akhir ini, yaitu untuk yang diizinkan, (3) mengetahui tahapan
memberikan pembaca informasi dan pekerjaan pada setiap elemen pekerjaan,
gambaran untuk: (a) Mengetahui tahapan– agar tidak terjadi kesalahan dalam
tahapan pelaksanaan pekerjaan untuk pelaksanaan pekerjaan.
Balok, Kolom dan Pelat Lantai. (b) Analisis kebutuhan material
Menganalisis kebutuhan alat dan material, dan bahan terdiri dari 3 bagian,
serta tenaga kerja, yang diperlukan dalam berdasarkan material yang digunakan,
pelaksanaan (c) Menganalisis kekuatan yaitu: perhitungan beton, perhitungan baja
bekisting yang digunakan. tulangan, dan perhitungan bahan dan
Pada Proyek Akhir ini permasalahan material bekisting. Kemudian, analisis
yang akan dibahas mengenai: (1) Proses Kebutuhan Alat yang dihitung berdasarkan
pelaksaan pekerjaan beton bertulang yang kebutuhan alat, yaitu: (1) Tower Crane, (2)
meliputi pekerjaan kolom, balok, dan pelat Bar Bending Mechine, (3) Bar Cutter
lantai, (2) Perhitungan bahan dan material Mechine,
yang digunakan yang ada pada lantai 10. Sedangkan, Dalam merencanakan
dan (3) Pelaksanaan bekisting (semi tenaga kerja, harus dipertimbangkan
sistem) serta analisis kekuatan bekisting, perkiraan jenis, waktu, dan lokasi proyek
berdasarkan objek pengamatan yang baik secara kualitas maupun kuantitas.
penulis lakukan pada Apartment Tower 1, Faktor – faktor yang perlu
lantai 10-Proyek Mix Used Kawasan dipertimbangkan dalam merencanakan
Transpark Bekasi. tenaga kerja adalah: Produktivitas tenaga
Beton Bertulang adalah gabungan kerja, Jumlah tenaga kerja pada periode
dari dua jenis bahan, yaitu Beton Polos yang paling maksimal, Jumlah tenaga
yang memiliki kuat tekan tinggi namun kerja tetap dan tidak tetap, Biaya yang
kuat tarik rendah, dan Baja Tulangan dimiliki, dan Jenis Pekerjaan. Umumnya,
yang ditanamkan dalam beton untuk kapasitas produksi yang didapatkan di
memberikan kekuatan tarik yang lapangan pada setiap proyek tidak sama,
diperlukan.[1] Baja tulangan dan beton karena kapasitas produksi orang/hari
merupakan kombinasi yang baik, didapatkan dari kebijakan masing-masing
diakibatkan oleh: (1) lekatan (bond) antara proyek yang didapat dari pengalaman
baja dan beton dapat berinteraksi pelaksanaan. Berikut merupakan tabel
mencegah selip pada beton keras, (2) kapasitas produksi yang digunakan untuk

2
menghitung tenaga kerja berdasarkan
pekerjaan:
Tabel 1. Kapasitas Produksi yang digunakan pada
proyek[3]
I PEKERJAAN BEKISTING
Pasang / Bongkar
1 Bekisting Kolom / Core 2 m2/org/hari
Wall
Pasang / Bongkar
2 5 m2/org/hari
Bekisting Balok / Pelat
II PEKERJAAN PEMBESIAN
Pembesian Balok / Pelat
1 200 kg/org/hari
/ Kolom / Dinding
III PEKERJAAN PENGECORAN
1 Cor Beton Kolom 1.5 m3/org/hari
Cor Beton Pelat dan
2 Balok 7.5 m3/org/hari

METODE PENELITIAN
Metode penelitian dilakukan dengan
Memulainya dengan memilih objek yang
akan kami ambil dari Proyek Mix-Used
Kawasan Transpark Bekasi. Kemudian
mengidentifikasi masalah yang akan
dibahas dan menentukan batasan masalah
dengan membatasi hal – hal yang akan Gambar 1. Flowchart Metode Penelitian
dibahas. Lalu menentukan tujuan
penulisan. Membuat studi pustaka yang
HASIL dan PEMBAHASAN
akan menunjang dalam penulisan ini.
Mengumpulkan data–data yang terkait Analisis Bekisting
mengenai permasalahan yang akan dibahas Analisis Bekisting dikatakan aman
guna membantu dalam penulisan ini, yang apabila analisa Tegangan dan lendutan
berupa data primer dan data sekunder. yang dihitung kurang dari Tegangan dan
Melaksanakan pengamatan atau lendutan yang diizinkan. Untuk mengecek
peninjauan langsung ke lapangan untuk besar defleksi bisa digunakan rumus
mendapatkan metode kerja serta dengan persamaan dibawah ini :
a) Tegangan Lentur
pelaksanaan, dengan metode tinjauan mXy M Kg/cm2
lapangan, atau wawancara, dan = I = W
pengambilan dokumentasi. Setelah data b) Momen Inersia
B X H3
tersebut didapat maka dilakukan I= cm4
pengolahan data berupa analisis metode 12

pelaksanaan, perhitungan bahan dan c) Momen Tahanan


tenaga kerja, dan anilisis bekisting. W
H2
=
BX cm3
6
Kemudian, yang terakhir membuat d) Cek Lendutan Maksimum
kesimpulan yang merupakan hasil analisis W = L cm
proyek akhir ini. 400

Alur penelitian pada Proyek Akhir Berikut analisa bekisting yang didapatkan
ini, digambarkan pada diagram alir berdasarkan perhitungan penulis:
berikut:
Tabel 2. Rekapitulasi Perhitungan Bekisting Balok
300 x 650

Bekisting Kolom Cek Tegangan Cek Lendutan ()

3
() cm Gelagar Induk untuk balok dan pelat
Kg/cm2 lantai, dan lain sebagainya.
Polyfilm 12 mm Jarak hollow 0,0140 ≤ 0,0375 ok
50/50 ok Analisis Perhitungan Tenaga Kerja
Hollow 50/50 Jarak suri - suri 0,002 ≤ 0,15 ok Produktivitas tenaga kerja dihitung
ok
Suri – suri Kanal Jarak gelagar 0,3 ≤ 0,3 ok berdasarkan pekerjaan bekisting, pembesian,
2x 40/60 induk ok dan pengecoran. Berikut adalah perhitungan
Gelagar Induk 1237,53 ≤ 1600 0,29 ≤ 0,45 ok analisis produktivitas tenaga kerja yang
Hollow 75/75 ok dihitunng dengan rumus berikut:
Volume Pekerjaan
Tabel 3. Rekapitulasi Perhitungan Bekisting Pelat Volume pek/hari =
A-1 Waktu yang Dibutuhkan
Bekisting Kolom Cek Tegangan Cek Lendutan ()
() cm Volume Pek/Hari
Kg/cm2 Jumlah Pekerja =
Produktivitas Pekerja
Polyfilm 12 mm Jarak hollow 0,065 ≤ 0,075 ok
50/10 ok 1
Hollow 50/50 Jarak kanal ok 0,23 ≤ 0,30 ok Jumlah Mandor = x Jumlah Pekerja
Kanal 2x 40/60 891,2 ≤ 1600 0,15 ≤ 0,45 ok 20/30
Berdasarkan analisis dari rumus diatas,
didapat jumlah Tenaga Kerja yang
Tabel 4. Rekapitulasi Perhitungan Kekuatan
dibutuhkan pada Zona 1 dan 2, yaitu
Kolom KA-1
sebagai berikut:
Bekisting Kolom Cek Tegangan Cek Lendutan () Tabel 5. Rekapitulasi Tenaga Kerja
() cm
Pekerjaan Elemen Struktur Jumlah TK
Kg/cm2
Zona 1
Polyfilm 18 mm Jarak hollow 0,052 ≤ 0,068 ok
Bekisting Kolom 11 TK dan 1 Mandor
5/10 ok
Balok & Pelat 17 TK dan 1 Mandor
Hollow 50/100 Jarak column 0,268 ≤ 0,375 ok
Pembesian Kolom 25 TK dan 1 Mandor
whaler
Balok & Pelat 26 TK dan 1 Mandor
Column Whaler 693,23 ≤ 1600 0,036 ≤ 0,375 ok Pengecoran Kolom 2 TK dan 1 Mandor
Balok & Pelat 13 TK dan 1 Mandor
Zona 2
Analisis Perhitungan Bahan Bekisting Kolom 6 TK dan 1 Mandor
Analisis Perhitungan Bahan terdiri Balok & Pelat 8 TK dan 1 Mandor
Pembesian Kolom 19 TK dan 1 Mandor
dari 3 bagian yaitu: Balok & Pelat 16 TK dan 1 Mandor
1 Perhitungan Beton Pengecoran Kolom 2 TK dan 1 Mandor
Kebutuhan Beton dihitung Balok & Pelat 12 TK dan 1 Mandor
berdasarkan volume dari masing-
masing elemen yang akan di cor Analisis Produktivitas Alat
2 Perhitungan Baja Tulangan Produktivitas Alat yang dibahas
Analisis kebutuhan baja tulangan yaitu: (1) Tower Crane, (2) Bar Bending
terbagi berdasarkan elemen struktur Mechine, (3) Bar Cutter Mechine.
yaitu kolom, balok, dan pelat lantai Rumus yang digunakan pada
3 Perhitungan Bekisting masing-masing alat yaitu sebagai berikut:
Analisis kebutuhan bekisting terdiri 𝑞 𝑥 60 𝑥 𝐸
dari kebutuhan Polyfilm dan Material Produktivitas TC
𝑐𝑚
=
bekisting seperti Column whaler, Vol Pek.
Prod Alat Pembesian =
hollow, adjustable kickers, base plate, Durasi
tie rod,dan wing nut untuk kolom, Kap Produksi
Jml Alat Pembesian =
atau Frame scaffolding, hollow, kanal, Kap Mesin
triangle, jack base, U-head dan Kap Prod Alat Pembesian
= Kapasitas Mesin x Jumlah Alat

4
Volume Pekerjaan
Waktu =
Kapasitas Produksi Pelaksanaan Pekerjaan Balok dan Pelat
Tabel 6. Rekapitulasi Alat yang digunakan lantai
Pekerjaan Elemen Jumlah TK Pelaksanaan Pekerjaan Balok dan Pelat
truktur
Zona 1
Lantai dimulai dari pekerjaan persiapan,
Bekisting Kolom 1 TC sampai perawatan/curing, yang
Balok & Pelat 1 TC digambarkan pada flowchart dibawah ini:
Pembesian Kolom 1 TC, 3 bar bending, 2 (terdapat di akhir artikel)
bar cutter
Balok & Pelat 1 TC, 2 bar bending, 5
bar cutter Pelaksanaan Pekerjaan Kolom
Pengecoran Kolom 1 TC dan 1 Bucket Pelaksanaan Pekerjaan kolom
Balok & Pelat 1 Concrete Pump digambarkan pada flowchart dibawah ini:
Zona 2 (terdapat di akhir artikel)
Bekisting Kolom 1 TC
Balok & Pelat 1 TC
Pembesian Kolom 1 TC, 3 bar bending, 2 KESIMPULAN
bar cutter
Balok & Pelat 1 TC, 3 bar bending, 2 Tahapan pelaksanaan pekerjaan
bar cutter pada balok dan pelat lantai adalah
Pengecoran Kolom 1 TC
Balok & Pelat 1 Concrete Pump persiapan, pemasangan bekisting,
pengukuran, perakitan tulangan,
Alur Kerja Pelaksanaan Proyek pengecoran, curing, pembongkaran
Alur Kerja pelaksanaan proyek bekisting. Sedangkan pada kolom adalah
digambarkan pada gambar berikut: persiapan, pengukuran, fabrikasi tulangan
dan pemasangan tulangan, pemasangan
bekisting, verticality kolom,
pembongkaran bekisting¸ kemudian
curing.
Kuantitas yang dihitung didasarkan
pada volume pekerjaan yang terdapat pada
proyek, karena volume pekerjaan disetiap
proyek berbeda.
Kekuatan bekisting yang dianalisis
sudah memenuhi syarat yaitu tegangan
lentur dan lendutan tidak melebihi yang
diizinkan.

UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur kami panjatkan kepada
Gambar 2. Flowchart Pelaksanaan proyek Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya
Pada gambar diatas, digambarkan bahwa sehingga kami dapat menyelesaikan
pekerjaan zona 1 dan 2 tidak saling penulisan proyek akhir ini yang berjudul
berhubungan itu dikarenakan kedua zona ”Pelaksanaan Pekerjaan Beton
memiliki Core Wall yang membutuhkan Bertulang pada Struktur Apartment
pelaksanaan yang cukup rumit, sehingga Proyek Mix-Used Kawasan Transpark
pelaksanaan zona 1 dan zona 2 Bekasi”dengan sebaik-baiknya dan tepat
direncanakan tidak saling berhubungan, pada waktunya.
sehingga apabila terjadi keterlambatan di Dalam penyusunan Proyek Akhir ini,
salah satu zona, tidak mengakibatkan Penulis mendapatkan banyak bantuan dari
keterlambatan pada zona lainnya berbagai pihak, Oleh karena itu, pada

5
kesempatan ini Penulis mengucapkan Kuningan. Depok : Politeknik Negeri
terima kasih kepada semua pihak yang Jakarta.
membantu tim penulis, yang tidak bisa [10] Hafiz, M. Ali Indra Hafiz,
kami sebutkan satu persatu. Septiawan. 2014. Pengaruh Cangkang
Kelapa Sawit Terhadap Kuat Tekan
DAFTAR PUSTAKA Beton Normal dengan Perlakuan
Tekanan Awal pada Beton Segar.
[1] Departmen PU. 2007. Pengantar Palembang: Politeknik Negeri
Teknologi Beton dan Pengendalian Sriwijaya.
Mutu. [11] Inas Athaya Ichianary, Puri
[2] Ir. R Sagel. 1994. Pedoman Pengerjaan Wikiarsih. 2018. Tinjauan Pelaksanaan
Beton, seri 2. Sturktur Lantai 3 Proyek Apartment
[3] Dokumen Pelaksanaan Proyek Mix Grand Melati Margonda 2. Depok:
Used Kawasan Transpark Juanda- Politeknik Negeri Jakarta
Bekasi. [12] Irene Maulina. 2008. Kajian
[4] Ali Arsoni. 2010. Kolom, Fondasi, dan Perbandingan Rumah Tinggal
Balok T Beton Bertulang. Yogyakarta; Sederhana dengan Menggunakan
Graha Ilmu. Bekisting Baja terhadap Metode
[5] Andri Adiyatno, Wawan Darmawan. Konvensional dari Sisi Konstruksi dan
2017. Pelaksanaan Pekerjaan Bekisting Kekuatan Struktur. Depok: Universitas
Semi dan Full System pada Proyek Indonesia.
Pembangunan Apartemen Dave [13] Marthin D.J Sumajouw, Reky S.
Depok: Politeknik Negeri Jakarta. Windah. 2014. Evaluasi Balok dan
[6] Aprilia Yudita Putri, Reno Maulana Kolom pada Bangunan Sederhana.
Yusuf. 2014. Pelaksanaan Pekerjaan Manado: Universitas Sam Ratulangi
Struktur Beton Lantai 20 Proyek [14] www.pt.adhipersadagedung.com
Apartemen Margonda Residence V (diakses pada Februari 2019)
Depok-Jawa Barat. Depok: Politeknik [15] Regita Pramesti, Tri Nurhakim
Negeri Jakarta Sarip. 2018. Pelaksanaan Pekerjaan
[7] Devianna Novianingsih, Irti Struktur Beton Bertulang Lantai 2
Simanjorang. 2018. Pelaksanaan Apartemen Tower C Proyek Transpark
Pekerjaan Struktur Lantai 2 pada Cibubur. Depok: Politeknik Negeri
Proyek Transpark Cibubur Area Hotel. Jakarta.
Depok: Politeknik Negeri Jakarta [16] Rizky Fajar Pratama, Sugeng P
[8] F.Wigbout Ing. 1992. Pedoman tentang Budio, Ming Narto Wijaya. 2013.
Bekisting (Kotak Cetak). Jakarta: Analisis Kekuatan Struktur Beton
Erlangga. Bertulang Dengan Lubang Hollow
[9] Gusti Rahman Karana, Nadi Kusnadi. Core pada Tengah Balok. Malang;
2005. Tinjauan Kembali Perhitungan Universitas Brawijaya
dan Pelaksanaan Pekerjaan Bekisting [17] Berbagai SNI yang Mendukung
PERI Sistem Multiflex di Basemet 1
pada Proyek Pembengunan Menara

6
Gambar 3. Flowchart pengerjaan Balok dan Kolom. Sumber: Dokumen Proyek

7
Gambar 4. Flowchart pengerjaan Kolom. Sumber: Dokumen Proyek

8
9

Anda mungkin juga menyukai