Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 1

KARYA ILMIAH

WINARNI
859415048

UPBJJ MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
Nama : Winarni
NIM : 859415048
1. Judul Artikel :

PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA
PELAJARAN IPA MATERI SUHU DAN KALOR
2. Rumusan Masalah : Apakah penggunaan metode Outdoor study terhadap pembelajaran IPA pada topik suhu dan kalor dapat meningkatkan hasil
belajar siswa ?

3. MINIMAL 5 REFERENSI JURNAL LEBIH DARI 5 LEBIH BAGUS

Indikator Artikel 1 Artikel 2 Artikel 3 Artikel 4 Artikel 5


Penerapan Metode Penerapan Metode Penerapan metode Metode Outdoor Peningkatan Minat
Outdoor Study pada Outdoor Study dalam Outdoor Study Study untuk Belajar IPA Kelas
Muatan IPA untuk Peningkatan dengan Inquiry Meningkatkan V SDN 2
JUDUL Artikel Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Learning pada Keterampilan Dasar BRANGKAL
Kemampuan Kognitif Belajar IPA pada Pembelajaran IPA Kecerdasan Sosial Melalui Metode
Siswa Kelas V Sekolah Siswa Kelas IV sekolah dasar Outdoor Learning
Dasar Process
Journal on Education Jurnal mahasiswa Jurnal Basicedu Jurnal ADHUM Vol. Jurnal Pendidikan
Volume 05, No. 04, prodi PGSD Vo. 2, Volume 6 Nomor 3 VIII No. 1. Januari Guru Sekolah
Mei- Agustus 2023, pp. No. 1 Tahun 2022 2018 Dasar Edisi 15
Nama Journal
15460-15470 Halaman 4451 - 29-44. Tahun ke-7 2018
4460
Renita Nuraini, Faizal Ida Ayu Kade Dedy Firduansyah, Neneng Ema Giana Wulandari
Chan, Violita Zahyuni Pradnyan Dwi Melvi Yanti, Asep Sukmaliah, Arsyi
Nama Penulis Artikel Lestari, I Putu Gede Sukenda Egok Rizqia Amalia, Astri
Parmajaya, I Ketut Sutisnawati
Suparya
Tahun Terbit 2023 2022 2022 2018 2018
Menurut Ulfah dan Nasrah (2020:21), Ilmu pengetahuan alam atau IPA adalah hasil kegiatan manusia berupa
pengetahuan, konsep, dan gagasan yang terorganisasi tentang lingkungan alam di sekitarnya, yang diperoleh siswa
melalui pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah. Proses ini termasuk meneliti, mengedit, dan menguji ide
gagasan
Adapun prosedur yang dilakukan peneliti dalam melaksanakan metode outdoor study yaitu ada empat tahapan,
yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
- Pada tahap perencanaan untuk setiap siklusnya guru merencanakan dan menyiapkan perangkat pembelajaran
Rangkuman Artikel 1
yang akan digunakan.
- pada tahap pelaksanaan setiap siklus dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan.
- Pada tahap observasi, dilakukan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas siswa dan pada akhir siklus
pembelajaran dilakukan tes untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa.
- Pada tahap refleksi, dari hasil menganalisis hasil observasi dan mengidentifikasi tindakan yang
dipertahankan, diperbaiki, atau ditiadakan
-
Rangkuman Artikel 2 Metode pembelajaran Outdoor Study sangat cocok dengan implementasi kurikulum 2013 karena penggunaan metode
pembelajaran Outdoor Study dapat merubah paradigma dari kondisi belajar pasif menjadi aktif.
Belajar di kelas tidak menjamin siswa untuk memahami materi yang telah diajarkan oleh guru. Karena dengan
belajar di kelas siswa menjadi pasif dan merasa jenuh dimana siswa harus duduk diam, mendengarkan, mencatat,
kemudian ditanya oleh guru. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya minat siswa untuk belajar dan memahami materi
pelajaran. Keadaan ini tidak sesuai dengan paradigma pembelajaran abad 21 yang menitikberatkan pada kemampuan
berpikir kritis, kontekstual, berkomunikasi dan berkolaborasi (Winangun, 2021).
Menurut Rustam dan Santoso (2015), pembelajaran di luar kelas adalah metode dimana guru mengajak peserta didik
belajar di luar kelas untuk melihat peristiwa langsung di lapangan dengan tujuan untuk mengakrabkan peserta didik
dengan lingkungannya. Menurut Vera (2012), metode outdoor study dapat 1) Mengarahkan peserta didik untuk
mengembangkan bakat dan kreativitas peserta didik dengan seluas-luasnya dan terbuka, 2) Meningkatkan kesadaran,
apresiasi, dan pemahaman peserta didik terhadap lingkungan sekitarnya, serta cara mereka bisa membangun
hubungan baik dengan alam, 3) Meningkatkan kesadaran, apresiasi, dan pemahaman peserta didik terhadap
lingkungan sekitarnya, serta cara mereka bisa membangun hubungan baik dengan alam, 4) Menciptakan kesadaran
dan pemahaman peserta didik cara menghargai alam dan lingkungan, dan 5) Memberikan kesempatan untuk belajar
dari pengalaman langsung

Rangkuman Artikel 3 Pendidikan adalah individu yang mengembangkan karakternya dengan mempertahankan potensi psikologisnya
(perenungan, perasaan, tujuan, daya cipta, suara hati) dan fisik (lima fakultas dan kemampuan), Zhailini (Handayani,
2011, p. 17). Pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat
memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya,
Dewantara (Nurkholis, 2013, p. 26)
(Cintami & Mukminan, 2018, p. 165)mengatakan bahwa “Pembelajaran di luar kelas (outdoor study) merupakan
upaya untuk mengarahkan siswa untuk melakukan aktivitas yang dapat membawa mereka mengamati lingkungan
sekitar, sesuai dengan materi yang diajarkan. Sehingga, pendidikan di luar kelas lebih mengacu pada pengalaman
dan pendidikan lingkungan yang sangat berpengaruh pada kecerdasan siswa. (Vera, 2019, p. 19). Adapun arti
penting belajar / mengajar diluar kelas yang bisa diperoleh oleh siswa yaitu dengan belajar di luar kelas, siswa akan
dapat beradaptasi dengan lingkungan, alam sekitar, serta dengan kehidupan masyarakat. Langkah-langkah metode
outdoor study adalah: 1) Tahap Apperception, 2) Tahap Eksplorasi, 3) Tahap Penjelasan Konsep, 4) Tahap
Pengembangan Aplikasi, 5) Tahap Kesimpulan Suherman (Mainah, 2018, p. 73).”

Purwanti (dalam Husamah, 2013: 28) terdapat dua kelebihan yang dimiliki oleh metode Outdoor study adalah
sebagai berikut.
a) Merangsang keinginan siswa untuk mengikuti materi pelajaran guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan
Rangkuman Artikel 4
keterampilan siswa.

b) Dapat digunakan sebagai media alternatif bagi guru dalam mengembangkan metode mengajar

Menurut Trianto (2010: 17), pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi dua arah antara guru dan peserta
didik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.
Faktor yang mempengaruhi proses belajar, diantaranya: motivasi, sikap, minat, kebiasaan belajar, dan konsep diri
(Djaali, 2007: 101). Slameto (2013: 57) mengemukakan bahwa minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar.
Menurut Slameto (2013: 180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu
Rangkuman Artikel 5 hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh
Menurut Amin dalam Husamah (2013: 19) metode Outdoor Learning Process merupakan metode pembelajaran
sains dengan melakukan petualangan di lingkungan sekitar dengan disertai pengamatan secara teliti yang hasilnya
dicatat ke dalam Lembar Kerja. Metode Outdoor Learning Process bertujuan untuk menumbuhkembangkan
budaya meneliti sejak di bangku Sekolah Dasar yang pada gilirannya akan membentuk generasi peneliti yang
mencintai ilmu dan teknologi
4. MINIMAL 5 REFERENSI DARI 5 BUKU LEBIH DARI 5 LEBIH BAGUS

Indikator Buku 1 Buku 2 Buku 3 Buku4 Buku 5

Panas dan Panas dingin Pembelajaran Metode, Model, Strategi


Judul Buku
perpindahannya IPA di SD Media Pembelajaran Pembelajaran di SD
Pusat Kurikulum Direktorat Pembinaan Universitas Lakeisha Universitas
dan Perbukuan, Pendidikan Keaksaraan dan Terbuka Terbuka
Balitbang, Kesetaraan- Ditjen Pendidikan
Nama Penerbit Kemendikbud Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat-
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2018
Diana Karitas, Amaliah Sapriati, dkk Anita Nungki Sundahry, dkk Sri Anitah W, dkk
Nama Penulis Buku
Fransiska Ernawati
Jakarta Jakarta Tangerang Jawa Tengah Tangerang Selatan
Kota Terbit Selatan

Rangkuman Buku 1 Benda yang dapat menghasilkan energi panas disebut sumber energi panas. Sumber energi panas dapat kita jumpai di
alam, salah satunya adalah matahari. Matahari merupakan sumber energi panas terbesar. Semua makhluk hidup
memerlukan energi panas matahari. Energi panas matahari membantu proses pembuatan makanan pada tumbuhan
yang disebut sebagai proses fotosintesis. Makanan yang dihasilkan dari hasil fotosintesis menjadi sumber energi bagi
makhluk hidup lainnya, termasuk manusia.
Panas (kalor) dan suhu adalah dua hal yang berbeda. Energi panas merupakan salah satu energi yang dapat diterima
dan dilepaskan oleh suatu benda. Ketika sebatang logam dipanaskan dengan api, batang logam tersebut mendapatkan
energi panas dari api. Energi panas membuat batang logam tersebut menjadi panas. Ketika batang logam tersebut
panas, suhunya meningkat. Ketika batang logam menjadi dingin, suhunya menurun. Suhu adalah besaran yang
menyatakan derajat panas suatu benda. Suhu suatu benda menunjukkan tingkat energi panas
benda tersebut

Rangkuman Buku 2 Suhu adalah suatu besaran yang menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda, sedangkan kalor adalah
bentuk energi yang pindah karena adanya perbedaan suhu.
Perubahan wujud suatu benda yang terjadi antara lain :
- membeku merupakan peristiwa perubahan wujud benda cair menjadi benda padat.
- Mencair merupakan peristiwa perubahan wujud benda padat menjadi benda cair
- Menguap merupakan peristiwa perubahan wujud benda cair menjadi gas
- Mengembun merupakan peristiwa perubahan gas menjadi cair
- Menyublim merupakan peristiwa perubahan benda padat menjadi gas atau gas menjadi benda padat
- mengkristal merupakan
Perpindahan kalor melalui tiga cara yaitu :
1. Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat perantara
2. Konveksi adalah perpindahan panas yang disertai dengan perpindahan zat perantaranya
3. Radiasi adalah perpindahan panas tanpa melalui perantara
Faktor-faktor dalam memilih metode pembelajaran :
- metode belajar hendaknya sesuai dengan tujuan
- metode belajar hendaknya diadaptasikan dengan kemampuan siswa
- metode belajar hendaknya sesuai dengan psikologi belajar
Rangkuman Buku 3
- metode belajar hendaknya disesuaikan dengan bahan pengajaran
- metode belajar hendaknya disesuaikan dengan alokasi waktu dan sarana prasarana yang tersedia
- metode belajar hendaknya sesuai dengan pribadi guru

Rangkuman Buku 4 Kajawati (1995) menyatakan bahwa metode outdoor study atau metode di luar kelas adalah metode dimana guru
mengajak siswa belajar di luar kelas untuk melihat peristiwa langsung di lapangan dengan tujuan mengakrabkan siswa
dengan lingkungannnya.
(Muslisch M, 2009:239) Hal-hal yang harus diperhatikan guru agar metode outdoor study berhasil dengan baik
diantaranya:
- mampu mengidentifikasi objek outdoor study yang sesuai dengan tujuan pembelajaran,
- membuat perencanaan dan panduan siswa dalam melaksanakan outdoor study
- mampu mempersiapkan bahan dan alat akan digunakan dalam kegiatan
- mampu mengontrol, memfasilitasi, dan membimbing aktivitas siswa
- selama melaksanakan kegiatan mampu menilai kegiatan outdoor study
Langkah-langkah metode pembelajaran di luar kelas :
a. tahap persiapan
b. Tahap pelaksana
c. Tahap pelaporan dan improvisasi
Pemilihan metode mengajar harus mempertimbangkan dan mengacu pada pengembangan kemampuan siswa yang
memiliki kemampuan siswa yang memiliki berpikir ilmiah, kreatif, dan inovatif. Penggunaan metode mengajar harus
dapat menciptakan terjadinya interaksi antara siswa maupun antara siswa dengan guru sehingga proses pembelajaran
Rangkuman Buku 5 dapat dilakukan secara maksimal.
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan metode mengajar adalah faktor tujuan pembelajaran, karakteristik
materi pelajaran, faktor siswa, faktor alokasi waktu, dan fasilitas penunjang.

5. KERANGKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
B. Metode Outdoor Study
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Jenis, Subyek, Tempat dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu
B. Deskripsi Per Siklus
C. Data dan Prosedur Perolehan Data
D. Analisis Data
E. Indikator Keberhasilan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan dari Setiap Siklus
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

Anda mungkin juga menyukai