Take Home Test Pertanian Organik 2022 - 2023
Take Home Test Pertanian Organik 2022 - 2023
NIM : J0313201055
Kelas : A2
Soal :
1. Aplikasi pupuk kandang merupakan salah satu bagian tidak terpisahkan dari pertanian
organik.
A. Jelaskan efek dari aplikasi pupuk kandang bagi sistem pertanian (minimal 4 hal)!
B. Jelaskan kelemahan pupuk kandang dibandingkan pupuk konvensional (minimal 4
hal)!
C. Apakah efek waktu aplikasi terhadap efektivitas dari pupuk kandang untuk
menyuburkan tanah pada sistem pertanian organik?
D. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan aplikasi pupuk kandang tidak disarankan
pada pertanian. Jelaskan hal tersebut dan bagaiman cara mengatasinya!
Jawaban :
D. Penyebab pupuk kandang tidak disarankan pada pertanian karena kandungan hara
disetiap lahan pertanian tidak selalu sama. Tidak semua unsur hara yang ada di dalam
pupuk dibutuhkan tanaman yang dibudidayakan. Kandungan unsur hara yang terdapat
dalam pupuk kandang relatif singkat. Oleh karena itu, setiap petani harus terlebih dahulu
mengenali kandungan hara disetiap lahan mereka sebelum memanfaatkan pupuk
kandang. Selain itu, pupuk kandang yang belum matang juga tidak disarankan dalam
lahan pertanian karena masih mengandung gas metane yang sangat besar, sehingga jika
di gunakan langsung dilahan maka tanaman sayur akan mudah layu, terlebih lagi jika
menggunakan mulsa maka gas metane akan keluar melalui lubang mulsa sehingga akan
menyebabkan batang pada tanaman akan mudah busuk atau kering. Selain itu pupuk
kandang yang masih panas juga akan membunuh cacing tanah yang baik untuk
kesuburan tanah. Untuk mengatasi hal tersebut, petani harus menunggu pupuk kandang
sampai benar-benar matang sehingga akan aman digunakan. Selain itu, dapat dilakukan
dengan fermentasi pupuk kandang, untuk mengolah pupuk kandang yang matang dan
baik ketika digunakan hanya butuh sekitar 1 bulan dan biaya yang realtif murah.
Soal :
2. Kompos merupakan salah satu pupuk yang paling umum digunakan pada sistem
pertanian organik.
A. Jelaskan kelebihan dan kelemahan dari aplikasi kompos pada sistem pertanian!
B. Proses komposting dapat dibagi menjadi beberapa berdasarkan pada waktu proses.
Jelaskan proses dan material yang dapat digunakan pada proses komposting : 14
hari, 90 hari, 1-2 tahun, dan komposting langsung di lahan pertanian.
Jawaban :
A. Kelebihan, Pupuk kompos ramah lingkungan, maka lahan yang dipupuk dengan
kompos akan memiliki tingkat kesuburan yang tetap terjaga.Adapun kelebihan lainnya
dari penggunaan pupuk kompos dibandingkan dengan pupuk kimia sebagai berikut.
Pupuk kompos memiliki kandungan asam-asam organik yang tidak dimiliki oleh pupuk
anorganik. Kandungan asam-asam organik ini sangat berguna bagi tanaman,
mikroorganisme, ataupun untuk lingkungan di sekitarnya. Asam-asam organik ini terdiri
atas asam humic, asam fulfic, hormone, dan enzim. Pupuk kompos mengandung makro
dan mikroorganisme yang sangat berguna untuk tanah. Kedua jenis organisme tanah
tersebut akan membantu memperbaiki sifat fisik dan biologis tanah. Selain itu, pupuk
kompos juga memiliki kemampuan untuk memperbaiki dan menjaga struktur tanah.
Kekurangan, Unsur hara yang dimiliki pupuk kompos hanya sedikit. Dengan begitu,
dalam memenuhi kebutuhan hara pada tanaman, dibutuhkan jumlah pupuk yang relatif
banyak dibandingkan penggunaan pupuk kimia.Berkaitan dengan penggunaan pupuk
dalam jumlah banyak, maka biaya operasional untuk pengangkutan semakin banyak
pula. Maka, anggaran biaya operasional lebih banyak dibanding menggunakan pupuk
organik.Pada lahan yang sebelumnya sering menggunakan pupuk kimia, maka
dibutuhkan pupuk kompos yang lebih banyak dibandingkan dengan takaran rata-rata.
Sebab, tanah yang yang sudah berkurang kesuburannya akan membutuhkan pupuk
kompos lebih banyak agar tanaman tumbuh dengan baik. Hal ini tentu akan menambah
biaya bagi petani.
Proses pembuatan:
1. Menghaluskan bahan kompos hingga halus, diketahui apabila bahan semakin halus
maka akan semakin baik karena memudahkan pendegradator untuk mendegradasi bahan
kompos tersebut
2. Menyampurkan seluruh bahan kompos sampai merata
3. Melarutkan air tebu (sebagai activator bakteri) kemudian tambahkan EM4 (sebagai
bakteri yang akan mendegradasi)
4. Menyiramkan larutan yang telah dibuat ke dalam bahan kompos yang telah dicampur
5. Meratakan campuran bahan dan cairan yang telah ditambahkan
6. Kemudian bahan yang tekah tercampur cairan tersebut diletakkan pada eadah yang
tertutup dan tunggu hingga 14 hari untuk matangnya kompos.
Proses pembuatan:
1. Menyiapkan bak pengomposan dengan lebar 1 meter dan Panjang 1,5 meter yang
disertai dengan peneduh agar air hujan tidak tertampung pada bak tersebut
2. Memotong kecil kecil bahan organik untuk memudahkan proses dekomposisi
3. Menyusun bahan dalam bak berlapis lapis (kotoran hewan -kapur
bubuk-Jerami/sekam/hijauan-sekam arang) pada setiap lapisannya disiram air hingga
mencapai kelembapan 40%. Perlu diketahui juga bahwa lapisan akan berulang hingga
tinggi minimalnya 1 meter
4. Memasukkan pipa ke dalam bahan kompos dan dilapisi dengan karung goni
5. Menunggu hingga ± 90 hari untuk matangnya kompos
Metode Heap, Metode ini cocok di daerah dengan curah hujan tinggi, kompos dapat
dibuat di tumpukan di atas permukaan tanah dan dilindungi oleh peneduh. Tiang pancang
dibuat dengan dimensi 2m x 2m x 1,5m (PxLxT). Tumpukan biasanya diawali dengan
lapisan setebal 20 cm dari material berkarbon seperti daun, jerami, jerami, serbuk
gergaji, serpihan kayu dan batang jagung cincang. Kemudian ditutup dengan material
bernitrogen setebal 10 cm seperti rumput segar, gulma atau sisa tanaman kebun, kotoran
atau lumpur kotoran yang dicerna (segar atau kering). Pola dari bahan berkarbon 20 cm
dan 10 cm bahan bernitrogen diikuti sampai tumpukan setinggi 1,5 m dan material
biasanya dibasahi sehingga terasa lembap tetapi tidak becek. Tumpukan terkadang
tertutup tanah atau jerami untuk menahan panas dan dibalikkan dengan interval enam
dan dua belas minggu. Jika material terbatas, lapisan pengganti dapat ditambahkan saat
material tersedia. Material yang sudah dihancurkan dapat mempercepat pembusukan
secara signifikan. Jika material bernitrogen tidak tersedia, pupuk hijau atau tanaman
polongan ditanam dekat tumpukan dengan menabur benih setelah pembalikan pertama.
Materi tersebut kemudian dibalikkan pada saat pencampuran kedua. Proses ini memakan
waktu sekitar empat bulan.
Soal :
3. Selain pupuk kandang dan kompos, pupuk hijau juga dapat diaplikasikan pada sistem
pertanian organik.
A. Bagaimana pupuk hijau dapat meningkatkan kesuburan tanah?
B. Jelaskan fungsi dari pupuk hijau dan karakteristik dari tanaman yang ideal sebagai
pupuk hijau (minimal 4 hal).
Jawaban :
B. Fungsi pemberian pupuk hijau adalah untuk meningkatkan kandungan bahan organik
dan unsur hara dalam tanah, sehingga terjadi perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi
tanah, yang akhirnya berdampak pada peningkatan produktivitas tanah dan ketahanan
tanah terhadap erosi. Karakteristik dari tanaman yang ideal sebagai pupuk hijau
tanaman yang memiliki kandungan humus total tinggi,
tanaman yang memiliki kandungan nitrogen tinggi
tanaman dengan rasio C/N (nisbah karbon terhadap nitrogen) rendah dan
tanaman dengan pertumbuhan cepat, terutama tanaman berdaun lebar dan berakar
banyak
Soal :
4. Salah satu permasalahan utama pada sistem pertanian di Indonesia adalah tanah
dengan tingkat keasaman tinggi.
A. Efek apakah yang dapat terjadi pada tanaman dan efisiensi budidaya bila pertanian
dilakukan pada daerah dengan tingkat keasaman tinggi?
B. Bagaimana cara menurunkan tingkat keasaman tanah melalui metoda
konvensional dan pendekatan ekologi (organik)?
Jawaban :
A. Dampak dari pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah adalah rendahnya kualitas air
drainase (hara) pada tanah. Dampak ini dapat terjadi karena aktivitas-aktivitas yang
dilakukan oleh manusia yang pada akhirnya merusak properti tanah itu sendiri. Pada
kondisi asam biasanya tanaman tidak mampu tumbuh dengan baik karena zat hara tidak
dapat diserap oleh tumbuhan secara optimal. Kendala utama bagi pertumbuhan tanaman
pada tanah masam adalah keracunan Al, Fe, dan Mn. Tingginya kandungan unsur-unsur
tersebut akan berbahaya bagi akar dan menghambat pertumbuhan akar serta translokasi P
dan Ca ke bagian tanaman. Tanah yang masam umumnya akan menurunkan tingkat
produktivitas lahan untuk beberapa jenis tanaman pangan utama seperti padi, jagung, dan
kedelai.
Jawaban :
C. Mulsa umumnya diterapkan di awal musim kemarau ketika suhu tanah sedang
meningkat namun kelembaban tanah masih relatif tinggi, sehingga optimal dalam
menjaga kelembaban tanah. untuk itu, di Indonesia sangat diperlukan mulsa untuk
mengurangi penguapan atau evaporasi pada tanah. Karakteristik mulsa yang tepat untuk
sistem pertanian di Indonesia adalah mulsa jerami, karena jerami merupakan salah satu
sisa hasil panen sehingga dapat menghemat biaya. Namun, pada beberapa daerah di
Indonesia yang tidak menanam padi, tentunya sulit untuk mendapatkan jerami sebagai
mulsa. Selain itu, mulsa organik seperti jerami harus diganti setiap satu kali masa
penanaman dan tidak selalu ada setiap saat. Untuk itu, alternatif lain yang dapat
digunakan adalah mulsa plastik karena dapat digunakan berulang kali. Sebenarnya,
penggunaan mulsa plastik juga harus melalui pertimbangan yang matang, mengingat
efek dari penggunaan mulsa plastik yang dapat mencemari lingkungan dalam jangka
panjang.
Soal :
Jawaban :
A. Proses pembajakan pada sistem pertanian diperlukan apabila tidak terdapat ruang
untuk pemberian benih, tanah yang terdapat banyak gulma, dan lapisan atas tanah kering
atau tidak terdapat unsur hara yang cukup sehingga diperlukan pembajakan untuk
memulihkan tanah agar bagian bawah tertarik ke atas dan teraduk sehingga udara dan
cahaya matahari menyentuh tanah lebih dalam dan meningkatkan kesuburan.
B. Positif: proses pembajakan dapat meregangkan tanah sehingga tercipta ruang dan
pori-pori yang memungkinkan tanah menerima aerasi udara, membantu
mencapuradukkan residu tanaman, bahan organik tanah, dan nutrisi menjadi lebih merata
serta membunuh gulma secara mekanis dan mengeringkan tanah sebelum penanaman
benih.
Negatif: Proses pembajakan dapat mengeringkan tanah sebelum penanaman benih. Hal
ini menyebabkan tanah akan kehilangan banyak nutrisi seperti nitrogen dan
kemampuannya dalam menyimpan udara, mengurangi laju perembesan udara sehingga
meningkatkan abrasi tanah, pembajakan mengurangi tingkat kohesi antar partikel tanah
sehingga mempercepat erosi, dengan laju perembesan udara berkurang , maka ada risiko
terjadi ajaran air permukaan yang membawa residu pupuk dan pestisida yang digunakan
pada periode sebelumnya, mengurangi kadar organik, mengurangi jumlah organisme
tanah bermanfaat menyerupai mikroba ,cacing tanah, semut, menghancurkan agregat
tanah serta beresiko terjadi pemadatan tanah pada bagian yang tidak terbajak.
Soal :
Jawaban :
A. Gulma adalah tanaman yang tumbuh di sekitar lahan pertanian yang kehadirannya
tidak diharapkan karena dapat menghambat pertumbuhan tanaman pertanian juga
menjadi sarang hama dan penyakit sehingga dapat menurunkan produktivitas pertanian.
B. Biologi Gulma, Daur Hidup, Perkembangbiakan Cara Penyebaran dan Cara Tumbuh.
8. Selain gulma, sistem pertanian juga memiliki permasalahan lain berkaitan dengan
serangan hama dan penyakit tanaman.
A. Faktor-faktor apakah yang perlu diperhatian berkaitan dengan pengendalian
serangan hama dan penyakit tanaman.
B. Jelaskan cara pengendalian organik bagi hama dan penyakit tanaman serta
kelebihan dan kelemahan dari metoda tersebut!
Jawaban :
B. Pestisida nabati merupakan salah satu cara pengendalian organik bagi hama dan
penyakit tanaman. Pestisida nabati adalah suatu petisida yang bahan dasarnya berasal
dari tumbuhan, seperti daun, batang, akar dan buahnya. Pestisida ini relatif mudah dibuat
dan bahan-bahannya pun mudah didapatkan, karena semua bahan-bahan tersebut ada
dilingkungan kita, dan murah yang pasti aman dan tidak beracun. Karena itu bahan
alami/nabati ini merupakan jenis pestisida yang bersifat mudah terurai (biodegradable) di
alam, sehingga tidak mencemari lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak
peliharaan karena residunya mudah hilang. Keunggulan pestisida nabati adalah murah
dan mudah dibuat sendiri oleh petani, relatif aman terhadap lingkungan, tidak
menyebabkan keracunan pada tanaman, sulit menimbulkan kekebalan terhadap hama,
kompatibel digabung dengan cara pengendalian yang lain, menghasilkan produk
pertanian yang sehat karena bebas residu pestisida kimia Kelemahannya pestisida nabati
adalah daya kerjanya relatif lambat, tidak membunuh jasad sasaran secara langsung,
tidak tahan terhadap sinar matahari, kurang praktis, tidak tahan disimpan, kadang-kadang
harus disemprotkan berulang-ulang
Soal :
Jawaban :
Monokultur, Pola tanam monokultur adalah pertanian dengan menanam tanaman sejenis
berfungsi untuk meningkatkan hasil pertanian karena tidak ada persaingan. contohnya
Tanaman pangan: sawah ditanami padi saja, jagung saja.
Konvensional, menggunakan pupuk kimia, pestisida sintesis, dan zat pengatur tumbuh.
Fungsinya untuk meminimumkan biaya agar mendapatkan keuntungan tertentu namun tidak
berkelanjutan. Contohnya penanaman padi yang menggunakan bahan kimia seperti pestisida
dan kebutuhan petaninya dipenuhi dan ditentukan pemerintah.
Jawaban :
Soal :
Jawaban :
Jawaban :