Anda di halaman 1dari 11

Hadis Maudhu … Rabiatul Aslamiah

Hadis Maudhu dan Akibatnya


Oleh: Rabiatul Aslamiah

Abstrak
Segala sesuatu yang disandarkan kepada Rasulullah Saw menjadi sumber ajaran,panutan dan nilai yang sangat
berharga bagi ummat Islam. Dari penelitian yang dilakukan para ulama hadis,ternyata ada hadis-hadis yang
tidak layak untuk dijadikan sumber ajaran karena keberadaannya tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan,
hadis itulah yang disebat maudhu (palsu). Hadis-hadis semacam itu dapat menimbulkan dampak negatif
diantaranya: Menimbulkan dan mempertajam perpecahan dikalangan ummat Islam, mencemarkan pribadi Nabi
saw, mengaburkan pemahaman terhadap Islam serta melemahkan jiwa dan semangat keislaman.

Kata Kunci: Rasulullah saw, Hadis maudhu, akibat.

A. Pendahuluan (menggugurkan) : ٍ
‫ااسقا ط‬
Hadits sebagai sumber hukum Islam setelah (meninggalkan) : ‫الرك‬
Al Qur’an telah disepakati oleh ulama tokoh-
(memalsukan dan : ٍ ‫اافراء و‬
‫ااختاف‬ ٍ
tokoh ummat Islam. Setiap gerak dan aktivitas
mengada-adakan)
ummat, harus dilakukan berdasarkan petunjuk
yang ada dalam al Qu’an dan dan hadits. Begitu
Adapun pengertian maudhu’ menurut istilah
pula jika ada permasalahan yang yang muncul di
ulama hadits yaitu:
tengah tengah masyarakat, tentu haruslah
‫هو ما نسب اٍ الرسول صلى اه عليه و سلم واختاقا و كذبا ما م يقله‬
diselesaikan dan dicarikan jalan keluarnya. Cara
penyelesaian dan jalan keluar yang terbaik adalah ‫أو يفعله أو يقر‬
dengan berpedoman kepada Al Qur’an dan Artimya: “Sesuatu yang dinisbahkan kepada
Hadits. Rasulullah saw dengan cara mengada-ada dan
Namun sangat disayangkan keberadaan dusta , yaitu yang tidak pernah beliau
hadis yang benar-benar berasal dari Rasulullah sabdakan, beliau kerjakan maupun beliau
saw, dinodai oleh munculnya hadis-hadis maudhu taqrirkan”. ( Ajaj Al-Khatib, Ushul al
(palsu) yang sengaja dibuat-buat oleh orang- Hadist 1981:415)
orang tertentu dengan tujuan dan motif yang
beragam, dan disebarkan ditengah-tengah Para ahli hadis mendefinisikan bahwa Hadis
masyarakat oleh sebagian orang dengan tujuan Maudhu adalah: Hadis yang diciptakan dan
yang beragam pula. dibuat-buat oleh orang-orang pendusta dan
Meyakini dan mengamalkan hadis maudhu kemudian dikatakan bahwa itu hadis Rasulullah
merupakan kekeliruan yang besar, karena saw. (Subhi Shalih, Ulumul hadts wa Musthalahuhu,
meskipun ada hadis maudlu yang isinya baik, : 263)
tetapi kebanyakan hadis palsu itu bertentangan
dengan jiwa dan semangat Islam, lagi pula Dari pengertian di atas dapat kita simpulkan
pembuatan hadis maudlu merupakan perbuatan bahwa Hadist maudhu’ adalah segala sesuatu
dusta kepada Nabi Muhammad saw. (riwayat) yang disandarkan pada Nabi
Muhammad saw, baik perbuatan, perkataan,
1. Pengertian Hadits Maudhu’ maupun taqrir secara di buat-buat atau
Apabila dilihat dari segi bahasa, kata maudhu’ disengaja dan sifatnya mengada-ada atau
merupakan bentuk isim maf’ul dari kata ‫وضع ـ‬ berbohong. Tegasnya hadis maudhu adalanh
‫يضيع‬. Kata ‫ وضع‬memiliki beberapa makna, hadis yang diada-ada atau dibuat-buat (Ajaj al
antara lain: Khatib, Ushulul Hadits : 415).

Alhiwar Jurnal Ilmu dan Teknik Dakwah Vol. 04 No. 07 Januari-Juni 2016
24
Hadis Maudhu … Rabiatul Aslamiah

Hadis semacam ini tentu saja tidak benar dan menjadi pemicu munculnya hadis maudhu.
tidak dapat diterima tanpa terkecuali, sebab ini Masing-masing pengikut kelompok ada yang
sesungguhnya bukan hadis, tindakan demikian berusaha memperkuat kelompoknya dengan
adalah merupakan pendustaan terhadap Nabi mengutip dalil dalil dari Al Qur’an dan hadis,
Muhammad saw. yang pelakunya diancam menafsirkan/men’ tawilkan Al Qur’an dan hadis
dengan neraka. dan hadis ini haram untuk menyimpang dari arti sebenarnya, sesuak
disampaikan pada masyarakat umum kecuali denagan keinginan mereka. Jika mereka tidak
hanya sebatas memberikan penjelasan dan dapat menemukan yang demikian itu maka
contoh bahwa hadist tersebut membuat hadis dengan cara mengada-ada atau
adalah maudhu’ (palsu). berbohong atas diri Rasulullah saw. Maka
muncullah hadis-hadis tentang keutamaan para
2. Sejarah Munculnya Hadis maudhu’ khalifah (secara berlebihan) dan para pemimpin
Masuknya secara massal penganut agama golongan dan mazhab (Ajaj al Khatib : 416)
lain ke dalam Islam, yang merupakan bukti Menurut Subhi Shalih, hadis maudhu mulai
keberhasilan dakwah Islamiyah ke seluruh muncul sejak tahun 41 H, yaitu ketika terjadi
dunia, secara tidak langsung menjadi factor yang perpecahan antara Ali bin Abi Thalib yang
menyebabkan munculnya hadist-hadist palsu. didukung oleh penduduk Hijaz dan Irak dengan
Tidak bisa diingkari bahwa masuknya mereka ke Muawiyah bin Abi Sufyan yang didukung oleh
Islam, di samping ada yang benar-benar murni penduduk Syria dan Mesir, Ummat Islam terbagi
tertarik dan percaya kepada ajaran Islam yang kepada beberapa firqah: Syi’ah, Khawarij dan
dibawa oleh Nabi Muhammad, tetapi ada juga Jumhur. Karena itu menurut Subhi Shaleh, bahwa
segolongan mereka yang menganut agama Islam tmbulnya Firqah-firqah dan mazhab merupakan
hanya karena terpaksa tunduk pada kekuasaan sebab yang paling penting bagi timbulnya usaha
Islam pada waktu itu. Golongan ini kita kenal mengada –ada habar dan hadis.(Subhi Shalih :
dengan kaum munafik dan Zindiq. 266-267).
Terjadinya pertikaian politik yang terjadi
pada akhir masa pemerintahan khalifah Utsman 3. Faktor-faktor Penyebab Munculnya
bin Affan dan Khalifah Ali bin Abi Thalib Hadist Maudhu’
merupakan awal adanya benih-benih fitnah, Bertitik tolak dari hadis-hadis maudhu yang
yang memicu munculnya pemalsuan hadis,tetapi tersebar, nampaknya motivasi dan tujuan
pada masa ini belum begitu meluas karena masih pembuatan hadis maudhu bervariasi, diantaranya :
banyak sahabat ulama yang masih hidup dan a. Faktor Politik
mengetahui dengan penuh yakin akan kepalsuan Pertentangan di antara umat Islam timbul
suatu hadist. Para sahabat ini mengetahui bahaya setelah terjadinya pembunuhan terhadap khalifah
dari hadist maudhu’ karena ada ancaman yang Utsman bin Affan oleh para pemberontak dan
keras dikeluarkan oleh Nabi SAW terhadap kekhalifahan digantikan oleh Ali bin Abi Thalib
orang yang memalsukan hadist, Namun pada menyebabkan Umat Islam pada masa itu
masa sesudahnya, yaitu pada akhir pemerintahan terpecah-belah menjadi beberapa golongan,
Khalifah Bani Umayyah pemalsuaan hadis mulai seperti golongan yang ingin menuntut bela
marak , baik yang dibuat oleh ummat Islam terhadap kematian khalifah Utsman dan
sendiri, maupunyang dibuat oleh orang diluar golongan yang mendukung kekhalifahan Ali
Islam. Menurut penyaksian Hammad bin Zayyad (Syi’ah). Setelah perang Siffin, muncul pula
terdapat 14.000 hadis maudhu. Abdul Karim al beberapa golongan lainnya, seperti Khawarij dan
Auja mengaku telah membuat 4.000 Hadis golongan pendukung Muawiyyah, masing-
maudhu. masing mereka mengklaim bahwa kelompoknya
Terpecahnya ummat Islam menjadi yang paling benar sesuai dengan ijtihad mereka,
beberapa golongan politik dam keagamaan masing- masing ingin mempertahankan

Alhiwar Jurnal Ilmu dan Teknik Dakwah Vol. 04 No. 07 Januari-Juni 2016
25
Hadis Maudhu … Rabiatul Aslamiah

kelompoknya, dan mencari simpati massa yang Artinya: “Melihat (memandang) kepada muka yang
paling besar dengan cara mengambil dalil Al- indah, adalah ibadat”.
Qur’an dan Hadist. Jika tidak ada dalil yang ‫الْبَا ِذ َْْا ن ِش َفاءكل َش ْى ٍء‬
mendukung kelompoknya, mereka mencoba Artinya: “Buah terong itu, penawar bagi segala
mentakwilkan dan memberikan interpretasi penyakit”.
(penafsiran) yang terkadang tidak layak. Sehingga Ada yang berpendapat bahwa faktor ini
mereka membuat suatu hadist palsu seperti merupakan faktor awal munculnya hadist
Hadist - Hadist tentang keutamaan maudhu’. Hal ini berdasarkan peristiwa Abdullah
para khalifah, pimpinan kelompok, dan aliran- bin Saba’ yang mencoba memecah-belah umat
aliran dalam agama. Yang pertama dan yang Islam dengan mengaku kecintaannya kepada
paling banyak membuat hadist maudhu’ adalah Ahli Bait. Sejarah mencatat bukti bahwa ia
dari golongan Syi’ah dan Rafidhah. Kelompok adalah seorang Yahudi yang berpura-pura
syi’ah membuat hadis tentang wasiat nabi bahwa memeluk agama Islam. Oleh sebab itu, ia berani
Ali adalah orang yang paling berhak menjadi menciptakan hadist maudhu’ pada saat masih
khalifah setelah beliau dan mereka menjatuhkan banyak sahabat ulama masih hidup.
orang-orang yang dianggap lawan-lawan Tokoh-tokoh terkenal yang membuat
politiknya, yaitu Abu Bakar, Umar, dan lain-lain. hadist maudhu’ dari kalangan orang zindiq ini,
Diantara hadis maudlu tersebut: adalah:
‫وصيي و موقع سري و خليفي ي أهلي خر من أخلف بعدي علي‬ 1) Abdul Karim bin Abi Al-Auja, telah
Artinya: “Yang menerima wasiatku, dan yang menjadi membuat sekitar 4000
tempat rahasiaku dan penggantiku dari hadist maudhu’tentang hukum halal-
keluargaku adalah Ali. haram, ia membuat hadis untuk
Di pihak Mu’awiyah ada pula yang menghalalkan yang haram dan
membuat hadis maudhu sebagai berikut: mengharamkan yang halal. Akhirnya, ia
‫اام اء ع د اللة ثا ثه انا وجريل ومعا ويه‬ dihukum mati olen Muhammad bin
Artinya: “ Orang yang dapat dipercaya disisi Allah ada Sulaiman, Walikota Bashrah.
tiga yaitu: Aku, Jibril dan Mu’awiyah”. 2) Muhammad bin Sa’id Al-Mashlub, yang
b. Faktor Kebencian dan permusuhan. dihukum bunuh oleh Abu Ja’far Al-
Keberhasilan dakwah Islam myebabkan Mashur.
masuknya pemeluk agama lain kedalam Islam, 3) Bayan bin Sam’an Al-Mahdy, yang
namun ada diantara mereka ada yang masih akhirnya dihukum mati oleh Khalid bin
menyimpan dendam dan sakit hati melihat Abdillah.
kemajuan Islam. Mereka inilah yang kemudian c. Faktor Kebodohan.
membuat hadis-hadis maudhu. Golongan ini Ada golongan dari ummat Islam yang suka
terdiri dari golongan Zindiq, Yahudi, Majusi, dan beramal ibadah namun kurang memahami
Nasrani yang senantiasa menyimpan dendam dan agama, mereka membuat at hadist-hadis maudlu
benci terhadap agama Islam. Mereka tidak (palsu) dengan tujuan menarik orang untuk
mampu untuk melawan kekuatan Islam secara berbuat lebih baik dengan cara membuat hadis
terbuka maka mereka mengambil jalan yang yang berisi dorongan-dorongan untuk
buruk ini, yaitu menciptakan sejumlah meningkatkan amal dengan menyebutkan
hadist maudhu’ dengan tujuan merusak ajaran kelebihan dan keutamaan dari amalan tertentu
Islam dan menghilangkan kemurnian dan tanpa dasar yang benar melalui hadist targhib
ketinggiannya dalam pandangan ahli fikir dan yang mereka buat sendiri. Biasanya hadis palsu
ahli ilmu. Diantara hadis yang dibuat kelompok semacam ini menjanjikan pahala yang sangat
ini yaitu: besar kepada perbuatan kecil. Mereka juga
‫الو ْج ِه ا َ ِمْي ِل ِعبَ َادة‬ ِ membuat hadis maudhu (palsu) yang berisi
َ َ ‫الَظَر إ‬

Alhiwar Jurnal Ilmu dan Teknik Dakwah Vol. 04 No. 07 Januari-Juni 2016
26
Hadis Maudhu … Rabiatul Aslamiah

dorongan untuk meninggalkan perbuatan yang dia berusaha mengumpulkan orang dengan cara
dipandangnya tidak baik dengan cara membuat membuat hadits-hadits palsu yang membuat
hadis maudhu yang memberikan ancaman besar masyarakat suka dan tertarik kepada mreka,
terhadap perbutan salah yang sepele. menggerakkan keinginan, juga memberikan
Diantaranya hadis palsu itu : harapan bagi mereka.Misalnya:
‫افضل اايام يوم عرفة اذا وافق يوم ا معة وهو افضل من سبعن حجة ي‬ ‫ م قار من ذهب‬,‫ خلق اه من كل كلمة طا ئرا‬,‫من قال آإله إا اه‬
‫غر معة‬ ‫وريشه من مرجان‬
Artinya: “Seutama-utama hari adalah hari wukuf di Artinya: “Barang siapa membaca la ilaha illallah,
Arafah, apabila (hari wukuf di arafah) niscaya Allah menjadikan dari tiap-tiap
bertepatan dengan hari jum’at, maka hari itu kalimatnya seekor burung, paruhnya dari
lebih utama daripada tujuh puluh haji yang emas dan buahnya dari marjan”.
tidak bertepatan dengan hari jum’at.” Demikian juga para pegawai dan tokoh
Menurut al Qur’an yang dimaksud haji akbar masyarakat yang ingin mencari muka (menjilat )
adalah ibadah haji itu sendiri ( Al Qur’an Surah kepada penguasa membuat hadsi-hadis maudhu
Attaubah : 3) dengan pengertian bahwa ibadah untuk tujuan supaya lebih dekat dengan
umrah disebut dengan haji kecil. penguasa agar mendapatkan fasilitas tertentu
Hadis maudhu itu dibuat oleh muballig atau popularitas saja. Misalnya Ghiyadh Ibn
/guru agama yang ingin memberi nilai lebih Ibrahim ketika datang kepada khalifah Al Mahdi
kepada ibadah haji yang wukufnya bertepatan yang pada saat itu sedang mengadu burung
dengan hari jum’at. merpati, Ghiyadh memalsukan hadis berikut:
d. Fanatisme yang keliru ‫ا سبق إا ي نصيل أو حف أو حافر اوج اح‬
Sikap sebagian penguasa Bani Umayah yang Artinya: “Tidak ada perlombaan kecuali pada panah,
cenderung fanatisme dan rasialis, telah ikut unta kuda dan burung”
mendorong kalangan Mawali untuk membuat Kata “ Janah” adalah tambahan yang dibuat
hadits-hadits palsu sebagai upaya untuk oleh Ghiyadh untuk menarik simpati dari
mempersamakan mereka dengan orang-orang Khalifah al Mahdi.
Arab.Misalnya: Para pedagang barang-barang tertentu juga
‫ابغض الكام إ اه الفارسية… وكام أهل ا ة العربية‬ membuat hadis- hadis palsu tentang keutamaan
Artinya: “Percakapan yang paling dimurkai Allah barang dagangannya misalnya.
adalah bahasa Persia dan bahasa penghuni ‫الديك اابيض حبيي وحبيب حبيي جريل‬
surga adalah bahasa Arab” " Artinya: Ayam putih adalah kekasihku dan kekasih
Selain itu,Fanatisme Madzhab dan Teologi juga oleh kekasihku Jibril”
menjadi factor munculnya hadis palsu, seperti Hasbi Assiddiqy menjelaskan bahwa
yang dilakukan oleh para pengikut Madzhab golongan yang membuat hadis maudhu itu ada
Fiqh dan Teologi, diantaraya: sembilan golongan yaitu:
‫من رفع يد ي الركوع فا صاة له‬ 1) Zanadiqah (orang orang zindiq)
Artinya: “Barang siapa yang mengangkat 2) Penganut-penganut bid’ah.
tangannya ketika ruku’, maka tiadalah 3) Orang-orang dipengaruhi fanatik
shalat baginya” kepartaian
Hadis ini diduga dibuat oleh pengikut 4) Orang-orang yang ta’ashshub kepada
mazhab yang tidak mengangkat tangan ketika kebangsaan, kenegerian dan kkeimanan.
ruku’. 5) Orang-orang yang dipengaruhi
e. Faktor Popularitas dan Ekonomi ta’ashshub mazhab.
Sebagian tukang cerita yang ingin agar apa 6) Para Qushshas ( ahli riwayat dongeng).
yang disampaikan nya menarik perhatian orang, 7) Para ahli Tasawuf zuhhad yang keliru.

Alhiwar Jurnal Ilmu dan Teknik Dakwah Vol. 04 No. 07 Januari-Juni 2016
27
Hadis Maudhu … Rabiatul Aslamiah

8) Orang-orang yang mencarai pernah bertemu dengannya. Karena


pengahrgaan pembesar negeri. menurut kenyataan sejarah guru tersebut
9) Orang –orang yang ingin memegahkan dinyatakannya wafat sebelum ia sendiri
dirinya dengandapat meriwayatkan hadis lahir. Misanlnya, Ma’mun ibn Ahmad al
yang diperoleh orang lain. ( Hasbi Harawi mengaku mendengar hadis dari
Ashshiqqiqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hisyam ibn Hammar. Al hafiz ibn
Hadis: 255) Hibban menanyakan kapan Ma’mun
datang ke Syam? Ma’mun menjawab:
4. Ciri-ciri Hadis Maudhu tahun 250. Maka ibnu Hibban
Indikasi ke-maudhu’ an hadist adakalanya mengatakan banwa Hisyam ibn Ammar
berkaitan dengan rawi/ sanad dan mungkin pula wafat tahun 254. Ma’mun menjawab
berkaitan dengan matan. bahwa itu Hisyam ibn Ammar yang
a. Ciri yang berkaitan dengan rawi / lain.( Musthafa Zahri, : 100).
sanad:
1) Periwayatnya dikenal sebagai pendusta, b. Ciri-ciri yang berkaitan dengan
dan tidak ada jalur lain yang Matan
periwayatnya tsiqoh meriwayatkan Kepalsuan suatu hadis dapat dilihat juga
hadist itu. Misalnya, Ketika saad ibn pada matan, berikut ciri-cirinya:
Dharif mendapati anaknya pulang 1) Kerancuan redaksi atau Kerusakan
sekolah sedang menangis dan maknanya.
mengatakan bahwa dia dipukul 2) Berkaitan dengan kerusakan ma.na
gurunya, maka Saad ibn Dharif berkata : tersebut, Ibnu Jauzi berkata: Saya
Bahwa Nabi saw bersabda: sungguh malu dengan adanya pemalsuan
‫معلموا صبيانكم شراركم اقلهم رمة لليتيم واغلظهم على امسكن‬ hadis. Dari sejumlah hadis palsu, ada
Artinya: "Guru anak kecil itu adalah yang paling jahat yang mengatakan: “ Siapa yang salat, ia
diantara kamu, merekka paling sedikit kasih mendapatkan 70 buah gedung, pada
sayangnya kepada anak yatim dan paling setiap gedung ada 70.000 kamar, pada
kasar terhadap orang miskin." setiap kamar ada 70 000 tempat tidur,
Al Hafdz Ibnu Hibban mengatakan pada setiap tempat tidur ada 70 000
bakwa Saad ibn Dharif adalah seorang bidadari. Perkataaan ini adalah rekayasa
pendusta/ pemalsu hadits. ( Mustahafa Zahri, yang tak terpuji. ( Nuruddin : 323)
Kunci memahami Musthalahul Hadits : 101) 3) Setelah diadakan penelitian terhadap
2) Periwayatnya mengakui sendiri suatu hadis ternyata menurut ahli hadis
membuat hadist tersebut. Maisarah ibn tidak terdapat dalam hafalan para rawi
Abdirrabih al Farisi mengaku bahwa dia dan tidak terdapat dalam kitab-kitab
telah membuat hadis maudhu tentang hadis.
keutamaan Al qur’an.., dan ia juga Misalnya perkataan yang berbunyi:
mengaku membuat hadis maudhu ‫اه اخذ اميثاق علي كل مؤمن ان يبغض على م ا فق وعلي كل م ا فق ان‬
tentang keutamman Ali ibn Abi Tahalib ‫ان يبغض كل مؤمن‬
sebanyak 70 buah hadis. (Musthafa Artinya: “Sesungguhnya Allah telah mengambil Janji
Zahri, : 100). kepada setiap orang mukmin untuk membenci
3) Ditemukan indikasi yang semakna kepada setiap munafik, dan kepada setiap
dengan pengakuan orang yang munafik untuk membenci kepada setiap
memalsukan hadist, seperti seorang mukmin”
periwayat yang mengaku meriwayatkan 4) Perkataan diatas tidak diketahui
hadist dari seorang guru yang tidak sumbernya.

Alhiwar Jurnal Ilmu dan Teknik Dakwah Vol. 04 No. 07 Januari-Juni 2016
28
Hadis Maudhu … Rabiatul Aslamiah

Hadisnya menyalahi ketentuan-ketentuan suatu perbuatan yang tidak berarti (


yang telah ditetapkan, seperti ketentuan akal, Syuhudi Ismail : 178).
tidak dapat ditakwil, ditolak oleh perasaan,
kejadian empiris dan fakta sejarah. Menurut Hasbi Ashshddiqy, ciri Hadis palsu
Misalnya perkataan yang berbunyi: apabila:
‫اذا عطشس الرجل ع د ا ديث فهودليل صدقه‬ 1) Maknanya berlawanan dngan hal-hal
Artinya “Jika seseorang bersin ketika membacakan yang mudah dipahami.
suatu hadis, maka itu menandakan bahwa 2) Berlawanan dengan ketentuan umum
pembicaraanya benar” dan akhlak atau menyalahi kenyataan.
5) Hadisnya bertentangan dengn petunjuk 3) Berlawanan denga ilmu kedokteran.
Al-Quran yang pasti. Misalnya: 4) Menyalahi peraturan- peaturan akal
‫ولد الزنا ايدخل ا ة ا سيعة اب اء‬ terhadap Allah.
Artinya: “ Anak zina tidak masuk syurga hingga tujuh 5) Menyalahi ketentuan Allah dalam
turunan” menjadikan alam.
Hadis tersebut bertentangan dengan ayat al 6) Mengandung dongengan- dongengan
Qur’an : yang tidak dibenarkan akal.
7) Menyalahi keterangan Al Qur’an yang
           terang tegas.
8) Menyalahi kaedah umum.
     9) Menyalahi hakikat sejarah yang telah
Artinya: “dan seorang yang berdosa tidak akan terkenal dimasa Nabi saw.
memikul dosa orang lain[526]. kemudian 10) Sesuai dengan mazhab yang dianut
kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan perawi, sedang perawi itu orang sangat
akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang fanatic mazhabnya.
kamu perselisihkan."(QS Al An’am :164) 11) Menerangkan urusan yang seharusnya
kalau ada dinukilkan oleh orang banyak.
Musthafa Assiba’i memuat tujuh macam ciri 12) Menerangkan pahala yang sangat besar
Hadis palsu yaitu: terhadap suatu perbuatan kecil atau
1) Susunan Gramatikanya sangat jelek. siksaan yang amat besar terhadap suatu
2) Maknanya sangat bertentangan dengan amal yang tak berarti: (Hasbi
akal sehat. Ashshiddiqy, pokok-pokok ilmu Dirayah
3) Menyalahi Al qur’an yang telah jelas Hadis: .369-374)
maksudnya. Mustahafa Zahri dalam buku “Kunci
4) Menyalahi kebenaran sejarah yang telah Memahami Musthalah Hadits” memberikan ciri
terkenal di zaman Nabi saw. hadis maudhu berikut:
5) Bersesuaian dengan pendapat orang 1) Berlawanan dengan pendapat akal sehat.
yang meriwayatkannya, sedang orang Misalnya:
tersebut terkenal sangat fanatic terhadap ‫من اخذ ديكا ابيض م يقربه شيطان‬
mazhabnya. Artinya: “Siapa yang memelihara ayam putih niscaya
6) Mengandung suatu perkara yang tidak disekati syaithan”
seharusnya perkara tersebut diberitakan
oleh orang banyak, tetapi ternyata 2) Berlawanan dengan al Qur’an,
diberitakan oleh seorang saja. contohnya:
7) Mengandung berita tentang perberian
pahala yang besat untuk perbuatan kecil, Artinya: ”Umur Dunia itu 7000 tahun, dan sekarang
atau ancaman siksa yang berat terhadap sudah pada ribuan yang ketujuh”

Alhiwar Jurnal Ilmu dan Teknik Dakwah Vol. 04 No. 07 Januari-Juni 2016
29
Hadis Maudhu … Rabiatul Aslamiah

‫ا يد خل ال ار كل من يسمى حمد او امد‬


Hadis tersebut bertentangan dengan ayat Al
Qur’an surah Al A’raf 187 yang berbunyi: Artinya: “Setiap yang bernama Muhammad atau
Ahmad tidak akan masuk neraka”
        
Hadis ini adalah maudhu, karena
           
bertentangan dengan sunnah Rasulullah. Karena
keselamatan dari nereka tidak tergantung dengan
nama saja, tetapi tergantung kepada iman dan
          amal shaleh serta rahmat Allah SWT.

          5. Hukum Meriwayatkan Hadist Maudlu
Diharamkan meriwayatkan hadits maudhu
   dengan menyandarkannya kepada Nabi saw,
kecuali hanya memberikan contoh tentang
Artinya: mereka menanyakan kepadamu tentang hadis maidlu dengan menjelaskan
kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: kepalsuannya.Kerena meriwayatkan hadis
"Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat maudlu adalah satu bentuk dusta kepa nabi saw.
itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak Nabi saw bersabda:
seorangpun yang dapat menjelaskan waktu .»‫ب َعلَ َي متَ َعم ًدا فَلْيَتَبَ َوأْ َم ْق َع َد ِم َن الَا ِر‬
َ ‫َوَم ْن َك َذ‬
kedatangannya selain Dia. kiamat itu Amat
Artinya: “Siapa yang berdusta terhadapku dengan
berat (huru haranya bagi makhluk) yang di
sengaja maka hendaklah dia menempati
langit dan di bumi. kiamat itu tidak akan
tempatnya di neraka ”(HR. Bukhari)
datang kepadamu melainkan dengan tiba-
tiba". mereka bertanya kepadamu seakan-
Keharaman meriwayatkan hadis Maudhu ini,
akan kamu benar-benar mengetahuinya.
berlaku pada semua keadaan, baik yang berkaitan
Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan
dengan hal hukum, certera, targhib-tarhib (
tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah,
dorongan kebaikan –ancaman keburukan) juga
tetapi kebanyakan manusia tidak
yang berkaitan dengan lainnya. Nabi saw
Mengetahui".(QS Al A,raf 187)
bersabda:

3) Berlawanan dengan sunnah / Hadis ِ ٍ ِ ِ َ ‫من ح د‬


‫َحد الْ َك َذابِن‬
َ ‫ فَه َو أ‬،‫َث حَديث َوه َو يََرى أَنَه َكذب‬ َ َْ
Mutawatir. Contohnya:
‫اذا حد ثتم حديث يوافق ا ق فخذوا به حدثت به ام م احدث‬ Artinya: “Siapa yang menceriterakan suatu hadis
(tentang aku) dan dia tahu bahwa itu dusta,
"Artinya: Jika diriwayatkan kepada kamu tentang maka dia termasuk golongan pendusta”(HR
suatu hadis yang sesuai dengan kebenaran, maka Ahmad : 18211)
ambillah dia, baik aku ada mengatakannya ataupun
tidak” 6. Penanggulangan dan pemberantasan
Perkataan diatas bertentangan dengan hadis Hadis Maudhu
yang berbunyi: Para ulama mengambil langkah yang sangat
)‫ِ( روا لبخا رى‬.»‫ب َعلَ َي متَ َعم ًدا فَلْيَتَبَ َوأْ َم ْق َع َد ِم َن الَا ِر‬
َ ‫َوَم ْن َك َذ‬ baik untuk memberantas dan memerangi
Artinya: “Siapa yang berdusta terhadapku dengan pemalsu hadi serta berusaha menanggulangi dan
sengaja maka hendaklah dia menempati tempatnya di menghindarkan bahaya para pemalsu hadis.
neraka” Untuk itu, mereka menggunakan berbagai cara
4) Berlawanan dengan ijma yang disepakati yang sangat baik diantaranya sebagai berikut:
para sahabat/ulama. Contohnya:

Alhiwar Jurnal Ilmu dan Teknik Dakwah Vol. 04 No. 07 Januari-Juni 2016
30
Hadis Maudhu … Rabiatul Aslamiah

a. Meneliti karakteristik para rawi dengan


       
mengamati tingkah laku dan riwayat
mereka.
b. Memberi peringatan keras kepada para
pendusta dan mengungkap kejelekan         
mereka, dengan mengumumkan
kedustaan mereka kepada para pemuka    
masyarakat.
c. Pencarian sanad hadis, sehingga mereka
tidak menerima hadis yang tidak Artinya: “dan berpeganglah kamu semuanya kepada
bersanad, bahkan hadis yang demikian tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
mereka anggap sebagai hadis yang batil. bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat
d. Menguji kebenaran hadis dengan Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
membandingkannya dengan riwayat Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah
yang melalui jalur lain dan hadi-hadis mempersatukan hatimu, lalu menjadilah
yang telah diakui keberadaannya. kamu karena nikmat Allah,(QS. Ali Imran
e. Menetapkan pedoman-pedoman untuk :103)
mengungkapkan hadis maudhu’. Perpecahan tentu dapat menyebabkan
f. Menyusun kitab himpunan hadis-hadis ummat Islam semakin lemah dan bahkan
maudhu’ untuk memberi penerangan dan kehilangan kekuatan, saat-saat seperti itu
peringatan kepada masyarakt tentang menjadi peluang bagi mereka yang ingin
keberadaan hadis-hadis tersebut.( menyerang dan menghancurkan ummat Islam.
Nurudin Itr :317-319) Di dalam ayat lain, Allah melarang ummat
Islam untuk berepccah belah dan berbantah-
7. Akibat Munculnya Hadis Maudhu bantahan, sebagai berikut:
Tersebarnya hadis Maudlu di tengah-tengah       
masyarakat, meskipun ada hadits maudlu yang
        
isinya baik , namun banyak diantaranya yang
membawa dampak negative (akibat) antara lain:
a. Menimbulkan dan mempertajam Artinya: “dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya
perpecahan dikalangan ummat Islam. dan janganlah kamu berbantah-bantahan,
Suatu mazhab/golongan yang diserang oleh yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan
pihak / golongan lain dengan menggunakan hilang kekuatanmu dan bersabarlah.
hadis palsu, berusaha membela dan Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang
mempertahankan kelompoknya, dan bahkan sabar.(QS Al Anfal : 46)
dengan balas menyerang kelompok
penyerangnya dengan membuat hadis palsu juga. b. Mencemarkan pribadi Rasulullah saw
Akibatnya terjadilah saling menyerang dan Munculnya hadis-hadis Maudlu yang isinya
merendahkan. Ini berakibat pada semakin kadang-kadang bertentangan dengan akal sehat,
tajamnya perpecahan dikalangan ummat Islam. logika yang benar dan fakta yang ada, dapat
Tajamnya pertentangan ini tentu akan mencemarkan pribadi Rasulullah saw. Karena
melemahkan persatuan dan kesatuan ummat dari hadis-hadis palsu itu tergambar bahwa
Islam dan bahkan dapat mengakibatkan ummat Rasulullah saw seolah-olah, pelupa, bodoh, egois
Islam menjadi bercerai berai. Akibat semacam ini dan kekanak-kanakan. Hal ini sangat
sungguh sangat tidak diharapkan, karena ummat bertentanagn dengan fakta pribadi Rasulullah
Islam disuruh untuk bersatu, sebagaimana saw yang sebenarnya. Dari fakta sejarah
dijelaskan dalam Al Qur’an:

Alhiwar Jurnal Ilmu dan Teknik Dakwah Vol. 04 No. 07 Januari-Juni 2016
31
Hadis Maudhu … Rabiatul Aslamiah

diketahui bahwa Rasulullah saw diakui memiliki d. Melemahkan jiwa dan semangat
kecerdasan, keluhuran budi dan kemuliaannya, keislaman.
pengakuan itu tidak hanya datang dari para Salah paham terhadap Islam, dapat
sahabat dan orang-orang mukmin saja, tetapi menimbulkan keraguan dan kebimbangan
juga para penentang dan musuh-musuh beliau. terhadap Islam menyelimuti ummat Islam yang
Membuat sebuah perkataan, kemudian tentu saja hal ini dapat membawa akibat yang
menyandarkannya kepada Rasulullah saw adalah fatal yaitu melemahnya jiwa dan semangat
sebuah kesalahan besar dan sangat berbahaya. keislaman. Bila jiwa dan semangat keislaman ini
Dampaknya dapat menimpa dirinya sendiri dan lemah, maka dikuatirkan kekuatan yang ada pada
juga orang lain. Rasulullah saw memberikan ummat Islam akan lumpuh, sehingga ummat
ultimatum yang tegas kepada mereka yang berani Islam tidak lagi menjadi Ummat yang disegani
berdusta terhadap beliau dengan sabdanya: sebagaimana ummat Islam terdahulu yang
.‫ب َعلَ َي متَ َعم ًدا فَلْيَتَبَ َوأْ َم ْق َع َد ِم َن الَا ِر‬
َ ‫َوَم ْن َك َذ‬ sanggup mengalahkan lawan meskipun jumlah
Artinya: “Siapa yang berdusta terhadapku dengan mereka jauh lebih sedikit disbanding dengan
sengaja maka hendaklah dia menempati jumlah lawan yang jauh lebih banyak,
tempatnya di neraka” (Shahih Bukhari. Juz sebagaimana disebutkan dalam Al qur’an:
I h.38)         
c. Mengaburkan pemahaman terhadap
       
Islam.
Sebagaimana disebutkan terdahulu bahwa
sumber Islam setelah Al Qur’an adalah Hadist
Rasulullah saw. Dalam hal ini tentulah bahwa        
nilai-nilai keislaman yang menjadi pedoman bagi
ummat Islam banyak bersumber dari Al Hadits.   
Kalau hadis yang menjadi sumber itu palsu,
berbeda dan bahkan bertentangan dengan Islam Artinya: “Hai Nabi, Kobarkanlah semangat Para
yang sebenarnya, akan terjadilah pemahaman mukmin untuk berperang. jika ada dua puluh
yang salah terhadap Islam, sehingga Islam tidak orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka
dapat diakui dan dipercaya sebagai agama fitrah akan dapat mengalahkan dua ratus orang
yang dapat membimbing dan membawa manusia musuh. dan jika ada seratus orang yang sabar
untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan diantaramu, niscaya mereka akan dapat
dunia dan akhirat. mengalahkan seribu dari pada orang kafir,
Akibat semacam ini dapat kita lihat disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang
sekarang, bahwa masyarakat Islam tidak tidak mengerti (QS AL anfal : 65).
sepenuhnya menjadikan Islam sebagai pedoman
hidupnya, hal ini mungkin disebabkan mereka Kemenangan yang diperoleh ummat Islam
belum yakin sepenuhnya terhadap Islam. yang minoritas saat itu terhadap orang kafir yang
Golongan dari luar Islam yang ingin mayoritas, disebabkan karena ummat Islam saat
mempelajari Islam, bila mereka mendapatkan itu mempunyai jiwa semangat Islam yang kuat
informasi tentang Islam dari sumber yang salah dan mantap. Tetapi bila jiwa dan semangat Islam
(palsu) mungkin perhatian mereka terhadap sudah lemah, maka meskipun dalam kaadaan
Islam akan berkurang, atau mungkin pula mayoritas, tentu kekalahan yang didapat
mereka meremehkan dan mencemoohkannya nauzubillahi min zalik.
karena menganggap Islam tidak logis, tidak
masuk akal karena bertentangan dengan data dan C. Penutup
fakta yang ada. Berdasar kepada uraian terdahulu, dapatlah
disimpulkan sebagai berikut:

Alhiwar Jurnal Ilmu dan Teknik Dakwah Vol. 04 No. 07 Januari-Juni 2016
32
Hadis Maudhu … Rabiatul Aslamiah

1. Yang dimaksud hadis maudlu (palsu) adalah: menjanjikan pahala yang sangat besar
Segala riwayat yang dinisbahkan kepada terhadap perbuatan kecil dan memberikan
Rasulullah saw dengan jalan mengada-ada ancaman besar terhadap kesalahan kecil.
atau berbohong tentang apa yang tidak 4. Penanggulangan terhadap hadist maudhu
pernah diucapkan dan dikerjakan oleh dilakukan para ulama dilakukan dengan:
Rasulullah saw, serta tidak pula disetujui Meneliti perawi hadist, pencarian dan
beliau. penelitian sanad, tindakan tegas terhadap
2. Faktor yang menyebabkan munculnya hadis pemalsu hadis dan mengungkap
maudhu adalah: Kebencian dan permusuhan, keburukannya, menetapkan ketentuan untuk
politik, fanatisme yang keliru, kebodohan, mengungkap hadis Maudlu, dan menyusun
popularitas dan ekonomi. kitab-kitab kumpulan hadis maudlu agar
3. Ciri-ciri hadis maudhu diantaranya adalah: diketahui masyarakat.
Perawinya pendusta, pengakuan dari 5. Akibat dari munculnya hadis maudlu (palsu)
pembuatnya, terdapat kerancuan lafaz dan diantaranya adalah: Menimbulkan dan
makna. bertentangan dengan akal sehat, mempertajam perpecahan dikalangan
bertentangan dengan Al qur’an dan Hadits ummat Islam, mencemarkan pribadi Nabi
Mutawatir, meyalahi fakta sejarah, menyalahi saw, mengaburkan pemahaman terhadap
kaedah umum dan disepakati (ijma) ulama, Islam. melemahkan jiwa dan semangat
isinya sejalan dengan fanatisme perawinya, keislaman.

D. Daftar Pustaka
Abi ‘Abdillah Muhammad bin Zaid Al-Qazwini (Ibnu Majah) Sunan Ibnu Majah, Maktabah Al-Ma’arif,
Riyadh.
Agus Solahudin. Ulumul Hadist. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Ajaj Al-Khathib, As-Sunnah Qabla At-Tadwin, cetakan Maktabah Wahbah, Kairo.1963
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-‘Asqalani, Fathul Bari bi Syarh Shahih Bukhari, cetakan Darul Hadits, Kairo.
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-‘Asqalani, Taqribut Tahdzib, , cetakan Baitul Afkar Ad-Dauliyyah, Riyadh.
Hasbi Ashshiddiqy, Pokok-pokok Dirayah Ilmu Hadis, Bulan Bintang, Jakarta, 1981.
Hasbi Ashshiddiqy, Sejarah & Pengantar Ilmu Hadits,Bulan bintang, Jakarta, 1981.
Imam Abi Al-Husain Muslim bin Al-Hajjaj Al-Qusyairi An-Naisaburi Shahih Muslim, cetakan Darul Kutub
Al-‘Ilmiyyah, Beirut.
Jalaluddin As-Suyuthi, Tadribur Rawi, Daar Thaybah, Riyadh.
Kasman. Hadist Dalam Pandangan Muhammadiyah. Yogyakarta: Penerbit Mitra Pustaka. 2012.
M.M Azami, Studies In Early hadits Literature, alih bahasa: Ali Musthafa Ya’qub, Hadis Nabawi Dan Sejarah
Kodifikasinya, pustaka Firdaus Jakarta, 1994.
Mahmud Ath-Thahhan Taisir Musthalahul Hadits, Maktabah Al-Ma’arif, Riyadh.
Muhammad Alawi al Maliki, Almanhalu al Lathif fi ushulil Hadits asyarif, alih bahasa Adnan Qahar, Ilmu Ushul
Hadits, Pustaka Pelajar, Yogyakarta 2012.
Muhammad Alfatih Suryadilaga, Metodologi Penelitian Hadis, Yogyakarta, Teras, 2009.

Alhiwar Jurnal Ilmu dan Teknik Dakwah Vol. 04 No. 07 Januari-Juni 2016
33
Hadis Maudhu … Rabiatul Aslamiah

Muhammad ibn Ali Asysyaukani, Al Fawaid al majmu’ah fi ahaditsil maudluah,dar Kutub al Ilmiyah, Bairut,
Libanon
Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Silsilah Al-Ahadits Adh-Dha’ifah wal Maudhu’ah cetakan Maktabah Al-
Ma’arif, Riyadh.
Mushthafa As-Siba’i As-Sunnah wa Makanatuha fit Tasyri’ Al-Islami, cetakan Al-Maktab Al Islami,
Damaskus. Tt
Musthafa Zahri, Kunci memahami Musthalah Hadits,Bina Ilmu Surabaya, 1981.
Nurrudin, Ulumul Hadis.PT Remaja Rosdakarya Bandung. Cetakan pertama. 2012
Subhi al Shaleh, Ulum al Hadits wa Musthalahuhu, Darul ilm, Beirut 1997
Syuhudi Ismail, Pengantar Ilmu Hadits, Angkasa, Bandung.Tt

Alhiwar Jurnal Ilmu dan Teknik Dakwah Vol. 04 No. 07 Januari-Juni 2016
34

Anda mungkin juga menyukai