Anda di halaman 1dari 2

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Anggi Dyah Pangesti

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 049656761

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4473 / Pengembangan Produk

Kode/Nama UPBJJ : UT Jakarta

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Berdasarkan kasus diatas faktor yang digunakan PT. Sentra Persada dalam melakukan
segmentasi pasar untuk menjual produknya adalah Faktor geografi, Faktor Psikografi dan
Faktor Tingkah Laku.
Faktor geografi ini berarti membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda, seperti
negara, propinsi, kabuipaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Jadi, dengan
segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau di mana produk harus
dipasarkan. Produk yang dihasilkan dibedakan antara produk untuk pria dan untuk
wanita. PT. Sentra Persada menyalurkan produknya langsung ke toko-toko retail
semacam supermarket yang tersebar di beberapa kota besar.
Faktor Psikografi Gaya hidup (modern,tradisional, kuno, boros, hemat, mewah)
dan kepribadian (penggemar, pecandu atau pemerhati suatu produk. Merek yang
digunakan untuk semua produk adalah sama untuk menunjukkan kelas produk yang berada
pada kelas atas.
Faktor Tingkah laku Manfaat yang dicari adalah salah satu bentuk segmentasi yang ampuh
adalah mengelompokan pembeli menurut manfaat berbeda yang mereka cari dari produk.
Segmen pasar yang dituju adalah kalangan menengah keatas dengan produk
yang memang diciptakan sebagai produk dengan kualitas premium disertai harga yang
tergolong mahal. (source EKMA4473)

2. Teknik kastemisasi yang di gunakan oleh restoran cepat saji ayam crispy adalah
Diferensiasi tertunda yaitu taktik menunda proses produksi suatu produk atau jasa,
menunda penyelesaian sampai diketahui preferensi atau kesukaan konsumen.
Produk yang hampir selesai ditahan dulu dalam persediaan sampai diterima
pesanan konsumen sehingga dapat diproduksi barang dengan kastemisasi khusus sesuai
pesanan konsumen. (source: EKMA4473)

Anda mungkin juga menyukai